2020
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
KABUPATEN KLATEN TAHUN 2020
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan karuniaNya, kami dapat menyelesaikan penyusuan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2020. LKjIP DLHK Tahun 2020 merupakan bentuk komitmen nyata dalam mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagaimana diamanatkan dalam PP Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah yang diatur kemudian dalam Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan secara teknis diatur dalam Peraturan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
LKjIP adalah wujud pertanggungjawaban pejabat publik kepada masyarakat tentang kinerja lembaga pemerintah selama satu tahun anggaran. Kinerja DLHK telah diukur, dievaluasi, dianalisis dan dijabarkan dalam bentuk LKjIP DLHK.
Tujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan Rencana Strategis (Renstra) dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi di masing-masing perangkat daerah, serta keberhasilan capaian sasaran saat ini untuk percepatan dalam meningkatkan kualitas capaian kinerja yang diharapkan pada tahun yang akan datang. Melalui penyusunan LKjIP juga dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance, yaitu dalam rangka terwujudnya transparansi dan akuntabilitas di lingkungan pemerintah.
Kami menyadari bahwa penyusunan laporan kinerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Klaten pada tahun 2020 ini masih belum sempurna, oleh sebab itu kami mengharapkan tanggapan, saran dan kritik yang bersifat membangun guna penyempurnaan penyusunan LKjIP di tahun mendatang, dan semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan.
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Kata Pengantar ... ii
Daftar isi ... iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Struktur Organisasi ... 1
1.2 Tugas Pokok dan Fungsi ... 1
1.3 Gambaran Organisasi ... 2
1.4 Isu – isu strategis ... 4
BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 5
2.1 Perencanaan Strategis ... 5
2.2 Perjanjian Kinerja ... 10
2.3 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis... 13
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 15
3.1 Capaian Kinerja Organisasi ... 15
3.2 Realisasi Anggaran ... 21
BAB IV PENUTUP... 27
LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Klaten berdasarkan Peraturan Bupati Klaten Nomor 56 Tahun 2016 tentang Kedudukan Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Klaten memiliki susunan organisasi Dinas sebagai berikut :
1.2.TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.2.1. Tugas Pokok
Dinas sebagaimana susunan struktur organisasi diatas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.
1.2.2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas menyelenggarakan fungsi :
Perumusan kebijakan bidang lingkungan hidup dan kehutanan;
Pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup dan kehutanan;
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang lingkungan hidup dan kehutanan;
Pelaksanaan administrasi Dinas; dan
KEPALA
BIDANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN DAN PENGEMBANGAN KAPASITAS
LINGKUNGAN HIDUP
SEKSI
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN DAN PENEGAKAN
HUKUM
SEKSI
PENGEMBANGAN KAPASITAS LINGKUNGAN HIDUP
BIDANG PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN
HIDUP
SEKSI PENGENDALIAN
PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP
SEKSI
PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
SEKRETARIAT
SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN
KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
BIDANG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
SEKSI
KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN KEANEKARAGAMAN
HAYATI
SEKSI KEHUTANAN KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.
1.3. GAMBARAN ORGANISASI 1.3.1. SUMBER DAYA MANUSIA
Sebagai unsur yang sangat penting dalam menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang dimilikinya, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Klaten saat ini didukung oleh sumber daya aparatur Pegawai Negeri Sipil yang memiliki latar belakang dari berbagai disiplin ilmu dan jenjang pendidikan formal. Adapun distribusi dan daftar nominatif pegawai berdasarkan golongan dapat dilihat pada tabel.
DAFTAR PEGAWAI BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN Tabel. 1.3.1
GOLONGAN / RUANG
ESELON NON
ESELON JUMLAH I/b II/b III/a III/b IV/a IV/b STAF
Golongan IV/b 1 1 2
Golongan IV/a 3 1 4
Jumlah Golongan IV 0 1 1 3 1 0 0 6
Golongan III/d 2 2 4
Golongan III/c 3 2 5
Golongan III/b 3 3
Golongan III/a 3 3
Jumlah Golongan III 0 0 0 0 5 0 10 14
Golongan II/d 0 0
Golongan II/c 0 0
Golongan II/b 0
Golongan II/a 0
Jumlah Golongan II 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 0 1 1 3 6 0 10 21
Sumber : Bagian Umum dan Kepegawaian DLHK Kab. Klaten
DISTRIBUSI BERDASARKAN ESSELONERING PEGAWAI Tabel. 1.3.2
NO UNIT KERJA ESSELON JUMLAH
1 Kepala Dinas Esselon II/b 1
2 Sekretaris Esselon III/a 1
3 Kepala Bidang Esselon III/b 3
4 Kepala Sub.Bidang/Bagian/Seksi Esselon IV/a 6
TOTAL 11
Sumber : Bagian Umum dan Kepegawaian DLHK Kab. Klaten
Berdasarkan data pada tabel diatas maka terdapat kekurangan SDM dan jabatan yang kosong dimana seharusnya jumlah pejabat struktural 13 baru terisi 11 jabatan. Disamping itu kebutuhan SDM staf masih kurang banyak, kondisi saat ini hanya berjumlah 10 orang sangat kurang mengingat beban kerja di Dinas LHK banyak dan cukup berat, harapannya di tahun 2021 akan dapat seimbang sehingga kinerja Dinas LHK semakin meningkat.
1.3.2. SARANA DAN PRASARANA
Dalam rangka menunjang kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Klaten dilengkapi dengan sarana dan prasarana berupa 8 kendaraan roda empat serta 9 kendaraan roda dua dan 20 kendaraan roda tiga. Sedangkan untuk menunjang kelancaran administrasi sarana kerja yang dimiliki antara lain adalah sebagai berikut :
NO JENIS SARANA DAN PRASARANA JUMLAH KETERANGAN 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Meja biro Kursi kayu Kursi besi/rapat
Air Conditiner/AC split Printer
Meja rapat Kursi Putar Komputer/PC UPS
Kursi kerja Pejabat Pesawat Telpon Layar Proyektor Kamera/photo tustel Laptop
Lemari kayu Brankas Dispenser
Meja kursi tamu Mesin pencacah kertas Kipas angin
Alat Ukur Universal Rak Besi
Filling Besi / Metal Mesin Absensi Rak Piring
43 unit 36 unit 75 unit 10 unit 15 unit 5 unit 6 unit 15 unit
8 unit 7 unit 1 unit 4 unit 3 unit 11 unit
5 unit 1 unit 3 unit 1 set 1 unit 3 unit 3 unit 3 unit 4 unit 2 unit 1 unit
26 Hand spreyer 1 unit
1.4. ISU – ISU STRATEGIS
Adapun isu – isu strategis dan permasalahan di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai berikut :
1. Kurangnya lahan terbuka hijau (RTH) dan menurunnya kualitas RTH kota seperti taman- taman kota dan lainnya.
2. Belum optimalnya penegakan hukum di bidang lingkungan.
3. Terbatasnya lahan untuk Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah.
4. Meningkatnya produksi sampah serta sistem pengelolaan sampah yang belum terpadu.
5. Peningkatan pencemaran air dan udara serta tingkat kebisingan.
6. Terbatasnya data dan informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup.
7. Banyaknya kegiatan industri atau kegiatan usaha yang belum memilki dokumen lingkungan AMDAL, UKL-UPL , DPPL, dan
8. Banyaknya perusahaan/kegiatan industri yang belum memiliki instalasi pengolahan limbah (IPAL).
9. Ketersediaan sumber mata air yang perlu dijaga dan banyak daerah kawasan longsor dan bencana di Kabupaten Klaten.
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1. PERENCANAAN STRATEGIS 2.1.1. Visi Misi
Visi Kabupaten Klaten tahun 2016 - 2021 adalah: “MEWUJUDKAN KABUPATEN KLATEN YANG MAJU, MANDIRI DAN BERDAYA SAING”.
Makna yang terkandung dalam visi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Maju : yaitu kondisi masyarakat Kabupaten Klaten dapat tercukupi kebutuhan hidupnya secara adil dan merata, baik kebutuhan lahiriah yang meliputi : sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan, maupun kebutuhan batiniah yang meliputi rasa aman, tentram dan damai.
Mandiri : yaitu bahwa masyarakat Kabupaten Klaten mampu bertumpu pada kondisi, potensi dan kemampuan sendiri, tanpa harus meninggalkan kerjasama dengan para pihak untuk melaksanakan pembangunan.
Berdaya saing : yaitu bahwa Kabupaten Klaten kedepan memiliki kemampuan untuk berinteraksi dan keunggulan kompetitif sehingga mampu dan dapat bersaing di segala bidang.
Dalam rangka pencapaian visi, dengan memperhatikan kondisi, permasalahan yang ada dan tantangan kedepan serta memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 8 (delapan) misi sebagai berikut :
Misi Kabupaten Klaten :
Misi 1 : Mewujudkan sumber daya manusia yang cerdas, sehat dan berbudaya
Misi 2 : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance)
Misi 3 : Meningkatkan dan mengembangkan ekonomi daerah yang lebih produktif, kreatif, inovatif dan berdaya saing berlandaskan ekonomi kerakyatan yang berbasis potensi lokal
Misi 4 : Meningkatkan kapasitas infrastruktur publik dan penyediaan kebutuhan sarana prasarana dasar sosial masyarakat
Misi 5 : Meningkatkan kapasitas pengelolaan dan kelestarian sumber daya alam yang selaras dengan tata ruang wilayah
Misi 6 : Mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang berakhlak dan berkepribadian
Misi 7 : Meningkatkan kapasitas pengarusutamaan gender dan perlindungan anak Misi 8 : Meningkatkan kapasitas pelayanan publik
2.1.2. Tujuan dan Sasaran
Pada misi keempat ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan ikut berperan untuk mengatasi limbah domestik dengan meningkatkan pengelolaan persampahan dan mewujudkan kualitas prasarana, sarana dan utilitas umum melalui penataan dan pengembangan ruang terbuka hijau (taman kota/hutan kota).
Pada misi kelima ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan berperan untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan dan kelestarian sumberdaya alam yang selaras dengan tata ruang wilayah, merupakan suatu hal untuk lebih meningkatkan sistem manajemen pengelolaan sumber daya alam yang berorientasi pada kelestarian lingkungan, keseimbangan ekosistem dan kesesuaian dengan tata ruang wilayah.
Sehingga potensi sumber daya alam dapat dikelola secara arif dan bijaksana, efisien dan efektif serta mampu memberikan nilai tambah ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat.
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) – 5 (lima) tahun. Adapun rumusan tujuan di dalam Perencanaan Strategis Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Klaten Tahun 2016 – 2021 adalah :
1. Meningkatkan pemenuhan infrastruktur publik dan penyediaan kebutuhan sarana prasarana dasar masyarakat.
2. Meningkatkan kelestarian sumber daya alam.
Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran - sasaran strategis yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagai berikut.:
Misi 4 : Meningkatkan kapasitas infrastruktur publik dan penyediaan kebutuhan sarana prasarana dasar sosial masyarakat
Misi 5 : Meningkatkan kapasitas pengelolaan dan kelestarian sumber daya alam yang selaras dengan tata ruang wilayah
SASARAN INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE - KONDISI AKHIR TAHUN 2021
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur publik dan sarana prasarana dasar masyarakat
Luasan RTH Publik sebesar 20 % dari wilayah luas kota/kawasan perkotaan
Luasan RTH Publik sebesar 20 % dari wilayah luas kota/kawasan perkotaan (0,000785)
0,36 0,7 0,15 0,125 0,125 0,125
Volume sampah yang tertangani (m3)
900 1800 2000 2200 2400 2500 2500
Terjaganya Kualitas Lingkungan hidup
Indeks kualitas air 40 41,1 45,01 48,3 49,1 50 50
Indeks kualitas udara 60 61,5 62 63,5 65 70 70
Indeks tutupan vegetasi/lahan
39,03 43,93 48,82 53,71 56,16 58,60
Indeks tutupan vegetasi/lahan
2.1.3. Strategi dan Arah Kebijakan
Adapun strategi dan arah kebijakan yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Klaten untuk mewujudkan sasaran pertama yaitu meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur publik dan sarana prasarana dasar masyarakat yaitu pemenuhan kebutuhan prasarana, sarana dan utilitas umum, jalan, jembatan, irigasi dan bangunan gedung pemerintah, serta peningkatan pengelolaan persampahan dengan meningkatkan pemenuhan kebutuhan prasarana, sarana dan utilitas umum, jalan, jembatan, irigasi dan bangunan gedung pemerintah, serta peningkatan pengelolaan persampahan dan meningkatkan pengelolaan persampahan
Sedangkan strategi yang dilakukan untuk mewujudkan sasaran kedua yaitu terjaganya kualitas lingkungan hidup antara lain :
1. Peningkatan pelaku usaha yang memiliki dokumen/ijin lingkungan 2. Peningkatan ketaatan pelaku usaha di bidang penanganan limbah
industri
3. Peningkatan pengelolaan limbah industri kecil
4. Peningkatan perolehan nilai dalam pencapaian penghargaan kota bersih dan sehat
5. Peningkatan pengelolaan limbah B3
6. Pemantauan terhadap kualitas lingkungan secara berkelanjutan
7. Penguatan hukum dan peraturan tentang pengelolaan dan pengendalian lingkungan
8. Peningkatan konservasi dan penghijauan di wilayah Kabupaten Klaten 9. Pengendalian terhadap dampak perubahan iklim
10. Peningkatan pelestarian flora dan fauna (keanekaragaman hayati) 11. Peningkatan volume sampah yang dapat dimanfaatkan kembali/dikelola
oleh masyarakat
12. Peningkatan peran serta kelompok masyarakat/desa dalam pengendalian dan pengelola
13. Peningkatan peran serta lembaga/sekolah dalam menciptakan para siswa/siswi yang peduli terhadap lingkungan
14. Peningkatan pelayanan informasi tentang lingkungan bagi masyarakat
2.1.4. PROGRAM
1. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 2. PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA 3. PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA
APARATUR
4. PROGRAM PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
5. PROGRAM PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
6. PROGRAM PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM
7. PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS DAN AKSES INFORMASI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
8. PROGRAM PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)
9. PROGRAM PENGEMBANGAN KAPASITAS
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
2.1.5. KEGIATAN-KEGIATAN
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 3. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
4. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 5. Penyediaan Alat Tulis Kantor
6. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
7. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
8. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan 9. Penyediaan Makanan dan Minuman
10. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah 11. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Dalam Daerah 12. Penyediaan Jasa Pengamanan Kantor
13. Penyediaan Jasa Pengemudi
14. Penyusunan perencanaan dan pelaporan 15. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 16. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
17. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
18. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 19. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor 20. Fasilitasi Peningkatan Kapasitas SDM Lingkungan
21. Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan
22. Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Persampahan
23. Pembinaan Bank Sampah
24. Pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah 25. Pengolahan Sampah 3R
26. Koordinasi Penilaian Kota Sehat / Adipura 27. Pemantauan Kualitas Lingkungan
28. Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup 29. Pengelolaan B3 dan Limbah B3
30. Monitoring Pelaksanaan Ijin Lingkungan 31. Operasional Laboratorium Lingkungan 32. Operasional Perijinan
33. Pembangunan Instalasi Pembuangan Air Limbah
34. Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber - Sumber Air
35. Pengendalian Dampak Perubahan Iklim 36. Penghijauan Jalan Dalam Kota
37. Pengadaan bibit tanaman penghijauan
38. Pengembangan data dan informasi lingkungan
39. Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah 40. Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
41. Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 42. Peningkatan Sekolah Adiwiyata
43. Pembinaan Saka Kalpataru
2.2. PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah lembar/ dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang
seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun- tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.
Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah :
1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur.
2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.
3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi.
4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan/ kemajuan kinerja penerima amanah.
5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Kepala DLHK Kabupaten Klaten pada Tahun 2020 telah melakukan Perjanjian Kinerja dengan Bupati Klaten untuk mewujudkan target kinerja sesuai lampiran perjanjian ini. (Lampiran 1 perjanjian kinerja).
Secara singkat gambaran mengenai keterkaitan antara sasaran, Indikator dan Target Kinerja yang telah disepakati antara kepala DLHK Kab. Klaten dengan Bupati Klaten Tahun 2020 sebagai berikut :
Tabel 2.2.1
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3 4
1 Meningkatnya Kualitas dan kuantitas infrastruktur publik dan sarana prasarana dasar masyarakat
Luasan RTH publik sebesar 20 % dari wilayah luas kota/kawasan perkotaan
0,1
Volume sampah yang tertangani 3R (m3)
2400
2 Terjaganyanya Kualitas Lingkungan hidup
Indeks kualitas air 38,02
Indeks kualitas udara 82,02
Indeks tutupan lahan 56,16
NO PROGRAM
SEBELUM PERUBAHAN
ANGARAN (Rp.)
SESUDAH PERUBAHAN
ANGGARAN (Rp.)
1 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
504.150.000 497.615.000
2 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR
325.850.000 372.625.000
3 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR
30.000.000 25.000.000
4 PROGRAM PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
5.250.000.000 4.134.043.800
5 PROGRAM PENGENDALIAN
PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
1.805.000.000 685.424.200
6 PROGRAM PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM
460.000.000 503.870.000
7 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS DAN AKSES INFORMASI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
350.000.000 245.000.000
8 PROGRAM PENGELOLAAN RUANG
TERBUKA HIJAU (RTH)
675.000.000 981.866.367
9 PROGRAM PENGEMBANGAN
KAPASITAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
800.000.000 424.325.000
Jumlah 10.200.000.000 7.869.769.367
2.3. ALOKASI ANGGARAN PER SASARAN STRATEGIS
Anggaran belanja langsung Tahun 2020 Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dialokasikan untuk pencapaian sasaran strategis adalah sebagai berikut :
NO SASARAN PROGRAM
PAGU SEBELUM
PERUBAHAN
SESUDAH PERUBAHAN 1 Meningkatnya kualitas dan
kuantitas infrastruktur publik dan sarana prasarana dasar masyarakat
Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
675.000.000 981.866.367
Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan
5.250.000.000 4.134.043.800
2 Terjaganya kualitas lingkungan hidup
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
1.805.000.000 685.424.200
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
460.000.000 503.870.000
Program Pengembangan
Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
800.000.000 424.325.000
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
350.000.000 245.000.000
JUMLAH ANGGARAN
SESUAI TUPOKSI 9.340.000.000 6.974.529.367
1 PROGRAM PENDUKUNG OPERASIONAL
KANTOR/DINAS
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
504.150.000 497.615.000
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana 325.850.000 372.625.000
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
30.000.000 25.000.000
JUMLAH ANGGARAN
PENDUKUNG KEGIATAN 860.000.000 895.240.000
TOTAL ANGGARAN DLHK 10.200.000.000 7.869.769.367
Pada Tahun Anggaran 2020 Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Klaten melaksanakan kegiatan dengan anggaran Belanja murni sebesar Rp.
10.200.000.000,- dan setelah melalui mekanisme perubahan APBD 2020 menjadi Rp.
7.869.769.367,- diluar Belanja Tidak Langsung (gaji pegawai) sebesar Rp. 2.146.009.000,- Sedangkan Pendapatan sebesar Rp. 6.000.000,-.
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas Kinerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah perwujudan kewajiban untuk pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kinerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2020 tergambar dalam tingkat capaian sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang telah ditetapkan.
Sistematika penyajian dalam bab ini meliputi uraian hasil pengukuran kinerja, analisis dan evaluasi akuntabilitas kinerja termasuk di dalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan dan permasalahan yang dihadapi serta langkah – langkah yang diambil guna mengatasi hambatan dan permasalahan.
3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Evaluasi kinerja dimulai dengan pengukuran kinerja dimana sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan dalam rangka mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan. Salah satu syarat untuk dapat dilakukan pengukuran kinerja adalah telah ditetapkan indikator kinerja pada tingkat sasaran dan program.
Kriteria yang dipakai pengukuran kinerja adalah target kinerja yang telah ditetapkan dalam perencanaan kinerja yang dibuat pada awal tahun anggaran. Target kinerja ini merupakan komitmen dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mencapai hasil yang diinginkan sesuai dengan sasaran dan program yang dilaksanakan.
3.1.1. PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran kinerja ini mencakup kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target dari masing – masing kelompok indikator kinerja kegiatan, tingkat pencapaian sasaran yang merupakan tingkat pencapaian dari masing – masing program dan kegiatan yang telah ditetapkan.
Berdasar dokumen perjanjian kinerja antara Bupati dengan Kepala OPD maka hasil pengukuran/realisasi dapat dilihat pada tabel berikut :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Pengukuran Perjanjian Kinerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Tahun Anggaran 2020 Tabel. 3.1.1
No Sasaran Strategis Indikator
Capaian Tahun Sebelumnya
2019
Tahun 2020
Target Akhir Renstra
Capaian Tahun 2019 terhadap
Target Akhir Renstra (%) Target Realisasi %
Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur publik dan sarana prasarana dasar masyarakat
Luasan RTH Publik sebesar 20 % dari wilayah luas
kota/kawasan perkotaan
0,15 0,125 0,125 100 % 0,125
Volume sampah yang tertangani (m3)
4042,27 2400 8238,21 343,25 % 2500 161,69%
2 Terjaganya Kualitas Lingkungan hidup
Indeks kualitas air 28,46 38,02 36,15 95,08 % 50 56,92%
Indeks kualitas udara 82,29 82,02 76,82 93,66 % 70 117,56%
Indeks tutupan lahan 42,54 56,16 42,54 75,74 % 58,60 72,59 %
3.1.2. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN SASARAN STRATEGIS
Melihat hasil pengukuran kinerja pada tabel 3.1.1 ada beberapa poin dimana hasil kinerja tidak dapat memenuhi target sasaran. Adapun evaluasi dan analisisnya antara lain sebagai berikut :
3.1.2.1. Sasaran strategis : Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur publik dan sarana prasarana dasar masyarakat
Kebutuhan akan ruang terbuka hijau khususnya di perkotaan sangat diperlukan. Saat ini Dinas LHK hanya dapat melakukan pemeliharaan/penataan terbatas pada 1 lokasi dikarenakan tanggung jawab dan wewenang terhadap pembangunan RTH serta pemeliharaan taman kota yang lainnya berada pada Dinas PU dan PR (melekat pada instansi pembangun RTH). Harapannya kedepan dengan adanya review terhadap tupoksi OPD akan dapat memaksimalkan progam dan kegiatan sehingga hasil yang dicapai akan persentase ruang terbuka hijau yang layak bagi wilayah di Kabupaten Klaten. Tahun 2021 rencananya pengelolaan RTH yang diampu DLHK ada 3 lokasi meliputi Taman Gergunung, Taman Gayamprit dan Belakang RSUD Bagas Waras.
Dalam rangka mendukung lingkungan yang sehat salah satu upaya Dinas LHK yaitu berpartisipasi dalam pengelolaan sampah. Melalui bank sampah dan TPS 3R yang telah dirintis sejak tahun 2015 pada tahun 2020 ini memiliki target 2400 m3 naik 200 m³ dari tahun 2019 sebanyak 2200 m3. Adapun realisasi sampah yang tertangani tahun 2020 sebanyak 8238,21 m3. Keberhasilan dalam pencapaian target disebabkan antara lain :
Komitmen pemerintah dalam mengikutsertakan akfif dalam pengelolaan sampah khususnya melalui kegiatan bank sampah.
Optimalisasi kinerja pengelolaan sampah di TPS3R pembangunan tahun 2015 serta membangun 1 TPS 3R pada tahun 2020 beserta fasilitasnya.
Mengadakan Biennale bank sampah agar kelompok bank sampah termotivasi dalam upaya peningkatan kuantitas sampah yang dikelola menjadi bernilai.
Mensosialisasikan tentang pengelolaan sampah di masyarakat melalui kerjasama dengan PKK maupun pembinaan/pelatihan sampah di tingkat RT/desa.
Kegiatan Biennale Bank Sampah di Kecamatan Bayat Kab. Klaten 2020
3.1.2.2. Sasaran strategis : Terjaganya Kualitas Lingkungan hidup
Dalam upaya menjaga kualitas lingkungan hidup, ada beberapa indikator sasaran yaitu indeks kualitas air, indeks kualitas udara, cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL dan penegakan hukum lingkungan. Adapun indikator-indikator sudah baik semua karena sudah diatas 75 % dari targetnya, yang paling mengalami kenaik yaitu indeks kualitas air dan volume sampah yang tertangani.
Indeks kualitas air salah satu factor yang sangat berperan penting yaitu pengelolaan limbah domestik. Kewenangan dalam pengendalian IPAL domestik bukan menjadi kewenangan Dinas LHK melainkan Perwaskim sehingga diharapkan kedepan adanya program dan koordinasi dengan instansi terkait untuk mengatasi permasalahan pencemaran limbah air domestik di sungai. Target IKA tahun 2020 sebesar 38,02 dengan capaian realisasi IKA sebesar 36,15 (95,08%) sedangkan target IKU pada tahun 2020 sebesar 82,02 dengan capaian IKU sebesar 76,82 (93,66 %). Uji sampling udara menggunakan metode pasive sampler dimana keakuratan lebih baik dan lebih mewakili uji kualitas udara di Kabupaten Klaten, pengambilan uji dilakukan selama 24 jam dengan pelaksanaan 2 kali dalam setahun pada 4 titik (kawasan padat penduduk, transportasi, industri dan perkantoran).
Pengambilan uji sampling kualitas air sungai dilakukan hanya beberapa titik menyesuaikan anggaran dan karena SDM yang terbatas serta antrian pada
laboratorium lingkungan yang terakreditasi sangat panjang maka tahun 2020 ini hanya dapat dilakukan sekali dengan pengambilan sampling pada 13 titik dari 7 sungai yang ada di Kabupaten Klaten dari target 10 sungai. Adapun sungai yang dapat dipantau mutu airnya dengan pengambilan sample adalah sebagai berikut : Sungai Rowo Jombor, Sungai Modin, Sungai Soran, Sungai Pusur, Sungai Merbung, Sungai Kacang Ijo, dan Sungai Kroman. Ditambah hasil uji dari BKSDA sebanyak 3 sungai yaitu Sungai Dengkeng, Sungai Jebol dan Sungai Pusur. (DAS Bengawan Solo)
Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi indeks air dibanding tahun lalu mengalami peningkatan sejumlah 7,69 poin dan indeks udara mengalami penurunan sebanyak 5,47 poin. Kedua indeks tersebut diatas yaitu indeks kualitas air dan udara apabila digabung dengan indeks tutupan vegetasi/tutupan lahan dimana indeks tutupan lahan/vegetasi Kabupaten Klaten tahun 2020 sebesar 42,54 menjadi Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) dengan hasil perhitungan 52,85. Meningkat dibandingkan tahun lalu dimana IKLH Kabupaten Klaten 47,49, meskipun masih belum memenuhi dari target yang diharapkan akan tetapi telah terlihat jelas mengalami progres kenaikan. Dengan adanya komitmen semua pihak instansi terkait diharapkan indeks kualitas lingkungan hidup Kabupaten Klaten pada akhirnya sesuai dengan apa yang ditargetkan/diharapkan.
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL dari target 100%
terealisasi 100%. Data perusahaan yang wajib AMDAL dan telah dilaksanakan monitoring/pengawasannya yaitu sebanyak 6 perusahaan hanya dilakukan di lereng Gunung Merapi mengingat terbatasnya kegiatan dikarenakan adanya pandemi covid 19.
35,57 38,02
28,46 36,15
79,57 82,29 82,02
76,82
0 20 40 60 80 100
2019 2020
Angka Indeks
Tahun
Data Indeks Air dan Udara Dinas LHK
Target IKA Realisasi IKA Target IKU Realisasi IKU
Perhitungan penegakan hukum lingkungan berdasarkan data jumlah aduan yang masuk kepada Pemda dan diteruskan ke DLHK kemudian ditindaklanjuti sehingga aduan/masalah lingkungan yang ada di masyarakat Kabupaten Klaten dapat terfasilitasi atau terselesaikan. Adapun data selama tahun 2020 sebanyak 18 aduan masyarakat dimana 18 kasus tersebut sudah terselesaikan (100%).
3.1.2.3. Sasaran strategis : Meningkatkan kapasitas dalam pengelolaan lingkungan hidup dalam segala aspek kehidupan dan menjadi budaya dalam bermasyarakat.
Dalam upaya peningkatan kapasitas dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan dan peduli lingkungan pada tahun 2020 hanya ada dua kelompok masyarakat peduli lingkungan yaitu kelompok sekolah dan kelompok pramuka, ini disebabkan adanya rasionalisasi anggaran untuk di alihkan penanganan covid 19. Kegiatan yang mendukung terwujudnya kelompok masyarakat tersebut yaitu kegiatan Peningkatan Sekolah Adiwiyata dan Pembinaan Saka kalpataru.
Sedangkan kegiatan Gerakan Desa Ramah Lingkungan tahun 2020 ditiadakan karena keterbatasan anggaran. Keberhasilan dan peningkatan tahun 2020 ini karena adanya rintisan ditahun 2019 kesadaran dan komitmen dari pemerintah untuk mulai membudayakan kantor yang ramah lingkungan terutama di kalangan pemerintah itu sendiri. Dengan diselenggarakannya sosialisasi tentang kantor ramah lingkungan kepada OPD se- Kabupaten Klaten, diharapkan kedepannya selalu terbangun komitmen masing – masing OPD menganggarkan dalam menciptakan kantor dan suasana yang ramah lingkungan melalui aksi antara lain penghematan energi, pemakaian kertas, membuat sumur biopori terutama bagi kantor yang rawan banjir, memilah sampah di kantor dsb.
Peran serta dalam pengelolaan lingkungan di beberapa kelompok masyarakat
Selain itu ada beberapa indikator tambahan yang dapat dijadikan ukuran keberhasilan DLHK Klaten dalam meningkatkan kesadaran masyarakat Klaten dalam berbagai kelompok untuk pencegahan dan perusakan lingkungan hidup yaitu para pelaku usaha/kegiatan yang ingin mendirikan usaha di Kabupaten Klaten wajib memiliki dokumen atau surat pernyataan pengelolaan lingkungan.
Adapun data pencari ijin lingkungan dan pengelolaan limbah di Kab. Klaten sebagai berikut :
* (
) Tahun ( ) 2019 hanya menerbitkan rekomendasi dan 2020 hanya Non OSS
* Izin Lingkungan mulai tahun 2019 ditangani oleh DPMPTSP
3.2. REALISASI ANGGARAN 1. Pendapatan
Pendapatan berupa penerimaan dari parkir khusus di RTH Gergunung dengan target murni Rp. 12.000.000,- dan di revisi karena terkendala Pandemi Covid 19 menjadi Rp. 6.000.000,- Adapun realisasi penerimaan di tahun 2020 sebesar Rp.
7.800.000,- (130 %) melebihi target yang telah ditetapkan.
2. Belanja
Anggaran Belanja setelah perubahan Tahun 2020 pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Daerah Kabupaten Klaten adalah sebesar Rp. 10.015.778.367,-
Izin Lingkungan Tahun
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Izin Amdal 0 - - - 2
Izin UKL /UPL 90 52 53 54 82 106
Izin SPPL 701 832 546 554 667 586
Izin Perlindungan lingkungan
Tahun
2015 2016 2017 2018 2019* 2020*
Izin Pembuangan Air limbah (IPAL) (Rekomendasi)
4 1 3 1 1 2
Izin Penyimpanan Sementara Limbah B3 (Rekomendasi)
4 9 6 9 10
Izin Lingkungan 50 52 53 78 - 14
sedangkan realisasinya adalah sebesar Rp. 9.026.797.268,- atau sebesar 90,12 %.
Belanja langsung target setelah perubahan Rp. 7.869.769.367,- realisasinya sebesar Rp. 7.046.489.648,- (89,53 %) dan belanja tidak langsung Rp. 2.146.009.000,- realisasinya sebesar Rp 1.980.307.620,- (92,28 %) yang terdiri dari gaji dan tambahan penghasilan ASN berdasarkan beban kerja dalam upaya meningkatkan kesejahteraan.
Belanja langsung diperuntukan untuk membiayai progam/kegiatan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mencapai sasaran strategis DLHK dimana tahun 2020 terdiri dari 6 program utama sesuai tupoksi dan 3 progam pendukung serta terdiri dari 23 kegiatan utama dan 20 kegiatan pendukung.
Jika dilihat dari realisasi anggaran per program/kegiatan, penyerapan anggaran terbesar pada program/kegiatan di Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (99%) dan Program yang sesuai dengan tupoksi DLHK yaitu Program di Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (95,2%). Sedangkan program/kegiatan yang penyerapannya terkecil pada Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup sebesar (68,73). Namun secara fisik realisasi seluruh kegiatan 100
%. Kedepan diharapkan Program tersebut dapat dilaksananakan pada awal tahun sehingga tidak mengganggu jalannya pelaksanaan kegiatan pada bidang dimana SDM nya yang terbatas dan juga menghindari adanya rasionalisasi anggaran.
Realisasi pelaksanaan program/kegiatan sesuai tupoksi dan pendukung tercapainya sasaran dapat dilihat pada tabel berikut :
REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TA. 2020 Tabel. 3.2.1
Sasaran Indikator Sasaran
Kinerja
Nama Program
Keuangan
Target Realisasi %Realisasi Pagu Realisasi %Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur publik dan sarana
prasarana dasar masyarakat
Luasan RTH Publik sebesar 20 % dari wilayah luas kota/kawasan perkotaan
0,125 0,125 100 % Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
981.866.367 934.713.463 95,2 % ,31%
Volume sampah yang tertangani (m3)
2400 8238,21 343,25 % Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan
4.134.043.800 3.722.711.535 90,05 %
2 Terjaganya Kualitas Lingkungan hidup
Indeks kualitas air 38,02 36,15 95,08 % Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
685.424.200 478.495.476 69,81%
Indeks kualitas udara 82,02 76,82 93,66 %
Program
Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
503.870.000 464.309.750 92,14 %
Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
424.325.000
374.049.350 88,15 %
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
245.000.000 224.613.500 91,68 %
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TA. 2020
Tabel. 3.2.2
No Sasaran Indikator Kinerja
% Capaian Kinerja
% Penyerapan Anggaran
Tingkat Efisiensi (Indikator Kinerja yang ≥
100%)
1 2 3 4 5 6
1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur publik dan sarana prasarana dasar masyarakat
Luasan RTH Publik sebesar 20 % dari wilayah luas kota/kawasan perkotaan
100 % 95,2 % 4,8 %
Volume sampah yang tertangani (m3) 343,25 % 90,05 % 9,95 %
2. Terjaganyanya Kualitas Lingkungan hidup
Indeks kualitas air 95,92 % 69,81% 30,19 %
Indeks kualitas udara 93,66 % 92,14 % 7,86 %
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tingkat efisiensi terdapat pada sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur publik dan sarana prasarana dasar masyarakat. Hal ini disebabkan karena dalam pelaksanaannya dikerjakan dengan beberapa instansi / pihak. Pada indicator kinerja volume sampan tertangani terdapat 2 (dua) OPD yang menangani yaitu TPA Troketon ditangani oleh DPU dan yang TPS3R dan Bank Sampah ditangani Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Sedangkan efisiensi anggaran pada pencapaian sasaran lainnya rata – rata disebabkan adanya penghematan anggaran pada saat pengadaan barang/jasa menggunakan sistem lelang dan pengadaan langsung, penghematan dalam perjalanan dinas khususnya perjalanan dinas luar daerah. Konsultasi dan permintaan data dapat menggunakan surat elektronik dan fasilitas teknologi lainnya sehingga menghemat anggaran perjalanan dinas.
BAB IV PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Daerah Kabupaten Klaten merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2020. Berdasarkan sasaran yang telah ditetapkan, sesuai dengan VISI, MISI dan Tujuan, Sasaran dan Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran pada Renstra 2016-2021, maka dari 6 sasaran yang ditetapkan secara umum dapat tercapai dengan baik meski ada beberapa hal yang harus ditingkatkan. Target kinerja yang ada pada indikator kinerja semua sudah baik, semua berada pada angka lebih dari 90% bahkan ada 2 (dua) indicator yang lebida dari 100%.
Disamping itu adanya perbedaan target kinerja antara RKT dan PK disebabkan anggaran yang dialokasikan pada masing – masing program/kegiatan tahun 2020 berbeda dengan target pada RPJMD/Renja sehingga mempengaruhi pula dalam target pencapaian kinerja. Adanya beberapa kali pemotongan anggaran / rasionalisasi akibat adanya pandemic Covid 19 yang membuat pelaksana agak ekstra kerja keras.
Strategi yang diperlukan guna meningkatkan kinerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan di masa mendatang antara lain :
1. Memprioritaskan program/kegiatan sesuai dengan tupoksi dan sasaran strategis yang ingin dicapai Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2. Menjadikan LKjIP dan hasil evaluasi/monitoring capaian kegiatan setiap bulan sebagai bahan pengambilan kebijakan agar meningkatkan kinerja dan capaian realisasi kegiatan
3. Kegiatan yang realisasi penyerapan anggaran sangat rendah akan dievaluasi ulang dengan pertanggungjawaban pelaksana kegiatan sehingga kedepan dapat ditingkatkan dan kinerja dapat dimaksimalkan.
4. Lebih memaksimalkan tim pengendali inter OPD dalam pemantauan dan pengawasan pelaksanaan program/kegiatan dan rutin menyelenggarakan rakor pelaksanaan kegiatan sehingga dapat segera diatasi jika terdapat masalah dan mencapai hasil yang diharapkan/ditargetkan.
Demikian laporan akuntabilitas kinerja Instansi pemerintah Tahun 2020 untuk OPD Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, semoga dapat menjadi bahan pertimbangan/evaluasi untuk kegiatan/ kinerja yang akan datang.
Sekian dan terima kasih.
LAMPIRAN
RENCANA KINERJA TAHUNAN
SKPD : Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Klaten TAHUN : 2020
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3 4
1 Menurunnya jumlah sampah yang masuk ke TPA melalui program 3R (reduce, reuse, recycle)
Volume sampah yang tertangani 3R (m³)
2400
2 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup
Indeks kualitas air 38,02
Indeks kualitas udara 82,02
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL
100%
Penegakan hukum lingkungan 100%
3 Meningkatnya perlindungan dan konservasi sumber daya alam (SDA)
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air
3 ha
4 Terpenuhinya kebutuhan ruang terbuka hijau
Jumlah taman kota yang tertata dan terpelihara dengan baik
3 titik/lokasi
5 Meningkatkan kapasitas dalam pengelolaan lingkungan hidup dalam segala aspek kehidupan dan menjadi budaya dalam bermasyarakat
Jumlah kelompok yang peduli terhadap lingkungan hidup
4
6 Meningkatnya kualitas informasi lingkungan
Tersedianya data dan informasi tentang lingkungan hidup di kawasan Kabupaten Klaten
2 jenis informasi
BUPATI KLATEN
Hj. SRI MULYANI
INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( IKU - SKPD ) TAHUN 2016 - 2021
1. Nama Organisasi : Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2. Tugas dan Kewajiban : Membantu dan menunjang kelancaran tugas Bupati dalam menyelenggarakan Pemerintah Daerah di bidang lingkungan 3. Fungsi : 1) Pelaksanaan perumusan kebijakan teknis di bidang pengendalian lingkungan hidup:
2) Pelaksanaan pelayanan penunjang dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pengendalian lingkungan;
3) Pelaksanaan penyusunan rencana dan program pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang pengendalian;
4) Pemberian rekomendasi perizinan bidang lingkungan hidup;
5) Penyelidikan dan penyelesaian kasus di bidang lingkungan hidup;
6) Koordinasi kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan hidup;
7) Pemantauan dan evaluasi
4. Indikator Kinerja Utama :
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Penjelasan
1 2 3 4
1 Menurunnya jumlah sampah yang masuk ke TPA melalui program 3R (reduce, reuse, recycle)
Volume sampah yang tertangani (m3)
Tipe indikator kinerja : Kuantitas absolut
Sumber data : Data volume sampah yang dapat ditangani oleh kegiatan bank sampah di Kabupaten Klaten dalam pengelolaan persampahan
2 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup
Indeks kualitas air Tipe indikator kinerja : Tipe indeks (IKA = li + lj +lk + lm)
Sumber data : hasil pemantauan air sungai/hasil uji laboratorium terhadap status pencemaran air sungai
Indeks kualitas udara Tipe indikator kinerja : Tipe indeks (IKUd = 100 - ((50/0,9) x (leu - 0,1)))
Sumber data : hasil pemantauan udara/hasil uji laboratorium terhadap status pencemaran udara
Tabel CASCADING 2020
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KABUPATEN KLATEN
No TUJUAN INDIKATOR TUJUAN
SASARAN INDIKATOR SASARAN
PROGRAM INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR
KEGIATAN 1 Meningkatkan
kelestarian sumber daya alam
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Terjaganyanya Kualitas Lingkungan hidup
Indeks kualitas air
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Cakupan pemantauan terhadap kualitas lingkungan
Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura
Nilai capaian Adipura
Indeks kualitas
udara
Cakupan pengawasan
terhadap pelaksanaan AMDAL/UKL-UPL
Pemantauan Kualitas Lingkungan
Jumlah sampling titik pantau kualitas udara dan air
Pengawasan
Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup
Jumlah pengawasan pelaku
usaha/kegiatan
PPLH dan PUU LH yang
di terbitkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, lokasi usaha dan dampaknya di daerah
kabupaten/kota
Pengelolaan B3 dan Limbah B3
jumlah alat pengumpul dan pengangkut sampah/limbah B3
Persentase pembinaan
dan pengawasan terkait ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang diawasi ketaatannya terhadap izin lingkungan , AMDAL
< UKL_UPL oleh Pemerintah Daerah Kkabupaten
Penyusunan kebijakan pengendalian
pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
Jumlah dokumen kebijakan
pengendalian dan perusakan lingkungan hidup
Pembinaan Pelaku Usaha/Kegiatan
jumlah pemantauan dokumen lingkungan dan pembinaan bagi pelaku
usaha/kegiatan
Pengaduan masyarakat
terkait izin lingkungan
Operasional Laboratorium Lingkungan
Pengujian analisa kualitas air sungai/limbah
Operasional perijinan jumlah pelaku
usaha/kegiatan yang mempunyai ijin lingkungan
Pembangunan
Instalasi Pembuangan Air Limbah
jumlah pengelolaan air limbah yang terbangun
indeks tutupan
lahan
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber mata air
Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber - Sumber Air
Cakupan luasan area penghijauan sekitar mata air
Pengendalian Dampak
Perubahan Iklim
Jumlah kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
Penghijauan Jalan
Dalam Kota
Panjang ruas jalan yeng ditanami turus jalan kota
Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur publik dan sarana prasarana dasar masyarakat
Meningkatnya
kualitas dan kuantitas infrastruktur publik dan sarana prasarana dasar
masyarakat
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Luasan RTH publik sebesar 20 % dari luas wilayah kota / kawasan perkotaan
Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
jumlah penataan taman kota/RTH
Pemeliharaan Ruang
Terbuka Hijau (RTH)
Jumlah taman kota yang dipeliharadi RTH Kab. Klaten
Volume sampah
yang tertangani (m3)
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan
Prosentase pengelolaan sampah berbasis masyarakat
Penyediaan prasarana dan sarana
pengelolaan persampahan
Jumlah sarpras pengelolaan
persampahan untuk fasum/fasos
Cakupan penghijauan
wilayah rawan longsor dan Sumber mata air
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan
Jumlah kelompok 3R yang mendapat pendampingan
Prosentase turus jalan
yang tertanami
berbagai jenis tanaman bunga
Pembinaan Bank Sampah
Jumlah bank sampah aktif dan 3R
Persentase kelompok
masyarakat yang terlibat dalam
pengelolaan lingkungan hidup
Pengolahan Sampah 3R
Jumlah kelompok 3R beserta fasilitasnya
Persentase
ketersediaan data informasi lingkungan yang dapat diakses masyarakat
Pengadaan Tempat Sampah Terpilah (bankeu)
Jumlah tempat sampah terpilah 3
Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Persentase kelompok masyarakat yang terlibat dalam
pengelolaan lingkungan hidup
Gerakan Desa Ramah Lingkungan
Jumlah
desa/kelurahan yang mengikuti lomba desa ramah lingkungan
Peningkatan Sekolah
Adiwiyata
Jumlah siswa dan sekolah peduli dan berwawasan lingkungan
Pembinaan Saka
Kalpataru
Jumlah pramuka berwawasan lingkungan
Program
Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber daya Alam dan Lingkungan Hidup
Persentase ketersediaan data informasi lingkungan yang dapat diakses masyarakat
Penyusunan Buku Laporan Menuju Indonesia Hijau
Jumlah Buku Menuju Indonesia Hijau yang tersusun
Inventarisasi Gas
Rumah Kaca
Jumlah buku peningkatan upaya penurunan emisi dan data gas rumah kaca
Penyusunan Profil
Keanekaragaman Hayati
Jumah buku inventarisasi jenis flora dan fauna di Kab. Klaten
Penyusunan Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Jumlah buku IKPLHD yang tersusun
Penyusunan Kajian
Lahan Kritis
Jumlah dokumen kajian lahan kritis yang disusun
Meningkatnya
kualitas dan kuantitas infrastruktur publik dan sarana prasarana dasar
masyarakat
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Luasan RTH publik sebesar 20 % dari luas wilayah kota / kawasan perkotaan
Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Jumlah penataan taman kota/RTH
Pemeliharaan Ruang
Terbuka Hijau (RTH)
Jumlah taman kota yang dipelihara di RTH Kab. Klaten