• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH

(LKjIP)

PEMERINTAH KOTA BENGKULU

KECAMATAN KAMPUNG MELAYU

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa ta”ala, atas semua limpahan Rahmat dan Karunia-Nya yang tidak terhingga sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) tahun 2018 ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) tahun 2018 ini, sebagai wujud terciptanya pelayanan kepada masyarakat secara umum dan laporan atas pelaksanaan kegiatan, program dan arah kebijakan yang telah disetujui. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) ini tak kan terwujud tanpa bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pegawai yang telah menjalankan tugas maupun kewajibannya dan semua pihak yang telah membantu terlaksananya semua kegiatan dan program dengan baik.

Sehingga diharapkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Kecamatan Kampung Melayu Tahun 2018 ini dapat bermanfaat dan dapat menggambarkan hasil – hasil perkembangan pelaksanaan kegiatan dan program di Kecamatan Kampung Melayu.

Bengkulu, Januari 2019 CAMAT KAMPUNG MELAYU

KOTA BENGKULU

Dra.ROSMINIARTY NIP. 19661012 199303 2 004

(3)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Pada tahun 2018 ini, Kantor Kecamatan Kampung Melayu telah melaksanakan 56 (Lima Puluh Enam) kegiatan. Seluruh kegiatan tersebut direncanakan sebagai bagian dari Rencana Kinerja Tahun 2017 untuk mencapai 2 (Dua) sasaran atau dengan kata lain seluruh kegiatan diharapkan mempunyai kaitan sebab akibat dengan sasaran yang telah ditetapkan.

Berdasarkan penilaian sendiri (self assessment) atas realisasi pelaksanaan Rencana Kinerja Tahun 2018, menunjukkan bahwa rata – rata capaian kinerja dari 1 ( Dua) sasaran yang telah ditetapkan adalah 100 %. Keberhasilan ini disumbangkan oleh 2 ( Dua) sasaran yang berhasil mencapai tingkat capaian sasaran di atas 96,04 %. Beberapa sasaran yang dikategorikan berhasil adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya Pelayanan Publik Kecamatan

2. Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat dan Kelompok Masyarakat

Secara keseluruhan Kantor Kecamatan Kampung Melayu telah menganggarkan pembiayaan seluruh kegiatannya sebesar Rp. 6.575.648.500,00 dengan realisasi penyerapan sebesar Rp. 6.315.379.271,00 atau 96,04%. Dari total anggaran tersebut, yang dialokasikan untuk pelaksanaan kegiatan pendukung 2 (Dua) sasaran strategis adalah Rp.2.547.840.500,00. Alokasi ini pada dasarnya merupakan alokasi berbagai mata anggaran yang relevan untuk membiayai input tiap kegiatan pendukung sasaran strategis.

Dengan Demikian akuntabilitas kinerja 2018 sudah dirasa mengarah kepada tingkat optimalisasi, baik perangkat maupun tingkat pelayanan para pegawainya, sehingga diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan dan melakukan pemecahan guna

(4)

terciptanya suatu hasil kinerja yang produktif dalam skala yang representatif. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... i IKHTISAR EKSEKUTIF... ii DAFTAR ISI ... iv DAFTAR TABEL………... v BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1. LATAR BELAKANG... 1 1.2 GAMBARAN UMUM……….. 2

1.2 TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DAN KELURAHAN ... 2

1.2.1. Tugas Pokok... 2

1.2.2. Organisasi... 2

1.3 VISI DAN MISI KOTA BENGKULU ... ... 6

1.4 VISI DAN MISI Kkampung melayu ... ... 7

a. Visi ……... 7

b.. Misi……... 7

c. Tujuan dan Sasaran……... 8

1.5 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN... 9

1.6 ISU STRATEGIS KAMPIUNG MELAYU... ... 11

BAB II PERENCANAAN KINERJA …………... 15 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA…………... 18

A. Capaian Kinerja Organisasi………... 18

A.1 Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2018... 19

A.2 Capaian Kinerja Tahun 2017 dan 2018 ... 21

A.3 Capaian Kinerja Tahun 2018 dan target Jangka Menengah ... 23

A.4 Analisis Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran………. 24

A.5 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber daya……… 34

A.6 Analisis Program/Kegiatan……… 35

B Realisasi Anggaran……… 42

BAB IV PENUTUP... 48

A Kesimpulan... 48

B Saran………...……… 49

(5)

DAFTAR TABEL

1 Visi dan Misi Tujuan,arah Kebijakan Pembangunan Daerah……… 10

2 Identifikasi permasalahn berdasarkan tugas dan fungsi Kecamatan 14 3 Perjanjian Kinerja Tahun 2018………. 15

4. Program dan kegiatan Tahun 2018………. 16

5 Pengukuran kinerja tahun 2018……… 19

6 Capaian kinerja tahun 2017 dan 2018……… 21 7 Perbandingan capaian kinerja tahun 2018 dan target dalam rensta 23

(6)

9 Pelayanan administrasi umum kecamatan kampung melayu……… 26 10 Analisis Pencapaian Sasaran 2……….. 30 11 Pengukuran kinerja kecamatan kampung melayu………... 43 12 Pagu anggaran dan realisasi keuangan tahun 2014 s/d 2018…….... 47

I. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Penyelenggaraan Pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN merupakan persyaratan bagi setiap pelaksana Pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan pencapaian tujuan dan sasaran Instansi, untuk itu diperlukan adanya pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang akuntabel dan transparan, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

(7)

Dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pasal 2 ayat (1) diamanatkan bahwa Penyelenggaraan SAKIP dilakukan untuk menyusun Laporan Kinerja sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Dan pada pasal 2 ayat (2) ditegaskan bahwa Penyelenggaraan SAKIP dilaksanakan secara selaras dan sesuai dengan penyelenggaraan Sistem Akuntansi Pemerintahan dan tata cara pengendalian serta evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan. Hal ini merupakan langkah awal untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, terpercaya serta berorientasi pada hasil. Sehubungan dengan itu diperlukan penerapan system pertanggugjawaban yang tepat, jelas, terukur yang diintegrasikan ke dalalm sistem penganggaran dan pelaporan berbasis kinerja sehingga penyelenggaraan pemerintahan dapat berjalan dengan baik, berdaya guna, berhasilguna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari KKN.

Sebagai wujud pertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka disusunlah Laporan Kinerja yang juga merupakan instrument SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah).

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kampung Melayu Kota Bengkulu adalah perwujudan kewajiban instansi pemerintah Kampung Melayu untuk mempertanggungjawabkan hasil kinerja dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan.

(8)

1.2. GAMBARAN UMUM KAMPUNG MELAYU KOTA BENGKULU

Kecamatan Kampung Melayu merupakan salah satu kecamatan di Kota Bengkulu yang terbentuk melalui Peraturan Daerah Kota Bengkulu Nomor 28 Tahun 2003. Luas wilayah Kecamatan Kampung Melayu lebih kurang 3.838 Km2.

.

1.2.1. Tugas Pokok

Kampung Melayu merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota dan mempunyai tugas membantu Walikota dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kota bidang Pemerintahan dan Pelayanan Kepada Masyarakat dan dengan sendirinya memerlukan dukungan kemampuan Sumber Daya yang professional serta memadai guna menunjang kelancaran pelaksanaan tugas-tugas fungsi dan kewenangan Kantor Kampung Melayu Kota Bengkulu.

1.2.2. Organisasi

Berdasarkan Peraturan Walikota Bengkulu Nomor 58 Tahun 2016 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Kecamatan dan Kelurahan Kota Bengkulu adapun tugas pokok Camat sebagai Kepala Kecamatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota adalah mendapatkan pelimpahan sebagian kewenangan Walikota untuk melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota.

(9)

a. Kepala Kecamatan b. Sekretariat terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2. Sub Bagian Penyusunan Program dan Keuangan

c. Seksi Pemerintahan

d. Seksi Pembangunan Masyarakat Kelurahan

e. Seksi Ketentraman dan Ketertiban f. Seksi Kesejahteraan Sosial

g. Seksi Pelayanan Umum

Dalam melaksanakan tugasnya Camat, Sekretaris Kecamatan, Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi atas segala kegiatan Pemerintahan di wilayah kerjanya.

Dalam melaksanakan tugasnya Lurah, Sekretaris Kelurahan dan Kepala seksi wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi atas segala kegiatan Pemerintahan di wilayah kerjanya.

Hubungan Kerja Pemerintahan Kecamatan dengan Pemerintahan Kelurahan bersifat konsultatif dan koordinatif.

Setiap pimpinan satuan kerja organisasi dalam lingkungan Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan wajib mengawasi bawahan masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Setiap pimpinan satuan kerja organisasi dalam lingkungan Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan

(10)

bertanggungjawab memimpin, mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.

Setiap pimpinan satuan kerja organisasi dalam lingkungan Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan berkala maupun sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.

Organisasi Pemerintah Kelurahan terdiri dari : a. Kepala Kelurahan;

b. Sekretaris Kelurahan ;

c. Seksi Pemerintahan dan Ketertiban Umum; d. Seksi Pembangunan;

e. Seksi Pelayanan Umum;

Dalam melaksanakan tugasnya Lurah, Sekretaris Kelurahan dan Kepala Seksi wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi atas segala kegiatan pemerintahan di wilayah kerjanya.

Setiap pimpinan satuan kerja organisasi dalam lingkungan Pemerintah Kelurahan wajib mengawasi bawahan masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Setiap pimpinan satuan kerja organisasi dalam lingkungan Pemerintah Kelurahan bertanggung jawab memimpin, mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.

Setiap pimpinan satuan kerja organisasi dalam lingkungan Pemerintahan Kelurahan wajib mengikuti dan

(11)

mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan berkala maupun sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.

Struktur Organisasi Kampung Melayu dapat dilihat pada bagan berikut:

Struktur organisasi SKPD Kampung Melayu adalah sebagai berikut:

Struktur Organisasi Kecamatan Kampung Melayu

CAMAT

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL SEKRETARIS KECAMATAN

UPT KB KECAMATAN KEPALA PERTANIAN

KECAMATAN

SUB BAG PENYUSUNAN PROGRAM DAN

KEUANGAN SUB BAG UMUM DAN

KEPEGAWAIAN SEKSI PEMERINTAHAN SEKSI PELAYANAN UMUM SEKSI KESEJAHTERAAN SOSIAL SEKSI PEMB. MASYARAKAT KELURAHAN SEKSI KEAMANAN DAN KETERTIBAN UMUM

(12)

1.3.VISI DAN MISI KOTA BENGKULU

Visi Walikota dan Wakil Walikota Bengkulu periode 2013-2018 adalah “ Terwujudnya Bengkulu yang

Sejahtera dan Bermartabat, APBD Untuk Rakyat”,

dengan misi :

1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, dengan sasaran:

a. Tata Kelola Pemerintahan yang baik melalui renstra terpadu, penuh integritas, taat hukum, akuntabel dan transparan;

b. Peningkatan Kualitas pelayanan publik ditopang dan efisiensi pemerintah kota;

c. Revitalisasi kepegawaian daerah, penugasan belajar dan peningkatan kapasitas SDM;

d. Rekruitmen CPNS yang bebas KKN dan melibatkan perguruan tinggi dan stakeholder;.

2. Mewujudkan percepatan pembangunan infrastruktur perkotaan.

3. Mewujudkan masyarakat cerdas, sehat dan berakhlak mulia dengan sasaran :

a. Peningkatan akses pendidikan yang berkualitas, terjangkau, relevan dan efisien;

b. Peningkatan bidang pendidikan diarahkan pada tercapainya pertumbuhan ekonomi yang didukung keselarasan antara ketersediaan tenaga terdidik dengan kemampuan menciptakan lapangan kerja atau kewirausahaan, menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja dan mengantisipasi era globalisasi atau persaingan global;

c. Pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan preventif, tidak hanya melalui kuratif;

d. Pencapaian keseluruhan sasaran MDGs serta pemenuhan SPM kesehatan.

(13)

4. Membangkitkan ekonomi kreatif dan iklim usaha yang kondusif, dengan sasaran :

a. Perbaikan distribusi pendapatan dan perlindungan social;

b. Peningkatan ketahanan pangan dan pengembangan pertanian perkotaan;

c. Peningkatan pertumbuhan PDRB;

d. Konservasi dan pemanfaatan lingkungan hidup mendukung pertumbuhan ekonomi;

e. Bantuan modal 1 M per kelurahan;

f. Membuka 50.000 lapangan pekerjaan baru.

1.4. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN KAMPUNG MELAYU KOTA BENGKULU

a. VISI

Visi Kampung Melayu Kota Bengkulu adalah :

“ Terwujudnya Bengkulu yang Sejahtera dan

Bermartabat, APBD Untuk Rakyat ” .

b. MISI

Misi Kampung Melayu Kota Bengkulu adalah :

- Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat dan Pembinaan seluruh Kekeuatan ekonomi dalam Pembanguna,Pengembangan usaha,Pemeliharaan Pusat-pusat Perbelanjaan dan Perdagangan.

- Meningkatkan Mutu Pelayanan terhadap Masyarakat dalam Terciptanya Pemerintah yang baik,profesional,bersih,dan berwibawa.

- Meningkatkan disiplin dan kualitas sumber daya manusia (SDM) Aparatur Kelurahan dan Kecamatan Kampung Melayu.

- Peningkatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana.

(14)

c. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan merupakan hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu dan selaras dengan visi dan misi organisasi yang telah ditetapkan. Penetapan tujuan didasarkan pada faktor kunci keberhasilan dalam rangka merealisasikan misi.

Sebagai tindak lanjut dari penetapan misi Kecamatan Kampung Melayu, maka ditetapkanlah tujuan Kampung Melayu sebagai berikut :

1. Meningkatnya Pemberdayaan dan Kesejahteraan Masyarakat serta terciptanya Pemerintah yang Profesional, bersih dan Berwibawa.

2. Mewujudkan Kelancaran administrasi perkantoran serta pengembangan perencanaan dan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan.

3. Sumber Daya Manusia (SDM) Kelurahan dan Kampung Melayu yang professional dan berdedikasi.

4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana Kantor Kecamatan Kampung Melayu.

Tujuan yang telah ditetapkan selanjutnya dijabarkan lebih spesifik dalam bentuk sasaran, yang dapat menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu, dapat diukur, dapat dicapai dan berkelanjutan. Untuk mencapai Tujuan yang telah ditetapkan sasaran yang hendak dicapai meliputi:

- Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi umum di kecamatan

- Meningkatkan pemberdayaan masyarakat kecamatan

(15)

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan diperlukan strategi dalam bentuk kebijakan.

Strategi yang ditetapkan guna mewujudkan tujuan melalui pencapaian beberapa sasaran yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :

a. Peningkatan pelayanan admnistrasi umum berdasarkan SOP

b. Mengakomodir usulan program dan kegiatan yang direkomendasikan di tingkat kecamatan

c. Peningkatan dan pembinaan organisasi kemasyarakatan tingkat kecamatan

d. Peningkatan keaktifan poskamling kelurahan

Berdasarkan hasil formulasi strategi yang telah dikembangkan dan ditetapkan, maka kebijakan yang dijalankan adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan.

b. Mengutamakan usulan program dan kegiatan yang prioritas.

c. Meningkatkan peran aktif lembaga kemasyarakatan.

d. Meningkatkan kualitas ketentraman dan ketertiban lingkungan dengan melakukan pembinaan.

(16)

TABEL 1. VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH

Visi : Meningkatnya Pelayanan Publik dan Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Misi 1 : Meningkatnya Pelayanan Publik di Kecamatan

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Tujuan 1. Menyelenggrakan urusan pemerintahan secara umum 1. Sasaran 1.1. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi umum di kecamatan Peningkatan Pelayanan administrasi umum berdasarkan SOP 1. Meningkatkan kualitas penyelengaraan pemerintahan.

Misi 2 : Meningkatnya Pemberdayaan Masyakat Kecamatan

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Tujuan 2. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat 1. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat kecamatan 1.Mengakomodir usulan program dan kegiatan yang direkomendasikan di tingkat kecamatan 2.Peningkatan dan pembinaan organisasi kemasyarakatan tingkat kecamatan 3.Peningkatan keaktifan poskamling kelurahan 1. Mengutamakan usulan program dan kegiatan yang prioritas. 2. Meningkatkan peran aktif lembaga kemasyarakatan 3. Meningkatkan kualitas ketentraman dan ketertiban lingkungan dengan melakukan pembinaan.

(17)
(18)

1.6. ISU STRATEGIS KAMPUNG MELAYU

Seiring dengan telah ditetapkannya UU Nomor 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan ditetapkannya Perencanaan dan pengendalian pembangunan sebagai salah satu urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah kabupaten/kota (pasal 14 ayat 1 UU No. 32/2004). Maka kondisi yang diinginkan agar fungsi koordinator pelayanan administrasi umum pemerintahan dapat berjalan secara efektif adalah menjamin terciptanya interagrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar masyarakat dan SKPD, mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara secara efisien, efektif, berkedilan dan berkelanjutan.

Kecamatan Kampung Melayu merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota dan mempunyai tugas membantu Walikota dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kota bidang Pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan dan Pelayanan Kepada Masyarakat dengan berpedoman kepada Standar Pelayanan yang telah ditetapkan agar dapat memberikan pelayanan administrasi umum secara maksimal. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, kecamatan dibantu dengan kelurahan yang ada di wilayah kecamatan yang secara bersama-sama melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dan merencanakan pembangunan dan pengembangan di masyarakat.

Pelayanan publik yang berkualitas atau yang biasa disebut dengan pelayanan prima merupakan pelayanan

(19)

terbaik yang memenuhi standar kualitas pelayanan. Standar Pelayanan adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara pelayanan kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur. Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2014, komponen standar pelayanan yang terkait dengan proses penyampaian pelayanan meliputi Persyaratan, prosedur, jangka waktu pelayanan, biaya/tarif, produk pelayanan, dan penanganan pengaduan. Jika suatu Instansi pemerintah dan lembaga lainnya mampu menerapkan standar kualitas tersebut maka sudah dapat dikatakan bahwa Instansi pemerintah dan lembaga tersebut telah memberikan kualitas pelayanan yang baik.

Pelayanan administrasi umum di kecamatan merupakan segala kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan hak-hak dasar setiap warga negara atau penduduk atas pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan kecamatan yang terkait dengan kepentingan administrasi umum. Contoh pelayanan publik dalam bentuk pelayanan administrasi yaitu pembuatan KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian) dan lain sebagainya.

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah belum dapat memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya berbagai keluhan masyarakat mengenai diskriminasi pelayanan.

(20)

Sebagai contoh adanya masyarakat yang dipersulit ketika mengurus KTP (Kartu Tanda Penduduk) di instansi pemerintah seperti dikenakan biaya ekstra untuk mendapatkan pelayanan yang lebih cepat. Selain itu keluhan lain yang diungkapkan pengguna layanan yaitu adanya ketidakpastian waktu sehingga mengakibatkan rendahnya kualitas pelayanan. Ketidakpastian waktu dapat menimbulkan citra yang kurang baik terhadap Instansi pemerintah tersebut. Mengingat fungsi utama pemerintah adalah melayani masyarakat, maka Kampung Melayu perlu terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan.

Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan dimana masyarakat bernisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Di sisi lain, salah satu kata kunci pada saat ini yang sering didengungan oleh semua lapisan masyarakat adalah kata peningkatan sumberdaya manusia. Kata tersebut mempunyai makna lebih spesifik lagi menyangkut bagaimana mengangkat kondisi masyarakat yang ada menjadi lebih baik dimasa mendatang.

Masyarakat dalam sebuah pemerintahan sangat besar perannya, keikutsertaan atau keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pemerintah terkait kebijakan publik yang dikeluarkan oleh pemerintah merupakan hal penentu berhasil atau tidaknya kebijakan tersebut. Pengambilan keputusan dalam sebuah kebijakan diperlukan peran serta masyarakatnya agar pemenuhan hak dari masyarakat bisa terpenuhi. Aktifnya masyarakat akan mempermudah tercapainya target pemerintah dimana target tersebut juga akan dirasakan oleh

(21)

masyarakat manfaatnya. Selain masyarakat ada juga hal yang perlu diberdayakan, yakni aspek kelembagaan masyarakat. Lembaga merupakan wadah masyarakat untuk bisa ikut serta dalam sebuah kegiatan. Memanfaatkan kelembagaan yang ada atau menciptakan lembaga masyarakat merupakan langkah yang tepat mempermudahnya proses tercapainya tujuan dari kebijakan pemberdayaan masyarakat. Semua itu tetap yang menyelenggarakan adalah pihak pemerintah dan masyarakat sebagai objek yang ditujukan harus diarahkan dan diawasi agar bisa selalu dalam koridornya. Pemerintah hanya perlu mengoptimalkan daya yang ada di masyarakat dengan memfasilitasi masyarakat melalui pelayanan umum yang disediakan.

Dari uraian diatas dapat dapat diidentifikasi permasalahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi kecamatan seperti terlihat pada tabel 2 berikut

Tabel 2. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Kec. Kampung Melayu

Aspek Kajian Capaian/Kon

disi saat ini Standar yang digunaka n

Faktor yang mempengaruhi Permasalah an Pelayanan SKPD Internal Eksternal Fungsi Penyelenggar aan pemerintaha n Belum optimalnya pelayanan umum di tingkat kecamatan SOP pelayana n administr asi  Keterbata san tenaga aparatur  Pemaham an SOP belum optimal Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan administrasi tepat waktu Kurangnya kulaitas pelayanaan public di kecamatan Pemberdayaa

n masyarakat Belum optimalnya peran serta masyarakat daam pembanguna n, pemberdaya an, ketentraman umum  Keterbata san sumberda ya dan anggaran Kebersamaan masyarakat dalam pemberdayaa n masyarakat dan ketertiban keamanan lingkungan Masih kurangnya peran aktif masyarakat dan kelompok masyarakat dalam kegiatan pemberday aan masyarakat

(22)

kelurahan

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

Perencanaan startegis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang akan dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, kendala dan ancaman yang mungkin terjadi.

Dari penetapan Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka pencapaian visi dan misi SKPD Kecamatan Kampung Melayu, telah disusun beberapa indikator kinerja dan sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Renstra Kampung Melayu 2013-2018 yang menjadi tolak ukur pencapaian kinerja kegiatan.

(23)

Tabel 3. Perjanjian Kinerja Tahun 2018 SKPD Kampung

Melayu Kota Bengkulu

No Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target

11. Meningkatnya kualitas pelayanan publik di kecamatan Persentase Persentase pelayanan pelayanan administrasi umum administrasi umum yang tepat waktu yang tepat waktu

90 % 22. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat kecamatan Persentase Persentase program/kegiatan program/kegiatan dari usulan dari usulan masyarakat masyarakat (kelurahan) yang (kelurahan) yang direkomendasikan direkomendasikan di tingkat di tingkat kecamatan kecamatan 90 % Persentase Persentase organisasi organisasi kemasyarakatan di kemasyarakatan di tingkat kecamatan tingkat kecamatan yang aktif yang aktif 90 % Persentase Persentase poskamling yang poskamling yang aktif aktif 60 %

Indikator kinerja keberhasilan SKPD dari tahun 2018 dapat dilihat pada tabel 3, dijabarkan adalah sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di kecamatan dengan indikator kinerja sebagai berikut :

 Persentase pelayanan administrasi umum yang tepat waktu sebesar 90 %.

(24)

2. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan kelompok masyarakat dengan indikator sebagai berikut :

 Persentase program/kegiatan dari usulan masyarakat (kelurahan) yang direkomendasikan di tingkat kecamatan sebesar 90 %.

 Persentase organisasi kemasyarakatan di tingkat kecamatan yang aktif sebesar 90 %.

 Persentase poskamling yang aktif sebesar 60 %

Tabel 4. Program dan Kegiatan Tahun 2018

Program Anggaran

1. Pelayanan Admnistrasi

Perkantoran 277.180.000

2. Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 25.000.000 3. Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

16.000.000 4. Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan 276.260.500 5. Pelayanan Admnistrasi Pemerintahan Kelurahan 1.593.400.000 6. Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan 360.000.000 JUMLAH 2.547.840.500

Dari tabel 4 di atas dapat dilihat jumlah Anggaran Tahun 2018 : Rp. 2.547.840.500,- (Dua milyar Lima Ratus Empat Puluh Tujuh Juta Delapan Ratus Empat Puluh Ribu Lima Ratus Rupiah) dengan program yang akan dilaksanakan sebanyak 6 (enam) program.

Dari Perjanjian Kinerja tersebut ditetapkanlah program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2018 melalui Perjanjian Kinerja Tahun 2018 SKPD Kampung Melayu Kota Bengkulu.

(25)

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

Dalam mengukur capaian indikator kinerja Kampung Melayu Tahun 2018 didasarkan pada ketentuan yaitu :

Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase capaian target indikator kinerja adalah :

Capaian IKU = Realisasi / Target x 100 %

Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik

Rumus tersebut akan digunakan dalam menetapkan persentase pengukuran indikator kinerja untuk persentase

(26)

capaian realisasi fisik. Semakin tinggi nilai persentase capaian realisasi yang diperoleh menunjukkan capaian kinerja yang semakin baik yang pada akhirnya mendukung tercapainya sasaran, tujuan, misi dan visi Kampung Melayu Kota Bengkulu yang telah ditetapkan.

A. Capaian Kinerja Organisasi

Evaluasi pencapaian kinerja yang dimaksud dalam laporan ini adalah evaluasi internal yaitu penilaian secara mandiri oleh Kampung Melayu Kota Bengkulu terhadap hasil pengukuran kinerja kegiatan dan kinerja sasaran.

Dalam evaluasi ini juga diuraikan hal-hal yang mendukung keberhasilan sekaligus hal-hal yang menghambat sehingga menimbulkan kegagalan pencapaian target. Diupayakan pula menginventarisir langkah-langkah antisipasi yang akan dilakukan sehingga kinerja pemerintah semakin baik.

A.1. Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2018

Dari Perjanjian Kinerja Tahun 2018 SKPD Kampung Melayu Kota Bengkulu dalam pelaksanaannya, secara umum realisasi pencapaian target kinerja sudah baik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan pengukuran indikator kinerja terdapat beberapa realisasi yang melebihi target walaupun masih ada yang realisasinya belum maksimal. Capaian dari masing-masing indikator kinerja tersebut dapat dilihat pada Tabel 5 berikut.

(27)

Tabel 5. Pengukuran Kinerja Kampung Melayu Kota

Bengkulu Tahun 2018

Sasaran

Strategis IndikatorKinerja Target Realisasi %

1 2 3 4 5 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik di Kecamatan Persentase Pelayanan Administrasi Umum Yang Tepat Waktu 90% 89,00 % 9988%%,,8989 Meningkatnya pemberdayaa n masyarakat dan kelompok masyarakat Persentase program/kegiata n dari usulan masyarakat (kelurahan) yang direkomendasika n di tingkat kecamatan 90% 100% 100 % Persentase organisasi kemasyarakatan tingkat kecamatan yang aktif 90% 100% 100 % Persentase poskamling yang aktif 60% 48,32 % 80,53%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada Sasaran strategis Kampung Melayu Kota Bengkulu Tahun 2018 yaitu meningkatnya kualitas pelayanan publik di kecamatan dengan indikator persentase pelayanan administrasi umum yang tepat waktu dengan target pencapaian pada perjanjian kinerja awal sebesar 90% sedangkan pencapaian realisasinya mencapai sebesar 89,00%. Dengan demikian hasil pengukuran kinerja mencapai 98,89% sehingga dapat dikategorikan bahwa indikator kinerja ini telah dapat dinilai

(28)

baik ditandai dengan semakin tingginya tingkat pengukuran kinerja tersebut.

Target indikator kinerja Persentase program/kegiatan dari usulan masyarakat (kelurahan) yang direkomendasikan di tingkat kecamatan tahun 2018 sebesar 90% akan tetapi pencapaiannya telah melebihi target yaitu sebesar 100%. Capaian kinerja pada indikator ini sebesar 100 % dan dapat dikategorikan sangat baik.

Pada target indikator kinerja Persentase organisasi kemasyarakatan tingkat kecamatan yang aktif sebesar 90% dan target ini telah terealisasi sebesar 100% dengan capaian kinerja sebesar 100 %.

Indikator kinerja persentase poskamling yang aktif dengan target sebesar 60% dengan tingkat realisasi pada tahun 2018 sebesar 48,32% dengan capaian kinerja sebesar 80,53%, dengan demikian capaian kinerja pada indikator kinerja persentase poskamling yang aktif dapat dikatakan baik ditandai dengan tingginya persentase capaian kinerjanya.

A.2. Capaian Kinerja Tahun 2017 dan 2018

Capaian kinerja Kampung Melayu pada tahun 2017 dan tahun 2018 rata menunjukkan tingkat capaian yang sangat baik,

(29)

perbandingan antara capaian kinerja tahun 2017 dan 2018 dapat dilihat pada tabel 6 berikut.

Tabel 6. Capaian Kinerja Tahun 2017 dan 2018

NO INDIKATOR SASARAN SATUAN TARGE T KINERJ A 2018 CAPAIAN KINERJA % CAPAIA N 2018 2017 2018 1 Persentase Pelayanan Administrasi Umum Yang Tepat Waktu % 90 96,98%96,98% 9988,,8989%% 100 2 Persentase program/kegiat an dari usulan masyarakat (kelurahan) yang direkomendasi kan di tingkat kecamatan % 90 100 % 100% 100 3 Persentase organisasi kemasyarakata n tingkat kecamatan yang aktif % 90 100% 100% 100 4 Persentase poskamling yang aktif % 60 57% 48,32% 84,77

Capaian kinerja Kampung Melayu pada indikator sasaran Persentase Pelayanan Administrasi Umum Yang Tepat Waktu tahun 2017 dengan capaian kinerja 98,1% dan pada tahun 2018 meningkat menjadi 98,89% dari target kinerja awal yang

(30)

ditetapkan sebesar 90% dan tingkat persentase capaian pada tahun 2018 dibanding dengan tahun 2017 lalu yaitu sebesar 100 %. Hal ini menunjukkan bahwa pencapaian tahun 2018 lebih baik dibandingkan dengan tahun 2017 lalu.

Pada indikator sasaran yang kedua adalah Persentase program/kegiatan dari usulan masyarakat (kelurahan) yang direkomendasikan di tingkat kecamatan pada tahun 2017 mencapai 100% dan pada tahun 2018 ini masih dapat dipertahankan sebesar 100% dengan target awal yang ditetapkan hanya sebesar 90%. Persentase Tingkat capaian tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2017 yaitu sebesar 100% artinya Kampung Melayu masih dapat mempertahankan capaian kinerja pada tahun sebelumnya.

Tingkat capaian kinerja pada indikator sasaran yang ketiga Kecamatan Kampung Melayu yaitu Persentase organisasi kemasyarakatan tingkat kecamatan yang aktif pada tahun 2017 lalu mencapai 100% dan pada tahun 2018 ini masih dapat dipertahankan sebesar 100% dengan target awal yang ditetapkan hanya sebesar 90%. Persentase Tingkat capaian tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2017 yaitu sebesar 100% artinya Kampung Melayu masih dapat mempertahankan capaian kinerja pada tahun sebelumnya.

Sedangkan pada indikator sasaran perjanjian kinerja yang keempat di Kampung Melayu yaitu Persentase poskamling yang aktif pada tahun 2017 lalu mencapai 57% dan pada tahun 2018 menurun menjadi 48,32 dengan target pada perjanjian kinerja tahun 2018 sebesar 60%. Hal ini menunjukkan bahwa pencapaian pada tahun 2017 lalu lebih baik dibandingkan 2018.

(31)

A.3. Capaian Kinerja Tahun 2018 dan Target Jangka Menengah

Tahun 2018 merupakan tahun akhir periode Renstra Kampung Melayu Tahun 2013-2018. Target yang telah ditetapkan dalam Dokumen Renstra tersebut meningkat dari tahun ke tahun, pada sasaran meningkatnya kualitas pelayanan publik dikecamatan dengan indikator kinerja persentase pelayanan administrasi umum yang tepat waktu menunjukkan bahwa target kinerja telah tercapai. Pada tabel 6 dapat dilihat dari pencapaian akhir periode renstra yaitu pada tahun 2018 ini sebesar 98,89% yang menunjukkan bahwa secara umum target dalam dokumen Renstra tahun 2013-2018 telah dapat dipenuhi dan bahkan telah melebihi target pada tahun 2018 yaitu sebesar 90%.

Tabel 7. Perbandingan Capaian Kinerja 2018 dengan Target Dalam Renstra

No Tujuan Sasaran Indikator Tujuan/Sas

aran

Target Kinerja Tahun Ke- Capaian Kinerja Tahun 2018 (akhir renstra) 201 4 201 5 201 6 201 7 2018 1 Menyele nggarak an urusan pemerin tahan secara umum Meningka tkannya kulitas pelayana n publik di kecamata n Persentase pelayanan administra si umum yang tepat waktu 86 % 87% 88% 89% 90% 98,89% 2 Meningk atnya pember dayaan masyar meningka tnya pemberda yaan masyarak Persentase program dan kegiatan dari usulan 86% 87% 88 % 89% 90% 100 %

(32)

akat at dan kelompok masyarak at masyaraka t (kelurahan ) yang direkomen dasikan di tingkat kecamatan Persentase organisasi kemasyara katan di tingkat kecamatan yang aktif 86% 87% 88 % 89% 90% 100 % Persentase poskamlin g yang aktif 45% 46% 47 % 58% 60% 48,32%

Dari tabel 7 juga dapat dilihat bahwa untuk sasaran meningkatnya pemberdayaan masyarakat kecamatan dan kelompok masyarakat dengan 3(tiga) indikator sasaran persentase program dan kegiatan dari usulan masyarakat (kelurahan) yang direkomendasikan di tingkat kecamatan, Persentase organisasi kemasyarakatan di tingkat kecamatan yang aktif dan Persentase poskamling yang aktif menunjukkan bahwa pada akhir periode renstra semua telah memenuhi target yang telah ditetapkan. Capaian kinerja pada indikator kinerja persentase program dan kegiatan dari usulan masyarakat (kelurahan) yang direkomendasikan di tingkat kecamatan sebesar 100 % dengan target akhir renstra tahun 2018 sebesar 90%. Capaian kinerja pada indikator kinerja persentase organisasi kemasyarakatan di tingkat kecamatan yang aktif sebesar 100 % dengan target akhir renstra tahun 2018 sebesar 90%. Dan pada indikator persentase poskamling yang aktif capaian kinerja sebesar 48,32% dengan target akhir periode renstra tahun 2018 sebesar 60%. Dengan demikian secara umum dapat disimpulkan bahwa tujuan dan

(33)

sasaran sebagai penjabaran visi dan misi Kampung Melayu Tahun 2013-2018 telah dapat dicapai dengan baik.

A.4. Analisis Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran

A.4.1. Analisis Sasaran Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik di Kecamatan

Secara rinci, pencapaian kinerja Kampung Melayu Kota Bengkulu Tahun 2018 untuk setiap sasaran yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

SASARAN I

” Meningkatkan kualitas pelayanan publik di kecamatan”

Sasaran I Kampung Melayu Kota Bengkulu untuk

” Meningkatkan kualitas pelayanan publik di kecamatan ” dijabarkan kedalam 1 (satu) indikator kinerja, yaitu pesentase pelayanan administrasi umum

yang tepat waktu.

A.4.1.1. Analisis Pencapaian Indikator Sasaran Persentase Pelayanan Administrasi Umum Yang Tepat Waktu.

Sasaran I Kampung Melayu Kota Bengkulu untuk

” Meningkatkan kualitas pelayanan publik di kecamatan ” dijabarkan kedalam 1 (satu) indikator kinerja, yaitu pesentase pelayanan

administrasi umum yang tepat waktu.

(34)

N

o Sasaran Strategis Indikator Kinerja

2017 2018

Targ

et Realisasi Capai% an Kinerj

a

Targ

et Realisasi Capai% an Kinerj a 1. Meningkatn ya kualitas pelayanan publik di kecamatan Persenta Persenta se se pelayana pelayana n n administr administr asi asi umum umum yang yang tepat tepat waktu waktu 90% 88,29 % 98,98,11%% 90% 89,00% 9988%%,,8989

Berdasarkan tabel di atas realisasi capaian kinerja indikator persentase pelayanan administrasi umum yang tepat waktu pada tahun 2018 mencapai 98,89% sedangkan pada tahun 2017 lalu mencapai 98,1% atau dengan interpretasi memuaskan. Capaian ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.

Faktor pendukung pencapaian sasaran strategis meningkatnya kualitas pelayanan publik di kecamatan adalah dengan ketersediaan fasilitas pelayanan umum yang ada di kecamatan Kampung Melayu, mulai dari ketersediaan dan kondisi alat perekaman E-KTP yang baik, tersedianya ruang tunggu, Televisi, Papan pengumuman, kotak pengaduan, serta dukungan sumber daya pegawai yang ada. Jenis pelayanan kepada masyarakat di Kampung Melayu tahun 2018 meliputi pengantar Surat Keterangan Catatan Kriminal (SKCK), pengantar surat Keterangan Bersih Diri (SKBD), surat izin

(35)

penelitian, surat izin keramaian, Surat rekomendasi izin mendirikan bangunan (IMB), Surat pindah masuk, Surat pindah keluar, Surat Keterangan Tanah (SKT), Surat Pemindahan Penguasaan Tanah (SPPT), Surat Keterangan tidak mampu, Surat dispesasi nikah, Surat keterangan waris dan Surat bukti perekaman E-KTP. Perbandingan pelayanan kepada masyarakat tahun 2017 dan 2018 dapat dilihat pada tabel 9 berikut.

Tabel 9. Pelayanan Administrasi Umum Kampung Melayu Tahun 2017 dan 2018 No Jenis pelayanan 2017 2018 Tepa t wakt u Tida k Tepa t Wakt u Jumlah Seluru h Pelaya nan Persent ase pelayaa n yang tepat waktu Tep at wak tu Tidak Tepat Wakt u Jumlah Seluruh Pelayan an Persentas e pelayaan yang tepat waktu 1 Pengantar SKCK 80 24 104 76,92 30 11 41 73,17 2 Surat Keterangan Bersih Diri (SKBD) 6 10 16 37,50 15 11 26 57,69 3 Surat Izin Penelitian 6 0 6 100,00 6 5 10 50,00 4 Surat Izin keramaian 0 0 0 0,00 2 0 2 100,00 5 Surat rekomendasi Izin Mendirikan bangunan (IMB) 4 2 6 66,67 8 4 12 66,67 6 Surat Pindah Masuk 60 30 90 66,67 100 34 134 74,63 7 Surat Pindah Keluar 250 63 313 79,87 390 24 414 94,20 8 Surat Keterangan Tanah (SKT) 60 28 88 68,18 40 6 46 86,96 9 Surat 75 7 82 91,46 50 17 67 74,63

(36)

Pemindahan Penguasaan Tanah (SPPT) 10 Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) 300 29 329 91,19 30 1 28 329 91,49 11 Surat Dispensasi Nikah 7 3 10 70,00 10 7 17 58,82 12 Surat Keterangan Waris 50 17 67 74,63 90 17 107 84,11 13 Surat Keterangan Perekaman KTP 744 0 744 100,0 0 500 19 519 96,34 JUMLAH 1.6 37 213 1.850 88,49 1.541 183 1.724 89,39 Sumber data : Data Pelayanan Administrasi Umum Kampung Melayu

Tahun 2018

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pelayanan administrasi di Kampung Melayu Kota Bengkulu pada tahun 2017 jumlahnya mencapai 1.850 berkas dan yang memenuhi standar tepat waktu sebanyak 1.637 berkas atau sebesar 88,49%. Sedangkan pada tahun 2018 ini jumlah pelayanan administrasi umum yang tepat waktu mencapai 1.541 berkas dari seluruh jumlah pelayanan sebanyak 1.724 berkas atau mencapai 89,39%. Dengan demikian pencapaian pelayanan administrasi di Kampung Melayu pada tahun 2018 meningkat dibandingkan dengan tahun 2017 lalu, hal ini disebabkan karena ketersediaan prasana dan sarana pelayanan yang memadai dan didukung dengan sumber daya pegawai yang baik dalam rangka pelayanan administrasi kepada masyarakat. Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2014,

(37)

komponen standar pelayanan yang terkait dengan proses penyampaian pelayanan meliputi Persyaratan, prosedur, jangka waktu pelayanan, biaya/tarif, produk pelayanan, dan penanganan pengaduan. Jika suatu Instansi pemerintah dan lembaga lainnya mampu menerapkan standar kualitas tersebut maka sudah dapat dikatakan bahwa Instansi pemerintah dan lembaga tersebut telah memberikan kualitas pelayanan yang baik. Standar pelayanan berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2014 juga diterapkan di Kampung Melayu dengan berpedoman kepada Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan pencapaian 89,39% pada tahun 2018 ini dapat diinterpretasikan bahwa Kampung Melayu telah memberikan pelayanan yang baik.

Yang merupakan faktor penghambat dalam pencapaian sasaran strategis meningkatnya kualitas pelayanan publik di kecamatan, sehingga ada beberapa pelayanan yang tidak tepat waktu disebabkan karena pada saat masyarakat membutuhkan pelayanan, Kepala Kecamatan sedang menjalankan tugas lain dan tidak berada di tempat, dan berkas tersebut merupakan berkas yang penting dan tidak dapat diwakilkan penandatanganannya.

Jumlah pelayanan yang dilaksanakan tahun 2017 dan 2018 terbanyak pada pelayanan surat pindah keluar dan paling sedikit pelayanan surat izin keramaian.

(38)

Meskipun telah memberikan pelayanan secara maksimal dan diinterpretasikan telah memuaskan, akan tetapi pada tahun yang akan datang Kampung Melayu akan tetap memaksimalkan lagi pelayanan kepada masyarakat dengan tetap menjaga standar pelayanan yang terkait dengan proses penyampaian pelayanan meliputi Persyaratan, prosedur, jangka waktu pelayanan, biaya/tarif, produk pelayanan, dan penanganan pengaduan agar tetap dapat memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada. Selain itu juga kondisi sarana dan prasarana penunjang pelayanan administrasi umum kecamatan tetap harus diperhatikan dan diperbaiki serta keramahan petugas yang melayani masyarakat juga lebih ditingkatkan demi menjaga kenyamanan masyarakat yang datang.

A.4.2. Analisis Sasaran Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat dan Kelompok Masyarakat

SASARAN II

” Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan kelompok masyarakat”

Sasaran II Kampung Melayu Kota Bengkulu untuk ”

Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan

kelompok masyarakat” dijabarkan dalam 3(tiga)

(39)

Tabel 10. Analisis Pencapaian Sasaran 2

N

o Sasaran Strategis IndikatorKinerja

2017 2018 Targ et Realisasi % Capaian Kinerja Targ et Realisasi % Capaia n Kinerja 1. Meningkatny a pemberdaya an masyarakat dan kelompok masyarakat Persentase Persentase program/kegia program/kegia

tan dari usulan

tan dari usulan

masyarakat masyarakat (kelurahan) (kelurahan) yang yang direkomendasi direkomendasi kan di tingkat kan di tingkat kecamatan kecamatan 90% 100% 111,11 % 90% 100% 111,11% Persentase Persentase organisasi organisasi kemasyarakat kemasyarakat an di tingkat an di tingkat kecamatan kecamatan yang aktif yang aktif 90% 100% 111,11 % 90% 100% 111,11% Persentase Persentase poskamling poskamling yang aktif yang aktif 58% 57% 98,27 % 60% 51,23% 85,38%

A.4.2.1. Analisis Pencapaian Indikator Sasaran

Persentase Program/Kegiatan dari Usulan Masyarakat (Kelurahan) Yang Direkomendasikan di Tingkat Kecamatan

(40)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat capaian indikator kinerja Persentase Program/Kegiatan Usulan Masyarakat (Kelurahan) Yang Direkomendasikan di Tingkat Kecamatan pada tahun 2017 lalu mencapai 111, 11% dan pada tahun 2018 ini masih bisa mempertahankannya dengan capaian sebesar 111,11%. Keberhasilan ini ditunjukkan dari seluruh usulan musrenbang kelurahan yang masuk dan dibahas di tingkat kecamatan pada musrenbang Kampung Melayu dan seluruh usulan tersebut ditindaklanjuti dan diusulkan pada musrenbang tingkat Kota Bengkulu.

Faktor pendorong keberhasilan Pencapaian ini adalah usulan tersebut merupakan usulan yang memang benar-benar prioritas dan telah diurutkan sesuai dengan kebutuhan yang diutamakan kebutuhan yang mendesak dan secepatnya harus dilaksanakan. Selain itu juga antusias tokoh masyarakat dalam ikut serta membuat perencanaan pembangunan di kelurahan melalui musrenbang di tingkat kelurahan.

Sedangkan Faktor penghambat pencapaian indikator sasaran ini adalah keterbatasan anggaran anggaran untuk mengakomodir seluruh usulan musrenbang yang telah direkomendasikan di tingkat kecamatan sehingga masyarakat merasa aspirasinya masih belum diperhatikan sepenuhnya. Oleh karena itu diharapkan dimasa yang akan datang tersedia anggaran yang akan mengakomodir usulan musrenbang tersebut.

(41)

A.4.2.2.Analisis Pencapaian Indikator Sasaran

Persentase Organisasi Kemasyarakatan di Tingkat Kecamatan yang Aktif

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat capaian indikator kinerja Persentase Organisasi Kemasyarakatan di Tingkat Kecamatan Yang Aktif pada tahun 2017 lalu mencapai 111, 11% dan ada tahun 2018 ini masih bisa dipertahankan sebesar 111,11%. Keberhasilan pencapaian ini didukung oleh keaktifan organisasi masyarakat yang ada di Kampung Melayu dalam mendukung semua kegiatan kemasyarakatan yang ada. Keberhasilan ini juga tidak terlepas peran aktif dan interaksi, koordinasi dengan pemerintah kelurahan dan pemangku masyakarat/tokoh masyarakat setempat serta peran aktif organisasi masyarakat yang ada. Organisasi masyarakat di Kampung Melayu dapat pula dikatakan sebagai cerminan kesadaran tentang dampak program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah serta tindakan yang diambilnya dalam melaksanakan program tersebut. Keberhasilan capaian kinerja ini juga ditunjukkan dengan terlaksananya Musrenbang tingkat Kampung Melayu yang menghasilkan dokumen usulan kegiatan untuk musrenbang tingkat Kota Bengkulu.

Faktor penghambat pelaksanaan sasaran indikator ini adalah masih terdapat masyarakat yang masih enggan untuk mengikuti kegiatan dalam organisasi karena kurang pemahaman atau rendahnya tingkat

(42)

pendidikan. Untuk meningkatkan peran aktif masyarakat dalam organisasi kemasyarakatan dimasa yang akan datang dengan melakukan pembinaan kepada organisasi masyarakat yang ada sehingga pengetahuan masyarakat menjadi meningkat dan mendorong mereka ikut berperan aktif pada organisasi kemasyarakatan ada.

Dalam wilayah Kampung Melayu terdapat Organisasi kemasyarakatan yang bergerak dalam bidang keagamaan, dan kemasyarakatan meliputi BKMT, Kelompok Pengajian setiap masjid, Kelompok Pengajian, Kelompok kepemudaan, Risma, karang taruna, LPM dan PKK Kelurahan. Seluruh organisasi masyarakat yang ada tersebut siap berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan pembangunan di kecamatan. Keaktifan tersebut ditandai dengan kegiatan sepanjang tahun berjalan seperti kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim Penggerak PKK dan LPM Kelurahan dan ditandai dengan prestasi yang diraih dalam mengikuti perlombaan tingkat Kota Bengkulu. Selain itu pembangunan oleh masyarakat di bidang organisasi keagamaan yang ada juga setiap bulan telah memiliki jadwal pertemuan setiap minggunya baik ditingkat kelurahan sampai ke tingkat Kota Bengkulu. Partisipasi organisasi kepemudaan antara lain ikut serta dalam kegiatan-kegiatan perayaan peringatan HUT Kota Bengkulu, HUT RI dan HUT Propinsi Bengkulu. Selain itu juga keaktifan seluruh organisasi yang ada ditunjukkan dengan kehadiran

(43)

pada setiap pertemuan yang diselenggarakan kecamatan. Peran masyarakat seluruh masyarakat dalam pencapaian piala Kota Sehat Swasti Saba Wistara yang diraih Kota Bengkulu di Tingkat Nasional.

A.4.2.3. Analisis Pencapaian Indikator Sasaran

Persentase Poskamling Yang Aktif

Bahwa tingkat capaian indikator kinerja Persentase Poskamling Yang Aktif karena pada tahun 2017 lalu masyarakat dan perangkat kelurahan sangat gencar melakukan gerakan bengkulu aman melalui poskamling di tiap lingkungan. Sedangkan pada tahun 2018 ini terjadi penurunan tingkat keaktifannya, oleh karena itu pada tahun mendatang untuk meningkatkan kembali keaktifan tersebut Kampung Melayu akan berupaya melakukan pembinaan ke Poskamling dengan berkoordinasi dengan Babinkamtibmas setiap kelurahan dan juga Kepolisian Resort Kampung Melayu Kota Bengkulu.

(44)

Analisis eifisiensi penggunaan sumber daya yang ada dalam menjalankan pemerintahan Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu untuk mencapai keberhasilan Capaian perjanjian kinerja yang telah ditetapkannya pada tahun 2018 ini dan untuk meningkatkan pencapaian target tahun yang akan datang, maka dilakukan efisiensi penggunaan sumber daya pada setiap indikator sasaran yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

 Efisiensi penggunaan sumber daya pada Indikator sasaran Persentase Pelayanan Administrasi Umum Yang Tepat Waktu adalah :

a. Menggunakan anggaran secara efektif dan efisien untuk memenuhi ketersediaan sarana dan prasarana serta fasilitas pelayanan administrasi umum di Kecamatan Kampung Melayu

b. Selalu berpedoman kepada Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan yang telah ada dan peraturan yang berlaku

c. Mengefektifkan penggunaan sumber daya pegawai yang ada dengan melalakukan peningkatan kemampuan dalam pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat.

 Efisiensi penggunaan sumber daya pada indikator sasaran persentase program/kegiatandari usulan masyarakat (kelurahan) yang direkomendasikan di tingkat kecamatan adalah :

a. Memfasilitasi input data hasil musrenbang kelurahan ke dalam system aplikasi E-Musrenbang Kota Bengkulu

(45)

b. Merekomendasikan usulan program dan kegiatan hasil musrenbang kelurahan yang telah dibahas pada musrenbang tingkat kecamatan dan kemudian diusulkan pada tingkat Kota Bengkulu.

c. Selalu melibatkan seluruh unsur masyarakat dalam pelaksanaan musrenbang kelurahan, sehingga seluruh aspirasi masyarakat dapat diakomodir dalam usulan program dan kegiatan pada musrenbang

 Efisiensi penggunaan sumber daya pada indikator sasaran persentase organisasi kemasyarakatan di tingkat kecamatan yang aktif adalah :

a. Potensi sumber daya yang ada di kelurahan yaitu organisasi kemasyarakatan kelurahan yang terlibat dalam bidang keaagamaan, kemasyarakatan, TP PKK, kepemudaan.

b. Melibatkan seluruh unsur dalam peran serta organisasi kemasyarakatan pada kegiatan pembangunan, pemberdayaan, peringatan hari besar dan keagamaan  Efisiensi penggunaan sumber daya pada indikator sasaran

persentase poskamling yang aktif

a. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait, muspika, Kepolisian Resort Teluk Segara dalam melaksanakan kegiatan tanggap darurat kejadian di masyarakat, pos pengamanan.

b. Memberikan arahan kepada anggota linmas kelurahan dan warga masyarakat terhadap peristiwa-peristiwa yang dapat menggganggu situasi keamanan dan ketertiban sehingga masyarakat lebih waspada dan segera memberikan

(46)

laporan secepatnya bila terdapat kejadian yang mencurigakan.

A.6. Analisis Program/Kegiatan yang menunjang Keberhasilan ataupun Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Analisis program dan kegiatan yang menujang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja dalam menjalankan pemerintahan Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu untuk mencapai keberhasilan Capaian perjanjian kinerja yang telah ditetapkannya pada tahun 2018 ini pada setiap indikator sasaran yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

A.6.1. Program/Kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian penyataan kinerja pada indikator sasaran Persentase Pelayanan Administrasi Umum Yang Tepat Waktu adalah :

a. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

dengan kegiatan pemeliharaan rutin berkala gedung kantor, dengan pelaksanaannya meliputi perbaikan rehabilitasi ringan gedung kantor dan rumah dinas, sehingga diharapkan dapat memberikan kenyamanan kepada masyarakat yang dilayani.

b. Program pelayanan administrasi perkantoran dengan

kegiatan sebagai berikut

 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor dengan melakukan pengadaan terhadap fasilitas sarana pelayanan seperti kursi tunggu, AC pada ruang pelayanan umum, pengadaan komputer dan printer

(47)

penunjang pelayanan, dan lemari arsip penyimpanan berkas pelayanan masyarakat.

 Kegiatan penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik dengan bentuk penunjang pelayanan seperti ketersediaan jaringan listrik dan internet kantor.

 Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor berupa jasa servis peralatan dan perlengkapan kantor yang mengalami kerusakan dan membutuhkan pemeliharaan rutin seperti servise laptop/komputer PC, servise AC, servise printer

 Penyediaan alat tulis kantor dengan menyediakan kebutuhan pelayanan administrasi umum berupa ATK.  Penyediaan barang cetakan dan pengandaan yang

menyedikan keperluan pelayanan admnistrasi umum.  Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan

bangunan kantor dengan memberikan kebutuhan pelayanan administrasi umum berupa jaringan listrik dan penerangan yang baik.

 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan dengan menyediakan koran harian yang di sediakan untuk masyarakat yang menunggu antrian pelayanan administrasi umum

c. Program Penyelenggaraan Admnistrasi Pemerintahan

Kelurahan

 Penyelenggaraan administrasi pemerintahan kelurahan Kandang dengan menyediakan segala kebutuhan pelaksanaan administrasi umum di kelurahan

(48)

 Penyelenggaraan administrasi pemerintahan kelurahan Kandang Mas dengan menyediakan segala kebutuhan pelaksanaan administrasi umum di kelurahan

 Penyelenggaraan administrasi pemerintahan kelurahan Teluk sepang dengan menyediakan segala kebutuhan pelaksanaan administrasi umum di kelurahan

 Penyelenggaraan administrasi pemerintahan kelurahan sumber jaya dengan menyediakan segala kebutuhan pelaksanaan administrasi umum di kelurahan

 Penyelenggaraan administrasi pemerintahan kelurahan padang serai dengan menyediakan segala kebutuhan pelaksanaan administrasi umum di kelurahan

 Penyelenggaraan administrasi pemerintahan kelurahan muara dua dengan menyediakan segala kebutuhan pelaksanaan administrasi umum di kelurahan

A.6.2. Program/Kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian penyataan kinerja pada indikator sasaran Persentase Progran/Kegiatan dari usulan masyarakat kelurahan yang direkomendasikan di tingkat kecamatan adalah :

a. Program Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan

 Kegiatan Musrenbang Kecamatan dengan indikator sasaran program meningkatnya

(49)

keterlibatan masyarakat dalam pembangunan dan sasaran kegiatan meingkatnya peran serta masyarakat/kelurahan dalam usulan pembangunan yang kemudian dilaksanakan dalam bentuk musrenbang kelurahan yang menetapkan usulan pembangunan berdasarkan skala prioritas dan ditindaklanjuti serta diusulan di tingkat musrenbang kecamatan dan kemudian diusulkan kembali ke tingkat Kota Bengkulu sebagai bahan penyusunan rencana tahun yang akan datang.

A.6.3. Program/Kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian penyataan kinerja pada indikator sasaran Persentase Organisasi Kemasyarakatan tingkat kecamatan yang aktif adalah :

a. Program Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan

 Bulan bakti gotong royong dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat yang ada di 6 (Enam) kelurahan dalam wilayah kecamatan Kampung Melayu

 Pembinaan gerakan sayang ibu dengan melibatkan masyarakat terutama Ibu Tim penggerak PKK di kelurahan.

 Peningkatan dan Pembinaan TP PKK Kecamatan yang melibatkan Tim pengerk PKK Kecamatan dan melakukan pembinaan dan pertemuan secara rutin dengan TP PKK kelurahan

(50)

 Pembinaan Kota Sehat dengan melakukan pembinaan dan sosisalisasi di Tingkat Kecamatan Kampung Melayu dan sebagai peserta adalah perwakilan dari organisasi kemasyarakatan yang ada.

 Lomba Kelurahan dengan melakukan penilaian terhadap seluruh unsure dan kegiatan yang ada di kelurahan termasuk peran aktif organisasi kemasyarakatan yang ada dalam menunjang pembangunan kelurahan.

 Pembinaan masyarakat tentang adat dengan melakukan pembinaan dan sosialisasi kepada tokoh adat di masyarakat dan perwakilan organisasi kemasyarakatan yang ada.

b. Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan

 Pembinaan dan Fasilitasi LPM kelurahan Kandang dengan melibatkan peran aktif Lembaga Pemberdayaan Masyarakat pada setiap kelurahan dalam pembangunan di kelurahan dan kegiatan lainnya yang melibatkan masyarakat secara umum seperti kebersihan lingkungan, keamanan, keindahan, pengkoordinasian kegiatan yang dilaksanakan di kelurahan seperti adat, perayaan dsb.

 Pembinaan dan Fasilitasi LPM kelurahan Kandang mas dengan melibatkan peran aktif Lembaga Pemberdayaan Masyarakat pada setiap kelurahan dalam pembangunan di kelurahan dan kegiatan lainnya yang melibatkan masyarakat secara

(51)

umum seperti kebersihan lingkungan, keamanan, keindahan, pengkoordinasian kegiatan yang dilaksanakan di kelurahan seperti adat, perayaan dsb.

 Pembinaan dan Fasilitasi LPM kelurahan Teluk sepang dengan melibatkan peran aktif Lembaga Pemberdayaan Masyarakat pada setiap kelurahan dalam pembangunan di kelurahan dan kegiatan lainnya yang melibatkan masyarakat secara umum seperti kebersihan lingkungan, keamanan, keindahan, pengkoordinasian kegiatan yang dilaksanakan di kelurahan seperti adat, perayaan dsb.

 Pembinaan dan Fasilitasi LPM kelurahan Sumber jaya dengan melibatkan peran aktif Lembaga Pemberdayaan Masyarakat pada setiap kelurahan dalam pembangunan di kelurahan dan kegiatan lainnya yang melibatkan masyarakat secara umum seperti kebersihan lingkungan, keamanan, keindahan, pengkoordinasian kegiatan yang dilaksanakan di kelurahan seperti adat, perayaan dsb.

 Pembinaan dan Fasilitasi LPM kelurahan Padang serai dengan melibatkan peran aktif Lembaga Pemberdayaan Masyarakat pada setiap kelurahan dalam pembangunan di kelurahan dan kegiatan lainnya yang melibatkan masyarakat secara umum seperti kebersihan lingkungan, keamanan, keindahan, pengkoordinasian kegiatan yang

(52)

dilaksanakan di kelurahan seperti adat, perayaan dsb.

 Pembinaan dan Fasilitasi LPM kelurahan Muara Dua dengan melibatkan peran aktif Lembaga Pemberdayaan Masyarakat pada setiap kelurahan dalam pembangunan di kelurahan dan kegiatan lainnya yang melibatkan masyarakat secara umum seperti kebersihan lingkungan, keamanan, keindahan, pengkoordinasian kegiatan yang dilaksanakan di kelurahan seperti adat, perayaan dsb.

 Pemberdayaan Kesejahteraaan Keluarga Kelurahan Kandang dengan melibatkan organisasi Tim Penggerak PKK kelurahan beserta masyarakat secara umum dalam peningkatan kesejahteraan keluarga dalam berbagai bidang serta keaktifan TP PKK kelurahan dalam kegiatan di kecamatan maupun tingkat Kota Bengkulu.

 Pemberdayaan Kesejahteraaan Keluarga Kelurahan Kandang Mas dengan melibatkan organisasi Tim Penggerak PKK kelurahan beserta masyarakat secara umum dalam peningkatan kesejahteraan keluarga dalam berbagai bidang serta keaktifan TP PKK kelurahan dalam kegiatan di kecamatan maupun tingkat Kota Bengkulu.  Pemberdayaan Kesejahteraaan Keluarga

Kelurahan Teluk Sepang dengan melibatkan organisasi Tim Penggerak PKK kelurahan beserta masyarakat secara umum dalam peningkatan

(53)

kesejahteraan keluarga dalam berbagai bidang serta keaktifan TP PKK kelurahan dalam kegiatan di kecamatan maupun tingkat Kota Bengkulu.  Pemberdayaan Kesejahteraaan Keluarga

Kelurahan Sumber jaya dengan melibatkan organisasi Tim Penggerak PKK kelurahan beserta masyarakat secara umum dalam peningkatan kesejahteraan keluarga dalam berbagai bidang serta keaktifan TP PKK kelurahan dalam kegiatan di kecamatan maupun tingkat Kota Bengkulu.  Pemberdayaan Kesejahteraaan Keluarga

Kelurahan Padang Serai dengan melibatkan organisasi Tim Penggerak PKK kelurahan beserta masyarakat secara umum dalam peningkatan kesejahteraan keluarga dalam berbagai bidang serta keaktifan TP PKK kelurahan dalam kegiatan di kecamatan maupun tingkat Kota Bengkulu.  Pemberdayaan Kesejahteraaan Keluarga

Kelurahan Muara Dua dengan melibatkan organisasi Tim Penggerak PKK kelurahan beserta masyarakat secara umum dalam peningkatan kesejahteraan keluarga dalam berbagai bidang serta keaktifan TP PKK kelurahan dalam kegiatan di kecamatan maupun tingkat Kota Bengkulu.

A.6.4. Program/Kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian penyataan kinerja pada indikator sasaran Persentase Poskamling yang aktif adalah :

(54)

 Pembinaan Poskamling dengan melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada unsur masyarakat, linmas, tokoh masyarakat, perangkat kelurahan dengan nara sumber dai kepolisian resort Kampung Melayu Kota Bengkulu dan Koramil dengan tujuan untuk menambah pengetahuan peserta pembinaan mengenai ketertiban dan keamanan lingkungan.

B. REALISASI ANGGARAN

Alokasi dan realisasi anggaran belanja langsung Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu Tahun 2018 dapat dilihat pada tabel 10 dibawah ini. Jumlah Anggaran pada tahun 2018 sebesar Rp. 2.547.840.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 2.526.500.935,- atau sebesar 99,16 %. Penyerapan anggaran terhadap pelaksanaan program dan kegiatan ini sangat baik dan telah mendukung pencapaian sasaran strategis sesuai dengan target indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja Kecamatan Kampung Melayu yang meliputi 4(empat) indikator sasaran.

Tabel 11. Pengukuran Kinerja Kecamatan Kampung Melayu Berdasarkan Sasaran Strategis,Indikator Sasaran, Target, Program, Kegiatan, Anggaran serta Realisasinya

Sasara n strateg is Indika tor Sasar an Ta rg et Progra m Kegiatan Anggaran Realisa si % Meningkatn ya kualitas pelayanan publik dikecamata n Persentas e pelayanan administr asi umum yang tepat waktu 90 % Program Peningkata n Sarana dan Parasarana Aparatur Pemeliharaan Rutin Berkala Gedung Kantor 25,000,000 25.000.000 100

(55)

Pelayanan Administras i Perkantoran dan perlengkapan kantor

Penyediaan jasa surat

menyurat 2,100,000 2,100,000 100 Penyediaan jasa

komunikasi, sumber daya air dan listrik

12.000.000 9.523.745 79,3 6 Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor 2,500,000 2,500,000 100 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas Operasional 42,100,000 42,100,000 100

Penyediaan Alat Tulis

Kantor 16,000,000 16,000,000 100 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 10.00.000 10.00.000 100 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor 1,000,000 1,000,000 100 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 2,880,000 2,880,000 100 Penyediaan jasa pendukung administrasi/keamana n/teknis perkantoran 54,000,000 54,000,000 100 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 50.000.000 50.000.000 100 Penyediaan jasa administrasi keuangan 57.600.000 57.600.000 100 Program Pelayanan Administras i Pemerintah an Kelurahan Penyediaan Administrasi pemerintahan kelurahan kampung Kandang 303.000,00 0 297604.000 98,22 Penyediaan Administrasi pemerintahan kelurahan Kandang Mas 450,200,00 0 448389682 99,60 Penyediaan Administrasi pemerintahan kelurahan Teluk Sepang 192,000,00 0 191550000 99,77 Penyediaan Administrasi pemerintahan

kelurahan Sumber jaya

275,000,00 0 271799500 98,84 Penyediaan Administrasi pemerintahan kelurahan Padang Serai 242,000,00 0 241526536 99,80 Penyediaan Administrasi 131,200,000 127635000 97,28

(56)

pemerintahan kelurahan Muara Dua Program Peningkata n Pengemban gan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Penyusunan pelaporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 16.000.000 16.000.000 100 Meningkatn ya pemberday aan masyarakat dan kelompok masyarakat Persentas e program/k egiatan dari usulan masyarak at (keluraha n) yang direkome ndasikan di tingkat kecamata n 90 % Program Pemberday aan Masyarakat Kecamatan

Bulan Bhakti Gotong Royong 6,000,000 6,000,000 100 Program Pemberday aan Masyarakat Kecamatan Pembinaan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) 5,000,000 5,000,000 100 Program Pemberday aan Masyarakat Kecamatan Pembinaan Gerakan Sayang Ibu (GSI)

6,000,000 6,000,000 100 Program Pemberday aan Masyarakat Kecamatan Pembinaan RT/RT 7,500,000 7,500,000 100 Program Pemberday aan Masyarakat Kecamatan Musrenbang Kecamatan 6,000,000 6,000,000 100 Program Pemberday aan Masyarakat Kecamatan Peningkatan dan Pembinaan TP-PKK 23,000,000 23,000,000 100 Program Pemberday aan Masyarakat Kecamatan Safari Ramadhan 5,000,000 5,000,000 100 Program Pemberday aan Masyarakat Kecamatan Penyuluhan PBB 6,000,000 6,000,000 100 Program Pemberday aan Masyarakat Lomba Kelurahan 6,000,000 6,000,000 100

Gambar

TABEL 1. VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH
Tabel 2. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Kec.  Kampung Melayu
Tabel 3. Perjanjian Kinerja  Tahun 2018 SKPD Kampung Melayu Kota  Bengkulu
Tabel   5.   Pengukuran   Kinerja   Kampung   Melayu   Kota Bengkulu Tahun  2018  Sasaran Strategis IndikatorKinerja Target Realisasi % 1 2 3 4 5 Meningkatnya Kualitas  Pelayanan  Publik di  Kecamatan Persentase Pelayanan  Administrasi Umum Yang Tepat Wakt
+7

Referensi

Dokumen terkait

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP ) Dinas Lingkungan Hidup Kota Bengkulu disusun dengan t ujuan untuk memberikan

Menekan pada tingkat yang rendah korupsi uang Negara Meningkatkan pemerataan kesejahteraan bagi warga Membangun tol laut Membuat agar sekolah dan perguruan tinggi terjangkau

Sesuai perjanjian kinerja tahun 2020, Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan menetapkan empat sasaran strategis, yaitu: meningkatnya jumlah masyarakat yang

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa pelatihan continuous circuit berpengaruh terhadap peningkatan

Sebagai misal kualitas pengumpulan data yang berbeda dari SDKI, SKRT dan Susenas memberikan peluang untuk menentukan data kesehatan mana yang seyogyanya dikumpul- kan di SDKI, di

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan laporan yang memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2020, sekaligus

Bagi para nasabah bank atau pemilik rekening giro di Bank dianjurkan oleh Bank Indonesia supaya disamping menggunakan surat cek juga menggunakan bilyet giro yaitu alat

memecahkan masalah memiliki fungsi yang penting dalam pembelajaran. Maka dari itu dengan menggunakan blended learning dengan diskusi kelompok berbasis mobile learing