MATERI MATRI KULASI SEJARAH I NDONESI A
PENDUDUKAN JEPANG DAN PERJUANGAN MEWUJUDKAN NEGARA I NDONESI A MERDEKA.
B. PERGERAKAN RAKYAT TERLATI H UNTUK KEPERLUAN PERANG.
- Seinenden (Barisan Pemuda), adalah suatu organisasi semimiliter yang dibentuk pada tanggal 29 April 1943 bertujuan mendidik dan melatih pemuda I ndonesia, untuk mempertahankan tanah airnya, namun maksud sebenarnya adalah mempersiapkan pemuda I ndonesia membantu Jepang menghadapi serbuan
tentara sekutu.
- Keibondan (Barisan Pembantu Polisi), didirikan pada tanggal 29 April 1943. - Fujinkai (Himpunan Wanita), dibentuk pada bulan Agustus 1943.
- Hizbullah (Tentara Allah), organisasi ini juga mendapat latihan militer.
- Barisan Pelopor, dibentuk pada tanggal 14 September 1944, Barisan Pelopor merupakan bagian dari Jawa Hokokai, yang dipimpin oleh I r. Soekarno, dibantu oelh R.P. Soeroso, Otto I skandardinata dan I r. Buntaran Martoatmojo.
- Heiho (Pembantu Prajurit Jepang), dibentuk pada bulan April 1943.
- Tentara Sukarela Pembela Tanah Air (Peta), dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943, melalui maklumat yang dikeluarkan oleh Panglima Tentara Jepang di Jawa. Jepang mengharapkan organisasi-organisasi yang dibentuk bersedia membantu mereka dalam perang Asia Timur Raya, dan harapan itu tidak terlaksana karena pemimpin I ndonesia yang bekerja sama dengan Jepang berhasil menanamkan semangat nasionalisme di kalangan pemuda.
C. PERLAWANAN TERHADAP JEPANG
Perlawan rakyat terhadap Jepang :
- Pada bulan November 1942, rakyat Cot Plieng (Aceh) mengadakan perlawanan
terhadap Jepang yang dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil.
- Pembrontakan rakyat Sulamanah, Singaparna, dan Tasikmalaya yang dipimpin
oleh K.H. Zaenal Mustafa. Pada tanggal 25 Februari 1944, pemerintah Jepang mengirim pasukannya untuk menggempur K.H. Zaenal Mustafa karena tidak mau melakukan penghormatan (saikeirei) kepada kaisar Jepang (yang dianggap Dewa).
- Pada bulan April 1944, rakyat I ndramayu melakukan pembrontakan dan pad bulan Juli 1944 rakyat Lohbener dan Sindang (I ndramayu-Jawa Barat)
melakukakan pembrontakan karena tidak tahan dengan perlakuan yang kejam dari pihak Jepang.
- Pada bulan November 1944, di Aceh meletus lagi pembrontakan yang dipimpin
oleh seorang perwira Giyugun yang bernama Teuku Hamid.
- Pada tanggal 14 Februari 1945, terjadi pembrontakan Peta di Blitar yang dipimpin oleh Syocdanco Supriadi.
D. MEMPERSI APKAN NEGARA I NDONESI A MERDEKA
- Pada Tanggal 17 Juli 1944, Jenderal Hideki Tojo meletakkan jabatannya sebagai perdana menteri.
- Pada tanggal 7 September 1944, Jenderal Koiso memberikan janji kemerdekaan
(kelak dikemudian hari) kepada rakyat I ndonesia, janji itu dikemukakan di depan sidang Ginkei (Parlemen Jepang), dengan tujuan agar rakyat I ndonesia tidak mengadakan perlawanan terhadap Jepang.
- Pada tanggal 1 Maret 1945, Panglima Balatentara XI V, Letnan Jenderal Kumakici Harada, mengumumkan dibentuknya Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan I ndonesia (BPUPKI ) atau Dokurits Junbi Cosakai. Yang diresmikan pada tangggal 28 Mei 1945 yang diketuai oleh Radjiman Wediodiningrat, dan dibantu oleh ketua muda yaitu R.P. Soeroso dan I chibangise yang beranggotakan 67 orang.
- Pada tanggal 29 Mei 1945 diadakan sidang pertama BPUPKI , dengan tujuan merumuskan Undang-Undang Dasar, sidang terlebih dahulu merumuskan dasar negara I ndonesia yang menjiwai UUD.
- Pada tanggal 29 Mei 1945 Prof. Muhammad Yamin mengemukakan lima Azas
Dasar Negara Kebangsaan Republik I ndonesia sebagai berikut;
1. Peri kebangsaan.
2. Peri Kemanusiaan.
3. Peri ketuhanan.
4. Peri Kerakyatan.
5. Kesejahteraan rakyat.
- Pada Tangal 31 Mei 1945, Soepomo mengemukakan Lima Dasar NegaraI ndonesia
Merdeka sebagai berikut: 1. Persatuan. 2. Kekeluargaan. 3. Keadilan rakyat
4. Keseimbangan lahir & batin.
5. Musyawarah.
- Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno mengemukakan Lima Dasar Negara Republik
I ndonesia yang disebut Pancasila sebagai berikut:
1. Kebangsaan I ndonesia.
2. I nternasionalisme atau peri kemanusiaan. 3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial.
5. Ketuhanan yang Maha Esa.
Sebelum memasuki masa reses, Badan Penyilidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan I ndonesia (BPUPKI ) atau Dokuritsu Junbi Cosakai membentuk panitia kecil dengan tugas mengolah usul dan konsep para angota mengenai dasar negara I ndonesia.
Panitia kecil tersebut beranggotakan 9 orang yang diketuai oleh I r. Soekarno dan anggotanya adalah Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh.Yamin, Mr. Ahmad Soebarjo, Mr.A.A. Maramis, Abdulkahar Muzakir, Wahid Hasyim, H. Agus Salim dan Abikusno Tjokrosujoso, panitia ini dikenal sebagai panitia sembilan.
Pada tanggal 22 Juni 1945, I r. Soekarno melaporkan hasil kerja Panitia Sembilan di hadapan 38 anggota BPUPKI . Hasil kerja tersebut berupa dokumen yang memuat rancangan asas dan tujuan I ndonesia merdeka.
Dokumen tersebut kemudian dikenal dengan Piagam Jakarta (Jakarta Charter). Menurut Piagam Jakarta, dasar negara I ndonesia sebagai berikut:
- Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at I slam bagi pemeluk-
pemeluknya.
- Kemanusian yang adil dan beradab.
- Persatuan I ndonesia.
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam permusyawaratan perwakilan.
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat I ndonesia.
Sidang kedua BPUPKI membahas rencana undang-ungang dasar (UUD), untuk itu BPUPKI membentuk panitia kecil yang beranggotakan 19 orang yang diketuai oleh I r. Soekarno. Tugas Panitia Perancang UUD menyetujui isi Piagam Jakarta sebagai inti Pembukaan UUD. Kemudian untuk merumuskan batang tubuh UUD, Panitia Perancang UUD membentuk panitia lebih kecil, beranggotakan 7 orang yang diketuai
oleh Soepomo. Pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan dan digantikan dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan I ndonesia(PPKI ) atau Dokuritsu Junbai I inkai.
E. KEGI ATAN MENYAMBUT PROKLAMASI
- Pada tanggal 1 Maret 1945, terbentuk BPUPKI yang diketuai oleh Dr. Rajiman
Widiodiningrat.
- Pada tanggal 6 Agustus 1945, pasukan Sekutu menjatuhkan bom atom ke kota
Hiroshima.
- Pada tanggal 7 Agustus 1945, terbentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan I ndonesia (PPKI ) yang diketuai oleh I r. Soekarno, PPKI ini menggantikan BPUPKI .
- Pada tanggal 9 Agustus 1945, Jenderal Terauci memanggil tokoh-tokoh PPKI ,
seperti I r. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Dr. Radjiman Widiodiningrat untuk datang ke Dalat ,Vietnam.
- Pada tanggal 9 Agustus 1945, pasukan Sekutu menjatuhkan bom atom ke Nagasaki. Sekutu mengultimatum Jepang agar menyerah dan jawabannya diberikan sebelum tanggal 13 Agustus 1945.
- Tanggal 14 Agustus 1945, Kaisar Hirohito dengan rasa terpaksa mengakui kekelahan Jepang atas sekutu.
- Sutan Sjahrir mendengar berita takluknya Jepang terhadap sekutu, bersama dengan Moh. Hatta bersama-sama menemui I r. Soekarno untuk membahas
masalah kemerdekaan.
- Pada tanggal 15 Agustus 1945, Soekarno-Hatta dan Mr. A.A. Maramis mencari
informasi ke kantor pemerintahan Jepang, namun tidak berhasil (gagal) menemui pejabat dimaksud. Kemudian mereka menemui Laksamana Maeda Kepala Perwakilan Angkatan Laut Jepang di Jakarta, Maeda mengakui kebenaran berita tentang kekalahan Jepang.
Pada malam hari tanggal 15 Agustus 1945 para pemuda pejuang berunding di belakang Laboratorium Bakteriologi di Pegangsaan Timur (Jakarta), yang dipimpin oleh Chairl Saleh.
- Wikana dan Darwis (wakil pemuda) menemui Soekarno di rumahnya, mendesak
Soekarno untuk memproklamsikan kemerdekaan I ndonesia malam itu juga, tetapi Soekarno menolaknya.
- Para pemuda tersebut mengambil keputusan untuk “mengamankan” Soekarno-
Hatta ke Rengasdengklok, dengan tujuan untuk menjauhkan dari tekanan dan pengaruh Jepang.
- Di Rengasdengklok, tokok-tokok tua dan muda melakukan pembicaraan kembali
mengenai Proklamasi Kemerdekaan I ndonesia, yang akhirnya terjadi kesepakan untuk melaksanakan Proklamasi di Jakarta, dan pada tanggal 16 Agustus 1945 mereka kembali ke Jakarta.
F. PERUMUSAN TEKS PROKLAMASI
Soekarno – Hatta tiba di Jakarta pukul 23.00 WI B, mereka mengundang anggota PPKI untuk rapat di Hotel Des I ndes, karena ada larangan rapat setelah pukul 22.00 WI B, tempat rapat dipindahkan ke kediaman Laksamana Tadashi Maeda.
Soekarno – Hatta dan Ahmad Subardjo bersama-sama anggota PPKI dan kalangan
muda kemudian merumuskan teks Proklamasi, yang disaksikan oleh Sukarni, B.M. Diah serta Sudiro.
Para perumus segera menemui anggota PPKI dan kalangan muda, sekitar pukul 4.00 WI B Soekarno membuka rapat dan membacakan konsep proklamasi kemerdekaan, disetujui namun ada perubahan setelah dirubah Sukarni mengusulkan teks itu ditandatangi oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa I ndonesia. Konsep teks proklamasi yang ditulis oleh Soekarno dan di ketik oleh Sayuti Melik.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, sesuai dengan berita yang diperoleh mengenai rencana pembacaan proklamasi Kemerdekaan I ndonesia, rakyat berbondong- bondong menuju lapangan I kada, namun lapangan itu dijaga ketat oleh serdadu Jepang dengan senjata lengkap. Dan mereka langsung menuju ke rumah Biung Karno. Proklamasi kemerdekaan ternyatakan diadakan di jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Bendera merah putih telah disiapkan oleh isteri Bung Karno Fatmawati. Tanggal 17 Agustus 1945 jam 10.00 WI B, Bung Karno dan Bung Hatta membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan I ndonesia.
Bendera kebangsaan dikibarkan oleh Cudanco Latief Hendraningrat dan S. Suhud, para hadirin denga spontan menyanyikan lagu I ndonesia Raya, mengiringi pengibaran bendera merah putih, yang diabadikan oleh juru potret Asia Raya Frans S. Mendur. Dan dengan inisiatif sendiri dan keteguhan hati para karyawan kantor berita Domei di bawah pimpinan Adam Malik menyiarkan proklamasi ke seluruh I ndonesia.
G. PENGESAHAN UUD 1945
Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang yang menghasilkan tiga keputusan penting sebagai berikut:
1. Mengesahkan dan menetapkan UUD Negara Republik I ndonesia, kemudian dikenal dengan UUD 1945, yang sistematikanya sebagai berikut:
- Pembukaan, terdiri dari empat alinea
- Batang tubuh, terdiri dari 16 Bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan, dan 2 ayat aturan tambahan.
- Penjelas UUD, terdiri dari penjelas umum dan penjelasn pasal demi pasal. 2. Pengangkatan presiden dan wakil presiden, yaitu I r. Soekarno dan Drs.
Mohammad Hatta.
3. Sebelum terbentuknya kebinet, tugas presiden dibantu oleh suatu badan, yang disebut Komite Nasional.
H. PEMBENTUKAN KELENGKAPAN NEGARA
Pada tanggal 19 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang yang hasilnya sebagai berikut:
1. Wilayah I ndonesia dibagi menjadi depalan provinsi yang dipimpin oleh Gubernur, dan dua daerah istimewa.
- Jawa Barat dipimpin oleh Gubernur Sutardjo Kartohadikusumo.
- Jawa Tengah dipimpin oleh Gubernur R.P. Soeroso.
- Jawa Timur dipimpin oleh Gubernur RMTA Soeryo.
- Sumatera dipimpin oleh Gubernur Mr. Teuku Moh. Hassan.
- Kalimantan dipimpin oleh Gubernur I r. Pangeran Moh. Noor.
- Sulawesi dipimpin oleh Gubernur dr. GSSJ. Ratulangie.
- Maluku dan I rian Jaya dipimpin oleh Gubernur Mr. J. Latuharhary.
- Sunda kecil (Bali dan Nusa Tenggara) dipimpin oleh Gubernur Mr.I Gusti Ketut Pudja.
- Daerah I stimewa Yogyakarta dan Surakarta.
2. PPKI sepakat untuk membentuk 11 departemen dan 4 menteri negara, beserta
menteri negara yang terbentuk sebagai berikut:
- Menteri Dalam Negeri : R.A.A. Wiranatakusumah
- Menteri Luar Neghari : Mr. Ahmad Subardjo
- Menteri Kehakiman : Prof. Mr. Dr. Soepomo
- Menteri Keuangan : Mr. A.A. Maramis
- Menteri Kemakmuran : I r. Surachman Tjokroadisurjo
- Menteri Pengajaran : Ki Hajar Dewantara
- Menteri Sosial : Mr. I wa Kusumasumantri
- Menteri Keamanan Rakyat : Supriadi
- Menteri Penerangan : Mr. Amir Syarifuddin
- Menteri Perhubungan : Abikusno Cokrosujoso
- Menteri Pekerjaan Umum : Abikusno Cokrosujoso
- Menteri Negara : Wahid Hasyim
- Menteri Negara : Dr. A. Amir
- Menteri Negara : Mr. R.M. Sartono
- Menteri Negara : Otto I skandardinata
Pada tanggal 22 Agustus 1945, PPKI mengadakan rapat pleno di Gedung
Kebangkitan Rakyat Jawa (Gambir Selatan), rapat tersebut menghasilkan keputusan pembentukan Komite Nasional I ndonesia (KNI ), Badan ini berfungsi sebagai DPR. Pembentukan KNI resmi diumumkan pada tanggal 25 Agustus 1945 dan dilantik tanggal 29 Agustus 1945.
Pada Tanggal 16 Oktober 1945, KNI P menyelengarakan rapat pleno, dalam rapat itu wakil presiden mengeluarkan keputusan presiden no. X yang isinya memberikan kekuasaan dan wewenang legislatif kepada KNI P, untuk ikut menetepkan GBHN sebelum MPR dibentuk.
DAFTAR PUSTAKA
1. Panduan Belajar PPKn Drs. Bambang Sugeng Sulasmono,M.Si
Mawardi, S.Pd Drs. Wasito Adi Drs. Saptono
2. UUD 1945 dan Perubahannya Lima Adi Sekawan
3. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Sinar Grafika
4. Peraturan Perundang-undangan Kepegawaian Citra Umbara
5. Korpri Dewan Pengurus Nasional Korpri
6. Pengetahuan Perkantoran, Kearsipan, dan Drs. I g. Wursanto
Administrasi Perkantoran LAN-RI
7. Kumpulan Peraturan Pemerintah tentang Kehutanan dan Surat Keputusan Menteri
Kehutanan
8. Kumpulan Surat Keputusan Menteri Kehutanan
9. Buku Saku Bahasa I ndonesia A. Hakim, BA
Drs. Hariyadi
Drs. Maryanto
10. Sejarah I ndonesia – I ntisari Pengetahuan