METODE PENELITIAN
4.3 Perhitungan Metode Pemecahan Masalah
Data yang telah diperoleh akan langsung diselesaikan dengan menggunakan Metode Perbaikkan ASM.
Tahap 1
Membuat tabel transportasi.
Tabel 4.6 Tabel Masalah Transportasi Tak Seimbang
⁄
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8
G1
1.450 1.750 1.550 2.250 2.250 1.750 2.150 2.050
116.500
G2
1.550 2.050 1.750 2.550 2.750 2.050 2.250 2.250
96.550
G3 2.450 2.250 2.050 1.550 1.150 1.050 950 1.250
97.950 46.000 31.000 56.000 71.000 16.000 36.000 19.000 24.000
Berdasarkan Tabel 4.5 terdapat jumlah persediaan (∑ 311 dan jumlah permintaan (∑ 299 , sehingga diperoleh ∑ ∑ . Hal ini dapat dinyatakan bahwa permasalahan pada penulisan ini tidak seimbang. Selanjutnya membuat ulang tabel transportasi dengan dilakukan penambahan dummy.
Tahap 2
Membuat ulang tabel transportasi. Jika ∑ ∑ maka akan dilakukan suatu tujuan penambahan dummy pada kolom untuk menyerap kelebihan yang terjadi sebesar yaitu ∑ ∑ 311 299 12 .
Tabel 4.7 Tabel Masalah Transportasi Seimbang dengan Penambahan Dummy permintaan. Berdasarkan persamaan (2.6) maka kolom dummy akan dilakukan penambahan sebesar yaitu ∑ ∑ 311 299 12 , kemudian permasalahan menjadi seimbang sehingga ∑ ∑ .
Tahap 3
Reduksi kolom dilakukan setelah penambahan dummy pada kolom permintaan, dengan cara mengurangi setiap entri kolom dengan masing-masing biaya terkecil .
Pada 3 biaya terkecilnya terletak pada 13 1 55 , sehingga
13 13 13 1 55 1 55
23 22 12 1 75 1 55 2
33 32 12 2 5 1 55 5
Pada 4 biaya terkecilnya terletak pada 34 1 55 , sehingga
14 14 34 2 25 1 55 7
24 24 34 2 55 1 55 1
34 34 34 1 55 1 55
Pada 5 biaya terkecilnya terletak pada 35 1 15 , sehingga
15 15 35 2 25 1 15 1 1
25 25 35 2 75 1 15 1 6
35 35 35 1 55 1 15
Pada 6 biaya terkecilnya terletak pada 36 1 5 , sehingga
16 16 36 1 75 1 5 7
26 26 36 2 5 1 5 1
36 36 36 1 5 1 5
Pada 7 biaya terkecilnya terletak pada 37 95 , sehingga
17 17 37 2 15 95 1 2
27 27 37 2 25 95 1 3
37 37 37 95 95
Pada 8 biaya terkecilnya terletak pada 38 1 25 , sehingga
18 18 38 2 5 1 25 8
28 28 38 2 25 1 25 1
38 38 38 1 25 1 25 Maka diperoleh tabel berikut
Tabel 4.8 Hasil Reduksi Kolom
⁄
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 dummy
G1 0 0 0 700 1.100 700 1.200 800 0 116.500
G2 100 300 200 1.000 1.600 1.000 1.300 1.000 0 96.550
G3 1.000 500 500 0 0 0 0 0 0 97.950
46.000 31.000 56.000 71.000 16.000 36.000 19.000 24.000 12.000 311.000 Pada kolom dummy yang ditambahkan, setiap entri kolom tetap bernilai 0, sehingga 19 29 39 . Setelah mereduksi kolom, selanjutnya dilakukan penggantian nilai dummy dengan nilai tereduksi terbesar yang terletak pada 25 1 6 , sehingga diperoleh tabel 4.9 berikut
Tabel 4.9 Penggantian Nilai Dummy dengan Nilai Reduksi Terbesar
⁄
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 dummy
G1 0 0 0 700 1.100 700 1.200 800 1.600 116.500
G2 100 300 200 1.000 1.600 1.000 1.300 1.000 1.600 96.550
G3 1.000 500 500 0 0 0 0 0 1.600 97.950
46.000 31.000 56.000 71.000 16.000 36.000 19.000 24.000 12.000 311.000
Tahap 4
Selanjutnya dilakukan reduksi baris dengan mengurangi setiap entri baris dengan masing-masing biaya terkecilnya.
Pada 1 biaya terkecilnya terletak pada 11 12 13 (dipilih salah satu yaitu
11), sehingga
11 11 11
12 12 11
13 13 11
14 14 11 7 7
15 15 11 1 1 1 1
16 16 11 7 7
17 17 11 1 2 1 2
18 18 11 8 8
19 19 11 1 6 1 6
Pada 2 biaya terkecilnya terletak pada 21 1 , sehingga
21 21 21 1 1
22 22 21 3 1 2
23 23 21 2 1 1
24 24 21 1 1 9
25 25 21 1 6 1 1 5
26 26 21 1 1 9
27 27 21 1 3 1 1 2
28 28 21 9 1 8
29 29 21 1 6 1 1 5
Pada 3 biaya terkecilnya terletak pada 34 35 36 37 38 , sehingga
31 31 34 1 1
32 32 34 5 5
33 33 34 5 5
34 34 34
35 35 34
36 36 34
37 37 34
38 38 34
39 39 34 1 6 1 6 Maka diperoleh tabel berikut
Tabel 4.10 Hasil Reduksi Baris
⁄
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 dummy
G1 0 0 0 700 1.100 700 1.200 800 1.600 116.500
G2 0 200 100 900 1.500 900 1.200 900 1.500 96.550
G3 1.000 500 500 0 0 0 0 0 1.600 97.950
46.000 31.000 56.000 71.000 16.000 36.000 19.000 24.000 12.000 311.000
Tahap 5
Dilakukan kembali reduksi kolom agar setidaknya ada satu nol pada kolom dummy dengan mengurangi setiap entri kolom dengan masing-masing biaya terkecilnya.
Pada 1 biaya terkecilnya terletak pada 11 21 , sehingga
11 11 11
21 21 11
31 31 11 1 1
Pada 2 biaya terkecilnya terletak pada 12 , sehingga
12 12 12
22 22 12 2 2
32 32 12 5 5
Pada 3 biaya terkecilnya terletak pada 13 , sehingga
13 13 13
22 22 13 1 1
32 32 13 5 5
Pada 4 biaya terkecilnya terletak pada 34 , sehingga
14 14 34 7 7
24 24 34 9
34 34 34
Pada 5 biaya terkecilnya terletak pada 35 , sehingga
15 15 35 1 1 1
25 25 35 1 5 1 5
35 35 35
Pada 6 biaya terkecilnya terletak pada 36 , sehingga
16 16 36 7 7
26 26 36 9 9
36 36 36
Pada 7 biaya terkecilnya terletak pada 37 , sehingga
17 17 37 1 2 1 2
27 27 37 1 2 1 2
37 37 37
Pada 8 biaya terkecilnya terletak pada 38 , sehingga
18 18 38 8 8
28 28 38 9 9
38 38 38
Pada duumy biaya terkecilnya terletak pada 29 1 5 , sehingga
19 19 29 1 6 1 5 1
29 29 29 1 5 1 5
39 39 29 1 6 1 5 1 Maka diperoleh tabel berikut
Tabel 4.11 Hasil Reduksi Kolom
⁄
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 dummy
G1 0 0 0 700 1.100 700 1.200 800 100 116.500
G2 0 200 100 900 1.500 900 1.200 900 0 96.550
G3 1.000 500 500 0 0 0 0 0 100 97.950
46.000 31.000 56.000 71.000 16.000 36.000 19.000 24.000 12.000 311.000
Tahap 6
Selanjutnya dilakukan penetapan indeks e untuk setiap sel ij yang bernilai nol (0) dimana indeks e adalah banyaknya angka 0 pada baris ke-i dan kolom ke-j dan tidak termasuk angka 0 yang terpilih. Sehingga diperoleh Tabel 4.12 berikut
Tabel 4.12 Hasil Penetapan Indeks e
⁄
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 dummy
G1 3 2 2 700 1.100 700 1.200 800 100 116.500
G2 2 200 100 900 1.500 900 1.200 900 2 96.550
G3 1.000 500 500 4 4 4 4 4 100 97.950
46.000 31.000 56.000 71.000 16.000 36.000 19.000 24.000 12.000 311.000
Tahap 7
Selanjutnya dilakukan pengalokasian dengan cara memilih angka 0 dengan indeks e terkecil dan mengalokasikan sel dengan jumlah terbesar yang mungkin dengan melihat persediaan dan permintaaan sel yang bersangkutan sampai permintaan dan persediaan terpenuhi. Jika terdapat permintaan atau persediaan telah habis (terpenuhi) maka kolom atau baris pada sel yang bersangkutan dihapus.
Diperoleh indeks terkecil pertama pada sel ( 2, dummy) dan dapat diperlihatkan pada Tabel 4.13 berikut
Tabel 4.13 Hasil Pengalokasian (1)
⁄
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 dummy
G1 3 2 2 700 1.100 700 1.200 800 100 116.500
G2 2 200 100 900 1.500 900 1.200 900 2 96.550
G3 1.000 500 500 4 4 4 4 4 100 97.950
46.000 31.000 56.000 71.000 16.000 36.000 19.000 24.000 12.000 311.000
Diketahui indeks e terkecil pertama terdapat pada sel ( 2, dummy) dan dilakukan pengalokasian permintaan yang berjumlah 12.000, sehingga permintaan pada kolom dummy terpenuhi dan persediaan pada baris bersisa 84.550. Selanjutnya dilakukan kembali penetapan indeks e pada sel ( 2, 1) dan diperoleh Tabel 4.14 berikut
Tabel 4.14 Hasil Pengalokasian (2)
⁄
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 dummy
G1 3 2 2 700 1.100 700 1.200 800 116.500
G2 1 200 100 900 1.500 900 1.200 900 12.000 84.550
G3 1.000 500 500 4 4 4 4 4 97.950
46.000 31.000 56.000 71.000 16.000 36.000 19.000 24.000 0 311.000 Diketahui indeks e terkecil selanjutnya terdapat pada sel ( 2, 1) dan dilakukan pengalokasian persediaan yang berjumlah 46.000 sehingga permintaan pada kolom 1 terpenuhi dan persediaan pada baris 2 bersisa 38.550. Karena permintaan pada sel ( 2, 1) telah terpenuhi maka indeks 3 yang berada pada sel ( 1, 1) dapat dihapus. Selanjutnya dilakukan penetapan indeks e kembali pada sel ( 1, 2) dan diperoleh Tabel 4.15 berikut
Tabel 4.15 Hasil Pengalokasian (3)
⁄
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 dummy
G1 1 1 700 1.100 700 1.200 800 116.500
G2 46.000 200 100 900 1.500 900 1.200 900 12.000 38.550
G3 500 500 4 4 4 4 4 97.950
0 31.000 56.000 71.000 16.000 36.000 19.000 24.000 0 311.000
Diketahui indeks e terkecil selanjutnya terdapat pada sel ( 1, 2) dan dilakukan pengalokasian persediaan yang berjumlah 31.000 sehingga permintaan pada kolom 2 terpenuhi dan persediaan pada baris 1 bersisa 85.500. Selanjutnya dilakukan penetapan indeks e kembali pada sel ( 1, 3) dan diperoleh tabel 4.16 berikut
Tabel 4.16 Hasil Pengalokasian (4)
⁄
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 dummy
G1 31.000 1 700 1.100 700 1.200 800 85.500
G2 46.000 100 900 1.500 900 1.200 900 12.000 38.550
G3 500 4 4 4 4 4 97.950
0 0 56.000 71.000 16.000 36.000 19.000 24.000 0 311.000 Diketahui indeks e terkecil selanjutnya terdapat pada sel ( 1, 3) dan dilakukan pengalokasian persediaan yang berjumlah 56.000 sehingga permintaan pada kolom 3 terpenuhi dan persediaan pada baris 1 bersisa 29.500. Selanjutnya jika terdapat indeks e terkecil yang sama lebih dari satu, maka pilih indeks e yang hasil penjumlahan terbesar dengan menghitung masing-masing jumlah biaya pada baris ke-i dan kolom ke-j dari sel-ij yang bersangkutan. Selanjutnya dilakukan penetapan indeks e kembali pada sel ( 3, 5) dan diperoleh Tabel 4.17 berikut
Tabel 4.17 Hasil Pengalokasian (5)
⁄
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 dummy
G1 31.000 56.000 700 1.100 700 1.200 800 29.500
G2 46.000 900 1.500 900 1.200 900 12.000 38.550
G3 4 4 4 4 4 97.950
0 0 0 71.000 16.000 36.000 19.000 24.000 0 311.000
Diketahui indeks e terkecil selanjutnya terdapat pada sel ( 3, 5) dan dilakukan pengalokasian persediaan yang berjumlah 16.000 sehingga permintaan pada kolom 5 terpenuhi dan persediaan pada baris 3 bersisa 81.950. Selanjutnya dilakukan penetapan indeks e kembali pada sel ( 3, 7) dan diperoleh Tabel 4.18 berikut
Tabel 4.18 Hasil Pengalokasian (6)
⁄
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 dummy
G1 31.000 56.000 700 700 1.200 800 29.500
G2 46.000 900 900 1.200 900 12.000 38.550
G3 3 16.000 3 3 3 81.950
0 0 0 71.000 0 36.000 19.000 24.000 0 311.000
Diketahui indeks e terkecil selanjutnya terdapat pada sel ( 3, 7) dan dilakukan pengalokasian persediaan yang berjumlah 19.000 sehingga permintaan pada kolom 7 terpenuhi dan persediaan pada baris 3 bersisa 62.950. Selanjutnya dilakukan penetapan indeks e kembali pada sel ( 3, 8) dan diperoleh tabel 4.19 berikut
Tabel 4.19 Hasil Pengalokasian (7)
⁄
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 dummy
G1 31.000 56.000 700 700 800 29.500
G2 46.000 900 900 900 12.000 38.550
G3 2 16.000 2 19.000 2 62.950
0 0 0 71.000 0 36.000 0 24.000 0 311.000
Diketahui indeks e terkecil selanjutnya terdapat pada sel ( 3, 8) dan dilakukan pengalokasian persediaan yang berjumlah 24.000 sehingga permintaan pada kolom 8 terpenuhi dan persediaan pada baris 3 bersisa 38.950. Selanjutnya dilakukan penetapan indeks e kembali pada sel ( 3, 4) dan diperoleh tabel 4.20 berikut
Tabel 4.20 Hasil Pengalokasian (8)
⁄
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 dummy
G1 31.000 56.000 700 700 800 29.500
G2 46.000 900 900 900 12.000 38.550
G3 1 16.000 19.000 24.000 38.950
0 0 0 71.000 0 36.000 0 0 0 311.000
Diketahui indeks e terkecil selanjutnya terdapat pada sel ( 3, 4) dan dilakukan pengalokasian permintaan yang berjumlah 24.000 sehingga persediaan pada baris 3 terpenuhi dan permintaan pada baris 4 bersisa 32.050. Selanjutnya pengalokasian tidak dapat dilakukan karena persediaan pada baris 3 telah habis (terpenuhi), sehingga diperoleh tabel 4.21 berikut
Tabel 4.21 Hasil Pengalokasian (9)
⁄
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 dummy
G1 31.000 56.000 700 29.500
G2 46.000 900 12.000 38.550
G3 38.950 16.000 19.000 24.000 0
0 0 0 32.050 0 36.000 0 0 0 311.000
Tahap 8
Selanjutnya dilakukan perbaikan tabel transportasi untuk perhitungan selanjutnya dengan mengabaikan baris atau kolom yang permintaan atau persediaannya telah terpenuhi, sehingga diperoleh Tabel 4.22 berikut.
Tabel 4.22 Perbaikan Tabel Transportasi
⁄
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 dummy
G1 31.000 56.000 29.500
G2 46.000 12.000 38.550
G3 38.950 16.000 19.000 24.000 0
0 0 0 32.050 0 36.000 0 0 0 311.000
Persediaan dan permintaan pada Tabel 4.21 belum terpenuhi, dimana persediaan pada 1 bersisa 29.500 dan 2 bersisa 38.550, dan permintaan pada 4 bersisa 32.050 dan 6 bersisa 36.000, sehingga ∑ ∑ 68 5 . Jika persediaan dan permintaan tidak terpenuhi maka akan dilakukan pengulangan kembali ke Tahap 4 sampai dengan Tahap ke 8.
Tahap 9
Setelah perbaikan tabel transportasi, maka selanjutnya dilakukan reduksi baris kembali dengan mereduksi biaya yang telah direduksi pada Tahap ke 5, sehingga diperoleh Tabel 4.23 berikut.
Tabel 4.23 Perbaikan Tabel Transportasi dengan Menggunakan Biaya yang
Maka diperoleh tabel berikut
Tabel 4.24 Hasil Pengulangan Reduksi Baris
⁄
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 dummy
G1 31.000 56.000 600 1.000 600 1.100 700 0 29.500
G2 46.000 100 0 800 1.400 800 1.100 800 12.000 38.550
G3 900 400 400 38.950 16.000 19.000 24.000 0 0
0 0 0 32.050 0 36.000 0 0 0 311.000
Tahap 10
Selanjutnya dilakukan reduksi kolom .
Pada 1 biaya terkecilnya terletak pada 31 9 , sehingga
31 31 31 9 9
Pada 2 biaya terkecilnya terletak pada 22 1 , sehingga
22 22 22 1 1
32 32 22 4 1 3
Pada 3 biaya terkecilnya terletak pada 23 1 , sehingga
23 23 23 1 1
32 32 23 5 1 4
Pada 4 biaya terkecilnya terletak pada 14 6 , sehingga
14 14 14 6 6
24 24 14 8 6 2
Pada 5 biaya terkecilnya terletak pada 15 1 , sehingga diperoleh
15 15 15 1 1
25 25 15 1 4 1 4
Pada 6 biaya terkecilnya terletak pada 16 6 , sehingga diperoleh
16 16 16 6 6
26 26 16 8 6 2
Pada 7 biaya terkecilnya terletak pada 17 27 1 1 , sehingga diperoleh
17 17 37 1 1 1 1
27 27 37 1 1 1 1
Pada 8 biaya terkecilnya terletak pada 18 7 , sehingga diperoleh
18 18 18 7 7
28 28 18 8 7 1
Pada duumy biaya terkecilnya terletak pada 19 39 , sehingga diperoleh
19 19 19
39 39 19 Maka diperoleh tabel berikut
Tabel 4.25 Hasil Pengulangan Reduksi Kolom
⁄
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 dummy
G1 31.000 56.000 0 0 0 0 0 0 29.500
G2 46.000 0 0 200 400 200 0 100 12.000 38.550
G3 0 300 400 38.950 16.000 19.000 24.000 0 0
0 0 0 32.050 0 36.000 0 0 0 311.000
Tahap 11
Selanjutnya dilakukan reduksi baris.
Pada 1 biaya terkecilnya terletak pada 14 15 16 17 18 19 , sehingga
14 14 14
15 15 14
16 16 14
17 17 14
18 18 14
19 19 14
Pada 2 biaya terkecilnya terletak pada 22 23 27 , sehingga
22 22 22
23 23 22
24 24 22 2 2
25 25 22 4 4
26 26 22 2 2
27 27 22
28 28 22 1 1
Pada 3 biaya terkecilnya terletak pada 31 38 , sehingga
31 31 31
32 32 31 3 3
33 33 31 4 4
38 38 31 Maka diperoleh tabel berikut
Tabel 4.26 Hasil Pengulangan Reduksi Baris
⁄
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 dummy
G1 31.000 56.000 0 0 0 0 0 0 29.500
G2 46.000 0 0 200 400 200 0 100 12.000 38.550
G3 0 300 400 38.950 16.000 19.000 24.000 0 0
0 0 0 32.050 0 36.000 0 0 0 311.000
Tahap 12
Selanjutnya dilakukan penetapan indeks, sehingga diperoleh pada tabel berikut
Tabel 4.27 Hasil Pengulangan Penetapan Indeks e
⁄
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 dummy
G1 31.000 56.000 5 5 5 6 5 6 29.500
G2 46.000 2 2 200 400 200 3 100 12.000 38.550
G3 1 300 400 38.950 16.000 19.000 24.000 2 0
0 0 0 32.050 0 36.000 0 0 0 311.000
Selanjutnya dilakukan pengalokasian indeks e terkecil dan mengalokasikan
sel dengan jumlah terbesar yang mungkin dengan melihat persediaan dan permintaaan sel yang bersangkutan sampai permintaan dan persediaan terpenuhi.
Diperoleh indeks e terkecil yang terdapat pada sel ( 3, 3). Indeks 1 dan 2 yang terdapat pada sel ( 3, 1), ( 3, 2) dan ( 3, dummy) dihapus karena jumlah permintaan dan jumlah persediaan telah terpenuhi.
Tahap 13
Selanjutnya dilakukan pengalokasian, sehingga diperoleh tabel berikut
Tabel 4.28 Hasil Pengulangan Pengalokasian (1)
⁄
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 dummy
G1 31.000 56.000 5 5 5 5 5 6 29.500
G2 46.000 1 800 1.000 800 600 700 12.000 38.550
G3 300 400 38.950 16.000 19.000 24.000 0
0 0 0 32.050 0 36.000 0 0 0 311.000
Diketahui indeks e terkecil selanjutnya terdapat pada sel ( 3, 3) dan dilakukan pengalokasian persediaan yang berjumlah 38.550, karena permintaan pada kolom 3 telah terpenuhi maka dilakukan pengalokasian terhadap sel ( 1, 3).
Dimana jumlah permintaan pada sel ( 1, 3) yang telah terpenuhi akan berkurang sebesar 38.550 menjadi 17.450 dan jumlah persediaan pada kolom G1 akan bertambah sebesar 38.050 menjadi 68.050, sehingga persediaan pada baris 3 dan permintaan pada kolom 3 terpenuhi. Selanjutnya dilakukan penetapan indeks e terkecil kembali pada sel ( 1, 4) dan diperoleh Tabel 4.29 berikut
Tabel 4.29 Hasil Pengulangan Pengalokasian (2)
⁄
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 dummy
G1 31.000 17.450 5 4 4 4 4 4 68.050
G2 46.000 38.550 800 1.000 800 600 700 12.000 0
G3 300 38.950 16.000 19.000 24.000 0
0 0 0 32.050 0 36.000 0 0 0 311.000
Diketahui indeks e terkecil selanjutnya terdapat pada sel ( 1, 4) dan dilakukan pengalokasian permintaan yang berjumlah 32.050 sehingga permintaan pada baris 4 terpenuhi dan persediaan pada baris 4 bersisa 36.000. Selanjutnya dilakukan penetapan indeks e terkecil kembali pada sel ( 1, 6) dan diperoleh tabel 4.30 berikut
Tabel 4.30 Hasil Pengulangan Pengalokasian (3)
⁄
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 dummy
G1 31.000 17.450 32.050 3 4 3 3 3 36.000
G2 46.000 38.550 1.000 800 600 700 12.000 0
G3 300 38.950 16.000 19.000 24.000 0
0 0 0 0 0 36.000 0 0 0 311.000
Diketahui indeks e terkecil selanjutnya terdapat pada sel ( 1, 6) dan dilakukan pengalokasian persediaan yang berjumlah 36.000 sehingga persediaan pada baris 1 dan permintaan pada kolom 4 terpenuhi. Jumlah permintaan dan jumlah persediaan telah terpenuhi semuanya maka indeks yang tersisa dihapus sehingga dapat mempermudah untuk perhitungan lenih lanjut dan diperoleh tabel 4.30 berikut
Tabel 4.31 Hasil Pengulangan Pengalokasian (4)
⁄
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 dummy
G1 31.000 17.450 32.050 36.000 0
G2 46.000 38.550 12.000 0
G3 38.950 16.000 19.000 24.000 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 311.000
Diperoleh hasil akhir dari pengalokasian ke indeks terkecil sampai seluruh persedian dan permintaan terpenuhi pada tabel 4.32 berikut
Tabel 4.32 Hasil Akhir Pengalokasian dengan Persediaan dan Permintaan yang Telah Terpenuhi
⁄
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 dummy
G1 0
31.000 17.450 32.050 36.000
G2 0
46.000 38.550 12.000
G3 0
38.950 16.000 19.000 24.000
0 0 0 0 0 0 0 0 0 311.000
Tahap 14
Selanjutnya membuat perbaikan tabel transportasi dengan mengabaikan baris atau kolom yang permintaan dan persediaannya telah terpenuhi, diperoleh tabel 4.32 berikut
Dengan menggunakan persamaan (2.1), diperoleh solusi optimal dengan biaya total yaitu:
Jika diselesaikan dengan program POM for Windows diperoleh sebagai berikut
Gambar 4.2 Gambar Penyelesaian Masalah Transportasi dengan Program POM for Windows
Sehingga dengan menggunakan metode perbaikan ASM maka biaya transportasinya mengalami penurunan sebesar
1
594 5 481 995
594 5 1
121 55
594 5 1 18 8628
Berdasarkan data yang diperoleh, biaya distribusi yang di keluarkan PT.
Mega Eltra Cabang Medan ialah sebesar Rp 594.050.000. Untuk memperoleh biaya transportasi yang minimum digunakan Metode Perbaikan ASM. Dalam penelitian ini, biaya transportasi yang dikeluarkan PT. Mega Eltra Cabang Medan yaitu sebesar Rp 481.995.000. Dengan demikian, perusahaan dapat menghemat biaya transportasi sebesar Rp 112.055.000 dan mengalami penurunan biaya transportasi sebesar 18,8628%.