• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku

2.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Menurut Permenkes RI No.2269/MENKES/PER/XI/2011 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Bidang pencegahan dan penanggulangan penyakit serta penyehatan lingkungan harus

17

dipraktikkan perilaku mencuci tangan dengan sabun, pengelolahan air minum dan makanan yang memenuhi syarat, menggunakan air bersih, menggunakan jamban sehat, pengelolaan limbah cair yang memenuhi syarat, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di dalam ruangan dan lain-lain.

Perilaku hidup bersih dan sehat merupakam salah satu program prioritas pemerintah melalui puskesmas dan menjadi sasaran luaran dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, seperti yang disebutkan pada Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan tahun 2010-2014 (Kemenkes, 2011). Sasaran PHBS tidak hanya terbatas tentang hygiene, namun harus lebih komprehensif dan luas, mencakup perubahan lingkungan fisik, lingkungan biologi dan lingkungan sosial-budaya masyarakat sehingga tercipta lingkungan yang berwawasan kesehatan dan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat. Lingkungan fisik seperti sanitasi dan hygiene perorangan, keluarga dan masyarakat, tersedianya air bersih, lingkungan perumahan, fasilitas mandi, cuci dan kakus (MCK) dan pembuangan sampah serta limbah. Lingkungan biologi adalah flora dan fauna. Lingkungan sosial-budaya seperti pengetahuan, sikap perilaku dan budaya setempat yang berhungan dengan PHBS.

Kaitan perilaku tentang kesehatan yang dilakukan atas dasar kesadaran, yang membuat individu, keluarga dan masyarakat mampu menolong dirinya sendiri dan berperan aktif dalam memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat (Maryunani, 2013).

18 2.2.1 Tujuan Peningkatan PHBS

Membudayanya perilaku hidup bersih dan sehat bagi perorangan, keluarga/kelompok, masyarakat umum, meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, serta meningkatkan peran serta aktif masyarakat termasuk dunia usaha dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal (Depkes, 2011).

2.2.2 Manfaat PHBS

Promkes Depkes RI (2006) menjelaskan beberapa manfaat akan diperoleh apabila menerapkan PHBS dalam kehidupan, yaitu :

1. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.

2. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan.

3. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.

4. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, Jaminan Pemeliharan Kesehatan, Pondok Bersalin Desa (Polindes) dan lain-lain.

2.2.3 Konsep Tatanan

Tatanan adalah suatu tempat dimana manusia secara aktif memanipulasi lingkungan, sehingga menciptakan dan sekaligus juga mengatasi masalah-masalahnya dibidang kesehatan, maka pembinaan PHBS harus disesuaikan untuk masing-masing tatanan. Adanya lima tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, tatanan institusi pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum dan tatanan fasilitas kesehatan. Pembinaan PHBS dilakukan melalui pendekatan tatanan,

19

karena setiap orang hidup dalam tatanannya yang saling mempengaruhi dan menimbulkan interaksi yang dinamis antarberbagai pribadi dalam tatanannya, sehingga dapat memacu peningkatan perilaku positif antar anggota dalam tatanan tersebut untuk mementau, menilai dan mengukur tingkat kemajuan tatanan agar lebih mudah dibandingkan dengan perorangan (Depkes, 2011).

2.2.4 PHBS di Berbagai Tatanan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat mencakup semua perilaku yang harus dipraktikkan di bidang pencegahan dan penanggulangan penyakit, penyehatan lingkungan, kesehatn ibu dan anak, keluarga berencana, gizi, farmasi dan pemeliharaan kesehatan. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat sasaran dikelompokan dalam lima tatanan, yaitu:

1. Tatanan Rumah Tangga

2. Tatanan Institusi Pendidikan (sekolah, madrasah, dsb) 3. Tatanan Institusi Kesehatan (puskesmas, RS, klinik bersalin) 4. Tatanan Tempat Kerja (kantor, pabrik, tempat usaha)

5. Tatanan Tempat (tempat ibadah, pasar, tempat rekreasi, dsb) 2.2.5 Strategi Perilaku hidup Bersih dan Sehat

Strategi adalah cara atau pendekatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan PHBS. Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan telah menetapkan tiga strategi dasar promosi kesehatan dan PHBS, yaitu:

20 1. Gerakan Pemberdayaan (Empowerment)

Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi secara terus-menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran, serta proses membantu sasaran agar sasaran tersebut dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek attiude) dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek practice).

2. Bina Suasana (Social Support)

Bina suasana adalah upaya menciptakan lingkungan sosial yang mendorong individu anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan. Seseorang akan terdorong untuk mau melakukan sesuatu apabila lingkungan sosial dimanapun ia berada. Oleh karena itu untuk mendukung proses pemberdayaan masyarakat khususnya dalam upaya meningkatkan para individu dari fase tahu ke fase mau, perlu dilakukan Bina Suasana. Terdapat tiga pendekatan dalam Bina Suasana yaitu: pendekatan individu, pendekatan kelompok dan pendekatan masyarakat umum.

3. Pendekatan Pimpinan (Advocacy)

Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencan untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait (stakeholders). Perlu disadari bahwa komitmen dan dukungan yang diupayakan melalui advokasi jarang diperoleh dalam waktu yang singkat. Pada diri sasaran advokasi umumnya berlangsung tahapan-tahapan yaitu :

21

a) mengetahui atau menyadari adanya masalah, b) tertarik untuk ikut mengatasi, c) peduli terhadap pemecahan masalah dengan mempertimbangkan berbagai alternatif pemecahan masalah, d) sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah satu alternatif pemecahan masalah, e) memutuskan tindak lanjut kesepakatan.

2.2.6 Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Indikator diperlukan untuk menilai apakah aktifitas pokok yang telah sesuai dengan dan menghasilkan dampak yang diharapkan. Mengacu pada pengertian perilaku sehat, indikator ditetapka berdasarkan area wilayah (Depkes RI, 2011).

1. Indikator Nasional

Ditetapkan 3 indikator, yaitu:

a. Presentase penduduk tidak merokok.

b. Presentase penduduk yang memakan sayur-sayuran dan buah-buahan. c. Presentase penduduk melakukan aktifitas fisik/olah raga.

Alasan dipilihnya ke tiga indikator tersebut berdasarkan issue global dan regional (Mega Country Health Promotion Network Healthy Asean Life Styles), seperti merokok telah menjadi issue global, karena selain mengakibatkan penyakit seperti jantung, kanker paru-paru juga disinyalir menjadi entry point untuk narkoba. Pola makanan yang buruk akan berakibat buruk pada semua golongan umur, bila terjadi pada usia balita akan menjadikan generasi yang lemah/generasi yang hilang dikemudian hari. Demikian juga bila terjadi pada ibu hamil akan melahirkan bayi yang kurang sehat, bagi usia produksi akan mengakibatkan

22

metabolisme tubuh terganggu, apabila berlangsung lama akan menyebabkan berbagai penyakit seperti jantung, paru-paru dan lain-lain.

2. Indikator PHBS di tiap tatanan

Indikator tatanan sehat terdiri dari indikator perilaku dan indikator lingkungan di lima, yaitu tatanan rumah tangga, tatanan sekolah, tatanan sarana kesehatan, tatanan tempat kerja dan tatanan tempat-tempat umum. Berikut adalah indikator ditiap tatanan:

Tatanan Indikator Perilaku Indikator Lingkungan Rumah

Tangga

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

2. Memberikan ASI Ekslusif 3. Menimbang bayi dan balita

4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

5. Makan buah dan sayur setiap hari 6. Melakukan aktifitas fisik setiap hari 7. Tidak merokok di dalam rumah

1. Air bersih

2. Jamban sehat / keluarga 3. Memberantas jentik nyamuk

Institusi Pendidikan

1. Kebersihan pribadi 2. Tidak merokok 3. Olahraga teratur

4. Makan buah dan sayur setiap hari 5. Mencuci tangan dengan air bersih

dan sabun

1. Ada jamban 2. Ada air bersih 3. Ada tempat sampah 4. Ada SPAL

Sarana Kesehatan

1. Tidak merokok

2. Kebersihan lingkungan 3. Kebersihan kamar mandi

1.Ada jamban 2.Ada air bersih 3.Ada tempat sampah 4.Ada SPAL

5.Ada IPAL (RS) 6.Ventilasi

7.Tempat cuci tangan 8.Ada pencegahan serangga Tempat

Kerja

1. Menggunakan alat pelindung

2. Tidak merokok/ada kebijakan dilarang merokok

3. Olahraga teratur 4. Bebas NAPZA 5. Kebersihan

6. Ada asuransi kesehatan

1. Ada jamban 2. Ada air bersih 3. Ada tempat sampah 4. Ada SPAL

5. Ventilasi 6. Pencahayaan

7. Ada K3 ( Kesehatan Keselamatan Kerja)

23

8. Ada kantin

9. Terbebas dari bahan berbahaya 10. Ada klinik Tempat-tempat Umum 1. Kebersihan jamban 2. Kabersihan lingkungan 1.Ada jamban 2.Ada air bersih 3.Ada tempat sampah 4.Ada SPAL

5.Ada K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja) Sumber: (Depkes, 2011)

2.3 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan Institusi Pendidikan

Dokumen terkait