• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Pengertian Perilaku Ihsan

Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan lingkungan.32 Ihsan adalah sesuatu untuk berbuat kebaikan.33 Jadi perilaku ihsan disini yang dimaksud adalah suatu tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan lingkungan untuk berbuat baik khususnya siswa kelas IV MI DaruI Mubtadin Putat Purwodadi Grobogan tahun Pelajaran 2005/2006.

2. Dasar-Dasar Perilaku Ihsan

Orang tua merupakan perantara adanya manusia didunia, sehingga besar sekali orang tua terhadap kita dan seharusnyalah kita berbuat baik kepadanya dan lemah lembut kepadanya. Islam memiliki konsepsi manusia dan alam semesta yang jelas dan wajib diimani oleh manusia. Konsep-konsep atau dasar-dasar perilaku ihsan itu adalah :

a. Islam memiliki kejelasan pikiran yang menjadi landasan hidup seorang muslim. Artinya seorang muslim menganut pikiran tersebut, mempercayainya, mengikuti peringatannya dan menyerukan secara hati-hati.

b. Islam memiliki kelogisan aqidah dan kesesuaiannya dengan fitrah, akal, dan jiwa manusiawi.

c. Islam memiliki objek keyakinan yang jelas karena disajikan secara memuaskan lewat Al-Qur’an yang perenungan dan kekuasaan manusia

12 Kamus Bahasa Indonesia, op.cit., him. 859.

pada pengetahuan tentang kekuasaan Allah sesuai dengan tabiat psikologis dan fitrah keagamaan manusia.34

d. Penyajian ayat-ayat Allah tentang semesta, seperti yang dikatakan Sayyid Quthub, dimaksudkan : “agar umat manusia kembali kepada Allah, kepada Manhaj-Nya yang diperuntukan bagi manusia, dan kepada ketinggian dan kemuliaan hidup yang sejalan dengan kemuliaan yang ditetapkan Allah bagi manusia dalam suatu periode sejarah jika gambaran tersebut menjadi sebuah kenyataan, hal itu akan tergambar pada suatu umat yang akan memimpin umat manusia lainnya menuju kebaikan, kemaslahatan dan perkembangan/5

3. Perilaku Ihsan di Rumah, Sekolah dan Masyarakat.

Didalam hidup bermasyarakat, terutama yang anggotanya hitrogen, berbuat baik adalah hal yang sangat utama agar kelangsungan hidup masyarakat tersebut berjalan dengan tertib dan aman. Seorang yang senantiasa berbuat baik dimanapun berada, maka ia akan disenangi dan dihormati lingkungan masyarakatnya sebaliknya bila selalu berbuat keributan dan kerusuhan pastilah orang itu akan terkucil dari anggota masyarakatnya.

Dalam penulisan skripsi ini peneliti akan membahas beberapa perilaku ihsan adalah sebagai berikut:

a. Perilaku ihsan di lingkungan keluarga.

* Abdurrahman, Pendidikan Islam di Rum ah Sekolah dan Masyarakat. Jakarta : Gema

Insani, 1995, him. 35. '

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak selelah mereka dibesarkan dalam lingkungan keluarga, dalam asuhan orangtuanya. Dengan demikian, rumah keluarga muslim adalah benteng utamanya tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan islam. Yang dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat islam. Berdasarkan Al-qufan dan As-Sunnah, kita dapat menyatakan bahwa tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut x

Pertama : mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan rumah tangga. Artinya, tujuan berkeluarga adalah mendirikan rumah tangga islam yang mendasarkan kehidupannya pada perwujudan penghambaan kepada Allah.

Kedua : Mewujudkan ketentraman dan ketenangan psikologis. Ketiga : Mewujudkan sunnah Rasulullah SAW. dengan melahirkan

anak-anak saleh.36 37

Keempat: Memenuhi kebutuhan cinta kasih anak-anak naluri menyayangi anak merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaan manusia dan binatang.38 Beberapa perilaku ihsan dalam lingkungan keluarga adalah sebagai berikut:

Y

36 Abdurrahman, on. cit.. him. 139.

37 Abdurrahman An Nahlnwi.flp.cfc. him. 140. 38 Abdurrahman An Nahlawi.pp.cfc, him. 141.

1) . Berbakti kepada Allah yakni berbuat sesuatu yang bermanfaat baik bagi diri sendiri, sesama manusia maupun bagi makhluk lainnya. Semua perbuatan itu dilakukan semata-mata karena Allah, seolah-olah orang yang melakukan perbuatan itu berhadapan dengan Allah. 39

2) . Mematuhi nasehat orang tua, dimanapun kita berada, nasehat orang tua hams kita patuhi dan kita laksanakan 40 Misalnya : melaksanakan yang diperintahkannya dan menjauhi yang menjadi larangan-Nya.

Hak dan kewajiban anak terhadap kedua orang tua. Ada orang tua yang berpesan pada anaknya :’’Wahai anaku sayang, ketika engkau merasa berat dalam berbakti pada ayah ibumu, maka sesungguhnya kewajiban kedua orang tuamu terhadap dirimu lebih berat dari itu semua, yang kewajiban itu akan dilipat gandakan atas dirimu”41 Taatilah perintah ayali ibumu, jangan sekali-kali membantahnya, kecuali bila mereka memerintahmu untuk ingkar pada Robbmu. “ Tidakada taat kepada makhluk (sekalipun orang tua sendiri) di dalam melakukan maksiat (dosa) kepada khalik (Allah).”

Berbuat baik kepada adik dan kakak, misalnya : Tidak saling mengganggu kepada adik atau kakaknya, jika adik atau kakaknya mendapat kesulitan maka siap untuk membantu atau menolongnya, b. Perilaku Ihsan di lingkungan sekolah

39 Departemen Agama RI. Pendidikan Agama Islam Buku M odul Pesantren Kilat, op. cit., him. 12.

40 Ibid., him. 46.

Muhammad Syakir, Kcnacla Anakku "Selam at Akhlakm u, Jakarta: gema Insani, 1990. hl m. 18.

Dalam perkembangannya, seolah-olah baru dapat didirikan seperti sekarang setelah melampaui periode yang cukup panjang. Pengetahuan awal seorang anak bermula dari orang tua dan masyarakat yang secara tidak langsung memberikan berbagai pengetahuan dasar, walaupun tidak sistematis, pengetahuan itu diperoleh anak melalui berbagai cara, diantaranya melalui peniruan, pengulangan, atau pembiasan. Namun, peran agama tetap utama dan istimewa karena bagaimanapun segala penyerapan pengetahuan pada diri anak harus tetap berpedoman pada konsep pendidikan yang bertujuan menghambakan diri kepada Allah dan memiliki materi atau perilaku ihsan yang membawa manusia pada penyerahan diri terhadap syariat Allah yang diturunkan pada Rasul-Nya serta dipelihara dan diamalkan oleh generasi sesudahnya.12

Dalam konsepsi Islam, fungsi utama sekolah atau madrasah adalah sebagai media realisasi pendidikan berdasarkan tujuan pemikiran, aqidah, dan syariat demi terwujudnya penghambaan diri kepada Allah serta sikap mengesakan Allah dan mengembangkan segala bakat atau potensi manusia sesuai fitrahnya sehingga manusia terhindar dari berbagai penyimpangan.'13

Jika sekolah / madrasah dijadikan media untuk mendidik generasi muda, kita dituntut untuk memahami pertumbuhan fungsi dan metode yang dapat meninggikan kualitas dan manfaat media 42 43

42 Abdurrahman an Nahlnwi. op.cit., him. 146. 43 Abdurrahman An Anhlawi. op.cU., him. 152.

Pendidikan tersebut melalui konsep-konsep pendidikan Islam. Karenanya, konsep pendidikan lebih dititik beratkan pada fungsi sekolah menginduk pada fungsi fundamental Islam. Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam melingkupi tujuan pendidikan kontemporer serta mengarahkan pendidikan kontemporer itu kearah ideal sehingga melahirkan insan-insan berkualitas tinggi, baik dalam kehidupan individualnya maupun dalam kehidupan sosialnya. Fungsi-fungsi fundamental pendidikan Islam melalui sekolah / madrasah meliputi hal-hal berikut ini.

Pertama: Fungsi penyederhanaan dan penyimpulan. Pada dasarnya, kebobrokan peradaban, dekandensi moral, tersebarnya materialisme, dan berlomba-lombanya manusia dalam mencari keuntungan yang sejalan dengan lajunya arus komunikasi dan migrasi penduduk merupakan kondisi yang hams diwaspadai.

K edua: Fungsi penyulitan dan pembersihan. Ilmu pengetahuan dan konsep aqidah berpindah dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Akibat berpindah-pindah itu, maka wajarlah jika sejalan dengan perkembangan umat manusia, sedikit demi sedikit, pengetahuan dan konsep aqidah itu bergeser dari yang semestinya44

Ketiga : Memperluas wawasan dan pengalaman anak didik memiliki transfer tradisi. Lembaga pendidikan tidak cukup hanya

--- L

mengembangkan melalui peniruan atau pemaksanaan alas kondisi tersebut.45

Keempat: Fungsi mewujudkan keterikatan, integrasi, homogenitas dan keharmonisan antar siswa. Sekolah / Madrasah pendidikan didatangi ratusan siswa yang berasal dari lingkungan yang bervariasi, baik itu dalam kekayaannya, kemuliaannya, status sosialnya dan lain-lain.46

Kelima: Fungsi penataan dan validasi sarana pendidikan. Pendidikan yang baik melibatkan berbagai faktor yang satu sama yang lain saling menunjang, yaitu faktor keluarga,. Masyarakat, masjid, sarana informasi atau lingkungan sekitar.

Keenam: Penyempurna tugas keluarga dalam pendidikan. Pada dasarnya keberadaan sekolah / madrasah bukanlah sentral pendidikan karena pendidikan awal anak berpusat dimmah, yaitu dalam perawatan dan pembinaan orang tua baik dalam pengenalan dasar-dasar linguistik, serta konsep-konsep sosial atau interaksi dengan lingkungan dan kondisi

* kehidupan47

Didalam sekolah atau madrasah ada beberapa guru atau seorang pendidik yang memiliki beberapa tugas, Al-Qur’an telah mengisyaratkan peran dai dan pengikutnya dalam pendidikan dan

4- Ibid., him. 155.

46 Ibid., him. 159. ^

fungsi fundamental mereka dalam pengkajian ilmu-ilmu Ilahi serta aplikasinya. Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung mengisyaratkan bahwa tugas terpenting yang diemban oleh Rasulullah SAW adalah mengajarkan Al Kitab, hikmah dan penyucian diri.

Keutamaan profesi guru sangatlah besar sehingga Allah menjadikannya sebagai tugas yang diemban Rasulullah SAW.

Sifat dan syarat seorang pendidik. Agar seorang pendidik dapat menyalahkan fungsi sebagaimana yang telah dibebankan Allah kepada Rasul dan pengikutnya, maka dia harus memiliki sifat-sifat berikut in i: Pertama Setiap pendidik harus memiliki sifat Rabbani

Kedua Seorang guru hendaknya menyempurnakan sifat Rabbaniahnya dengan keikhlasan. Artinya aktifitas sebagai pendidik bukan semata-mata untuk menambah wawasan keilmuannya lebih jauh dari itu harus ditujukan untuk meraih keridhaan Allah serta mewujudkan kebenaran.

Ketiga : Seorang pendidik hendaknya mengajarkan ilmunya dengan sabar.

Keempat : Ketika menyampaikan ilmunya kepada anak didik, seorang pendidik harus memiliki kejujuran dengan menerapkan apa yang dia ajarkan dalam kehidupan pribadinya.

Kelima

Keenam

Ketujuh

Kedelapan :

Seorang guru senantiasa meningkatkan wawasan, pengetahuan dan kajiannya, sebagaimana diserukan

Allah kepada para pengikut rasul ini.

Seorang pendidik harus cerdik dan terampil dalam menciptakan metode pengajaran yang variatif serta sesuai dengan situasi dan materi pelajaran khususnya Aqidah Akhlak. Artinya, kepemilikan ilmu saja tampaknya belum memadai peran seorang guru karena bagaimanapun dia dituntut untuk mampu menyampaikan pengetahuannya kepada anak didik sesuai dengan kemampuan dan kapasitas akal anak didik.

Seorang guru dituntut dan untuk memahami psikologi anak, Psikologi perkembangan dan psikologi pendidikan sehingga ketika anak didiknya sesuai kadar intelektual kesiapan psikologisnya.

Seorang guru dituntut untuk peka terhadap fenomena kehidupan sehingga dia mampu memahami berbagai kecenderungan dunia beserta dampak dan akibatnya terhadap anak didik, terutama dampak terhadap aqidah dan pola pikir mereka.

Kesembilan : Seorang guru dituntut memiliki sikap adil terhadap seluruh anak didiknya. Artinya, dia berpihak atau mengutamakan kelompok tertentu. 48

Beberapa cara pendidik muslim berdakwah dan menuntun anak didiknya ke jalan Allah.

1) . Pahala yang berlimpah dari Allah SWT.

Semangat seorang pendidik untuk berdakwah kepada anak didik akan bertambah jika seorang pendidik benar-benar memperhatikan anak didik sehingga seorang pendidik memperoleh hidayah dari Allah SWT untuk menjadi muslim sejati.

Sesungguhnya hal itu lebih baik daripada dunia berserta isinya ini. Begitu pula halnya bila seorang pendidik benar-benar memberi kabar gembira kepada anak didik untuk selalu berbuat baik atau berperilaku ihsan. Maka niscaya seorang pendidik akan memperoleh pahala (dengan seijin Allah tentunya) dari perbuatan seorang pendidik terhadap anak didik 49

2) . Setiap pendidik bertanggungjawab terhadap anak didiknya.50 3) . Anak didik anda hari ini adalah pemimpin di masa depan.

Sesungguhnya para anak didik anda hari ini adalah memegang kendali segala permasalahan. Merekalah - yang akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinannya dimasa depan nanti. Merekalah kelak yang akan menggerakkan lajunya perahu

4R Abdurrahman An Nahlawi. on. cit.,him. 175.

49 DR. Abu Bakar Ahmad As Sayyid, Kepada Para Pendidik Muslim. Jakarta : Gema

Insani, 1V92, him. 10. \

masyarakal, dan mereka pulalah yang mengatur segala urusan- urusan negara nanti.51 *

4) . Suburnya lahan medan dakwah di lingkungan siswa.

Sesungguhnya ruang lingkup dan medan pengajaran merupakan lahan yang paling subur untuk berdakwah sebab para guru senantiasa berhubungan secara kontinue dengan siswanya dalam waktu yang relatif lama dan panjang.

Oleh karenanya bila para guru itu beriman kepada Allah, selalu konsisten dan konsekuen, merasa bangga dengan keislamannya, merasa berkewajiban menunaikan dakwah, maka dengan mudah ia akan dapat mempengaruhi para anak didiknya dengan sinar keimanan yang dibawa dan diembannya. Ia akan dapat mempengaruhi mereka dengan kalimat Thoyibbah, akhlak yang mulia dan terpuji atau perilaku ihsan.32 Sebagaimana berubahnya benih jika ada yang merawatnya sampai berbunga dan berbuah.

5) . Pendidikan dan pengajaran adalah medan dakwah.

Para pendidik muslim, jihad anda dalam lingkup pengajaran dan pendidikan tidak kurang pentingnya dari jihad dengan meriam, senapan dan peluru kendali. Jihad anda dalam medan pengajaran dan pendidikan adalah untuk mendidik pemudi yang muslimah, mukminah yang komitmen, konsisten dan

Ibid., him. J3.

konsekuen terhadap Islam, terhadap perintah-perintah Robbnya, terhadap ajaran-ajaran nabi dan rasul-Nya ini akan membawa dampak yang sangat besar dalam kemajuan umat Islam.53

6) . Memerangi Kemaksiatan.

Dewasa ini pintu-pintu dunia semakin terbuka lebar sehingga kemaksiatan dan kerusakan semakin tersebar luas dan muncul dari balik jendela yang beraneka ragam, sehingga kita sulit untuk menghalanginya. Berbagai aliran yang menyesatkanpun semakin giat menyebarkan kebatilan dengan gaya dan corak yang berbeda.54

Sarana-sarana dakwah dalam menyeru anak didik kepada jalan Allah SWT.

7) . Setiap pendidik muslim harus memiliki sikap dan kepribadian yang Islami.

Yang bisa diharapkan dan diinginkan dari seorang pendidik muslim minimal adalah penampilannya yang islami, yang menunjukkan sikap yang sesuai dengan syariat islami.55 8) . Penyatuan antara Islam dan kurikulum.

Memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk memperkuat dan memperkokoh Aqidali kepada Allah. Dari segi mata pelajaran hendaknya para pendidik menyatukan atau menggabungkan (baik secara formal maupun informal) kurikulum dan dasar keislaman

53 Ibid., him. 15

54 Abu Bakar Ahmad As Sayyid. on- cit., him. 16-17.

(Al-qur’an dan hadisi), sebab pengajaran dan pendidikan adalah sarana pentingnya dalam memantapkan dan mengokohkan aqidah. Selain itu pengajaran juga merupakan sarana yang penting untuk memakmurkan alam raya ini serta untuk beribadah kepada Allah. Jadi tujuan pengajaran Islam bukan hanya untuk memperoleh ijazah apalagi sampai dibangga-banggakan dengan sombongnya didepan umum.56

9) . Sungguh-sungguh dalam mengajar dan bermuamalah.

Seorang pendidik muslim hendaklah mengajar dengan baik dan benar. Ia wajib ikhlas dalam menyiapkan pelajaran- pelajaran dan menjelaskannya serta menyampaikan maklumat kepada anak didiknya.

Pendidik Muslim hendaklah memperlakukan mereka dengan baik seperti terhadap saudara atau anaknya sendiri, dan hendaklah senantiasa mengasihi mereka. 57

10) . Amar Ma’rufNahi Munkar.

Mengajak pada kebaikan dalam mengajar sangat dianjurkan (bahkan wajib dan ditekankan. Hal ini karena aspek mengajar adalah tugas utama dan mulia. Oleh karena itu seorang pendidik muslim akan menjadikan Islam sebagai agamanya dan iman adalah manhaj prinsip dan pola hidupnya.58

11) . Memberikan motivasi dengan anjuran-anjuran yang Islami.

56 Ihid.. hlm.40.

57 Abu Bakar As Sayyid, on. rit., lilin. 33 - 34. \ Ibid., him. 35.

Para pendidik muslim hendaknya memberikan imbalan kepada siswa yang bersungguh-sungguh dan berprestasi dengan berbagai hadiah dan pemberian yang islami, yang dapat bermanfaat bagi mereka dengan seijin Allah (manfaat dunia-akhirat).59

12) . Kegiatan yang beraneka ragam

Arahkan kegiatan para anak didik anda pada kegiatan yang Islami. Pimpinlah kegiatan para siswa itu dan tunaikanlah dengan baik serta arahkanlah mereka pada ajaran Islam.60

13) . Hak dan Kewajiban terhadap teman

Seorang pelajar atau siswa yang menuntut ilmu itu adalah yang memiliki banyak teman. Mereka adalah saudara dan temanmu dalam pergaulan. Karena itu jangan engkau menyakiti hati atau berlaku buruk terhadap mereka.61

Bila engkau duduk janganlah engkau persempit tempat bagi temanmu, lapangkanlah tempat sehingga temanmu dapat duduk dengan leluasa. Sesungguhnya menyempitkan tempat duduk (tidak memberi kesempatan untuk duduk) pada orang lain itu termasuk perbuatan yang menyesalkan dan menyakitkan hati, sehingga membuat tidak enak diliati serta memunculkan banyak keburukan.62

” Ibid., him. 41.

Abu Bakar Ahmad As Sayyid. on. cU.. him. 43. 61 Muhammad Syakir, on. di., him. 21. \ 62 Ibid., him. 21.

Hindarilah olehmu kata-kata yang menyinggung dan menghina temanmu, atau menunjukkan wajah sinis karena kurang berkenan atas pertanyaan temanmu itu.63

Jangan engkau persempit jalan menuntut ilmu bagi teman-temanmu ketika mereka bertanya pada guru tentang masalah yang benar-benar belum diketahui. Bila engkau menghendaki suatu manfaat, temanilah mereka dalam menyimak penjelasan guru (sekalipun engkau telah paham dan mengerti).

Jika engkau tinggal bersama beberapa temanmu dalam satu asrama, jaga dirimu jangan sampai meresahkan mereka. Bila waktu istirahat tiba jangan engkau mengganggu mereka dengan suaramu yang keras dalam membaca atau menghafal pelajaranmu. Belajarlah dengan sopan di asrama.64

Bila temanmu membutuhkan pertolonganmu, janganlah engkau merasa berat untuk menolongnya. Jauhkan sikap membanggakan dirimu, bahwa engkau lebih memiliki keutamaan dari temanmu.65

c. Perilaku Ihsan di lingkungan Masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang merupakan metode pendidikan masyarakat yang utama. Cara yang terpenting adalah :

63 Ibid., him. 22

M Muliammad Syakir. o p. cit.. lilin. 22-23. 65 Abdurrahman An Nahlawi, o p. c it, him. 176.

Pertama : Allah menjadikan masyarakat sebagai penyunih kebaikan dan pelarang kemunkaran 66

Kedua : Dalam masyarakat Islam, seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya.

Ketiga : Untuk menghadapi orang-orang yang membiasakan dirinya berbuat buruk. Islam membina mereka mealui salah satu cara membina dan mendidik manusia, yaitu kekerasan atau kemarahan. Rosulullah SAW sendiri telah menjadikan masyarakat sebagai sarana membina seseorang.

Keempat : Masyarakat pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian, pemboikotan atau pemutusan hubungan kemasyarakatan. Atas izin Allah, Rosulullah SAW menjadikan masyarakat sebagai sarana membina umat Islam yang tidak mau terlibat dalam peperangan.

Kelima : Pendidikan kemasyarakatan dapat juga dilakukan melalui kerja sama yang utuh karena bagaimanapun, masyarakat Muslim adalah masyarakat yang padu/’ Keenam : Pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada iandasan

afeksi masyarakat, khususnya rasa saling mencintai. Dalam diri generasi m uda perasaan cinta tumbuh

** Abdurrahman An Nahlawi. op. cit., him. 177. 1 67 Abdurroliman An-Nahlawi. up.dL. lilin. 180.

seiring dengan kasih sayang yang diberikan orang tua kepada anak-anaknya sehingga mereka memiliki kesiapan untuk mencintai orang lain 68

Ketujuh : Pendidikan masyarakat harus mampu mengajak generasi muda untuk memilih teman dengan baik dan berdasarkan ketakwaan kepada Allah. 69

Beberapa macam perilaku Ihsan di lingkungan masyarakat adalah : 1) . Al Amanah : Jujur, dapat dipercaya

Sesuatu yang dipercayakan kepada seseorang , baik harta atau ilmu dan lainnya yang wajib dipelihara atau disampaikan kepada yang berhak menerimanya.70

2) . Al Aliefah : disenangi.

Hidup dalam masyarakat yang heterogen memang tiada mudah, sebab anggota-anggota masyarakat terdiri dari bermacam- macam sifat, watak, kebiasaan dan kegemaran yang satu berbeda dengan orang lain. 71

3) . Al ‘Afwu : Pemaaf

Manusia tiada sunyi dari khilaf dan salah. Maka apabila orang berbuat sesuatu terhadap dirimu yang mungkin karena khilaf atau salah, maka patutlah engkau pakai sikap lemah lembut sebagai

Ibid., him. 18J.

69 Abdurrahman An Nahlawi. o p. cit.. him. 185.

70 Departemen Agama RI, PAI Buku Modul Pesantren KMat, wxcit.. him. 71. 71 Ibid., him. 72.

rahmat Allah SWT.72 4) . An i sail: Manis Muka

Menghadapi sikap orang yang menjemukan engkau, mendengar berita fitnah yang memburukkan nama baikmu, sambutlah semuanya itu dengan manis muka, dengan senyum kata orang.

5) . Al Kliairu : Kebaikan, baik

Betapa banyaknya ayat Al-qur’an yang menyebutkan apa yang dinamakan “baik”. 73 74

6) . Al Khusyuu’ : tekun sambil menundukkan diri

Khusyuu’ adalah dalam perkataan, maksudnya kepada Allah Robbul ‘alam i n dengan tekun sambil menundukkan diri, terbitnya khusyuu’ dari dalam hati.71

7) . Ad Dhiyaafah : Menghormati tamu

Menghormati tamu adalah salah satu ciri orang yang benar- benar beriman kepada Allah SWT. Termasuk dalam arti menghormati tamu ialah menyediakan makan minum dan tempat tidurnya jika ia bermalam di rumah kita selama tiga hari tiga malam.

8) . Al Khufraan : Suka memberi maaf. 9) . Al Hayya-u : Malu kalau diri tercela

72 Ibid., him. 72.

73 Departemen Agama. Modul Pesantren Kilat, op. c/7..M»lin.73. 74 M L him. 74.

Perasaan malu dalam liati dikala akan melanggar larangan agama, malu kepada Tuhan bahwa jika ia mengerjakan pekerjaan akan mendapat siksa yang pedih 75

10) . Al Hilmu : Menahan diri dari berlaku maksiat

Kelambatan melekatnya pengertian dalam kalbu atau ilmu pengetahuan hanya sekedar ilmu pengetahuan saja dan tidak segera menggerakkan amal, ini disebabkan perbuatan maksiat yang dikerjakan, karena maksiat adalah penghalang segala kebaikan.76 11) . Al Hukmu Bil ‘A d li: Menghukum secara adil

Adil dalam setiap, artinya memberikan hak kepada yang mempunyai adil terhadap sesama manusia dalam perkataan atau perbuatan.77

12) . Al lkhaa-u : Menganggap bersaudara

Setiap mukmin adalah bersaudara, karena itu perbaikilah hubungan antara saudaramu itu , demikian tegas Al qur’an menyatakan.78

13) . Al Tfaafah : Memelihara kesucian diri

Menjaga diri dari tuduhan (tuhmah) juga menjaga diri dari berbuat dosa atau dari fitnah, jelasnya menjaga kehormatan, hendaklah dilakukan ditiap waktu, jangan menurutkan panggilan

T i 76 77 7»

Ibid., him. 75

Departemen Agama, Modul Pesantren Kilat, np. cit.. him. 75.

Ibid., him. 76. »

nafsu atau himbauan syahwat, karena manusia menguasai nafsu, sedangkan hewan dikuasai nafsu.79 80

14) . Al Muruah : Berbudi tinggi

Sifat muruah artinya berbudi tinggi, ksatria dalam membela

Dokumen terkait