• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Penelitian 4.1.Gambaran Umum Penelitian

4.5. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen terhadap produk deterjen dapat diketahui dari jawaban konsumen terhadap kuesioner yang diberikan. Berdasarkan data pada Tabel 10 diketahui bahwa merek deterjen yang paling banyak digunakan, baik oleh konsumen laki-laki maupun perempuan adalah Attack sebesar 45%. Konsumen laki-laki yang menggunakan Attack berjumlah 21 orang atau 55,3%, sedangkan konsumen perempuannya berjumlah 24 orang atau 38,7%. Berdasarkan wawancara yang dilakukan, alasan sebagian konsumen menggunakan Attack adalah karena daya bersihnya baik, sehingga konsumen tidak menghabiskan terlalu banyak tenaga untuk mengucek pakaian. Konsumen Attack memiliki tingkat kepercayaan yang baik terhadap kinerja Attack.

Merek deterjen yang menempati urutan kedua adalah Rinso dengan jumlah konsumen 25 orang. Konsumen laki-laki yang menggunakan Rinso lebih banyak, jika dibandingkan dengan konsumen perempuan. Konsumen perempuan lebih banyak yang menggunakan Daia, yaitu sebanyak 13 orang konsumen. Jumlah tersebut lebih banyak daripada pengguna So Klin, merek yang lebih dulu muncul daripada Daia. Hal tersebut dapat terjadi karena harga Daia yang lebih murah dibandingkan So Klin. Selain itu Daia juga lebih banyak melakukan kegiatan promosi dengan membagi-bagikan hadiah pada konsumennya, sehingga banyak konsumen yang tertarik untuk menggunakannya. Merek deterjen yang paling sedikit digunakan adalah Wow. Tabel 10. Sebaran jumlah dan persentase konsumen berdasarkan merek

deterjen yang digunakan Merek deterjen

yang digunakan

Laki – laki Perempuan Total

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Rinso 13 34,2 12 19,4 25 25 Attack 21 55,3 24 38,7 45 45 So Klin 1 2,6 8 12,9 9 9 Daia 1 2,6 13 21,0 14 14 Surf 2 5,3 3 4,8 5 5 Wow - - 2 3,2 2 2 Total 38 100,0 62 100,0 100 100

Konsumen dapat melakukan pembelian yang terencana sepenuhnya, pembelian yang separuh terencana dan pembelian yang tidak terencana. Jumlah dan persentase konsumen berdasarkan rencana pembelian yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 11. Sebagian besar konsumen secara keseluruhan menyatakan pernah merencanakan merek deterjen yang akan dibelinya.

Tabel 11. Sebaran jumlah dan persentase konsumen berdasarkan rencana pembelian merek deterjen

Konsumen merencanakan

pembelian deterjen

Laki – laki Perempuan Total

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Selalu 15 39,5 31 50,0 46 46,0 Sering 2 5,3 10 16,1 12 12,0 Kadang-kadang 15 39,5 16 25,8 31 31,0 Jarang 4 10,5 3 4,8 7 7,0 Tidak pernah 2 5,3 2 3,2 4 4,0 Total 38 100,0 62 100,0 100 100,0

Jumlah konsumen laki-laki yang selalu merencanakan merek deterjen yang akan dibelinya adalah sebanyak 15 orang konsumen, sama besar dengan konsumen yang menyatakan kadang-kadang saja merencanakan merek deterjen. Sementara konsumen perempuan yang selalu merencanakan merek deterjen yang akan dibelinya berjumlah 31 orang (50%). Ini menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen deterjen melakukan pembelian yang terencana sepenuhnya. Namun, konsumen perempuan mempunyai kecenderungan yang lebih besar dalam merencanakan merek deterjen tersebut. Konsumen sudah menentukan merek deterjen yang akan dibelinya jauh sebelum pembelian dilakukan. Jadi ketika konsumen datang ke sebuah toko, swalayan atau tempat lain yang menyediakan deterjen, konsumen akan langsung membeli merek deterjen tertentu tanpa memperhatikan merek deterjen lain. Konsumen yang menyatakan tidak pernah merencanakan merek deterjen ada 4 orang, yakni 2 orang konsumen laki-laki dan dua orang konsumen perempuan.

Konsumen selalu dihadapkan pada berbagai merek sebagai alat pemuas kebutuhan dalam melakukan pengambilan keputusan. Tidak jarang

konsumen meminta pertimbangan orang lain dalam melakukan pemilihan merek atau produk tertentu. Konsumen berharap bisa mengambil keputusan yang tepat dengan melakukan hal itu. Berdasarkan data yang diperoleh pada Tabel 12, sebanyak 53% konsumen menyatakan tidak pernah meminta pertimbangan orang lain dalam menentukan merek deterjen yang akan dibelinya. Konsumen yang tidak pernah meminta pertimbangan orang lain terdiri dari 19 orang konsumen laki-laki dan 34 orang konsumen perempuan, dan tidak satu orang pun konsumen laki-laki yang menyatakan selalu meminta pertimbangan orang lain dalam memilih merek deterjen. Ini dapat disebabkan konsumen sudah loyal terhadap suatu merek deterjen tertentu, sehingga merasa tidak perlu lagi meminta pertimbangan orang lain. Konsumen sudah yakin terhadap merek deterjen yang dipakainya dan lebih dipengaruhi oleh pribadinya sendiri dalam memilih merek deterjen. Selain itu, antara konsumen satu dengan yang lain memiliki tingkat kecocokan yang berbeda-beda terhadap merek deterjen. Kecocokan tersebut bisa berkaitan dengan harga ataupun atribut produk.

Tabel 12. Sebaran jumlah dan persentase konsumen berdasarkan keterlibatan orang lain dalam memilih merek deterjen

Konsumen meminta pertimbangan orang lain dalam membeli deterjen

Laki – laki Perempuan Total

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Selalu - 0,0 2 3,2 2 2,0 Sering 4 10,5 1 1,6 5 5,0 Kadang-kadang 7 18,4 14 22,6 21 21,0 Jarang 8 21,1 11 17,7 19 19,0 Tidak pernah 19 50,0 34 54,8 53 53,0 Total 38 100,0 62 100,0 100 100,0

Setiap melakukan pembelian deterjen, konsumen selalu dihadapkan pada berbagai merek deterjen. Konsumen akan memilih merek yang paling cocok diantara merek-merek yang tersedia. Konsumen yang hati-hati akan melakukan perbandingan antara merek deterjen satu dengan yang lain. Berdasarkan Tabel 13, dapat diketahui bahwa dari 100 orang konsumen hanya 9 orang yang menyatakan tidak pernah membandingkan antara merek deterjen

satu dengan yang lainnya. Artinya, sebagian besar konsumen melakukan perbandingan dalam memilih merek deterjen yang akan dibelinya, walaupun intensitasnya berbeda-beda. Sebagian besar konsumen laki-laki menyatakan bahwa hanya kadang-kadang saja mereka melakukan perbandingan antar merek deterjen dengan persentase 31,6%, sedangkan mayoritas konsumen perempuan sebesar 31,7% menyatakan sering melakukan perbandingan antar merek deterjen.

Tabel 13. Perbandingan antarmerek Konsumen

melakukan perbandingan antar

merek deterjen

Laki – laki Perempuan Total

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Selalu 3 7,9 15 25,0 18 18,4 Sering 10 26,3 19 31,7 29 29,6 Kadang-kadang 12 31,6 18 30,0 30 30,6 Jarang 8 21,1 6 10,0 14 14,3 Tidak pernah 5 13,2 4 6,7 9 9,0 Total 38 100,0 62 103,3 100 100,0

Konsumen akan melakukan evaluasi terhadap alternatif merek yang tersedia dalam melakukan pengambilan keputusan. Konsumen biasa melakukan pembelian dengan pertimbangan-pertimbangan yang sesuai dengan kebutuhannya. Konsumen akan memilih produk yang dinilai paling baik untuk memenuhi kebutuhan yang dicarinya, begitu juga dalam memilih merek deterjen, ada beberapa faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih merek deterjen. Faktor-faktor tersebut dapat dilihat pada Tabel 14. Faktor yang paling banyak dipertimbangkan oleh konsumen secara keseluruhan adalah daya bersih sebanyak 94 orang konsumen (14,7%). Hal ini tidak mengherankan mengingat tujuan pokok pembelian deterjen adalah untuk membersihkan pakaian dari noda dan kotoran, sehingga hampir semua konsumen mempertimbangkannya sebagai faktor utama dalam membeli suatu merek deterjen.

Selain daya bersih, atribut yang juga banyak dipertimbangkan oleh konsumen secara berurutan adalah keharuman sebesar 14,5%, tidak mudah apek sebesar 14,2%, menjaga warna tetap cemerlang sebesar 13,7%, halus di tangan sebesar 11,9%, irit dalam penggunaan sebesar 11,4% dan banyaknya

busa sebesar 10,0%. Atribut harga hanya dipertimbangkan oleh 41 orang konsumen (6,4%) yang terdiri atas 35 konsumen perempuan dan 6 konsumen laki-laki. Hal tersebut menunjukkan bahwa konsumen laki-laki tidak terlalu mempermasalahkan harga dalam memilih merek deterjen yang akan dibelinya. Berbeda dengan konsumen perempuan yang dalam melakukan pembelian cenderung untuk selalu berusaha mendapatkan produk dengan harga yang lebih rendah. Faktor gengsi ternyata tidak banyak dipertimbangkan oleh konsumen. Konsumen yang menjadikan faktor gengsi merek sebagai bahan pertimbangan dalam memilih merek deterjen hanya berjumlah 18 orang atau 2,8% . Diantara konsumen, ada beberapa konsumen yang menyebutkan faktor lain yang tidak disebutkan dalam kuesioner, yakni faktor kemasan dan iklan dengan persentase masing-masing 0,3% dan 0,2%.

Tabel 14. Faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih merek deterjen

Faktor pertimbangan

Laki-laki Perempuan Total

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Daya bersih 37 15,9 57 13,9 94 14,7 Keharuman 37 15,9 56 13,7 93 14,5 Halus di tangan 28 12,1 48 11,7 76 11,9 Irit 27 11,6 46 11,2 73 11,4 Warna tetap cemerlang 32 13,8 56 13,7 88 13,7 Banyaknya busa 22 9,5 42 10,3 64 10,0 Tidak mudah apek 34 14,7 57 13,9 91 14,2 Gengsi 7 3,0 11 2,7 18 2,8 Harga 6 2,6 35 8,6 41 6,4 Kemasan 1 0,4 1 0,2 2 0,3 Iklan 1 0,4 - - 1 0,2 Total 232 100,0 409 100,0 641,0 100,0

Dokumen terkait