BAB III PEMBAHASAN
E. Periode pelaporan di KPPN Medan II
Laporan realisasi anggaran disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Dalam penelitian ini penulis akan meganalisis laporan realisasi anggaran dari periode tahun 2013, 2014 dan 2015. Dan Dalam situasi tertentu tanggal laporan suatu entitas berubah dan laporan realisasi anggaran tahunan disajikan dengan suatu periode yang lebih panjang atau pendek dari satu tahun, entitas mengungkapkan informasi sebagai berikut:
a. Alasan penggunaan periode pelaporan tidak satu tahun.
b. Fakta bahwa jumlah-jumlah komparatif dalam Laporan Realisasi Anggaran dan catatan-catatan terkait tidak dapat diperbandingkan.
Manfaat suatu laporan realisasi anggaran berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya. Faktor-faktor seperti kompleksitas operasi pemerintah tidak dapat dijadikan pembenaran atas ketidakmampuan entitas
pelaporan menyajikan laporan realisasi anggaran selambat-lambatnya enam bulan setelah berakhirnya tahun anggaran.
F. Isi Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran disajikan sedemikian rupa sehingga menonjolkan berbagai unsur pendapatan, belanja, surplus/defisit, dan pembiayaan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Laporan Realisasi Anggaran menyandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit, dan pembiayaan dengan anggarannya. Laporan Realisasi Anggaran dijelaskan lebih lanjut dalam Catatan atas Laporan Keuangan yang memuat hal-hal yang mempengaruhi pelaksanaan anggaran seperti kebijakan fiskal dan moneter, sebab-sebab terjadinya perbedaan yang material antara anggaran dan realisasinya, serta daftar-daftar yang merinci lebih lanjut angka-angka yang dianggap perlu untuk dijelaskan.
Menurut M. Narifin (2012:20) Laporan Realisasi Anggaran sekurang-kurangnya mencakup pos-pos sebagai berikut:
1. Akuntansi Anggaran
Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan pengendalian manajemen yang digunakan untuk membantu pengelolaan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan. Akuntansi anggaran diselenggarakan sesuai dengan struktur anggaran yang terdiri dari anggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Anggaran pendapatan meliputi estimasi pendapatan yang dijabarkan menjadi alokasi estimasi
pendapatan. Anggaran belanja terdiri dari apropriasi yang dijabarkan menjadi otorisasi kredit anggaran. Anggaran pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Akuntansi anggaran diselenggarakan pada saat anggaran disahkan dan anggaran dialokasikan.
2. Akuntansi Pendapatan
Pendapatan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Pendapatan diklasifikasikan menurut jenis pendapatan.
Transfer masuk adalah penerimaan uang dari entitas pelaporan lain, misalnya penerimaan dana perimbangan dari pemerintah pusat dan dana bagi hasil dari pemerintah provinsi. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Dalam hal badan layanan umum, pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum. Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas penerimaan pendapatan pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan.
Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang pendapatan pada periode yang
sama. Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode
sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas dana lancar pada periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut. Akuntansi pendapatan disusun untuk memenuhi kebutuhan pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan dan untuk keperluan pengendalian bagi manajemen pemerintah pusat dan daerah.
3. Akuntansi Belanja
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan. Dalam hal badan layanan umum, belanja diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum. Berikut ini adalah contoh pencatatan pada akuntansi belanja:
Belanja Operasi:
- Belanja Pegawai xxx - Belanja Barang xxx - Bunga xxx - Subsidi xxx
- Bantuan Sosial xxx Belanja Modal:
- Belanja Aset Tetap xxx - Belanja Aset Lainnya xxx
Belanja Lain-lain/Tak Terduga xxx
4. Akuntansi Surplus/Defisit
Surplus adalah selisih lebih antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan. Defisit adalah selisih kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan. Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Surplus/Defisit.
5. Akuntansi Pembiayaan
Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau yang akan diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah terutama untuk menutup defisit dan memanfaatkan surplus anggaran.
Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari pinjaman, dan hasil divestasi. Sementara, pengeluaran pembiayaan antara lain digunakan untuk pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas lain, dan penyertaan modal oleh pemerintah.
6. Akuntansi Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan obligasi pemerintah, hasil privatisasi perusahaan negara/daerah, penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga, penjualan divestasi permanen lainnya dan pencairan dana cadangan.
Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pencairan dana cadangan mengurangi dana cadangan yang bersangkutan.
7. Akuntansi Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran Rekening Kas Umum Negara/Daerah antara lain pemberian pinjaman kepada pihak ketiga, penyertaan modal pemerintah, pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun anggaran tertentu, dan pembentukan dana cadangan. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Pembentukan dana cadangan menambah dana cadangan yang bersangkutan. Hasil-hasil yang diperoleh dari pengelolaan dana cadangan di pemerintah daerah merupakan
penambah dana cadangan. Hasil tersebut dicatat sebagai pendapatan dalam pos pendapatan asli daerah lainnya.
8. Akuntansi Pembiayaan Neto
Pembiayaan neto adalah selisih antara penerimaan pembiayaan setelah dikurangi pengeluaran pembiayaan dalam periode tahun anggaran tertentu. Selisih lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Pembiayaan Neto.
9. Akuntansi Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran
Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran adalah selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu periode pelaporan. Selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos SiLPA/SiKPA.
G. Analisis Laporan Realisasi Anggaran
1. Anggaran KPPN Medan II Tahun 2013, 2014, dan 2015
Uraian Anggaran
Table 3.1
Anggaran Tahun 2013, 2014, dam 2015
Sumber: Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II
2. Realisasi Anggaran KPPN Medan II tahun 2013, 2014, dan 2015
Uraian Realisasi A. Pendapatan Negara Dan Hibah
I Penerimaan Dalam Negeri 6.559.420.273.336 28.467.779.000 9.347.687.000
1. Penerimaan Perpajakan 6.514.319.606.993 - -
a. Pajak Dalam Negeri 5.750.410.061.382 - -
Pendapatan Pajak Penghasilan 3.635.998.776.231 - -
Pendapatan Pajak Pertambahan Nilai 2.109.379.621,167 - -
Pendapatan Cukai 100.000 - -
Pendapatan Pajak Lainnya 5.031.563.984 - -
Uraian Anggaran
b. Bagian Pemerintah Atas Laba
BUMN - - -
c. Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya
- - -
II Penerimaan Hibah -
1. Pendapatan Hibah Dalam Negeri - - -
Jmlah Pendapatan Negara Dan Hibah - - -
A. Belanja Negara 3.427.893.207.000 3.504.381.000 .000 3.504.381.000 .000 1. Belanja Operasi 3.427.893.207.000 3.504.381.000 .000 3.504.381.000 .000 Belanja Pegawai 1.511.139.198.000 2.316.267.000.000 2.316.267.000.000
Belanja Barang - 1.151.054.000.000 1.151.054.000.000
Belanja Modal 509.402.527.000 37.060.000.000 37.060.000.000
Belanja Pembayaran Bunga Utang - - -
Bantuan Bantuan Sosial 445.828.360.000 - -
Belanja Lain-Lain - - -
2. Dana Otonomi Khusus Dan Penyesuaian
- - -
a. Dana Otonomi Khusus - - -
b. Dana Penyesuaian - - -
Jumlah Belanja Negara 3.427.893.200.700 3.504.381.000.000 3.504.381.000.000
Pendapatan Bea Masuk 646.157.395.056 - -
Pendapatan Bea Keluar 117.752.150.555 - -
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 45.100.666.343 28.467.779.000 9.347.687.000
a. Penerimaan Sumber Daya Alam 227.397.336 - -
Pendapatan Pertambangan Umum 227.397.336 - -
Pendapatan Perikanan - - -
b. Bagian Pemerintah Atas Lab BUMN - - -
c. Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya
44.873.269.007 - -
Pendapatan Dari PengelolaanBUMN 1.282.896.772 - -
Pendapatan Jasa 5.456.364.787 5.863.100.000 -
Pendapatan Kejaksaan Dan Peradilan Dan Hasil Tindak Pidana Korupsi
4.862.709.515 - -
Pendapatan Pendidikan 354.325.000 - -
Pendapatan Gratifikasi Dan Uang Sitaan Hasil Korupsi
1.061.075.039 - -
Pendapatan Sewa Gedung Dan Tanah
- 44.444.000 23.600.000 Pendapatan Iuran Dan Denda 1.070.354.240 11.058.307.000 1.075.315.000 Penerimaan Kembali Belanja
Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu
- 370.000.000 13.932.000
Pendapatan Lain-Lain 8.541.975.939 11.131.928.000 8.234.840.000
II Penerimaan Hibah 100.000.000 - -
1. Pendapatan Hibah Dalam Negeri 100.000.000 - -
Jumlah Pendapatan Negara Dan Hibah 6.559.520.273.336 28.467.779.000 9.347.687.000
B. Belanja Negara 3.118.269.625.532 3.059.569.833.000 3.286.116.086.000 1. Belanja Operasi 3.118.269.625.532 3.059.569.833.000 3.286.116.086.000 Belanja Pegawai 1.469.044.760.742 2.078.986.351.000 2.309.149.484.000
Belanja Gaji Dan Tunjangan PNS 1.417.223.859.466 1.858.892.351.000 2.089.638.484.000 Belanja Gaji Dan Tunjangan Non
PNS
- - -
Belanja Honorarium /Lembur/Tunj. Khusus
51.820.901.276 - -
Belanja Vakasi - 220.094.000.000 219.511.000.000
Belanja Barang 848.989.226.560 973.308.482.000 939.906.602.000 Belanja Barang Operasi 449.960.674.666 385.120.225.000 424.624.260.000 Belanja Barang Non Operasi - 411.516.135.000 247.440.337.000 Belanja Jasa 93.224.169.382 30.343.184.000 54.981.895.000 Belanja Pemeliharaan 114.016.635.719 112.430.838.000 87.688.697.000 Belanja Perjalanan 174.867.899.222 33.898.100.000 29.411.431.000 Belanja Barang Persediaan 16.919.847.571 - 95.760.000.000 Belanja Modal 418.838.290.457 7.275.000.000 37.060.000.000
Belanja Modal Tanah 14.625.945.675 -
Belanja Modal Peralatan Dan Mesin
131.378.605.830 7.275.000.000 37.060.000.000 Belanja Modal Gedung Dan
Bangunan
124.942.594.628 - -
Belanja Modal Jalan, Irigasi, Dan 129.990.451.179 - -
Belanja Modal Fisik Lainnya 17.900.693.145 - -
Belanja Pembayaran Bunga Utang 818.484.973 - -
1. Belanja Denda .818.484.973 - -
Belanja Subsidi - - -
Belanja Hibah - - -
Bantuan Bantuan Sosial 372.578.862.800 - -
1. Bansos Rehabilitas Sosial 120.000.000 - -
2. Bansos Jaminan Sosial 277.934.793.800 - -
3. Bansos Pemberdayaan Sosial 1.075.500.000 - -
4. Bansos Perlindungan Sosial 1.150.000.000 - -
5. Bansos Penanggulan Kemiskinan 92.298.56.000 - -
Belanja Lain-Lain - - -
II Transfer Ke Daerah - - -
1. Dana Perimbangan - - -
2. Dana Otonomi Khusus Dan Penyesuaian
- - -
Jumlah Belanja Negara 3.118.269.625.532 3.059.569.833.000 3.2896.116.086.000
Table 3.2
Relalisasi Anggaran Tahun 2013, 2014, dam 2015
Sumber: Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II
3. Laporan Realisasi Anggaran Pada KPPN Medan II tahun 2013
Uraian A. Pendapatan Negara Dan
Hibah
I Penerimaan Dalam Negeri - 6.559.420.273.336 - -
1. Penerimaan Perpajakan - 6.514.319.606.993 - -
a. Pajak Dalam Negeri - 5.750.410.061.382 - -
1. Pendapatan Pajak Penghasilan
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak
- 45.100.666.343 - -
a. Penerimaan Sumber Daya Alam
- 227.397.336 - -
1. Pendapatan Pertambangan - 227.397.336 - -
Uraian
2013 Realisasi Diatas
(Dibawah)
b. Bagian Pemerintah Atas Laba BUMN
- - - -
c. Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya Dan Peradilan Dan Hasil Tindak Pidana Korupsi
- 4.862.709.515 - -
4. Pendapatan Pendidikan - 354.325.000 - -
5. Pendapatan Gratifikasi Dan Uang Sitaan Hasil Korupsi
- 1.061.075.039 - -
6. Pendapatan Iuran Dan Denda
- 1.070.354.240 - -
7. Pendapatan Lain-Lain - 8.541.975.939 - -
II Penerimaan Hibah - 100.000.000 - -
1. Pendapatan Hibah Dalam Negeri
- 100.000.000 - -
Jmlah Pendapatan Negara Dan Hibah
- 6.559.520.273.336 - -
B. Belanja Negara 3.427.893.207.000 3.118.269.625.532 (309.623.581.468) -9%
I. Belanja Operasi 3.427.893.207.000 3.118.269.625.532 (309.623.581.468) -9%
Belanja Pegawai 1.511.139.198.000 1.469.044.760.742 (42.094.437.258) -3%
1. Belanja Gaji Dan Tunjangan PNS
- 1.417.223.859.466 - -
2. Belanja Gaji Dan Tunjangan Non PNS
Belanja Barang 961.523.122.000 848.989.226.560 (112.533.895.440) -12%
1. Belanja Barang Operasional
- - - -
2. Belanja Barang Non
Operasional - - - -
3. Belanja Jasa - 93.224.169.382 - -
4. Belanja Pemeliharaan - 114.016.635.719 -
5. Belanja Perjalanan - 174.867.899.222 -
6. Belanja Barang Persediaan
- 16.919.847.571 -
Belanja Modal 509.402.527.000 418.838.290.457 (90.564.236.543) -18%
1. Belanja Modal Tanah - 14.625.945.675 -
2. Belanja Modal Peralatan Dan Mesin
- 131.378.605.830 -
3. Belanja Modal Gedung - 124.942.594.628 -
Table 3.3
Laporan Relalisasi Anggaran Tahun 2013
Sumber: Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II
a. Analisis Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Negara 1. Penerimaan Perpajakan
Realisasi penerimaan Perpajakan selama tahun 2013 adalah sebesar Rp 6.514.319.606.993 berasal dari pajak dalam negeri dan pajak 4. Belanja Modal Jalan,
Irigasi, Dan Jaringan
- 129.990.451.179 - -
5. Belanja Modal Fisik Lainnya
Bantuan Bantuan Sosial 445.828.360.000 372.578.862.800 (73.249.497.200) -16%
1. Bansos Rehabilitas
2. Dana Otonomi Khusus Dan Penyesuaian
- - - -
a. Dana Otonomi Khusus - - -
b. Dana Penyesuaian - - -
Jumlah Belanja Negara 3.427.893.200.700 3.11.269.625.532- (309.623.581.468) 91%
perdagangan Internasional. Realisasi Penerimaan Pajak dalam Negeri terdiri Dari :
Pendapatan PPh Rp.3.635.998.776.231 Pendapatan PPN RP. 2.109.379.621.167
Pendapatan Cukai Rp. 100.000
Pendapatan Pajak Lainnya Rp. 5.031.563.984 Total Rp. 5.750.410.061.382 Realisasi Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional selama tahun 2013 terdiri dari :
Pendapatan Bea Masuk Rp. 646.157.395.056 Pendapatan Bea Keluar Rp. 117.752.150.555 Total Rp. 763.909.545.611
2. Penerimaan Negara bukan Pajak (PNBP)
Realisasi penerimaan Negara Bukan Pajak selama tahun 2013 yaitu sebesar Rp. 45.100.666.343,00. Penerimaan ini berasal dari penerimaan sumber daya alam sebesar Rp. 227.397.336,00 dan Pendapatan PNBP lainnya sebesar Rp. 44.873.269.007,00. Realiasasi Pendapatan PNBP lainnya selama tahun 2013 sebesar Rp.
44.873.269.007,00 berasal dari :
Pendapatan dari pengelolaan BMN Rp. 1.282.896.772,00
Pendapatan Jasa Rp. 5.456.364.787,00
Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan Rp. 4.862.709.515,00
Pendapatan Pendidikan Rp. 354.325.000,00 Pendapatan Gratifikasi dan uang sitaan
Hasil Korupsi Rp. 1.061.075.039,00
Pendapatan iuran dan denda Rp. 1.070.354.240,00 Pendapatan Lain-lain Rp. 8.541.975.939,00 Total Rp.44.873.269.007,00
3. Penerimaan Hibah
Penerimaaan hibah yang bersumber dari pendapatan hibah dalam negeri dan luar negeri. Penerimaan hibah tidak ada anggarannya namun realisasinya ada pendapatan sebesar Rp. 100.000.000,00 yaitu dari pendapatan hibah dalam negeri langsung bentuk uang pemerintah daerah.
b. Analisis Realisasi Anggaran Belanja Negara 1. Belanja Pegawai
Realisasi anggaran belanja pegawai pada KPPN Medan II selama tahun 2013 sebesar Rp. 1.469.044.760.742,00 dengan tingkat realisasi belanja pegawai sebesar 97%. Alokasi belanja pegawai yang terbesar adalah belanja gaji dan tunjangan. Rincian belanja pegawai adalah sbagai berikut:
1. Belanja gaji dan tunjangan Rp. 1.417.223.859.466,00 2. Belanja honorarium/tunj. khusus Rp. 51.820.901.276,00
Total Rp. 1.469.044.760.742,00
2. Belanja Barang
Realisasi belanja barang pada KPPN Medan II sebesar Rp.
848.989.226.560,00 dengan tingkat realisasi belanja barang sebesar 88%.
Belanja barang tertinggi adalah untuk belanja barang operasional Rp.
449.960.674.666,00. Dan belanja barang terendah adalah untuk belanja barang badan layanan umum sebesar rp. 16.919.847.571,00.
3. Belanja Modal
Realisasi belanja barang pada KPPN Medan II sebesar Rp.
418.838.290.457,00 dengan tingkat realisasi belanja modal sebesar 82%.
belanja modal tertinggi adalah untuk belanja modal peralatan dan mesin Rp. 131.378.605.830,00 dan yang terendah untuk belanja modal tanah sebesar Rp. 14.625.945.675,00.
4. Belanja Pembayaran Bunga Utang
Realisasi belanja pembayaran bunga utang selama tahun 2013 pada KPPN Medan II sebesar Rp. 818.484.973,00 yang merupakan Belanja Pembayaran Imbalan Bunga.
5. Belanja Subsidi
Realisasi belanja subsidi selama tahun 2013 pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II tidak ada (nihil).
6. Belanja Hibah
Realisasi belanja subsidi selama tahun 2013 pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II tidak ada (nihil).
7. Belanja Bantuan Sosial
Realisasi belanja bantuan sosial selama tahun 2013 pada KPPN Medan II sebesar Rp. 372.578.862.800,00 dengan tingkat persentase kurang 16% belanja bantuan sosial tertinggi adalah belanja bantuan sosial untuk jaminan sosial sebesar Rp. 277.934.793.800,00 dan yang terendah belanja bantuan sosial untuk rehabilitasi sosial sebesar Rp. 120.000.000,00
8. Belanja Lain-Lain
Realisasi belanja lain-lain selama Tahun 2013 pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II sebesar Rp. 0,- (nihil)
4. Laporan Realisasi Anggaran Pada KPPN Medan IITahun 2014
Uraian
TA 2014 Realisasi Di Atas (Dibawah) A. Pendapatan Negara Dan
Hibah
I. Penerimaan Dalam Negeri - 28.467.779.000 - -
1. Penerimaan Perpajakan - - - -
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak
c. Penerimaan Negara
Pendapatan Jasa 5.863.100.000
.Pendapatan Kejaksaan Dan Uang Sitaan Hasil Korupsi
1. Penerimaan Hibah Dalam Negeri
- - - -
Jumlah Pendapatan Negara Dan Hibah
8.450.391.000 28.467.779.000 20.017.388.000 +236%
B. Belanja Negara 3.504.381.000 .000 3.059.569.833.000 (444.811.167.000) -12,69%
1. Belanja Operasi 3.504.381.000 .000 3.059.569.833.000 (444.811.167.000) -12,69%
Belanja Pegawai 2.316.267.000.000 2.078.986.351.000 (237.280.649.000) -10,24%
Belanja Gaji dan
Belanja Barang 1.151.054.000.000 973.308.482.000 (177.745.518.000) -15,44%
Belanja Barang
Table 3.4
Laporan Relalisasi Anggaran Tahun 2014
Sumber: Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II
a. Analisis Laporan Realisai Anggaran 1. Pendapatan Negara dan Hibah
Realisasi pendapatan untuk periode yang berakhir 31 desember 2014 adalah sebesar Rp. 28.467.779.000. rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai berikut:
Pendapatan Penjualan Lainnya Rp. 5.863.100.000 Pendapatan Denda Pelaksanaan Rekening
Penerimaan Bersaldo Nihil Rp. 11.058.307.000 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai
URAIAN
2014 Realisasi Di Atas (Di Bawah)
2. Dana Otonomi Khusus Dan Penyesuaian
- - - -
Jumlah Belanja Negara 3.504.381.000.000 3.059.569.833.000 (444.811.167.000) -12.69%
Pendapatan Lain-lain Rp. 11.131.928.000 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan
Bangunan Rp. 44.444.000
Total Rp. 28.467.779.000
2. Belanja Negara
Realisasi belanja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II pada bulan Desember 2014 adalah sebesar Rp. 3.059.569.833.000 atau dengan tingkat realisasi belanja negara sebesar 88%. Rincian anggaran dan realisasi belanja TA 2014 adalah sebagai berikut:
Belanja Pegawai RP. 2.078.986.351.000 Belanja Barang Rp. 973.308.482.000
Belanja Modal Rp. 7.275.000.000
Total Belanja Kotor Rp. 3.059.569.833.000 Pengambilan Belanja Rp 0
Belanja Netto Rp. 3.059.569.833.000
3. Belanja Pegawai
Realisasi belanja pegawai pada KPPN Medan II selama tahun 2014 adalah sebesar Rp. 2.078.986.351.000. Tingkat realisasi belanja pegawai TA 2014 sebesar 90%. Rincian anggaran dan realisasi belanja TA 2014 adalah sebagai berikut:
Belanja gaji dan tunjangan PNS Rp. 1.858.892.351.000
Belanja Honorarium Rp. 220.094.000.000 Total Rp. 2.078.986.351.000 4. Belanja Barang
Realisasi anggaran belanja barang selama tahun 2014 adalah sebesar Rp. 973.308.482.000. Tingkat Realisasi Belanja Barang sebesar 85%. Belanja barang tertinggi adalah untuk belanja barang non operasional Rp. 411.516.135.000. Dan belanja barang terendah adalah untuk belanja jasa sebesar Rp. 30.343.184.000.
5. Belanja Modal
Realisasi belanja modal pada KPPN Medan II sebesar Rp.
7.275.000.000 dengan tingkat realisasi belanja modal sebesar 20% Rincian estimasi belanja modal dan realisasinya adalah sebagai berikut:
Belanja Modal Peralatan dan mesin Rp. 7.275.000.000 Belanja Modal Gedung dan Bangunan Rp. 0 Belanja Modal Barang, Irigasi dan Jaringan Rp. 0 Belanja Modal Fisik Lainnya Rp. 0 Total Belanja Kotor Rp. 7.275.000.000
Pengambilan Belanja Modal Rp. 0
Total Belanja Rp. 7.275.000.000 6. Belanja Pembayaran Bunga Utang
Realisasi belanja pembayaran bunga utang selama tahun 2014 pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II tidak ada (nihil).
7. Belanja Subsidi
Realisasi belanja subsidi selama tahun 2014 pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II tidak ada (nihil).
8. Belanja Bantuan Sosial
Realisasi belanja bantuan sosial selama tahun 2014 pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II sebesar Rp. 0,- (nihil)
9. Belanja Lain-Lain
Realisasi belanja lain-lain selama tahun 2014 pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II sebesar Rp. 0,- (nihil)
5. Analisis Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2015
Uraian A. Pendapatan Negara Dan
Hibah
I. Penerimaan Dalam Negeri - 9.347.687.000 - -
1. Penerimaan Perpajakan - - - -
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak
- 9.347.687.000 - -
a. Penerimaan Sumber Daya Alam
- - - -
b. Bagian Pemerintah Atas Laba BUMN
- - - -
c. Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya
- 9.347.687.000 - -
1. Pendapatan Dari Pengelolaan BMN
- - - -
Uraian
2015 Realisasi diatas (dibawah)
3. Belanja Modal Jalan, Irigasi, Dan Jaringan
- - - -
4. Belanja Modal Fisik Lainnya
- - - -
4. Pendapatn Gratifikasi Dan Uang Sitaan Hasil Korupsi
- - -
6. Penerimaan Kembali Belanja Pegawai T.A Yang Lalu
- 13.932.000 - -
7. Iuran Dan Denda - 1.075.315.000 - -
8. Pendapatan Lain-Lain - 8.234.840.000 - -
9. Pendapatan Sewa Gedung Tanah dan Bangunan
- 23.600.000 - -
II. Penerimaan Hibah - - - -
1. Penerimaan Hibah Dalam Negeri
- - - -
Jumlah Pendapatan Negara Dan Hibah
8.450.391.000 9.347.687.000 897.296.000 10.6%
B. Belanja Negara 3.504.381.000 .00 0
3.286.116.086.00 0
(218.264.914.000) -6,22%
1. Belanja Operasi 3.504.381.000.000 3.286.116.086.00 0
(218.264.914.000) -6,22%
Belanja Pegawai 2.316.267.000.000 2.309.149.484.00 0
(7.117.516.000) -0.3%
1. Belanja Gaji dan Tunjangan PNS
- 2.089.638.484.00 0
- -
2. Belanja Gaji dan Tunjangan Non PNS
2. Belanja Barang Non Operasional
- 247.440.337.000 - -
3. Belanja Jasa - 54.981.895.000 - -
4. Belanja Perjalanan Dalam Negeri
- 29.411.431.000 - -
5. Belanja Pemeliharaan - 87.688.697.000 - -
6. Belanja Barang Persediaan - 95.760.000.000 - -
Uraian
2015 Realisasi Diatas (Dibawah)
2. Belanja Modal Peralatan dan Mesin
- 37.060.000.000 - -
3. Belanja Modal Gedung dan Bangunan
- - - -
4. Belanja modal jalan, irigasi, dan jaringan
- - - -
5. Belanja Modal Fisik Lainnya
2. Dana Otonomi Khusus Dan Penyesuaian
- - - -
Jumlah Belanja Negara 3.504.381.000.000 3.286.116.086.000 (218.264.914.000) -6,22%
Table 3.5
Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2015
Sumber: Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II
a. Analisis Laporan Realisai Anggaran 1. Pendapatan Negara dan Hibah
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir 31 desember 2015 adalah sebesar Rp. 9.347.687.000. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai berikut:
Pendapatan Penjualan Lainnya Rp. 0 Pendapatan Denda Pelaksanaan Rekening
Penerimaan Bersaldo Nihil dalam Rangka TSA Rp. 1.075.315.000 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun
Pendapatan Lain-lain Rp. 8.234.840.000 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung,
dan Bangunan Rp. 23.600.000
Total Rp. 9.347.687.000
2. Belanja Negara
Realisasi Belanja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II pada Desember 2015 adalah sebesar Rp.3.286.116.086 dan dengan tingkat realisasi belanja negara sebesar 94%. Rincian anggaran dan realisasi belanja selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Belanja Pegawai RP. 2.309.149.484.000 Belanja Barang Rp. 939.906.602.000
Belanja Modal Rp. 37.060.000.000
Total Belanja Kotor Rp. 3.286.116.086.000
Pengambilan Belanja Rp 0
Belanja Neto Rp. 3.286.116.086.000
3. Belanja Pegawai
Realisasi belanja pegawai selama tahun 2015 adalah sebesar Rp 2.309.149.484 Realisasi belanja tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 11,07%. Hal ini disebabkan antara lain oleh:
1. Adanya kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala di tahun 2015 2. Adanya kenaikan pembayaran gaji pegawai.
Rincian anggaran dan realisasi belanja TA 2015 adalah sebagai berikut:
Belanja gaji dan tunjangan PNS Rp. 2.089.638.484.000 Belanja Vakasi Rp. 219.511.000.000 Total Rp. 2.309.149.484.000
4. Belanja Barang
Realisasi anggaran belanja barang selama tahun 2015 adalah sebesar Rp. 939.906.602.000. Tingkat realisasi belanja barang sebesar 82%. Belanja barang tertinggi adalah untuk belanja barang operasional Rp.
424.624.260.000. Dan belanja barang terendah adalah untuk belanja perjalanan dalam negeri sebesar Rp. 29.411.431.000.
5. Belanja Modal
Realisasi belanja modal pada KPPN Medan II sebesar Rp 37.060.000.000 dengan tingkat realisasi belanja modal sebesar 301%.
rincian estimasi belanja modal dan realisasinya adalah sebagai berikut:
Belanja Modal Peralatan dan mesin Rp. 37.060.000.000 Belanja Modal Gedung dan Bangunan Rp. 0 Belanja Modal Barang, Irigasi dan Jaringan Rp. 0 Belanja Modal Fisik Lainnya Rp. 0 Total Belanja Kotor Rp. 37.060.000.000
Pengambilan Belanja Modal Rp. 0
Total Belanja Rp. 37.060.000.000
6. Belanja Pembayaran Bunga Utang
realisasi belanja pembayaran bunga utang selama tahun 2015 pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II tidak ada (nihil).
7. Belanja Subsidi
Realisasi belanja subsidi selama tahun 2015 pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II tidak ada (nihil).
8. Belanja bantuan Sosial
Realisasi belanja bantuan sosial selama tahun 2015 pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II sebesar Rp. 0,- (nihil)
9. Belanja Lain-Lain
Realisasi belanja lain-lain selama Tahun 2015 pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II sebesar Rp. 0,- (nihil)
A. Kesimpulam
Berdasarkan hasil analisa, maka ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari perumusan masalah adalah:
1. Pendapatan pada KPPN Medan II selama tiga tahun dari tahun 2013, 2014 dan 2015 mengalami peningkatan.
2. Di tahun 2013 anggaran beban terealisasi sebesar 91%. Tahun 2014 tingkat realisasi anggaran beban sebesar 87,31% dan pada tahun 2015 dengan tingkat realisasi anggaran beban sebesar 93,88% dibandingkan dengan anggarannya.
3. Dalam tiga tahun, realisasi anggaran belanja tertinggi terjadi pada tahun 2015 dibandingkan dari tahun anggaran 2013 dan 2014 dengan tingkat realisasi anggaran belanja sebesar 93,88%.
4. Realisasi anggaran belanja terendah selama tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi pada tahun 2014 dengan tingkat realisasi anggaran belanja sebesar 87,31%.
B. Saran
Berdasarkan hasil dari pembahasan dan evaluasi yang penulis lakukan , penulis memberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan.
Adapun sarannya Bagi KPPN Medan II ialah :
1. Sebaiknya untuk masa yang akan datang anggaran harus didasarkan informasi yang akurat sehingga terealisasi dengan baik.
2. Agar pengawasan lebih baik, sebaiknya KPPN Medan II membentuk bagian pengawasan anggaran. Sehingga penggunaan anggaran lebih terkontrol dan pemanfaatannya lebih efisien dan ekonomis. Ini bisa meminimalisasi terjadinya penyimpangan yang relatif besar antara realisasi dengan anggarannya.
Standar Akuntansi Pemerintah. Sekretariatan Negara, Jakarta.
Republik Indonesia, 2003. Peraturan Pemerintah Pasal 3 UU Nomor 17 tentang Keuangan Negara. Sekretariatan Negara, Jakarta.
Republik Indonesia, 2007.Peraturan Dirjen Perbendaharaan No. KEP-172/PB/2007, Pasal 1-9. Sekretariatan Negara, Jakarta.
Republik Indonesia, 2008. Peraturan Menteri Keuangan No. 101/PMK.01/2008, tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal. Sekretariatan Negara, Jakarta.
Nafarin, M. 2008. Penganggaran Perusahaan. Jakarta: SalembaEmpat.
Ari Purwanti. 2008. Akuntansi manajemen. Jakarta: MitraWacana Media Munawir.2004. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta