• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perizinan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (KSEI)

Bapepam telah memberikan 1 izin usaha LPP kepada PT. KSEI. LPP sebelum menjalankan usahanya harus memperoleh izin usaha dari Bapepam. Permohonan izin usaha LPP diajukan kepada Bapepam dalam rangkap 4 (empat) dengan menggunakan Formulir Nomor III.C.1-1.55

Permohonan izin usaha sebagaimana dimaksud dalam angka 1 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-12/PM/1996 tentang Perizinan LPP (Peraturan III.C.1) ini disertai dokumen sebagai berikut :56

a. akta pendirian Perseroan yang memuat anggaran dasar Perseroan sesuai dengan Peraturan Nomor III.C.5 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman;

55

Angka 1 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-12/PM/1996 tentang Perizinan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (Peraturan III.C.1).

56

Angka 2 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-12/PM/1996 tentang Perizinan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (Peraturan III.C.1).

b. daftar pemegang saham berikut jumlah saham yang dimilikinya; c. Nomor Pokok Wajib Pajak Perseroan;

d. proyeksi keuangan 3 (tiga) tahun;

e. rencana kegiatan 3 (tiga) tahun termasuk susunan organisasi, fasilitas komunikasi, dan program-program latihan yang akan diadakan;

f. daftar calon direktur dan komisaris sesuai persyaratan Peraturan Nomor III.C.3 serta pejabat satu tingkat di bawah direksi;

g. Bursa Efek yang akan mengendalikan dan atau menggunakan jasa LPP;

h. rancangan peraturan mengenai jasa kustodian sentral dan jasa penyelesaian transaksi efek, termasuk mengenai biaya pemakaian jasa yang ditetapkan oleh LPP;

i. neraca pembukaan Perseroan yang telah diperiksa oleh Akuntan yang terdaftar di Bapepam;

j. bukti penyetoran modal yang memuat sekurang-kurangnya Rp.15.000.000.000,00 (lima belas milyar rupiah); dan

k. rencana pengembangan kegiatan LPP yang mengacu pada praktek kustodian sentral internasional.

Dalam rangka memproses permohonan izin usaha sebagai LPP, Bapepam melakukan penelitian atas kelengkapan dokumen, wawancara, serta pemeriksaan setempat apabila dipandang perlu.57

57

Angka 10 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-12/PM/1996 tentang Perizinan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (Peraturan III.C.1).

Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 peraturan ini tidak memenuhi syarat, Bapepam memberikan surat pemberitahuan kepada pemohon yang menyatakan bahwa :58

a. permohonannya tidak lengkap dengan menggunakan Formulir Nomor III.C.1- 2 lampiran 2 skripsi ini; atau

b. permohonannya ditolak dengan menggunakan Formulir Nomor III.C.1-3 lampiran 3 skripsi ini.

Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-12/PM/1996 tentang Perizinan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (Peraturan III.C.1) memenuhi syarat, Bapepam memberikan surat izin usaha kepada pemohon dengan Formulir Nomor III.C.1- 4.59

E. Pendaftaran, Pelaporan dan Pemeliharaan Dokumen oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (KSEI)

Pendaftaran LPP

Dalam Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 tidak ada diatur ketentuan tentang kewajiban LPP untuk mendaftarkan kegiatan usahanya di Bapepam. Bapepam mewajibkan pendaftaran kegiatan usaha bagi Profesi

58

Angka 11 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-12/PM/1996 tentang Perizinan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (Peraturan III.C.1).

59

Angka 12 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-12/PM/1996 tentang Perizinan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (Peraturan III.C.1).

Penunjang Pasar Modal dan Wali Amanat.60 Profesi Penunjang Pasar Modal terdiri dari:61 a. Akuntan; b. Konsultan Hukum; c. Penilai; d. Notaris; dan

e. Profesi lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Karena pendapat dan atau penilaian Profesi Penunjang Pasar Modal sangat penting bagi pemodal dalam mengambil keputusan investasinya, maka kegiatan profesi tersebut di pasar modal perlu diawasi dengan mewajibkannya mendaftar di Bapepam.62

Kegiatan usaha sebagai Wali Amanat merupakan salah satu kegiatan bank umum sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang perbankan. Oleh karena itu, bank umum tidak lagi memerlukan izin untuk melakukan kegiatan usaha sebagai Wali Amanat. Namun, untuk melakukan kegiatan tersebut, bank umum tetap memerlukan pendaftaran di Bapepam.63

60

www.bapepam.go.id.htm, Menuju pasar modal yang wajar, teratur dan efisien, diakses tanggal 15 Juni 2011.

61

Pasal 64 ayat (1) Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995. 62

Penjelasan Pasal 64 ayat (2) Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995. 63

Penjelasan Pasal 50 ayat (2) Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995. Pelaporan LPP

Sebagai salah satu lembaga yang berada di bawah pengawasan Bapepam, LPP wajib menyampaikan laporan kegiatan kepada Bapepam dalam rangkap 4 (empat) yang meliputi :64

a. laporan harian mengenai mutasi penyimpanan dan penyelesaian transaksi bursa;

b. laporan bulanan yang memuat :

1) rekapitulasi kegiatan selama periode tersebut dilengkapi dengan statistik perkembangan volume penyimpanan dan penyelesaian;

2) laporan mengenai jumlah Emiten yang pencatatan efeknya pada buku daftar pemegang saham Emiten diwakili oleh LPP; dan

3) kegiatan pemakai jasa LPP.

c. laporan keuangan tengah tahunan dan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh Akuntan yang terdaftar di Bapepam disertai pendapat dari Akuntan tersebut;

d. laporan realisasi anggaran dan penggunaan laba; e. laporan penyelenggaraan RUPS;

f. laporan mengenai perubahan status pemakai jasa LPP;

g. laporan mengenai pengenaan sanksi oleh LPP terhadap pemakai jasa LPP; h. laporan mengenai peristiwa khusus seperti kesulitan keuangan pemakai jasa

LPP; dan

64

Angka 1 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-68/PM/1996 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (Peraturan X.C.1).

i. laporan posisi rekening efek nasabah atas kepemilikan 5% (lima perseratus) atau lebih saham dan setiap perubahan kepemilikan atas saham Emiten atau Perusahaan Publik dimaksud pada rekening efek pada LPP.

Laporan harian mutasi penyimpanan dan penyelesaian Transaksi Bursa sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf a Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-68/PM/1996 tentang Laporan LPP (Peraturan X.C.1) wajib disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya.65

Laporan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf b Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-68/PM/1996 tentang Laporan LPP (Peraturan X.C.1) meliputi jumlah dan jenis efek yang dimutasikan serta keterangan lain yang diminta oleh Bapepam yang berkaitan dengan fungsinya sebagai LPP, dan wajib disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya hari ke-12 (dua belas) pada bulan berikutnya.66

Laporan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf c Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-68/PM/1996 tentang Laporan LPP (Peraturan X.C.1) meliputi:67

a. laporan keuangan tengah tahunan, wajib disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari sejak tanggal akhir periode;

b. laporan keuangan tahunan wajib disampaikan kepada Bapepam selambat- lambatnya 90 (sembilan puluh) hari sejak tanggal akhir tahun buku;

65

Angka 2 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-68/PM/1996 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (Peraturan X.C.1).

66

Angka 3 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-68/PM/1996 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (Peraturan X.C.1).

67

Angka 4 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-68/PM/1996 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (Peraturan X.C.1).

c. dalam hal Akuntan memberikan pendapat selain Wajar Tanpa perkecualian terhadap laporan sebagaimana dimaksud dalam angka 4 huruf a diatas, Bapepam dapat memanggil Direksi dan atau melakukan pemeriksaan untuk memperoleh keterangan lebih lanjut; dan

d. laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam angka 4 huruf a dan b di atas wajib diumumkan dalam sekurang-kurangnya dua surat kabar harian berbahasa Indonesia, satu diantaranya berperedaran nasional dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal laporan akuntan yang bersangkutan.

Laporan realisasi anggaran dan penggunaan laba sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf d Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-68/PM/1996 tentang Laporan LPP (Peraturan X.C.1) wajib disusun secara triwulanan dan disampaikan kepada Bapepam melalui Dewan Komisaris, dengan ketentuan bahwa laporan tersebut disampaikan secara kumulatif triwulanan dan diterima oleh Bapepam selambat-lambatnya pada hari ke 12 (duabelas) setelah berakhirnya triwulan yang bersangkutan.68

Laporan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf e Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-68/PM/1996 tentang Laporan LPP (Peraturan X.C.1) wajib disampaikan kepada Bapepam, selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah tanggal penyelenggaraan RUPS LPP.69

Laporan mengenai perubahan status pemakai jasa LPP sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf f Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-

68

Angka 5 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-68/PM/1996 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (Peraturan X.C.1).

69

Angka 6 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-68/PM/1996 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (Peraturan X.C.1).

68/PM/1996 tentang Laporan LPP (Peraturan X.C.1) wajib disampaikan kepada Bapepam, selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah adanya perubahan tersebut.70

Laporan mengenai pengenaan sanksi oleh LPP terhadap pemakai jasa LPP dan laporan mengenai peristiwa khusus sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf g dan huruf h Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-68/PM/1996 tentang Laporan LPP (Peraturan X.C.1) wajib disampaikan kepada Bapepam selambat- lambatnya pada hari berikutnya.71

Laporan mengenai kepemilikan dan setiap perubahan kepemilikan saham Emiten atau Perusahaan Publik sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf i Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-68/PM/1996 tentang Laporan LPP (Peraturan X.C.1) wajib disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari setelah pemindahbukuan pada rekening efek pada LPP.72

Setiap Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian wajib mengadministrasikan, menyimpan dan memelihara catatan, pembukuan, data dan keterangan tertulis yang berhubungan dengan:

Pemeliharaan Dokumen oleh LPP

73

a. status dan kegiatan para pemegang rekening efek pada LPP;

70

Angka 7 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-68/PM/1996 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (Peraturan X.C.1).

71

Angka 8 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-68/PM/1996 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (Peraturan X.C.1).

72

Angka 9 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-68/PM/1996 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (Peraturan X.C.1).

73

Angka 1 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-69/PM/1996 tentang Pemeliharaan Dokumen oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (Peraturan X.C.2).

b. catatan atas penyimpanan efek di LPP;

c. penyelenggaraan penyimpanan dan penyelesaian transaksi bursa; dan d. pengelolaan administrasi dan manajemen LPP sebagai Perseroan.

Dokumen sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf a Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-69/PM/1996 tentang Pemeliharaan Dokumen oleh LPP (Peraturan X.C.2) terdiri dari sekurang-kurangnya:74

a. daftar pemakai jasa LPP; dan

b. catatan kegiatan pemakai jasa LPP termasuk kesulitan keuangan perusahaan yang dihadapi dan pelanggaran yang pernah dilakukan.

Dokumen sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf b Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-69/PM/1996 tentang Pemeliharaan Dokumen oleh LPP (Peraturan X.C.2) sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut:75

a. daftar nama Emiten pemakai jasa LPP; dan

b. jumlah dan jenis efek yang pencatatannya pada buku daftar pemegang saham Emiten diwakili oleh LPP.

Dokumen sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf c Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-69/PM/1996 tentang Pemeliharaan Dokumen oleh LPP (Peraturan X.C.2) terdiri dari sekurangkurangnya:76

a. daftar mutasi penyimpanan dan penyelesaian Efek harian dengan merinci nama efek yang dimutasi;

74

Angka 2 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-69/PM/1996 tentang Pemeliharaan Dokumen oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (Peraturan X.C.2).

75

Angka 3 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-69/PM/1996 tentang Pemeliharaan Dokumen oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (Peraturan X.C.2).

76

Angka 4 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-69/PM/1996 tentang Pemeliharaan Dokumen oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (Peraturan X.C.2).

b. perubahan jam penyimpanan dan penyelesaian di LPP;

c. informasi bersifat rahasia yang menurut LPP dianggap mempunyai pengaruh yang penting dan relevan terhadap pasar pada umumnya dan/atau efek tertentu pada khususnya;

d. penyelesaian perselisihan antar pemakai jasa LPP; dan

e. tindakan lain yang diambil dalam rangka menghadapi keadaan darurat perdagangan.

Dokumen sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf d Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-69/PM/1996 tentang Pemeliharaan Dokumen oleh LPP (Peraturan X.C.2) terdiri dari sekurangkurangnya:77

a. anggaran dasar beserta semua perubahannya;

b. buku Daftar Pemegang Saham dan administrasi penyimpanannya;

c. notulen RUPS, rapat direksi dan atau dewan komisaris, rapat komite atau panitia;

d. perubahan dalam kepengurusan sampai satu tingkat di bawah direksi;

e. pembentukan komite atau panitia dan atau perubahan komposisi keanggotaan komite atau panitia tersebut; dan

f. dokumen lain termasuk surat-menyurat, memorandum, makalah, buku, pemberitahuan, pengumuman, edaran dan catatan lain yang dibuat atau diterima oleh LPP sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan usahanya.

Dokumen sebagaimana dimaksud dalam angka 1, angka 2, angka 3, angka 4 dan angka 5 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-69/PM/1996 tentang

77

Angka 5 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-69/PM/1996 tentang Pemeliharaan Dokumen oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (Peraturan X.C.2).

Pemeliharaan Dokumen oleh LPP (Peraturan X.C.2) wajib tersedia setiap saat untuk kepentingan pemeriksaan Bapepam.78

Dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud dalam angka 6 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-69/PM/1996 tentang Pemeliharaan Dokumen oleh LPP (Peraturan X.C.2) wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk masa 5 (lima) tahun.79

78

Angka 6 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-69/PM/1996 tentang Pemeliharaan Dokumen oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (Peraturan X.C.2).

79

Angka 7 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-69/PM/1996 tentang Pemeliharaan Dokumen oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (Peraturan X.C.2).

BAB III

PERANAN DAN EKSISTENSI LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN (KSEI) SEBAGAI SALAH SATU LEMBAGA DI PASAR

MODAL

A. Peran dan Eksistensi Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (KSEI) di Pasar Modal

Fungsi pertama dari KSEI adalah penyimpanan, artinya semua aset pasar modal disimpan dalam bentuk elektronik. Fungsinya yang kedua adalah penyelesaian, yakni melaksanakan pemindahbukuan antara rekening atau kas uang atas perintah pemiliknya yaitu anggota bursa, kliring dan kustodian. Sebagai lembaga penyimpanan, KSEI berfungsi sebagai gudang informasi. Lembaga tersebut harus mempunyai kredibilitas yang tinggi karena fungsinya sangat terkait dengan upaya penciptaan rasa aman bagi pemodal dan sangat strategis dalam memelihara kepercayaan pemodal.80

Sesuai fungsinya, KSEI memberikan layanan jasa yang meliputi penyimpanan efek dalam bentuk elektronik, administrasi rekening efek, penyelesaian transaksi efek, distribusi hasil corporate action dan jasa-jasa terkait lainnya seperti Post Trade Processing (PTP) dan penyediaan laporan-laporan jasa kustodian sentral.81

Transaksi yang terjadi di pasar modal berbeda dengan transaksi yang terjadi di pasar lainnya, yakni tidak bertemunya secara langsung antara pihak

80

Jusuf Anwar, Op.cit., hal. 133. 81

penjual dengan pihak pembeli. Transaksi yang terjadi di pasar modal selalu diwakilkan kepada pihak-pihak penyelenggara kegiatan pasar modal, salah satunya adalah LPP yang dalam kegiatannya berperan untuk melakukan penyimpanan atas efek.82

LPP adalah pihak yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek dan Pihak lain. LPP menyediakan jasa bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek dan Pihak lain. Di dalam penjelasan pasal demi pasal dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tidak disebutkan siapakah yang termasuk dalam kategori pihak lain tersebut. Namun berdasarkan definisi dari LPP dapat dilihat bahwa jasa yang diberikan olehnya adalah kegiatan kustodian sentral, sementara pihak penyelenggara kegiatan kustodian selain LPP adalah Bank Kustodian dan Perusahaan Efek. Dengan demikian “Pihak lain” yang dimaksud disini adalah pihak-pihak penyelenggara kegiatan pasar modal yang lingkup tugasnya terdapat kegiatan kustodian. Terlihat jelas bahwa LPP adalah sebagai lembaga yang menghimpun berbagai lembaga-lembaga kegiatan pasar modal yang dalam lingkup tugasnya terdapat fungsi kustodian.83

KSEI bertugas melayani pemegang rekening, yang terdiri atas Perusahaan Efek dan Bank Kustodian. Pemegang rekening mencatat data subrekening efek milik investor yang menjadi nasabahnya sehingga Emiten dapat memantau secara langsung kepemilikan masing-masing efek yang disimpan di KSEI. Hal ini menunjukkan adanya transparansi dan perlindungan bagi para investor di pasar modal Indonesia. Selain pemegang rekening, Emiten yang efeknya terdaftar di

82

Irfan Iskandar, Op.cit., hal. 46. 83

KSEI juga menggunakan jasa KSEI untuk memperoleh data pihak yang menjadi pemegang efeknya dan untuk distribusi corporate action. Manajer investasi juga dapat menggunakan layanan jasa KSEI, yaitu melalui fasilitas PTP yang telah diimplementasikan oleh KSEI sejak tahun 2004.84

Dalam menjalani komunikasi antara KSEI dengan pemegang rekening, digunakan private network provider yang memadukan faktor kecepatan dan keamanan. Sejak 6 Oktober 2009, pemegang rekening telah dapat menggunakan dua penyedia jaringan dalam mengakses C-BEST, yaitu PT.Pasifik Satelit Nusantara dan PT.First Media,Tbk. Pemakai jasa dapat memilih salah satu private

network provider sebagai rekanan penyedia jaringan data yang terhubung ke

KSEI. Dengan adanya dua private network provider tersebut, diharapkan kualitas, performa dan keamanan jaringan data pemakai jasa KSEI dapat lebih ditingkatkan.85

Oleh karena itu, jasa kustodian yang tersedia di KSEI harus lengkap seperti:86

1. Bidang penatausahaan rekening efek untuk menyimpan kas dan efek;

2. Penerimaan dan distribusi dividen, bunga, pokok pinjaman, saham bonus dan hak-hak lainnya;

3. Pemindahan efek keluar dan masuk penitipan kolektif;

4. Pemindahan efek dari satu rekening ke rekening lainnya berdasarkan instruksi atau tanpa pembayaran;

84

Iswi Hariyani dan R.Serfianto, Op.cit., hal. 55. 85

Iswi Hariyani dan R.Serfianto, Op.cit., hal. 57. 86

5. Penjualan hak atau pecahannya dan pelaksanaan hak yang timbul dari pemilikan efek; dan

6. Pembayaran pajak maupun penerimaan restitusi pajak.

Di samping itu, KSEI juga dapat memberikan jasa-jasa lain seperti:87

a. Penyampaian laporan mengenai jasa-jasa lain yang perlu diketahui oleh pemegang;

b. Pelaksanaan pemberian kuasa-kuasa untuk hadir dan memberikan suara dalam RUPS; dan

c. Pemberian informasi kepada emiten mengenai kepemilikan efek dalam penitipan kolektif dan pelaporan kegiatan rekening efek;

Dalam menjalankan kegiatan sehari-hari, KSEI senantiasa bertindak memberikan layanan terbaik. Untuk menjamin keamanan dan kenyamanan para investor dalam melakukan transaksi di pasar modal, seluruh kegiatan KSEI dioperasikan melalui sistem penyimpanan dan penyelesaian transaksi efek secara pemindahbukuan berteknologi tinggi. Sistem yang dinamakan The Central

Depository and Book Entry Settlement System atau C-BEST ini merupakan

platform elektronik terpadu yang terhubung dengan terminal komputer pemegang rekening dan atau sarana lain yang ditentukan oleh KSEI serta mendukung penyelesaian transaksi efek secara pemindahbukuan di pasar modal Indonesia. Sejak Juni 2002, KSEI menuntaskan program konversi seluruh saham yang tercatat di Bursa Efek dari warkat menjadi tanpa warkat (scriptless trading).88

87 Ibid. 88

Dalam ketentuan pasal 14 ayat (2) disebutkan bahwa LPP didirikan dengan tujuan menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi yang teratur, wajar dan efisien.89 Untuk mencapai tujuannya, KSEI melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:90

1. Melakukan kegiatan transaksi efek, baik dengan warkat atau sertifikat efek maupun secara pemindahbukuan;

2. Melakukan kegiatan penitipan kolektif dan pemindahbukuan efek; 3. Memberikan jasa pemenuhan hak dan administrasi kepada Emiten;

4. Memberikan jasa penyelesaian transaksi bursa secara internasional melalui negara lain dan atau transaksi dari negara lain;

5. Memberikan jasa lain berdasarkan ketentuan yang ditetapkan Bapepam;

6. Membangun dan mengembangkan prasarana yang dapat mendukung kegiatan pasar uang, di samping kegiatan pasar modal Indonesia;

7. Menjalankan segala kegiatan dalam usaha untuk mencapai dan yang selaras dengan maksud dan tujuan di atas.

LPP termasuk salah satu diantara 3 (tiga) lembaga di pasar modal yang dalam menjalankan kegiatan usahanya mempunyai wewenang untuk membuat peraturannya sendiri, dan peraturan tersebut harus ditaati oleh para pengguna jasanya. Namun peraturan tersebut harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Bapepam sebelum dinyatakan berlaku. Wewenang tersebut dikenal dengan istilah Self Regulatory Organization (SRO). Dalam melaksanakan kewenangan sebagai SRO, KSEI menetapkan peraturan mengenai layanan jasa kustodian

89

Pasal 14 ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. 90

sentral yaitu Keputusan Direksi PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) No.Kep-015/KSEI/0500 tertanggal 15 Mei 2000 tentang Jasa Kustodian Sentral. Keputusan ini memperoleh persetujuan Bapepam pada tanggal 15 Mei 2000.91

Dalam melaksanakan kegiatan atau usahanya, KSEI bertindak sebagai perusahaan yang tidak mencari keuntungan (nirlaba). Besarnya biaya atas pemakaian jasa LPP harus disesuaikan dengan kebutuhan dana penyelenggaraan dan pengembangan lembaga tersebut setelah mempertimbangkan kepentingan pemakai jasa.92

B. Peran Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (KSEI) dalam Penyelesaian Transaksi Tanpa Warkat (Scriptless Trading) di Pasar Modal

Sesuatu hal yang baru, jika ingin menerapkannya, maka tentulah karena hal tersebut dipandang akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik atau menguntungkan dari hal sebelumnya. Demikian juga dengan pelaksanaan

scriptless trading. Karena seiring dengan perkembangan zaman, maka

perdagangan dengan sistem manual tidak lagi menjadi pilihan yang tepat.93

Sistem scriptless trading ini dimulai di Indonesia pada tahun 2000, yang didasari oleh Surat dari Bapepam Nomor S-1687/PM/2000 tertanggal 10 Juli 2000 tentang Pelaksanaan Scriptless Trading Tahap Awal yang ditujukan kepada PT. Bursa Efek Jakarta, PT. Bursa Efek Surabaya, PT. Kliring Penjaminan Efek

91

Ibid., hal. 29. 92

Paulus Situmorang, Loc.cit., hal. 36. 93

Scriptless Trading dan Prinsip Keterbukaan Menciptakan Pasar yang Efisien dan Mengurangi Resiko Investasi, diakses tanggal 13 Januari 2011.

Indonesia dan PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia, dan Surat Bapepam Nomor S-406/PM/2000 tertanggal 03 Maret 2000 tentang Imobilisasi Saham.94

Istilah scriptless berasal dari kata scrip dan less. Scrip mempunyai makna sebagai surat saham sementara, sedangkan less mempunyai makna tanpa.95 Sementara itu yang dimaksudkan dengan trading adalah perdagangan.96

Jika kata-kata tersebut digabung menjadi satu dalam kalimat scriptless

trading, maka akan bermakna sebagai perdagangan tanpa surat saham, atau

menurut istilah Peter Mahmud97, sebagai perdagangan tanpa warkat efek. Sementara Munir Fuady mengartikannya dengan perdagangan saham tanpa warkat.98

Menurut Indra Safitri, scriptless trading atau perdagangan tanpa warkat adalah sistem perdagangan yang memiliki mekanisme penyelesaian dan penyimpanan saham secara elektronik. Salah satu tujuan mengapa scriptless

trading menjadi sangat penting untuk segera diterapkan di pasar modal, karena hal

ini menyangkut sebuah mekanisme yang dapat menciptakan efisiensi dan keamanan dalam melakukan transaksi.99

Sistem perdagangan tanpa warkat (scriptless trading) merupakan sistem perdagangan efek tanpa sertifikat fisik, dan penyelesaian transaksi dilakukan

94

Imobilisasi saham maksudnya adalah suatu metode yang menghilangkan pergerakan atau perpindahan saham secara fisik dalam proses pengalihan suatu saham.

95

Ana Rokhmatussa’dyah dan Suratman, Op.cit., hal. 204. 96

Ibid. 97

Ibid. 98

Munir Fuady, Op.cit., hal. 29. 99

diakses tanggal 23 Januari 2011.

dengan cara pemindahbukuan (book entry settlement)100

Pengalihan saham akan terjadi pada saat pertemuan antara transaksi jual dan transaksi beli (match order). Dalam hal ini match order dapat dianalogikan sebagai kesepakatan mengenai jumlah dan jenis saham, harga, serta tanggal

Dokumen terkait