• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERJANJIAN DAN INFORMASI PENTING (lanjutan)

37. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND

INFORMATION (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

Perjanjian dengan Archipelago Investment Pte. Ltd. (lanjutan)

Agreement with Archipelago Investment Pte. Ltd. (continued)

Pada tanggal 30 Desember 2014, Perusahaan menjual 714.000.000 lembar saham yang dimiliki oleh Perusahaan di SCMA kepada Archipelago Investment Pte. Ltd. Apabila syarat dan ketentuan dalam perjanjian tersebut terpenuhi, Perusahaan memiliki opsi dimasa yang akan datang untuk:

On December 30, 2014, the Company sold 714,000,000 shares owned by the Company in SCMA to Archipelago Investment Pte. Ltd. Subject to terms and conditions as stated in the agreement, the Company has future options to:

• menerima bagian keuntungan atas partisipasi (Profit Participation Amount) sehubungan dengan saham yang dijual oleh SCMA kepada Archipelago Investment Pte. Ltd. selama periode yang ditentukan dalam perjanjian apabila harga saham SCMA lebih tinggi dari harga yang ditentukan dalam perjanjian atau;

receive a Profit Participation Amount in respect to shares sold by SCMA to Archipelago Investment Pte. Ltd. during the

reference periods where the share’s price

exceeds the price stated in the agreement or;

• mengalihkan sejumlah saham SCMA tanpa tambahan pembayaran kepada Archipelago apabila harga saham pada akhir periode yang ditentukan lebih rendah dari harga yang ditentukan dalam perjanjian.

deliver additional shares of SCMA at no additional consideration to Archipelago if the

share’s price at the end of reference period is

below the price stated in the agreement.

Pada tanggal 30 Juni 2017 manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat aset atau liabilitas kontijensi sehubungan dengan perjanjian penjualan saham antara Perusahaan dengan Archipelago Investment Pte Ltd.

As of June 30, 2017, management believes that there is no contigent assets or liabilities related to share purchase agreement between the Company and Archipelago Investment Pte. Ltd.

Entitas anak Subsidiaries

SCTV dan IVM SCTV and IVM

a. Perjanjian "Nationwide Policy” a. “Nationwide Policy” agreement Pada tahun 1993, SCTV dan PT Rajawali Citra

Televisi Indonesia (“RCTI”) mengadakan

perjanjian "Nationwide Policy" dalam rangka siaran nasional yang dituangkan lebih lanjut dalam bentuk perjanjian kerjasama, yang mencakup, antara lain:

In 1993, SCTV entered into a “Nationwide Policy” agreement with PT Rajawali Citra

Televisi (“RCTI”) for nationwide broadcasting

activities, which is further stated in the collaborative agreement, which covered, among others, the following:

 Pengadaan tanah, pembangunan gedung transmitter dan fasilitasnya di beberapa kota di Indonesia secara bersama untuk keperluan usaha masing-masing.

The joint procurement of land, construction of transmitter buildings and the related facilities in several cities in Indonesia for their respective operations.

 Pengaturan pembagian beban operasi yang timbul.

The allocation of operating expenses incurred.

37. PERJANJIAN DAN INFORMASI PENTING (lanjutan)

37. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND

INFORMATION (continued)

Entitas anak (lanjutan) Subsidiaries (continued)

SCTV dan IVM (lanjutan) SCTV and IVM (continued)

a. Perjanjian "Nationwide Policy” (lanjutan) a. “Nationwide Policy” agreement (continued) Bagian SCTV atas beban operasi yang

ditanggung bersama dengan RCTI disajikan

sebagai bagian dari akun “Beban Pokok

Pendapatan - Penyiaran” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 31).

SCTV’s shares in the operating expenses

jointly shared with RCTI is presented as part

of “Cost of Revenues - Broadcasting” account in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income (Note 31).

Perjanjian ini dapat diakhiri berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.

The agreement can be terminated upon mutual agreement of both parties.

b. Perjanjian sewa satelit b. Satellite lease agreement

SCTV dan IVM mengadakan perjanjian sewa dengan PT Indosat Tbk (“Indosat”), untuk penggunaan transponder pada Satelit Palapa C. Berdasarkan perubahan terakhir perjanjian, perjanjian sewa akan berakhir pada tanggal 22 September 2015 untuk SCTV dan 17 Maret 2017 untuk IVM. SCTV dan Indosat sepakat untuk memperpanjang perjanjian sewa ini sejak 1 Agustus 2015 sampai 31 Maret 2020.

SCTV and IVM have lease agreements with

PT Indosat Tbk (“Indosat”), for the use of a

transponder in the Palapa C Satellite. Based on the latest amendments, the lease of the transponder will end on September 22, 2015 for SCTV and March 17, 2017 for IVM. SCTV and Indosat agreed to extend the use of the transponder since August 1, 2015 until March 31, 2020.

Perjanjian ini telah dinovasi pada tanggal 1 Mei 2017 menjadi perjanjian antara SCTV, IVM, OMNI dan Indosat dengan pembagian biaya sesuai dengan kapasitas transponder yang digunakan oleh masing-masing perusahaan dengan total biaya Rp11,25 miliar per tahun.

This aggrement was novated on May 1, 2017 into an aggrement between SCTV, IVM, OMNI and Indosat with cost sharing based on the usage of transponder capacity by each company with total cost of Rp11.25 billion per year.

Biaya penyewaan transponder berjumlah Rp4,70 miliar dan Rp8,83 miliar masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan 2016,

disajikan sebagai bagian dari akun “Beban

Pokok Pendapatan - Jasa Satelit dan Transmisi” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 31).

The rental expenses of the transponder of Rp4.70 billion and Rp8.83 billion for the six- month periods ended June 30, 2017 and 2016, respectively, are presented as part of

“Cost of Revenues - Satellite and

Transmission” account in the consolidated

statements of profit or loss and other comprehensive income (Note 31).

c. Pembangunan dan operasional stasiun relay c. Development and operation of relay station SCTV, RCTI dan IVM bekerja sama untuk

pembangunan dan operasional stasiun relay. Biaya pengadaan tanah, pembangunan dan pembelian peralatan serta biaya operasional ditanggung bersama antara RCTI, SCTV dan IVM dan dibagi sama rata.

SCTV, RCTI and IVM entered into an agreement for the development and operation of relay station. RCTI, SCTV and IVM shall equally bear the expenses in relation to the acquisition of land, development, acquisition and operation of equipment.

37. PERJANJIAN DAN INFORMASI PENTING (lanjutan)

37. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND

INFORMATION (continued)

Entitas anak (lanjutan) Subsidiaries (continued)

SCTV dan SCM SCTV and SCM

Pada tanggal 12 Mei 2006, SCM dan SCTV mengadakan perjanjian sewa secara terpisah, selanjutnya diubah pada tanggal 4 Juni 2007 dan 27 Agustus 2007, dengan PT Manggala Gelora Perkasa

(“MGP”), dimana SCM dan SCTV secara terpisah

akan menyewa gedung perkantoran Senayan City Office Tower (SCTV Tower) yang digunakan sebagai ruang kantor, ruang studio dan area studio pendukung termasuk hak untuk menggunakan area umum di dalam gedung perkantoran tersebut dengan jumlah nilai sewa sebesar Rp99,65 miliar untuk SCM dan Rp85,11 miliar untuk SCTV. Pada tanggal 20 Oktober 2008, SCTV menyewa ruang tambahan di gedung perkantoran SCTV Tower dari MGP dengan nilai sewa sebesar Rp10,23 miliar dan pada bulan Februari 2009 SCTV membayar tambahan nilai sewa sebesar Rp3,20 miliar berdasarkan hasil pengukuran kembali.

On May 12, 2006, SCM and SCTV entered into a separate rental agreement, as further amended on June 4, 2007 and August 27, 2007, with PT Manggala Gelora Perkasa (“MGP”) whereby SCM and SCTV rent certain separate areas of an office tower known as Senayan City Office Tower (SCTV Tower) which are used for office spaces, studio spaces and studio support area including the right to use common areas in the office tower with total rental fees amounting to Rp99.65 billion for SCM and Rp85.11 billion for SCTV. On October 20, 2008, SCTV leased an additional office space in SCTV Tower with total rental fee amounting to Rp10.23 billion and in February 2009 SCTV paid an additional rental fee amounting to Rp3.20 billion based on remeasurement result.

Pada tanggal 16 April 2015, MGP mengenakan kenaikan biaya sewa dikarenakan penambahan infrastruktur kepada SCM dan SCTV dengan tambahan biaya sewa masing-masing sebesar Rp7,94 miliar dan Rp8,53 miliar. Sampai dengan 30 Juni 2017, SCM dan SCTV telah membayar tambahan nilai sewa masing-masing sebesar Rp7,94 miliar dan Rp8,53 miliar.

On April 16, 2015, MGP charged additional base rent due to infrastructure improvements to SCM and SCTV with additional rental fees amounting Rp7.94 billion and Rp8.53 billion, respectively. As of June 30, 2017, SCM and SCTV have paid additional rental fees amounting to Rp7.94 billion and Rp8.53 billion, respectively.

Sehubungan dengan perjanjian tersebut, syarat- syarat dan kondisi yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:

In connection with these agreements, the significant terms and conditions that have to be met are as follows:

- Perjanjian sewa tersebut akan berakhir pada bulan Maret 2041 atau 2039, jika Badan

Pengelola Gelora Bung Karno (“BPGBK”)

(selaku pemilik utama dari hak tanah tempat bangunan tersebut berdiri) tidak akan memberikan perpanjangan waktu 2 (dua) tahun kepada MGP seperti yang disebutkan dalam perjanjian kerjasama antara MGP dan BPGBK. Pada akhir masa sewa, SCM dan SCTV memiliki hak opsi pertama untuk memperpanjang jangka waktu sewa ke periode berikutnya dengan ketentuan tambahan dari BPGBK kepada MGP di bawah syarat dan kondisi baru.

- The terms of the rental will expire on March 2041 or 2039, if Badan Pengelola Gelora Bung

Karno (“BPGBK”) (the ultimate owner of the

landrights where the tower is located) will not grant the 2 (two) years grace period to MGP as stipulated in the cooperation agreement between MGP and BPGBK. At the end of the rental period, SCM and SCTV shall have the first option to extend the rental period to another period subject to the granting of the additional terms from BPGBK to MGP under new terms and conditions.

37. PERJANJIAN DAN INFORMASI PENTING (lanjutan)

37. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND

INFORMATION (continued)

Entitas anak (lanjutan) Subsidiaries (continued)

SCTV dan SCM (lanjutan) SCTV and SCM (continued)

Sehubungan dengan perjanjian tersebut, syarat- syarat dan kondisi yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: (lanjutan)

In connection with these agreements, the significant terms and conditions that have to be met are as follows: (continued)

- Apabila MGP tidak dapat memperoleh perpanjangan waktu 2 (dua) tahun dari BPGBK, nilai sewa sejumlah Rp99,65 miliar untuk SCM dan Rp85,11 miliar untuk SCTV akan dikurangi sesuai dengan masa sewa untuk 2 (dua) tahun.

- If MGP could not get the 2 (two) years grace period from BPGBK, the rental fee amounting to Rp99.65 billion for SCM and Rp85.11 billion for SCTV will be proportionally reduced equivalent to 2 (two) years.

- Porsi jumlah sewa pokok sebesar Rp643,15 juta harus diselesaikan oleh SCTV kepada MGP dalam bentuk jam penayangan iklan. Jika SCM dan SCTV akan membayar seluruh atau sebagian dari jumlah tetap pada setiap pembayaran cicilan, kedua belah pihak harus menyetujui perhitungan yang baru tanpa denda.

- The portion of the total base rent for the amount of Rp643.15 million shall be settled by SCTV by giving commercial time to MGP in terms of advertising hours. If SCM and SCTV will pay all or part of the outstanding fixed based rents on every installment payment, the parties should agree with the new calculation, without any penalty.

- SCM dan SCTV harus membayar di muka secara triwulanan biaya pelayanan (service charge) dalam jumlah tertentu untuk menutupi biaya operasi PT MGP yang dapat dikenai peningkatan tahunan selain pembayaran sewa pokok.

- SCM and SCTV shall pay quarterly, in advance, service charges at certain amounts to cover the operating costs of PT MGP subject for annual increases in addition to the base rent payments.

- SCM dan SCTV diharuskan membayar secara triwulanan kepada MGP dalam jumlah tertentu setiap meter persegi tetapi secara keseluruhan tidak melebihi $AS900.000 pada setiap waktu selama masa sewa sebagai sinking fund untuk didepositokan pada rekening bersama pada suatu bank yang disepakati oleh semua pihak. Sinking fund tersebut harus digunakan untuk membiayai perbaikan utama pada bangunan kantor, penggantian utama mesin dan peralatan serta perbaikan fasilitas utama seperti yang termaksud dalam perjanjian. Setiap sisa saldo dari sinking fund pada akhir periode sewa tersebut harus dikembalikan kepada SCM dan SCTV.

- SCM and SCTV are required to pay quarterly to MGP at certain amounts per square meter but not to exceed US$900,000 in aggregate at any time during the term of the leases as sinking funds to be deposited at a joint account in a bank agreed by all parties. The sinking fund shall be utilized to finance the major repair of the office tower, major replacement of machineries and equipment and major repair of main facilities as referred in the agreement. Any remaining balances of the sinking fund at the end of rental period shall be refunded to SCM and SCTV.

Saldo sewa dibayar di muka yang akan diamortisasi dalam waktu 1 tahun disajikan sebagai bagian dari

akun “Biaya Dibayar Dimuka” (Catatan 8), sedangkan

untuk bagian jangka panjang disajikan dalam “Biaya

Sewa Dibayar di Muka Jangka Panjang” (Catatan 13)

pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

The total outstanding prepaid rental that will be amortized in a year is presented as part of

“Prepaid Expenses” account (Note 8), and the long-term portion is presented as “Prepaid Long-

term Rent” account (Note 13) in the consolidated

37. PERJANJIAN DAN INFORMASI PENTING (lanjutan)

37. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND

INFORMATION (continued)

Entitas anak (lanjutan) Subsidiaries (continued)

SNI SNI

Pada tanggal 13 April 2017, AFS Partnership selaku kuasa hukum PT Rajawali Citra Televisi Indonesia

(“RCTI”) mengumumkan di harian Sindo mengenai

pemberitahuan dan peringatan sehubungan dengan penjualan saham PT Sinemart Indonesia dan penjualan program acara produksi PT Sinemart Indonesia, terkait dengan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat No.9/PDT.G/2017/PN.JKT.BRT tanggal 16 Maret 2017 berdasarkan gugatan yang dimasukkan dan terdaftar di register perkara tanggal

6 Januari 2017 (“Putusan PN Jakarta Barat”)

terhadap Bapak Leo Sutanto (selaku Tergugat 1) dan PT Sinemart Indonesia (selaku Tergugat 2).

On April 13, 2017, AFS Partnership as the attorney of PT Rajawali Citra Televisi Indonesia

(“RCTI”) published a notice and warning in Sindo's

daily newspaper regarding a court judgment in relation to the sale of shares of PT Sinemart Indonesia and the sale of programs produced by PT Sinemart Indonesia, pursuant to West Jakarta District Court's Decision No.9/PDT.G/2017/PN.JKT.BRT dated March 16, 2017 based on claim that is lodged and registered

in the registry case dated 6 January 2017 (“West Jakarta District Court Decision”) against Mr. Leo

Sutanto (as Defendant 1) and PT Sinemart Indonesia (as Defendant 2).

Pada tanggal 18 April 2017, DR. Luhut M.P. Pangaribuan, SH. LLM. dan Reinhard S.C. Situmorang, SH. MH. selaku kuasa hukum PT Sinemart Indonesia mengumumkan di harian Kompas memberitahukan dan memberikan penjelasan ke masyarakat luas bahwa Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat No.9/PDT.G/2017/PN.JKT.BRT tanggal 16 Maret 2017 merupakan putusan yang dibuat tanpa kehadiran dan tanpa sepengetahuan dari para tergugat (Verstek) yaitu Bapak Leo Sutanto (selaku Tergugat 1) dan PT Sinemart Indonesia (selaku Tergugat 2).

On April 18, 2017, DR. Luhut M.P. Pangaribuan, SH. LLM. and Reinhard S.C. Situmorang, SH. MH. as the attorney of PT Sinemart Indonesia made an announcement in daily newspaper Kompas, to provide an explanation to public that West Jakarta District Court Decision No.9/PDT.G/2017/PN.JKT.BRT dated March 16, 2017 was made without the presence and without knowledge of the defendants (Verstek), Mr. Leo Sutanto (as Defendant 1) and PT Sinemart Indonesia (as Defendant 2).

Pada tanggal 27 April 2017, Bapak Leo Sutanto sebagai Pelawan mengajukan gugatan perlawanan (Verzet) terhadap Putusan PN Jakarta Barat, sebagaimana terdaftar dalam Register Perkara

No.9/Pdt.Plw/2017/PN.Jkt.Brt (“Gugatan

Perlawanan”).

On April 27, 2017, Mr. Leo Sutanto as Plaintiff in Opposition filed opposition claim (Verzet) against the West Jakarta District Court Decision, as registered in the Case Registry No.9/Pdt.Plw/2017/PN.Jkt.Brt (“Opposition

Claim”).

Pada tanggal 19 Juni 2017, RCTI selaku Terlawan menyampaikan Eksepsi dan Jawaban Terlawan, dan pada tanggal yang sama PT Sinemart Indonesia selaku Turut Terlawan juga telah menyampaikan Jawaban Turut Terlawan atas Gugatan Perlawanan dan Keberatan Turut Terlawan atas Dijatuhkannya Putusan Verstek Putusan PN Jakarta Barat.

On June 19, 2017, RCTI as the Respondent in Opposition submitted Exception and Response, and on the same date PT Sinemart Indonesia as Co-Respondent in Opposition has also submitted its Response as Co-Respondent in Opposition on the Opposition Claim and Objection of PT Sinemart Indonesia on the rendering of the West Jakarta District Court Decision that is issued in absentia of the defendants.

Persidangan atas Gugatan Perlawanan masih berlangsung sampai saat ini dan PT Sinemart Indonesia akan mengambil upaya-upaya hukum yang diperlukan sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang-undangan untuk melindungi hak-haknya.

The court proceeding on the Opposition Claim is still ongoing and PT Sinemart Indonesia will take the required legal measures as stipulated in the provisions of legislation to preserve its rights.

37. PERJANJIAN DAN INFORMASI PENTING (lanjutan)

37. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND

INFORMATION (continued)

Entitas anak (lanjutan) Subsidiaries (continued)

SS SS

Berdasarkan Perjanjian Penunjukan Distributor PKS No. 0051/G00-G0A/LGL/17 tanggal 3 Februari 2017 antara PT Indosat Tbk dan SS, dengan wilayah pemasaran adalah cabang Bogor, Cirebon, Indramayu, Kota Cirebon, Kuningan, Majalengka, Ciamis, Garut, Kota Banjar, Kota Tasikmalaya, Kab. Blitar, Kota Blitar, Bojonegoro dan Tuban dimana produk Indosat akan dipasarkan oleh SS melalui Reseller-nya. Jangka waktu perjanjian selama 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal 1 April 2017 sampai dengan tanggal 31 Maret 2019.

Based on Distributor Agreement PKS No. 0051/G00-G0A/LGL/17 dated February 3, 2017 between PT Indosat Tbk and SS, the marketing areas are Bogor, Cirebon, Indramayu, Kota Cirebon, Kuningan, Majalengka, Ciamis, Garut, Kota Banjar, Kota Tasikmalaya, Kab. Blitar, Kota Blitar, Bojonegoro and Tuban

branches whereby Indosat’s products may be

marketed by SS through its Reseller. The agreement is valid for 2 (two) years starting from April 1, 2017 up to March 31, 2019.

MAC MAC

MAC menandatangani perjanjian pendistribusian program dan jasa teknik dengan Discovery Networks Asia-Pasific Pte.,Ltd, HBO Pasific Partners v.o.f, Home Box Office (Singapore) Pte. Ltd., Turner Broadcasting System Asia Pacific Inc., Nickelodeon Asia Holdings Pte.Ltd, Korean Broadcasting System, The Walt Disney Company (Southeast Asia) Pte. Limited, MP & Silva Pte., Ltd, beIN Asia Limited, Scripps Network Interactive (Asia) Pte. Ltd, AXN Holdings, LLC, Celestial Movie Channel Ltd, FTV Programmgesellschaft mbH, Fox International Channels Asia Pasific Limited.

The Company has program distribution and technical service agreements with Discovery Networks Asia-Pasific Pte.,Ltd, HBO Pasific Partners v.o.f, Home Box Office (Singapore) Pte. Ltd., Turner Broadcasting System Asia Pacific Inc., Nickelodeon Asia Holdings Pte.Ltd, Korean Broadcasting System, The Walt Disney Company (Southeast Asia) Pte. Limited, MP & Silva Pte., Ltd, beIN Asia Limited, Scripps Network Interactive (Asia) Pte. Ltd, AXN Holdings, LLC, Celestial Movie Channel Ltd, FTV Programmgesellschaft mbH, Fox International Channels Asia Pasific Limited.

Perjanjian-perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu tertentu yang berkisar antara satu sampai dengan tiga tahun dan dapat diperbaharui. Perjanjian-perjanjian tertentu juga memperbolehkan MAC untuk berbagi waktu komersial dan mengharuskan penempatan uang jaminan kepada pemasok program. Lebih lanjut, perjanjian-perjanjian tersebut menyatakan, antara lain, jumlah imbalan yang harus dibayar dari setiap tipe pelanggan yang dilayani MAC.

The agreements are renewable and are valid for certain periods ranging from one to three years. Certain agreements also allow MAC to share commercial time and require placement of security deposits with program providers. Furthermore, the agreements stipulate, among others, fees to be paid for each type of subscribers served by MAC.

38. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA