• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING SIGNIF ICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS

Dalam dokumen Laporan Keuangan Tahunan (Audit) 2012 (Halaman 78-80)

56.354.558.149 39.901.365.290 Perusahaan sedang mengajukan restitusi PPN sebesar

41. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING SIGNIF ICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS

a. Pada tanggal 6 April 2009, Perusahaan dan PT Sulfindo Adiusaha ("SAU") menandatangani Perjanjian Distributor sebagai kelanjutan kerjasama yang telah dituangkan dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani pada tanggal 5 Desember 2008.

a. On April 6, 2009, the Company and PT Sulfindo

Adiusaha (“SAU”) entered into a Distribution

Agreement in continuation of the previous

Memorandum of Agreement that was signed on December 5, 2008.

Dalam Perjanjian Distributor ini, Perusahaan ditunjuk oleh SAU sebagai distributor utama untuk melaksanakan pemasaran sebagian maupun seluruh produk kimia SAU seperti Caustic Soda (NaOH) Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Ethylene Dichloride (EDC), Vinyl Chloride Monomer (VCM), Polyvinyl Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCl), Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid dan Hydrogen Gas untuk lingkup wilayah Negara Republik Indonesia. Perjanjian Distributor tersebut berlaku untuk jangka waktu satu tahun sejak tanggal Perjanjian. Pada tanggal 6 April 2010 perjanjian distributor ini diperpanjang selama satu tahun.

In the agreement, the Company is assigned by SAU as the main distributor to sell SAU chemical products which are Caustic Soda (NaOH) Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Ethylene Dichloride (EDC), Vinyl Chloride Monomer (VCM), Polyvinyl Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCl), Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid and Hydrogen Gas in the Indonesian region. The Distribution Agreement is valid for one year effective from the agreement date. On April 6, 2010 this distribution agreement has extended for one year.

Pada tanggal 6 Oktober 2010 Perusahaan dan SAU menandatangani addendum perjanjian distributor dimana jangka waktu perjanjian distributor tersebut diubah menjadi 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal addendum dan dapat diperpanjang kembali berdasarkan persetujuan para pihak.

On October 6, 2010 the Company and SAU signed an addendum of Distribution Agreement where the agreement was extended for 5(five) years from the addendum date and can be extended based on mutual agreement on both parties.

b. Terhitung mulai tanggal 15 Desember 1999, RPE telah mengakuisisi 100% kepemilikan di area Tanjung Miring Timur, yakni sebuah blok produksi yang dijamin oleh PERTAMINA berdasarkan Technical Assistance Contract (TAC) dimana sebelumnya dioperasikan oleh Western Nusantara Energy Pty Ltd, (WNE).

b. Effective on December 15, 1999, RPE has acquired 100% participating interest in Tanjung Miring Timur

Area, an oil production block granted by

PERTAMINA on the basis of Technical Assistance Contract (TAC), formerly operated by Western Nusantara Energy Pty. Ltd. (WNE).

TAC operasi gabungan antara RPE dan PERTAMINA yang akan berakhir pada 16 Desember 2016, atau setara dengan kontrak selama 20 tahun dimulai sejak tahun 1996. Bidang pengoperasian berdasarkan kontrak TAC ini berlokasi di Tanjung Miring Timur, Kabupaten Prabumulih, Sumatera Selatan dan memiliki area total 61, 61km2.

TAC constitutes a join operation between RPE and PERTAMINA and shall end on December 16, 2016, or equivalent to20 yearsofcontract since its first was entered in 1996. The operating field under this TAC is located at Tanjung Miring Timur, Kabupaten Prabumulih, South Sumatera and covering a total

Kontrak tersebut mengharuskan RPE dan GTMT ("Kontraktor") untuk melakukan pembiayaan seluruh biaya-biaya yang dibutuhkan untuk proses produksi dan operasional sebelum diganti /diperoleh kembali oleh PERTAMINA. Kontraktor akan mengganti seluruh biaya operasi diluar proses penjualan atau kerugian lain yang terjadi sebagai akibat dari tidak terpenuhinya kuantitas minyak yang dapat didistribusikan pada biaya operasi tersebut yaitu maksimum 80% untuk tahun pertama dan kedua, 75% untuk produksi tahun ketiga dan keempat,70% untuk produksi tahun kelima dan keenam dan 65%· untuk jangka waktu sisa kontrak seterusnya.

The contract obliged RPE and Goldwater TMT Pte ltd. GTMT (the Contractor) to finance all necessary costs for production and operation before being recovered from PERTAMINA. The Contractor will recover all operating costs out of the sales proceeds or other disposition of there quired quantity of share able oil equal in value to such operating costs to a maximum of 80% for the first and second production year, 75% for the third and fourth production year, 70% for fifth and sixth production year and 65% for the rest of contract term.

Dengan berdasarkan kontrak tersebut, pihak Kontraktor harus mendistribusikan sebagian dari seluruh minyak yang diproduksi dan ditemukan dan dihitung dengan menggunakan rate 26,7857% dari seluruh minyak yang diproduksi dan ditemukan. Pada tanggal 29 Desember 2004, RPE dan Goldwater TMT Pte Ltd (GTMT) menyetujui Perjanjian Farm - ln Farm -out, dimana RPE sepakat untuk memindahkan dan mentransfer 70% kepemilikan pada Perjanjian TAC kepada GTMT. Perpindahan tersebut terhitung efektif sejak 1 April 2004. Pemindahan kepemilikan tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Migas) pada 8 November 2004. Terkait dengan Perjanjian Farm-In Farm-out, pada tanggal 29 Desember 2004, RPE dan GTMT menyetujui Perjanjian Joint Operating.

Under such contract, the Contractor is entitled a share of all net oil produced, calculated at the rate of 26.7857% of a ll net oils produced and lifted. On December 29, 2004, RPE and Goldwater TMT Pte Ltd (GTMT) entered into a Farm-In Farm-Out Agreement, where RPE agreed to assign and transfer to GTMT 70% of participating interest under the TAC Agreement. Such assignment was effectively applied on April 1, 2004. The transfer of such participating interest has been approved by the Directorate General of Oil and Gas (Migas) on November 8, 2004. Related to such Farm-In Farm- Out Agreement, on December 29, 2004, RPE and GTMT entered into a Joint Operating Agreement.

Berdasarkan Perjanjian Joint Operating tersebut, RPE berposisi sebagai operator dalam proses produksi yang dilakukan berdasarkan Perjanjian TAC dan Joint Operating. Partisipasi kepemilikan awal dari perjanjian tersebut adalah:

-RPE 30% -GTMT 70%

Pada tanggal 20 Juni 2011 RPE telah melakukan penjualan 30% partisipasi kepemilikan pada TAC PERTAMINA – RPE kepada GTMT.

Under such Operating Agreement, RPE shall become the Operator for the parties with respect to the operations performed under TAC and the Operating Agreement. The initial Participating Interest of the parties are as follows:

-RPE 30% -GTMT 70%

On June 20, 2011 the subsidiary has sold 30%

participating Interest in TAC PERTAMINA RPE to

GTMT.

c. Pada tanggal 22 Mei 2000 terjadi penandatanganan kontrak kerja sama antara PT Pertamina dengan PT Binatek Reka Kruh dalam hal eksplorasi dan eksploitasi gas dan minyak bumi yang berdasarkan Technical Assistance Contract. Kontrak berjangka waktu 20 tahun dimulai dari tanggal efektif. Dalam kontrak tersebut disebutkan Pertamina akan bertanggungjawab terhadap pengelolaan operasional dan kontraktor dalam hal ini PT Binatek Reka Kruh harus menanggung semua beban keuangan dan bantuan teknis terhadap operasi-operasi tersebut.

c. On May 22, 2000 PT Pertamina entered an

agreement with PT Binatek Reka Kruh (BRK) in exploration and explotation of natural gas and crude oil which based on Technical Assistance Contract (TAC). The term of this contract shall be twenty (20) years as from the effective date. On contract written that Pertamina will have and be responsible for the management of the operations and the Contractor in this case, BRK, shall provide a ll the financial and technical assistance for such operations.

41. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING

Dalam dokumen Laporan Keuangan Tahunan (Audit) 2012 (Halaman 78-80)