• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Keuangan Tahunan (Audit) 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Keuangan Tahunan (Audit) 2012"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES

Laporan Auditor Independen/Independent Auditors’ Report Dan/And

Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated F inancial Statements

(2)

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 December 31, 2012 and 2011

Daftar Isi Table of Contents

Halaman/ Page

Pernyataan Direksi Directors’ Statement

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-3 Consolidated Statements of Financial Position

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

4-5 Consolida ted Statements of Comprehensive

Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6 Consolidates Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasian 7-8 Consolidated Statements of Cash Flows

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Konsolidasian secara keseluruhan.

See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements

taken as a whole. 1

Aset Lancar Current Assets

Kas dan Setara Kas 2a,2c,2e,4,39,43 5.519.571.070 138.757.851.404 Cash and Cash Equivalents

Investasi Jangka Pendek 2c,5,39 - 12.000.000.000 Short term Investments

Piutang Usaha-

Pihak Ketiga 2c ,6,25,39,43 292.126.852.344 195.286.325.195

Trade Receivables- Third Parties

Piutang Lain-lain 2c,7,39 633.229.411 340.062.823 Other Receivables

Persediaan - Bersih 2f,8 8.012.238.398 7.685.038.957 Inventories - Net

Pajak Dibayar Di Muka 2p, 9 56.354.558.149 39.901.365.290 Prepaid Tax

Uang Muka 10 5.006.292.969 - Advance Payment

Biaya Dibayar Di Muka 2g,11 1.041.615.112 592.783.186 Prepaid Expenses

Aset Lancar Lainnya 12 33.000.000.000 - Other Current Assets

Jumlah Aset Lancar 401.694.357.453 394.563.426.855 Total Current Assets

Aset Tidak Lancar Non-Current Assets

Investasi Jangka Panjang 2c,2o,13 45.257.085.161 34.100.449.768 Long Term Investment

Aset Pajak Tangguhan 2p,34 1.515.332.376 783.772.392 Deferred Tax Assets

Aset Tetap – Bersih 2i,14,18,25 17.005.016.223 12.631.658.960 Fixed Assets Net

Biaya yang Dapat

Dipulihkan 2m,15 144.709.422.407 135.155.727.560 Recoverable Cost

Goodwill 2b,2k,16 54.028.014.346 81.241.043.611 Goodwill

Aset Lain-lain 17 5.959.338.920 6.939.779.860 Other Assets

Jumlah Aset Tidak

Lancar 268.474.209.433 270.852.432.151

Total Non-Current Assets

(8)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Konsolidasian secara keseluruhan.

See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements

taken as a whole. 2

Liabilitas dan Ekuitas Notes 2012 2011 Liabilities and Equity

Liabilitas Jangka Pendek

Current Liabilities

Utang Jangka Pendek 2c,18,39,44 92.792.004.199 59.570.208.733 Short-term Loan

Utang Usaha -

Pihak Ketiga 2a,2c, 2o,19,39,43 115.970.829.808 179.153.913.633

Trade Payables - Third Parties

Utang Pajak 2p,20,34 703.536.290 413.114.475 Taxes Payable

Biaya Masih Harus Dibayar

2c,21,39

8.317.163.881 7.403.453.927 Accrued Expenses

Uang Muka Pelanggan 22 2.471.718.769 3.926.083.327 Advanced from Customers

Pendapatan Diterima

Di Muka 23 445.500.000 - Unearned Revenues

Bagian Utang Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam

Satu Tahun 2c,25,39 2.749.999.997 2.005.746.975

Current portion of Long Term Payable

Utang Lain-lain 2c,24,39 59.512.469.045 37.144.031.629 Other Payables

Jumlah Liabilitas

Jangka Pendek 282.963.221.989 289.616.552.699 Total Current Liabilities

Liabilitas Jangka

Panjang Non-Current Liabilities

Bagian Utang Jangka Panjang yang Jatuh Tempo Lebih dari

Satu Tahun 2c, 25,39 20.750.000.000 1.440.998.737

Non-Current Portion Of Long-Term Payable

Estimasi Liabilitas

Imbalan Kerja 2n,2s,37 3.768.643.000 2.991.699.000

Estimated Liabilities for Employee Benefits

Liabilitas Lain-lain

Jangka panjang 26 709.238.994 663.532.764

Other Non-Current Liabilities

Jumlah Liabilitas

Panjang 25.227.881.994 5.096.230.501

Total Non-Current Liabilities

Jumlah Liabilitas 308.191.103.983 294.712.783.200 Total Liabilities

(9)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Konsolidasian secara keseluruhan.

See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements

taken as a whole. 3

Diatribusikan

Kepada Pemilik Entitas Induk

Equity Attributable to Owners of the Parent

Modal Saham – Nilai Nominal Rp 500 Per Saham

Modal Dasar 1.344.000.000

Capital Stock-Rp500 Par Value

Saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.159.200.000 Saham

27 579.600.000.000 579.600.000.000

per Share Authorized 1,344,000,000 Shares Issued and Fully Paid 1,159,200,000 Shares

Biaya Emisi Saham 21,28 (11.389.551.711) (11.389.551.711) Issuance Cost of Shares

Rugi yang Belum Terealisasi atas Efek Tersedia Untuk

Dijual 13 (67.441.168.455) (75.346.724.922)

Unrealized Loss on Available for sale

Investments

Selisih Kurs Penjabaran Laporan

Keuangan Entitas Anak 2a

(8.793.053.589) (21.329.690.662)

Translation Difference on Subsidiaries Financial

Statements

Saldo Laba (Defisit) Telah Ditentukan

Penggunaannya 29 1.750.000.000 1.750.000.000

Retained Earnings (Deficit)

Appropriated

Belum Ditentukan

Penggunaannya (131.749.036.332) (102.581.801.600) Unappropriated

361.977.189.913 370.702.231.105 Kepentingan Non

Pengendali 2b,30 272.990 844.701 Non-Controlling Interest

Jumlah Ekuitas

Bersih 361.977.462.903 370.703.075.806 Total Equity Net

Jumlah Liabilitas dan

Ekuitas - Bersih 670.168.566.886 665.415.859.006

(10)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Konsolidasian secara keseluruhan.

See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements

taken as a whole. 4

Catatan/

Notes 2012 2011

Pendapatan 2m,31 2.095.347.052.223 1.622.695.783.785 Revenue

Beban Pokok Penjualan 2m,32 (2.003.071.745.570) (1.493.834.217.320) Cost of Goods Sold

Laba Kotor 92.275.306.653 128.861.566.465 Gross Profit

Beban Usaha 2m,33 Operating Expenses

Penjualan 77.531.935.576 69.513.290.609 Selling

Umum dan Administrasi 8.134.525.977 6.207.387.155 General and Administration

Jumlah Beban Usaha 85.666.461.553 75.720.677.764 Total OperatingExpenses

Laba Usaha 6.608.845.100 53.140.888.701 Income from Operation

Pendapatan (Beban)

Lain-lain Other Income (expenses)

Laba (Rugi) Selisih Kurs-Bersih 2a,2o 6.051.074.913 (1.408.660.637) Foreign Exchang Loss- Net

Penghasilan Bunga 1.230.963.702 3.883.992.981 Interest Income

Rugi yang Telah Terealisasi Dari Efek

Untuk Diperdagangkan 5 (208.479.069) (24.501.575.125)

Realized Loss on Investment In Trading Securities

Penurunan Nilai Goodwill 2b,2k,16 (27.213.029.266) (27.213.029.266)

Impairment Value of Goodwill

Beban Bunga dan Beban

Pendanaan (11.277.602.757) (8.527.877.196)

Interest Expense and Finance Charges

Beban Pajak (3.823.355.760) - Tax Expenses

Beban Penyisihan Penurunan Nilai atas

Persediaan

8

(1.822.136.136) -

Allowance for Impairment Expenses of Inventory

Rugi Penjualan Aset Tetap 14 (200.000) - Loss on Sale of Fixed Assets

Rugi Divestasi Entitas Anak 1c - (43.026.308.476) Loss on Sale of Subsidiary

Keuntungan Penjualan

Investasi Entitas Anak 261.860.892 33.571.415.071

Gain on Sale Investment in Subsidiary

Lain-lain – Bersih 983.585.908 8.447.936.050 Others Net

Jumlah Beban

Lain-lain Bersih (35.817.317.573) (58.774.106.598)

Total Other Charges Net

Rugi Sebelum Penghasilan

Pajak (29.208.472.473) (5.633.217.897)

(11)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Konsolidasian secara keseluruhan.

See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements

taken as a whole. 5

Notes 2012 2011

Manfaat (Beban) Pajak

Penghasilan 2p,34

Income Tax Benefit (Expense)

Kini (676.795.750) (1.777.281.500) Current

Tangguhan 717.676.488 247.512.891 Deferred

Jumlah 40.880.738 (1.529.768.609) Total

Jumlah Rugi Periode

Berjalan (29.167.591.735) (7.162.986.506) Total loss For the Year Jumlah Rugi Periode Berjalan

Yang Dapat di Atribusikan Total loss For the year

Kepada: Attributable to:

Pemilik Entitas Induk (29.167.234.731) (7.163.831.207) Owners of the Parent

Kepentingan Non

Pengendali (357.004) 844.701 Non-Controlling Interests

Jumlah (29.167.591.735) (7.162.986.506) Total

Rugi Per Saham 2q,35 (25,16) (6,18) Loss Per Share

Jumlah Rugi Tahun Total Loss For the

Berjalan (29.167.591.735) (7.162.986.506) Current Year

Laba (Rugi) Komprehensif Lain:

Other Comprehensive Profit (Loss):

Selisih Kurs Atas Penjabaran Translation Difference

Laporan Keuangan 12.536.637.073 (31.820.570) on Financial Statement

Laba (Rugi) yang Belum Terealisasi atas Efek

Unrealized Gain (Loss) on

Available

Tersedia Untuk Dijual 7.905.556.467 (12.217.889.434) For-Sale Investments

Jumlah Rugi komprehensif Total Comprehensive Loss

Periode berjalan (8.725.398.195) (19.412.696.510) F or the Year Jumlah Rugi Komprehensif

Tahun Berjalan yang Dapat

Total Comprehensive Loss

For the Current

Di Atribusikan kepada: Year Attributable to:

Pemilik Entitas Induk (8.725.041.191) (19.413.541.211) Owners Of the Parent

Kepentingan Non

Pengendali (357.004) 844.701 Non-Controlling Interests

(12)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan konsolidasian Keuangan secara keseluruhan.

See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.

Selisih kurs Rugi yang belum penjabaran terealisasi atas laporan keuangan

efek tersedia perusahaan/

Biaya emisi untuk dijual/ Translation Kepentingan

saham Unrealized loss on difference on Telah ditentukan Belum ditentukan non pengendali/

Modal saham/ / Issuance Cost available-for-sale financial penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah/ non -controlling Total ekuitas/

Capital stock of Shares investments statements Appropriated Unappropriated Total interest Equity

Saldo 1 Januari 2011 579,600,000,000 (11,389,551,711) (63,128,835,488) (21,297,870,092) 1,750,000,000 (95,417,970,393) 390,115,772,316 - 390,115,772,316 Balance January 1, 2011

Rugi tahun berjalan (7,163,831,207) (7,163,831,207) 844,701 (7,162,986,506) Net loss

Laba (Rugi) komprehensif Income (Loss ) other

lainnya: comprehensive :

Rugi yang belum

terealisasi atas efek Unrealized l gain (loss) on available

tersedia untuk dijual - - (12,217,889,434) - - - (12,217,889,434) - (12,217,889,434) for sale investment

Selisih kurs penjabaran laporan Translation difference on

perusahaan - - - (31,820,570) - - (31,820,570) - (31,820,570) inancial statement

Saldo 31 December 2011 579,600,000,000 (11,389,551,711) (75,346,724,922) (21,329,690,662) 1,750,000,000 (102,581,801,600) 370,702,231,105 844,701 370,703,075,806 Balance December 31, 2011

Rugi tahun berjalan (29,167,234,732) (29,167,234,732) (357,004) (29,167,591,736) Net loss

Koreksi hak minoritas (214,707) (214,707) Minority correction

Laba (Rugi) komprehensif Loss other comprehensive :

lainnya: Rugi yang belum

terealisasi atas efek Unrealized gain (loss) on available

tersedia untuk dijual - - 7,905,556,467 - - - 7,905,556,467 - 7,905,556,467 or sale investment

Selisih kurs penjabaran Translation difference on

laporan keuangan - - - 12,536,637,073 - - 12,536,637,073 - 12,536,637,073 financial statements

Saldo 31 December 2012 579,600,000,000 (11,389,551,711) (67,441,168,455) (8,793,053,589) 1,750,000,000 (131,749,036,332) 361,977,189,913 272,990 361,977,462,903 Balance December 31, 2012

Retained earnings (deficit)

(13)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Konsolidasian secara keseluruhan.

See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements

taken as a whole. Arus Kas dari Aktivitas

Operasi

Cash F lows from Operating

Activities Penerimaan dari Pelanggan 1.998.506.525.074 1.679.583.649.500 Receipts from Customers

Pembayaran Kepada

Pemasok dan Beban Lain (2.186.269.167.626) (1.608.043.819.913)

Payments for Suppliers and Others Expense

Pembayaran Kepada Karyawan (7.452.889.096) (6.656.707.733) Payments to Employees

Pembayaran Pajak

Penghasilan Badan (542.427.164) (4.889.478.583)

Payments of Corporate Income Tax

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas

Operasi (195.757.958.811) 59.993.643.271

Net Cash Provided by (used in) Operating

Activities

Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Cash F lows from Ivestment Activities

Pembelian Aset Tetap 14 (5.618.262.323) (13.103.739.359) Acquisition Of Fixed Assets

Penerimaan dari penjualan aset tetap 14 7.000.000 -

Proceeds from sales of fixed assets

Investasi Efek Utang 5 12.000.000.000 10.000.000.000 Investment In Debt Securities

Penerimaan dari Penjualan Entitas

Anak - 4.485.173.331

Receipts from sold of Subsidiary

Penghasilan Bunga Atas Investasi 1.230.963.702 3.883.992.981

Interest Income on Investment

Penerimaan dari Penjualan Investasi Pada Entitas Anak dan

Perusahaan Asosiasi - 57.255.820.526

Receipts from Sale Of Investment in Subsidiaries

and Associate Company

Kas Bersih yang Diperoleh

Dari Aktivitas Investasi 7.619.701.379 62.521.247.479

Net Cash Provided by

(14)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan

Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.

See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements

taken as a whole. Catatan/

Notes 2012 2011

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Cash F lows from F inancing Activities

Penerimaan (Pembayaran) dari Receipts (Payment) from

Utang Jangka Pendek 33.221.795.466 (9.436.754.733) Short-term Loan

Pembayaran Beban Bunga dan

Beban Pendanaan (11.277.602.757)

(8.527.877.196)

Interest Expense and Fnance Charges Paid

Penerimaan (Pembayaran) Receipts (Payment)

Utang Jangka Panjang 20.053.254.285 (2.005.746.973) Long term payable

Kas bersih dari (digunakan

untuk) Aktivitas Pendanaan 41.997.446.994 (19.970.378.902)

Net Cash Provided by (used in) F inancing Activities

Kenaikan (Penurunan) Bersih

Kas dan Setara Kas (146.140.810.438) 102.544.511.848

Net Increase (Decrease) in Cash and Cash equivalents

Efek atas selisih kurs penjabaran 12.902.530.104 (757.204.347)

Effect from translation Difference

Kas dan Setara Kas Awal Tahun 138.757.851.404 36.970.543.903

Cash and Cash Equivalents At Beginning of Year

Kas dan Setara Kas Akhir

Tahun 4 5.519.571.070 138.757.851.404

(15)

a. Pendirian Perusahaan a. Company Establishment PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (Perusahaan)

didirikan pada tanggal 16 November 1989 berdasarkan Akta Notaris Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., No. 240 yang telah diubah dengan Akta dari Notaris yang sama No. 246 tanggal 31 Mei 1991 mengenai perubahan nama dari PT Bintang Mahkota Semestaraya menjadi PT Bintang Mitra Semestaraya. Akta Pendirian dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-4423. HT.01.01. Th.95 tanggal 17 April 1995 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 19 September 1997 No. 75, Tambahan No. 4209. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Pada tahun 2008, perubahan termasuk dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 10 tanggal 17 September 2008 yang antara lain mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dan persetujuan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM -LK) No. IX.J.1. tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, akta ini telah memperoleh bukti penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-25241 tanggal 15 Desember 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0121799.AH.01.09. Tahun 2008 tanggal 15 Desember 2008. Berdasarkan Akta Notaris tanggal 24 Juni 2011 No. 74 dari SP. Henny Singgih, SH pemegang saham telah setuju atas perubahan dewan komisaris dan direksi dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No AHU-AH.01.10-24436 tanggal Establishment and its amendments had been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in the Decree No. C2-4423. HT.01.01. Th.95 dated April 17, 1995 and had been published in the state gazette of the Republic of Indonesia dated September 19, 1997 No. 75, Supplement No. 4209. The Company's Articles of Association have been amended several times. In 2008, amendments included by Notarial Deed No. 10 of Fathiah Helmi, S.H., dated September 17, 2008 which, among other things, the increase of issued and paid-up capital of the Company and approval of changes in the Company's Articles of Association to conform with the regulations of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions (BAPEPAM-LK) No. IX.J.1. regarding the Company's Articles of Association Fundamentals for Public Offering of Equity Securities and Public Companies, which has obtained certificate of receipt of notice from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with the Letter of Acceptance Notice of Amendment of Articles of

Association No. AHU-AH.01.10-25241 dated

December 15, 2008 and has been registered in the Company Code No. AHU-0121799.AH.01.09. in 2008 exactly on December 15, 2008. Based on Notarial Deed No. 74 of SP. Henny Singgih, SH the shareholders agreed the changes in Board of

Berdasarkan Akta Notaris tanggal 25 Mei 2012 No. 58 dari SP. Henny Singgih, SH., pemegang saham telah setuju atas perubahan dewan komisaris dan direksi dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No AHU-AH.01.10-23660 tanggal 28 Juni 2012.

Based on Notarial Deed No. 58 of SP. Henny Singgih, SH the shareholders agreed the changes in Board of Commissioners and Directors and has been received and recorded by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in

its letter No. AHU-AH.01.10-23660 tanggal

(16)

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

a. Pendirian Perusahaan (Lanjutan) a. Company Establishment (Continued)

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan, industri, percetakan, pertanian, perikanan, real estat, perkebunan, perhutanan, dan jasa angkutan. Saat ini kegiatan usaha utama Perusahaan adalah melakukan investasi pada Entitas Anak dan perdagangan bahan-bahan kimia dan lainnya. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1989.

In accordance with Article 3 of the Articles of Association of the Company, the scope of its activities is primarily engaged in the field of development, trade, industry, printing, agriculture, fisheries, real estate, plantation, forestry, and transportation services. Currently the Company's

main business activities are investing in

subsidiaries, trading of chemicals and others. The company started its commercial operations in 1989.

Perusahaan berkedudukan di Panin Tower - Senayan City Lt.10 JI. Asia Afrika Lot 19, Jakarta, Indonesia.

The Company is located at 10th Floor. Panin Tower

- Senayan City, Jalan Asia Afrika Lot. 19, Jakarta, Indonesia.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. Public Offering Corporate Securities Pada tanggal 6 Desember 1999, Perusahaan

memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-2449/PM/1999 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk mengadakan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 130.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 29 Desember 1999.

On December 6, 1999, the Company received Effective Statement Letter on Notice of Registration of Emissions Stock No. S-2449/PM/1999 from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) to hold an Initial Public Offering of 130,000,000 shares with a nominal value of IDR 500 per share to the public, at offering price of IDR 500 per share. The Company listed its shares on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) on December 29, 1999.

Pada tanggal 17 September 2008, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua BAPEPAM-LK No. S-6516/BL/2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada para pemegang saham dengan menerbitkan sejumlah 823.200.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per saham sehingga seluruhnya berjumlah Rp 411.600.000.000. Setiap pemegang 20 saham lama berhak atas 49 saham baru yang melekat 7 Waran Seri I yang diberikan oleh 20 old shares are entitled to 49 new shares attached with 7 Warrants Series I granted free by the Company.

(17)

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (Lanjutan) b. Public Offering Corporate Securities (Continued)

Pada tanggal 7 Oktober 2008, seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh sehubungan dengan PUT I tersebut telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

As of October 7, 2008, all shares are issued and fully paid with respect to the PUT I have been listed on the Indonesia Stock Exchange.

c. Akuisisi dan Struktur Entitas Anak c. Acquisition and Structure of Subsidiaries Perusahaan mengakuisisi saham dan mengambil alih

piutang dengan opsi konversi Entitas Anak yang dimiliki oleh PT Regis Energi Indonesia (REI) yang dinotariskan oleh notaris SP. Henny Singgih, S.H. dengan rincian seperti berikut ini :

The Company acquired shares and took over receivables with option conversion of Subsidiaries from PT Regis Energi Indonesia (REI) which were notarized by SP. Henny Singgih, S.H. with details as

follows :

BRK IPK RPE BCI

Saham yang diakuisisi Shares acquired

Akta notaris no. 89 2 4 2720 / 2009 Notarial deed no.

Tanggal akta notaris 30 Juni 2009/ 1 Juli 2009/ 1 Juli 2009/ 1 July 2009/ Notarial deed date June 30, 2009 July 1, 2009 July 1, 2009 July 1, 2009

Jumlah saham (lembar) 4.113 8,325 20.826 50.000 Total shares Harga akuisisi (Rp) 4.000.000.000 4.000.000.000 40.000.000.000 250.000.000.000 Acquisition cost (Rp) Hasil goodwill (Rp) 13.410.898.726 19.568.465.986 20.627.021.725 115.235.696.325 Resulting goodwill (Rp)

Piutang yang diambilalih Receivables takenover

Akta notaris no. 93 3 - - Notarial deed no.

Tanggal akta notaris 30 Juni 2009/ 1 Juli 2009/ - - Notarial deed date

June 30, 2009 July 1/2009 -

-Harga akuisisi (Rp) 153.000.000.000 48.000.000.000 - - Acquisition cost (Rp)

Perhitungan goodwill sehubungan dengan akuisisi Entitas Anak adalah sebagai berikut:

The calculation of goodwill related to the acquisition of Subsidiaries is as follows:

Jumlah harga pembelian Rp 298.000.000.000 Total acquisition cost

Jumlah aset bersih yang diakuisisi 129.157.917.238 Total net assets acquired

(18)

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

c. Akuisisi dan Struktur Entitas Anak (Lanjutan) c. Acquisition and Structure of Subsidiaries

(Continued)

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan mempunyai Entitas Anak sebagai berikut:

As of December 31,2012 and 2011, the Company has the following Subsidiaries:

Entitas Anak/ Subsidiaries

Lokasi/ Location

Tahun Beroperasi

Secara Komersial/

Start of Commercial

Operation

Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership

Jumlah Aset (Rp)/ Total Assets (IDR)

31 Desember/

December 31 2012

31 Desember/ December 31

2011

31 Desember/ December 31

2012

31 Desember/ December 31

2011 PT Binatek Reka Kruh (BRK) * Jakarta 2002 90,00% 90,00% 165.910.040.356 151.794.786.183

PT Retco Prima Energi (RPE) * Jakarta 2000 99,99% 99,99% 49.138.115.443 83.342.319.759

Bittlestone Capital Inc. (BCI) ** British

Virgin - 100,00% 100,00% 45.257.181.861 34.100.540.448

*) Eksplorasi dan Produksi Minyak dan Gas Bumi / Exploration and Production of Oil and Gas

**) Investasi / Investment

Berdasarkan akta jual beli saham No. 77 tanggal 16 Maret 2011 dari Suwarni Sukiman, SH., notaris di Jakarta, Perusahaan telah menjual seluruh saham Entitas Anak PT Indama Putera Kayapratama sebanyak 108.845 lembar saham atau 99,16% kepemilikan dengan nilai transaksi US$ 1.050.000 kepada PT Bukitapit Bumi Persada, pihak ketiga. Perusahaan mengalami rugi atas divestasi Entitas Anak tersebut sebesar Rp 43.026.308.476.

Based on the deed of sale and purchase share No. 77 dated March 16, 2011 of Suwarni Sukiman, SH., notary in Jakarta, the Company has sold the entire 108,845 shares in PT Indama Putera Kayapratama, a Subsidiary, or 99.16% ownership

with the transaction value amounted to

(19)

d. Direksi, Komisaris, dan Karyawan d. Directors, Commissioners, and Employees Susunan Dewan Komisaris dan Direksi dan pada

tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

The Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2012 are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Komisaris Utama : Richard Rachmadi Wiriahardja : President Commissioner

Komisaris Independen : Theophylus Hartono : Independent Commissioner

Direksi Board of Directors

Direktur Utama : Welly Thomas : President Director

Direktur : Robinson : Director

Direktur : Suhsih M. Boentoro Director

Direktur Tidak Terafiliasi : Rinaldi : UnaffiliatedDirector

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi dan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

The Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2011 are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Komisaris Utama : Richard Rachmadi Wiriahardja : President Commissioner

Komisaris Independen : Dra. Ng Boen Jean : Independent Commissioner

(Yesisca V. Wijaya)

Direksi Board of Directors

Direktur Utama : Welly Thomas : President Director

Direktur : Robinson : Director

Direktur : Suhsih M. Boentoro : Director

Direktur Tidak Terafiliasi : Rinaldi : Unaffiliated Director

Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

Audit Committee as of December 31, 2012 are as follows:

Komite Audit Audit Committee

Ketua : Theophylus Hartono : Chairman

Anggota : Jhonson Napitupulu : Member

Anggota : Irene Anggreani : Member

Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

Audit Committee as of December 31, 2011 are as follows:

Komite Audit Audit Committee

Ketua : Dra. Ng Boen Jean : Chairman

(Yesisca V. Wijaya)

Anggota : Bimo Laksono Hasnan : Member

Anggota : Irene Anggreani : Member

Jumlah kompensasi yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 2.393.378.409 dan Rp 1.911.412.035

Total compensation provided to the Commissioners and Directors of the Company for the year ended December 31, 2012 and 2011 amounted to

IDR 2,393,378,409 and IDR 1,911,412,035,

respectively.

Tahun 2012 dan 2011 Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai jumlah karyawan masing-masing 56 orang (tidak diaudit).

(20)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIF ICANT ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) serta Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK untuk perusahaan publik. Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk periode yang berakhir 31 Desember 2012 kecuali untuk penerapan Standar akuntansi baru yang berlaku sejak 1 Januari 2012 sebagai tercantum dalam bagian berikut.

The accompanying consolidated financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards : Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and the Regulations and Guidelines on Financial Statement Preparation and Disclosures issued by BAPEPAM-LK for publicly listed companies. The accounting standards were consistently applied in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2012 except for application of new accounting pronouncement that are effective January 1, 2012 as stated in the following sections.

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan a. Basis of Preparation of Financial Statements Laporan keuangan konsolidasian disusun

berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas, yang diukur dengan konsep biaya historis, persediaan yang dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) dan investasi tertentu yang dinyatakan berdasarkan nilai wajar.

The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis of accounting, except for the statements of cash flows, which are measured based on the historical cost basis of accounting, inventories which are valued at the lower of cost or net realizable value and certain investments which are stated at fair value.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method)

dengan menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are presented using the direct method which present

cash receipts and payments classified into

operating, investing and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah. Untuk BCl dan RPE yang pelaporan dan pencatatannya menggunakan Dolar Amerika Serikat ("$AS") sebagai mata uang fungsional, untuk tujuan konsolidasian laporan keuangan BCl dan RPE dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan dasar sebagai berikut:

The currency used in the preparation of

consolidated financial statements is Rupiah. For BCI and RPE reporting and recording in US Dollar

(“US$”) as the functional currency, for the purposes of the consolidated financial statements BCl and RPE are translated into rupiah using the following basis:

 Akun-akun laporan posisi keuangan: aset dan liabilitas moneter dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan akun lainnya dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Kurs pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Rp 9.670 dan Rp 9.068 per $AS 1.

 Statements of Financial Position accounts:

monetary assets and liabilities are translated using the middle rate at the statements of

 Akun-akun laporan laba rugi komprehensif dijabarkan dengan menggunakan kurs tanggal transaksi. Untuk tujuan praktis, beberapa akun tersebut dijabarkan menggunakan kurs rata-rata untuk tahun 2012 dan 2011 adalah Rp 9.384 dan Rp 8.773 per 1$AS .

 Statements of comprehensive income accounts

translated using the rate at the date of transaction. For practical purpose, some accounts are translated using the average rate

for the years 2012 and 2011 are IDR9,384and

(21)

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan (Lanjutan) a. Basis of Preparation of F inancial Statements

(Continued)

Selisih kurs karena penjabaran akun-akun laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif disajikan sebagai "Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan Entitas Anak" pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Foreign currency differences arising from

translation of statements of financial position and statements of comprehensive income accounts are

presented in “Translation Difference on Subsidiaries Financial Statements” account in the

equity section of the consolidated statements of financial position.

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009) , “Penyajian Laporan Keuangan”, yang secara signifikan mempengaruhi penyajian laporan keuangan konsolidasian.

Effective January 1, 2011, the Company and Subsidiaries has adopted PSAK No. 1 (Revised

2009), Presentation of Financial Statements

Reporting”, which affect significantly the

presentation of the consolidated financial

statements.

PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya dan pernyataan kepatuhan.

PSAK 1 (Revised 2009) regulates the presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, distinction between current and non-current assets

and short-term and long-term liabilities,

comparative information and consistency and introduces new disclosures such as, among others,

key estimations and judgements, capital

management, other comprehensive income and statement of compliance. comprehensive income in a separate statements or in a single statement. The Company and Subsidiaries has opted to present these statements in a single form statement.

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali kerugian dalam Entitas Anak yang mengakibatkan saldo defisit untuk kepentingan non-pengendalian.

Effective January 1, 2011, the Company

restrospectively adopted PSAK No. 4 (Revised 2009)

Consolidated and Separate Financial Statements

except for losses within a subsidiary that resulted in a deficit balance to non-controlling interest.

Sebelum tanggal 1 Januari 2011, kerugian yang disebabkan kepentingan non-pengendali pada Entitas Anak tertentu yang telah melampaui porsi sebelumnya dalam ekuitas Entitas Anak tersebut untuk sementara dibebankan kepada pemegang saham pengendali kecuali kepentingan non-pengendali punya liabilitas yang mengikat untuk menutupi kerugian tersebut. Keuntungan selanjutnya Entitas Anak tersebut akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai kepentingan non-pengendalian terhadap kerugian yang sebelumnya diserap oleh pemegang saham pengendali telah pulih.

Prior to January 1, 2011, losses attributable to the non-controlling interest in certain subsidiaries that

have exceeded the former’s portion in the equity of

(22)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIF ICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasian b. Principles of Consolidation Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan

aset dan liabilitas pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan hasil usaha untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dari Perusahaan dan Entitas Anak dimana Perusahaan memiliki kemampuan secara langsung atau tidak langsung untuk mengendalikan Entitas Anak tersebut.

The consolidated financial statements incorporate the assets and liabilities as of December 31, 2012

Seluruh transaksi dan saldo yang material antara perusahaan-perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.

All material transactions and balances between consolidated companies have been eliminated in the consolidated financial statements.

Kepentingan non pengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas entitas induk perusahaan. Laba atau rugi dan setiap komponen pendapatan komprehensif lain dialokasikan kepada entitas induk perusahaan dan kepentingan non pengendali.

Non-controlling interests are presented within the equity in the consolidated statements of financial position, separately from the equity of the parent company. Profit or loss and each component of other comprehensive income is allocated to the parent company and noncontrolling interests.

Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan dalam laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal pengendalian diperoleh. Bila pengendalian berakhir dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian untuk periode dimana pengendalian masih berlangsung.

Where control of an entity is obtained during a financial period, its results are included in the consolidated statements of comprehensive income from the date on which control commences. Where control ceases during a financial period, its results are included in the consolidated financial statements for the part of the period during which control

existed.

Kombinasi Bisnis Business Combination

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” bagi kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya pada atau setelah awal tahun/periode buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.

Effective January 1, 2011, the Company

prospectively adopted PSAK No. 22 (Revised 2010),

“Business Combinations” for business combinations

which acquisition date on or after the beginning reporting year/period commenced on or after January 1, 2011.

PSAK No. 22 (Revisi 2010) mengatur transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.

PSAK No. 22 (Revised 2010) provides a transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.

Sesuai dengan ketentuan transisi PSAK No 22 (Revisi 2010), pada tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan:

 Menghentikan amortisasi goodwill dari awal tahun pelaporan/periode dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011;

In accordance with the transitional provision of PSAK No. 22 (Revised 2010), on January 1, 2011, the Company:

 Ceased to amortize the goodwill from the

beginning of the reporting year/period

(23)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasian (Lanjutan) b. Principles of Consolidation (Continued)

Kombinasi Bisnis (Lanjutan) Business Combination (Continued)

 Menghilangkan nilai tercatatat akumulasi amortisasi sehubungan dengan penurunan goodwill dari awal tahun pelaporan/periode dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011; dan

 Melakukan uji penurunan nilai goodwill sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), "Penurunan Nilai Aset", sejak awal tahun pelaporan/periode dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.

 Eliminated the carrying amount of the

accumulated amortization in relation with the decreasing of goodwill from the beginning of the reporting year/period commenced on or after January 1, 2011; and

 Performed impairment test of goodwill in

accordance to PSAK No. 48 (Revised 2009),

“Impairment of Assets”, from the beginning of

the reporting year/period commenced on or after January 1, 2011.

Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap Kepentingan Non-Pengendali (KNP) pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada pihak yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset bersih yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan dan disertakan dalam beban administrasi.

Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any Non-Controlling Interest (NCI) in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate

share of the acquiree’s identifiable net assets.

Acquisition costs incurred are expensed and included in administrative expenses.

Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

If the business combination is achieved in stages, the

acquisition date fair value of the acquirer’s

previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through consolidated statements of comprehensive income.

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset bersih entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan yang diharapkan akan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.

At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the

consideration transferred and the amount

recognized for NCI over the net identifiable assets

acquired and liabilities assumed. If this

consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is

recognized in consolidated statement of

comprehensive income. After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the

Company’s cash-generating units(“CGU”) that are

expected to benefit from the combination,

(24)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIF ICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasian(Lanjutan) b. Principles of Consolidation (Continued)

Kombinasi Bisnis (Lanjutan) Business Combination (Continued)

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.

Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that unit is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.

Sebelum 1 Januari 2011, akuisisi dari pihak ketiga dicatat menggunakan metode pembelian. Dalam menerapkan metode pembelian aset dan liabilitas Entitas Anak diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih dari biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasi dibukukan sebagai goodwill dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sesuai dengan masa manfaat yang dapat diberikan.

Prior to January 1, 2011, acquisition from third party is recorded using the purchase method. In applying the purchase method, the assets and liabilities of Subsidiaries are measured at fair value on the date of acquisition. The excess acquisition costs over the subsidiaries identifiable net assets at fair value is recorded as goodwill and amortized using the straight-line method in accordance with the benefits that can be provided.

c. Instrumen Keuangan c. F inancial Instruments Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan

Entitas Anak mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan.

Effective January 1, 2012, the Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 50 (Revised 2010),

“Financial Instruments: Presentation and

Disclosures”, PSAK No. 55 (Revised 2011),

“Financial Instruments: Recognition and Measurement” and PSAK No. 60, “Financial Instrument: Recognition.

PSAK No. 50 (Revisi 2010) mengatur persyaratan tentang penyajian dari instrumen keuangan dan informasi yang harus diungkapkan di dalam laporan keuangan, sedangkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan.

PSAK No. 50 (Revised 2010) provides for the requirements in respect of the presentation of

financial instruments, and the necessary

information that should be disclosed in the financial statements, while PSAK No. 55 (Revised 2011) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items.

PSAK No. 60 mengkonsolidasi dan memperluas ketentuan pengungkapan yang ada dan menambahkan beberapa pengungkapan baru yang signifikan berkaitan dengan instrumen keuangan mengenai pengukuran nilai wajar dan risiko likuiditas. Secara khusus, amandemen tersebut memerlukan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar menggunakan hirarki pengukuran nilai wajar. Penerapan standar ini memerlukan tambahan pengungkapan tetapi tidak berdampak terhadap posisi keuangan atau pendapatan komprehensif Perusahaan dan Entitas Anak karena tidak memiliki dampak terhadap klasifikasi dan penilaian instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak.

PSAK No. 60 consolidates and expands a number of exiting disclosures requirements and adds some significant new disclosure relating to financial instruments about fair value measurements and liquidity risk. In particular, the amendment requires the disclosure of fair value measurements by level of a fair value measurements hierarchy. The adoption of the standar result in additional disclosure but does not have an impact on the financial position or the comprehensive income of the Company and Subsidiaries since it does not have any impact on the classification and valuation of the Company and

(25)

c. Instrumen Keuangan (Lanjutan) c. F inancial Instruments (Continued)

1. Aset Keuangan (Lanjutan) 1. Financial Assets (Continued)

Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurement

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi pada setiap akhir tahun keuangan. Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No. 55 (Revisi 2011) mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets. The Company and Subsidiaries determines the classification of its financial assets after initial

recognition and, where allowed and

appropriate, re-evaluates this designation at each financial year-end. When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, and in the case of financial assets not

at fair value through statement of

comprehensive income, plus directly

attributable transaction costs. Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in active market. After initial recognition, PSAK No. 55 (Revised 2011) requires such assets to be carried at amortized cost using the effective interest method, and the related gains or losses are recognized in the profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Aset keuangan utama Perusahaan dan Entitas Anak meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha pihak ketiga dan piutang lain-lain

The Company and Subsidiaries’ principal financial assets include cash and cash equivalents, trade receivables third parties, sort term investment and other receivables.

Penyisihan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa Perusahaan dan Entitas Anak tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan pada paragraf-paragraf berikutnya yang relevan dibawah Catatan ini.

(26)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIF ICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

c. Instrumen Keuangan (Lanjutan) c. F inancial Instruments (Continued)

1. Aset Keuangan (Lanjutan) 1. Financial Assets (Continued)

Penghentian Pengakuan Derecognition

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:

A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a Company of similar financial assets, is derecognized when:

i. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau ii. Perusahaan dan Entitas Anak mentransfer

hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

i. The contractual rights to receive cash flows

from the financial assets have expired; or

ii. The Company and Subsidiaries has

transferred its rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a

“pass-through” arrangement and either

(a) has transferred substantially all the

risks and rewards of the financial assets, or (b) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial assets, but has transferred control of the financial asset.

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari

(i) pembayaran yang diterima diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying

amount and the sum of (i) the consideration

received is recognized in the consolidated statements of comprehensive Income.

Penurunan Nilai Impairment

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan dan Entitaas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

The Company and Subsidiaries assesses at each statements of financial position date whether there is any objective evidence that a financial asset or of financial assets is impaired.

Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Financial Assets Carried at Amortized Cost

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak pertama kali menentukan secara individual apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

(27)

c. Instrumen Keuangan (Lanjutan) c. F inancial Instruments (Continued)

1. Aset Keuangan (Lanjutan) 1. F inancial Assets (Continued) Aset Keuangan yang Dicatat pada Perolehan

Diamortisasi (Lanjutan)

Financial Assets Carried at Amortized Cost (Continued)

Jika Perusahaan dan Entitas Anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan dan Entitas Anak memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau terus diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Company and Subsidiaries determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a Company and Subsidiaries of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment or impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Perusahaan dan Entitas Anak.

When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between

the asset’s carrying amount and the present

value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred). The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in the profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount ba sed on the original effective interest rate of the asset. Loans together with the associated allowance are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Company and Subsidiaries.

Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

If, in a subsequent year, the amount of the

estimated impairment loss increases or

(28)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIF ICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

c. Instrumen Keuangan (Lanjutan) c. F inancial Instruments (Continued)

1. Aset Keuangan (Lanjutan) 1. F inancial Assets (Continued)

Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi (Lanjutan)

Financial Assets Carried at Amortized Cost (Continued)

Nilai kini atas estimasi arus kas masa datang didiskontokan dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.

The present value of the estimated future cash

flows is discounted at the financial assets’

original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate.

2. Liabilitas Keuangan 2. F inancial Liabilities

Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurement

Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, utang dan pinjaman. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman. Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings. As at the statements of consolidated financial position dates, the Company and Subsidiaries has no other financial liabilities other than those classified as loans and borrowings. The Company and Subsidiaries determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.

Pengakuan awal liabilitas keuangan dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are initially recognized at their fair values plus directly attributable transaction costs.

Liabilitas keuangan utama Perusahaan dan Entitas Anak meliputi utang usaha pihak ketiga, utang jangka pendek, utang bank, utang lain – lain, biaya masih harus dibayar dan utang jangka panjang pihak ketiga.

The Company and Subsidiaries’ principal financial liabilities include trade payables third parties, short term loan, bank loan, other payables, accrued expenses and long term loan to third parties.

Pengukuran setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement

Utang dan Pinjaman Jangka Panjang yang Dikenakan Bunga

Long-term Interest-bearing Loans and

Borrowings

Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (“SBE”).

Subsequent to initial recognition, long-term interest-bearing loans and borrowings are measured at amortized costs Effective Interest

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penulisan skripsi ini penulis merancang dan membangun sebuah aplikasi sistem informasi pelayanan kenaikan pangkat pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten

Pencatatan Belanja pada SKPD Kecamatan Malalayang Kota Manado telah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan

Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkah, rahmat, taufik serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehinga penuli

Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa terdapat perbedaan antara nilai rata-rata persepsi dan ekspektasi wajib pajak terhadap kualitas pelayanan di kantor Bersama

(3) Kerjasama dengan Pihak Ketiga tidak boleh mengakibatkan BUMDES mengalami kerugian dan atau menghilangkan fungsi BUMDES sebagai satu-satunya badan usaha didesa, yang

Faktor terkuat kedua adalah persepsi kerentanan/ keseriusan penyakit yang diderita anak dengan nilai OR 60,971, artinya bahwa ibu yang memiliki persepsi tinggi tentang

Laporan Keuangan Balai Penelitian Tanaman Jeruk Dan Buah SubTropika yang terdiri dari: (a) Laporan Realisasi Anggaran, (b) Neraca, (c) Laporan Operasional, (d) Laporan

Metalurgi sesuai dengan namanya merupakan suatu proses pengolahan bahan galian dimana hanya difokuskan untuk logam atau bijih saja.. 1.2 Maksud dan