Daftar Isi Table of Contents
Halaman/
Pages
Laporan Posisi Keuangan Consolidated Statement of
Konsolidasian ………..………… 1-2 ………Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Consolidated Statement of Income and
Komprehensif Lain Konsolidasian …….………..….. 3 .………... Other Comprehensive Income
Consolidated Statement of
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian..……..……… 4 ……… Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian..………... 5-6 ....…....………….. Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian……..…. 7-99 ...…...Notes to the Consolidated Financial Statements
Notes June 30, 2015 December 31, 2014* December 31, 2013*
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan bank Cash on hand and in banks
Pihak berelasi 2,5,30a,37 5.147.512 22.596.349 - Related party
Pihak ketiga 2,5,37 187.854.307 172.038.769 162.758.831 Third parties
Piutang usaha - pihak ketiga 2,6,37 123.872.899 90.372.701 139.129.579 Trade receivables - third parties
Piutang lain-lain Other receivables
Pihak berelasi 2,30b,37 19.776.102 18.452.949 18.080.626 Related party
Pihak ketiga 2,6,37 120.391.544 98.711.515 65.494.895 Third parties
Persediaan 2,7 460.425.162 297.599.665 271.784.119 Inventories
Pajak dibayar dimuka 17a 28.847.367 58.737.960 45.275.731 Prepaid taxes
Biaya dibayar dimuka 2,8 1.683.342 4.481.245 2.679.943 Prepaid expenses
Uang muka dan aset lancar lainnya 2,9 24.550.942 21.523.550 23.132.255 Advances and other current assets
TOTAL ASET LANCAR 972.549.177 784.514.703 728.335.979 TOTAL CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Uang muka perkebunan plasma 2,10,34a,34c 193.498.954 189.821.915 149.126.341 Advances for plasma plantations
Tanaman perkebunan Plantation assets
Tanaman menghasilkan 2,11a 1.091.656.807 1.061.464.674 853.040.085 Mature plantations
Tanaman belum menghasilkan 2,11b 1.072.414.217 907.002.872 742.750.718 Immature plantations
Hutan tanaman industri Mature industrial timber and
siap panen 2,11c 47.580.643 49.132.486 61.237.448 non-timber plantations
Industrial timber and
Hutan tanaman industri non-timber plantations
dalam pengembangan 2,11d 562.043.056 460.674.097 268.569.368 under development stage
Aset tetap 2,12 1.787.400.303 1.706.165.605 1.400.910.592 Fixed assets
Aset takberwujud 2,13 98.105.807 99.407.712 102.104.737 Intangible assets
Bibitan 2 89.582.022 68.610.816 64.611.393 Nursery
Tagihan restitusi pajak 17d 31.343.501 29.728.207 52.759.892 Claims for tax refund
Aset pajak tangguhan 2,17f 108.911.760 100.083.182 74.659.614 Deferred tax assets
Aset tidak lancar lainnya 14,37 9.678.965 12.230.182 14.013.201 Other non-current assets
Uang muka investasi 1.000.000 - - Advance for investments
TOTAL ASET TIDAK LANCAR 5.093.216.035 4.684.321.748 3.783.783.389 TOTAL NON-CURRENT ASSETS
TOTAL ASET 6.065.765.212 5.468.836.451 4.512.119.368 TOTAL ASSETS
*) Disajikan kembali (lihat Catatan 3) *) As restated (refer to Note 3)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial
statements taken as a whole. 1 Januari 2014/
31 Desember 2013/
Catatan/ 30 Juni 2015/ 31 Desember 2014/ January 1, 2014/
Notes June 30, 2015 December 31, 2014* December 31, 2013*
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang bank jangka pendek 2,20a,37 483.252.399 322.546.279 204.310.829 Short-term bank loans
Utang usaha - pihak ketiga 2,15,37 361.744.265 331.849.555 257.330.369 Trade payables - third parties
Utang lain-lain Other payables
Pihak berelasi 2,30c,37 12.900.000 8.500.000 12.400.000 Related parties
Pihak ketiga 2,37 113.437 4.327.171 7.716.978 Third parties
Uang muka penjualan 16 31.669.731 61.040.129 24.200.541 Sales advances
Utang pajak 17b 45.184.468 129.587.675 29.360.335 Taxes payable
Beban akrual 2,18,37 23.933.841 18.681.586 17.004.204 Accrued expenses
Utang dividen 33,37 68.040.000 - - Dividend payable
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 2,19,37 76.091.914 41.513.705 39.312.837 Short-term employee benefits liability
Utang bank jangka panjang Current maturity of
jatuh tempo dalam satu tahun 2,20b,37 114.660.467 60.716.679 101.565.797 long-term bank loans
TOTAL LIABILITAS TOTAL CURRENT
JANGKA PENDEK 1.217.590.522 978.762.779 693.201.890 LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES
Utang bank jangka panjang -
setelah dikurangi bagian Long-term bank loans - net of
jatuh tempo dalam satu tahun 2,20b,37 1.610.798.428 1.307.157.075 991.476.416 current maturity Liabilitas imbalan kerja 2,21 166.407.732 142.711.331 95.785.631 Employee benefits liability - net
Liabilitas pajak tangguhan 2,17f 28.636.847 29.912.326 32.193.465 Deferred tax liabilities - net
TOTAL LIABILITAS TOTAL NON-CURRENT
JANGKA PANJANG 1.805.843.007 1.479.780.732 1.119.455.512 LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS 3.023.433.529 2.458.543.511 1.812.657.402 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
EKUITAS YANG DAPAT EQUITY ATTRIBUTABLE TO
DIATRIBUSIKAN KEPADA EQUITY HOLDERS OF
PEMILIK ENTITAS INDUK THE PARENT
Modal saham - nilai nominal Rp200 Share capital - Rp200
per saham (angka penuh) par value per share (full amount)
Modal dasar - 5.500.000.000 saham Authorized - 5,500,000,000 shares
Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid-
penuh - 1.890.000.000 saham 2,22 378.000.000 378.000.000 378.000.000 1,890,000,000 shares Tambahan modal disetor - neto 2,23 681.230.929 681.230.929 681.230.929 Additional paid-in capital - net
Selisih transaksi dengan kepentingan Difference due to transaction
nonpengendali 2 (5.314.591) (1.391.325) (1.391.325) with non-controlling interests
Saldo laba Retained earnings
Cadangan umum 32 63.994.710 53.994.710 48.994.710 Appropriated for general reserve
Belum ditentukan penggunaannya 1.879.104.718 1.858.663.927 1.559.364.648 Unappropriated
2.997.015.766 2.970.498.241 2.666.198.962
KEPENTINGAN NONPENGENDALI 2,31 45.315.917 39.794.699 33.263.004 NON-CONTROLLING INTERESTS
TOTAL EKUITAS 3.042.331.683 3.010.292.940 2.699.461.966 TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS TOTAL LIABILITIES AND
DAN EKUITAS 6.065.765.212 5.468.836.451 4.512.119.368 EQUITY
Period Ended June 30
Catatan/
2015 Notes 2014*
PENJUALAN 1.316.807.303 2,24,35 1.455.806.145 SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN (941.004.071) 2,25,35 (1.007.642.367) COST OF SALES
LABA BRUTO 375.803.232 448.163.778 GROSS PROFIT
Beban penjualan dan pemasaran (30.194.218) 2,26,35 (32.922.712) Selling and marketing expenses
Beban umum dan General and administrative
administrasi (150.781.297) 2,26,30d,35 (108.868.304) expenses
Pendapatan lainnya 26.142.150 27,35 21.968.414 Other income
Beban lainnya (8.733.359) 28,35 (13.293.995) Other expenses
LABA OPERASI 212.236.508 315.047.181 INCOME FROM OPERATIONS
Biaya keuangan (58.923.961) 29,35 (42.912.948) Finance costs
Pendapatan keuangan 779.131 29,35 1.039.908 Finance income
LABA SEBELUM BEBAN INCOME BEFORE
PAJAK PENGHASILAN 154.091.678 273.174.141 INCOME TAX EXPENSE
Beban pajak penghasilan (52.073.702) 2,17c,17e,35 (80.546.716) Income tax expense
LABA PERIODE BERJALAN 102.017.976 192.627.425 INCOME FOR THE PERIOD
Penghasilan komprehensif lain: Other comprehensive income:
Keuntungan aktuarial - 3.936.695 Actuarial gains
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE
PERIODE BERJALAN 102.017.976 196.564.120 INCOME FOR THE PERIOD
LABA PERIODE BERJALAN YANG
DAPAT DIATRIBUSIKAN INCOME FOR THE PERIOD
KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:
Pemilik entitas induk 98.480.791 185.800.964 Owners of the parent company Kepentingan nonpengendali 3.537.185 2,31 6.826.461 Non-controlling interests
TOTAL 102.017.976 192.627.425 TOTAL
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE
PERIODE BERJALAN YANG DAPAT INCOME FOR THEPERIOD
DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:
Pemilik entitas induk 98.480.791 189.637.691 Owners of the parent company Kepentingan nonpengendali 3.537.185 2,31 6.926.429 Non-controlling interests
TOTAL 102.017.976 196.564.120 TOTAL
BASIC EARNINGS
LABAPERSAHAM DASAR YANG PER SHARE ATTRIBUTABLE
DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA TO THE OWNERS OF
PEMILIK ENTITAS INDUK THE PARENT COMPANY
(angka penuh) 52 2 98 (full amount)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Selisih
transaksi
dengan
kepentingan
Modal nonpengendali/
ditempatkan Tambahan Difference Saldo laba/Retained earnings
dan disetor modal due to
penuh/ disetor/ transaction Belum Kepentingan
Issued and Additional with Cadangan ditentukan nonpengendali/ Total ekuitas/
Catatan/ fully paid paid-in non-controlling umum/ penggunaannya/ Total/ Non-controlling Total
Notes share capital capital interests Appropriated Unappropriated Total interests equity
Saldo tanggal 31 Desember 2013 378.000.000 681.230.929 (1.391.325) 48.994.710 1.558.719.888 2.665.554.202 33.082.752 2.698.636.954 Balance as of December 31, 2013
Penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) 3 - - - - 644.760 644.760 180.252 825.012 Adoption of PSAK 24 (Revised 2013)
Disajikan kembali, 31 Desember 2013* 378.000.000 681.230.929 (1.391.325) 48.994.710 1.559.364.648 2.666.198.962 33.263.004 2.699.461.966 As restated, December 31, 2013*
Penyisihan cadangan umum 32 - - - 5.000.000 (5.000.000) - - - Appropriation for general reserve
Pembagian dividen tunai 33 - - - - (28.350.000) (28.350.000) - (28.350.000) Cash dividend distribution
Laba periode berjalan - - - - 185.800.964 185.800.964 6.826.461 192.627.425 Income for the period
Penghasilan komprehensif lain - - - - 3.836.727 3.836.727 99.968 3.936.695 Other comprehensive income
Total laba komprehensif
periode berjalan 2014 - - - - 189.637.691 189.637.691 6.926.429 196.564.120 Total comprehensive income for period 2014
Saldo tanggal 30 Juni 2014 378.000.000 681.230.929 (1.391.325) 53.994.710 1.715.652.339 2.827.486.653 40.189.433 2.867.676.086 Balance as of June 30, 2014
Saldo tanggal 31 Desember 2014 378.000.000 681.230.929 (1.391.325) 53.994.710 1.865.692.620 2.977.526.934 39.814.383 3.017.341.317 Balance as of December 31, 2014
Penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) 3 - - - - (7.028.693) (7.028.693 ) (19.684) (7.048.377) Adoption of PSAK 24 (Revised 2013)
Disajikan kembali, 31 Desember 2014* 378.000.000 681.230.929 (1.391.325) 53.994.710 1.858.663.927 2.970.498.241 39.794.699 3.010.292.940 As restated, December 31, 2014*
Selisih transaksi dengan kepentingan Difference due to transaction
nonpengendali - - (3.923.266) - - (3.923.266) 3.923.266 - with non-controlling interest
Penyisihan cadangan umum 32 - - - 10.000.000 (10.000.000) - - - Appropriation for general reserve
Pembagian dividen tunai 33 - - - - (68.040.000) (68.040.000) (1.939.233) (69.979.233) Cash dividend distribution
Laba periode berjalan - - - - 98.480.791 98.480.791 3.537.185 102.017.976 Income for the period
Penghasilan komprehensif lain - - - - - - - - Other comprehensive income
Total laba komprehensif
periode berjalan 2015 - - - - 98.480.791 98.480.791 3.537.185 102.017.976 Total comprehensive income for period 2015
Saldo tanggal 30 Juni 2015 378.000.000 681.230.929 (5.314.591) 63.994.710 1.879.104.718 2.997.015.766 45.315.917 3.042.331.683 Balance as of June 30, 2015
2015 Notes 2014
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan 1.253.936.707 1.481.903.170 Cash received from customers
Pembayaran kas kepada pemasok Cash paid to suppliers and
dan karyawan, beban operasi, employees, operating
dan lain-lain (1.091.545.958) (1.165.915.541) expenses, and others
Kas yang diperoleh dari operasi 162.390.749 315.987.629 Cash generated from operations Pembayaran pajak
penghasilan - neto (102.689.703) (19.208.398) Corporate income tax paid - net
Arus kas neto yang diperoleh dari Net cash provided by
aktivitas operasi 59.701.046 296.779.231 operating activities
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES
Penerimaan pendapatan bunga 779.132 1.039.908 Interest income received Penerimaan dari penjualan aset tetap 39.091 12 1.006.443 Proceeds from sale of fixed assets Penambahan tanaman belum Additions to immature menghasilkan dan bibitan (193.924.928) (127.609.670) plantation assets and nursery Perolehan aset tetap (162.698.051) 12 (161.485.453) Additions of fixed assets
Addition to industrial timber and
Penambahan hutan tanaman industri non-timber plantation under dalam pengembangan dan bibitan (96.742.674) (67.492.838) development stage and nursery
Penambahan uang muka Additions to advances for
perkebunan plasma (25.280.122) (30.077.000) plasma plantations Penambahan uang muka investasi (1.000.000) - Addition to advance for investment
Penerimaan dana dari bank atas
pembiayaan pengembangan Proceeds from bank for
kebun plasma - 14.492.983 financing plasma plantations
Arus kas neto yang digunakan Net cash used in investing
untuk aktivitas investasi (478.827.552) (370.125.627) activities
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES
Perolehan utang bank 1.335.094.323 928.322.311 Proceeds from bank loans Pembayaran utang bank (815.812.746) (837.550.294) Payments of bank loans Pembayaran biaya keuangan (99.926.007) (70.378.633) Payments of finance costs Pembayaran dividen tunai entitas Payments of cash dividends
anak kepada pemegang saham by subsidiaries to their
nonpengendali (1.939.233) - non-controlling shareholders
Arus kas neto yang diperoleh dari Net cash provided by
aktivitas pendanaan 417.416.337 20.393.384 financing activities
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial
statements taken as a whole.
Periode yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni/
Period Ended June 30
Catatan/
2015 Notes 2014
PENURUNAN NETO NET DECREASE IN
KAS DAN BANK (1.710.169) (52.953.012) CASH ON HAND AND IN BANKS
DAMPAK NETO PERUBAHAN NET EFFECT OF CHANGES
NILAI TUKAR ATAS IN EXCHANGE RATES ON
KAS DAN BANK 76.870 (52.910) CASH ON HAND AND IN BANKS
KAS DAN BANK CASH ON HAND AND IN BANKS
AWAL PERIODE 194.635.118 162.758.831 AT BEGINNING OF PERIOD
KAS DAN BANK CASH ON HAND AND IN BANKS
AKHIR PERIODE 193.001.819 5 109.752.909 AT END OF PERIOD
a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s establishment
PT Sampoerna Agro Tbk (“Perusahaan”) adalah perseroan terbatas yang didirikan di Republik Indonesia berdasarkan Akta Notaris Tina Chandra Gerung, S.H., No. 8 tanggal 7 Juni 1993 dengan nama PT Selapan Jaya. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri
Kehakiman dalam Surat Keputusan
No. C2-1840.HT.01.01.TH.94 tanggal
4 Februari 1994, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 60, Tambahan No. 4842 tanggal 29 Juli 1994.
PT Sampoerna Agro Tbk (“the Company”) is a
limited liability company established in the Republic of Indonesia on June 7, 1993, based on Notarial Deed No. 8 of Tina Chandra Gerung, S.H., under the name of PT Selapan Jaya. The Articles of Association was approved by the Ministry of Justice under letter
No. C2-1840.HT.01.01.TH.94 dated
February 4, 1994 and published in the State Gazette No. 60, Supplement No. 4842 dated July 29, 1994.
Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir dalam Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 265 tanggal 27 Juni 2008 mengenai penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan penyusunan kembali seluruh Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-76222.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 21 Oktober 2008.
The Company’s Articles of Association has
been amended several times. The latest amendment under Notarial Deed of Sutjipto, S.H., No. 265 dated June 27, 2008 pertains to the amendment in compliance with Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Companies and recodification of the entire provisions of the Articles of Association of the Company. This amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia under Letter
No. AHU-76222.AH.01.02. Tahun 2008 dated October 21, 2008.
Perusahaan dan entitas anak bergerak di bidang usaha perkebunan kelapa sawit dan karet, pabrik minyak kelapa sawit, pabrik minyak inti sawit, produksi benih kelapa sawit, pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (sagu), kehutanan, dan lainnya, yang berlokasi di
Sumatera Selatan, Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, Riau dan Papua. Di samping mengelola perkebunannya sendiri, Perusahaan dan entitas anak tertentu juga mengembangkan perkebunan plasma dan membina kerjasama dengan petani plasma.
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) a. The Company’s establishment (continued)
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, lahan yang telah ditanam oleh Perusahaan dan entitas anak masing-masing seluas 100.129 dan 95.012 hektar (tidak diaudit) terdiri dari tanaman inti kelapa sawit, tanaman sagu, dan tanaman karet. Sertifikat Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB) atas lahan tersebut akan jatuh tempo pada beberapa tanggal mulai tahun 2021 sampai dengan tahun 2099. Sedangkan izin pemanfaatan Hutan Tanaman Industri yang diberikan kepada entitas anak akan jatuh tempo pada tahun 2030 dan 2107. Manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar HGU, HGB, dan izin pemanfaatan Hutan Tanaman Industri tersebut dapat diperbaharui atau diperpanjang.
As of June 30, 2015 and December 31, 2014, total planted area of the Company and subsidiaries represents 100,129 and 95,012 hectares (unaudited), respectively, of oil palm inti plantations, sago plantations, and rubber plantations. Cultivation Rights Title (“Hak Guna
Usaha (HGU)”) and Building Usage Right
(“Hak Guna Bangunan (HGB)”) will expire in various dates in 2021 up to 2099. The forestry utilization permit for Industrial Timber and Non-timber Plantations given to the subsidiaries will expire in 2030 and 2107. The management believes that the HGU, HGB, and forestry utilization permit for Industrial Timber and Non-timber Plantations can be renewed or extended.
Pabrik pengolahan Perusahaan dan entitas anak berkapasitas produksi 485 ton tandan buah segar per jam, 150 ton inti sawit per hari dan 100 ton tepung sagu per hari (tidak diaudit).
Milling capacity of the Company and subsidiaries is 485 tonnes of fresh fruit bunches per hour, 150 tonnes of palm kernel per day and 100 tonnes of sago starch per day (unaudited).
Perusahaan beroperasi secara komersial sejak bulan November 1998 dengan kantor pusatnya berlokasi di Jalan Basuki Rahmat No. 788, Palembang, Sumatera Selatan.
The Company commenced its commercial operations in November 1998 with its head office located at Jalan Basuki Rahmat No. 788, Palembang, South Sumatera.
Sampoerna Agri Resources Pte. Ltd., dan Xian Investments Holding Ltd., masing-masing merupakan entitas induk Perusahaan dan entitas induk terakhir Perusahaan.
Sampoerna Agri Resources Pte. Ltd., and Xian Investments Holding Ltd., are the parent entity and the ultimate parent entity of the Company, respectively.
b. Penawaran umum saham Perusahaan b. Public offering of the Company’s shares
Pada tanggal 7 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”, sekarang merupakan bagian dari Otoritas Jasa Keuangan atau “OJK”) untuk melakukan penawaran umum perdana atas sahamnya (“IPO”) sebesar 461.350.000 saham biasa dengan nilai nominal per saham Rp200 (angka penuh). Pada tanggal 18 Juni 2007, saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
On June 7, 2007, the Company received the effective statement from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution
Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”, currently part of Monetary Services Authority
or “Otoritas Jasa Keuangan”/“OJK”) to execute Initial Public Offering (“IPO”) of 461,350,000 ordinary shares, par value Rp200 per share (full amount). On June 18, 2007, the
Company’s shares were listed on the
Indonesia Stock Exchange.
c. Penyelesaian laporan keuangan
konsolidasian
c. Completion of consolidated financial
statements
Manajemen bertanggung jawab atas
penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ini, yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juli 2015.
The management is responsible for the preparation and presentation of these consolidated financial statements which were completed and authorized for issuence by the
d. Entitas anak d. Subsidiaries
Investasi Perusahaan pada entitas anak pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
The Company’s investment in subsidiaries as
of June 30, 2015 and December 31, 2014, consist of the following:
Total Aset Mulai Sebelum Eliminasi Beroperasi Persentase (dalam jutaan Rupiah)/
Secara Kepemilikan/ Total Assets
Komersial/ Percentage Before Elimination
Kegiatan Usaha/ Commencement of Ownership Interest (in millions of Rupiah)
Nama Entitas Anak/ Domisili/ Nature of Business of Commercial
Name of Subsidiaries Domicile Activities Operations 2015 2014 2015 2014
Entitas Anak Langsung /
Direct Subsidiaries
PT Telaga Hikmah Palembang Perkebunan dan pabrik 1998 99,45% 99,45% 599.995 567.612
(“Telaga Hikmah”) kelapa sawit/
Oil palm plantations and palm oil mill
PT Aek Tarum Palembang Perkebunan kelapa sawit, 1992 99,00% 99,00% 325.584 205.665
(“Aek Tarum”) karet, dan pabrik kelapa sawit/
Oil palm, rubber plantations, and palm oil mill
PT Gunung Tua Abadi Palembang Perkebunan dan pabrik 1999 99,86% 99,86% 241.871 238.895
(“Gunung Tua kelapa sawit/
Abadi”) Oil palm plantations
and palm oil mill
PT Mutiara Bunda Jaya Palembang Perkebunan dan pabrik 2001 99,38% 99,38% 531.317 498.951
(“Mutiara Bunda kelapa sawit dan inti sawit/
Jaya”) Oil palm plantations, palm oil
mill and kernel crushing plant
PT Binasawit Makmur Palembang Perkebunan dan produksi 1999 99,00% 99,00% 130.589 117.997 (“Binasawit Makmur”) benih kelapa sawit/
Oil palm plantations and germinated seeds production
PT Sawit Selatan Palembang Perkebunan kelapa sawit/ 2011 99,88% 99,88% 266.882 244.458
(“Sawit Selatan”) Oil palm plantations
PT Sungai Menang Palembang Perkebunan kelapa sawit, - 99,99% 99,99% 187.280 170.032
(“Sungai Menang”) tanaman pangan, dan
hortikultura/ Oil palm plantations, food crops, and horticulture
PT Tania Binatama Jakarta Perkebunan kelapa sawit/ - 99,67% 99,67% 1.131 1.167 (“Tania Binatama”) Oil palm plantations
PT Selatanjaya Permai Palembang Perkebunan kelapa sawit/ 2011 99,99% 99,99% 435.986 402.785
(“Selatanjaya Oil palm plantations
Permai”)
PT Usaha Agro Indonesia Jakarta Perkebunan dan pabrik 2010 99,99% 99,99% 701.989 672.904
(“Usaha Agro kelapa sawit/
Indonesia”) Oil palm plantations
and palm oil mill
PT Pertiwi Lenggara Agromas Jakarta Perkebunan kelapa sawit/ 2014 99,99% 99,99% 248.879 229.596
(“Pertiwi Lenggara Oil palm plantations
Agromas”)
PT Sungai Rangit Pangkalan Bun Perkebunan dan pabrik 1997 95,00% 95,00% 1.527.868 1.441.861
(“Sungai Rangit”) kelapa sawit/
Oil palm plantations and palm oil mill
PT Sampoerna Bio Fuels Jakarta Konsultasi bisnis dan 2010 99,99% 99,99% 271.230 284.469
(“Sampoerna Bio manajemenl
Fuels”) Business consultation and
management
PT Nusantara Sago Prima Jakarta Pemanfaatan hasil hutan - 99,98% 99,98% 5.970 6.008
(“Nusantara Sago bukan kayu (sagu)/
Prima”) Utilization of forestry product
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
d. Entitas anak (lanjutan) d. Subsidiaries (continued)
Investasi Perusahaan pada entitas anak pada
tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan
31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The Company’s investment in subsidiaries as
of June 30, 2015 and December 31, 2014, consist of the following: (continued)
Total Aset Mulai Sebelum Eliminasi Beroperasi Persentase (dalam jutaan Rupiah)/
Secara Kepemilikan/ Total Assets
Komersial/ Percentage Before Elimination
Utilization of forestry product non-timber (sago)
1) Dimiliki 99,98% dan 0,02% oleh Usaha Agro Indonesia dan Pertiwi Lenggara Agromas
2) Dimiliki 96,73% oleh Sampoerna Bio Fuels 3) Dimiliki 99,99% dan 0,01% oleh Sungai Menang
dan Pertiwi Lenggara Agromas
4) Dimiliki 99,67% dan 0,33% oleh Sungai Menang dan Pertiwi Lenggara Agromas
5) Dimiliki 99,91% dan 0,09% oleh Sungai Menang dan Pertiwi Lenggara Agromas
6) Dimiliki 99,94% dan 0,06% oleh Sungai Menang dan Pertiwi Lenggara Agromas
1) Owned 99.98% and 0.02% by Usaha Agro Indonesia and Pertiwi Lenggara Agromas
2) Owned 96.73% by Sampoerna Bio Fuels 3) Owned 99.99% and 0.01% by Sungai Menang
and Pertiwi Lenggara Agromas
4) Owned 99.67% and 0.33% by Sungai Menang and Pertiwi Lenggara Agromas
e. Manajemen kunci dan informasi lainnya e. Key management and other information
Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
The members of the Company’s Board of
Commissioners, Directors, and Audit Comittee as of June 30, 2015 and December 31, 2014 are as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama : Michael Sampoerna : President Commissioner
Komisaris : Hendra Prasetya : Commissioner
Komisaris Independen : Phang Cheow Hock : Independent Commissioner
Komisaris Independen : DR. R.B. Permana Agung Dradjattun : Independent Commissioner
Direksi Directors
Direktur Utama : Ekadharmajanto Kasih : President Director
Wakil Direktur Utama : Marc Stephan Louis Louette : Vice President Director
Direktur : Hero Djajakusumah : Director
Direktur : Dwi Asmono : Director
Direktur : Lim King Hui : Director
Direktur : Budi Setiawan Halim : Director
Komite Audit Audit Comittee
Ketua : DR. R.B. Permana Agung Dradjattun : Chairman
Anggota : Irawan Sastrotanojo : Member
Anggota : Dr. Timotius, Ak : Member
Grup mempunyai 10.376 dan 9.797 karyawan tetap masing-masing pada tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 (tidak diaudit).
As of June 30, 2015 and December 31, 2014, the Group had 10,376 and 9,797 permanent employees, respectively (unaudited).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a. Dasar penyajian laporan keuangan
konsolidasian
a. Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) di Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII. G.7 mengenai Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”).
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian
Financial Accounting Standards (“SAK”), which
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a. Dasar penyajian laporan keuangan
konsolidasian (lanjutan)
a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those adopted
in the preparation of the Group’s consolidated
financial statements for the year ended December 31, 2014.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian, dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the consolidated statement of cash flows, using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.
Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows, which have been prepared using the direct method, present receipts and disbursements of cash on hand and in banks classified into operating, investing, and financing activities.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anaknya.
The presentation currency used in the consolidated financial statements is Rupiah
which is the Company’s and its subsidiaries
functional currency.
Tahun buku Grup adalah 1 Januari – 31 Desember.
The financial reporting period of the Group is January 1 – December 31.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan lain, dinyatakan dalam dan dibulatkan menjadi ribuan Rupiah.
All figures in the consolidated financial statements are rounded to, and stated in, thousands or Rupiah, unless otherwise stated.
b. Prinsip-prinsip konsolidasian b. Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi
laporan keuangan Grup seperti yang
disebutkan pada Catatan 1d yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%.
b. Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)
Laporan keuangan entitas anak dibuat untuk
periode pelaporan yang sama dengan
Perusahaan, menggunakan kebijakan
akuntansi yang konsisten. Seluruh saldo akun, transaksi, penghasilan dan beban antar perusahaan yang signifikan, dan laba atau rugi hasil transaksi dari intra-grup yang belum direalisasi telah dieliminasi.
The financial statements of the subsidiaries are prepared for the same reporting period as the Company, using consistent accounting policies. All significant intra and inter-group balances, transactions, income and expenses, and unrealized profits and losses resulting from intra-group transactions have been eliminated.
Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Grup memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian.
Pengendalian dianggap ada ketika
Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah hak suara entitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Group obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than a half of the voting power of an entity.
Seluruh laba rugi komprehensif suatu entitas anak diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan nonpengendali (“KNP”) bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.
Total comprehensive income within a subsidiary is attributed to the owners of the parent and to the non-controlling interests
(“NCI”) even if that results in a deficit balance.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas
induk pada entitas anak yang tidak
mengakibatkan hilangnya pengendalian,
dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup:
A change in the parent’s ownership interest in
a subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction. If the Group loses control over a subsidiary, it:
(i) menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak; (ii) menghentikan pengakuan jumlah tercatat
setiap KNP;
(iii) menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
(i) derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; (ii) derecognizes the carrying amount of any
NCI;
(iii) derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;
(iv) mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
(v) mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
(vi) mengakui setiap perbedaan yang
dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian; dan
(iv) recognizes the fair value of the consideration received;
(v) recognizes the fair value of any investment retained;
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas
induk pada entitas anak yang tidak
mengakibatkan hilangnya pengendalian,
dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup: (lanjutan)
A change in the parent’s ownership interest in a subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction. If the Group loses control over a subsidiary, it: (continued)
(vii) mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai penghasilan komprehensif ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
(vii) reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries, not attributable directly or indirectly to the parent company, which are presented in the consolidated statement of income and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company.
c. Kombinasi bisnis c. Business combination
Kombinasi bisnis dicatat dengan
menggunakan metode akuisisi. Biaya
perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada pihak yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan dan disertakan dalam beban-beban administrasi.
Business combinations are accounted by using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at fair value on acquisition date and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the
proportionate share of the acquiree’s
identifiable net assets. Acquisition costs incurred are expensed and included in administrative expenses.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.
c. Kombinasi bisnis (lanjutan) c. Business combination (continued)
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai keuntungan dari pembelian dengan diskon setelah sebelumnya manajemen meninjau kembali identifikasi dan pengukuran nilai wajar dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in the consolidated statement of income and other comprehensive income as gain on bargain purchase after previously management assessing the identification and fair value measurement of the acquired assets and the assumed liabilities.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of
the Group’s Cash-generating Units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that unit is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.
d. Transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali
d. Restructuring transactions of entities under common control
Grup menerapkan PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”. Revisi terhadap PSAK No. 38 menetapkan secara spesifik bahwa ruang lingkupnya hanya meliputi kombinasi bisnis yang memenuhi persyaratan kombinasi bisnis sesuai dengan PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” yang dilakukan dengan entitas sepengendali.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
d. Transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali (lanjutan)
d. Restructuring transactions of entities under common control (continued)
Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, aset atau liabilitas yang dialihkan dicatat pada nilai buku sebagai kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan.
The restructuring transaction of entities under common control does not result in a change of the economic substance of the ownership of assets, liabilities, shares or other instruments of ownership which are exchanged, assets or liabilities transferred are recorded at book values as a business combination using the pooling-of-interests method.
Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepentingan, dimana selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dengan jumlah tercatat aset neto entitas yang diakuisisi diakui sebagai bagian dari akun "Tambahan Modal Disetor" pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Dalam menerapkan metode penyatuan
kepemilikan tersebut, unsur-unsur laporan keuangan dari entitas yang bergabung disajikan seolah-olah penggabungan tersebut telah terjadi sejak awal periode entitas yang bergabung berada dalam sepengendalian.
Business combinations under common control are accounted for using the pooling-of-interest method, whereby the difference between the considerations transferred and the book value of the net assets of the acquiree is recognized as part of "Additional Paid-in Capital" in the consolidated statement of financial position. In applying the said pooling-of-interest method, the components of the financial statements of the combining entities are presented as if the combination has occurred since the beginning of the period of the combining entity become under common control.
e. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing e. Foreign currency transactions and
balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi
perbankan terakhir untuk tahun yang
bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated at the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last banking transaction date of the year, as published by Bank Indonesia, and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year.
Pada tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut (angka penuh dalam Rupiah):
f. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi f. Transactions with related parties
Grup mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi, dengan definisi yang diuraikan pada revisi PSAK No. 7 (Revisi 2010).
The Group has transactions with related parties, as defined in the revised PSAK No. 7 (Revised 2010).
Kecuali diungkapkan khusus sebagai pihak-pihak berelasi, maka pihak-pihak-pihak-pihak lain yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan pihak ketiga.
Unless specifically identified as related parties, the parties disclosed in the notes to the consolidated financial statements are third parties.
g. Kas dan bank g. Cash on hand and in banks
Kas dan bank terdiri dari kas dan bank yang tidak dibatasi penggunaannya, dan digunakan
untuk kepentingan laporan arus kas
konsolidasian.
Cash on hand and in banks consist of cash on hand and in banks which are not restricted to use, and use for the purpose of the consolidated statement of cash flows.
h. Biaya dibayar dimuka h. Prepaid expenses
Biaya dibayar dimuka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya.
Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited.
i. Persediaan i. Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan
dengan menggunakan metode rata-rata
tertimbang. Nilai realisasi neto persediaan adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value. Cost is calculated using weighted-average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
Grup menetapkan penyisihan untuk
keusangan dan/atau penurunan nilai
persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
j. Instrumen keuangan j. Financial instruments
Aset keuangan Financial assets
Pengakuan dan pengukuran awal Initial recognition and measurement
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Grup menetapkan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi kembali pada setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar, namun dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, maka nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut.
At initial recognition, as financial assets are measured at fair value, but in the case of financial assets are not at fair value through profit or loss, the related fair values is added with the transactions costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets.
Aset keuangan utama Grup meliputi kas dan bank pihak berelasi dan pihak ketiga, piutang usaha - pihak ketiga, piutang lain-lain - pihak berelasi, piutang lain-lain - pihak ketiga, dan aset tidak lancar lainnya yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Group’s principal financial assets include
cash on hand and in banks related party and
Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement
• Pinjaman yang diberikan dan piutang • Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No. 55 mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (“SBE”). Keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laba atau rugi ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, PSAK No. 55 requires such assets to be carried at amortized cost using the Effective Interest
Rate (“EIR”) method. The related gains or
j. Instrumen keuangan (lanjutan) j. Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal
(lanjutan)
Subsequent measurement (continued)
• Pinjaman yang diberikan dan piutang
(lanjutan) • Loans and receivables (continued)
Penyisihan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa Grup tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi. Rincian lebih lanjut
tentang kebijakan akuntansi untuk
penurunan nilai aset keuangan
diungkapkan dalam catatan di bawah ini.
An allowance is made for uncollectible amounts when there is objective evidence that the Group will not be able to collect the receivables. Bad debts are written off when identified. Further details on the accounting policy for impairment of financial assets are disclosed below in this note.
Penghentian pengakuan Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:
A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
i) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
i) the contractual rights to receive cash flows from the financial assets have expired; or
ii) Grup mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui
suatu kesepakatan penyerahan dan
apabila (I) secara substansial mentransfer
seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (II) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset
keuangan tersebut, namun telah
mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
j. Instrumen keuangan (lanjutan) j. Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)
Penghentian pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)
Ketika Grup mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan, Grup mengevaluasi sejauh mana Grup memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut. Pada saat Grup tidak mentransfer maupun tidak mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut, juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka aset keuangan tersebut diakui oleh Grup sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
When the Group has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a “pass-through” arrangement, it evaluates if and to what extent it has retained the risks and rewards of ownership. When the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset nor transferred control of the financial asset, the financial asset is recognized
to the extent of the Group’s continuing
involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.
Dalam hal ini, Grup juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Grup yang ditahan.
In that case, the Group also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Group has retained.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui sebagai laba atau rugi.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized as the profit or loss.
Penurunan nilai Impairment
Pada setiap tanggal pelaporan, Grup
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.