PERIODE BERJALAN 192.627.425 3.936.695 196.564.120 INCOME FOR THE PERIOD
4. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
4. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
(continued)
Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: (lanjutan)
The following judgments are made by management
in the process of applying the Group’s accounting
policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements: (continued)
Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan Classification of financial assets and financial liabilities
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 50 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2.
The Group determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 50. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are
accounted for in accordance with the Group’s
accounting policies disclosed in Note 2.
Estimasi dan asumsi Estimates and assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang
tersedia pada saat laporan keuangan
konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di
luar kendali Grup. Perubahan tersebut
dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of uncertainty of estimation at the reporting date that have a significant risk of causing material adjustments to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group bases its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Penyisihan atas penurunan nilai uang muka perkebunan plasma dan piutang plasma
Allowance for impairment of advances for plasma plantations and plasma receivables
Seperti dijelaskan dalam Catatan 2, uang muka perkebunan plasma dan piutang plasma antara lain merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma. Grup mengevaluasi kelebihan atas akumulasi biaya pengembangan atas pendanaan dari bank dan jumlah yang disepakati oleh petani plasma. Dalam hal tersebut, Grup melakukan estimasi jumlah penyisihan atas penurunan nilai uang muka perkebunan plasma dan piutang plasma sesuai fakta dan situasi yang tersedia. Penyisihan ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang diterima.
As explained in Note 2, advances for plasma plantations and plasma receivables, among others, represent advances made for the costs to develop plasma plantations. The Group evaluates the excess of accumulated development costs over the
bank’s funding and amount agreed by the plasma
farmers. In these cases, the Group estimates the allowance for amount of impairment of advances for plasma plantations and plasma receivables based on available facts and circumstances. These provisions are re-evaluated and adjusted as additional information is received.
Estimasi dan asumsi (lanjutan) Estimates and assumptions (continued)
Penyisihan atas penurunan nilai uang muka perkebunan plasma dan piutang plasma (lanjutan)
Allowance for impairment of advances for plasma plantations and plasma receivables (continued) Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan
akun piutang masing-masing kelompok Koperasi Unit Desa (“KUD”) atau kelompok petani plasma pada akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa seluruh uang muka perkebunan plasma dapat dipulihkan dan piutang plasma dapat tertagih, dan tidak diperlukan penyisihan cadangan penurunan nilai.
Based on a review of the status of each group of
Koperasi Unit Desa (“KUD”) or group of plasma
farmers at the end of the period, the management believes that all advances for plasma plantations are recoverable and plasma receivables are collectible, and allowance for impairment is considered unnecessary.
Penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha Allowance for impairment of trade receivables
Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha. Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih dan tidak diperlukan penyisihan cadangan penurunan nilai atas saldo piutang usaha.
The Group evaluates specific accounts when it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer
and the customer’s current credit status based on
third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables. Management believes that all trade receivables are collectible and allowance for impairment of trade receivables is considered unnecessary.
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan
Allowance for decline in market values and obsolescence of inventories
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian, dan estimasi biaya untuk penjualan. Penyisihan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh persediaan dapat digunakan dan tidak diperlukan penyisihan persediaan usang pada tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember
Allowance for decline in market values and obsolescence of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances,
including but not limited to, the inventories’ own
physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion, and estimated costs to be incurred for their sales. The allowance is re- evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. Management believes that all inventories can be used and no provision for inventory obsolescence is necessary as of June 30, 2015 and December
4. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
4. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
(continued)
Estimasi dan asumsi (lanjutan) Estimates and assumptions (continued)
Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset takberwujud
Depreciation of fixed assets and amortization of intangible assets
Biaya perolehan aset tetap dan aset takberwujud disusutkan dan diamortisasi dengan metode garis
lurus berdasarkan taksiran masa manfaat
ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap dan aset takberwujud masing-masing berkisar antara 4 hingga 20 tahun dan 1 hingga 4 tahun, yang merupakan umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat
pemakaian perkembangan teknologi, dan
perubahan perizinan tertentu dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Oleh karena itu, beban penyusutan dan amortisasi masa depan memiliki kemungkinan untuk diubah.
The costs of fixed assets and intangible assets are depreciated and amortized on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of the fixed assets and intangible assets to be within 4 to 20 years and 1 to 4 years, respectively, which are common life expectations applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage technological development, and certain license could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation and amortization charges could be revised. Therefore future depreciation and amortization charges are likely to be changed.
Nilai tercatat aset tetap neto Grup pada tanggal 30 Juni 2015 adalah sebesar Rp1.787.400.303 (31 Desember 2014: Rp1.706.165.605). Sedangkan untuk aset takberwujud neto pada tanggal 30 Juni 2015 sebesar Rp98.105.807 (31 Desember 2014: Rp99.407.712). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12 dan 13.
The net carrying value of the Group’s fixed assets
as of June 30, 2015 amounted to Rp1,787,400,303 (December 31, 2014: Rp1,706,165,605). While for net intangible assets as of June 30, 2015 amounted to Rp98,105,807 (December 31, 2014: Rp99,407,712). Further details are disclosed in Notes 12 and 13.
Amortisasi tanaman menghasilkan Amortization of mature plantations
Biaya perolehan tanaman menghasilkan
diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama estimasi masa produktif tanaman yang bersangkutan. Manajemen mengestimasi masa produktif tanaman menghasilkan adalah 20 tahun, yang merupakan masa manfaat ekonomis yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan usahanya. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11a.
The costs of mature plantations are amortized on a straight-line basis over their estimated productive lives. Management properly estimates the productive lives of these mature plantations to be 20 years. These are common life expectations adopted in the industries where the Group conducts its business. Further details are disclosed in Note 11a.
Estimasi dan asumsi (lanjutan) Estimated and assumptions (continued)
Pensiun dan imbalan kerja Pension and employee benefits
Pengukuran kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun, dan tingkat kematian. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi- asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban menggunakan “Pendekatan Koridor”. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.
The measurement of the Group’s obligations and
cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age, and mortality rate. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense using
“Corridor Approach”. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate,
significant differences in the Group’s actual
experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense.
Nilai tercatat neto liabilitas imbalan kerja Grup pada
tanggal 30 Juni 2015 adalah sebesar
Rp166.407.732 (31 Desember 2014:
Rp142.711.331). Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam Catatan 21.
The net carrying amount of the Group’s employee
benefits liability as of June 30, 2015 amounted to
Rp166,407,732 (December 31, 2014:
Rp142,711,331). Further details are disclosed in Note 21.
Perpajakan Taxes
Ketidakpastian atas interpretasi dari peraturan pajak yang kompleks, perubahan peraturan pajak, dan jumlah dan saat timbulnya pendapatan kena pajak di masa depan, dapat menyebabkan penyesuaian di masa depan atas pendapatan dan beban pajak yang telah dicatat.
Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations, changes in tax laws, and the amount and timing of future taxable income, could necessitate future adjustments to tax income and expense already recorded.
Penentuan provisi perpajakan memerlukan
pertimbangan signifikan, yang mana keputusan final atas provisi perpajakan tersebut bisa berbeda dari jumlah yang tercatat. Utang pajak penghasilan badan pada tanggal 30 Juni 2015 sebesar Rp5.744.122 (31 Desember 2014: Rp81.688.710). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 17b.
Determining of the tax provision needs significant judgements, in which the final assessment of those tax provision could differ from the carrying amount. The corporate income tax payable as of June 30,
2015 amounted to Rp5,744,122
(December 31, 2014: Rp81,688,710). Further details are disclosed in Note 17b.
4. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
4. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
(continued)
Estimasi dan asumsi (lanjutan) Estimated and assumptions (continued)
Aset pajak tangguhan Deferred tax assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi pajak tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits.
Pada tanggal 30 Juni 2015, Grup memiliki aset pajak tangguhan - rugi pajak, neto sebesar
Rp96.906.201 (31 Desember 2014:
Rp91.442.897) (Catatan 17f). Rugi pajak tersebut terkait kepada entitas-entitas anak yang tanaman perkebunannya masih belum menghasilkan atau baru mulai menghasilkan, belum daluwarsa dan tidak dapat digunakan untuk disalinghapuskan dengan penghasilan kena pajak entitas lain dalam Grup. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 17f.
As of June 30, 2015, the Group has deferred tax assets - tax losses, net amounting to
Rp96,906,201 (December 31, 2014:
Rp91,442,897) (Note 17f). These tax losses related to subsidiaries where the plantations are still in immature stage or just started to mature, are not yet expired and may not be used to offset taxable profits elsewhere in the Group. Further details are disclosed in Note 17f.
Penurunan nilai aset non - keuangan Impairment of non - financial assets
Penurunan nilai terjadi pada saat nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada data yang tersedia dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset.
Berdasarkan penilaian kecuali untuk aset tetap, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas kemungkinan penurunan nilai potensial atas aset nonkeuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014.
An impairment exists when the carrying value of an asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding
sales transactions in an arm’s length transaction of
similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset.
Based on assessment except for fixed assets, management believes that there is no indication of potential impairment of non - financial assets as of the June 30, 2015 and December 31, 2014.
30 Juni 2015/ 31 Desember 2014/
June 30, 2015 December 31, 2014
Kas 4.680.515 2.769.630 Cash on hand
Bank Cash in banks
Pihak berelasi (Catatan 30a) Related party (Note 30a)
Dalam Rupiah In Rupiah
PT Bank Sahabat Sampoerna 5.147.512 22.596.349 PT Bank Sahabat Sampoerna
Pihak ketiga Third parties
Dalam Rupiah In Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 104.084.050 37.904.034 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 37.292.000 47.162.145 (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 20.458.834 38.096.374 (Persero) Tbk PT Bank UOB Indonesia 15.115.497 11.724.838 PT Bank UOB Indonesia PT Bank ANZ Indonesia 1.798.389 - PT Bank ANZ Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk 1.589.838 4.975.317 PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk 128.939 22.514.711 PT Bank Danamon Indonesia Tbk Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp1 miliar) 1.557.330 1.656.191 Others (each below Rp1 billion) Dalam Dolar AS (Catatan 36) In US Dollar (Note 36) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 422.483 4.176.615 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp500 juta) 726.432 1.058.914 Others (each below Rp500 million)
Sub-total 188.321.304 191.865.488 Sub-total
Total 193.001.819 194.635.118 Total
6. PIUTANG USAHA DAN LAIN-LAIN 6. TRADE AND OTHER RECEIVABLES
Piutang Usaha - Pihak Ketiga Trade Receivables - Third Parties
30 Juni 2015/ 31 Desember 2014/
June 30, 2015 December 31, 2014
Dalam Rupiah 123.872.899 83.972.268 In Rupiah
Dalam Dolar AS (Catatan 36) - 6.400.433 In US Dollar (Note 36)
Total 123.872.899 90.372.701 Total
Piutang usaha terutama merupakan piutang kepada pelanggan sehubungan dengan penjualan minyak sawit dan inti sawit. Piutang usaha akan jatuh tempo dalam waktu 30 hari.
Trade receivables mainly represent receivables from customers for sale of crude palm oil and palm kernel. Trade receivables will be due in 30 days. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap indikasi
penurunan nilai pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih sehingga tidak diperlukan penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha.
Based on the results of review for impairment at the end of the year, the management believes that all trade receivables can be collected and no allowance for impairment of trade receivables is necessary.
Piutang usaha tertentu Grup sebesar Rp3.483.689 (31 Desember 2014 : Rp3.140.181) digunakan
Certain trade receivables of the Group amounted to Rp3,483,689 (December 31, 2014 : Rp3,140,181)