PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014 dan Laporan Auditor Independen /
Consolidated Financial Statements
Daftar Isi Table of Contents
Halaman/ Page
Pernyataan Direksi Directors’ Statement
Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 - 3 Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 4 - 5 Consolidated Statement of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6 Consolidates Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian 7 Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements
taken as a whole
Notes 2014 2013
Aset Assets
Aset Lancar Current Assets
Kas dan setara kas 3f,3g,3o,5,36,40 46.708.782.437 5.196.102.122 Cash and cash equivalents
Piutang usaha Trade receivables-
Pihak ketiga 3f,3o,6,36,40 274.353.852.156 293.742.910.283 Third parties Piutang lain-lain
Pihak ketiga 3f,7,36 17.943.347.940 556.584.569 Other receivables Persediaan - bersih 3i,8 24.000.000 8.230.294.001 Inventories - net Pajak dibayar di muka 32a 63.327.348.771 70.180.512.799 Prepaid tax
Uang muka 9 7.605.127.163 41.464.596.808 Advance payment
Biaya dibayar di muka 3j,10 1.131.834.985 1.901.077.337 Prepaid expenses Aset lancar lainnya 11 24.000.000.000 24.000.000.000 Other current assets
Jumlah Aset Lancar 435.094.293.452 445.272.077.919 Total Current Assets
Aset Tidak Lancar Non-Current Assets
Investasi jangka panjang 3m,12 15.261.642.470 52.077.678.403 Long term investment Aset pajak tangguhan 3r,4,32c 1.083.913.022 1.865.078.544 Deferred tax assets Aset tetap - bersih 3k,4,13 14.285.752.878 15.263.805.361 Property and equipment-net Biaya yang dapat dipulihkan 14 - 160.062.930.972 Recoverable cost
Goodwill 3e,15 11.125.525.445 26.814.985.080 Goodwill
Aset lain-lain 16 1.307.575.892 9.528.703.456 Other Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 43.064.409.707 265.613.181.816 Total Non-Current Assets
Catatan/
Notes 2014 2013
Liabilitas dan Ekuitas Liabilities and Equity
Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities
Utang jangka pendek 3f,17,36 82.934.023.188 195.452.028.757 Short-term loan
Utang usaha Trade payables
Pihak ketiga 3f,3o,18,36,40 145.777.865.043 26.473.245.529 Third parties
Utang pajak 3r,32b 191.060.949 3.738.746.479 Taxes payable
Biaya yang masih harus dibayar 3f,19,36 7.718.707.045 13.340.423.024 Accrued expenses Uang muka dan jaminan 20 4.646.573.526 76.176.940.399 Advance received and deposit Pendapatan diterima di muka 21 - 148.500.000 Unearned revenues
Utang lain-lain 22 44.760.479.959 39.479.245.298 Other payables
Bagian utang jangka panjang yang Long term payable
jatuh tempo dalam satu tahun 3f,23,36 4.999.999.997 15.750.000.003 portion net of due in one year Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 291.028.709.707 370.559.129.489 Total Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang Non-Current Liabilities
Bagian utang jangka panjang setelah
dikurangi dengan bagian jatuh Long term payable portion
tempo dalam satu tahun 3f,23,36 - 4.999.999.997 net of due in one year
Estimasi liabilitas Estimated liabilities for
imbalan kerja 3p,4,34 3.490.645.000 4.423.284.000 employee benefits
Liabilitas lain-lain Other non-current
jangka panjang 24 - 893.993.185 liabilities Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 3.490.645.000 10.317.277.182 Total Non-Current Liabilities
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian
secara keseluruhan.
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements
taken as a whole.
Notes 2014 2013
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan
Kepada Pemilik Entitas Equity Attributable to
Induk Owners of the Parent
Modal Saham - nilai nominal
Rp 500 per saham Capital Stock - Rp 500 par value
Modal dasar 1.344.000.000 per share authorized
saham modal ditempatkan 1,344,000,000 shares
dan disetor penuh Issued and fully paid
1.159.200.024 saham 1,159,200,024 shares
(1.159.200.000 saham) 1b,25 579.600.012.000 579.600.000.000 (1,159,200,000 shares) Tambahan modal disetor 3t,26 (11.389.551.711) (11.389.551.711) Additional paid in capital
Pendapatan (beban) komprehesif Other comprehensive income
lain: (expenses):
Rugi yang belum terealisasi Unrealized loss on
atas efek tersedia untuk dijual 3f,12 (106.727.262.908) (70.520.882.213) available for sale investment Translation difference on
Selisih kurs penjabaran laporan subsidiaries financial
keuangan entitas anak 3b 42.275.894.952 (10.385.944.563) statements Tambahan modal disetor lainnya 1b - 12.000 Other additional paid in capital
Saldo laba (defisit) Retained earnings (deficit)
Telah ditentukan penggunaannya 27 1.750.000.000 1.750.000.000 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya (322.495.107.930) (159.670.145.019) Unappropriated Jumlah Ekuitas yang Dapat
Diatribusikan kepada Pemilik Net Equity Attributable to
Entitas Induk 183.013.984.403 329.383.488.494 Owners of the Parent
Kepentingan Non Pengendali 28 625.364.049 625.364.570 Non-Controlling Interest
Jumlah Ekuitas 183.639.348.452 330.008.853.064 Total Equity
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 478.158.703.159 710.885.259.735 Total Liabilities and Equity
Catatan/
Notes 2014 2013
Pendapatan 3q,29 2.298.998.800.229 2.192.652.949.873 Revenue
Beban Pokok Penjualan 3q,30 (2.174.476.427.775) (2.098.323.502.142) Cost of Goods Sold
Laba Kotor 124.522.372.454 94.329.447.731 Gross Profit
Beban Usaha Operating Expenses
Penjualan 3q,31 94.782.424.456 85.684.683.512 Selling
Umum dan administrasi 3q,31 17.613.251.746 7.772.638.450 General and administrative Jumlah Beban Usaha 112.395.676.202 93.457.321.962 Total OperatingExpenses
Laba Usaha 12.126.696.252 872.125.769 Income from Operation
Pendapatan (Beban) Lain-lain Other Income (expenses)
Laba selisih kurs - bersih 2.106.348.667 20.724.785.872 Foreign exchange - Net Penghasilan bunga 102.622.549 257.021.761 Interest income Rugi pelepasan TAC - Pertamina 38 (143.628.458.675) - Loss on disposal of TAC - Pertamina Penurunan nilai goodwill 15 (15.689.459.634) (27.213.029.266) Impairment value of goodwill Beban bunga dan beban pendanaan (19.927.434.911) (27.519.813.837) Interest expense and finance charges Laba penjualan aset tetap - 4.266.667 Gain (Loss) on sale of fixed assets
Pendapatan sewa 3.707.723.674 3.314.030.573 Rent income
Lain-lain - bersih (1.286.446.990) 1.660.585.564 Others - net
Jumlah Beban Lain-lain - Bersih (174.615.105.320) (28.772.152.666) Total Other Charges - Net
Rugi Sebelum Pajak Penghasilan (162.488.409.068) (27.900.026.897) Loss Before Income Tax
Beban Pajak Penghasilan 3r,4,32c (336.554.364) (20.990.210) Tax Benefit Expenses
Jumlah Rugi Tahun berjalan (162.824.963.432) (27.921.017.107) Total loss For the Current Year
Jumlah Rugi Periode Berjalan Yang
dapat Diatribusikan kepada : Total loss For the year Attribute to:
Pemilik Entitas Induk (162.824.962.911) (27.921.108.687) Owners of the Parent Kepentingan Non Pengendali (521) 91.580 Non-Controlling Interests
Jumlah (162.824.963.432) (27.921.017.107) Total
Rugi Per Saham 3s,33 (140,46) (24,09) Loss Per Share
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian
secara keseluruhan.
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements
taken as a whole.
Catatan/
Notes 2014 2013
Pendapatan (Beban) Other Comprehensive
Komprehensif Lain: Income (Expenses):
Selisih kurs atas penjabaran Translation difference
laporan keuangan 52.661.839.515 (1.592.890.974) on financial statement
Laba (rugi) yang belum terealisasi Unrealized gain (loss) on available
atas efek tersedia untuk dijual (36.206.380.695) (3.079.713.758) for sale investments
Jumlah Rugi Komprehensif Total Comprehensive Loss
Periode Berjalan (146.369.504.612) (32.593.621.839) For the Year
Jumlah Rugi Komprehensif
Tahun Berjalan yang dapat Total Comprehensive Loss
Diatribusikan kepada: For the Current Year Attribute to:
Pemilik Entitas Induk (146.369.504.091) (32.593.713.419) Owners Of the Parent Kepentingan Non Pengendali (521) 91.580 Non-Controlling Interests
Tambahan modal disetor / Additional paid in capital
Laba (rugi) yang Selisih kurs Tambahan belum terealisasi penjabaran modal atas efek tersedia laporan keuangan disetor untuk dijual/ entitas anak/ lainnya /
Biaya emisi Unrealized Translation Other Kepentingan
saham gain (loss) on difference on additional Telah ditentukan Belum ditentukan non pengendali/
Modal saham/ / Issuance cost available-for-sale subsidiaries financial paid in penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah/ non-controlling Jumlah ekuitas/
Capital stock of shares investments statements capital Appropriated Unappropriated Total interest Total Equity
Saldo 1 Januari 2013 579.600.000.000 (11.389.551.711) (67.441.168.455) (8.793.053.589) - 1.750.000.000 (131.749.036.332) 361.977.189.913 272.990 361.977.462.903 Balance January 1, 2013 Konversi waran (Catatan 1b) - - - - 12.000 - - 12.000 - 12.000 Warant convertion (Notes 1b)
Penambahan kepentingan - - Addition of non-controlling
non pengendali (Catatan 28) - - - - - - - - 625.000.000 625.000.000 interest (Notes 28)
Jumlah rugi komprehensif - - Total comprehensive
tahun berjalan - - (3.079.713.758) (1.592.890.974) - - (27.921.108.687) (32.593.713.419) 91.580 (32.593.621.839) loss for the year
Saldo 31 December 2013 579.600.000.000 (11.389.551.711) (70.520.882.213) (10.385.944.563) 12.000 1.750.000.000 (159.670.145.019) 329.383.488.494 625.364.570 330.008.853.064 Balance December 31, 2013
Reklasifikasi konversi Warant convertion
waran (Catatan 1b) 12.000 - - - - - - 12.000 - 12.000 reclassification (Notes 1b)
Jumlah rugi komprehensif - - Total comprehensive
tahun berjalan - - (36.206.380.695) 52.661.839.515 (12.000) - (162.824.962.911) (146.369.516.091) (521) (146.369.516.612) loss for the year
Saldo 31 December 2014 579.600.012.000 (11.389.551.711) (106.727.262.908) 42.275.894.952 - 1.750.000.000 (322.495.107.930) 183.013.984.403 625.364.049 183.639.348.452 Balance December 31, 2014 Saldo laba (defisit)/
Retained earnings (deficit) Pendapatan (beban) komprehensif lain /
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian
secara keseluruhan.
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements
taken as a whole.
Notes 2014 2013
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Cash Flows from
Operating Activities
Penerimaan dari pelanggan 7,31 2.229.470.728.112 2.241.818.758.406 Receipts from customers
Pembayaran kepada pemasok Payments to suppliers and
dan beban lain (2.084.816.454.006) (2.310.547.923.571) others expenses Pembayaran kepada karyawan (7.662.039.982) (7.108.687.435) Payments to employees
Pembayaran pajak Payments of corporate
penghasilan badan 32c (124.227.372) (225.598.580) income tax
Kas Bersih Digunakan Untuk Net Cash Used in
Aktivitas Operasi 136.868.006.752 (76.063.451.180) Operating Activities
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Cash Flows from
Investment Activities
Acquisition of property, Pembelian aset tetap 13 (64.407.000) (59.159.064) plant and equipment
Proceeds from sales of property Penerimaan dari penjualan aset tetap 13 - 6.233.333 and equipment Penghasilan bunga atas investasi 102.622.549 257.021.761 Interest income on investment
Kas Bersih yang Diperoleh Net Cash Provided by
Dari Aktivitas Investasi 38.215.549 204.096.030 Investment Activities
Arus Kas dari Cash Flows from
Aktivitas Pendanaan Financing Activities
Penerimaan dari utang Receipts from
jangka pendek 18 (112.518.005.569) 102.660.024.558 short-term loan
Pembayaran beban bunga dan Interest expense and finance
beban pendanaan (19.787.375.929) (22.781.247.385) charges paid
Penerimaan (pembayaran) Receipts (payment)
utang jangka panjang 2323 (15.750.000.003) (2.749.999.997) long term payable
Kas Bersih Diperoleh Dari (digunakan Net Cash Provided by (used in)
untuk) Aktivitas Pendanaan (148.055.381.501) 77.128.777.176 Financing Activities
Kenaikan (Penurunan) Bersih Net Increase (Decrease) in
Kas dan Setara Kas (11.149.159.200) 1.269.422.026 Cash and Cash Equivalents
Efek atas selisih kurs penjabaran 52.661.839.515 (1.592.890.974) Effect from translation difference Cash and Cash Equivalents Kas dan Setara Kas Awal Tahun 5.196.102.122 5.519.571.070 At Beginning of Year
Cash and Cash Equivalents
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian Perusahaan a. Company Establishment
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 16 November 1989 berdasarkan Akta Notaris Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., No. 240 yang telah diubah dengan Akta dari Notaris yang sama No. 246 tanggal 31 Mei 1991 mengenai perubahan nama dari PT Bintang Mahkota Semestaraya menjadi PT Bintang Mitra Semestaraya. Akta Pendirian dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-4423. HT.01.01. Th.95 tanggal 17 April 1995 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 19 September 1997 No. 75, Tambahan No. 4209. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Pada tahun 2008, perubahan termasuk dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 10 tanggal 17 September 2008 yang antara lain mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dan persetujuan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM -LK) No. IX.J.1. tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, akta ini telah memperoleh bukti penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-25241 tanggal 15 Desember 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0121799.AH.01.09. Tahun 2008 tanggal 15 Desember 2008.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (the Company) Establishment and its amendments had been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in the Decree No. C2-4423. HT.01.01. Th.95 dated April 17, 1995 and had been published in the state gazette of the Republic of Indonesia dated September 19, 1997 No. 75, Supplement No. 4209. The Company's Articles of Association have been amended several times. In 2008, amendments included by Notarial Deed No. 10 of Fathiah Helmi, S.H., dated September 17, 2008 which, among other things, the increase of issued and paid-up capital of the Company and approval of changes in the Company's Articles of Association to conform with the regulations of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions (BAPEPAM-LK) No. IX.J.1. regarding the Company's Articles of Association Fundamentals for Public Offering of Equity Securities and Public Companies, which has obtained certificate of receipt of notice from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with the Letter of Acceptance Notice of Amendment of Articles of Association No. AHU-AH.01.10-25241 dated December 15, 2008 and has been registered in the Company Code No. AHU-0121799.AH.01.09. in 2008 exactly on December 15, 2008.
Berdasarkan Akta Notaris tanggal 21 Juni 2013 No. 43 dari SP. Henny Singgih, SH., pemegang saham telah setuju atas perubahan dewan komisaris dan direksi dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No AHU-AH.01.10-38084 tanggal 11 September 2013.
Berdasarkan Akta Notaris tanggal 6 Juni 2014 No. 18 dari SP. Henny Singgih, SH., pemegang saham telah setuju atas perubahan dewan komisaris dan direksi dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Based on Notarial Deed No. 43 dated June 21, 2013 of SP. Henny Singgih, SH the shareholders agreed
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
a. Pendirian Perusahaan (Lanjutan) a. Company Establishment (Continued)
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan, industri, percetakan, pertanian, perikanan, real estat, perkebunan, perhutanan, dan jasa angkutan. Saat ini kegiatan usaha utama Perusahaan adalah melakukan investasi pada Entitas Anak dan perdagangan bahan-bahan kimia dan beras. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1989.
In accordance with Article 3 of the Articles of Association of the Company, the scope of its activities is primarily engaged in the field of development, trade, industry, printing, agriculture, fisheries, real estateation, forestry, and transportation services. Currently the Company's main business activities are investing in subsidiaries, trading of chemicals and rice. The company started its commercial operations in 1989.
Perusahaan berkedudukan di Panin Tower - Senayan City Lt.10 JI. Asia Afrika Lot 19, Jakarta, Indonesia.
The Company is located at 10th Floor. Panin Tower - Senayan City, Jalan Asia Afrika Lot. 19, Jakarta, Indonesia.
b. Penawaran Saham Umum Perdana b. Public Offering Corporate Securities
Pada tanggal 6 Desember 1999, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-2449/PM/1999 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk mengadakan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 130.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 29 Desember 1999.
On December 6, 1999, the Company received Effective Statement Letter on Notice of Registration of Emissions Stock No. S-2449/PM/1999 from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) to hold an Initial Public Offering of 130,000,000 shares with a nominal value of IDR 500 per share to the public, at offering price of IDR 500 per share. The Company listed its shares on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) on December 29, 1999.
Pada tanggal 17 September 2008, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua BAPEPAM-LK No. S-6516/BL/2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada para pemegang saham dengan menerbitkan sejumlah 823.200.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per saham sehingga seluruhnya berjumlah Rp 411.600.000.000. Setiap pemegang 20 saham lama berhak atas 49 saham baru yang melekat 7 Waran Seri I yang diberikan oleh 20 old shares are entitled to 49 new shares attached with 7 Warrants Series I granted free by the fully paid with respect to the PUT I have been listed on the Indonesia Stock Exchange.
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
b. Penawaran Saham Umum Perdana (Lanjutan) b. Public Offering Corporate Securities (Continued)
Sejak tanggal 20 November 2013 Waran Seri I tidak berlaku lagi dan tidak diperdagangkan lagi di Bursa Efek Indonesia. Sampai dengan akhir masa berlaku Waran Seri I, terdapat pemegang Waran Seri I yang melaksanakan haknya sebanyak 24 saham.
Since the date of 20 November 2013 Warrant Series I no longer valid and no longer traded on the Indonesia Stock Exchange. As of the end of the applicable Warrant Series I, there is a holder of Series I Warrants are exercised their rights as much as 24 shares.
Dikarenakan belum ditegaskan kembali dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka nilai atas konversi Waran Seri I ke dalam modal saham sebesar Rp 12.000 (24 lembar saham) diakui sebagai bagian dari ekuitas (tambahan modal disetor lainnya).
Because there is reaffirmed in the shareholder General Meeting, the value upon conversion of the Warrant Series I into capital stock of IDR 12,000 (24 shares) are recognized as part of equity (other additional paid-in capital).
c. Akuisisi dan Struktur Entitas Anak c. Acquisition and Structure of Subsidiaries
Perusahaan mengakuisisi saham dan mengambil alih piutang dengan opsi konversi Entitas Anak yang dimiliki oleh PT Regis Energi Indonesia (REI) yang dinotariskan oleh notaris SP. Henny Singgih, S.H. dengan rincian seperti berikut ini :
The Company acquired shares and took over receivables with option conversion of Subsidiaries from PT Regis Energi Indonesia (REI) which were notarized by SP. Henny Singgih, S.H. with details as follows :
BRK IPK RPE BCI
Saham yang diakuisisi Shares acquired
Akta notaris no. 89 2 4 2720 / 2009 Notarial deed no.
Tanggal akta notaris 30 Juni 2009/ 1 Juli 2009/ 1 Juli 2009/ 1 July 2009/ Notarial deed date
June 30, 2009 July 1, 2009 July 1, 2009 July 1, 2009
Jumlah saham (lembar) 4.113 8.325 20.826 50.000 Total shares Harga akuisisi (Rp) 4.000.000.000 4.000.000.000 40.000.000.000 250.000.000.000 Acquisition cost (Rp) Hasil goodwill (Rp) 13.410.898.726 19.568.465.986 20.627.021.725 115.235.696.325 Resulting goodwill (Rp)
Piutang yang diambilalih Receivables takenover
Akta notaris no. 93 3 - - Notarial deed no.
Tanggal akta notaris 30 Juni 2009/ 1 Juli 2009/ - - Notarial deed date
June 30, 2009 July 1/2009 -
-Harga akuisisi (Rp) 153.000.000.000 48.000.000.000 - - Acquisition cost (Rp)
Perhitungan goodwill sehubungan dengan akuisisi Entitas Anak adalah sebagai berikut:
The calculation of goodwill related to the acquisition of Subsidiaries is as follows:
Jumlah harga pembelian Rp 298.000.000.000 Total acquisition cost
Jumlah aset bersih yang diakuisisi Rp 129.157.917.238 Total net assets acquired
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
c. Akuisisi dan Struktur Entitas Anak (Lanjutan) c. Acquisition and Structure of Subsidiaries
(Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan mempunyai Entitas Anak sebagai berikut:
As of December 31,2014 and 2013, the Company has the following Subsidiaries:
Entitas Anak/ Subsidiaries
Lokasi/ Location
Tahun Beroperasi
Secara Komersial/
Start of Commercial
Operation
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah Aset (Rp)/ Total Assets (IDR)
31 Desember/ December 31,
2014
31 Desember/ December 31,
2013
31 Desember/ December 31,
2014
31 Desember/ December 31,
2013 PT Binatek Reka Kruh (BRK) * Jakarta 2002 90,00% 90,00% 35.306.580.095 189.830.578.478
PT Retco Prima Energi (RPE) * Jakarta 2000 99,99% 99,99% 13.589.925.878 13.600.388.519
Bittlestone Capital Inc. (BCI) ** British
Virgin - 100,00% 100,00% 15.261.766.870 52.077.800.293
PT Bintang Raya Anugerah
Lestari (BRAL) *** Jakarta - 50,00% - 1.250.000.000 1.250.000.000
*) Eksplorasi dan Produksi Minyak dan Gas Bumi / Exploration and Production of Oil and Gas
**) Investasi / Investment
***) Perdagangan Umum/General Trading
Pada tanggal 11 Juli 2013, Perusahaan mendirikan PT Bintang Raya Anugerah Lestari (BRAL) berdasarkan akta notaris No. 21.
On July 11, 2013 the Company established PT Bintang Raya Anugerah Lestari (BRAL) based on notarial deed No. 21.
d. Dewan Komisaris dan Direksi serta Karyawan d. Directors, Commissioners, and Employees
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
The Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2014 are as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama : Theophylus Hartono : President Commissioner
Komisaris Independen : Jans Sulga : Independent Commissioner
Direksi Board of Directors
Direktur Utama : Welly Thomas : President Director
Direktur : Ninin Saleh : Director
Direktur Tidak Terafiliasi : Leonard Stephen Jonatan : UnaffiliatedDirector
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
The Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2013 are as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama : Richard Rachmadi Wiriahardja : President Commissioner
Komisaris Independen : Theophylus Hartono : Independent Commissioner
Direksi Board of Directors
Direktur Utama : Welly Thomas : President Director
Direktur : Robinson : Director
Direktur : Suhsih M. Boentoro Director
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued) d. Dewan Komisaris dan Direksi serta Karyawan
(Lanjutan)
d. Directors, Commissioners, and Employees (Continued)
Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Audit Committee as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Komite Audit Audit Committee
Ketua : Theophylus Hartono : Chairman
Anggota : Jhonson Napitupulu : Member
Anggota : Irene Anggreani : Member
Jumlah kompensasi yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 1.537.706.792 dan Rp 2.155.756.491.
Total compensation provided to the Commissioners and Directors of the Company for the year ended December 31, 2014 and 2013 amounted to IDR 1,537,706,792 and IDR 2,155,756,491, respectively.
Tahun 2014 dan 2013, Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai jumlah karyawan masing-masing 47 dan 59 orang.
In year 2014 and 2013, the Company and Subsidiaries had a total employee of 47 and 59 persons each year, respectively.
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARS (“ISAK”)
a. Standar yang Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2014)
a. Standards Effective in the Current Year (on or after January 1, 2014)
Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan
standar akuntansi keuangan (“SAK”) dan intrepretasi standar akuntansi keuangan (“ISAK”)
baru dan revisi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang dianggap relevan dengan kegiatan operasinya dan mempengaruhi laporan keuangan berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2014.
In the current year, the Company has adopted all of the new and revised financial accounting standards (SAK) and interpretation to financial accounting standards (ISAK) issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to their operations and affected to the financial statements effective for accounting period beginning on or after January 1, 2014.
SAK dan ISAK baru dan revisi yang berlaku efektif dalam tahun berjalan (1 Januari 2014) adalah sebagai berikut:
New and revised SAKs and ISAKs effective in the current year are as follows:
- ISAK No. 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan”.
ISAK No. 27 mengatur perjanjian untuk pengalihan aset dari pelanggan yang akan digunakan untuk menghubungkan pelanggan atau menyediakan pelanggan dengan pasokan yang berkelanjutan barang atau jasa.
- ISAK No. 27, “Transfer of Assets from Customers”.
ISAK No. 27 applies to agreements for the transfer of assets from a customer that is to be used to connect the customer to a network or provide the customer with an ongoing supply of goods or services.
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI
(Lanjutan)
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) (Continued) Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka”.
ISAK 29 berlaku hanya untuk pengakuan dan pengukuran awal dan kemudian atas biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan pertambangan permukaan selama tahap pengupasan lapisan tanah tahap produksi pada pertambangan.
- SAK No. 29, “Stripping Cost in the Production
Phase of a Surface Mine”.
ISAK 29 applies only to recognition and initial and subsequent measurement stripping costs that are incurred in surface mining activity during the production phase of the mine.
b. Berikut SAK dan ISAK yang dicabut efektif 1 Januari 2014:
b. Revocation of SAK and ISAK Effective in the Current Year (January 1, 2014):
- PPSAK No.12, “Pencabutan PSAK 33 (Revisi 2011):
Akuntansi Pertambangan Umum”.
- PPSAK No. 12, “Revocation of PSAK 33 (Revised 2011): Stripping Activities and Environmental Management in General Mining”.
c. Standar yang Telah Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan
c. Standards Issued Not Effective in the Current Year
Berikut ini adalah SAK dan ISAK baru dan revisi yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015:
New and revised SAKs and ISAKs effective for accounting period beginning on or after January 1, 2015:
- PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”. Judul yang digunakan oleh PSAK 1 revisi ini untuk “Laporan Laba Rugi Komprehensif” telah berubah menjadi “Laporan Laba Rugi dan Pendapatan Komprehensif Lain”. Namun, PSAK 1 masih memungkinkan entitas untuk menggunakan judul lainnya. Perubahan tersebut mengharuskan entitas untuk memisahkan item yang disajikan dalam pendapatan komprehensif lain menjadi dua kelompok, berdasarkan pada apakah dapat atau tidaknya dilakukan penyesuaian reklasifikasi ke laporan laba rugi di masa depan. Item yang tidak akan dilakukan penyesuian reklasifikasi harus disajikan secara terpisah dari item yang dapat dilakukan penyesuaian reklasifikasi di masa depan. Entitas yang menyajikan item pendapatan komprehensif lain sebelum pajak diharuskan untuk menunjukkan jumlah pajak yang terkait dengan dua kelompok secara terpisah.
- PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of
Financial Statements”. The title used by this revised PSAK No. 1 for the “Statement of Comprehensive Income” has changed to “Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income”. However, PSAK No. 1 still permits entities to use other titles. The amendment requires entities to separate items presented in other comprehensive income (OCI) into two groups, based on whether or not they may be reclassified to profit or loss subsequently. Items that will not be reclassified must be presented separately from items that may be reclassified subsequently. Entities that present OCI items before tax will be required to show the amount of tax related to the two groups separately.
- PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan KeuanganTersendiri”. PSAK 4 revisi telah diubah namanya menjadi “Laporan Keuangan Tersendiri”;
PSAK ini berlanjut menjadi standar yang mengatur hanya untuk laporan keuangan tersendiri.
- PSAK No. 4 (Revised 2013), “Separate Financial
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI
(Lanjutan)
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) (Continued)
c. Standar yang Telah Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (lanjutan)
c. Standards Issued Not Effective in the Current Year (continued)
- PSAK No.15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas
Asosiasi dan Ventura Bersama”. PSAK ini menggantikan PSAK No. 15 (Revisi 2009) “Investasi pada Entitas Asosiasi”. Ventura bersama dicatat dengan menggunakan metode ekuitas sesuai dengan PSAK 15 (Revisi 2013), "Investasi pada EntitasAsosiasi dan Ventura Bersama”. Entitas tidak dapat lagi mempertangungjawabkan partisipasi dalam ventura bersama dengan menggunakan metode konsolidasi proporsional.
- PSAK No. 15 (Revised 2013), “Investments in
Associates and Joint Ventures”. This PSAK superseded PSAK No. 15 (Revised 2009) “Investment in Associates”. Joint ventures are accounted for using the equity method in accordance with revised PSAK No. 15 (Revised 2013), “Investments in Associates and Joint Ventures”. Entities can no longer account for an interest in a joint venture using the proportionate consolidation method.
- PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
Perubahan utama adalah pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial (pengukuran kembali), pengakuan biaya jasa lalu/kurtailmen, penyajian dalam laporan laba rugi, persyaratan pengungkapan, perbedaan
antara imbalan “jangka pendek” dan “jangka panjang lain”, perlakuan biaya dan pajak yang berkaitan
program imbalan kerja, pesangon pemutusan kontrak kerja, fitur berbagi risiko atau biaya.
- PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”. The key changes are recognition of actuarial gains and losses (remeasurements), recognition of past service costs/curtailment, presentation in the income statement, disclosure requirements, distinction between “short-term” and “other long-term” benefits, treatment of expenses and taxes relating to employee benefit plans, termination benefits, risk or cost sharing features.
- PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”.
Dua revisi utama telah dilakukan untuk PSAK 46 (Revisi 2010). Revisi ini menekankan bahwa konsep
“laba fiskal” menyiratkan bersih daripada laba kena
pajak kotor. Pajak yang didasarkan pada penerimaan penjualan kotor (disebut pajak final) berada di luar lingkup PSAK 46 (Revisi 2014) dan akan dicatat dengan menggunakan PSAK 57 "Provisi, Kewajiban
Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” sebagai gantinya
serta perubahan pajak tangguhan pada properti investasi.
- PSAK No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”. The two major revisions have been made to PSAK No. 46 (Revised 2010). This revision emphasized that the concept of ‘taxable profit’ implies a net rather than gross taxable amount. Taxes that are based on gross sales receipts (referred to final tax) are outside the scope of PSAK No. 46 (Revised 2014) and will be accounted for using PSAK No. 57 “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets” instead and amendment to deferred tax on investment property.
- PSAK No. 48 (Revisi 2013), “Penurunan Nilai Asset”.
PSAK revisi ini menggantikan PSAK No. 48 (Revisi 2009). Ini adalah konsekuensi perubahan atas
penerbitan PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”.
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI
(Lanjutan)
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) (Continued)
c. Standar yang Telah Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (lanjutan)
c. Standards Issued Not Effective in the Current Year (continued)
- PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”. Perubahan ini menjelaskan beberapa persyaratan untuk saling hapus aset keuangan dan kewajiban keuangan pada posisi keuangan.
- PSAK No. 50 (Revised 2014), “Financial
Instruments: Presentation”. This amendment
clarifies some of the requirements to for offsetting financial assets and financial liabilities on the financial position.
- PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran”.
Sejumlah perubahan telah dibuat untuk PSAK No. 55 (Revisi 2011) sebagai akibat penerbitan PSAK No. 68 "Pengukuran Nilai Wajar". Dua perubahan penting lainnya yang telah dibuat (1) opsi beli, opsi jual dan opsi prabayar (2) akuntansi lindung nilai dari pembaruan (novasi) derivatif dan kelanjutan.
- PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial
Instruments: Recognition and Measurement”. A number of amendments have been made to PSAK No. 55 (Revised 2011) as a result of the untuk meningkatkan pengungkapan saling hapus saat ini seperti yang dipersyaratkan oleh PSAK No. 50 (Revisi 2014) dan untuk mengakomodasi pengungkapan nilai wajar baru seperti yang dipersyaratkan oleh PSAK No. 68.
- PSAK No. 60 (Revised 2014), “Financial
Instruments: Disclosures”. PSAK No. 60 has also been amended to enhance current offsetting disclosures as required by PSAK No. 50 (Revised 2014) and to accommodate new fair value disclosure requirements as required by PSAK No. 68.
- PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi”.
PSAK No. 65 menggantikan semua pedoman tentang pengendalian dan konsolidasi dalam PSAK No. 4
(Revisi 2009), “Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri”, dan ISAK No. 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi - Entitas Bertujuan Khusus”.
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI
(Lanjutan)
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) (Continued)
pengungkapan yang diperlukan untuk entitas pelaporan dalam dua standar baru, PSAK No. 65, "Laporan Keuangan Konsolidasi", dan PSAK No. 66, "Pengaturan Bersama". Pengungkapan yang diperlukan dalam bidang berikut (1) Pertimbangan dan Asumsi yang Signifikan (2) Partisipasi Dalam Significant Judgements and Assumptions (2) Interests in Subsidiaries (3) Interests in Joint Arrangements and Associates.
- PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”.
PSAK No. 68 menjelaskan bagaimana mengukur nilai wajar dan bertujuan untuk meningkatkan pengungkapan nilai wajar; PSAK ini memberikan definisi nilai wajar, pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan, asumsi pelaku pasar, penggunaan tertinggi dan terbaik, harga bid dan ask, premis penilaian, hirarki nilai wajar, termasuk persyaratan pengungkapan yang ditingkatkan.
- PSAK No. 68, “Fair Value Measurements”.
PSAK No. 68 explains how to measure fair value and aims to enhance fair value disclosures; This PSAK sets definition of fair value, principal or most advantageous market, market participant assumptions, highest and best use, bid and ask prices, fair value hierarchy, includes enhanced disclosure requirements.
- ISAK No. 26 (Revised 2013), “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”. Ini mengantikan ISAK No.26
(2009). Revisi ISAK No. 26 menegaskan kembali pelakuan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2014) bahwa entitas harus menilai apakah derivatif yang melekat diperlukan untuk dipisahkan dari kontrak utama dan dicatat sebagai derivatif ketika entitas menjadi salah satu pihak kontrak pertama kali.
- ISAK No. 26 (Revised 2014), “Reassessment of
Embedded Derivatives”. This superseded ISAK No. 26 (2009).The revised ISAK No. 26 re-confirms the treatment in PSAK No. 55 (Revised 2014) that an entity should assess whether an embedded derivative is required to be separated from the host contract and accounted for as a derivative when the entity first becomes a party to the contract.
Beberapa dari SAK dan ISAK yang berlaku dalam tahun berjalan dan relevan dengan kegiatan Perusahaan telah diterapkan sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi.
Several SAKs and ISAKs that became effective in the current year and are relevant to the Company’s operation have been adopted as disclosed in the “Summary of Significant Accounting Polices”.
Beberapa SAK dan ISAK lainnya yang tidak relevan dengan kegiatan Perusahaan atau mungkin akan mempengaruhi kebijakan akuntansinya dimasa depan sedang dievaluasi oleh manajemen potensi dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan .
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014, yaitu sebagai berikut:
The accounting policies have been applied consistently in the preparation of consolidated financial statements except for the adoption of several new and revised SAKs and ISAKs that effective on or after January 1, 2014, as follows:
a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan SAK, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, termasuk standar baru dan yang direvisi , yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2013 dan 2014, serta Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (sekarang menjadi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yaitu Peraturan No.VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang berlaku untuk laporan keuangan yang berakhir pada atau setelah tanggal 31 Desember 2012.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with SAK, which comprises the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants, including applicable new and revised standards, effective on January 1, 2013 and 2014, and Attachment to the Decision of the Chairman of Bapepam – LK (now becoming Indonesian Financial Services Authority or OJK) No. Kep-347/BL/2012 dated June 25, 2012 that is Regulation No.VIII.G.7 regarding Presentation and Disclosures of the Financial Statements of the Public Company that effective for the financial statements that ended on or after December 31, 2012.
b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan b. Basis of Preparation of Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas yang menggunakan dasar kas.
The consolidated financial statements have been prepared on the assumption of going concern and accrual basis except for statements of cash flows using cash basis.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi dalam masing-masing akun tersebut.
The measurement in the consolidated financial statements is historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies of respective account.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah (Rp) yang juga merupakan mata uang fungsional Kelompok usaha.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Rupiah (Rp) which also represents functional currency of the Group.
Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara restrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya maka entitas menyajikan kembali laporan keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan.
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan (Lanjutan) b. Basis of Preparation of Financial Statements (Continued)
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah. Untuk BCl dan RPE yang pelaporan dan pencatatannya menggunakan Dolar Amerika Serikat ("$AS") sebagai mata uang fungsional, untuk tujuan konsolidasian laporan keuangan BCl dan RPE dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan dasar sebagai berikut:
The currency used in the preparation of consolidated financial statements is Rupiah. For BCI and RPE reporting and recording in US Dollar (“US$”) as the functional currency, for the purposes of the consolidated financial statements BCl and RPE are translated into rupiah using the following basis:
 Akun-akun laporan posisi keuangan: aset dan liabilitas dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan akun lainnya dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Kurs pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah Rp 12.440 dan Rp 12.189 per AS$ 1.
 Statements of Financial Position accounts: assets and liabilities are translated using the middle rate at the statements of financial position date and the other accounts are translated using the rate at the date of transaction. The rate as of December 31, 2014 and 2013 are IDR 12,440 and IDR 12,189 per 1US$, respectively.
 Akun-akun laporan laba rugi komprehensif dijabarkan dengan menggunakan kurs tanggal transaksi. Untuk tujuan praktis, beberapa akun tersebut dijabarkan menggunakan kurs rata-rata untuk tahun 2014 dan 2013 adalah Rp 11.884 dan Rp 10.563 per AS$ 1.
 Statements of comprehensive income accounts translated using the rate at the date of transaction. For practical purpose, some accounts are translated using the average rate for the years 2014 and 2013 are IDR 11,884 and IDR 10,563 per 1US$, respectively.
 Selisih kurs karena penjabaran akun-akun laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif disajikan sebagai "Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan Entitas Anak" pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
 Foreign currency differences arising from translation of statements of financial position and statements of comprehensive income accounts are presented in “Translation Difference on Subsidiaries Financial Statements” account in the equity section of the consolidated statements of financial position.
c. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri
c. Principles of Consolidation and Separate Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun dari Perusahaan dan Entitas Anak dimana Perusahaan memiliki lebih dari 50% kepemilikan, baik langsung maupun tidak langsung, atau memiliki pengendalian atas Entitas Anak tersebut.
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri (Lanjutan)
c. Principles of Consolidation and Separate Financial Statements (Continued)
Entitas Anak dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif.
Subsidiaries are consolidated from the date on which effective control is transferred to the Company and are no longer consolidated since the Company did not have effective control.
Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang, dapat ditunjukkan dengan jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian.
Control is presumed to exist when the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries more than half the voting power of an entity, except in circumstances rare, can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control.
Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki hak suara setengah atau kurang, jika terdapat:
(i) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
(ii) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
(iii)kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau
(iv)kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut.
Control also exists when the Company owns half or less of the power of voting right of an entity, but there is:
(i) Power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; (ii) power to govern the financial and operating
(iv) power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control through that board or body.
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.
The existence and effect of potential voting rights that can be exercised or converted on the date of the reporting period should be considered when assessing whether an entity has the power to govern the financial and operating policies of another untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan usaha.
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri (Lanjutan)
c. Principles of Consolidation and Separate Financial Statements (Continued)
Perusahaan menerapkan PSAK No.4 (Revisi 2009), "Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri" secara retrospektif kecuali untuk hal berikut yang diterapkan secara prospektif:
The Company adopted PSAK No.4 (Revised 2009), “Consolidated Financial Statements and Separate Financial Statements” retrospectively except for the following items that were applied prospectively:
(i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non-pengendali (KNP);
(i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling Interest (NCI); (ii)kehilangan kontrol atas anak perusahaan; (ii)loss of control over a subsidiary;
(iii)perubahan kepemilikan di anak perusahaan yang tidak mengakibatkan hilangnya kontrol;
(iii)change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control;
(iv)hak suara potensial dalam menentukan adanya kontrol;
(iv)potential voting rights in determining the existence of control;
(v)konsolidasi anak perusahaan yang memiliki pembatasan jangka panjang.
(v)consolidation of a subsidiary that is subject to long term restriction.
KNP atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Entitas Anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham non-pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Entitas Anak.
NCI in net earnings (loss) and equity of Subsidiaries are stated at the proportion of non-controlling shareholders' net earnings (loss) and equity of subsidiaries.
Transaksi dengan KNP dihitung menggunakan metode entitas ekonomi, dimana kelebihan atas akuisisi KNP yang melebihi bagian dari nilai bersih aset yang diperoleh dicatat di ekuitas.
Transactions with NCI are calculated using economic entity method, where the excess of acquisition exceeds the NCI which part of the value of net assets acquired are recorded in equity.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Perusahaan:
If loss control over Subsidiary, the Company:
- menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas Entitas Anak;
- derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the Subsidiary;
- menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;
- derecognizes the carrying amount of any NCI;
- menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
- derecognizes the accumulated translation differences that recorded in equity, if any;
- mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; - recognizes the fair value of any consideration received;
- mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; - recognizes any investment retained at its fair value;
- mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan
- recognizes any resulting differences as gain or loss in the statement of comprehensive income; and
- mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri (Lanjutan)
c. Principles of Consolidation and Separate Financial Statements (Continued)
Laporan keuangan tersendiri (Entitas Induk) dapat disajikan hanya apabila laporan keuangan tersebut merupakan informasi tambahan atas laporan keuangan konsolidasian dan disajikan sebagai lampiran. Metode yang digunakan untuk mencatat investasi pada Entitas Anak adalah metode biaya perolehan (cost method). Laporan keuangan tersendiri tersebut terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas.
Separate financial statements (Parent Entity) can be served only when those statements are additional information on the consolidated financial statements and are presented as an attachment. The method used to record investments in Subsidiaries is cost method. Separate financial statements consist of the statement of financial position, statement of comprehensive income, statement of changes in equity and statement of cash flows.
d. Kombinasi Bisnis d. Business Combination
Akuisisi Entitas Anak dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau yang ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian yang diperoleh ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.
Acquisition of Subsidiaries is accounted for using the purchase method. Overall cost of business combination is fair value (at the date of exchange) of assets acquired, liabilities incurred or assumed, and equity instruments issued as the replacement of the control obtained plus the other costs that are directly attributable to the business combination.
Pada saat akuisisi, aset dan liabilitas Entitas Anak diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi diakui sebagai Goodwill.
On acquisition, the assets and liabilities of subsidiaries are measured at their fair values at the acquisition date. Any excess of the cost of acquisition over the Company’s share in the fair values of assets and liabilities acquired is recognized as goodwill.
e. Goodwill e. Goodwill
Goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal diperolehnya pengendalian (tanggal akuisisi). Goodwill diukur sebagai selisih dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan non-pengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada) atas jumlah selisih bersih dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi
Goodwill arising from a business combination is recognized as an asset at the date of obtaining control (date of acquisition). Goodwill is measured as the excess of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interests acquired and the fair value of previously held equity interests of the acquirer in the acquired (if any) over the net difference between the number of identifiable assets acquired and liabilities acquired in date of acquisition.
Jika setelah penilaian kembali, kepemilikan Perusahaan dan Entitas Anak pada nilai wajar aset bersih yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi melebihi dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan non-pengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada), selisihnya diakui segera dalam laba atau rugi sebagai pembelian dengan diskon.