• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANTARA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DAN

POKLAHSAR ... (diisi Nama POKLAHSAR) TENTANG

BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT

PENGEMBANGAN USAHA MINA PEDESAAN (BLM PUMP-P2HP) Nomor : .../KPA/PL.420/.../2014

Nomor : ...(diisi nomor surat POKLAHSAR)

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan didasari keinginan bersama untuk memberdayakan dan meningkatkan akses pengolah dan pemasar terhadap sumber daya produktif dan permodalan melalui BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT PENGEMBANGAN USAHA MINA PEDESAAN (BLM-PUMP P2HP) untuk pengembangan usaha di sektor perikanan bidang pengolahan dan pemasaran melalui dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2014, maka pada hari ini ………... Tanggal ...

Bulan ... Tahun dua ribu empat belas diadakan Perjanjian Kerjasama antara : 1. Drs. I Made W Arthajaya, M.Si. selaku Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Direktorat

Usaha dan Investasi, Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN yang berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Timur No 16, Jakarta Pusat dalam hal ini bertindak dalam jabatan tersebut untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Direktorat Usaha dan Investasi, Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan mewakili KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA dan selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

2. ...(Diisi Nama Ketua POKLAHSAR) selaku Ketua POKLAHSAR... (Diisi Nama POKLAHSAR) berkedudukan di Desa...Kecamatan ...Kabupaten/Kota…...Propinsi...dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut mewakili POKLAHSAR...(Diisi Nama POKLAHSAR) yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Selanjutnya PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah wakil Pemerintah Pusat sebagai pengelola dana BLM-PUMP P2HP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Republik Indonesia yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.268/MEN/KU.611/2013 tanggal 26 Desember 2013 tentang Penunjukan Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penguji Tagihan/ Penandatangan Surat Perintah Membayar (SPM) dan Pengangkatan Bendahara Pengeluaran dan atau Bendahara Penerimaan pada Satuan Kerja Pusat di lingkungan KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN yaitu Pejabat yang diberi kewenangan untuk mengambil keputusan dan atau tindakan sesuai dengan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2014 dengan Nomor: DIPA-032.06.1.465144/2014, tanggal 5 Desember 2013.

b. Bahwa PIHAK KEDUA adalah ketua POKLAHSAR, ...(Diisi Nama Ketua POKLAHSAR) yang diangkat dalam kesepakatan Rapat Anggota yang telah ditetapkan melalui SK Penetapan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota...Nomor...

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK dengan ini sepakat untuk membuat dan menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam perjanjian ini yang dimaksud dengan:

1. PENGEMBANGAN USAHA MINA PEDESAAN yang selanjutnya disebut PUMP P2HP adalah bagian dari pelaksanaan program PNPM-Mandiri KP melalui bantuan pengembangan usaha untuk menumbuhkembangkan usaha mina sesuai dengan peluang usaha lokasi sasaran;

2. POKLAHSAR PUMP P2HP adalah kumpulan beberapa anggota kelompok yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota yang bergabung dan bekerja sama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha;

3. Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) adalah bantuan dana kepada pengolah/pemasar untuk pengembangan usaha mina pedesaan yang disalurkan melalui POKLAHSAR dalam bentuk bantuan pengembangan usaha;

4. Usaha produktif adalah segala jenis usaha ekonomi yang dilakukan oleh pengolah/pemasar di pedesaan dalam bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang mempunyai transaksi hasil usaha harian, mingguan, bulanan, musiman maupun tahunan;

5. Rencana Usaha Bersama (RUB) adalah rencana usaha untuk pengembangan usaha bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang disusun oleh POKLAHSAR berdasarkan potensi dan peluang usaha yang telah disepakati oleh seluruh anggota;

6. Rekening POKLAHSAR adalah nomor rekening POKLAHSAR yang ada di Bank………

Cabang……… (alamat)……… atas nama………(Ketua POKLAHSAR) dan...(Bendahara POKLAHSAR) (11) sebagai Rekening Penerimaan dan Rekening Penyaluran dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM);

7. Perjanjian kerjasama adalah kesepakatan tertulis antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA tentang pengembangan usaha bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan melalui BLM PUMP P2HP untuk membiayai usaha produktif bidang pengolahan dan pemasaran dalam rangka PENGEMBANGAN USAHA MINA PEDESAAN.

Pasal 2

Ruang lingkup perjanjian yang disepakati meliputi Perjanjian BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT PENGEMBANGAN USAHA MINA PEDESAAN (BLM PUMP-P2HP) untuk pengembangan usaha di bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan melalui dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 3

a. Maksud Perjanjian Kerjasama ini adalah untuk perikatan bagi PARA PIHAK dalam penyaluran dana Bantuan Langsung Masyarakat dalam rangka menumbuhkembangkan usaha bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.

b. Tujuan Perjanjian kerjasama ini adalah untuk meningkatkan kerjasama yang saling menguntungkan bagi PARA PIHAK atas pengembangan usaha bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan melalui Bantuan Langsung Masyarakat.

HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK Pasal 4

(1) Dalam perjanjian ini yang menjadi hak dan kewajiban PIHAK PERTAMA adalah:

a. PIHAK PERTAMA selaku Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Direktorat Usaha dan Investasi Ditjen P2HP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN menyalurkan dana Bantuan langsung Masyarakat untuk PENGEMBANGAN USAHA MINA PEDESAAN sejumlah Rp 50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah) yang bersumber dari DIPA Satker Direktorat Usaha dan Investasi Ditjen P2HP TA 2014.

b. PIHAK PERTAMA menyerahkan dana BLM PUMP-P2HP kepada POKLAHSAR ...

sebagai bantuan usaha kepada kelompok pengolah/pemasar sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah) kepada PIHAK KEDUA.

c. PIHAK PERTAMA bersama Tim Teknis Kabupaten/Kota dapat melakukan pemeriksaan keabsahan pemanfaatan BLM PUMP-P2HP di lingkup POKLAHSAR dan menindaklanjuti kepada pihak berwajib/berwenang apabila terdapat kondisi menurut PIHAK PERTAMA tidak sesuai dengan RUB PUMP P2HP.

(2) Dalam perjanjian ini yang menjadi hak dan kewajiban PIHAK KEDUA adalah:

a. PIHAK KEDUA memanfaatkan dana bantuan pengembangan usaha sesuai dengan Rencana Usaha Bersama (RUB).

b. Melaporkan perkembangan usaha Kelompok dalam memanfaatkan dana BLM PUMP-P2HP yang telah dicairkan sesuai ketentuan yang berlaku.

c. Melakukan pencairan dana dan mempertanggungjawabkan secara penuh atas keuangan yang diterima.

TATA CARA PENYALURAN BLM-PUMP P2HP Pasal 5

Penyaluran dana BLM PUMP-P2HP dilaksanakan dengan cara PIHAK KEDUA membuka Rekening di Bank ... Cabang... (alamat bank) ...

dengan Nomor Rekening..., atas nama POKLAHSAR ...

PELAPORAN Pasal 6

a. Dana Bantuan Langsung disalurkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA menjadi bantuan pengembangan usaha kepada POKLAHSAR dalam rangka Pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.

b. PIHAK KEDUA berkewajiban memanfaatkan dana POKLAHSAR sesuai Rencana Usaha Bersama (RUB), melaporkan penggunaan serta perkembangan pelaksanaan PUMP-P2HP kepada PIHAK PERTAMA, sesuai pedoman teknis yang ada.

PENYELESAIAN SENGKETA Pasal 7

(1) Apabila terjadi sengketa antara PARA PIHAK mengenai perjanjian ini akan diselesaikan dengan jalan musyawarah mufakat.

(2) Apabila tidak dicapai kata sepakat dalam musyawarah sengketa akan diselesaikan melalui Arbitrase.

(3) Arbitrase yang akan dibentuk terdiri atas 3 (tiga) orang arbiter yang seorang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA dan seorang lagi ditunjuk oleh PIHAK KEDUA, dan kedua arbiter yang telah ditunjuk Para Pihak akan memilih arbiter yang ketiga yang akan menjadi Ketua Majelis Arbitrase tersebut.

(4) Biaya arbiter akan ditanggung Para Pihak.

(5) Jika dengan cara musyawarah dan arbitrase tidak tercapai kesepakatan, maka PARA PIHAK setuju untuk menyelesaikannya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE) Pasal 8

(1) Apabila dalam masa perjanjian terjadi keadaan memaksa (force majeure) berupa bencana alam, kebakaran, kekacauan wilayah, perubahan Keputusan dan Peraturan Pemerintah yang secara fundamental mempengaruhi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), timbul peperangan, pemberontakan di wilayah Republik Indonesia, keributan, kekacauan, dan huru-hara, PIHAK KEDUA menolak dan mengembalikan dana BLM PUMP-P2HP pada PIHAK PERTAMA, salah satu pihak tidak bertanggung jawab kepada pihak lain atas keterlambatan atau kegagalan dalam melaksanakan kewajibannya pada perjanjian ini.

(2) Dalam hal terjadi keadaan memaksa (force majeure) pihak yang terkena musibah harus segera memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya tentang tanggal dan terjadinya keadaan memaksa (force majeure).

(3) Keadaan memaksa (force majeure) harus diketahui oleh pejabat yang berwenang di tempat terjadinya keadaan memaksa (force majeure).

JANGKA WAKTU BERLAKUNYA PERJANJIAN Pasal 9

Perjanjian ini mulai berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK dan berakhir sampai 31 Desember 2014.

PENUTUP Pasal 10

Hal-hal yang belum diatur di dalam perjanjian kerjasama ini akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan pelaksanaan. Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani dalam rangkap 2 (dua) oleh PARA PIHAK di atas materai cukup dan memiliki kekuatan hukum yang sama, masing-masing untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

POKLAHSAR………

a.n Kuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pembuat Komitmen Satker Direktorat Usaha dan Investasi

TTD + STEMPEL

(...) Ketua POKLAHSAR

Drs. I Made W Arthajaya, M.Si NIP. 19591002 198603 1 001 Materai

Rp. 6.000,-

FORMULIR 8

Dokumen terkait