33. Agreements, Commitments and
Contingencies (continued)
c. Perjanjian Penggarapan Lahan
Pertambangan Batubara (lanjutan)
c. Land Exploitation Agreement (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo uang jaminan masing-masing sebesar Rp27.102.892.653 dan Rp26.556.041.684 disajikan sebagai bagian dari “Aset tidak
lancar lain-lain” pada laporan posisi
keuangan (Catatan 11).
As of December 31, 2014 and 2013,
guarantee deposits amounted to
Rp27,102,892,653 and Rp26,556,041,684, respectively, was presented as part of “Other noncurrent assets” in the consolidated statements of financial position (Note 11).
Pada tanggal 5 Oktober 2011, BORNEO dan PT Buana Karya Bhakti (BKB), pihak ketiga, telah menandatangani Perjanjian Pemakaian Lahan Perkebunan BKB seluas 183,11 hektar di Batulaki Utara untuk keperluan
eksploitasi/ penambangan batubara
BORNEO, dengan periode kegiatan
penambangan selama 4 (empat) tahun terhitung sejak tanggal 5 Oktober 2011 dan dapat diperpanjang selama 1 (satu) tahun. Sehubungan dengan perjanjian ini, BORNEO memberikan ganti rugi lahan pada tahun 2011, uang jaminan atas kompensasi tanah yang belum digunakan dan uang jaminan atas perbaikan sarana dan prasarana.
On October 5, 2011, BORNEO and PT Buana Karya Bhakti (BKB), a third party, signed a Plantation Land Usage Agreement for an area of 183.11 hectares owned by BKB in North Batulaki for BORNEO’s coal exploitaiton/mining acitivities for a period of four (4) years since October 5, 2011 and can be extended for one (1) year. In relation to this agreement, BORNEO pays compensation for the land used in 2011, guarantee for unused land area and guarantee for infrastructure maintenance.
Pada tanggal 5 Oktober 2011, BORNEO, mengadakan Perjanjian Kerjasama dengan PT Gagah Putera Satria (GPS), pihak ketiga, sehubungan dengan kegiatan penambangan BORNEO di areal lahan perkebunan milik
BKB, uang jasa pengelolaan lahan
dibayarkan oleh BORNEO kepada GPS berkisar antara USD1/ton sampai dengan
USD4,75/ton berdasarkan ketentuan
sebagaimana diatur dalam perjanjian.
Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani sampai dengan BORNEO selesai melakukan kegiatan penambangan di areal tersebut.
On October 5, 2011, BORNEO, entered into a Cooperation Agreement with PT Gagah Putera Satria (GPS), a third party, relating to BORNEO’s mining activities in BKB’s plantation land area. Management fee paid by BORNEO to GPS ranges from USD1/ton up to USD4.75/ton based on the provision stated in the agreement. The agreement is valid since the signing date until BORNEO’s mining activities in the area are completed.
d. Perjanjian Jual Beli Batubara d. Coal Sale and Purchase Agreement
Perusahaan dan entitas anaknya
menandatangani beberapa perjanjian jual beli batubara dengan beberapa pelanggan berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam masing-masing perjanjian-perjanjian tersebut.
The Company and its subsidiaries entered into several coal sale and purchase agrements with various buyers and suppliers based on the provision stated in each of the Agreements.
e. Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Jalan e. Road Management Cooperation Agreement
Pada tanggal 8 Juni 2007, BORNEO, entitas anak, mengadakan Perjanjian Kerjasama
Operasional Pengelolaan Jalan Eks
PT Alam Unda sepanjang 21 km di Kecamatan Satui, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan dengan pihak ketiga.
Perjanjian tersebut meliputi ketentuan
mengenai pengelolaan dan perawatan jalan yang berkesinambungan, penyempurnaan konstruksi jalan, pengendalian pemakaian jalan sehubungan dengan pengangkutan hasil alam disepanjang jalan tersebut. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu dua puluh lima (25) tahun sejak tanggal
perjanjian. Saldo jaminan sebesar
Rp3.131.786.296 dan Rp3.068.596.718
masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 disajikan sebagai bagian dalam “Aset tidak lancar lain-lain” pada
laporan posisi keuangan konsolidasian
(Catatan 11).
On June 8, 2007, BORNEO, a subsidiary, entered into a Road Maintenance Agreement ex PT Alam Unda covering a land road for 21 km at Kecamatan Satui, Kabupaten Kotabaru, South Kalimantan with third parties. The said agreement includes provision for continuous road management and maintenance, completion of road construction, control of road usage with respect to transportation of natural resources products along the road. This agreement is valid for twenty five (25) years from the agreement date. Balance of guarantee amounted to Rp3,131,786,296 and Rp3,068,596,718 as of December 31, 2014 and 2013, respectively, were presented as part of “Other non-current assets” in the consolidated statements of financial position (Note 11).
Pada tanggal 26 November 2010, BORNEO
menandatangani Perjanjian Kerjasama
Pemeliharaan Jalan Hauling Batubara
dengan PT Tunas Inti Abadi (Tunas), pihak
ketiga. Perjanjian tersebut meliputi
perawatan jalan sehingga dapat dilintasi BORNEO. Perjanjian ini berlaku sampai tercapainya volume sebesar 15.000.000 metrik ton atau untuk jangka waktu 5 tahun mana yang tercapai lebih dulu, terhitung
sejak ditandatanganinya berita acara
dimulainya kegiatan sesuai perjanjian. Syarat
dan ketentuan lainnya diatur dalam
perjanjian.
On November 26, 2010, BORNEO entered into Maintenance Road for Coal Hauling Cooperation Agreement with PT Tunas Inti Abadi (Tunas), a third party. This agreement includes road maintenance so that BORNEO can pass by. This agreement is valid until total volume achieved 15,000,000 metric tons or for 5 years period, whichever comes first, starting the date the memorandum of activity was signed. Other terms and conditions are stated in the agreement.
f. Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan
Batubara
f. Coal Mining and Hauling Agreements
Perusahaan
Pada tanggal 30 April 2010, Perusahaan
mengadakan Perjanjian Kerjasama
Pengawasan Penambangan dengan
PT Andalan Satria Cemerlang (ASC), pihak ketiga. Berdasarkan perjanjian, Perusahaan
berhak untuk mengawasi kegiatan
penambangan yang dilakukan ASC
di area tambang PT Tanjung Batang Asam dan memberikan bantuan kepada ASC
(apabila diperlukan) agar ASC dapat
memenuhi kewajiban kepada Perusahaan
The Company
On April 30, 2010, the Company entered into a Mining Supervision Cooperation Agreement with PT Andalan Satria Cemerlang (ASC), a third party. Based on the agreement, the Company has the right to supervise mining activities conducted by ASC in PT Tanjung Batang Asam mining area and to provide assistance to ASC (if needed), so that ASC is able to meet its obligations to the Company based on Coal Sale and Purchase Agreement (Note 33d).
33. Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan)
33. Agreements, Commitments and
Contingencies (continued)
f. Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan
Batubara (lanjutan)
f. Coal Mining and Hauling Agreements (continued)
KIM KIM
Pada tanggal 1 Maret 2012, KIM
mengadakan Kontrak Jasa Penambangan dengan PT Artamulia Tatapratama (ATP), pihak ketiga, untuk jangka waktu sampai dengan selesainya kegiatan penambangan dan reklamasi. Syarat dan ketentuan lain diatur dalam perjanjian dan adendumnya.
On March 1, 2012, KIM entered into a Coal Mining Agreement with PT Artamulia Tatapratama (ATP), a third party, which shall be valid until the end of the mining and reclamation activities. Other terms and conditions are stipulated in the agreement and its addendum.
BHBA BHBA
Pada tanggal 23 Februari 2010, BHBA, entitas anak, mengadakan Kontrak Jasa Penambangan dengan ATP, yang berlaku terhitung sejak tanggal 1 Maret 2010 sampai dengan 1 Maret 2015 atau sampai habisnya cadangan batubara di area penambangan, mana yang lebih dulu terjadi. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir berdasarkan adendum tanggal
21 Oktober 2013, dimana BHBA setuju untuk memberikan uang muka kepada ATP
sampai dengan maksimum sebesar
Rp4.300.000.000, dengan bunga 8%
per tahun. Pengembalian uang muka beserta
bunga telah dilakukan pada tanggal
29 September 2014. Syarat dan ketentuan
lainnya diatur dalam perjanjian dan
adendumnya. Pada tanggal
31 Desember 2013, saldo uang muka jasa penambangan yang telah diberikan sebesar Rp4.297.513.258 dicatat sebagai bagian “Biaya dibayar di muka dan aset lancar lainnya - uang muka jasa penambangan” (Catatan 8).
On February 23, 2010, BHBA, a subsidiary,
entered into a Coal Mining Agreement with ATP, which is valid from March 1, 2010 until
March 1, 2015 or until the coal reserve in the area is completely consumed, whichever end first. This agreement has been amended several time, the latest based on addendum dated October 21, 2013, whereby BHBA agreed to provide an advance to ATP up to Rp4,300,000,000 at 8% per annum. Advance and interest repayment has been paid on September 29, 2014. Other terms and conditions are stipulated in the agreement and its addendum. As of December 31, 2013, balance of mining services advances paid amounted to Rp4,297,513,258 was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets - advances for mining service” (note 8).
TBBU
Pada tanggal 3 Mei 2011, TBBU, entitas
anak, menandatangani Kontrak Jasa
Penambangan dengan ATP untuk jangka waktu sejak 1 Februari 2011 sampai dengan 1 Maret 2015 atau sampai tercapainya produksi 10.000.000 ton cadangan batubara, mana yang lebih dulu terjadi. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian
dan adendumnya. Pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013, saldo uang
muka jasa penambangan yang telah
diberikan masing-masing sebesar
Rp4.876.858.562 dicatat sebagai bagian “Biaya dibayar di muka dan aset lancar lainnya - Uang muka jasa penambangan” (Catatan 8).
TBBU
On May 3, 2011, TBBU, a subsidiary, entered into a Coal Mining agreement with ATP for a period starting from February 1, 2011 until March 1, 2015 or up to production volume of 10,000,000 tons coal reserve, whichever comes first. Other terms and conditions are stated in the agreement and its addendum. As of December 31, 2014 and 2013, balance of mining services advances paid amounted to Rp4,876,858,562, respectively, was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets - Advances for mining service” (Note 8).
f. Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan Batubara (lanjutan)
f. Coal Mining and Hauling Agreements (continued)
KCP KCP
Pada tanggal 1 Maret 2012, KCP
mengadakan Kontrak Jasa Penambangan dengan ATP, untuk jangka waktu sampai dengan selesainya kegiatan penambangan
dan reklamasi. Perjanjian ini telah
mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir berdasarkan adendum tanggal
21 Oktober 2013, dimana KCP setuju untuk memberikan uang muka kepada ATP
sampai dengan maksimum sebesar
Rp46.000.000.000, dengan bunga 8% per tahun. Pengembalian uang muka dilakukan
selambat-lambatnya pada tanggal
30 September 2015 dan pembayaran bunga dilakukan secara bertahap sesuai dengan
jadwal yang disepakati. Syarat dan
ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian
dan adendumnya. Pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013, saldo uang
muka jasa penambangan yang telah
diberikan masing-masing sebesar
Rp30.905.946.202 dicatat sebagai bagian “Biaya dibayar di muka dan aset lancar lainnya – uang muka jasa penambangan” (Catatan 8) dan Rp45.905.946.202 dicatat sebagai bagian “Aset tidak lancar lain-lain - uang muka jasa penambangan” (Catatan 11).
On March 1, 2012, KCP entered into a Coal Mining Agreement with ATP, which shall be valid until the end of the mining and reclamation activities. This agreement has been amended several times, the latest was based on addendum dated October 21, 2013, whereby KCP agreed to provide an advance to ATP up to Rp46,000,000,000 at 8% per annum. Advance repayment shall be made no later than September 30, 2015 and interest repayment shall be installed based on the agreed schedule. Other terms and conditions are stipulated in the agreement and its addendum. As of December 31, 2014 and 2013, balance of mining services advances paid amounted to Rp30,905,946,202 was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets – advances for mining services” (Note 8) and Rp45,905,946,202, respectively, was recorded as part of “Other non-current assets – advances for mining service” (Note 11).
BNP
Pada tanggal 9 Agustus 2012, BNP, entitas
anak menandatangani Kontrak Jasa
Penambangan dengan ATP untuk jangka waktu sejak tanggal 1 Maret 2012 sampai dengan selesainya kegiatan penambangan dan reklamasi. Syarat dan ketentuan lain diatur di dalam perjanjian dan adendumnya.
BNP
On August 9, 2012, BNP, a subsidiary, entered into a Coal Mining Agreement with ATP for the period since March 1, 2012 until the end of the mining and reclamation activities. Other terms and conditions are stipulated in the agreement and its addendum.
33. Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan)
33. Agreements, Commitments and
Contingencies (continued)
f. Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan
Batubara (lanjutan)
f. Coal Mining and Hauling Agreements (continued)
TKS TKS
Pada tanggal 9 Desember 2009, TKS,
entitas anak, mengadakan Perjanjian
Penambangan Batubara dengan PT Trinity Mine Resources, pihak ketiga. Jangka waktu kontrak adalah lima (5) tahun sejak dimulainya pekerjaan sesuai Surat Perintah Kerja atau sampai tercapainya jumlah produksi sebesar 1.800.000 metrik ton, mana yang lebih dahulu terjadi. Berdasarkan Adendum tanggal 24 Oktober 2011, kedua belah pihak sepakat untuk mengubah ketentuan satuan nilai jasa penambangan dari single rate menjadi double rate dengan menggunakan harga BBM solar industri di Depo Banjarmasin yang disesuaikan. TKS
telah memberikan uang muka untuk
pelaksanaan pekerjaan yang akan
diperhitungkan dengan tagihan jasa
penambangan. Berdasarkan Adendum
tanggal 9 Desember 2014, jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan
9 Desember 2015. Pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013, saldo uang
muka masing-masing sebesar
Rp16.160.470.537 dan Rp16.177.398.422 disajikan sebagai bagian dari “Biaya dibayar di muka dan aset lancar lainnya - Uang muka jasa penambangan” (Catatan 8).
On December 9, 2009, TKS, a subsidiary, entered into a Coal Mining Agreement with PT Trinity Mine Resources, a third party. The term of the contract is five (5) years starting at the time the work begins based on Work Instruction Letter or up to production of 1,800,000 metric tons, whichever comes first. Based on Addendum dated October 24, 2011, both parties agreed to change the basis of mining service fee from single rate to double rate using the adjusted industrial gasoline price at Banjarmasin depot. TKS has given an advance for the work which will be reckoned with the mining service. Based on Addendum dated December 9, 2014, the agreement was extended until December 9, 2015. As of December 31, 2014 and 2013, advances amounting to Rp16,160,470,537 and Rp16,177,398,422, respectively, was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets - Advances for mining service” (Note 8).
BORNEO BORNEO
Pada tanggal 17 Oktober 2006, BORNEO,
entitas anak, telah menandatangani
Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan Batubara dengan PT Saptaindra Sejati (SIS), pihak ketiga, perjanjian akan berakhir pada tanggal 31 Agustus 2014 atau telah
tercapainya kontrak bcm sebanyak
28.000.000 bcm, mana yang tercapai terlebih dahulu. Syarat dan ketentuan lain diatur
dalam Perjanjian dan adendumnya.
Perjanjian ini tidak diperpanjang.
On October 17, 2006, BORNEO, a subsidiary, entered into a Coal Mining and Hauling Agreement with PT Saptaindra Sejati (SIS), a third party, the agreement will be valid up to August 31, 2014 or upon completion of contract bcm of 28,000,000 bcm of coal, whichever comes first. Terms and conditions are stipulated in the agreement and its addendum. This agreement was not extended.
f. Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan Batubara (lanjutan)
f. Coal Mining and Hauling Agreements (continued)
BORNEO (lanjutan) BORNEO (continued)
Pada tanggal 23 Februari 2012, BORNEO menandatangani Perjanjian Pekerjaan Jasa
Pengupasan Tanah Penutup dan
Pengangkutan Batubara dengan
PT Saptaindra Sejati, pihak ketiga, sebagai kontraktor jasa pertambangan di Proyek Kusan untuk jangka waktu sampai dengan 31 Desember 2016 atau sampai dengan tanggal dimana kontraktor telah memenuhi kewajiban untuk melaksanakan Pengupasan Tanah Penutup sebanyak 47.550.000 bcm dan pengangkutan batubara dari pit ke
stockpile sebanyak 17.370.000 ton dari Pit
Tahap I dan Pengupasan Tanah Penutup
sebanyak 12.320.100 bcm dan
pengangkutan batubara dari pit ke stockpile sebanyak 3.070.000 ton dari area Pit Tahap II apabila sungai dapat dialihkan dan perijinan telah diperoleh BORNEO, mana yang tercapai terlebih dahulu. Syarat dan ketentuan lain diatur dalam Perjanjian dan adendumnya.
On February 23, 2012, BORNEO, entered into a Overburden Removal And Coal Hauling Contract with PT Saptaindra Sejati, a third party, as a mining service contractor for Kusan Project for a period until December 31, 2016 or the date on which the contractor has fulfilled the obligation to carry out Overburden Removal of 47,550,000 bcm and Coal Hauling from Pit to Stockpile of 17,370,000 tons from Pit Phase I and Overburden Removal of 12,320,100 bcm and Coal Hauling from Pit to Stockpile of 3,070,000 tons from Pit Phase II when the river can be diverted and licensing acquired by BORNEO, whichever comes first. Other terms and conditions are stipulated in the Agreement and its addendum.
Pada tanggal 13 November 2013, BORNEO, menandatangani Kontrak Induk Pekerjaan Jasa Pertambangan dengan PT Trinity Mine Resources, pihak ketiga, sebagai kontraktor jasa pertambangan di areal pertambangan BORNEO untuk jangka waktu 3 tahun terhitung sejak tanggal Perjanjian, dengan ketentuan pelaksanaan pekerjaan untuk masing-masing Area Kerja akan dituangkan dalam Kontrak Turunan yang mengatur hal-hal khusus termasuk tetapi tidak terbatas pada Peta Area Kerja yang disepakati,
Jadwal Produksi, Daftar Alat, Harga
Pekerjaan, dan hal-hal lain yang belum diatur secara khusus dalam Kontrak Induk.
On November 13, 2013, BORNEO, entered into a Master Contract of the Work of Mining Services with PT Trinity Mine Resources, third party, as a mining service contractor in the BORNEO’s mining area for a period of 3 years since the date of the agreement, with the provisions of the implementation for each Work Area will be stipulated in a Derivative Contract which governing specific matter including but not limited to Map of the agreed Work Area, Production Schedule, List of Equipment, Work Price, and other things which have not specifically set forth in the Master Contract.
Pada tanggal 16 September 2014, BORNEO menandatangani Kontrak Pekerjaan Jasa Pertambangan dengan PT Putra Perkasa
Abadi (PPA), pihak ketiga, sebagai
kontraktor jasa pertambangan di Proyek Batulaki untuk jangka waktu sampai dengan 31 Desember 2014 atau sampai dengan tanggal dimana kontraktor telah memenuhi kewajiban untuk melaksanakan Pengupasan Tanah Penutup sebanyak 2.400.000 BCM dan batubara terekspos sebanyak 700.000 MT, mana yang tercapai terlebih dahulu.
On September 16, 2014, BORNEO, entered into a Coal Mining Contract with PT Putra Perkasa Abadi (PPA), a third party, a mining service contractor for Batulaki Project for a period until December 31, 2014 or the date on which the contractor has fulfilled the obligation to carry out Overburden Removal of 2.400.000 BCM and Coal exposed of 700.000 MT, whichever comes first. Terms and conditions are stipulated in the agreement and its addendum.
33. Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan)
33. Agreements, Commitments and
Contingencies (continued)
f. Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan
Batubara (lanjutan)
f. Coal Mining and Hauling Agreements (continued)
BORNEO (lanjutan) BORNEO (continued)
Pada tanggal 23 September 2014, BORNEO menandatangani Perjanjian Pekerjaan Jasa Pertambangan Pengupasan Tanah Penutup dengan PT Karya Tantra Mega (KTM), pihak
ketiga, sebagai kontraktor jasa
pertambangan di Proyek Desa Makmur untuk jangka waktu dari tanggal 6 Agustus 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 dan sedang dalam proses perpanjangan. Syarat dan ketentuan lain diatur dalam Perjanjian.
On September 23, 2014, BORNEO entered into an Overburden Removal Contract with PT Karya Tantra Mega (KTM), a third party, as a mining service contractor for Makmur Village Project for a period from August 6, 2014 until December 31, 2014 and currently under renewal process. Other terms and conditions are stipulated in the Agreement.
Pada tanggal 21 November 2014, BORNEO menandatangani Perjanjian Pekerjaan Jasa Pertambangan dengan PT Lantana Karya Sejahtera (LKS), pihak ketiga, sebagai kontraktor jasa pertambangan di Proyek Girimulya untuk jangka waktu sampai dengan 20 November 2017. Syarat dan ketentuan lain diatur dalam Perjanjian.
On November 21, 2014, BORNEO entered into a Coal Mining Contract with PT Lantana Karya Sejahtera (LKS), a third party, as a mining service contractor for Girimulya Project for a period until November 20, 2017. Other terms and conditions are stipulated in the Agreement.
Pada tanggal 15 Desember 2014, BORNEO, menandatangani Perjanjian Pengangkutan Batubara dengan PT Trans Logistik Perkasa (TLP), pihak ketiga. TLP memberikan jasa
pengangkutan batubara dengan
menggunakan barge dan floating crane.
Jangka waktu pengangkutan batubara
dengan mengunakan barge berlaku sejak tanggal 1 Januari 2015 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 dan jangka waktu penggunaan floating crane berlaku sejak tanggal 1 Februari 2015 sampai dengan tanggal 31 Januari 2017. Syarat
serta ketentuan lainnya diatur dalam
perjanjian.
On December 15, 2014 BORNEO entered into a Coal Transshipment Agreement with PT Trans Logistik Perkasa (TLP), a third party. Wherein TLP provides coal transshipment service using barge and floating crane. The period of coal transshipment by using barge commencing from January 1, 2015 until December 31, 2016 and the period of using floating crane commencing from February 1, 2015 until January 31, 2017. Other terms and conditions are stipulated in the Agreement.
g. Pada tanggal 25 Maret 2009, BORNEO,
entitas anak, menerima Salinan Surat Paksa No. SP-1435/PUPNC.10/2008 dari Panitia Urusan Piutang Negara cabang DKI Jakarta
sebesar Rp5.071.289.634. Sehubungan
dengan hal tersebut, BORNEO
menanggapinya melalui Surat Tanggapan dan Penjelasan kepada Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara Jakarta V pada tanggal 2 April 2009. Menurut BORNEO, jumlah Piutang Negara tersebut berasal dari Pungutan Ekspor Batubara sebagaimana diatur dalam PMK No. 95/PMK.02/2005 dan
No. 131/PMK.10/2005, yang telah
dinyatakan batal oleh Mahkamah Agung
Republik Indonesia dalam Putusannya
No. 07P/HUM/2006 tanggal 21 Juli 2006.
g. On March 25, 2009, BORNEO,
a subsidiary, received a copy of Distress Warrant No. SP-1435/PUPNC.10/2008 from the Committee for State Claim Affair
Jakarta branch amounting to
Rp5,071,289,634. In this regard, BORNEO has responded through Response and Explanation Letter to the State Receivable and Auction Service Office Jakarta V on April 2, 2009. As represented by BORNEO, such receivables pertain to Coal Export
Levy in accordance with PMK
No. 95/PMK.02/2005 and
No.131/PMK.10/2005, which have been cancelled by the Supreme Court of the Republic Indonesia in its Decision