• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perjanjian Penting dan Komitmen Significant Contracts and Commitments a Undang-undang Pertambangan

Dalam dokumen JRAP Annual Report 2013 (Halaman 147-151)

Colin Jam es Davies

KAS AKHIR TAHUN 26.791.401 8.622.284 CASH AT THE END OF THE YEAR

36. Perjanjian Penting dan Komitmen Significant Contracts and Commitments a Undang-undang Pertambangan

No. 4/2009 dan Peraturan Pemerintah

a. Mining Law No. 4/2009 and Government Regulation

Pada tanggal 12 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Undang- Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Saat ini, entitas anak, sebagai pemilik Kontrak Karya (KK) dan Ijin Usaha Pertambangan (IUP), sedang mengevaluasi dampak dari Undang-Undang ini terhadap operasional Entitas Anak, seperti:

On January 12, 2009, the Government of the Republic of Indonesia issued Law No. 4 year 2009 regarding Mineral and Coal Mining (Law). Currently, the subsidiaries, as a Contract of Work (CoW) and Mining Rights (KP) holders, is still evaluating the impact of this new Law on its operations, such as:

a. Dalam provisi transisi KK, menyatakan bahwa peraturan baru akan menghormati KK yang sudah ada sampai dengan jatuh tempo. Namun, dinyatakan pula bawa KK yang ada harus disesuaikan dengan provisi yang ada dalam peraturan baru, Undang- undang baru.

a. the CoW transitional provisions, states the new Law will honor existing CoW until their expiration. However, it also states that existing CoW must be amended within one year to conform with the provisions of the new Law.

b. Persyaratan dari pemegang KK yang sudah berjalan, dalam waktu satu tahun sejak berlakunya Undang-Undang baru, mengajukan perencanaan aktivitas pertambangan untuk lokasi kontrak. Jika rencana tersebut tidak dipenuhi, lokasi kontrak akan dikurangi sesuai dengan ijin Undang-Undang yang baru.

b. the requirement for CoW holder which has already commenced with some form of activities to, within one year of enactment of the new Law, submit the mining activity plan for the entire contract area. If this plan is not fulfilled, the contract area maybe reduced to that allowed for licenses under the new Law.

Sehubungan dengan implementasi Undang- Undang No. 4 Tahun 2009, pada tanggal 1 Februari 2010, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan dua Peraturan Pemerintah (PP) No. 22 dan 23 Tahun 2010, yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

In relation with the implementing regulation for Mining Law No. 4 year 2009, on February 1, 2010, the Government of Indonesia released two Government Regulations (PP) No. 22 and 23 year 2010, covering the following:

a. PP No. 22 mengatur tentang pembentukan area tambang dengan menggunakan ijin usaha pertambangan yang baru (“Ijin Usaha Pertambangan” atau “IUP”).

a. PP No. 22 deals with the establishment of mining areas under the new mining business license (“Ijin Usaha Pertambangan” or “IUP”).

b. PP No. 23 memperjelas prosedur untuk memperoleh IUP yang baru dan juga menyatakan bahwa KK yang ada akan tetap diakui oleh Pemerintah. Namun demikian, perpanjangan atas KK tersebut akan dilakukan melalui penerbitan IUP. Terdapat beberapa perubahan dalam PP No. 23 yang dicantumkan dalam PP No. 24 Tahun 2012 pada tanggal 21 Februari 2012.

b. PP No. 23 provides clarifications surrounding the procedures to obtain new IUPs. It also indicates that existing CoW will be honored by the Government although any extension of existing CoW will be through the issuance of an IUP. Certain provisions in PP No. 23 have been amended since the issuance of PP No. 24 Year 2012 on February 21, 2012.

Pada tanggal 5 Juli 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan PP No. 55/2010, PP ini mengatur mengenai pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan usaha pertambangan mineral dan batubara di Indonesia.

On July 5, 2010, the Government of Indonesia released PP No. 55/2010, regarding the development and supervision of implementation of mineral and coal mining activities in Indonesia.

Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi atas Undang- Undang Mineral No. 4/2009, yaitu Peraturan Pemerintah No. 78/2010 (PP No. 78) yang mengatur aktivitas reklamasi dan pasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Peraturan ini memperbaharui Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 18/2008 tanggal 29 Mei 2008.

On December 20, 2010, the Government of Indonesia released an implementing regulation for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulation No. 78/2010 (GR No. 78) that deals with reclamations and post-mining activities for both IUP-Exploration and IUP-Production Operation holders. This regulation updates Minister of Energy and Mineral Resources No. 18/2008 dated May 29, 2008.

Ketentuan peraturan ini antara lain: The regulation requires among others: a. Pemegang IUP-Eksplorasi, harus

memuat rencana reklamasi di dalam rencana kerja dan anggaran biaya ekplorasinya dan menyediakan jaminan reklamasi berupa deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah.

a. An IUP-Exploration holder, must include a reclamation plan in its exploration work plan and budget and provide a reclamation guarantee in the form of a time deposit placed at a state-owned bank.

b. Pemegang IUP-Operasi Produksi, harus menyiapkan (1) rencana reklamasi lima tahunan; (2) rencana pasca tambang; (3) menyediakan jaminan reklamasi yang dapat berupa rekening bersama atau deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah, bank garansi, atau cadangan akuntansi (bila diizinkan); dan (4) menyediakan jaminan pasca tambang berupa deposito berjangka yang ditempatkan di bank pemerintah.

b. An IUP-Production Operation holder, must prepare (1) a five-year reclamation plan; (2) a post-mining plan; (3) provide a reclamation guarantee which may be in the form of a joint account or time deposit placed at a state-owned bank, a bank guarantee, or an accounting provision (if eligible); and (4) provide a post- mine guarantee in the form of a time deposit at a state-owned bank.

Grup terus memonitor perkembangan dari implementasi peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Pertambangan baru ini dan menganalisis pengaruhnya terhadap operasional Grup. Manajemen berpendapat bahwa implementasi peraturan ini tidak akan menimbulkan kerugian material pada operasional Grup.

The Group has monitored the development and implementation of new Mining Law and analyzed the impact on the Group’s operations. The Group’s management believes that the provisions of the new law will have no significant impact to the Group in the near term.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Grup telah menempatkan jaminan reklamasi masing-masing sebesar nihil dan Rp 250.000.000 (ekuivalen US$ 25.853) dalam bentuk deposito.

As of December 31, 2013 and 2012, Group has placed reclamation guarantees amounting to nil and Rp 250,000,000 (equivalent to US$ 25,853), respectively, in the form of time deposit.

b. Perjanjian Pengalihan b. Assignment Agreement

Pada tanggal 24 Juni 2011, JRN menandatangani Agreement and Assigment

Relating to Proceeds Payment Obligations of JRBM dengan Avocet Mining Plc (AMP) dan

Franco-Nevada US Corporation (“Franco Nevada”) dimana AMP (i) telah mengalihkan kepada JRN semua hak, kepemilikan dan kepentingannya dalam Sales and Purchase

Agreement tertanggal 25 Januari 2002 yang

dibuat AMP dan Newmont Indonesia Ltd., pemilik sebelumnya JRBM (“Perjanjian Royalti”); (ii) mendelegasikan kepada JRN semua kewajibannya termasuk, tidak terbatas pada Jumlah Pembayaran (Payment Amounts) seperti yang tertera pada Royalty Agreement; dan (iii) harus menyediakan akta jaminan fidusia atas hak kepada Franco-Nevada sebagai jaminan untuk pelunasan kewajiban sampai dengan US$ 10,3 juta atau ekuivalen dengan harga emas per ounce tertentu seperti yang tertera di Royalty Agreement. Pada tanggal 18 Juli 2011, JRN telah menyelesaikan dan memberikan akta tersebut kepada Franco- Nevada.

On June 24, 2011, JRN entered into an Agreement and Assignment Relating to Proceeds Payment Obligations of JRBM with Avocet Mining Plc (AMP) and Franco- Nevada US Corporation (“Franco Nevada”) whereby AMP (i) has assigned to JRN all of its rights, title and interest in and to that Sales and Purchase Agreement dated January 25, 2002 made by AMP and Newmont Indonesia Ltd., the former owner of JRBM (now referred to as “Royalty Agreement”); (ii) has delegated to JRN all its obligations thereunder including, without limitation those obligations for Payment Amounts as defined under the Royalty Agreement; and (iii) has to provide Franco- Nevada a deed of Fiduciary Security over Rights as security for the settlement of the obligations up to a maximum principal amount of US$ 10.3 million or equivalent to certain ounces of gold under the Royalty Agreement. On July 18, 2011, the Company has executed this deed to Franco-Nevada.

Beban royalti untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 sebesar US 1.583.578 dan US$ 2.932.343, dan diakui sebagai “Beban administrasi dan umum” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 28).

Royalty for the years ended December 31, 2013 and 2012 amounted to US$ 1,583,578 and US$ 2,932,343, respectively, was presented as part of “General and administrative expenses” in the consolidated statements of comprehensive income (Note 28).

c. Komoditas Lindung Nilai c. Commodity Hedging

Pada tanggal 2 Agustus 2011, JRN mengadakan perjanjian Gold Zero Cost

Collar Dealing Term Sheet dengan CIMB

Bank Berhad (‘‘CIMB Bank”) dalam rangka lindung nilai untuk melindungi kemungkinan terjadinya penurunan produksi emas seperti yang disyaratkan dalam perjanjian pinjaman dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 20). Dalam perjanjian Term Sheet ini, JRN dan CIMB Bank Berhad setuju untuk melakukan penyelesaian neto (net

settlement) dengan ketentuan-ketentuan

sebagai berikut:

On August 2, 2011, JRN has entered into Gold Zero Cost Collar Dealing Term Sheet with CIMB Bank Berhad (“CIMB Bank”) to hedge its possible downside of its gold production as required in the Loan Agreements with PT Bank CIMB Niaga Tbk (Note 20). Under this term sheet JRN and CIMB Bank have agreed to have a net settlement on the following terms:

 Tanggal perdagangan dan tanggal awal masing-masing pada tanggal 1 Agustus 2011 dan 1 September 2011 sampai dengan tanggal penyelesaian 31 Agustus 2013.

 The trade date and start date will be on August 1, 2011 and September 1, 2011, respectively, until the termination date, on August 31, 2013.

 JRN akan membayar CIMB Bank pada setiap periode penghitungan, bila terdapat kelebihan dari harga rata-rata melebihi harga tertinggi sebesar US$ 1.900 per ounces emas.

 JRN will pay CIMB Bank if in respect of each calculation period, there will be an excess (if any) of average floating price over the cap price of US$ 1,900 per ounce of gold.

 CIMB Bank akan membayar JRN pada setiap periode penghitungan, bila terdapat kelebihan dari harga terendah sebesar US$ 1.400 per ounces diatas harga rata-rata emas.

 CIMB Bank will pay JRN if in respect of each calculation period, there will be excess (if any) of the floor price of US$ 1,400 per ounce over the floating price of gold.

Sehubungan dengan perjanjian Term Sheet, pada tanggal 2 Agustus 2011, JRN menandatangani ISDA 2002 Master Agreement dengan CIMB Bank untuk

menyetujui penyelesaian dan ketentuan lainnya atas perjanjian Term Sheet tersebut.

In connection with the term sheet, on August 2, 2011, JRN entered into ISDA 2002 Master Agreement with CIMB Bank to agree on the settlement and other terms of the above Term Sheet.

Sehubungan dengan pelunasan lebih awal seluruh pinjaman PT Bank CIMB Niaga Tbk pada tahun 2013, maka perjanjian ini telah diakhiri (Catatan 20).

In relation to early settlement of loans to PT Bank CIMB Niaga Tbk in 2013, this contract has been terminated (Note 20).

Pendapatan dari penyelesaian perjanjian sebesar US$ 29.500.000 disajikan sebagai “Pendapatan dari penyelesaian instrumen derivatif komoditas” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2013.

Income from this terminated agreement amounting to US$ 29,500,000 is presented in the 2013 consolidated statement of comprehensive income as “Income from settlement of commodity derivative instrument”.

d. Perjanjian Kerjasama Pertambangan d. Mining Cooperation Agreement

Pada tanggal 24 Desember 2013, PEG, yang merupakan entitas anak GSM selaku pemilik Kontrak Karya dengan luas wilayah lebih dari 7.000 hektar yang mengelilingi 100 hektar wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) milik KUD Dharma Tani Marisa, pihak ketiga, telah sepakat untuk mengadakan kerja sama dengan KUD Dharma Tani Marisa, pemegang tunggal IUP mineral logam emas seluas 100 hektar berdasarkan Surat Keputusan Bupati Pohuwato No.316/13/XI/Tahun 2009 tertanggal 23 November 2009 tentang IUP Operasi Produksi yang bertujuan untuk mengembangkan investasi kegiatan pertambangan yang dapat memberikan manfaat baik secara ekonomi maupun sosial bagi para pihak dalam wilayah IUP.

On December 24, 2013, PEG, a subsidiary of GSM as the owner of Contract of Work with the area expanding more than 7,000 hectare which area surrounding the 100 hectare area of Mining Business License (IUP) owned by KUD Dharma Tani Marisa, a third party, has agreed to entered into a cooperation agreement with KUD Dharma Tani Marisa, the sole owner IUP of gold with area of 100 hectare based on Decision Letter of Regent of Pohuwato No. 316/13/XI/Tahun 2009 dated November 23, 2009 regarding IUP of Production Operation, to develop investment in mining activities which has economic and social benefit for the parties within the area of IUP.

e. Perjanjian Utang Piutang e. Loan Receivable Agreement

Pada tanggal 24 Desember 2013, PEG menandatangani perjanjian utang piutang dengan KUD Dharma Tani Marisa, pihak ketiga. Dalam perjanjian tersebut PEG memberikan fasilitas pinjaman kepada KUD Dharma Tani Marisa sebesar Rp 10.000.000.000 Pada tanggal 31 Desember 2013 saldo piutang PEG dari KUD sebesar Rp 5.000.000.000

On December 24, 2013, PEG signed a loan agreement with KUD Dharma Tani Marisa, a third party. PEG granted a loan facility to KUD amounting to Rp 10,000,000,000. As of December 31, 2013, the outstanding loan of KUD Dharma Tani Marisa to PEG amounted to Rp 5.000.000.000.

Dalam dokumen JRAP Annual Report 2013 (Halaman 147-151)