DEWAN KOMISARIS:
12. PERKARA-PERKARA YANG DIHADAPI PERSEROAN
Perseroan menghadapi atau tersangkut dalam perkara perdata sebagaimana diungkapkan dibawah ini. Selain perkara perdata tersebut, Perseroan tidak menghadapi ataupun tersangkut dalam perkara perdata, kepailitan, pidana, sengketa tata usaha negara, sengketa tata usaha negara, perselisihan hubungan industrial, sengketa/perkara perpajakan dan perkara arbitrase.
Perkara perdata yang dihadapi Perseroan sebagai berikut:
1. Perkara Perdata Di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 90/Pdt.G/1996/PN.JKT.PST. antara CV PRIMA CENTRA (Penggugat) melawan Perseroan (Tergugat)
Perkara perdata yang diregister di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 90/Pdt.G/1996/PN.JKT.PST. antara CV Prima Centra (Penggugat) melawan Perseroan (Tergugat) berupa gugatan perbuatan melawan hukum yang diajukan Penggugat terhadap Perseroan sehubungan dengan perjanjian sewa guna usaha (leasing) mesin-mesin antara Perseroan (lessor) dan Penggugat (lessee) dengan petitum gugatan Perseroan antara lain ganti rugi materiil sebesar Rp 1.075.787.440,- dan gugatan immaterial sebesar Rp 1.000.000.000 sedangkan petitum gugatan rekonpensi Perseroan antara lain agar Penggugat melunasi kekurangan sisa utang beserta dendanya per 18 April 1996 seluruhnya sebesar Rp 664.795.350,-, perkara mana pada tanggal 26 Juli 1996 Majelis Hakim telah memutus perkara dengan menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya, terhadap putusan mana Penggugat mengajukan banding dan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dalam putusan No. 463/PDT/1997/PT.DKI tanggal 8 Desember 1997 menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut, terhadap putusan mana Penggugat mengajukan permohonan kasasi yang pada tanggal 29 Januari 2001 telah dikeluarkan putusan kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 761 K/Pdt/2000 dengan putusan permohonan kasasi pihak Penggugat tidak dapat diterima (NO/niet onvankelijke verklaard).
2. Perkara Perdata Di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 445/PDT.G/1996/PN.JKT.PST. antara Tuan SUFRI HASANUDIN (Penggugat / Pembanding / Termohon Kasasi) melawan Perseroan (Tergugat I / Terbanding / Pemohon Kasasi)
Perkara perdata yang diregister tanggal 3 Oktober 1996 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 445/PDT.G/1996/PN.JKT.PST. antara Tuan Sufri Hasanudin (Penggugat/ Pembanding/ Termohon Kasasi) melawan Perseroan (Tergugat I/Terbanding/Pemohon Kasasi) berupa gugatan perbuatan melawan hukum yang diajukan Penggugat terhadap Perseroan sehubungan dengan 2 buah perjanjian sewa guna usaha (leasing) antara Perseroan (lessor) dan Penggugat (lessee) atas peralatan mesin TOPFINE 80T seharga Rp 48.000.000 dan peralatan mesin TOPFINE 170T seharga Rp 72.000.000,- karena Perseroan mengambil secara paksa kedua mesin tersebut beserta 1 unit mesin lainnya merek TOPFINE model 125T, dimana pengambilan tersebut dilakukan Perseroan antara lain karena Perseroan tidak pernah menerima pembayaran uang muka sebesar Rp 4.800.000,- dan 12 kali pembayaran uang sewa dari Penggugat, perkara mana pada tanggal 19 Mei 1997 Majelis Hakim telah memutus perkara dengan menyatakan bahwa gugatan Penggugat tidak dapat diterima (NO), terhadap putusan mana telah diajukan banding oleh Penggugat yang telah mendapat putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 264/PDT/1998/PT.DKI tanggal 5 Agustus 1998 yang membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut, terhadap putusan mana Perseroan telah mengajukan kasasi yang pada tanggal 7 Juni 2000 telah diberikan Putusan Mahkamah Agung No. 2015K/Pdt/1999 yang membatalkan putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tersebut.
3. Perkara Perdata Di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 43/Pdt.G/1999/PN.Jak.Sel.antara PT MULIALAND Tbk. (Penggugat/Terbanding) melawan Perseroan (Tergugat/Pembanding)
Perkara perdata yang diregister tanggal 27 Januari 1999 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 43/Pdt.G/1999/PN.Jak.Sel. antara PT Mulialand Tbk. (Penggugat/Terbanding) melawan Perseroan (Tergugat/Pembanding) berupa gugatan wanprestasi Perseroan yang menolak meneruskan sewa dan membayar uang sewa pada Penggugat sejak April 1998 berdasarkan perjanjian sewa menyewa antara Perseroan (penyewa) dan Penggugat (pihak yang menyewakan) atas ruangan kantor di Suite 1202, 1203 B dan 1205 Gedung Plaza 89 di Jakarta berikut tempat parkir, ruangan mana merupakan lokasi kantor lama Perseroan, dimana hal tersebut terjadi karena Perseroan pindah lokasi kantor dan tidak mempergunakan lagi obyek sewa tersebut, perkara mana tanggal 29 Juli 1999 Majelis Hakim telah memutuskan mewajibkan Perseroan membayar sisa uang sewa, biaya pelayanan dan biaya lainnya untuk masa 14 April 1998 hingga 30 September 1998 sebesar USD 518,222 dikurangi deposit telpon sebesar Rp 58.318.279,- dan ditambah denda keterlambatan 2% per bulan terhitung sejak 21 April 1998 hingga seluruh kewajiban dibayar lunas oleh Perseroan sehubungan dengan pengakhiran sewa pada bulan Mei 1998, terhadap putusan mana Perseroan mengajukan banding yang pada tanggal 25 Pebruari 2000 telah mendapat putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 977/Pdt/1999/PT.DKI isinya menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut, terhadap putusan mana Perseroan telah mengajukan permohonan kasasi kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Memori Kasasi Perseroan telah diterima oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 26 Oktober 2000.
Menurut keterangan Perseroan telah ada surat dari Mahkamah Agung Republik Indonesia kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tentang penyampaian salinan putusan Mahkamah Agung No. 2321/K/Pdt/2011 tanggal 17 Maret 2003, namun hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan Perseroan belum menerima pemberitahuan resmi (formal) isi Surat Pemberitahuan Putusan Kasasi sehingga Perseroan belum dapat mengetahui isi putusan kasasi perkara ini.
4. Perkara Perdata Di Pengadilan Negeri Jakarta Barat No. 206/Pdt.G/2005/PN.Jak.Bar. antara Tuan RUDI LUKMAN (Penggugat/Pembanding) melawan Perseroan (Tergugat/Terbanding)
Perkara perdata yang diregister tanggal 27 Mei 2005 di Pengadilan Negeri Jakarta Barat No. 206/Pdt.G/2005/PN.Jak.Bar. antara Tuan Rudi Lukman (Penggugat/Pembanding) melawan Perseroan (Tergugat/Terbanding) berupa gugatan perbuatan melawan hukum sehubungan dengan perjanjian pembiayaan konsumen (consumer finance) 1 unit mobil antara Perseroan (perusahaan pembiayaan) dengan Penggugat (konsumen) karena memaksa Penggugat membayar lunas cicilan mobil sebesar Rp 88.761.277,- dan menyandera mobil tersebut, dimana dalam petitumnya, antara lain, dalam gugatan primair memerintahkan Penggugat untuk membayar tunggakan cicilan mobil kepada Perseroan sejak Januari 2005 hingga Mei 2005 sejumlah Rp 18.890.000,- serta menghukum Perseroan membayar ganti rugi sejumlah Rp 16.000.000,- dan gugatan subsidair terhadap Perseroan sejumlah Rp 84.301.500,-, perkara mana para tanggal 18 Agustus 2005 telah diucapkan putusan sela dihadapan Penggugat dan Tergugat dengan putusan menerima eksepsi Perseroan dan menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Barat tidak berwenang memeriksa perkara tersebut, dan pada tanggal 25 Jui 2006 Majelis Hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta telah membuat putusan banding No. 145/PDT/2006/PT.DKI yang isinya menguatkan putusan sela Pengadilan Negeri Jakarta Barat tersebut.
5. Perkara Perdata Di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 250/Pdt.G/2005/PN.Jkt.Pst. antara Perseroan (Penggugat / Terbanding) melawan Tuan RUDI LUKMAN (Tergugat / Pembanding)
Perkara perdata yang diregister di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 250/Pdt.G/2005/PN.Jkt.Pst. antara Perseroan (Penggugat/Terbanding) melawan Tuan Rudi Lukman (Tergugat/Pembanding) berupa gugatan wanprestasi terhadap Tergugat atas kewajiban Tergugat untuk melakukan pembayaran angsuran kendaraan bermotor (mobil) berdasarkan perjanjian pembiayaan konsumen (consumer finance) antara Perseroan (perusahaan pembiayaan) dengan Penggugat (konsumen), perkara mana Majelis Hakim dalam putusan sela Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 23 Nopember 2005 menolak eksepsi Tergugat dan menyatakan berwenang memeriksa dan melanjutkan perkara ini, dan dalam putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 26 Januari 2006 seluruh gugatan Perseroan dikabulkan dan menyatakan Tergugat wanprestasi atas pembayaran utang-utangnya kepada Perseroan serta menghukum Tergugat membayar seluruh utangnya kepada Perseroan per 22 Agustus 2005 sejumlah Rp 102.200.037,- ditambah bunga 6% per tahun hingga utang dibayar lunas, terhadap putusan mana Tergugat mengajukan banding yang pada tanggal 18 Juli 2006 Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memutuskan menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang dimohonkan banding dan menghukum Tergugat/Pembanding membayar biaya perkara.
6. Perkara Perdata Di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 16/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel. antara Tuan SATRIA LAKSMANA PANDJI (Penggugat) melawan Tuan Freddy Haryono (Tergugat I), Perseroan (Turut Tergugat I) Perkara perdata yang diregister tanggal 13 Januari 2009 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 16/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel. antara Tuan Satria Laksmana Pandji (Penggugat) melawan Tuan Freddy Haryono (Tergugat I), Ny. Tjandrawati Tjiptahadi (Tergugat II), Perseroan Cabang Surabaya (Turut Tergugat I), PT Astra Sedaya Finance (Turut Tergugat II), PT GE Finance Indonesia (Turut Tergugat III), dan PT Austindo Nusantara Jaya Finance (Turut Tergugat IV), terkait dengan masalah hutang piutang antara Penggugat dengan Tergugat I dimana dalam petitum gugatan antara lain Penggugat mengajukan sita jaminan terhadap kendaraan-kendaraan bermotor Tergugat I yang sedang dijaminkan pada Perseroan dan memerintahkan Perseroan untuk menyerahkan kendaraan jaminan tersebut kepada Penggugat apabila pembiayaan telah dilunasi oleh Tergugat I.
Hingga tanggal prospektus ini diterbitkan, perkara ini masih dalam proses persidangan.
7. Perkara Perdata Di Pengadilan Negeri Semarang No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg antara CV Bina Usaha (Penggugat) melawan Perseroan (Tergugat)
Perkara perdata yang diregister tanggal 7 September 2009 di Pengadilan Negeri Semarang No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg antara CV Bina Usaha (Penggugat) melawan Perseroan (Tergugat) berupa gugatan perbuatan melawan hukum oleh Perseroan sehubungan dengan perjanjian sewa guna usaha (leasing) 9 unit truk tangki antara Perseroan (lessor) dan Penggugat II (lessee) dengan latar belakang lahirnya gugatan terkait dengan masalah pembayaran kewajiban leasing tersebut oleh Penggugat II dimana dalam petitum gugatan Penggugat antara lain mengajukan sita jaminan terhadap 9 unit truk tangki obyek leasing, tuntutan ganti rugi materiil sebesar Rp 477.784.896,79 dan ganti rugi immaterial sebesar Rp 10.000.000.000,-, perkara mana Majelis Hakim dalam putusan Pengadilan Negeri Semarang tanggal 26 Mei 2010 antara lain, dalam pokok perkara menolak gugatan Penggugat seluruhnya, dalam rekonpensi mengabulkan gugatan rekonpensi Perseroan (Penggugat Rekonpensi) untuk sebagian, menyatakan Tergugat Rekonpensi (Penggugat) telah ingkar janji (wanprestasi), menghukum Tergugat Rekonpensi (Penggugat) membayar ganti rugi materiil kepada Perseroan (Penggugat Rekonpensi) Rp 2.526.051.724,98 dan denda sebesar 0,4% per hari keterlambatan pembayaran ganti rugi tersebut, terhadap putusan mana Penggugat mengajukan banding yang pada tanggal 3 Januari 2011 dalam Pengadilan Tinggi Semarang No. 385/Pdt/2010/PT.Smg Majelis Hakim telah memutuskan, antara lain, memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Semarang tersebut sekedar mengenai pembebanan pembayaran ganti rugi kepada Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi, terhadap putusan mana Perseroan mengajukan kasasi pada tanggal 4 Maret 2011.
Hingga tanggal prospektus ini diterbitkan, perkara ini masih dalam proses kasasi.
8. Perkara Perdata Di Pengadilan Negeri Bandung No. 299/Pdt.G/2009/PN.Bdg antara Yudi Heriyanto (Penggugat) melawan Perseroan (Tergugat).
Perkara Perdata yang diregister tanggal 27 Agustus 2009 di Pengadilan Negeri Bandung No. 299/Pdt.G/2009/PN.Bdg antara Tuan Yudi Heriyanto (Penggugat) melawan Perseroan (Tergugat) berupa gugatan perbuatan melawan hukum oleh Perseroan sehubungan dengan perjanjian pembiayaan konsumen antara Perseroan (perusahaan pembiayaan) dengan Penggugat (konsumen) dimana Penggugat dalam petitumnya antara lain menuntut penjadwalan utang, penetapan sisa utang sebesar Rp 133.817.000,- dengan jangka waktu pembayaran ditambah 7 tahun hingga 9 tahun, tuntutan ganti rugi immaterial sebesar Rp 600.000.000,- dan ganti rugi materiil sebesar Rp 30.000.000,-, perkara mana tanggal 7 Juli 2010 Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung telah memutus, antara lain, dalam pokok perkara menolak gugatan Penggugat seluruhnya, dalam rekonpensi mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi (Perseroan) untuk sebagian, menyatakan Tergugat Rekonpensi (Penggugat) telah melakukan perbuatan ingkar janji (wanprestasi), memerintahkan Tergugat Rekonpensi (Penggugat) agar menyerahkan kendaraan bermotor obyek jaminan fidusia kepada Pengugat Rekonpensi (Perseroan) berdasarkan Sertifikat Fidusia No. W8.0006364.HT.04.06 Th.2009 tanggal 19 Mei 2009 yang memiliki kekuatan eksekutorial, atas putusan mana pihak Penggugat menyatakan banding.
9. Perkara Perdata Di Pengadilan Negeri Bogor No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr antara An Man Oh (Penggugat) melawan Perseroan (Tergugat II) dan No. 61/Pdt.Intv/2010/PN.Bgr intervensi oleh Tati (Pemohon Intervensi) a. Perkara perdata yang diregister tanggal 9 Juni 2010 di Pengadilan Negeri Bogor No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr antara Tuan An Man Oh (Penggugat) melawan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Wilayah Kabupaten Bogor (Tergugat I), Perseroan (Tergugat II), PT Citra Lelang Nasional (Tergugat III), Tuan Ateng / pemenang lelang (Tergugat IV) dan Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Bogor (Tergugat V) berupa gugatan pembatalan lelang yang dilaksanakan tanggal 18 Nopember 2009 atas 5 bidang tanah Hak Milik atas nama Penggugat yang berlokasi di Bogor dan permohonan sita jaminan atas kelima bidang tanah tersebut sehubungan dengan pelaksanaan lelang atas kelima bidang tanah hak milik tersebut terkait dengan perjanjian pembiayaan konsumen untuk pembiayaan 1 unit kendaraan bermotor senilai Rp 10.745.000,- dan perjanjian pembiayaan konsumen untuk pembiayaan pembangunan bangunan diatas kelima bidang tanah tersebut sebesar Rp 945.516.000,- antara Perseroan (perusahaan pembiayaan) dengan Penggugat (konsumen). Hingga tanggal prospektus ini diterbitkan perkara ini masih dalam proses persidangan.
b. Perkara intervensi oleh Tati (Intervenient) yang diregister tanggal 18 Oktober 2010 di Pengadilan Negeri Bogor No. 61/Pdt.Intv/2010/PN.Bgr terhadap Tuan An Man Oh (Termohon I/dahulu Penggugat) melawan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Wilayah Kabupaten Bogor (Termohon II/dahulu Tergugat I), Perseroan (Termohon III/Tergugat II), PT Citra Lelang Nasional (Termohon IV/dahulu Tergugat III), Tuan Ateng / pemenang lelang (Termohon V/dahulu Tergugat IV) dan Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Bogor (Turut Termohon/dahulu Turut Tergugat) terhadap perkara No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr yang diregister oleh Tuan An Man Oh (Penggugat) di Pengadilan Negeri Bogor tanggal 9 Juni 2010, dimana pihak Intervenient merasa sebagai pihak pemenang lelang yang dirugikan dengan adanya gugatan Tuan An Man Oh (Penggugat) yang diregister di Pengadilan Negeri Bogor No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tersebut yang dalam petitumnya antara lain agar menyatakan sah pelaksanaan lelang tanggal 18 Nopember 2009 yang dilaksanakan Termohon II. Hingga tanggal prospektus ini diterbitkan perkara ini masih dalam proses persidangan.
10. Perkara Perdata Di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel. antara Dr. Tommy Sihotang, SH, LLM dan Dr. Juniver Girsang, SH, MH selaku Penggugat melawan (1) PT Salindo Perdana Finance (dalam likuidasi) selaku Tergugat I (2) PT Koexim Mandiri Finance selaku Tergugat II (3) PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Tergugat III (4) PT Equity Development Finance selaku Tergugat IV (5) Perseroan selaku Tergugat V (6) PT Capitalinc Finance selaku Tergugat VI (7) PT CIMB Niaga Auto Finance selaku Tergugat VII (Tergugat I s/d Tergugat VII selanjutnya disebut PARA TERGUGAT), serta (8) PT Bursa Efek Indonesia selaku Turut Tergugat I dan (9) Bapepam selaku Turut Tergugat II.
Perkara perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel. yang diregister tanggal 14 Juli 2011 dengan pihak-pihak berperkara yakni Dr. Tommy Sihotang, SH, LLM dan Dr. Juniver Girsang, SH, MH selaku Penggugat melawan (1) PT Salindo Perdana Finance (dalam likuidasi) selaku Tergugat I (2) PT Koexim Mandiri Finance selaku Tergugat II (3) PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Tergugat III (4) PT Equity Development Finance selaku Tergugat IV (5) Perseroan selaku Tergugat V (6) PT Capitalinc Finance selaku Tergugat VI (7) PT CIMB Niaga Auto Finance selaku Tergugat VII , Tergugat I s/d Tergugat VII selanjutnya disebut PARA TERGUGAT , serta (8) PT Bursa Efek Indonesia selaku Turut Tergugat I dan (9) Bapepamselaku Turut Tergugat II, berupa gugatan ingkar janji/wanprestasi dimana Penggugat menuntut Para Tergugat untuk membayar sukses fee Penggugat (selaku Kuasa Hukum Para Tergugat dalam perkara kepailitan terhadap PT. Saka Utama Dewata) sebesar 10 % dari hasil pengurusan kepailitan yakni sejumlah Rp.2.605.828.356,60 dan biaya operasional sejumlah Rp 2.000.000.000,-, dalam petitumnya Penggugat antara lain menuntut Para Tergugat untuk secara tanggung renteng membayar kerugian kepada Penggugat sejumlah Rp.4.605.828.356,60 ditambah lagi dengan bunga sebesar 3 % setiap bulannya sejak gugatan didaftarkan sampai dengan Para Tergugat menyelesaikan seluruh kewajibannya secara tunai dan sekaligus, menghukum Turut Tergugat I dan II untuk membekukan (suspending) kegiatan usaha dan/atau mendenda dari Tergugat III dan Tergugat V karena sebagai perusahaan publik telah melakukan perbuatan ingkar janji / wanprestasi dan tidak melaporkannya kepada Turut Tergugat I dan II sebagai badan-badan yang memberi izin dan mengawasi perusahaan-perusahaan publik.
Hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan perkara ini masih dalam proses persidangan.
Nilai perkara atas setiap perkara tersebut tidak material dibandingkan dengan nilai aset ataupun nilai pendapatan Perseroan. Oleh karena itu perkara tersebut tidak secara material dapat mempengaruhi keadaan keuangan Perseroan maupun kelangsungan usaha Perseroan.
Hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan Perseroan tidak menerima somasi yang bernilai material yang dapat mempengaruhi keadaan keuangan Perseroan ataupun kelangsungan usaha Perseroan.
Hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan Perseroan tidak memiliki klaim yang mungkin timbul di badan pengadilan, badan arbitrase, lembaga mediasi, maupun di lembaga konsiliasi manapun dengan pihak siapapun yang secara material dapat mempengaruhi keadaan keuangan Perseroan maupun kelangsungan usaha Perseroan.
Hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tidak menghadapi ataupun tersangkut dalam perselisihan hukum, sengketa, proses ataupun perkara apapun dengan pihak manapun.
Catatan:
Putusan pailit oleh Pengadilan Niaga Pada Pengadilan Negeri Surabaya No. 02/Pailit/2003/PN. Niaga Sby tanggal 20 Maret 2003 jo. Putusan Kasasi Mahkamah Agung No. 08/K/N/2003 tanggal 12 Mei 2003 jo. Putusan Peninjauan Kembali (PK) No. 06/PK/N/2003 tanggal 22 Juli 2003 jo. Putusan Peninjauan Kembali (PK) No. 022/K/N/2005 tanggal 29 November 2005 terhadap PT Saka Utama Dewata yang diajukan oleh PT Salindo Perdana Finance (dalam likuidasi) dan PT Koexim Mandiri Finance (dahulu PT Koexim BDN Finance) serta Kreditur Sindikasi yang terdiri dari PT BFI Finance Indonesia Tbk., PT Koexim Mandiri Finance (dahulu PT Koexim BDN Finance), PT Salindo Perdana Finance (dalam likuidasi), PT Equity Development Finance (dahulu PT Gajah Surya Finance), Perseroan, PT Global Multi Financindo (dahulu PT Swadinamika Bakrie Finance) dan PT Saseka Gelora Leasing) telah berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewisjde).
Berdasarkan Putusan Kasasi Mahkamah Agung No. 022 K/N/2005 tanggal 29 Nopember 2005, membatalkan Putusan Pengadilan Niaga Pada Pengadilan Negeri Surabaya No. 02/Pailit/2003/PN.Niaga.Sby tanggal 31 Agustus 2005 dan menetapkan besarnya :
(i) Tagihan para kreditur sindikasi sejumlah Rp 21.001.525.358,00
(ii) Tagihan PT Salindo Perdana Finance (dalam sindikasi) sebesar Rp 4.349.563.336,10; (iii) Tagihan PT Koexim Mandiri Finance sebesar Rp 706.807.370,75.
Putusan Kasasi Mahkamah Agung No. 022 K/N/2005 tanggal 29 Nopember 2005 tersebut telah berkekuatan hukum tetap (in kracht).
Permohonan Peninjauan Kembali terhadap Putusan Kasasi Mahkamah Agung No. 022 K/N/2005 tanggal 29 Nopember 2005 yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut yang diajukan PT Saka Utama Dewata telah ditolak berdasarkan Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung No. 02 PK/N/2006 tanggal 19 Juni 2006.
Permohonan Peninjauan Kembali untuk kedua kalinya terhadap Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung No. 02 PK/N/2006 tanggal 19 Juni 2006 diajukan oleh PT Saka Utama Dewata dan PT Saka Dwi Dewata. Pada tanggal 29 Juli 2008 Mahkamah Agung memberikan Putusan Peninjauan Kembali (yang kedua) tanggal 29 Juli 2008 No. 02/PK/N/2006 jo. Putusan Mahkamah Agung tanggal 29 Nopember 2005 No. 022 K/N/2005 yang menetapkan tagihan kepada debitur pailit antara lain kepda Kreditur Sindikasi sejumlah Rp 13.337.657.230,40. Atas putusan peninjauan kembali (yang kedua) tersebut para Kreditur Sindikasi mengajukan kembali Permohonan Peninjauan Kembali (Memori Peninjauan Kembali) dengan register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 6 Nopember 2008.
Berdasarkan Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 25 Maret 2009 No. 021/PK/PDT.SUS/2009 antara lain memutuskan:
- menguatkan dan menyatakan bahwa yang berlaku adalah Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung Republik Indonesia yang pertama yaitu No. 02 PL/N/2006 tanggal 19 Juni 2006 yang telah memutuskan dengan dictum sebagai berikut : menolak permohonan Peninjauan Kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali: PT Saka Utama Dewata; memutuskan bahwa untuk eksekusinya yang berlaku adalah Putusan Kasasi yang diajukan Peninjauan Kembali pertama tersebut yaitu putusan Kasasi No. 022K/N/2005 tanggal 29 Nopember 2005.
Atas Putusan PK Mahkamah Agung No. 21 K/N/2006 tanggal 25 Maret 2009 tersebut, PT Saka Utama Dewata mengajukan Peninjauan Kembali, dan telah ada Putusan Mahkamah Agung No. 088 PK/PDT.SUS/2009 tanggal 7 Januari 2010 yang memutuskan antara lain: -menolak permohonan Peninjauan Kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali (PT Saka Utama Dewata) tersebut, menghukum Pemohon Peninjauan kembali untuk membayar biaya perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali sebesar Rp 10.000.000,-.
Berdasarkan Penetapan Hakim Pengawas Pengadilan Niaga Pada Pengadilan Negeri Surabaya No. 02/Pailit/203/PN.Niaga Sby. tanggal 13 Oktober 2010 menetapkan, antara lain, Daftar Pembagian Tahap I (tanggal 10 Maret 2010) dan Tahap II (tanggal 27 September 2010) yang wajib diterimakan kepada Kreditur yang disusun oleh Tim Kurator, dimana pembagian kepada Perseroan selaku anggota kreditur
sindikasi adalah (i) untuk Pembagian Tahap I dengan tagihan yang diakui sebesar Rp 3.780.274.564,44 dan dana yang dapat dibagikan/diterima sebesar Rp 1.161.204.749,30 dan (ii) untuk pembagian Tahap II dengan tagihan yang diakui sebesar Rp 3.780.274.564,44 dan dana yang dapat dibagikan/diterima sebesar Rp 2.239.519.890,87.
Porsi Perseroan selaku anggota sindikasi adalah 18% dari tagihan Kreditur Sindikasi, dengan demikian
dengan mendasarkan pada Putusan Kasasi Mahkamah Agung No. 022 K/N/2005 tanggal 29 Nopember 2005 tersebut yang telah berkekuatan hukum tetap (in kracht), porsi atau kepentingan
Perseroan dalam perkara ini adalah senilai 18% dari tagihan Kreditur Sindikasi kepada PT Saka Utama Dewata sebesar Rp 21.001.525.358,00 yakni sebesar Rp 3.780.274.564,44.
Kurator lama yaitu Kalisutan SH telah diberhentikan dan digantikan dengan kurator baru yakni Muhammad Ismak SH berdasarkan Penetapan Majelis Hakim Pemutus Permohonan Pernyataan Pailit No. 02/Pailit/2003/PN-Niaga Sby tanggal 15 Oktober 2009, yang dikuatkan juga oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia sesuai suratnya No. 01/Datsus/U/I/2010 tanggal 5 Januari 2010 yang isinya menolak permohonan kasasi yang diajukan Kalisutan SH mengenai Penetapan No. 02/Pailit/2003/PN-Niaga Sby tanggal 15 Oktober 2009 yang berkaitan dengan pemberhentiannya selaku Kurator Pailit PT Saka Utama Dewata.
Perseroan telah menerima sebagian pembayaran dari tagihan yaitu sejumlah Rp 1.138.206.685,00 dari kurator PT Saka Utama Dewata (dalam pailit) sehubungan dengan Penetapan Hakim Pengawas Pengadilan Niaga Pada Pengadilan Negeri Surabaya No. 02/Pailit/203/PN.Niaga Sby. tanggal 13 Oktober 2010.
Hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah mengungkapkan seluruh perkara penting dan tidak ada lagi perkara penting yang tidak diungkapkan.
13. KETERANGAN TENTANG ASET TETAP