• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN EKONOMI INDONESIA Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2015 tumbuh sebesar 4,8 persen (YoY), dengan pertumbuhan ekonomi sebesar sebesar 5,0 persen (YoY) pada triwulan IV tahun 2015. Rata-rata pertumbuhan tersebut di bawah target pertumbuhan ekonomi dalam anggaran pendapatan belanja Negara perubahan (APBN-P) 2015 yang besarnya 5,8 persen. Walaupun demikian, pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV tahun 2015 merupakan pertumbuhan tertinggi selama tahun 2015. Sebelumnya, pada triwulan I sampai dengan triwulan III tahun 2015, perekonomian Indonesia hanya tumbuh masing-masing sebesar 4,7 persen (YoY). Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV tahun 2015 adalah mulai efektifnya berbagai paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu, perekonomian juga diperkuat dengan perkembangan nilai tukar Rupiah yang mulai stabil meskipun beberapa negara partner mengalami perlambatan pertumbuhan.

Gambar 7. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I Tahun 2011- Triwulan IV Tahun 2015 (Persen)

Sumber: Badan Pusat Statistik Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2015 adalah 4,8 persen (YoY), dengan pertumbuhan ekonomi sebesar sebesar 5,0 persen (YoY) pada triwulan IV tahun 2015.

Jasa Keuangan dan Asuransi tumbuh 12,5 persen (YoY) pada triwulan IV tahun 2015, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan IV tahun 2014 yang sebesar 7,9 persen (YoY). Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial tumbuh sebesar 7,4 persen (YoY) dari yang sebelumnya sebesar 6,0 persen (YoY) pada triwulan IV tahun 2014. Penyediaan Akonomdasi tumbuh sebesar 5,8 persen (YoY), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan IV tahun 2014 yang sebesar 4,6 persen (YoY). Sementara itu, pertumbuhan Transportasi dan

Pergudangan; Konstruksi; serta Industri Pengolahan masing-masing tumbuh sebesar 7,7 persen (YoY), 8,2 persen (YoY), serta 4,4 persen (YoY) pada triwulan IV tahun 2015. Kinerja Pertambangan dan Penggalian pada triwulan IV tahun 2015 tumbuh negatif sebesar 7,9 persen (YoY), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2014 yang tumbuh sebesar -1,5 persen (YoY). Penurunan pertumbuhan ini terjadi karena pertumbuhan negatif pada Pertambangan Batubara dan Lignit sebesar 30,3 persen (YoY). Selain itu, Pertambangan Bijih Logam hanya tumbuh sebesar 0,0 persen (YoY) pada triwulan IV tahun 2015. Di sisi lain, Pertambangan Minyak, Gas dan Panas dan Pertambangan dan Penggalian Lainnya tumbuh positif masing-masing sebesar 4,5 persen (YoY) dan 2,7 persen (YoY).

Tabel 8.Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I Tahun 2013 – Triwulan IV Tahun 2015 Menurut Lapangan Usaha (YoY)

URAIAN 2013 2014 2015

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4

Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan 4,2 4,6 3,5 4,6 5,2 4,9 3,6 3,3 4,0 6,9 3,3 1,6

Pertambangan dan Penggalian 0,8 1,5 4,2 3,6 -1,0 1,1 1,2 1,5 -1,3 -5,2 -5,7 -7,9

Industri Pengolahan 4,6 5,2 3,5 4,2 4,5 4,8 5,0 4,2 4,0 4,1 4,5 4,4

Pengadaan Listrik, Gas dan

Produksi Es 9,8 4,7 2,4 4,4 3,3 6,5 6,0 6,5 1,7 0,8 0,6 1,8

Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur Ulang 3,2 2,9 3,3 3,8 4,9 5,8 5,9 6,9 5,4 7,8 8,7 6,8

Konstruksi 5,4 6,3 6,5 6,2 7,2 6,5 6,5 7,7 6,0 5,4 6,8 8,2

Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda 3,1 4,9 5,0 6,2 6,1 5,0 5,2 4,5 4,1 1,7 1,4 2,8

Kinerja Pertambangan dan Penggalian pada triwulan IV tahun 2015 tumbuh negatif sebesar 7,9 persen (YoY). Jasa Keuangan dan Asuransi; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial; Penyediaan Akomodasi; Transportasi dan

Pergudangan; Konstruksi; serta Industri Pengolahan masing-masing tumbuh lebih tinggi dari triwulan IV tahun 2015.

URAIAN 2013 2014 2015

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4

Motor

Transportasi dan Pergudangan 6,9 8,0 6,3 6,7 7,0 7,6 7,7 7,2 5,8 5,9 7,3 7,7

Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum 7,0 7,0 6,9 6,3 6,4 6,4 5,8 4,6 3,4 3,8 4,5 5,8

Informasi dan Komunikasi 10,6 11,4 10,1 9,5 9,8 10,5 9,8 10,3 10,1 9,7 10,7 9,7

Jasa Keuangan dan Asuransi 12,6 10,3 8,8 3,8 3,6 5,5 1,9 7,9 8,6 2,6 10,4 12,5

Real Estate 8,9 7,7 5,4 4,3 4,7 4,9 5,1 5,3 5,3 5,0 4,8 4,3

Jasa Perusahaan 7,8 7,6 8,2 8,0 10,3 10,0 9,3 9,7 7,4 7,6 7,6 8,1

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

1,8 -1,8 6,6 3,8 2,7 -2,5 2,4 6,8 4,7 6,3 1,3 6,7

Jasa Pendidikan 11,1 2,8 7,7 8,3 4,6 4,5 6,3 6,6 5,0 11,7 8,1 5,3

Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial 7,0 5,4 8,4 10,7 7,6 8,7 9,6 6,0 7,1 7,5 6,3 7,4

Jasa lainnya 5,6 5,6 6,2 8,2 8,4 9,5 9,5 8,4 8,0 8,1 8,1 8,2

PRODUK DOMESTIK BRUTO 5,5 5,6 5,5 5,6 5,1 5,0 5,0 5,0 4,7 4,7 4,7 5,0

Sumber: Badan Pusat Statistik

Kinerja Penyediaan Listrik dan Gas tumbuh sebesar 1,8 persen (YoY) melambat dibandingkan triwulan IV tahun 2014 yang dapat tumbuh sebesar 6,5 persen (YoY). Perlambatan ini terjadi karena pertumbuhan negatif pada Pengadaan Gas dan Produksi Es sebesar 4,2 persen (YoY).

Sementara itu, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor juga melambat dengan hanya tumbuh sebesar 2,8 persen (YoY), lebih lambat dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2014 yang tumbuh sebesar 4,5 persen (YoY). Perlambatan ini dipengaruhi oleh Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor serta Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya yang tumbuh melambat menjadi sebesar 2,9 persen (YoY) dan 2,4 persen (YoY) pada triwulan IV tahun 2015.

Perlambatan pertumbuhan juga terjadi pada Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dengan pertumbuhan sebesar 1,6 persen (YoY), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan IV tahun 2014 yang besarnya 3,3 persen (YoY). Jasa Perusahaan juga tumbuh melambat,

Kinerja Penyediaan Listrik dan Gas tumbuh sebesar 1,8 persen (YoY) melambat.

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor tumbuh sebesar 2,8 persen (YoY).

Perlambatan pertumbuhan terjadi pada Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Jasa Perusahaan dan Jasa Pendidikan, yaitu menjadi sebesar 1,6 persen (YoY);

yaitu sebesar 8,1 persen (YoY) pada triwulan IV tahun 2015, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2014 yang tumbuh sebesar 9,7 persen (YoY). Jasa Pendidikan juga tumbuh melambat, menjadi sebesar 5,3 persen (YoY), lebih rendah dibandingkan triwulan IV tahun 2015 yang tumbuh sebesar 6,6 persen (YoY). Kinerja Real Estate juga melambat, yaitu tumbuh sebesar 4,3 persen (YoY) pada triwulan IV tahun 2015, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan IV tahun 2014 yang besarnya 5,3 persen (YoY). Informasi dan Komunikasi tumbuh sebesar 9,7 persen (YoY), lebih rendah dibandingkan triwulan IV tahun 2014

yang tumbuh sebesar 10,3 persen (YoY).

Jasa lainnya tumbuh melambat yaitu sebesar 8,2 persen (YoY), lebih rendah dari pertumbuhan pada triwulan IV tahun 2014 yang besarnya 8,4 persen (YoY). Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib tumbuh sebesar 6,7 persen (YoY), juga melambat dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2014 yang besarnya 6,8 persen (YoY). Sementara itu, Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang tumbuh sebesar 6,8 persen (YoY), lebih rendah dibandingkan triwulan IV tahun 2014 yang tumbuh sebesar 6,9 persen (YoY).

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV tahun 2015 didorong oleh Pengeluaran Konsumsi LNPRT, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, dan Pengeluaran Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto yang masing-masing tumbuh sebesar 8,3 persen (YoY), 7,3 persen (YoY) dan 6,9 persen (YoY) pada triwulan IV tahun 2015. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang paling tinggi adalah Konsumsi Individu yang tumbuh sebesar 10,1 persen (YoY), meningkat cukup berarti dibandingkan dibanding triwulan IV tahun 2014 yang tumbuh sebesar 2,0 persen (YoY). Sementara itu, komponen Pengeluaran Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto terbesar adalah Bangunan yang tumbuh sebesar 8,2 persen (YoY)

Real Estate serta Informasi dan Komunikasi tumbuh melambat, masing-masing sebesar 4,3 persen (YoY) dan 9,7 persen (YoY).

Perlambatan pertumbuhan juga terjadi pada Jasa Lainnya; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang serta yang masing-masing sebesar 8,2 persen (YoY), 6,7 persen (YoY) dan 6,8 persen (YoY).

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV tahun 2015 ditopang oleh Pengeluaran Konsumsi LNPRT, Pengeluaran Pemerintah dan PMTB.

Tabel 9. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I Tahun 2013 – Triwulan IV Tahun 2015 (Persen) Menurut Jenis Pengeluaran (YoY)

URAIAN 2013 2014 2015 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 5,7 5,4 5,3 5,3 5,3 5,1 5,1 5,1 5,0 5,0 5,0 4,9 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 6,5 6,4 6,7 12,8 23,2 22,4 5,8 -0,5 -8,1 -8,0 6,6 8,3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 3,0 3,1 12,0 7,7 6,1 -1,8 1,2 0,9 2,9 2,6 7,1 7,3

Pembentukan Modal Tetap

Domestik Bruto 7,5 5,3 5,6 2,0 5,2 4,1 4,5 4,6 4,6 3,9 4,8 6,9

Ekspor Barang dan Jasa 3,5 2,1 1,3 9,4 3,2 1,4 4,8 -4,6 -0,6 0,0 -0,6 -6,4

Dikurangi Impor Barang dan Jasa 2,9 0,9 4,9 -0,9 5,0 0,4 0,3 3,2 -2,2 -7,0 -5,9 -8,1

PRODUK DOMESTIK BRUTO 5,5 5,6 5,5 5,6 5,1 5,0 5,0 5,0 4,7 4,7 4,7 5,0

Sumber : Badan Pusat Statistik

Pada triwulan IV tahun 2015, Pengeluaran Konsumsi LNPRT (Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga) tumbuh sebesar 8,3 persen (YoY), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan konsumsi LNPRT pada triwulan IV tahun 2014 yang sebesar -0,5 persen (YoY). Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi LNPRT didorong oleh berbagai kegiatan persiapan, pelaksanaan dan pasca-PILKADA yang berlangsung pada bulan Desember 2015.

Sementara itu, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah tumbuh sebesar 7,3 persen (YoY), meningkat cukup signifikan dibandingkan pada triwulan IV tahun 2014 yang tumbuh sebesar 0,9 persen (YoY). Peningkatan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah pada triwulan IV tahun 2015 didorong oleh peningkatan konsumsi individu yang besarnya 10,1 persen (YoY) dan peningkatan konsumsi kolektif sebesar 5,6 persen (YoY). Komponen konsumsi individu pada triwulan IV tahun 2015 tumbuh lebih besar dibandingkan triwulan IV tahun 2014, yang masing-masing adalah sebesar 2,0 persen (YoY). Sementara itu, pada triwulan IV tahun 2015 konsumsi kolektif tumbuh lebih besar dibandingkan triwulan IV tahun 2014 yang sebesar 0,2 persen (YoY). Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada triwulan IV tahun 2015 tumbuh sebesar 6,9 persen (YoY),

Pada triwulan IV tahun 2015, Pengeluaran Konsumsi LNPRT tumbuh sebesar 8,3 persen (YoY). Pengeluaran Konsumsi Pemerintah tumbuh sebesar 7,3 persen (YoY).

pada triwulan IV tahun 2014 yang besarnya mencapai 4,6 persen (YoY). Peningkatan PMTB terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan Bangunan sebesar 8,2 persen (YoY), pertumbuhan Peralatan lainnya sebesar 7,8 persen (YoY) dan pertumbuhan Kendaraan sebesar 7,3 persen (YoY). Produk kekayaan intelektual serta Mesin dan Perlengkapan masing-masing tumbuh sebesar 6,4 persen (YoY) dan 3,8 persen (YoY) pada triwulan IV tahun 2015. Sementara itu, Cultivated Biological Resources (CBR)

terkontraksi menjadi sebesar -3,6 persen (YoY) pada triwulan IV tahun 2015.

Ekspor barang dan jasa masih menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia dimana ekspor barang dan jasa masih terkontraksi sebesar -6,4 persen (YoY), menurun dibandingkan triwulan IV tahun 2014 yang terkontraksi sebesar -4,6 persen (YoY). Ekspor barang nonmigas tumbuh negatif sebesar -10,0 persen (YoY). Sementara itu, ekspor barang migas mengalami peningkatan, yaitu tumbuh sebesar 11,6 persen pada triwulan IV tahun 2015. Di sisi lain, pertumbuhan ekspor jasa relatif tetap dibandingkan triwulan IV tahun 2015, yaitu sebesar 0,1 persen (YoY). Pertumbuhan negatif ekspor barang dan jasa tersebut diantaranya dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi negara mitra dagang, seperti Amerika Serikat yang melemah dari 2,0 persen menjadi 0,7 persen dan Tiongkok yang melambat dari 6,9 persen menjadi 6,8 persen.

Di sisi lain, impor barang dan jasa terkontraksi sebesar -8,1 persen (YoY) atau menurun signifikan dibandingkan triwulan IV tahun 2014 yang tumbuh sebesar 3,2 persen (YoY). Penurunan pertumbuhan impor terjadi akibat impor barang nonmigas dan jasa yang masing-masing terkontraksi sebesar -8,1 persen (YoY) dan -7,7 persen (YoY).

Dokumen terkait