• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN EKONOMI INDONESIA PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

Perekonomian Indonesia pada triwulan I tahun 2017 tumbuh sebesar 5,0 persen (YoY), sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan IV tahun 2016 yang tumbuh sebesar 4,9 persen (YoY). Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh membaiknya kondisi perekonomian global walaupun pertumbuhannya belum merata. Dari sisi domestik, kinerja pertumbuhan ekonomi didorong oleh membaiknya ekspor dan terjaganya permintaan domestik.

Gambar 9. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I Tahun 2014 - Triwulan I Tahun 2017 (Persen)

Sumber: Badan Pusat Statistik

5,1 4,9 4,9 5,0 4,8 4,7 4,8 5,2 4,9 5,2 5,0 4,9 5,0 4,0 4,5 5,0 5,5 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 2014 2015 2016 2017 Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,0 persen (YoY) pada triwulan I tahun 2017.

Dari sisi lapangan usaha, Pertanian, Kehutanan dan Perikanan tumbuh pada triwulan I tahun 2017 mencapai 7,1 persen (YoY), dan menjadi sumber pertumbuhan utama PDB. Pertumbuhan tersebut meningkat signifikan dibandingkan triwulan I dan triwulan IV tahun 2016 yang masing-masing tumbuh sebesar 1,5 persen (YoY) dan 5,3 persen (YoY). Kinerja tersebut didorong oleh produktivitas tanaman pangan yang tumbuh signifikan akibat pengaruh La Nina yang terjadi pada triwulan II tahun 2016, serta dukungan program pemerintah dalam upaya peningkatan produksi. Selain itu, juga didukung oleh pertumbuhan positif subsektor Kehutanan dan Penebangan Kayu akibat meningkatnya distribusi kayu bulat seiring tingginya curah hujan, serta subsektor dan Perikanan seiring dengan diberlakukannya moratorium penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing).

Sementara itu, industri Pengolahan yang merupakan sektor dengan proporsi terbesar terhadap PDB, tumbuh sebesar 4,2 persen (YoY). Pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan triwulan I dan triwulan IV tahun 2016 yang masing-masing tumbuh sebesar 4,7 persen (YoY) dan 4,3 persen (YoY). Kinerja tersebut dipengaruhi menurunnya pertumbuhan Industri Batubara dan Pengilangan Minyak dan Gas. Industri Pengolahan Non Migas tumbuh tinggi pada triwulan I tahun 2017 yang didorong oleh Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik yang tumbuh signifikan. Selain itu, juga Industri Makanan dan Minuman dan Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman yang tumbuh lebih tinggi pada triwulan IV tahun 2016.

Konstruksi tumbuh lebih rendah pada triwulan I tahun 2017 yaitu sebesar 6,3 persen (YoY), dibandingkan triwulan I tahun 2016 yang tumbuh sebesar 6,8 persen (YoY), namun lebih tinggi dibandingkan triwulan IV tahun 2016 yang tumbuh sebesar 4,2 persen (YoY). Kinerja tersebut didukung oleh meningkatnya penyerapan Dari sisi lapangan usaha,

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan meningkat signifikan pada triwulan I tahun 2017.

Industri Pengolahan tumbuh lebih rendah pada triwulan I tahun 2017 dipengaruhi oleh menurunnya pertumbuhan Industri Batubara dan Pengilangan Minyak dan Gas.

Konstruksi tumbuh sebesar 6,3 persen (YoY) pada triwulan I tahun 2017 didukung oleh proyek infrastruktur pemerintah.

pelaksanaan proyek infrastruktur pemerintah seperti pembangunan bandara dan bendungan.

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor tumbuh sebesar 4,8 persen (YoY) pada triwulan I tahun 2017. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan triwulan I maupun triwulan IV tahun 2016 yang masing-masing tumbuh sebesar 4,1 persen (YoY) dan 3,9 persen (YoY). Kinerja tersebut didorong oleh Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor yang tumbuh lebih tinggi seiring meningkatnya produksi dalam negeri dan impor. Sementara itu, Perdagangan Mobil, Sepeda Motor, dan Reparasinya tumbuh sebesar 2,9 persen (YoY), sama dengan triwulan sebelumnya dan lebih rendah dari triwulan I tahun 2016 yang sebesar 3,0 persen (YoY).

Sektor Informasi dan Komunikasi tumbuh paling tinggi yaitu sebesar 9,1 persen (YoY), meningkat cukup signifikan dibandingkan triwulan I tahun 2016 yang tumbuh sebesar 7,6 persen (YoY), namun sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan IV tahun 2016 yang sebesar 9,6 persen (YoY). Kinerja tersebut didorong oleh meningkatnya penggunaan data dan internet di Indonesia.

Pada triwulan I tahun 2017, Transportasi dan Pergudangan tumbuh sebesar 7,6 persen (YoY) atau lebih rendah dibandingkan dengan triwulan I maupun triwulan IV tahun 2016 yang masing-masing tumbuh sebesar 7,9 persen (YoY). Jasa Keuangan dan Asuransi tumbuh sebesar 5,7 persen (YoY) pada triwulan I tahun 2017, menurun signifikan dibandingkan triwulan I tahun 2016 yang tumbuh sebesar 9,3 persen (YoY), namun lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,2 persen (YoY).

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor tumbuh lebih tinggi pada triwulan I tahun 2017, didorong oleh

meningkatnya Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor.

Informasi dan komunikasi tumbuh paling tinggi, yaitu sebesar 9,1 persen (YoY).

Pada triwulan I tahun 2017, Transportasi dan

Pergudangan tumbuh sebesar 7,6 persen (YoY), sedangkan Jasa Keuangan dan Asuransi tumbuh sebesar 5,7 persen (YoY).

Tabel 17. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I Tahun 2014 – Triwulan I Tahun 2017 Menurut Lapangan Usaha (YoY)

Uraian 2014 2015 2016 2017

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan 5,2 4,9 3,6 3,3 3,8 6,5 2,9 1,6 1,5 3,4 3,0 5,3 7,1

Pertambangan dan Penggalian -1,2 0,7 0,7 1,5 0,6 -3,6 -4,4 -6,0 1,2 1,2 0,3 1,6 -0,5

Industri Pengolahan 4,5 4,9 5,0 4,2 4,1 4,2 4,6 4,4 4,7 4,6 4,5 3,4 4,2

Pengadaan Listrik dan Gas 3,3 6,4 5,9 7,8 1,7 0,8 0,6 0,6 7,5 6,2 4,9 3,1 1,6 Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur Ulang

4,5 5,2 5,3 6,0 5,1 7,3 8,4 7,4 5,4 4,1 2,4 2,7 4,4

Konstruksi 7,2 6,5 6,5 7,7 6,0 5,4 6,8 7,1 6,8 5,1 5,0 4,2 6,3

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

6,1 5,1 5,2 4,4 3,8 1,6 1,4 3,7 4,1 4,1 3,6 3,9 4,8 Transportasi dan Pergudangan 7,0 7,6 7,7 7,2 5,8 5,9 7,3 7,7 7,9 6,9 8,3 7,9 7,6 Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum 6,4 6,4 5,8 4,6 3,3 3,7 4,4 5,7 5,7 5,0 4,7 4,5 4,7

Informasi dan Komunikasi 9,9 10,7 9,8 10,1 9,7 9,3 10,6 9,2 7,6 9,3 9,0 9,6 9,1 Jasa Keuangan dan Asuransi 3,6 5,5 1,9 7,9 8,6 2,6 10,4 12,8 9,3 13,6 9,0 4,2 5,7

Real Estat 4,7 4,9 5,1 5,3 4,5 4,3 4,1 3,5 4,9 4,8 4,0 3,6 3,7

Jasa Perusahaan 10,3 10,0 9,3 9,7 7,4 7,6 7,6 8,1 8,1 7,6 7,0 6,8 6,8

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

2,7 -2,5 2,4 6,8 4,7 6,3 1,3 6,3 4,6 4,4 3,8 0,3 0,6

Jasa Pendidikan 4,5 4,4 6,2 6,5 4,9 11,6 7,9 5,2 5,3 5,1 1,9 3,1 4,1

Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial 7,6 8,7 9,6 6,0 8,5 8,3 4,5 5,6 6,5 5,1 4,5 4,1 7,1

Jasa lainnya 8,4 9,5 9,5 8,4 8,0 8,1 8,1 8,2 7,9 7,9 7,7 7,7 8,0

PRODUK DOMESTIK BRUTO 5,1 4,9 4,9 5,0 4,8 4,7 4,8 5,2 4,9 5,2 5,0 4,9 5,0

Sumber: Badan Pusat Statistik

Pada triwulan I tahun 2017, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum tumbuh sebesar 4,7 persen (YoY), lebih rendah dibandingkan triwulan I tahun 2016 yang tumbuh sebesar 5,7 persen (YoY), namun lebih tinggi dari triwulan IV tahun 2016 yang sebesar 4,5 persen (YoY). Real estate tumbuh sebesar 3,7 persen (YoY), lebih rendah dari triwulan I tahun 2016 yang sebesar 4,9 persen (YoY), namun sedikit lebih tinggi dari triwulan IV tahun 2016 yang tumbuh sebesar 3,6 persen (YoY).

Pada triwulan I tahun 2017, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum serta Real estate tumbuh sebesar 4,7 persen (YoY) dan 3,7 persen (YoY).

Pengadaan Listrik dan Gas tumbuh sebesar 1,6 persen (YoY), lebih rendah dari triwulan I dan triwulan IV tahun 2016 yang masing-masing tumbuh sebesar 7,5 persen (YoY) dan 3,1 persen (YoY). Pertambangan dan Penggalian terkontraksi pada triwulan I tahun 2017, yaitu sebesar -0,04 persen (YoY). Kinerja tersebut menurun dibandingkan dengan triwulan I dan triwulan IV tahun 2016 yang masing-masing tumbuh sebesar 1,2 persen (YoY) dan 1,1 persen (YoY) yang disebabkan oleh penurunan produksi gas alam, minyak mentah serta konsentrat, termasuk tembaga dan emas dari Freeport Indonesia maupun Amman Mineral Nusa Tenggara. Jasa Pendidikan tumbuh sebesar 4,1 persen (YoY) pada triwulan I tahun 2017, lebih rendah dari triwulan I tahun 2016 yang tumbuh sebesar 5,3 persen (YoY), namun lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,1 persen (YoY). Sementara itu, Jasa Perusahaan tumbuh sebesar 6,8 persen (YoY), tidak berubah dari triwulan sebelumnya, namun lebih rendah dari triwulan I tahun 2016 yang tumbuh sebesar 8,1 persen (YoY). Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan sosial tumbuh sebesar 0,6 persen (YoY), menurun signifikan dibandingkan triwulan I tahun 2016 yang tumbuh sebesar 4,6 persen (YoY), namun meningkat dari triwulan IV tahun 2016 yang sebesar 0,3 persen (YoY).

Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) merupakan komponen dengan pertumbuhan tertinggi, yaitu tumbuh sebesar 8,0 persen (YoY). Meskipun demikian, kontribusinya tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Kinerja ini didorong oleh pelaksanaan pemilihan kepala daerah (PILKADA) serentak di 101 daerah pada bulan Februari 2017 dan meningkatnya kegiatan lembaga bantuan sosial. Dari sisi pengeluaran,

Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) merupakan komponen dengan

pertumbuhan tertinggi. Jasa Pendidikan; Jasa Perusahaan; dan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan sosial masing-masing tumbuh sebesar 4,1 persen (YoY) dan 6,8 persen (YoY) pada triwulan I tahun 2017. Pengadaan Listrik dan Gas tumbuh lebih rendah, sementara itu Pertambangan dan Penggalian tumbuh terkontraksi pada triwulan I tahun 2017.

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi, tumbuh sebesar 4,9 persen (YoY). Kinerja tersebut sedikit lebih rendah dari triwulan I dan triwulan IV tahun 2016 yang masing-masing tumbuh sebesar 5,0 persen (YoY). Makanan dan Minuman selain Restoran serta Transportasi dan Komunikasi yang merupakan komponen terbesar pertama dan kedua dari Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh lebih rendah pada triwulan I tahun 2017.

Tabel 18. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III Tahun 2014 – Triwulan I Tahun 2017 (Persen)

Menurut Jenis Pengeluaran (YoY)

JENIS PENGELUARAN 2014 2015 2016 2017

Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 5,1 5,1 5,0 5,0 5,0 4,9 5,0 5,1 5,0 5,0 4,9

Pengeluaran Konsumsi LNPRT 5,8 -0,5 -8,1 -8,0 6,6 8,3 6,4 6,7 6,6 6,7 8,0

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 1,2 0,9 2,9 2,6 7,1 7,1 3,4 6,2 -2,9 -4,0 2,7

Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 4,4 4,1 4,6 4,0 4,9 6,4 4,7 4,2 4,2 4,8 4,8

Ekspor Barang dan Jasa 4,9 -4,4 -0,7 -0,3 -0,9 -6,4 -3,3 -2,2 -5,6 4,2 8,0

Dikurangi Impor Barang dan Jasa 0,2 3,0 -2,6 -7,4 -6,6 -8,7 -5,1 -3,2 -3,7 2,8 5,0

PRODUK DOMESTIK BRUTO 4,9 5,0 4,8 4,7 4,8 5,2 4,9 5,2 5,0 4,9 5,0

Sumber : Badan Pusat Statistik

Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh sebesar 4,8 persen (YoY), sedikit lebih tinggi dari triwulan I tahun 2016 yang tumbuh sebesar 4,7 persen (YoY), namun tidak berubah dari triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh konstruksi yang tumbuh sebesar 5,9 persen (YoY), lebih kecil dari triwulan I tahun 2016 yang sebesar 6,8 persen, namun meningkat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,1 persen (YoY). Selain itu, kendaran tumbuh positif sebesar 25,4 persen (YoY), meningkat signifikan dari triwulan I tahun 2016 yang tumbuh sebesar -0,2 persen (YoY) meskipun lebih kecil dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 27,4 persen (YoY). Sementara itu, komponen Cultivated Biological Resources (CBR) mengalami kontraksi secara signifikan, yaitu sebesar -11,1 persen (YoY), dari yang sebelumnya tumbuh sebesar 2,3 persen (YoY) dan 4,3 persen (YoY) pada triwulan I dan IV tahun 2016.

Pada triwulan I tahun 2017, PMTB tumbuh sebesar 4,8 persen (YoY), sedikit lebih tinggi dari triwulan I tahun 2016 yang sebesar 4,7 persen (YoY).

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang menjadi sumber utama pertumbuhan PDB tumbuh sebesar 4,9 persen (YoY), dipengaruhi oleh Makanan dan Minuman, Selain Restoran serta Transportasi dan Komunikasi yang tumbuh lebih rendah.

Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah pada triwulan I tahun 2017 sebesar 2,7 persen (YoY), lebih rendah dari triwulan I tahun 2016 yang tumbuh sebesar 3,4 persen (YoY), namun meningkat signifikan dari triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar -4,0 persen (YoY). Kinerja ini didorong oleh penyerapan anggaran pada triwulan I tahun 2017 yang lebih baik dari triwulan sebelumnya,yang didukung oleh peningkatan belanja barang secara signifikan dan kenaikan bantuan sosial.

Ekspor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 8,0 persen (YoY), paling tinggi sejak triwulan I tahun 2014. Ekspor Barang tumbuh signifikan yaitu sebesar 8,0 persen (YoY) dan Ekspor Jasa tumbuh sebesar 7,3 persen (YoY). Peningkatan ini didorong oleh ekspor jasa yang meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.

Impor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 5,0 persen (YoY), paling tinggi sejak triwulan II tahun 2014 seiring dengan membaiknya ekspor barang dan jasa. Impor Barang meningkat signifikan menjadi sebesar 5,7 persen (YoY). Impor Jasa tumbuh sebesar 0,4 persen (YoY), meningkat signifikan dari triwulan I tahun 2016 yang sebesar 7,7 persen, namun relative lebih kecil dari triwulan sebelumnya yang sebesar 3,3 persen (YoY).

Dokumen terkait