• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Istilah Teknologi Informasi

4.1.1 Perkembangan Istilah Teknologi Informasi

Istilah-istilah teknologi informasi mengalami perkembangan dan pergeseran seiring dengan perkembangan teknologi informasi itu sendiri. Ada beberapa istilah teknologi informasi yang baru dan adapula yang digantikan atau ditinggalkan karena istilah tersebut sudah jarang digunakan oleh pengguna teknologi informasi. Jarangnya istilah itu digunakan disebabkan alat atau proses yang digambarkan istilah tersebut tidak banyak digunakan atau diterapkan pada penggunaan teknologi informasi.

Dahulu untuk menghubungin seseorang yang tinggal berjauhan kita harus mengirim surat. Surat adalah kertas yang berisikan tulisan yang bermaksud menyampaikan informasi oleh suatu pihak kepada pihak lainnya. Untuk menulis sebuat surat dibutuhkan kertas, alat tulis seperti pulpen, dan amplop, kemudian untuk mengirimkannya membutuhkan beberapa hal lagi seperti prangko, Kantor Pos, dan alamat tujuan surat. Istilah-istilah yang disebutkan sebelumnya merupakan istilah teknologi informasi yang lazim digunakan pada masa itu. Berikut adalah penjelasan dari istilah-istilah tersebut:

(1) Kertas adalah barang lembaran yang berbahan baku batang pohon pinus (pinus pinaster). (2) Pulpen adalah alat tulis dengan tinta, tinta pada pulpen merupakan campuran dari beberapa bahan kimia seperti pelarut, pigmen, celupan, resin, pelumas, dan sollubizer. (3) Amplop adalah sampul atau bungkus dari surat yang akan dikirimkan. Sebuah amplop biasanya terbuat dari kertas yang dipotong dan ditempalkan lagi. (4) Prangko adalah secarik kertas

berperekat yang berfungsi sebagai bukti telah melakukan pembayaran untuk jasa layanan pos, prangko ditempelkan pada amplop. (5) Kantor Pos adalah kantor tempat kirim-mengirim surat, uang, dan sebagainya. (6) Alamat adalah tempat yang menjadi tujuan surat, fungsinya agar surat tidak salah tujuan. Dari semua istilah yang berhubungan dengan surat diturunkan beberapa kata yaitu, surat, amplop, perangko, pulpen, tinta, lem, yang berkelas kata nomina; bahan baku yaitu, pohon pinus (pinus pinaster), pigmen, pelarut, celupan, resin, pelumas, sollubizer, juga berkelas kata nomina; kegiatan yaitu,mengirim, menempel, menulis, berkelas kata verba. Adanya interelasi dan interdepensi masyarakat pada zamannya membuat istilah-istilah terebut tetap eksis dan dipahami oleh masyarakat. Namun, seiring berkembangnya zaman, walaupun istilah-istilah tersebut tetap ada, istilah-istilah tersebut digunkan dalam media yang berbeda pada saat ini.

Adanya keberagaman istilah yang muncul dalam teknologi informasi ini tidak terlepas dari ligkungannya, yaitu lingkungan sosial budayanya.

Bila kita merunut kepada sejarah perkembangan teknologi informasi, ternyata perkembangan teknologi informasi memiliki tahap yang tidak singkat. Pada tahun 1835, Samuel Morse bersama dua rekannya mengembangkan mesin telegraf yang dapat mengirim kode Morse.

Kode-kode yang dikirimkan memungkinkan penggunanya untuk mengirim pesan melalui kabel yang dihubungkan pada dua lokasi dan diproses dalam waktu yang bersamaan. Untuk mengirim pesan melalui mesin telegraf ada beberapa unsur yang penting yaitu, kode Morse, kabel, dan mesin telegraf. (1) kode Morse adalah sistem representasi huruf, angka, dan tanda baca dengan menggunakan sinyal kode, (2) kabel adalah alat yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal dari satu tempat ke tempat lain, pada mesin telegraf kabel berfungsi untuk menyambungkan dua atau lebih mesin telegraf, (3) mesin telegraf adalah sebuah alat yang menggunakan teknologi telegrafi untuk mengirim dan menerima pesan jarak jauh.

Pada abad ke-20 telegraf mulai ditinggalkan, itu disebabkan dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat. Telegraf kemudian digantikan dengan teknologi-teknologi yang lebih efesien dan murah seperti “telepon”, “faksimile”, dan “radio”. Teknologi yang disebutkan sebelumnya adalah teknologi yang memanfaatkan „gelombang sinyal‟ dan tidak menggunakan „kabel‟ untuk mengirimkan pesan ke pengguna lain. Sejak saat itu istilah

„wireless‟ atau „nirkabel‟ dikenal masyarakat. “Nirkabel” adalah teknologi yang menghantarkan informasi antara dua atau lebih titik yang tidak terhubung oleh penghantar listrik atau „kabel‟.

Istilah “kabel” masih digunakan hingga sekarang tetapi mengalami penurunan fungsi.

Sebelumnya, „kabel‟ berfungsi untuk menghantarkan informasi atau pesan antara dua atau lebih pengguna telegraf tetapi sekarang kabel hanya digunakan untuk menghantarkan arus listrik.

Kemudian pada tahun 1969 untuk keperluan militer pemerintah Amerika Serikat membentuk sebuah jaringan yang dapat menghubungkan komputer-komputer didaerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan. Jaringan tersebut adalah cikal bakal dari internet.

Internet adalah sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan berbagai macam situ.

Internet memberika akses untuk layanan telekomunikasi dan sumber daya informasi untuk jutaan pemakai di seluruh dunia. Beberapa layanan internet yang banyak digunakan penggunanya antara lain e-mail „pos-el‟, chatting „bercakap-cakap‟, video call „panggilan video‟, dan WWW (world wide web). Keempat layanan tersebut adalah sedikit dari banyak layanan yang disediakan internet. Berkembangnya internet mengakibatkan munculnya istilah-istilah yang mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dari internet. Artinya, perkembangan teknologi informasi turut memberikan dapak terhadap penggunaan dan penambahan istilah terhadap teknologi informasi.

Berikut ini penjelasan mengenai layanan internet yang telah disebutkan sebelumnya, (1) e-mail atau electronic mail atau dalam bahasa Indonesia „pesan elektronik‟ merupakan layanan internet yang ditujukan untuk surat menyurat yaitu mengirimkan pesan elektronik. E-mail tidak hanya dapat mengirim teks tetapi juga bisa melampirkan gambar, foto, suara, dan video. Dengan e-mail kegiatan surat menyurat tidaklah menjadi kegiatan yang banyak menyertakan unsur-unsur lain seperti mengirim surat pada masa lalu, sehingga istilah „tulis‟ digantikan dengan istilah

„ketik‟ kemudian, istilah „tinta‟, „amplop‟, „prangko‟, dan „pos‟ tidak digunakan karena itu tidak diperlukan dalam mengirim e-mail dan juga istilah „alamat‟ berganti makna. Jika dulu istilah

„alamat‟ mengacu pada alamat rumah tujuan surat, dalam menggunakan e-mail istilah „alamat‟

mengacu pada alamat e-mail dari pengguna yang akan dikirmkan e-mail. (2) chatting atau dalam bahasa Indonesia „bercakap-cakap‟ adalah salah satu layanan internet yang ditujukan untuk berkomunikasi anatara sesama pengguna internet yang menggunakan media tulis secara online dan realtime, sehingga cara kerja dari chatting seperti percakapan langsung tetapi dengan jarak yang jauh. Istilah „bercakap-cakap‟ yang dulu memiliki makna berbicara secara langsung empat mata menjadi berbicara langsung dengan jarak yang jauh. (3) video call atau dalam bahasa Indonesia „panggilan video‟ adalah layanan internet yang mampu menangkap video sekaligus suara yang ditransmisikan pada layar secara real time. Video call sangat berguna bagi orang tuli dan bisu, karena komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa isyarat melalui layanan video tersebut. (4) WWW (world wide web) adalah sistem dalam internet yang memberikan fasilitas informasi yang cepat dan menggunakan teknologi hiperteks, hiperteks adalah paradigma antarmuka pengguna untuk menampilkan dokumen yang berisi referensial-silang otomatis ke dokumen lainnya yang disebut hiperlink. Halaman web bisa berisi suara, gambar, animasi, teks atau program perangkat lunak yang dapat menjadikannya dokumen yang

dinamis. Pengguna mengakses world wide web dari sebuah peramban. Istilah „web‟ pada world wide web menggambarkan bahwa struktur daya internet ini dapat dianalogikan seperti „web‟ atau

„jaring‟, sehingga istilah „web‟ mengalami perubahan makna.

Seiring perkembangan teknologi informasi dari waktu ke waktu ada banyak istilah-istilah baru yang muncul sebagai yang mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dari teknologi informasi. Selain itu ada juga istilah-istilah lama yang mengalami perubahan makna, baik itu meluas maupun menyempit. Sebagian lagi ditinggalkan karena konsep, proses, keadaan, atau sifat yang diungkapkan oleh istilahnya telah ditinggalkan atau tidak digunakan lagi oleh pengguna teknologi informasi.

Dinamika perubahan bahasa seperti yang disebutkan oleh Lindo dan Bundsgaard (2000:

10-11) yaitu:

1. Dimensi ideologis, yaitu adanya ideologi masyarakat, misalnya ideologi kapitalisme yang disangga pula dengan ideologi pasar sehingga perlu dilakukan aktivitas terhadap sumber daya lingkungan, seperti muncul istilah dan wacana eksploitasi, pertumbuhan, keuntungan secara ekonomis.

2. Dimensi sosiologis, yaitu adanya aktivitas wacana, dialog, dan sosial untuk mewujudkan ideologi tersebut. Dalam dimensi ini bahasa merupakan wujud praktik sosial bermakna.

3. Dimensi biologis, yaitu berkaitan dengan adanya keanekaragaman biota danau (atau laut, maupun darat) secara berimbang dalam ekosistem,serta dengan tingkat vitalitas spesies dan adanya hidup yang berbeda antara satu dengan yang lain, ada yang besar dan kuat sehingga mendominasi dan “menyantap” yang lemah dan kecil, ada yang kecil dan lemah sehingga terpinggirkan dan termakan. Dimensi biologis itu secara verbal terekam

leksikon dalam khazanah kata setiap bahasa sehinga entitas-entitas itu tertandakan dan dipahami.

Pernyataan diatas membuktikan bahwa sejumlah istilah teknologi informasi telah mengalami pergeseran, dari unsur-unsur yang masih dapat dirujuk pada lingkungan alam seperti tumbuhan sebagai salah satu bahan baku pembuat media berkomunikasi seperti kertas, amplop, yang berbahan baku pohon pinus (pinus pinaster), sampai kepada istilah yang tidak lagi merujuk pada bahan baku alam (tumbuhan), seperti wifi, laman (web), sinyal, interet.

Di penelitian ini seakan-akan dimensi biologis tidak lagi dirujuk. Dimensi sosiologis dan ideologis yang dipahami masyarakat saat ini lebih kepada kepraktisan dari efesiensi waktu dan keuntungan dari pencipta web. Ideologi masyarakat lebih merujuk pada teknologi informasi yang berkembang pada saat ini.

Pada sub bab berikut ini diuraikan istilah-istilah teknologi yang dipahami dan biasa digunakan oleh generasi muda (dalam hal ini difokuskan pada mahasiswa)

4.1.2 Istilah Teknologi Informasi yang Lazim Digunakan Mahasiswa Program Studi Sastra

Dokumen terkait