• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Kondisi Bank Umum di 6 Eks. Karisidenan di Jawa Tengah

Dalam dokumen Halaman ini sengaja dikosongkan (Halaman 64-68)

Dampak El-Nino Terhadap Produksi Pertanian

3.5. Perkembangan Kondisi Bank Umum di 6 Eks. Karisidenan di Jawa Tengah

Pert. AGT '09 2008 INDIKATOR USAHA

Sumber : LBU, Bank Indonesia

3.5. Perkembangan Kondisi Bank Umum di 6 Eks. Karisidenan di

Jawa Tengah

3.5.1. Perkembangan Kondisi Bank Umum di Eks. Karisidenan Semarang

Eks. Karisidenan Semarang mendominasi komposisi Aset, penghimpunan DPK, dan penyaluran kredit di wilayah Jawa Tengah dengan pangsa masing-masing sebesar 43,97%, 44,02% dan 39,19% terhadap total kinerja perbankan di Jawa Tengah. Dominasi ini dikarenakan Eks. Karisidenan Semarang mencakup Kodya dan Kabupaten Semarang yang merupakan ibukota provinsi Jawa Tengah sebagai center

of economics dari berbagai kegiatan dunia usaha di Jawa Tengah. Dominasi ini

mengindikasikan bahwa kinerja perbankan yang akan mendorong geliat pembangunan perekonomian masih terpusat pada ibukota provinsi Jawa Tengah dan belum merata ke seluruh wilayah Jawa Tengah.

Pada triwulan III-2009 ini, penghimpunan DPK perbanakan umum di Eks. Karisidenan Semarang tercatat sebesar Rp37,80 triliun, dimana penghimpunan DPK tertinggi terletak di Kodya Semarang yang sebesar Rp34,32 triliun. Sementara itu, penyaluran kredit sebesar Rp30,40 triliun, dengan penyaluran tertinggi di Kodya Semarang yang sebesar Rp26,66 triliun. Fungsi intermediasi perbankan di Eks. Karisidenan Semarang cukup bagus yang diindikasikan dengan nilai Loan to Deposit

Ratio yang sebesar 80,41%. Kinerja penyaluran kredit di Eks. Karisidenan Semarang

cukup bagus yang diindikasikan dengan rendahnya rasio kredit bermasalah yang hanya sebesar 3,33%.

3.5.2. Perkembangan Kondisi Bank Umum di Eks. Karisidenan Pekalongan

Eks. Karisidenan Pekalongan memiliki komposisi Aset, penghimpunan DPK, dan penyaluran kredit di wilayah Jawa Tengah dengan pangsa masing-masing sebesar 9,40%, 9,55% dan 10,29% terhadap total kinerja perbankan di Jawa Tengah.

Pada triwulan III-2009 ini, penghimpunan DPK perbanakan umum di Eks. Karisidenan Pekalongan tercatat sebesar Rp8,20 triliun, dimana penghimpunan DPK tertinggi terletak di Kodya Tegal yang sebesar Rp3,30 triliun. Sementara itu, penyaluran kredit sebesar Rp7,98 triliun, dengan penyaluran tertinggi di Kodya Tegal yang sebesar Rp2,97 triliun. Penyaluran kredit perbankan di Eks. Karisidenan Pekalongan didominasi oleh penyaluran kredit sektor Listrik, Gas, dan Air di Kodya Tegal dengan pangsa sebesar 6,98% dari total kredit sektoral perbankan Jawa Tengah. Fungsi intermediasi perbankan di Eks. Karisidenan Pekalongan cukup tinggi yang diindikasikan dengan nilai Loan to Deposit Ratio yang sebesar 97,33%. Kinerja penyaluran kredit di Eks. Karisidenan Pekalongan cukup bagus yang diindikasikan dengan rendahnya rasio kredit bermasalah yang hanya sebesar 2,24%.

3.5.3. Perkembangan Kondisi Bank Umum di Eks. Karisidenan Pati

Eks. Karisidenan Pati memiliki komposisi Aset, penghimpunan DPK, dan penyaluran kredit di wilayah Jawa Tengah dengan pangsa masing-masing sebesar 9,96%, 8,58% dan 11,75% terhadap total kinerja perbankan di Jawa Tengah.

Pada triwulan III-2009 ini, penghimpunan DPK perbanakan umum di Eks. Karisidenan Pati tercatat sebesar Rp7,37 triliun, dimana penghimpunan DPK tertinggi terletak di Kabupaten Kudus yang sebesar Rp4,11 triliun. Sementara itu, penyaluran kredit sebesar Rp9,12 triliun, dengan penyaluran tertinggi di Kabupaten Kudus yang sebesar Rp5,45 triliun. Penyaluran kredit perbankan di Eks. Karisidenan Pati didominasi oleh penyaluran kredit sektor Industri Pengolahan di Kabupaten Kudus dengan pangsa sebesar 22,09% dari total kredit sektoral perbankan. Kabupaten Kudus dikenal dengan kawasan industri dengan industri rokok sebagai salah satu penyumbang terbesar PDRB di Kabupaten ini. Fungsi intermediasi perbankan di Eks. Karisidenan Pati sangat tinggi yang diindikasikan dengan nilai Loan to Deposit Ratio yang sebesar 123,78%. Kinerja penyaluran kredit di Eks. Karisidenan Pati cukup bagus yang diindikasikan dengan rendahnya rasio kredit bermasalah yang hanya sebesar 2,42%, namun demikian NPLs tertinggi di Jawa Tengah terletak di Eks. Karisidenan Pati tepatnya di Kabupaten Jepara. Hal ini dididuga karena imbas krisis

produk meubel yang berorientasi ekspor. Dimana pada periode krisis Triwulan IV-2008 dan Triwulan I-2009, sektor Industri Pengolahan khususnya industri mebel merupakan salah satu sektor yang performanya paling terpukul dampak krisis global.

3.5.4. Perkembangan Kondisi Bank Umum di Eks. Karisidenan Banyumas

Eks. Karisidenan Banyumas memiliki komposisi Aset, penghimpunan DPK, dan penyaluran kredit di wilayah Jawa Tengah dengan pangsa masing-masing sebesar 8,49%, 9,15% dan 9,13% terhadap total kinerja perbankan di Jawa Tengah.

Pada triwulan III-2009 ini, penghimpunan DPK perbankan umum di Eks. Karisidenan Banyumas tercatat sebesar Rp7,85 triliun, dimana penghimpunan DPK tertinggi terletak di Kabupaten Banyumas yang sebesar Rp4,28 triliun. Sementara itu, penyaluran kredit sebesar Rp7,08 triliun, dengan penyaluran tertinggi di Kabupaten Banyumas yang sebesar Rp4,05 triliun. Penyaluran kredit perbankan di Eks. Karisidenan Banyumas didominasi oleh penyaluran kredit sektor Konstruksi, sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran, dan sektor Jasa di Kabupaten Banyumas. Fungsi intermediasi perbankan di Eks. Karisidenan Banyumas cukup tinggi yang diindikasikan dengan nilai Loan to Deposit Ratio yang sebesar 90,19%. Kinerja penyaluran kredit di Eks. Karisidenan Pekalongan cukup bagus yang diindikasikan dengan rendahnya rasio kredit bermasalah yang hanya sebesar 2,71%.

3.5.5. Perkembangan Kondisi Bank Umum di Eks. Karisidenan Kedu

Eks. Karisidenan Kedu memiliki komposisi Aset, penghimpunan DPK, dan penyaluran kredit di wilayah Jawa Tengah dengan pangsa masing-masing sebesar 7,12%, 7,94% dan 7,70% terhadap total kinerja perbankan di Jawa Tengah.

Pada triwulan III-2009 ini, penghimpunan DPK perbankan umum di Eks. Karisidenan Kedu tercatat sebesar Rp6,82 triliun, dimana penghimpunan DPK tertinggi terletak di Kodya Magelang yang sebesar Rp3,87 triliun. Sementara itu, penyaluran kredit sebesar Rp2,70 triliun, dengan penyaluran tertinggi di Kodya Magelang yang sebesar Rp4,05 triliun. Penyaluran kredit perbankan di Eks. Karisidenan Kedu didominasi oleh penyaluran kredit sektor Pertanian dan Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran. Fungsi intermediasi perbankan di Eks. Karisidenan Kedu cukup tinggi yang diindikasikan dengan nilai Loan to Deposit Ratio yang sebesar 81,88%. Kinerja penyaluran kredit di Eks. Karisidenan Pekalongan cukup bagus yang diindikasikan dengan rendahnya rasio kredit bermasalah yang hanya sebesar 2,51%.

3.5.5. Perkembangan Kondisi Bank Umum di Eks. Karisidenan Surakarta

Eks. Karisidenan Surakarta merupakan Eks. Karisidenan terbesar kedua setelah Eks. Karisidenan Semarang. Eks. Karisidenan Surakarta memiliki komposisi Aset, penghimpunan DPK, dan penyaluran kredit di wilayah Jawa Tengah dengan pangsa masing-masing sebesar 20,60%, 20,76% dan 22,44% terhadap total kinerja perbankan di Jawa Tengah.

Pada triwulan III-2009 ini, penghimpunan DPK perbankan umum di Eks. Karisidenan Surakarta tercatat sebesar Rp17,83 triliun, dimana penghimpunan DPK tertinggi terletak di Kodya Surakarta yang sebesar Rp13,86 triliun. Sementara itu, penyaluran kredit sebesar Rp17,41 triliun, dengan penyaluran tertinggi di Kodya Surakarta yang sebesar Rp12,20 triliun. Penyaluran kredit perbankan di Eks. Karisidenan Surakarta didominasi oleh penyaluran kredit sektor Pertambangan, Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran, dan sektor Jasa Dunia Usaha. Fungsi intermediasi perbankan di Eks. Karisidenan Surakarta cukup tinggi yang diindikasikan dengan nilai

Loan to Deposit Ratio yang sebesar 97,61%. Kinerja penyaluran kredit di Eks.

Karisidenan Surakarta cukup bagus yang diindikasikan dengan rendahnya rasio kredit bermasalah yang sebesar 4,22%.

TABEL 3.6.

PERKEMBANGAN BANK UMUM DI 6 EKS. KARISIDENAN JAWA TENGAH (RP TRILIUN)

Aset DPK Kredit LDR NPL Aset DPK Kredit

1 Kab. Semarang 0,76 0,54 0,72 133,62% 1,46% 0,69% 0,63% 0,93% 2 Kab. Kendal 0,74 0,62 0,69 111,82% 1,24% 0,67% 0,72% 0,89% 3 Kab. Demak 0,63 0,52 0,62 117,68% 3,81% 0,57% 0,61% 0,79% 4 Kab. Grobogan 1,27 0,89 1,09 122,90% 3,48% 1,15% 1,04% 1,41% 5 Kodya Semarang 44,01 34,32 26,66 77,68% 3,44% 39,97% 39,96% 34,36% 6 Kodya Salatiga 1,01 0,91 0,62 67,37% 2,19% 0,92% 1,06% 0,79% Jumlah 48,42 37,80 30,40 80,41% 3,33% 43,97% 44,02% 39,19% 1 Kab. Tegal 0,33 0,27 0,31 112,42% 2,34% 0,30% 0,32% 0,40% 2 Kab. Brebes 1,25 0,86 1,12 130,41% 1,43% 1,14% 1,00% 1,44% 3 Kodya Pekalongan 3,31 2,75 2,23 80,97% 2,21% 3,01% 3,21% 2,87% 4 Kodya Tegal 4,03 3,30 2,97 90,10% 2,70% 3,66% 3,84% 3,83% 5 Kab. Batang 0,62 0,41 0,59 143,59% 1,49% 0,56% 0,48% 0,76% 6 Kab. Pemalang 0,81 0,61 0,76 126,24% 2,23% 0,73% 0,71% 0,99% Jumlah 10,35 8,20 7,98 97,33% 2,24% 9,40% 9,55% 10,29% 1 Kab. Pati 1,45 1,27 1,34 105,45% 4,68% 1,32% 1,47% 1,72% 2 Kab. Kudus 6,81 4,11 5,45 132,52% 1,36% 6,18% 4,79% 7,03% 3 Kab. Jepara 0,88 0,72 0,80 110,14% 6,13% 0,80% 0,84% 1,03% 4 Kab. Rembang 0,62 0,34 0,59 174,95% 2,33% 0,56% 0,39% 0,76% 5 Kab. Blora 1,21 0,93 0,94 101,95% 2,28% 1,10% 1,08% 1,22% Jumlah 10,96 7,37 9,12 123,78% 2,42% 9,96% 8,58% 11,75% 1 Kab. Banyumas 5,58 4,28 4,05 94,72% 2,75% 5,06% 4,98% 5,23% 2 Kab. Cilacap 2,85 2,59 1,68 64,64% 3,17% 2,59% 3,02% 2,16% 3 Kab. Purbalingga 0,65 0,44 0,63 144,59% 2,64% 0,59% 0,51% 0,81% 4 Kab. Banjarnegara 0,77 0,55 0,72 132,40% 1,53% 0,70% 0,64% 0,93% Jumlah 9,85 7,85 7,08 90,19% 2,71% 8,94% 9,15% 9,13% 1 Kab. Magelang 0,19 0,18 0,18 98,78% 3,09% 0,18% 0,21% 0,23% 2 Kab. Temanggung 0,59 0,45 0,53 119,62% 1,39% 0,54% 0,52% 0,69% 3 Kab. Wonosobo 0,54 0,39 0,50 130,00% 1,52% 0,49% 0,45% 0,65% 4 Kab. Purworejo 0,96 0,90 0,75 83,62% 3,50% 0,87% 1,05% 0,97% 5 Kab. Kebumen 1,17 1,03 0,91 88,36% 1,61% 1,06% 1,20% 1,17% 6 Kodya Magelang 4,39 3,87 2,70 69,80% 2,90% 3,99% 4,51% 3,48% Jumlah 7,84 6,82 5,58 81,88% 2,51% 7,12% 7,94% 7,20% No Kab/Kota

Indikator Umum Kinerja Perbankan (Triliun Rp)

Eks. Karisidenan Pati

Eks. Karisidenan Banyumas

Eks. Karisidenan Kedu

Eks. Karisidenan Surakarta

Pangsa di Jawa Tengah (%)

Eks Karisidenan Semarang

Dalam dokumen Halaman ini sengaja dikosongkan (Halaman 64-68)

Dokumen terkait