• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Nilai Tukar Petani di Sumatera Utara selama 5 tahun terakhir (2004-2008) terakhir (2004-2008)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.2 Perkembangan Nilai Tukar Petani di Sumatera Utara selama 5 tahun terakhir (2004-2008) terakhir (2004-2008)

Fluktuasi Nilai Tukar Petani ( NTP ) menunjukkan fluktuasi kemampuan pembayaran atau tingkat pendapatan riil petani. Bagi pemerintah, perhitungan NTP digunakan untuk pengambilan langkah – langkah yang strategis untuk mencapai tujuan pembangunan pertanian yaitu meningkatkan kesejahteraan petani.

Penelitian NTP diharapkan dapat memberikan masukan bagi aparat terkait dalam menetapkan kebijakan harga komoditas pertanian sehingga petani sebagai produsen memperoleh nilai tambah yang layak dari usahataninya.

Perhitungan NTP menurut konsep Badan Pusat Statistik ( BPS ) hanya

menggabungkan pendapatan rumahtangga petani dari usahatani tanaman (bahan makanan dan perkebunan rakyat). Dalam realitasnya, sebagian besar

rumahtangga tani di Indonesia memperoleh pendapatan terbesar dari luar usahatani tanaman (peternakan, perikanan dan non-pertanian).

Perhitungan NTP menurut konsep BPS di satu sisi memberikan tambahan informasi yang amat berguna dalam menarik kesimpulan mengenai pengaruh perubahan struktur harga terhadap kesejahteraan petani, di sisi lain data yang selama ini disediakan dapat digunakan lebih optimal.

Metode perhitungan Nilai Tukar Petani ( NTP ) menurut konsep BPS dapat dirumuskan sebagai berikut :

100 Ib

It NT= × dimana :

It : indeks harga yang diterima petani Ib : indeks harga yang dibayar petani

Data Nilai Tukar Petani (NTP) petani berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara untuk tahun 2004 -2008 dapat disajikan sebagai berikut :

Tabel 5.2 Nilai Tukar Petani Provinsi Sumatera Utara Menurut Sektor dan Kelompok Tahun 2004

SUMATERA UTARA INDEKS 2004

SEKTOR, KELOMPOK ,DAN SUBKELOMPOK JAN FEB MARET APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES RATA-RATA 1. INDEKS HARGA YANG DITREIMA PETANI 623,44 637,94 663,07 689,15 702,56 376,80 401,16 390,49 395,43 397,97 427,20 433,21 511,54 1.1 Indeks Tanaman Bahan Makanan 684,16 694,13 723,60 758,70 776,10 404,35 441,53 426,62 433,71 441,70 475,84 482,31 561,90 1.1.1 Padi 438,09 455,00 471,20 464,90 472,80 219,54 228,80 228,80 179,77 232,89 253,36 253,36 324,88 1.1.2 Palawija 645,16 649,30 663,80 699,10 725,40 456,83 456,54 446,07 454,12 456,33 468,49 472,73 548,99 1.1.3 Sayur-sayuran 1565,5 1578,70 1684,90 1874,60 1914,20 619,14 864,85 722,56 769,94 665,78 783,59 812,44 1137,03 1.1.4 Buah-buahan 504,93 501,00 501,20 489,60 501,00 746,25 964,56 758,71 924,06 917,06 924,63 929,39 721,87 1.2 Indeks Tanaman Perkebunan Rakyat 491,14 515,50 531,20 537,50 542,30 316,75 313,21 311,76 312,04 302,69 321,23 326,22 401,80 2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 615,92 613,50 636,60 644,90 654,50 470,13 471,76 474,26 465,53 460,47 458,07 463,31 534,99 2.1 Indeks Konsumsi Rumah Tangga 644,89 649,30 679,60 688,80 699,90 471,92 473,68 474,42 478,82 478,22 479,13 485,79 558,70 2.1.1 Makanan 715,56 715,40 766,80 782,50 801,60 437,43 437,41 438,04 482,37 481,35 482,46 492,53 586,12 2.1.2 Perumahan 495,18 519,20 525,00 525,90 526,50 573,50 587,41 577,10 429,52 429,77 433,21 436,95 504,94 2.1.3 Pakaian 592,52 593,40 593,60 594,60 595,30 406,38 411,57 426,99 467,26 467,69 472,68 472,99 507,91 2.1.4 Aneka Barang dan Jasa 593,73 593,70 593,70 593,90 593,90 513,55 507,77 512,55 520,02 519,56 515,69 516,60 547,89 2.2 Indeks Biaya Produksi dan 534,71 513,10 515,90 522,00 527,30 465,17 466,44 473,80 428,92 411,56 400,04 401,36 471,69 Penambahan Barang Modal

2.2.1 Faktor Produksi 316,63 326,70 326,70 326,70 326,70 280,45 270,81 276,69 284,99 285,74 311,57 312,94 303,89 2.2.2 Non Faktor Produksi 508.58 511,00 513,90 524,80 530,20 502,62 508,52 511,15 424,54 429,27 418,71 421,61 483,49 2.2.3 Penambahan Barang Modal 366,97 368,80 363,60 358,40 358,00 283,50 272,37 278,11 267,59 261,73 261,81 263,31 308,68 3. NILAI TUKAR PETANI 101,22 104,00 104,20 106,90 107,30 80,15 85,04 82,34 84,94 86,43 93,26 93,50 94,10

Pada bulan Maret 2004 Indeks Harga Yang Diterima Petani ( It) naik sebesar 6.4% dibandingkan pada bulan January 2004. Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan karena kenaikan pada sub kelompok padi sebesar dari 438.09 menjadi 471.20 (7.6%) dan kenaikan pada sub kelompok palawija dari 645.16 menjadi 663.80 (2.9%). Kenaikan pada It juga disebabkan karena kenaikan pada sub kelompok sayur-sayuran dari 1565.50 menjadi 1684.90 (7.6%) sedangkan sub kelompok buah-buahan menurun sebesar 0.7% serta kenaikan indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 8.1%. Pada bulan Maret 2004 Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 3.4% dibandingkan pada bulan January 2004. Kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan karena perubahan pada Indeks Konsumsi Rumah Tangga ( IKRT ) naik dari 644.89 menjadi 679.60 (5.4%) sedangkan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal turun dari 534.71 menjadi 515.90 (3.5%).

Pada bulan Juni 2004 Indeks Harga Yang Diterima Petani ( It) turun sebesar 45.3 % dibandingkan pada bulan April 2004. Penurunan yang terjadi pada It

disebabkan karena penurunan pada sub kelompok padi sebesar dari 464.90 menjadi 219.54 (52.8%) dan penurunan pada sub kelompok palawija dari 699.10 menjadi 456.83 (34.7%). Penurunan pada It juga disebabkan karena penurunan pada sub kelompok sayur-sayuran dari 1874.60 menjadi 619.14 (66.9%) sedangkan sub kelompok buah-buahan meningkat sebesar 52.4% serta kenaikan indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 41.0%. Pada bulan Juni 2004 Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) turun sebesar 27.1% dibandingkan pada bulan April 2004. Penurunan yang terjadi pada Ib disebabkan karena perubahan pada Indeks Konsumsi Rumah Tangga ( IKRT ) turun dari 688.80

menjadi 471.92 (31.5%) dan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal turun dari 522.00 menjadi 465.17 (10.9%).

Pada bulan September 2004 Indeks Harga Yang Diterima Petani ( It) turun sebesar 1.5% dibandingkan pada bulan Juli 2004. Penurunan yang terjadi pada It disebabkan karena penurunan pada sub kelompok padi yaitu dari 228.80 menjadi 179.77 (21.4%) dan penurunan pada sub kelompok palawija sebesar dari 456.54 menjadi 454.12 (0.5%). Penurunan pada It juga disebabkan karena penurunan pada sub kelompok sayur-sayuran dari 864.85 menjadi 769.94 (10.9%) dan sub kelompok buah-buahan menurun sebesar 4.2% serta penurunan indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 0.4%. Pada bulan September 2004 Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) turun sebesar 1.3% dibandingkan pada bulan Juli 2004. Penurunan yang terjadi pada Ib disebabkan karena perubahan pada Indeks Konsumsi Rumah Tangga ( IKRT ) meningkat dari 473.68 menjadi 478.82 (1.1%) sedangkan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal turun dari 466.44 menjadi 428.92 (8.0%).

Pada bulan Desember 2004 Indeks Harga Yang Diterima Petani ( It) meningkat sebesar 8.9% dibandingkan pada bulan Oktober 2004. Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan karena kenaikan pada sub kelompok padi dari 232.89 menjadi 253.36 (8.8%) dan kenaikan pada sub kelompok palawija dari 456.33 menjadi 472.73 (3.6%). Kenaikan pada It juga disebabkan karena kenaikan pada sub kelompok sayur-sayuran dari 665.78 menjadi 812.44 (22.0%) dan sub kelompok buah-buahan meningkat sebesar 1.3% serta kenaikan indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 7.8%. Pada bulan Desember 2004 Indeks Harga Yang

Dibayar Petani (Ib) meningkat sebesar 0.6 % dibandingkan pada bulan Oktober 2004. Kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan karena perubahan pada Indeks Konsumsi Rumah Tangga ( IKRT ) meningkat dari 478.22 menjadi 485.79 (1.6%) sedangkan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal turun dari 411.56 menjadi 401.36 (2.5%).

Berdasarkan sub sektor kelompok yang dijelaskan per triwulan dapat dilihat bahwa NTP Sumatera Utara pada bulan Maret meningkat sebesar 2.9% dibandingkan pada bulan Januari. Pada bulan Juni, NTP Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar 25.0% dibandingkan pada bulan April. Pada bulan September, NTP Sumatera Utara menurun sebesar 0.1% dibandingkan pada bulan Juli dan pada bulan Desember NTP Sumatera Utara meningkat sebesar 8.2% dibandingkan pada bulan Oktober.

Tabel 5.3 Nilai Tukar Petani Provinsi Sumatera Utara Menurut Sektor dan Kelompok Tahun 2005

SUMATERA UTARA INDEKS 2005

SEKTOR, KELOMPOK ,DAN SUBKELOMPOK JAN FEB MARET APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES

RATA-RATA 1. INDEKS HARGA YANG DITREIMA PETANI 445,09 445,86 460,50 457,43 452,13 453,69 455,43 469,48 469,86 489,09 491,82 485,69 464,67 1.1 Indeks Tanaman Bahan Makanan 499,63 497,94 505,67 506,78 498,18 503,30 504,97 530,24 528,85 558,80 558,80 541,52 519,56 1.1.1 Padi 253,36 254,46 255,55 255,55 255,55 254,55 254,55 254,55 255,55 255,55 255,61 255,61 255,29 1.1.2 Palawija 471,77 471,81 474,27 495,74 482,69 494,83 493,63 510,61 510,92 532,86 528,82 528,98 498,94 1.1.3 Sayur-sayuran 841,72 828,11 852,10 856,22 816,33 833,05 852,30 971,55 943,24 1026,2 6 1072,0 7 995,41 907,36 1.1.4 Buah-buahan 1023,01 1023,96 1043,08 1036,70 1021,46 1020,54 1009,5 1 1018,8 2 1045,1 3 1060,3 0 1075,6 8 1045,8 3 1035,34 1.2 Indeks Tanaman Perkebunan

Rakyat 326,27 332,40 362,09 349,90 351,78 345,60 347,49 337,11 348,35 373,76 345,90 364,07 345,64 2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 472,11 471,92 476,64 478,87 477,09 475,85 480,91 483,60 486,23 520,81 527,29 527,15 498,99 2.1 Indeks Konsumsi Rumah Tangga 494,47 493,01 497,44 500,67 500,08 498,33 505,06 507,65 510,44 552,64 557,52 557,24 514,54 2.1.1 Makanan 503,91 498,85 502,32 506,85 505,52 502,92 507,34 511,70 513,29 547,78 552,83 552,79 517,17 2.1.2 Perumahan 444,75 444,95 447,26 449,79 447,89 445,12 459,45 461,37 468,62 550,79 558,26 556,69 477,91 2.1.3 Pakaian 473,91 473,60 474,43 476,62 476,78 476,90 478,32 478,80 481,91 503,19 503,26 504,53 483,52 2.1.4 Aneka Barang dan Jasa 520,43 528,66 539,76 539,83 542,67 543,96 552,94 551,23 553,50 590,41 594,14 593,71 558,77 2.2 Indeks Biaya Produksi dan 410,48 413,80 419,32 418,81 413,75 413,92 414,36 417,34 419,50 433,10 443,99 444,23 421,88 Penambahan Barang Modal

2.2.1 Faktor Produksi 401,33 403,07 411,27 411,60 413,80 415,17 416,12 416,68 416,68 424,39 433,99 430,89 416,25 2.2.2 Non Faktor Produksi 428,88 434,14 436,47 434,86 420,22 418,63 418,48 424,69 429,73 451,30 464,37 468,90 435,89 2.2.3 Penambahan Barang dan Modal 275,08 279,84 280,30 280,36 280,79 285,35 285,03 284,93 284,96 289,96 290,55 290,11 283,94 3. NILAI TUKAR PETANI 94,28 94,48 96,62 95,52 94,77 95,34 94,70 97,08 96,63 93,91 93,27 92,14 94,89

Pada bulan Maret 2005 Indeks Harga Yang Diterima Petani ( It) naik sebesar 3.5% dibandingkan pada bulan January 2005. Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan karena kenaikan pada sub kelompok padi dari 253.36 menjadi 255.55 (0.9%) dan kenaikan pada sub kelompok palawija dari 471.77 menjadi 474.27 (0.5%). Kenaikan pada It juga disebabkan karena kenaikan pada sub kelompok

sayur-sayuran dari 841.72 menjadi 852.10 (1.2%) dan sub kelompok buah-buahan meningkat sebesar 1.9% serta kenaikan indeks kelompok tanaman

perkebunan rakyat sebesar 10.9%. Pada bulan Maret 2005 Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0.9% dibandingkan pada

bulan January 2005. Kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan karena perubahan pada Indeks Konsumsi Rumah Tangga ( IKRT ) naik dari 494.47 menjadi 497.44 (0.6%) dan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal naik dari 410.48 menjadi 419.32 (2.1%).

Pada bulan Juni 2005 Indeks Harga Yang Diterima Petani ( It) turun sebesar 0.8 % dibandingkan pada bulan April 2005. Penurunan yang terjadi pada It

disebabkan karena penurunan pada sub kelompok padi dari 255.55 menjadi 254.55 (0.4%) dan penurunan pada sub kelompok palawija dari 495.74 menjadi 494.83 (0.2%). Penurunan pada It juga disebabkan karena penurunan pada sub kelompok sayur-sayuran dari 856.22 menjadi 833.05 (2.7%) dan sub kelompok buah-buahan menurun sebesar 1.5% serta penurunan indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 1.2%. Pada bulan Juni 2005 Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) turun sebesar 0.6% dibandingkan pada bulan April 2005. Penurunan yang terjadi pada Ib disebabkan karena perubahan pada Indeks

Konsumsi Rumah Tangga ( IKRT ) turun dari 500.67 menjadi 498.33 (0.5%) dan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal turun dari 418.81 menjadi 413.92 (1.2%).

Pada bulan September 2005 Indeks Harga Yang Diterima Petani ( It) naik sebesar 3.2% dibandingkan pada bulan Juli 2005. Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan karena kenaikan pada sub kelompok padi dari 254.55 menjadi 255.55 (0.4%) dan kenaikan pada sub kelompok palawija dari 493.63 menjadi 510.92 (3.5%). Kenaikan pada It juga disebabkan karena kenaikan pada sub kelompok sayur-sayuran dari 852.30 menjadi 943.24 (10.7%) dan sub kelompok buah-buahan meningkat sebesar 3.5% serta kenaikan indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 0.2%. Pada bulan September 2005 Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) naik 1.1% dibandingkan pada bulan Juli 2005. Kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan karena perubahan pada Indeks Konsumsi Rumah Tangga ( IKRT ) meningkat dari 505.06 menjadi 510.44 (1.6%) dan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal naik dari 414.36 menjadi 419.50 (1.2%).

Pada bulan Desember 2005 Indeks Harga Yang Diterima Petani ( It) menurun sebesar 0.7% dibandingkan pada bulan Oktober 2005. Penurunan yang terjadi pada It disebabkan karena penurunan pada sub kelompok padi dari 255.55 menjadi 255.61 (0.02%) dan penurunan pada sub kelompok palawija sebesar dari 532.86 menjadi 528.98 (0.7%). Penurunan pada It juga disebabkan karena penurunan pada sub kelompok sayur-sayuran dari 1026.26 menjadi 995.41 (3.0%) dan sub kelompok buah-buahan menurun sebesar 1.4% serta penurunan indeks

kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 2.6%. Pada bulan Desember 2005 Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) meningkat sebesar 1.2 % dibandingkan pada bulan Oktober 2005. Kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan karena perubahan pada Indeks Konsumsi Rumah Tangga ( IKRT ) meningkat dari 552.64 menjadi 557.24 (0.8%) dan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal naik dari 433.10 menjadi 444.23 (2.6%).

Berdasarkan sub sektor kelompok yang dijelaskan per triwulan dapat dilihat bahwa NTP Sumatera Utara pada bulan Maret meningkat sebesar 1.9% dibandingkan pada bulan Januari. Pada bulan Juni, NTP Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar 0.2% dibandingkan pada bulan April. Pada bulan September, NTP Sumatera Utara meningkat sebesar 2.0% dibandingkan pada bulan Juli dan pada bulan Desember NTP Sumatera Utara menurun sebesar 1.9% dibandingkan pada bulan Oktober.

Tabel 5.4 Nilai Tukar Petani Provinsi Sumatera Utara Menurut Sektor dan Kelompok Tahun 2006

SUMATERA UTARA INDEKS 2006

SEKTOR, KELOMPOK ,DAN SUBKELOMPOK JAN FEB MARET APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES RATA-RATA 1. INDEKS HARGA YANG DITREIMA PETANI 510,60 518,40 513,20 523,80 528,90 529,40 528,10 517,50 529,50 538,80 540,20 538,40 526,40 1.1 Indeks Tanaman Bahan Makanan 572,90 583,90 576,70 591,50 583,60 592,90 583,50 578,00 586,70 591,00 589,20 580,10 585,70 1.1.1 Padi 261,70 282,20 284,80 292,70 274,90 302,10 302,10 302,10 304,10 302,10 302,10 301,10 292,60 1.1.2 Palawija 521,20 509,60 531,40 568,90 564,90 569,10 584,80 603,30 636,00 634,10 625,00 604,40 577,60 1.1.3 Sayur-sayuran 1086,80 1093,80 1033,10 1026,70 1095,70 1092,90 1088,20 979,50 1089.90 1001,40 1005,50 975,30 1037,90 1.1.4 Buah-buahan 1151,00 1163,80 1176,80 1183,80 1106,80 1273,00 1059,20 1059,00 1080,30 1083,70 1077,90 1078,80 1107,80 1.2 Indeks Tanaman Perkebunan Rakyat 374,80 375,50 394,80 376,30 409,70 391,00 385,60 385,60 404,80 424,90 433,40 417,60 398,70 2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 558,40 557,20 559,20 562,00 561,00 558,70 560,80 570,90 570,80 568,70 572,90 583,70 565,40 2.1 Indeks Konsumsi Rumah Tangga 590,50 589,30 589,30 592,60 591,70 588,70 591,50 599,90 598,80 596,20 601,70 616,10 595,50 2.1.1 Makanan 609,00 610,70 609,40 604,70 602,40 597,60 589,80 608,70 604,30 599,00 597,90 619,60 604,40 2.1.2 Perumahan 554,30 541,70 546,00 579,00 579,10 577,40 590,30 594,50 595,30 597,00 626,70 642,10 585,30 2.1.3 Pakaian 505,50 505,40 505,40 506,70 508,70 508,70 507,50 521,60 533,40 536,30 537,20 544,10 518,30 2.1.4 Aneka Barang dan Jasa 599,90 599,90 599,90 601,10 602,80 602,60 602,60 608,30 610,50 610,50 615,80 608,50 605,20 2.2 Indeks Biaya Produksi dan 469,90 468,70 476,30 477,60 476,20 478,20 476,20 490,80 493,70 492,90 493,80 494,50 482,20 Penambahan Barang Modal

2.2.1 Faktor Produksi 335,20 344,40 346,20 346,20 34,20 346,20 344,50 357,30 357,30 357,30 357,30 357,30 349,60 2.2.2 Non Faktor Produksi 500,00 496,50 496,50 499,40 496,30 496,30 496,30 498,80 505,50 503,60 505,40 507,00 500,13 2.2.3 Penambahan Barang Modal 304,40 304,40 304,40 304,40 304,40 304,40 304,40 304,40 304,40 304,40 308,80 310,40 305,30 3. NILAI TUKAR PETANI 91,40 93,00 91,80 93,20 94,30 94,80 94,20 90,60 92,80 94,70 94,30 92,20 93,10 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, 2006

Pada bulan Maret 2006 Indeks Harga Yang Diterima Petani ( It) naik sebesar 0.5% dibandingkan pada bulan January 2006. Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan karena kenaikan pada sub kelompok padi dari 261.70 menjadi 284.80 (8.9%) dan kenaikan pada sub kelompok palawija dari 521.20 menjadi 531.40 (1.9%) . Kenaikan pada It juga disebabkan karena kenaikan pada sub kelompok

sayur-sayuran dari 1086.80 menjadi 1033.10 (0.6%) dan sub kelompok buah-buahan meningkat sebesar 2.2% serta kenaikan indeks kelompok tanaman

perkebunan rakyat sebesar 5.3%. Pada bulan Maret 2006 Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0.1% dibandingkan pada bulan January 2006. Kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan karena perubahan pada Indeks Konsumsi Rumah Tangga ( IKRT ) turun dari 590.50 menjadi 589.30 (0.2%) sedangkan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal naik dari 469.90 menjadi 476.30 (1.4%).

Pada bulan Juni 2006 Indeks Harga Yang Diterima Petani ( It) naik sebesar 1.0 % dibandingkan pada bulan April 2006. Kenaikan yang terjadi pada It

disebabkan karena kenaikan pada sub kelompok padi dari 292.70 menjadi 302.10 (3.2%) dan kenaikan pada sub kelompok palawija dari 568.90 menjadi 569.10 (0.03%). Kenaikan pada It juga disebabkan karena kenaikan pada sub kelompok

sayur-sayuran dari 1026.70 menjadi 1092.90 (6.4%) dan sub kelompok buah-buahan naik sebesar 7.5% serta kenaikan indeks kelompok tanaman

perkebunan rakyat sebesar 3.9%. Pada bulan Juni 2006 Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) turun sebesar 0.6% dibandingkan pada bulan April 2006. Penurunan yang terjadi pada Ib disebabkan karena perubahan pada Indeks

Konsumsi Rumah Tangga ( IKRT ) turun dari 592.60 menjadi 588.70 (0.7%) sedangkan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal naik dari 477.60 menjadi 478.20 (0.1%).

Pada bulan September 2006 Indeks Harga Yang Diterima Petani ( It) naik sebesar 0.3% dibandingkan pada bulan Juli 2006. Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan karena kenaikan pada sub kelompok padi dari 302.10 menjadi 304.10 (0.7%) dan kenaikan pada sub kelompok palawija sebesar dari 584.80 menjadi 636.00 (8.7%). Kenaikan pada It juga disebabkan karena kenaikan pada sub kelompok sayur-sayuran dari 1088.20 menjadi 1089.90 (0.2%) dan sub kelompok buah-buahan meningkat sebesar 1.9% serta kenaikan indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 4.9%. Pada bulan September 2006 Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) naik 1.8% dibandingkan pada bulan Juli 2006. Kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan karena perubahan pada Indeks Konsumsi Rumah Tangga ( IKRT ) meningkat dari 591.50 menjadi 598.80 (1.2%) dan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal naik dari 476.20 menjadi 493.70 (3.7%).

Pada bulan Desember 2006 Indeks Harga Yang Diterima Petani ( It) menurun sebesar 0.07% dibandingkan pada bulan Oktober 2006. Penurunan yang terjadi pada It disebabkan karena penurunan pada sub kelompok padi dari 302.10 menjadi 301.10 (0.3%) dan penurunan pada sub kelompok palawija dari 634.10 menjadi 604.40 (4.7%). Penurunan pada It juga disebabkan karena penurunan pada sub kelompok sayur-sayuran dari 1001.40 menjadi 975.30 (2.6%) dan sub kelompok buah-buahan menurun sebesar 0.4% serta penurunan indeks kelompok

tanaman perkebunan rakyat sebesar 1.7%. Pada bulan Desember 2006 Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) meningkat sebesar 2.63 % dibandingkan pada bulan Oktober 2006. Kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan karena perubahan pada Indeks Konsumsi Rumah Tangga ( IKRT ) meningkat dari 596.20 menjadi 616.10 (3.3%) dan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal naik dari 492.10 menjadi 494.50 (0.3%).

Berdasarkan sub sektor kelompok yang dijelaskan per triwulan dapat dilihat bahwa NTP Sumatera Utara pada bulan Maret meningkat sebesar 0.4% dibandingkan pada bulan Januari. Pada bulan Juni, NTP Sumatera Utara mengalami kenaikan sebesar 1.7% dibandingkan pada bulan April. Pada bulan September, NTP Sumatera Utara menurun sebesar 1.5% dibandingkan pada bulan Juli dan pada bulan Desember NTP Sumatera Utara menurun sebesar 2.6% dibandingkan pada bulan Oktober.

Tabel 5.5 Nilai Tukar Petani Provinsi Sumatera Utara Menurut Sektor dan Kelompok Tahun 2007

SUMATERA UTARA INDEKS 2007

SEKTOR, KELOMPOK ,DAN SUBKELOMPOK JAN FEB MARET APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES RATA-RATA 1. INDEKS HARGA YANG DITREIMA PETANI 545,06 553,17 557,47 558,09 553,83 558,21 560,65 562,81 569,24 575,81 584,48 602,23 565,09 1.1 Indeks Tanaman Bahan Makanan 593,18 607,10 610,99 611,93 601,92 601,19 605,67 607,45 612,63 620,76 630,02 650,40 612,77 1.1.1 Padi 320,17 333,08 340,26 351,63 359,82 359,82 343,38 346,94 348,58 343,53 349,30 346,02 343,54 1.1.2 Palawija 602,97 611,58 618,40 632,84 638,75 638,93 621,10 628,74 628,26 640,70 650,10 657,39 630,81 1.1.3 Sayur-sayuran 997,08 1018,79 1007,09 849,95 888,25 883,83 937,22 939.90 960,64 998,83 1025,69 1147,04 979,53 1.1.4 Buah-buahan 1082,11 1097,27 1105,04 1123,38 1127,31 1127,34 1122,16 1126,48 1132,77 1145,05 1144,19 1146,21 1122,77 1.2 Indeks Tanaman Perkebunan Rakyat 440,23 435,69 440,85 440,79 449,06 464,57 462,55 465,56 474,70 477,88 485,25 497,28 461,20 2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 594,96 599,10 599,76 598,81 600,44 602,10 604,10 605,45 612,86 615,06 621,13 637,25 607,58 2.1 Indeks Konsumsi Rumah Tangga 632,54 630,54 630,54 631,54 630,54 630,54 632,54 630,54 630,54 632,44 630,54 630,54 630,54 2.1.1 Makanan 642,21 652,81 652,91 650,69 649,55 649,12 651,33 651,02 661,36 663,99 675,39 694,75 657,92 2.1.2 Perumahan 646,01 647,35 649,75 650,14 647,21 643,84 644,87 642,42 650,91 650,83 652,70 684,79 650,90 2.1.3 Pakaian 547,16 547,78 549,14 548,89 548,11 548,06 550,53 551,70 560,06 561,81 566,32 568,84 554,03 2.1.4 Aneka Barang dan Jasa 610,92 610,92 604,84 604,84 618,09 620,22 621,70 621,35 625,87 629,42 630,38 633,76 619,36 2.2 Indeks Biaya Produksi dan 496,94 494,77 498,66 498,49 501,53 509,04 511,33 518,00 521,41 523,45 525,80 538,07 511,46 Penambahan Barang Modal

2.2.1 Faktor Produksi 357,33 362,85 362,85 362,85 362,85 380,49 374,25 376,84 376,84 376,84 376,84 376,84 370,64 2.2.2 Non Faktor Produksi 496,09 490,16 492,21 491,81 496,05 498,75 502,99 503,95 511,16 514,95 520,42 533,90 504,37 2.2.3 Penambahan Barang Modal 320,61 321,57 321,55 321,66 323,83 325,70 326,78 327,58 327,62 331,70 331,76 334,41 326,23 3. NILAI TUKAR PETANI 91,61 92,33 92,95 93,20 92,24 92,71 92,81 92,96 92,88 93,62 94,10 94,50 92,99

Pada bulan Maret 2007 Indeks Harga Yang Diterima Petani ( It) naik sebesar 2.3% dibandingkan pada bulan January 2007. Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan karena kenaikan pada sub kelompok padi dari 320.17 menjadi 340.26 (6.3%) dan kenaikan pada sub kelompok palawija dari 602.97 menjadi 618.40 (2.6%). Kenaikan pada It juga disebabkan karena kenaikan pada sub kelompok

sayur-sayuran dari 997.08 menjadi 1007.09 (1.0%) dan sub kelompok buah-buahan meningkat sebesar 0.09% serta kenaikan indeks kelompok tanaman

perkebunan rakyat sebesar 0.1%. Pada bulan Maret 2007 Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0.8% dibandingkan pada bulan January 2007. Kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan karena perubahan pada Indeks Konsumsi Rumah Tangga ( IKRT ) turun dari 632.54 menjadi 630.54 (0.3%) dan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal naik dari 496.94 menjadi 498.66 (0.3%).

Pada bulan Juni 2007 Indeks Harga Yang Diterima Petani ( It) naik sebesar 0.02 % dibandingkan pada bulan April 2007. Kenaikan yang terjadi pada It

disebabkan karena kenaikan pada sub kelompok padi dari 351.63 menjadi 359.82 (2.3%) dan kenaikan pada sub kelompok palawija dari 632.84 menjadi 638.75 (0.9%). Kenaikan pada It juga disebabkan karena kenaikan pada sub kelompok sayur-sayuran dari 849.95 menjadi 883.83 (3.9%) dan sub kelompok buah-buahan meningkat sebesar 0.4 % serta kenaikan indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 5.4%. Pada bulan Juni 2007 Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0.6% dibandingkan pada bulan April 2007. Kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan karena perubahan pada Indeks Konsumsi Rumah Tangga ( IKRT ) turun dari 631.54 menjadi 630.54 (0.2%) sedangkan Indeks

Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal naik dari 498.49 menjadi 509.04 (2.1%).

Pada bulan September 2007 Indeks Harga Yang Diterima Petani ( It) naik sebesar 1.5% dibandingkan pada bulan Juli 2007. Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan karena kenaikan pada sub kelompok padi dari 343.38 menjadi 348.58 (1.5%) dan kenaikan pada sub kelompok palawija dari 621.10 menjadi 628.26 (1.1%). Kenaikan pada It juga disebabkan karena kenaikan pada sub kelompok sayur-sayuran dari 937.22 menjadi 960.64 (2.5%) dan sub kelompok buah-buahan meningkat sebesar 0.9% serta kenaikan indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 2.6%. Pada bulan September 2007 Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) naik 1.4% dibandingkan pada bulan Juli 2007. Kenaikan yang terjadi

pada Ib disebabkan karena perubahan pada Indeks Konsumsi Rumah Tangga ( IKRT ) turun dari 632.54 menjadi 630.54 (0.3%) dan Indeks Biaya Produksi

dan Penambahan Barang Modal naik dari 511.33 menjadi 521.41 (1.9%).

Pada bulan Desember 2007 Indeks Harga Yang Diterima Petani ( It) naik sebesar 4.6% dibandingkan pada bulan Oktober 2007. Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan karena kenaikan pada sub kelompok padi dari 343.53 menjadi 346.02 (0.7%) dan kenaikan pada sub kelompok palawija dari 640.70 menjadi 657.39 (2.6%) . Kenaikan pada It juga disebabkan karena kenaikan pada sub kelompok

sayur-sayuran dari 998.83 menjadi 1147.04 (14.8%) dan sub kelompok buah-buahan naik sebesar 0.1% serta kenaikan indeks kelompok tanaman

perkebunan rakyat sebesar 4.0%. Pada bulan Desember 2007 Indeks Harga Yang

Oktober 2007. Kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan karena perubahan pada Indeks Konsumsi Rumah Tangga ( IKRT ) menurun dari 632.44 menjadi 630.54 (0.3%) dan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal naik dari 523.45 menjadi 538.07 (2.8%).

Berdasarkan sub sektor kelompok yang dijelaskan per triwulan dapat dilihat bahwa NTP Sumatera Utara pada bulan Maret meningkat sebesar 1.5% dibandingkan pada bulan Januari. Pada bulan Juni, NTP Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar 0.5% dibandingkan pada bulan April. Pada bulan September, NTP Sumatera Utara meningkat sebesar 0.07% dibandingkan pada bulan Juli dan pada bulan Desember NTP Sumatera Utara meningkat sebesar 0.9% dibandingkan pada bulan Oktober.

Tabel 5.6 Nilai Tukar Petani Provinsi Sumatera Utara Menurut Sektor dan Kelompok Tahun 2008

SUMATERA UTARA INDEKS 2008

SEKTOR, KELOMPOK ,DAN SUBKELOMPOK JAN FEB MARET APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES RATA-RATA 1. INDEKS HARGA YANG DITREIMA PETANI 108,79 110,75 110,19 111,91 115,15 119,36 121,18 120,26 118,33 114,70 113,18 114,66 114,87 1.1 Indeks Tanaman Bahan Makanan 105,67 107,31 109,18 110,04 113,27 116,54 119,09 119,25 119,07 120,56 119,71 121,24 115,08 1.1.1 Padi 104,43 102,77 101,19 102,17 103,84 104,59 106,97 106,27 106,27 108,89 107,38 106,95 105,14 1.1.2 Palawija 109,75 112,94 109,68 114,16 117,27 120,60 126,00 127,41 127,08 125,11 123,04 123,30 119,70 1.1.3 Sayur-sayuran 199,81 107,86 117,39 117,07 120,42 128,69 135,61 134,06 123,14 136,93 124,54 136,85 121,38 1.1.4 Buah-buahan 116,38 109,41 110,62 111,93 120,84 127,35 127,93 126,53 127,66 139,74 130,35 131,57 121,69 1.2 Indeks Tanaman Perkebunan Rakyat 116,70 121,41 121,81 123,99 129,13 135,08 134,95 132,25 126,51 110,05 105,33 107,22 122,04 2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 104,98 106,39 107,53 108,31 110,10 114,23 116,15 116,74 116,91 117,74 117,80 118,49 112,94 2.1 Indeks Konsumsi Rumah Tangga 105,00 106,23 107,50 108,19 109,80 113,52 115,39 115,83 115,92 116,85 116,88 117,85 112,41 2.1.1 Makanan 105,67 107,31 109,18 110,04 113,27 116,54 119,09 119,25 119,07 120,56 119,71 121,24 115,07 2.1.2 Perumahan 105,53 103,76 104,44 105,13 105,61 112,08 113,33 113,80 114,52 115,24 115,67 116,06 110,43 2.1.3 Pakaian 106,17 106,93 107,74 108,30 108,40 110,81 112,11 112,30 113,86 114,11 114,92 117,50 111,09 2.1.4 Aneka Barang dan Jasa 102,50 102,50 102,80 103,24 103,84 107,97 111,27 111,82 111,87 112,39 113,33 113,33 108,07 2.2 Indeks Biaya Produksi dan 105,43 107,63 108,23 109,36 111,89 117,37 119,57 120,71 121,22 121,73 121,99 121,77 115,58 Penambahan Barang Modal

2.2.1 Faktor Produksi 109,51 111,05 112,03 113,51 120,91 125,66 128,74 130,44 131,29 131,98 131,94 131,55 123,21 2.2.2 Non Faktor Produksi 102,99 104,80 105,08 105,85 106,77 111,64 112,57 112,87 113,03 113,16 113,60 113,36 109,64 2.2.3 Penambahan Barang Modal 101,13 102,61 102,90 103,96 105,54 109,98 112,29 113,31 113,67 114,26 115,06 114,94 109,13 3. NILAI TUKAR PETANI 103,63 104,10 102,47 103,32 104,59 104,49 104,33 103,03 101,21 97,42 96,07 96,77 101,79

Pada bulan Maret 2008 Indeks Harga Yang Diterima Petani ( It) turun sebesar 1.3% dibandingkan pada bulan January 2008. Penurunan yang terjadi pada It disebabkan karena penurunan pada sub kelompok padi dari 104.43 menjadi 101.19 (0.7%) dan penurunan pada sub kelompok palawija dari 109.75 menjadi 109.68 (3.1%). Penurunan pada It juga disebabkan karena penurunan pada sub kelompok sayur-sayuran dari 119.81 menjadi 117.39 (2.0%) dan sub kelompok buah-buahan menurun sebesar 4.9% serta penurunan indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 4.2%. Pada bulan Maret 2008 Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 2.4% dibandingkan pada bulan Januari 2008. Kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan karena perubahan pada Indeks Konsumsi Rumah Tangga ( IKRT ) naik dari 104.98 menjadi 107.(2.4%) dan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal naik dari 105.43 menjadi 108.23 (2.6%).

Pada bulan Juni 2008 Indeks Harga Yang Diterima Petani ( It) naik sebesar 6.7 % dibandingkan pada bulan April 2008. Kenaikan yang terjadi pada It

disebabkan karena kenaikan pada sub kelompok padi dari 102.17 menjadi 104.59 (2.4%) dan kenaikan pada sub kelompok palawija dari 114.16 menjadi 120.60 (5.6%) . Kenaikan pada It juga disebabkan karena kenaikan pada sub kelompok sayur-sayuran sebesar 9.9 % dari 117.07 menjadi 128.69 dan sub kelompok buah-buahan naik sebesar 13.8% serta kenaikan indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 8.9%. Pada bulan Juni 2008 Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 5.5% dibandingkan pada bulan April 2008. Kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan karena perubahan pada Indeks Konsumsi Rumah Tangga ( IKRT ) naik sebesar 4.9% dari 108.19 menjadi 113.52 dan Indeks Biaya

Produksi dan Penambahan Barang Modal naik sebesar 7.3 % dari 109.36 menjadi 117.37.

Pada bulan September 2008 Indeks Harga Yang Diterima Petani ( It) turun sebesar 2.4% dibandingkan pada bulan Juli 2008. Penurunan yang terjadi pada It disebabkan karena penurunan pada sub kelompok padi sebesar 0.6 % yaitu dari 106.97 menjadi 106.27 dan penurunan pada sub kelompok palawija dari 128.00 menjadi 127.08 (0.7%). Penurunan pada It juga disebabkan karena penurunan pada sub kelompok sayur-sayuran sebesar dari 135.61 menjadi 123.14 (9.2% ) dan sub kelompok buah-buahan menurun sebesar 0.2% serta penurunan indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 6.2%. Pada bulan September 2008 Indeks Harga Yang Dibayar Petani turun naik 0.6% dibandingkan pada bulan Juli 2009. Kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan karena perubahan pada Indeks Konsumsi Rumah Tangga ( IKRT ) meningkat sebesar 0.4% dari 115.39 menjadi 115.92 dan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal naik sebesar 1.3% dari 119.57 menjadi 121.22.

Pada bulan Desember 2008 Indeks Harga Yang Diterima Petani ( It) menurun sebesar 0.03% dibandingkan pada bulan Oktober 2008. Penurunan yang terjadi pada It disebabkan karena penurunan pada sub kelompok padi sebesar 1.8% yaitu

dari 108.89 menjadi 106.95 dan penurunan pada sub kelompok palawija sebesar 1.5 % yaitu dari 125.11 menjadi 123.30. Penurunan pada It juga disebabkan

karena penurunan pada sub kelompok sayur-sayuran sebesar 0.05% dari 136.93 menjadi 136.85 dan sub kelompok buah-buahan menurun sebesar 5.8% serta penurunan indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 2.6%. Pada

bulan Desember 2008 Indeks Harga Yang Dibayar Petani meningkat sebesar 0.6 % dibandingkan pada bulan Oktober 2008. Kenaikan yang terjadi pada Ib

disebabkan karena perubahan pada Indeks Konsumsi Rumah Tangga ( IKRT ) meningkat sebesar 0.8% dari 116.85 menjadi 117.85 dan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal naik sebesar 0.03% dari 121.73 menjadi 121.77. Berdasarkan sub sektor kelompok yang dijelaskan per triwulan dapat dilihat

Dokumen terkait