• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Perkembangan Tanaman Semangka Merah dan Semangka Kuning

Pada wilayah Desa Telaga Jernih, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, tanaman semangka merah dan semangka kuning dibudidayakan sebanyak tiga kali dalam setahun, biasanya tanaman semangka ditanam pada bulan Februari, Juni, dan Oktober. Dengan proses pengolahan tanah sampai pasca panen hanya membutuhkan waktu empat bulan. Di Desa Telaga Jernih tanaman semangka dapat dipanen setelah berumur 70 - 90 hari.

Berdasarkan data sekunder yang didapat dari Dinas Pertanian dapat diketahui perkembangan produksi tanaman sem angka merah dan kunig di Desa Telaga Jernih dalam 5 tahun terakhir, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.1A Produksi Semangka Desa Telaga Jernih 5 Tahun Terakhir

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Langkat, 2016 No Tahun

Luas Lahan (Ha)

Semangka Merah Semangka Kuning

1 2012 20,3 15,8

2 2013 21,7 17,5

3 2014 25,1 18,6

4 2015 27,4 21,2

5 2016 29,4 23,6

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.1B Produksi Semangka Desa Telaga Jernih 5 Tahun Terakhir No Tahun

Produksi (ton)

Semangka Merah Semangka Kuning

1 2012 15,5 9,8

2 2013 16,3 10,8

3 2014 16,8 11,7

4 2015 17,5 12,2

5 2016 17,8 12,9

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Langkat, 2016

Dari tabel di atas dapat dilihat pada tahun 2012 semangka merah dan semangka kuning memiliki produksi terendah dibandingkan tahun-tahun berikutnya. Akan tetapi dapat dilihat setiap tahunnya produksi semangka merah dan kuning mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan luas lahan yang digunakan untuk menanam komoditi semangka merah dan semangka kuning terus meningkat. Harga buah semangka yang cenderung stabil dan perawatan tanaman yang tidak begitu rumit menjadi alasan bagi petani padi untuk beralih ke komoditi semangka. Dan setiap tahun dari luas lahan semangka merah mengalami kenaikan rata-rata 9 %,dan untuk tanaman semangka kuning mengalami kenaikan rata-rata 10 %. Dan untuk produksi semangka merah mengalami kenaikan rata-rata 3 % dan untuk semangka kuning mengalami kenaikan setiap tahun rata-rata 6 %.

Berdasarkan data statistik produksi hortikultura tahun 2014 dari Kementerian Pertanian, produktivitas rata – rata semangka di Indonesia sebesar 18,27 ton/ha atau 18.270 kg/ha. Dapat dilihat Pada Tabel 5.2 bahwa produksi semangka merah dan semangka kuning di Desa Telaga Jernih sebesar 17,8 ton/ha dan 12,9 ton/Ha. Jika dibandingkan dengan produksi semangka nasional, produksi semangka merah dan

semangka kuning di Desa Telaga Jernih, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat masih tergolong rendah.

5.2. Perbedaan Pendapatan Usahatani Semangka Merah dan Semangka Kuning Untuk melihat perbedaaan pendapatan usahatani semangka merah dan semangka kuning maka terlebih dahulu akan dilihat uraian biaya dari masing-masng usaha tani.

Biaya input produksi petani dihitung dalam satuan rupiah per musim tanam. Biaya-biaya tersebut digunakan untuk menghasilkan produksi dan pendapatan yang maksimal. Adapun Biaya usaha tani Semangka merah dan semangka kuning dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 5.2 Biaya Usahatani Semangka Merah dan Semangka Kuning Per Hektar (Satu Musim Tanam)

No. Uraian Jenis Semangka

Semangka Merah (Rp) Semangka Kuning (Rp) 1 Biaya Tetap

-Penyusutan Alat 1.380.611 1.376.695

-Sewa Lahan 1.625.000 1.625.000

-Pajak PBB 56.667 56.667

Total Biaya Tetap 3.062.277 3.058.362,13

2 Biaya Variabel

-Saprodi 3.295.422 3.058.362

-Tenaga Kerja 4.337.252 4.093.869

-Bensin Mesin Air 144.000 143.200

-Sewa Mesin Air 185.464 290.642

Total Biaya Variabel 7.962.158 8.119.901

Total Biaya 11.024.435 11.178.263

Sumber : diolah dari Lampiran 2,3,4,5,6,7,9

Berdasarkan data pada Tabel 5.2 diketahui bahwa rata-rata biaya usahatani semangka merah sebesar Rp11.024.435/Ha sedangkan rata-rata biaya usahatani semangka

Universitas Sumatera Utara

kuning adalah sebesar kuning Rp 11.178.263/Ha. Biaya usahatani semangka kuning lebih besar dibandingkan biaya usahatani semangka merah. Hal ini disebabkan harga benih semangka kuning lebih mahal dibandingkan harga benh semangka merah.

Dapat dilihat pada Tabel 5.2 rata-rata biaya saprodi semangka kuning lebih besar dibandingkan biaya saprodi semangka merah.

Adapun Penerimaan usahatani semangka merah dan usahatani semangka kuning dijelaskan sebagai berikut,

Tabel 5.3 Penerimaan Usahatani Semangka merah dan semangka kuning Per Hektar (Satu Musim Tanam)

No. Uraian Jenis Semangka

Semangka Merah Semangka Kuning

1 Produksi (Kg) 18.290 16.711

2 Harga (Rp/Kg) 2.698 3.648

3 Penerimaan (Rp) 49.348.560 60.995.607

Sumber: lampiran 10

Berdasarkan data pada Tabel 5.3 diketahui bahwa rata-rata penerimaan usahatani semangka merah sebesar Rp 49.348.560/Ha sedangkan rata-rata penerimaan usahatani semangka kuning adalah sebesar Rp 60.995.607,8. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa usahatani semngka kuning memiliki penerimaan lebih besar dibandingkan penerimaan semangka merah. Hal ini disebabkan harga semangka kuning yang lebih tingi dibandingkan harga semangka merah. Dapat dilihat pada tabel 5.3 rata-rata harga semangka kuning adalah sebesar Rp 3.648,33 sedangkan harga semangka merah adalah sebesar Rp2.698,33.

Pendapatan merupakan selisih antara total penerimaan dengan total biaya produksi yang dikeluarkan dalam rupiah pertahun. Dari hasil penelitian yang dilakukan didesa Telaga Jernih Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat diperoleh jumlah pendapatan semangka merah dan semangka kuning dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.4 Pendapatan Usahatani Semangka Merah Dan Semangka Kuning Per Hektar (Satu Musim Tanam)

No. Uraian Jenis Semangka

Semangka Merah Semangka Kuning

1 Penerimaan (Rp) 49.348.560 60.995.607

2 Biaya Usahatani (Rp) 10.947.363 11.178.263

3 Pendapatan (Rp) 38.354.234 49.817.344

Sumber: lampiran 10

Berdasarkan data Pada Tabel 5.4 diketahui bahwa rata-rata pendapatan usahatani semangka merah sebesar Rp 38.354.234/Ha , sedangkan rata-rata pendaptan usahatani semangka kuning adalah sebesar Rp 49.817.344/Ha. Dari data tersebut diketahui bahwa usahatani semangka kuning memiliki pendapatan lebih besar dibandingkan usahatani semangka merah. Hal ini disebabkan penerimaan usahatani semangka kuning lebih besar dibandingkan usahatani semangka merah .

5.3 Analisis Kelayakan Usahatani Semangka Merah dan Semangka Kuning Salah satu cara untuk mengetahui kelayakan suatu usaha adalah dengan cara menganalisis perbandingan penerimaan dan biaya usaha tersebut, yaitu menggunakan analisis R/C. Makin besar nilai R/C ratio usahatani itu semakin besar penambahan

Universitas Sumatera Utara

modal atau usahatani tersebut layak untuk dikembangkan dalam jangka waktu panjang. Analisis lain yang dapat digunakan untuk menghitung kelayakan usahatani adalah analisis B/C, ini pada prinsipnya sama saja dengan analisis R/C hanya saja pada analisis B/C ratio ini data yang diperhitungkan adalah besarnya manfaat pada saat itu. Adapun hasil analisis B/C ratio dan R/C pada usahatani semangka merah dan semangka kuning di desa Telaga Jernih Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat dapat dilihat pada tabel berikut :

5.5. Kelayakan Usahatani Semangka Merah Dan Semangka Kuning Perhektar

Dokumen terkait