5 BAB IV PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN
5.2 Perkembagan Transaksi Tunai
5.2.2 Perkembangan Uang Tidak Layar Edar dan Uang Palsu
60 70 80
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II 2012 2013 2014 2015 2016
triliun rupiah Pemusnahan UTLE (Sisi Kanan)
Rasio Pemusnahan UTLE terhadap Inflow
%
Grafik 5.5. Perkembangan Aliran Uang Kas Masuk
(Inflow) dan Keluar (Outflow)
Grafik 5.6. Perkembangan Pemusnahan Uang
Tidak Layak Edar (UTLE)
5.2.2 Perkembangan Uang Tidak Layar Edar dan Uang Palsu
Pemusnahan uang tidak layak edar (UTLE) mengalami kenaikan pada periode laporan. Jumlah pemusnahan UTLE pada periode laporan tercatat
meningkat hingga 46,74% (yoy). Kenaikan juga terjadi pada rasio pemusnahan UTLE terhadap inflow yang berada di level 68,8%, sedangkan triwulan I 2016 rasio pemusnahan UTLE hanya sebesar 46,3%. Kenaikan rasio pemusnahan UTLE terhadap inflow ini berkorelasi dengan tingginya outflow pada triwulan II 2016 sehingga UTLE juga banyak yang mengalir keluar dari Sumatera Barat. Hal ini juga dibarengi dengan kenaikan jumlah pemusnahan UTLE yang mencapai Rp1,5 triliun pada triwulan yang sama. Kondisi tersebut diharapkan berimbas pada kualitas uang layak edar di Sumatera Barat yang meningkat.
Namun demikian, pemusnahan UTLE secara lembaran berbanding terbalik dengan jumlah pemusnahan UTLE secara nilai instrinsiknya. Terjadi penurunan jumlah
lembar pemusnahan mencapai 41,1 juta lembar, setelah pada triwulan sebelumnya pemusnahan UTLE mencapai 42,2 juta lembar.
Komitmen Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat untuk terus meningkatkan kualitas uang layak edar (clean money policy) di wilayah Sumatera Barat pada triwulan II 2016 ditunjukkan melalui sejumlah program, antara lain kegiatan layanan penukaran uang melalui perbankan umum dan BPR selama bulan Ramadhan 2016, kegiatan layanan penukaran uang untuk perantau yang mudik melalui Bandara Internasional Minangkabu pada minggu terakhir Ramadhan 2016 dan layanan kas titipan Bank Indonesia di Kota Sungai Penuh, Jambi. 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 I II III IV I II 2015 2016 Pemusnahan UTLE juta lembar 106 91 86 100 111 86 112 83 136 132151 188 194 114 161 104 146 125 0 50 100 150 200 250
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II
2012 2013 2014 2015 2016
Lembar Temuan Uang Palsu
Grafik 5.7. Pemusnahan UTLE di Sumbar Grafik 5.8. Jumlah Temuan Uang Palsu di Sumbar
Temuan uang palsu terus mengalami penurunan ditengah semakin gencarnya sinergi antara sejumlah pihak terkait untuk menekan peredaran uang palsu di Sumatera Barat. Temuan uang palsu selama triwulan
II 2016 di Sumatera Barat tercatat sebanyak 125 lembar, mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 146 lembar uang palsu. Kantor Perwakilan Bank indonesia Provinsi Sumatera Barat terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak, antara lain Kepolisian Daerah Provinsi Sumatera Barat, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Barat dan Badan Intelijen Negara (BIN) Provinsi Sumatera Barat dalam rangka memberantas peredaran uang palsu, terutama menjelang lebaran dan musim liburan.
Cikal bakal Festival Non Tunai Inklusif 2016 ini diawali dengan launching Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) pada tahun 2014 lalu di Universitas Andalas. Konsep festival kali ini lebih diperluas, tidak hanya mencakup GNNT, namun juga meliputi gerakan gemar menabung, gerakan anti uang lusuh dan peduli koin serta gerakan cinta rupiah. Untuk itu, kegiatan festival ini juga turut menggandeng Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbar dan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Sumbar. Festival Non Tunai Inklusif diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain fun walk, bazar non tunai, pencanangan program gerakan gemar menabung, penukaran uang lusuh dan uang koin serta acara hiburan.
Gambar 1 Kampus Penyelenggara Kegiatan GNNT Tahun 2014
Festival Non Tunai Inklusif 2016 diselenggarakan di Pantai Padang yang dihadiri langsung oleh Gubernur Sumatera Barat, Walikota Padang, Kepala Kantor OJK Provinsi Sumatera Barat dan seluruh pimpinan perbankan di Kota Padang. Kegiatan inidiikuti lebih dari 750 peserta, 30 perbankan dan 4 merchant kuliner serta 1 perusahaan telekomunikasi penyedia uang elektronik berbasis server.
BOKS 3:
Gambar 1. Pembukaan Fun Walk Festival Non
Tunai Inklusif 2016 oleh Walikota Padang dan Kepala KPw BI Sumatera Barat
Gambar 2. Gubernur Sumbar, Kepala KPw BI Sumbar,
Kepala Kantor OJK Sumbar dan Sejumlah Pimpinan Perbankan dalam Acara Festival Non Tunai Inklusif
2016
Penyelenggaraan festival ini bertujuan agar masyarakat Sumatera Barat menjadi semakin familiar terhadap transaksi non tunai serta instrumen-instrumennya karena relatif masih rendahnya persentase transaksi non tunai. Di tingkat nasional, persentase transaksi non tunai di Indonesia masih relatif rendah, hanya sekitar 31%. Jauh di bawah dengan negara-negara tetangga yang penggunaan transaksi non tunainya telah mencapai 50%. Selain paham dan familiar, masyarakat juga diajak untuk mencoba merasakan kemudahan bertransaksi langsung secara non tunai melalui bazar non tunai yang diikuti sejumlah merchant kuliner di Kota Padang.
Persentase Transaksi Tunai (2013)
GDP Perkapita 2013 (USD)
Grafik 1 Persentase Perbandingan Transaksi Tunai di Negara Asia Pasifik 2013
Bank Indonesia berharap agar masyarakat Sumbar yang bertransaksi menggunakan sarana non tunai dapat terus bertambah. Saat ini, preferensi masyarakat Minang dalam menggunakan uang tunai dalam transaksi sehari-hari masih cukup tinggi. Namun, sedikit demi sedikit pola pikir masyarakat dan pemerintah daerah terhadap transaksi non tunai mulai terbuka. Sudah mulai banyak rencana dan program pemerintah daerah untuk mengaplikasikan
transaksi non tunai, seperti pada bis TransPadang yang telah diluncurkan pada Maret 2016 lalu.
Penggunaan transaksi non tunai memiliki banyak manfaat antara lain transaksi akan menjadi lebih cepat, aman dari uang palsu dan kembalian permen saat berbelanja serta mudah dilakukan kapan saja dan dimana saja. Hal tersebut akan berimbas positif terhadap perekonomian suatu daerah, seperti percepatan pertumbuhan ekonomi serta kemudahan dalam berinvestasi dan bisnis. Selain itu, transaksi non tunai juga tercatat, sehingga mendukung dan mendidik masyarakat untuk berperilaku jujur, bersih serta terbuka. Sudah saatnya, bertransaksi secara non tunai menjadi bagian gaya hidup dan budaya masyarakat yang modern.
Gambar 3. Gubernur Sumbar dan Kepala KPw BI
Sumbar Bertransaksi Menggunakan Uang Elektronik pada Kegiatan Festival Non Tunai Inklusif 2016
Gambar 4. Salah Satu Tampilan Merchant Kopi