• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS

B. Permainan Boi-Boi

mengatakan bahwa permainan merupakan sesuatu yang mengasyikkan dan menyenangkan karena dengan permainan itu dapat memberikan kepuasan dan dorongan penjelajahan. Prastisti & Hertinjung, mengatakan bahwa dalam kaitannya dengan anak-anak permainan yaitu aktivitas yang dilakukan anak dalam berbagai bentuk baik secara spontan, tanpa paksaan, mendatangkan kegembiraan dan suasana yang menyenangkan.34

Bermain merupakan salah satu pendekatan yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan pada anak usia dini yang dirancang sedemikian rupa dengan menggunakan strategi, materi, metode dan media yang mampu menarik perhatian anak dan juga mudah untuk diikuti oleh anak. Dengan bermain, anak diajak untuk dapat bereksplorasi dengan keadaan sekitarnya sehingga mampu memanfaatkan benda-benda yang ada disekitarnya.

Boy-boyan merupakan permainan tradisional yang berasal dari provinsi Jawa Barat khususnya di daerah Sunda. Permainan ini biasa dimainkan oleh anak laki-laki, akan tetapi tentu saja bukan dikhususkan untuk anak laki-laki, anak perempuan juga bisa bermain boy-boyan. Sebenarnya, permainan ini memiliki nama yang berbeda-beda disetiap daerah, misalnya di daerah Pati Jawa Tengah permainan ini dikenal dengan nama gaprek kempung, di daerah Sunda ada yang menyebutnya boy-boyan ada juga yang menyebutnya bebencaran. Beberapa daerah lainnya permainan ini disebut gebokan, dikatakan karena suara yang biasa ditimbulkan apabila bola karet yang digunakan dalam permainan mengenai

34Yopa Taufik Saleh, Mohammad Fahmi Nugraha, dan Meiliana Nurfitriani, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar, Vol 1 No. 2, h. 130.

anggota badan dari pemain akan menimbulkan suara gebok,35 sehingga permainan ini juga popular dengan sebutan gebokan,36 dan sementara di daerah Makassar Sulawesi Selatan permainan ini disebut permainan boi-boi.

Permainan boi-boi merupakan salah satu permainan tradisional yang kini mulai ditinggalkan oleh masyarakat bahkan sebagian besar anak-anak zaman sekarang tidak mengenal permainan ini. Permainan boi-boi merupakan permainan yang sering dimainkan anak laki dizaman dulu, tetapi bukan hanya anak laki-laki saja, anak perempuan pun biasa memainkan permainan ini. Permainan boi-boi biasa dimainkan oleh 2 kelompok anak yang terdiri dari 4 sampai 10 orang baik laki-laki maupun perempuan.

Permainan boi-boi memiliki nama yang berbeda-beda disetiap daerah, akan tetapi cara bermian permainan ini tetap sama, media dan alat yang digunakan pun sama. Permainan ini biasa dimainkan ditempat yang luas seperti dilapangan, pekarangan rumah dan ditempat-tempat yang luas lainnya. Pada permainan ini anak dapat dilatih perkembangan kognitifnya dengan mengenal bentuk-bentuk geometri yang digunakan sebagai media atau alat permainan yang dimainkan.

2. Manfaat Permainan Boi-Boi

Adapun manfaat dari proses bermain yaitu:

a. Meningkatkan kreativitas anak

b. Meningkatkan sportivitas dan kejujuran pada diri anak

35Sumiyati, Implementasi Turnamen Dalam Permainan Boy Boyan Materi ”Greeting, Talking Leave, Thanking And Apologizing” untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik SMP, XXXIV No. 2 Tahun (2018), h. 169.

36Sahanah dan Ema Aprianti, Upaya Guru Dalam Meningkatkan Kemampuan Gerak Lokomotorik Melalui Permainan Tradisional Boi-Boian Pada Kelompok B Di TK Islam Rumah Ilmu Cimahi, Jurnal Ceria Vol. 1 No. 3 Tahun (2018), h. 25.

c. Menumbuhkan rasa bersaing yang positif pada anak artinya melalui kegiatan bermain akan mengasah sikap bersaing yang positif pada diri anak d. Meningkatkan rasa percaya diri anak

e. Meningkatkan keterampilan problem solving dan kemampuan berfikir anak, terutama saat menghadapi sesuatu yang menantang didalamnya

f. Menimbulkan emosi positif dan meningkatkan rasa percaya diri, terutama ketika memenangkan permainan

g. Proses yang baik untuk menanamkan program-program positif kedalam pikiran bawah sadar anak.37

Adapun beberapa manfaat dari permainan boi-boi antara lain yaitu:

a. Melatih perkembangan kognitif anak b. Mengasah anak untuk membuat strategi c. Melatih kreativitas anak

d. Mengenalkan anak bentuk-bentuk dasar geometri e. Melatih anak memecahkan masalah

f. Melatih anak untuk berhitung g. Melatih kesabaran anak

h. Melatih motorik kasar dan motorik halus anak i. Melatih sosial anak

Berdasarkan beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat dari permainan boi-boi banyak menyangkut mengenai perkembangan anak. Bukan hanya pada perkembangan kognitif saja akan tetapi perkembangan-perkembangan

37Khadijah dan Armanila, Bermain dan Permainan Anak Usia Dini, (Cet. I; Perdana Publishing: Kelompok Penerbit Perdana Mulya Sarana) Tahun (2017), h. 19-20.

lainnya seperti perkembangan motoric kasar dan motoric halus anak, perkembangan sosial anak serta perkembangan-perkembangan lainnya. Akan tetapi pada kesempatan kali ini peneliti hanya berfokus pada perkembangan kognitif anak. Terdapat beberapa manfaat permainan boi-boi pada perkembangan kognitif anak diantaranya yaitu dapat mengenalkan bentuk-bentuk dasar geometri kepada anak, mengasah anak untuk membuat strategi, melatih kreativitas anak dan melatih anak untuk berhitung serta melatih anak memecahkan masalah.

3. Media atau Alat Permainan Boi-Boi

Media atau alat yang digunakan dalam permainan ini tentunya merupakan media yang ada disekitar anak-anak yang mereka biasa jadikan sebagai alat permainan lainnya selain dari permainan boi-boi. Karena media pada permainan boi-boi ini sudah sering dijumpai oleh anak-anak, maka dapat menarik perhatian anak untuk memudahkan anak dalam melakukan permainan tersebut. Adapun media atau alat yang biasa digunakan pada permainan ini yaitu batu kecil, potongan batu merah, atau potongan genteng, dan bola kecil seperti bola tenis atau bola kasti.

4. Langkah-Langkah Permainan Boi-Boi

Langkah-langkah yang harus disiapkan sebelum permainan boi-boi akan dimainkan yaitu sebagai berikut:

a. Menyiapkan alat atau media yang dibutuhkan pada permainan boi-boi seperti bola kasti atau bola tenis dan beberapa batu, kemudian batu tersebut disusun serta memberi batas-batas pada area bermain.

b. Mengumpulkan anak-anak untuk bermain.

c. Membagi anak menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 4 sampai 10.

d. Setelah dibagi menjadi 2 kelompok, maka salah satu anggota dari setiap kelompok menjadi perwakilan untuk menentukan kelompok yang akan bermain terlebih dahulu dan kelompok yang akan menjaga.

e. Setelah penentuan, maka kelompok yang bermain terlebih dahulu diberi kesempatan melempar bola untuk merobohkan batu yang telah disusun.

f. Setelah susunan batu jatuh, maka kelompok yang bermain berlari berpencar untuk menghindari lemparan bola dari kelompok yang menjaga. Selain menghindar, kelompok yang bermain juga harus berusaha menyusun kembali batu yang roboh tadi dengan kreativitas menyusun anak dengan batu yang berbeda-beda bentuknya.

g. Kelompok yang menjaga harus berusaha mengejar dan melempari bola kelompok yang bermain sampai salah satu anggota dari kelompok yang bermain terkena lemparan bola.

h. Apabila salah satu anggota dari kelompok yang bermain terkena lemparan bola, maka permainan diroling, dimana kelompok yang bermain ditukar untuk menjaga dan kelompok yang menjaga tadi yang bermain selanjutnya, begitupun sebaliknya.

i. Apabila kelompok pemain berhasil meyusun batu kembali seperti semula tanpa terkena lemparan bola, maka kelompok pemain mendapat poin 1 begitupun seterusnya.

34

Dokumen terkait