• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

4. Permainan Matematik

30

Pada awalnya bermain tidak dapat perhatian khusus. Bermain hanya dianggap sebagai kegiatan yang tidak memiliki manfaat dan hanya dianggap sebagai kegiatan yang dilakukan oleh anak untuk mengisi waktu luang sebelum anak bersekolah atau memiliki kegiatan yang lebih bermanfaat dan juga dianggap untuk menyalurkan kelebihan energi pada anak. Hal ini sesuai dengan teori bahwa tugas permainan adalah untuk menyalurkan/ mengeluarkan energi atau tenaga, yang berarti bahwa jika padanya terdapat tenaga berlebih daripada yang diperlukannya. Seperti yang dikemukakan oleh teori kelebihan tenaga menurut Spencer dan Sheller seperti yang dikutip oleh Abdul Aziz El Quussy, dalam diri anak terdapat kelebihan tenaga sehingga sewajarnya harus mempergunakan tenaga itu melalui kegiatan bermain. 31

Sejalan dengan perkembangannya, ilmu pengetahuan dan para ahli mulai mengemukakan pendapatnya tentang manfaat bermain sebagai nilai praktis yang mendukung perkembangan anak, para ilmuan telah menunjukkan bahwa bermain merupakan pengalaman belajar yang berharga.32 Maka bermain tidak lagi dianggap sebagai kegiatan yang buang-buang waktu.

Ada beberapa pengaruh permainan bagi perkembangan jiwa anak, antara lain:

a) Bermain mempengaruhi perkembangan fisik anak b) Bermain dapat dipergunakan sebagai terapi c) Bermain dapat mempengaruhi pengetahuan anak

d) Bermain dapat mempengaruhi perkembangan kreativitas anak e) Bermain dapat mengembangkan tingkah laku sosial anak f) Bermain dapat mempengaruhi nilai moral anak.33

31

Abdul Aziz El Quusy, Ilmu Jiwa, (Jakarta: Bulan Bintang,), h. 294.

32

Elizabeth . Hurlock, Perkembangan Anak, terjemahan Child Development,(Jakarta: Erlanngga, 1978), edisi ke-1, h. 320.

33

Pengaruh Permainan Bagi Perkembangan Anak, dalam

http://forum.dudung.net/index.php?topic=15359.0. 22 Desember 2010

Lebih jauh Hurlock mengemukakan pengaruh bermain bagi perkembangan anak sebagai berikut:

a) Permainan aktif penting untuk anak mengembangkan otot dan melatih seluruh bagian tubuhnya

b) Belajar berkomunikasi, dalam arti mereka dapat mengerti dan sebaliknya mereka harus belajar mengerti apa yang dikomunikasikan c) Penyaluran bagi energi emosional yang terpendam

d) Memberikan kesempatan untuk mempelajari berbagai hal e) Merangsang kreativitas anak

f) Dengan bermain anak dapat mengetahui tingkat kemampuannya dibandingkan dengan teman bermainnya

g) Belajar bermasyarkat

h) Belajar bermain dengan peran jenis kelamin

i) Belajar bekerjasama, murah hati, jujur, sportif, dan disukai orang dan lain-lain.34

Metode permainan memiliki kelebihan sebagai berikut:

a) Permainan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan, sesuatu yang menyenangkan (menghibur)

b) Permainan memungkinkan adanya partisipatif aktif dari siswa untuk belajar

c) Permainan dapat memberikan umpan balik langsung

d) Permainan bersifat luwes, yaitu permainan yang dapat dipakai untuk berbagai tujuan pendidikan dengan mengubah sedikit alat, aturan maupun persoalannya

e) Permainan dapat dengan mudah dibuat dan diperbanyak.35

Permainan matematik adalah permainan yang bertujuan untuk memperdalam penguasaan kompetensi matematika. Dari pengertian ini,

34

Elizabeth . Hurlock, Perkembangan Anak………., h. 323.

35

Sadiman Arif dkk, Media Pendidikan,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2007), h. 78- 81.

ada dua syarat yang harus dipenuhi untuk mengembangkan permainan matematik. Yang pertama permainan itu harus menyenangkan dan yang kedua permainan itu harus dapat meningkatkan penguasaan kompetensi matematika.36 Permainan yang mengandung nilai-nilai matematika dapat meningkatkan keterampilan, penanaman konsep, pemahaman dan pemantapannya. Ide-ide matematika yang dipelajari siswa melalui permainan harus sesuai dengan perkembangan intelektual siswa. Jika suatu

konsep matematika disajikan melalui “bermain”, pengertian terhadap

konsep tersebut dapat diharapkan akan mantap sebab belajar dengan cara itu merupakan belajar yang wajar yakni sesuai dengan dasar nalurinya siswa bahwa siswa itu memang suka bermain. Proses belajar yang demikian ini merupakan proses psikologis, bukan suatu proses logis dan sederetan langkah yang rapih dan logis tidak menjamin metode terbaik untuk mempelajari sesuatu yang abstrak. Jadi pola matematika itu tidak dipelajari siswa melalui sederetan pengetahuan yang sudah ditentukan sebelumnya sebagai suatu proses mekanis. Melainkan dengan melalui berrmain, yakni siswa menkonstruksi pola-pola matematika.

Pembelajaran dengan metode permainan ini dapat bermanfaat bagi siswa, karena dengan permainan ini dapat membuat siswa menjadi aktif, berfikir kritis dan kreatif. Siswa juga akan termotivasi untuk belajar berhitung dan semangat saat belajar melalui permainan yang menyenangkan dan menantang. Walaupun permainan matematik menyenangkan pengunaannya harus dibatasi. Karena tidak semua topik dapat disajikan dengan metode permainan. Untuk itu penggunaannya dapat diberikan hanya untuk mengisi waktu luang, mengubah suasana dan menimbulkan minat.

36

Metode Pembelajaran Permainan matematik, dalam http://fatkoer.co.cc/?p=79

Jenis-jenis permainan matematik yang digunakan peneliti dalam penelitian ini, yaitu:

A. Kartu Samaan

Kartu samaan adalah kartu yang dibuat oleh peneliti yang terdiri dari 20 kartu berisi pertanyaan dalam bentuk penjumlahan atau pengurangan, 20 kartu berisi jawaban dari kartu pertanyaan tersebut, dan 10 kartu pengecoh. Kartu samaan terbuat dari kertas karton yang dibuat sedemikian rupa sehingga kartu tersebut terlihat menarik. Manfaat belajar matematika dengan permainan kartu samaan adalah siswa jadi lebih tertarik belajar matematika karena dengan permainan kartu samaan belajar matematika jadi tidak membosankan tetapi justru menyenangkan dan menantang, dimana matematika menjadi permainan bukan pekerjaan atau tugas.

B. KuKuKu (Ku Tebak, Ku Kejar, Ku Dapat)

KuKuKu adalah permainan yang dibuat untuk menguji kecepatan siswa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Dalam permainan ini siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. 30 buah guntingan karton yang berisi pertanyaan dan jawaban di tempelkan di sekeliling dinding kelas. Semua kelompok diberikan pertanyaan yang sama. Setiap kelompok harus beradu cepat dengan lawannya dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, kelompok yang paling cepat menjawab mereka harus mencari jawabannya di sekeliling dinding jika jawaban mereka benar mereka akan mendapatkan nilai. Dengan permainan ini guru dapat mengajarkan konsep matematika yang lebih menyenangkan dan menarik.

C. Scramble

Dalam permainan ini anak dapat menyusun sebuah kata atau kalimat bermakna dari huruf-huruf yang diacak. Manfaat belajar

matematika dengan permainan scramble adalah siswa jadi lebih tertarik belajar matematika karena dengan permainan scramble belajar matematika jadi tidak membosankan tetapi justru menyenangkan dan menantang, dimana matematika menjadi permainan bukan pekerjaan atau tugas.

Permainan-permainan ini adalah beberapa contoh dari permainan matematik yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran matematika. Permainan-permainan ini bermanfaat bagi siswa karena dapat merangsang berfikir siswa dalam memecahkan permasalahan terutama dalam berhitung, melatih konsentrasi, menjadikan siswa aktif, serta menumbuhkan sikap kooperatif siswa terhadap teman kelompoknya.

Permainan matematik yang digunakan dalam pembelajaran matematika ini bertujuan mempermudah siswa memahami konsep tentang penjumlahan dan pengurangan melalui permainan, kegiatan belajar mengajar di kelas menjadi lebih menyenangkan dan image siswa bahwa belajar matematika itu sulit dapat berubah menjadi belajar matematika itu asyik. Dengan demikian, diharapkan pembelajaran matematika dengan menggunakan permainan matematik dapat menngkatkan aktivitas dan motivasi siswa dalam belajar matematika.

Dokumen terkait