• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Pada siklus II pembelajaran yang dilakukan masih sama dengan pembelajaran pada siklus I yaitu pembelajaran dengan cara berkelompok tetapi pada siklus II tiap kelompok hanya terdiri dari tiga orang siswa. Hal ini dilakukan agar tiap anak dalam satu kelompok mendapatkan tugas yang sama, dalam artian tidak hanya anak tertentu yang mengerjakan tugas sedangkan yang lainnya hanya diam menunggu jawaban, hal ini dilakukan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.

Materi yang akan dibahas pada siklus II ini adalah pengurangan dengan tanpa meminjam, pengurangan dengan satu kali meminjam, pengurangan dengan dua kali meminjam, mengurangkan sebuah bilangan berturut-turut dengan dua bilangan atau lebih bilangan lainnya dan memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan penujumlahan dan pengurangan. Metode yang digunakan oleh peneliti dalam menyampaikan pelajaran pada siklus II ini adalah metode permainan matematik yang terdiri dari permainan Kartu Samaan, KuKuKu (Ku Tebak, Ku Kejar, Ku Dapat), dan Scrabble. Target pada siklus II ini adalah tidak ada siswa yang mendapatkan nilai tes hasil belajar kurang dari 60 dan siswa semakin menunjukkan aktivitas belajar matematika yang tinggi.

b. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan pembelajaran matematika pada siklus II dimulai pada hari selasa, 20 Oktober 2009. Kegiatan pembelajaran siklus II ini terdiri dari 4 pertemuan, 3 kali pertemuan untuk tatap muka dan 1 kali pertemuan untuk tes hasil belajar matematika siklus II. Pokok bahasan pada siklus II ini terdiri dari pengurangan dengan tanpa meminjam dan dengan satu kali meminjam, pengurangan dengan dua kali meminjam dan mengurangkan sebuah bilangan berturut-turut dengan dua bilangan atau lebih, dan memecahkan masalah sehari-hari dengan menggunakan penjumlahan dan

pengurangan. Rencana pembelajaran siklus II dapat dilihat pada lampiran I. Adapun uraian proses pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan kelima, selasa, 20 Oktober 2009

Kegiatan belajar mengajar berlangsung selama 2 x 30 menit (2 jam pelajaran), dimulai pada pukul 10.00 sampai pukul 11.00. pada pembelajaran kali ini semua siswa hadir.

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 3 (tiga) orang siswa. Peneliti menjelaskan materi mengenai pengurangan dengan tanpa meminjam dan dengan satu kali meminjam, kemudian peneliti memberikan contoh tentang pengurangan tanpa meminjam dan pengurangan dengan satu kali meminjam, siswa diminta untuk meletakkan bilangannya dengan benar. Setelah penjelasan tentang materi tersebut selesai dan peneliti merasa bahwa siswa telah mengerti dan faham dengan materi tersebut kemudian peneliti dengan dibantu observer menjelaskan aturan dari permainan matematik yang akan dilaksanakan yaitu permainan KuKuKu (Ku Tebak, Ku Kejar, Ku Dapat) adapun cara bermain KuKuKu sebagai berikut:

a. Permainan ini dimainkan oleh 10 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari tiga orang siswa

b. Siapkan 30 guntingan karton yang terdiri dari pertanyaan dalam bentuk pengurangan dan jawaban pertanyaan tersebut

c. Letakkan guntingan karton yang berisi jawaban tersebut di depan kelas

d. Berikan pertanyaan yang sama kepada semua kelompok yang jawabannya ada dikarton tersebut

e. Biarkan murid berpikir dan berlari mencari jawaban dari pertanyaan tersebut dalam jangka waktu yang telah ditentukan, setiap pertanyaan akan dijawab oleh seorang murid yang mewakili kelompoknya secara bergantian

f. Berilah nilai terhadap hasil yang dicapainya, kelompok yang mempunyai nilai terbesar mereka pemenangnya

g. Kelompok yang mendapatkan nilai terrendah akan mendapatkan hukuman yang sebelumnya telah disepakati yaitu bernyanyi sambil bergoyang.

Permainan KuKuKu dimainkan secara berkelompok dan setiap kelompok terdiri dari 3 orang siswa dan di dalam setiap kelompok tersebut terdiri dari siswa yang berprestasi tinggi, sedang dan rendah. Hal ini dilakukan agar siswa yang berprestasi tinggi dapat membantu temannya yang berprestasi rendah.

Sebelum permainan dimulai, peneliti sudah menempelkan guntingan-guntingan karton yang bertuliskan lambang bilangan disekeliling kelas. Guntingan–guntingan karton tersebut digunakan sebagai jawaban dari pertanyaan yang akan diberikan oleh peneliti.

Permainan KuKuKu dimulai dengan peneliti memberikan pertanyaan yang sama kepada setiap kelompok. Pertanyaannya adalah:

“berapakah hasil pengurangan dari 3.569 – 2.147(peneliti menunjukkan kertas karton yang bertuliskan 3.569 – 2.147)” setiap kelompok mulai menghitung pengurangan tersebut dan mulai mencocokkan jawabannya dengan lambang-lambang bilangan yang dituliskan dikarton yang

ditempelkan disekeliling kelas.”saya bu,”seorang siswi dari kelompok 6

mengacungkan tangannya sebut saja F1 “ iya coba F1 apa

jawabannya”peneliti bertanya” seribu empat ratus dua puluh dua bu..

“”jawabannya benar, sekarang coba cari karton yang bertuliskan lambang

bilangan yang sesuai dengan jawaban kamu” kemudian F1 berlari kearah karton yang bertuliskan lambang bilangan 1.422 dan mengambilnya untuk diserahkan kepeneliti dan ditukarkan dengan bintang prestasi untuk

kelompoknya. pertanyaan kedua “berapakah hasil pengurangan dari 4.000 –

3.200 (peneliti menunjukkan kertas karton yang bertuliskan 4.000 –

3.200)” setiap kelompok mulai sibuk menghitung pengurangan tersebut dan mulai mencocokkan jawabannya dengan lambang-lambang bilangan yang dituliskan dikarton yang ditempelkan disekeliling kelas. ”saya

“ iya coba F5 apa jawabannya”peneliti bertanya” delapan ratus bu..

“”jawabannya benar, sekarang coba cari karton yang bertuliskan lambang

bilangan yang sesuai dengan jawaban kamu” kemudian F5 berlari kearah karton yang bertuliskan lambang bilangan 800 dan mengambilnya untuk diserahkan kepeneliti dan ditukarkan dengan bintang prestasi untuk kelompoknya. Kejadian ini akan terus berlanjut sampai semua pertanyaan yang ada pada peneliti habis terjawab.

Setelah permainan KuKuKu berakhir setiap kelompok di berikan soal latihan dalam bentuk lembar tugas siswa (LTS) “menebak kata yang

tersembunyi” dan dikumpulkan. Diakhir pembelajaran peneliti bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

2) Pertemuan keenam, rabu, 21 Oktober 2009

Sebagaimana pada pertemuan sebelumnya kegiatan belajar mengajar berlangsung selama 2 x 30 menit (2 jam pelajaran). Siswa seluruhnya hadir walaupun ada 2 orang siswa yang terlambat masuk 10 menit. Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah pengurangan dengan dua kali meminjam dan mengurangkan sebuah bilangan berturut- turut dengan dua bilangan atau lebih.

Kegiatan pembelajaran kali ini diawali dengan peneliti menjelaskan tentang pengurangan dengan dua kali meminjam dan mengurangkan sebuah bilangan berturut-turut dengan dua bilangan atau lebih, peneliti juga memberikan contoh tentang pengurangan dengan dua kali meminjam dan mengurangkan sebuah bilangan berturut-turut dengan dua bilangan atau lebih . Siswa diminta untuk mengurutkan bilangannya dengan benar. Setelah peneliti selesai menjelaskan materi tentang materi tersebut kemudian peneliti meminta siswa untuk berkelompok sesuai dengan kelompok yang sudah dibagikan kemarin. Permainan matematik

pada pertemuan kali ini adalah “Kartu Samaan”. Adapun cara bermain

kartu samaan adalah sebagai berikut:

a. Permainan ini dimainkan oleh beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari tiga orang siswa

b. Siapkan 70 kartu yang terdiri dari 50 kartu berisi pertanyaan dalam bentuk pengurangan, 10 kartu berisi jawaban dari pertanyaan tersebut dan 10 kartu pengecoh

c. Kocok kartu tersebut

d. Bagikan setiap kelompok lima kartu berisi pertanyaan dan pengecoh e. Untuk memulai buka satu kartu berisi jawaban dari salah satu kartu

dipegang oleh setiap kelompok

f. Setiap kelompok mencari dari kartu mereka jawaban yang sesuai dengan kartu yang telah dibuka

g. Kelompok yang tercepat menemukan kartu pertanyaan yang sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh peneliti akan mendapatkan hadiah sebuah bintang prestasi. Kejadian ini akan terus berlanjut sampai semua kartu jawaban habis terbuka

h. Kelompok yang berhasil mengumpulkan bintang prestasi terbanyak disebut pemenang dan kelompok yang mendapatkan bintang prestasi paling sedikit mendapatkan hukuman yang telah disepakati sebelumnya yaitu bernyanyi sambil bergoyang didepan kelas.

Gambar 4.

Permainan kartu samaan dimainkan secara berkelompok dan setiap kelompok terdiri dari tiga orang siswa, kelompok pada kartu samaan sama dengan kelompok pada saat KuKuKu dan Scrabble. Setiap kelompok diberikan 3 kartu yang terdiri dari 1 kartu pertanyaan yang sesuai dengan jawaban peneliti dan 2 kartu pengecoh, permainan kartu samaan dimulai dengan peneliti memberikan soal pertama dengan membuka kartu jawaban

dari salah satu kartu pertanyaan yang ada pada setiap kelompok:”coba cari

kartu yang hasil pengurangannya sama dengan 1.750” peneliti memberikan pertanyaan yang sama pada setiap kelompok sambil menunjukkan kartu jawaban 1.750. Kemudian setiap kelompok mulai menghitung kartu-kartu pertanyaan yang ada pada mereka untuk mendapatkan satu kartu yang hasil pengurangannya 1.750, “saya bu,” seorang siswa perempuan sebut saja B2 perwakilan dari kelompok 8 mengangkat tangannya sambil memegang kartu pertanyaan” iya coba B2 sebutkan jawabannya” ”3500 – 1.750”. “iya benar jawabannya 1 bintang prestasi untuk kelompok 8”. Kemudian peneliti mengocok kembali kartu jawaban dan membukanya untuk soal

kedua”untuk soal kedua, cari kartu yang hasil pengurangannya sama dengan 2.500” Kemudian setiap kelompok mulai menghitung kartu-kartu pertanyaan yang ada pada mereka untuk mendapatkan satu kartu yang hasil

pengurangannya 2.500, “saya bu,” seorang siswa sebut saja B5 perwakilan

dari kelompok 3 mengangkat tangannya sambil memegang kartu

pertanyaan” iya coba B3 sebutkan jawabannya” ”4.500 – 1.750 - 250”. “iya benar jawabannya 1 bintang prestasi untuk kelompok 3”. Kejadian tersebut terus berlanjut sampai kartu jawaban yang ada pada peneliti habis terbuka. Pada permainan kartu samaan kelompok yang tercepat menemukan kartu pertanyaan yang sesuai dengan kartu jawaban yang dibuka mendapatkan hadiah bintang prestasi. Kelompok yang dapat mengumpulkan bintang prestasi paling banyak dialah pemenangnya, dan kelompok yang mendapatkan bintang prestasi paling sedikit mendapatkan hukuman yang telah disepakati. Pada permainan matematik kartu samaan kelompok 8 adalah kelompok yang mendapatkan bintang prestasi paling

banyak dan kelompok satu adalah kelompok yang mendapatkan bintang prestasi palling sedikit.

Setelah permainan matematik berakhir setiap kelompok di berikan soal latihan dalam bentuk lembar tugas siswa (LTS) “menebak kata yang

tersembunyi” dan dikumpulkan lembar tugas siswa dapat dilihat pada lampiran rencana pembelajaran. Sebelum pembelajaran berakhir peneliti bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

3) Pertemuan ketujuh, selasa, 27 Oktober 2009

Sebagaimana pada pertemuan sebelumnya kegiatan belajar mengajar berlangsung selama 2 x 30 menit (2 jam pelajaran). Siswa seluruhnya hadir. Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah memecahkan masalah sehari-hari dengan menggunakan penjumlahan dan pengurangan.

Pembelajaran diawali dengan pemberian appersepsi tentang penjumlahan dan pengurangan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan kelompok. Setiap kelompok diberikan lembar tugas siswa yang dikerjakan secara berkelompok yang berupa permainan Scrabble “ menebak kata yang

tersembunyi” lembar tugas kelompok ini dapat dilihat pada lampiran

rencana pembelajaran. Lembar tugas siswa tersebut dikumpulkan dan setelah semua kelompok mengumpulkan tugas, peneliti meminta beberapa siswa maju untuk mengerjakan soal tersebut dipapan tulis. Sekitar 10 menit sebelum pelajaran berakhir peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal dipapan tulis, siswa yang dapat mengerjakan mendapatkan satu buah bintang prestasi dan ditempelkan sesuai dengan namanya. Sehingga siswa saling berlomba untuk dapat maju mengerjakan soal dipapan tulis.

Sebelum pembelajaran berakhir peneliti bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

4) Pertemuan kedelapan, rabu, 28 Oktober 2009

Siklus II berakhir pada hari rabu, 28 Oktober 2009. Peneliti memberikan soal tes akhir siklus II sebanyak 15 soal (10 soal isian dan 5

soal uraian) kepada seluruh siswa kelas 3B MI Attaqwa 32. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah diajarkan selama tiga kali pertemuan dan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan hasil belajar matematika dibandingkan dengan tes hasil belajar matematika siklus II. Tes hasil belajar siklus I dilaksanakan selama 2 x 30 menit (2 jam pelajaran). Seluruh siswa kelas IIIB hadir pada pelaksanaan tes akhir siklus II.

Hari kamis, 29 Oktober 2009 peneliti membagikan angket motivasi belajar matematika dan angket persepsi siswa terhadap permainan matematik pada siswa. Dan peneliti juga mengadakan wawancara dengan beberapa siswa, siswa yang dipilih berdasarkan prestasi yang didapat dalam pembelajaran matematika, yaitu siswa yang hasil belajarnya tinggi, sedang dan rendah. Hal ini dilakukan agar informasi yang diperoleh dapat mewakili siswa-siswa dalam kelas secara keseluruhan.

c. Tahap Observasi dan Analisis

Pembelajaran pada siklus II berjalan dengan baik, kondisi kelas lebih kondusif karena selama kegiatan pembelajaran diberlakukan tepuk diam dan pembelajaran pada siklus II siswa lebih bersemangat dalam menjalankan aktivitas siswa karena adanya penghargaan yang berbentuk bintang prestasi. Hal tersebut dapat dilihat melalui hasil pengamatan tentang aktivitas siswa melalui lembar observasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 7.

Rata-rata Skor Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Matematika Siklus II No Aktivitas Siswa Banyak siswa yang

melakukan aktivitas

Rataan Total

Persentase

Pert. 1 Pert. 2 Pert. 3 1 Sudah berada di dalam

kelas pada saat guru memasuki kelas

26 27 28 27 90%

2 Membawa peralatan belajar dan buku sumber belajar matematika 28 29 29 28.67 95.57% 3 Antusias dalam mengikuti permainan matematik 28 29 29 28.67 95.57% 4 Memperhatikan penjelasan guru 25 28 29 27.33 91.11% 5 Fokus dalam mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru pada saat permainan matematik 26 27 28 27 90% 6 Mengumpulkan tugas tepat waktu 27 28 29 28 93.33% 7 Mengerjakan pekerjaan rumah 11 25 26 20.67 68.9% Rata-rata persentase 89.21%

Berdasarkan tabel 6, diperoleh informasi bahwa siswa yang sudah berada didalam kelas pada saat guru memasuki kelas sebanyak 90%, siswa yang membawa peralatan belajar dan buku sumber belajar matematika sebanyak 95.57%, siswa yang terlihat antusias mengikuti permainan matematik sebanyak 95,57%, memperhatikan penjelasan guru sebanyak 91,11%, fokus dalam mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru pada saat permainan matematik sebanyak 90%, mengumpulkan tugas tepat waktu sebanyak 93,33%, dan mengerjakan pekerjaan rumah sebanyak 68,9%. Jika dihitung rata-rata persentase motivasi belajar matematika pada siklus I ini sebesar 89,21%. Dalam hal ini siswa sudah menunjukkan aktivitas yang tinggi dalam belajar matematika dengan diterapkannya

pembelajaran matematika dengan menggunakan permainan matematik karena sudah memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu adanya peningkatan aktivitas siswa tiap siklus.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan tiga orang siswa yang dipilih berdasarkan prestasi dalam pelajaran matematika dan dilihat dari hasil tes belajar pada waktu penelitian pendahuluan dan hasil diskusi dengan guru kolaborator, semua siswa yang diwawancarai menyatakan senang belajar matematika dengan menggunakan metode permainan matematik, kebanyakan siswa mengatakan senang belajar matematika karena pembelajaran matematika dilakukan melalui bermain membuat mereka semangat dan menghilangkan kejenuhan dalam belajar matematika. Dan mereka merasa termotivasi dengan pemberian bintang prestasi.

Pada pertemuan kedelapan diadakan tes akhir siklus II sebanyak 15 soal (10 soal isian dan 5 soal uraian) yang dikerjakan selama 2 jam pelajaran. Seluruh siswa terlihat tekun mengerjakan soal yang diberikan dan dapat menyelesaikan tes sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Tabel 8.

Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I Interval Frekuensi Persentase 70 – 74 2 6,67 75 – 79 0 0 80 – 84 6 20 85 – 89 6 20 90 – 94 8 26,67 95 – 99 2 6,67 100 – 104 6 20

Keterangan:

Nilai tertinggi : 100 Nilai terrendah : 70 Nilai rata- rata : 89,8 Jumlah siswa : 30

Dari tabel 7, terlihat nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diperoleh sebesar 89,6. Pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Nilai rata-rata siswa jauh lebih besar dibandingkan dengan tes hasil belajar matematika pada siklus I yang hanya mendapatkan nilai rata-rata kelas sebesar 68,2. Pada siklus II ini indikator pembelajaran sudah sepenuhnya tercapai dimana nilai rata-rata hasil belajar siswa mencapai nilai lebih dari atau sama dengan 65 dan tidak ada siswa yang mendapat nilai kurang dari 60 (sesuai dengan KKM). Hal ini menunjukkan bahwa siswa termotivasi dengan diterapkannya pembelajaran dengan menggunakan metode permainan matematik.

d. Tahap Refleksi

Pembelajaran matematika berjalan dengan baik, siswa secara aktif terlibat dalam pembelajaran dan apabila mengalami kesulitan siswa tidak merasa enggan untuk bertanya kepada guru maupun temannya. Ramainya siswa pada saat pembelajaran dapat teratasi dengan diberikannya tepuk diam dan pemberian bintang prestasi memotivasi siswa untuk lebih berprestasi.

Berdasarkan pengamatan melalui lembar aktivitas siswa dengan pembelajaran menggunakan metode permainan matematik diperoleh nilai rata-rata persentase sebesar 89,21%,. Nilai rata-rata persentase ini sudah menunjukkan bahwa aktivitas belajar matematika cukup tinggi dan sudah memenuhi indikator aktivitas belajar yang baik. Nilai tes hasil belajar yang diperoleh pada siklus II menunjukkan nilai rata-rata yang cukup tinggi yaitu sebesar 89,6 dan semua siswa mendapatkan nilai diatas kriteria ketuntasan

minimal hasil belajar matematika yang ditetapkan sekolah yaitu ≥ 60. Pada siklus II ini indikator keberhasilan pembelajaran matematika sudah tercapai. Dengan adanya peningkatan aktivitas belajar matematika siswa dan indikator pembelajaran sudah tercapai maka penelitian ini dihentikan pada siklus II sesuai dengan target yang telah direncanakan.

Dokumen terkait