• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III Deskripsi Pemikiran: Konsep Pendidikan Jasmani Menurut

B. Macam Macam Permainan dalam Olahraga

Islam tidak melarang umatnya bermain olahraga, tetapi membuka pintu seluas-luasnya dalam bermain. Ibnu Qayyim mengatakan bahwa permainan itu terbagi kepada tiga, yaitu (Al-Hijazi: 246) :

33

a. Pertama, Permainan yang dicintai dan diridhai Allah dan Rasul-Nya, seperti pacuan kuda dan memanah.

b. Kedua, Permainan yang dibenci dan dimurkai Allah dan Rasul-Nya, seperti semua bentuk permainan yang akan menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara para pemain bahkan merembet kepada orang disekitarnya. Contoh permainan yang dibenci adalah Matador (manusia melawan banteng) .

c. Ketiga, bentuk permainan yang tidak dicintai dan tidak dibenci Allah serta dibolehkan melakukannya karena tidak ada bahaya yang terkandung di dalamnya seperti lomba lari, renang dan gulat.

C. Waktu yang tepat untuk Olah Raga

Dalam pandangan Ibnu Qayyim (Zadul Ma‟ad :316):

“Waktu yang tepat untuk berolahraga ialah setelah leramnya

makanan dan pencernakannya. Olahraga yang seimbang bisa memerahkan kulit dan menumbuhkan badan. Tidak perlu olahraga yang terlalu memeras keringat. Apapun anggota tubuh yang banyak berolahraga akan menjadi kuat.

Maksud dari kalimat diatas adalah waktu yang tepat untuk olahraga ialah setelah tercernanya makanan secara sempurna. Sesungguhnya olahraga yang dilakukan sebelum makanan dicerna dengan sempurna akan berbahaya bagi kesehatan. Olahraga yang dilakukan tidaklah harus yang berat / memeras keringat secara berlebihan. Beliau memandang bahwa melakukan olahraga dengan teratur akan membuat anggota tubuh menjadi kuat.

34 D. Kurikulum Pendidikan Jasmani

Kurikulum atau materi pendidikan jasmani yang harus diterapkan menurut Ibnu Qayyim adalah sebagai berikut :

Menurut Ibnu Qayyim (Zadul Ma‟ad :316):

“Olahraga naik kuda, melempar lembing, gulat dan lomba lari

merupakan jenis olahraga yang menggerakkan semua anggota tubuh

sehingga bisa menghindarkan penyakit kronis.”

Selain olahraga tersebut, materi pendidikan jasmani menurut Ibnu Qayyim yang lain adalah (Al Hijazi: 246):

“Bentuk permainan yang dicintai dan diridhai Allah dan Rasul-Nya, seperti pacuan kuda dan memanah. Bentuk permainan yang tidak dicintai dan tidak dibenci Allah sera dibolehkan melakukannya karena tidak berbahaya yang terkandung didalamnya seperti lomba lari,renang dan gulat.

Dari sumber-sumber yang dikumpulkan penulis menemukan kurikulum atau materi pendidikan jasmani menurut Ibnu Qayyim sebagai berikut:

Diantara olah raga yang dapat dilakukan agar tubuh bisa bergerak secara menyeluruh adalah:

1. Olah raga naik kuda

2. Melempar lembing

3. Gulat

4. Dan lomba lari

Olah raga tersebut bisa menghindarkan penyakit kronis seperti jantung dan lain-lain. Selain itu olah raga yang bermanfaat lainnya yang beliau anjurkan yaitu:

35

5. Memanah

6. Dan renang

E. Manfaat Olahraga

Di antara banyaknya manfaat olah raga, di penelitian ini penulis hanya menyebutkan manfaat olah raga yang disebutkan oleh Ibnu Qayyim. Di antaranya adalah:

a. Menjaga Kesehatan

Badan membutuhkan makanan dan minuman untuk menjaga kelangsungannya. Makanan tidak berubah seketika secara keseluruhan lalu menjadi bagian dari tubuh, tapi tentu ada yang tersisa dari proses pencernaannya. Jika sisa ini semakin banyak dan berjalan sekian lama, maka ia akan menumpuk menjadi jumlah yang banyak, hingga bisa menjadi penghambat dan memberati badan, dan akhirnya menimbulkan berbagai macam penyakit.

Menurut Ibnu Qayyim (1990:316):

“Gerakan merupakan sebab yang paling dominan untuk mencegah terjadinya penumpukan sisa-sisa pencernakan itu. Karena gerakan ini mampu menghangatkan seluruh anggota tubuh, mengalirkan sisa-sisa tersebut dan tidak menimbulkan penumpukan, lalu membuat tubuh menjadi ringan dan bergairah, layak diisi makanan lagi, menguatkan sendi-sendi dan otot serta melindungi dari berbagai macam penyakit.”

Dari pemaparan tersebut salah satu manfaat dari gerakan atau olahraga ialah mencegah terjadinya penumpukan sisa-sisa makanan dalam pencernaan. Karena dengan melakukan olahraga seluruh tubuh akan menjadi hangat, mengalirkan sisa-sisa makanan dan menghindari

36

menumpuknya sisa-sisa pencernaan. Dan setelah itu membuat tubuh menjadi ringan, bertenaga dan bisa makan kembali, menguatkan otot serta melindungi dari berbagai penyakit atau secara singkatnya adalah menjadikan tubuh sehat dan terhindar dari berbagai penyakit yang berbahaya. Di antara jenis olah raga yang dianjurkan seperti naik kuda, melempar lembing, gulat dan lomba lari dapat menggerakkan semua anggota tubuh, sehingga bisa menghindarkan penyakit kronis, seperti jantung dan lain-lain.

b. Menguatkan jasmani

Menurut Ibnu Qayyim (1990:316):

“Tidak perlu olahraga yang terlalu memeras keringat. Apapun

anggota tubuh yang banyak berolahraga akan menjadi kuat.”

Dari pemaparan tersebut dapat dijelaskan bahwa selain membuat tubuh menjadi sehat, manfaat olahraga ialah dapat menguatkan anggota tubuh atau jasmani. Olah raga dapat menguatkan sendi-sendi dan otot-otot. Namun olahraga menurut Ibnu Qayyim jangan dilakukan secara berlebihan karena hanya akan berdampak buruk bagi kesehatan. Adapun jenis olahraga yang disarankan adalah naik kuda, melempar lembing, gulat dan lomba lari karena pada olah raga tersebut dapat menggerakkan semua anggota tubuh.

c. Mendapatkan pahala yang melimpah

“Tidur Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah tidur yang

paling baik dan bermanfaat bagi tubuh dan kekuatannya, begitu pula bangun beliau. Setelah bangun beliau bersiwak, wudhu, shalat seperti yang telah ditetapkan Allah. Dengan begitu setiap organ tubuh dan kekuatannya bisa mengambil manfaat dari tidur

37

dan istirahatnya serta manfaat dari olahraga, yang disertai pahala yang melimpah. Yang demikian itu tentu akan mendatangkan

kebaikan bagi hati dan badan, di dunia dan di akhirat.”

(Ibnu Qayyim, 1990: 314)

Dari pemaparan Ibnu Qayyim di atas tentang rutinitas Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam tidur, bangun tidur dan setelah bangun tidur. Di situ dapat diambil kesimpulan bahwasannya salah satu manfaat dari olahraga selain menjaga kesehatan dan menguatkan otot adalah mendapatkan pahala yang melimpah. Karena nabi melakukan olahraga yang secara bersamaan dengan ibadah kepada Allah yaitu bersiwak, wudlu dan shalat. Dan semua kegiatan tersebut adalah beliau lakukan karena ibadah kepada Allah swt.

F. Sarana Pendidikan Jasmani

Menurut Ibnu Qayyim sarana yang tepat bagi pendidikan jasmani adalah syiar (bentuk) ta‟abuddiyah (beribadah) yang telah diperintahkan oleh Allah atas hamba-hamba -Nya, seperti shalat, puasa dan haji. Jika ini dikerjakan dengan ikhlas karena Allah maka semua itu akan bermanfaat bagi ruh dan badan (Al Hijazi, 2001:246).

Shalat misalnya, ia bisa mendatangkan rizki, menjaga kesehatan, menolak penyakit, mengusir gangguan, menguatkan hati, mencerahkan wajah, menyenangkan jiwa, menghilangkan kemalasan, membangkitkan semangat dan kekuatan, melapangkan dada, menjadi santapan rohani, melapangkan hati, memelihara nikmat, menyingkirkan penderitaan, mendatangkan barakah, menjauhkan syetan dan mendekatkan kepada Allah.

38

Secara umum shalat mendatangkan pengaruh yang menakjubkan untuk menjaga kesehatan hati dan badan serta kekuatan keduanya, menolak unsur- unsur yang buruk (Ibnu Qayyim,1990:338).

Shalat mempunyai pengaruh yang menakjubkan untuk mendatangkan kesenangan dunia, terlebih lagi jika dilaksanakan secara sempurna, lahir dan batin. Gerakan-gerakan shalat seperti ruku‟, sujud dan duduk tahiyat akan menggerakkan sendi-sendi manusia, melancarkan peredaran darah dan pencernaan serta akan menanggulangi tumpukan sisa-sisa makanan dalam tubuh.

Demikian juga dengan Shaum atau puasa merupakan penawar untuk berbagai penyakit roh, hati, dan badan, manfaatnya tak terhitung dan mempunyai pengaruh yang dari hal-hal yang berbahaya, apalagi jika dilakukan dengan cara yang benar menurut syariat. Puasa menunjang kekuatan tubuh, menguatkan hati untuk jangka panjang maupun jangka pendek, sangat baik untuk orang yang memiliki karakter dingin dan lembab (Ibnu Qayyim, 1990: 339)

39 BAB IV

ANALISIS PENDIDIKAN JASMANI DAN RELEVANSINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM

A. Tinjauan Pendidikan Jasmani secara umum. a. Hakikat Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan pada umumnya yang mempengaruhi potensi peserta didik dalam hal kognitif, afektif, dan psikomotorik melalui aktifitas jasmani. Melalui aktivitas jasmani anak akan memperoleh berbagai macam pengalaman berharga untuk kehidupan seperti kecerdasan, emosi, perhatian, kerjasama, keterampilan, dan lain sebagainya (Bandi Utama : 2). Beberapa pengetian tentang pendidikan jasmani di antaranya yaitu:

Undang-Undang no. 4 Tahun 1950 tentang Dasar Pendidikan dan Pengajaran Bab IV pasal 9 tertulis pendidikan jasmani menuju kepada keselarasan antara tumbuhnya badan dan perkembangan jiwa, dan merupakan suatu usaha untuk membuat bangsa Indonesia yang sehat dan kuat lahir batin diberikan kepada segala jenis sekolah.

UNESCO memberikan pengertian pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan manusia sebagai undividu atau anggota masyarakat dilakukan secara sadar dan sistematis melalui bebagai kegiatan jasmani untuk memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan dan pembangunan watak.

40

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian

integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk

mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak,

keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional (Permendiknas No.22, 2006: 648)

Dari berbagai pengertian tadi jelaslah bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan pada umumnya melalui aktivitas jasmani yang dapat dilakukan oleh berbagai jenjang sekolah. Melalui aktivitas jasmani ini peserta didik memperoleh beragam pengalaman kehidupan yang nyata sehingga benar-benar membawa anak ke arah sikap dan tindakan yang baik.

b. Tujuan Pendidikan Jasmani

Berdasarkan pemahaman mengenai hakikat pendidikan jasmani maka tujuan pendidikan jasmani sama dengan tujuan pendidikan pada umumnya, karena pendidikan jasmani merupakan bagian yang integral (tidak terpisahkan) dari pendidikan pada umumnya melalui aktivitas jasmani. Aktivitas jasmani yang meliputi berbagai aktivitas jasmani dan olah raga hanya sebagai alat atau sarana untuk mencapai tujuan pendidikan pada umumnya. Secara umum tujuan pendidikan digolongkan menjadi tiga ranah, yaitu (Bandi Utama: 4) :

41

1. Ranah kognitif

Mencakup tujuan berkenaan dengan kecerdasan, pegetahuan, pemahaman, konsep, keterampilan berfikir, analisis, dan evaluasi. Dengan mengikuti pembelajaran Pendidikan Jasmani diharapkan pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran bertambah, selain pengetahuan tentang materi yang sering diartikan materi secara teoritis, lebih dari sekedar pengetahuan yang bersifat teoritis, selama melaksanakan pembelajaran praktik sebenarnya banyak yang bersifat kognitif yang bisa dikembangkan, yaitu memikirkan apa yang akan dilakukan dan bagaimana caranya, setelah itu yaitu kemampuan untuk membuat keputusan.

2. Ranah Afektif

Mencakup tujuan berkenaan dengan aspek sikap. Sikap dalam pembelajaran bisa dikaitkan dengan nilai-nilai yang dikembangakan dalam pembelajaran, seperti kejujuran, sportifitas, percaya diri, karakter, dan lain-lain. Diharapkan dalam pembelajaran, dengan mengikuti berbagai macam materi pembelajaran Pendidikan Jasmani siswa bisa berkembang aspek afektifnya, sebagai contoh, dengan

mengikuti materi permainan sepakbola diharapkan bisa

mengembangkan nilai-nilai yang ada dalam permainan sepakbola, selain itu setelah mengikuti permainan sepakbola nilai-nilai tersebut bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

42

3. Ranah psikomotor

Mencakup tujuan berkenaan dengan keterampilan gerak, sikap tubuh, kebugaran jasmani, dan kondisi fisik. Aspek psikomotor bisa dikatakan salah satu unsur pokok dari pendidikan jasmani, karena dalam pendidikan jasmani, media utama dalam siswa belajar adalah aktivitas jasmani itu sendiri. Psikomotor ini menyoroti tentang pentingnya penguasaan keterampilan jika seorang anak mengikuti suatu materi pembelajaran. Dalam hal ini fisik sangat berkaitan dengan pengembangan unsur kebugaran jasmani. Dengan melakukan aktifitas fisik selama pembelajaran diharapkan komponen fisik yang banyak digunakan dalam beraktivitas tersebut akan berkembang.

Secara rinci tujuan pendidikan di Indonesia terdapat dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Bab II pasal 3 bahwa tujuan pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sedang dalam UU no 4 Tahun 1954 Bab VI pasal 9 tujuan pendidikan jasmani jangka panjang adalah untuk menuju keselarasan antara tumbuhnya badan dan perkembangan jiwa dan merupakan suatu

43

usaha untuk membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan sehat lahir dan batin. Dalam jangka pendek tujuan pendidikan jasmani adalah untuk :

1. Memberi rangsang pertumbuhan badan,

2. Memperbaiki dan membentuk gerak dan sikap tubuh,

3. Memperbesar daya prestasi,

4. Mengembangkan kebiasaan hidup sehat,

5. Memajukan semangat kerja sama,

6. Menangkal pengaruh buruk kehidupan dari luar,

7. Membentuk dan mempertahankan kegemaran bergerak.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Penjas tahun 2006, tujuan pendidikan jasmani dan olahraga yaitu agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya

pengembanga dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olah raga yang dipilih.

2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang

lebih baik.

3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar

4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

44

5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis

6. Mengembangkan keterampilan untuk mejaga keselamatan diri sendiri,

orang lain dan lingkungan.

7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang

bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil serta memiliki sikap yang positif.

c. Kurikulum Pendidikan Jasmani

Materi pendidikan jasmani yang tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan tertera dalam Standar Kompetensi Pendidikan Jasmani (Dinas Pendidikan Nasional : 2003) dari tingkat pendidikan dasar sampai sekolah menengah tingkat atas terdiri dari tujuh komponen atau bidang, yaitu:

1. Permainan dan Olahraga

Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non lokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bolavoli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya. Permainan dan olahraga berisi tentang berbagai permainan dan olahraga baik terstruktur maupun tidak yang dilakukan

45

secara perseorangan, berpasangan maupun beregu. Dalam aktifitas ini termasuk juga pengembangan aspek pengetahuan / konsep yang relevan serta sistem nilai yang terkandung di dalamnya seperti: kerjasama, sportifitas, jujur, berfikir kritis dan patuh pada peraturan yang berlaku.

2. Aktivitas Pengembangan

Meliputi mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya. Aktivitas pengembangan berisi tentang kegiatan yang berfungsi untuk membentuk postur tubuh yang ideal dan pengembangan kebugaran jasmani, seperti: kekuatan daya tahan, keseimbangan dan kelenturan tubuh. Latihan yang dilakukan misalnya: pull-up, sit-up, push-up, squat-jump dan lain-lain. Dalam aktivitas ini termasuk juga pengembangan aspek pengetahuan konsep yang relevan serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya.

3. Aktivitas senam

Meliputi ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya. Aktivitas senam berisi tentang kegiatan yang berhubungan dengan ketangkasan seperti senam lantai, senam lantai, senam alat, dan aktivitas fisik lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan gerak. Di samping melatih keberanian, kapasitas diri, pengembangan aspek pengetahuan konsep yang relevan serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

46

Adalah pengembangan keterampilan irama gerak dan seni gerak berirama serta pemngembangan aspek pengetahuan konsep yang relevan serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya.

5. Akuatik (aktivitas air)

Akuatik berisi tentang kegiatan di air seperti: permainan air, gaya- gaya renang, keselamatan diri di air , serta pengembangan aspek pengetahuan konsep yang relevan serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

6. Pendidikan luar kelas

Aktivitas luar kelas berisi tentang aktivitas luar sekolah / kelas dan alam bebas lainnya, seperti bermain di lingkungan sekolah, taman perkampungan, berkemah, dan kegiatan yang bersifat petualangan, serta pengembangan aspek pengetahuan konsep yang relevan serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

7. Kesehatan

Meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS.

47

B. Relevansi Pendidikan Jasmani menurut Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam pendidikan islam.

a. Menjaga kesehatan

Ibnu Qayyim memberikan perhatian perhatian lebih dalam pendidikan jasmani. Ibnu Qayyim menjelaskan bahwa kesehatan dan afiat merupakan nikmat Allah yang paling besar dan mulia yang diberikan kepada hamba- Nya. Maka sudah selayaknya jika orang yang diberi nikmat dan karunia berupa kesehatan, untuk menjaga dan memperhatikan serta mempelihara dari hal-hal yang berlawanan yaitu menolak berbagai penyakit dan penyebabnya. Karena syariat islam secara terperinci adalah buah pemikiran dari akal pemikiran yang sehat melalui ijtihad seperti dalam masalah-masalah fiqh Furu‟iyah (cabang). Selain akal yang sehat badan

juga membutuhkan makanan dan minuman untuk menjaga

kelangsungannya. Namun makanan tidak akan berubah seketika secara keseluruhan lalu menjadi bagian dari tubuh, tapi tentu ada yang tersisa dari proses pencernaannya. Jika sisa ini semakin banyak maka akan terjadi penumpukan sisa makanan yang dapat menimbulkan berbagai penyakit. Gerakan merupakan sebab yang paling dominan untuk mencegah terjadinya penumpukan sisa-sisa pencernaan itu. Karena gerakan ini mampu menghangatkan seluruh anggota tubuh, mengalirkan sisa-sisa tersebut dan tidak menimbulkan penumpukan, lalu membuat tubuh menjadi ringan dan bergairah, menguatkan sendi-sendi dan otot serta melindungi dari berbagai macam penyakit. Di antara olahraga yang

48

dianjurkan yaitu seperti naik kuda, melempar lembing, gulat dan lomba lari. Karena olahraga tersebut dapat menggerakkan semua anggota tubuh, sehingga dapat menghindarkan tubuh dari berbagai macam penyakit.

b. Macam-macam permainan dalam olahraga

Menurut Ibnu Qayyim tidak semua permainan dalam olahraga boleh dilakukan, karena beliau membaginya menjadi tiga macam, yaitu:

1. Permainan yang dicintai dan diridhai Allah dan Rasul-Nya seperti pacuan kuda dan memanah. Dengan berkuda anak akan belajar mengendalikan diri dan melatih ketangkasan dalam mengendarainya. Begitu juga dengan memanah akan melatih kejelian dalam mengarahkan sasaran serta akan melatih kekuatan pula.

2. Permainan yag dibenci dan dimurkai Allah dan Rasulnya, seperti semua bentuk permainan yang akan menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara para pemain bahkan merembet kepada orang di sekitarnya. Contoh bentuk permainan yang dibenci Allah adalah Matador (manusia melawan banteng).

3. Permainan yang tidak dicintai dan dibenci Allah serta dibolehkan melakukannya karena tidak ada bahaya yang terkandung di dalamnya seperti contohnya lomba lari, renang, dan gulat.

Dokumen terkait