• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

B. Permainan Telepon Kaleng

1. Pengertian Permainan Telepon Kaleng

Permainan telepon kaleng merupakan permainan tradisional yang sering dimainkan oleh jaman dahulu dengan menggunakan alat dan bahan yang mudah dijumpai oleh anak, seperti kaleng bekas dan benang untuk bahannya. Permainan telepon kaleng merupakan permainan tradisional yang berbentuk dari kaleng yang digunakan untuk permainan anak-anak untuk berinteraksi dengan teman mainnya.16

Salsabila mengungkapkan bahwa permianan telepon kaleng adalah permainan tradisional yang menggunakan alat berupa dua buah kaleng yang dihubungkan dengan menggunakan tali dan bersifat transmisi suara sejenis akustik (suara tanpa listrik). Permainan ini dimainnka oleh dua orang anak yang saling bergantian untuk berbicara dan mendengarkan. Permainan telepon kaleng diyakini berasal dari negara inggris, permainan ini awalnya ditemukan oleh Robert Hooke. Awalnya telepon kaleng adalah sebuah alat komunikasi sebelum ditemukannya telepon listrik. Namun setelah ditemukannya telepon listrik, telepon kaleng justru popular diberbagai tempat Indonesia dan menjadi sebuah permainan yang sering dimainkan oleh anak-anak.17

Permainan telepon kaleng adalah permainan tradasional sedeharna dan menyenangkan untuk anak yang digunakan untuk media pembelajaran pada anak usia dini. Pembelajaran dengan permainan telepon kaleng sejenis kegiatan dan konsep belajar sambil bermain. Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan atau kepuasan bagi diri seorang anak.18

16Imas Kurniasari, (2012), Kumpulan Permainan Interaktif Untuk Meningkatkan kecerdasan anak, (Jogjakarta: cakrawalan), h. 40.

17Kurniati E, (2016), Permainan Tradisional Dan Perannya Dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak, (Jakarta:Prenadamedia Group).

18Novi Indrianti, (2008), Kesulitan Bicara Dan Bahasa Pada Anak, (Jakarta: Prenada Media Group), h. 20.

20

anak cenderung menggunakan permainan sebagai cara untuk menyelidiki dan berdaya cipta, kreatif dan penasaran. Bermain adalah kegiatan yang memakan sebagi besar waktu dan energi dan terus menerus menyerap serta menggairakan mereka.19

Anak-anak bermain bukan karena mereka tahu bahwa bermain akan membantu mereka belajar, tetapi karena mereka mendapat kesenangan dengan melakukannya. Bermain merupakan kegiatan utama selama waktu berkembang dimana manusia berada dalam tahap paling mudah menerima pengetahuan, menjadikannya alat yang ideal untuk pembelajaran. Selain itu bermain dapat dianggap dapat mengembangkan fungsi-fungsi yang tersembunyi dalam diri seseorang dan sebagai sarana latihan untuk mengaborasikan keterampilan yang diperlukan disaat dewasa.

Dalam permainan telepon kaleng anak-anak hanya menggunakan alat sederhana namun mempunyai pengaruh dan manfaat untuk kemampuan bercerita khususnya kemampuan berbahasa. Dalam permainan dapat melatih kemampuan anak sekaligus melatih kemampuan berbicara (bahasa lisan) dengan baik dan benar melalui dialog dengan teman yang dilakukan dengan menggunakan telepon kaleng sebagai alat komunikasi.

2. Alat, bahan dan cara Membuat Permainan Telepon Kaleng Alat dan bahan yang diperlukan adalah:

a. Kaleng bekas b. Benang wol c. Gunting d. cat

19Wendy L.Ostroff, (2013), Memahami Cara Anak Anak Belajar, ( Jakarta: PT Indeks), h.

25.

e. kuas

Cara membuat:

a. Siapkanlah 2 buah kaleng bekas yang sudah dibersihkan

b. Lubangilah dasar dari kedua kaleng tersebut dengan menggunakan paku dan palu

c. Potong benang menggunakan gunting sepanjang 8-10 meter

d. Hubungkan masing-masing ujung benang bangunan ke dasar kaleng dengan cara memasukkan ujung benang lubang Ikatlah ujung benang

e. Supaya hasilnya lebih bagus, hias telepon kaleng dengan cat

f. Setelah dihias regangkan tali hingga lurus/kencang dan mulailah melakukan percakapan dengan temanmu melalui kaleng tersebut.20

Gambar 2.1 Permainan Telepon Kaleng

3. Cara Bermain Telepon Kaleng

a. Siswa diminta untuk mencari pasangan bermain yang terdiri dari 2 siswa.

20Kurniati, E, Permainan Tradisional dan Perannya Dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak, ( Jakarta: Prenadamedia Group, 2016).

22

b. Setelah mendapat, siswa diminta untuk maju kedepan dengan membawa selembar kertas yang sudah diberi nama kelompok. Kertas akan dibawah oleh siswa yang berperan sebagai pendengar.

c. Satu siswa akan berperan juga sebagai pembicara dengan bimbingan guru. Siswa yang berperan sebagai pembicara akan menyampaikan huruf atau angka-angka yang telah diberikan oleh guru yang nantinya akan disampaikan kepada pendengar melalui telepon kaleng.

d. Tugas pendengar akan menulis kembali huruf atau angka angka yang telah disampaikan oleh pembicara. Setelah semua huruf atau angka angka selesai disampaikan, maka kertas akan diberikan kepada guru untuk dilakukan penilaian dan seterusnya sampai semua siswa melakukan permainannya.

4. Manfaat Permainan Telepon Kaleng

Permainan telepon kaleng bukan hanya sekedar sebagai hiburan bagi anak-anak, melainkan ada manfaat didalamnya yang bisa mengembangkan kemapuan pada diri anak seperti:

a. Mengasah kemampuan berkomunikasi, anak dapat berbicara dan menyusun pembicaraan sesukannya

b. Mempraktekkan keterampilan sosial, emosional dan intelektual yang anak butuhkan dalam kehidupan dunia nyata pada anak

c. Merefleksikan pemahaman anak akan lingkungan sosialnya d. Senang berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain e. Mengembangkan data imajinasi pada anak.21

21Sylvia Sasrawati, (2009), Aneka Permainan Bayi Dan Anak, (Jogjakarta: Kata Hati).

5. Kelebihan dan Kekurangan Permainan Telepon Kaleng

Muzdalifah menyebutkan kelebihan permainan telepon kaleng, yaitu:

a. Lenih hemat biaya b. Bisa dibuat sendiri c. Mudah didapat

d. Menunjukkan adanya keterampilan proses e. Dapat meningkatkan keterampilan berbicara

Kekurangan telepon kaleng a. Tidak dapat berkomukasi jarak jauh b. Sulit dikontrol

c. Siswanya ribut

Berdasarkan pemaparan ahli tersebut, peneliti menyimpulkan kelebihan permainan tradisional telepon kaleng adalah meningatkan kemampuan beerbahasa anak serta melatih untuk berbicara dengan bahasa yang baik dan benar melalui dialog dengan teman yang dilakukan dengan telepon kaleng sebagai alat komunikasi

6. Penerapan Telepon Kaleng Untuk Meningkatkan Kerampilan Berbicara Anak

Kita dapat mendengar suara karena adanya gelombang suara yang merambat diudara. Pada telepon kaleng ini, gelombang suara merambat melalui benang yang ditegangkan. Sedangkan pada benang yang direnggangkan (dikendurkan), kita akan dapat mendengar suara, Karena tidak ada gelombang suara dari sumber suara yang merambat melalui benang ke penerima suara (pendengar). Semakin kencang kita

24

tegangkan, maka gelombang suara dari sumber suara yang merambat melalui benang ke penerima suara (pendengar) akan semakin jelas.22

C. Kerangka Berpikir

Kerangka pikir adalah gambaran yang terhubung dengan variabel bebas dan variabel terikat yaitu permainan telepong kaleng untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada anak. Karena kerangka pikir bersifat konseptual bila dikaitkan dengan beberapa faktor yang telah dipersepsi sebagai suatu masalah yang penting. Jadi kerangka pikir adalah suatu penjelasan teori secara garis besar.

Dengan aspek keterampilan berbicara yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor kebahasaan dan non kebahasaan. Faktor kebahasaan meliputi pelafan, diksi, kelancaran, intonasi dan ritme. Sedangkan faktor non kebahasaan meliputi sikap, pandangan, keterbukaan, mimik, kenyaringan, kelancaran dan penggunaan topik.

Anak harus mampu menggunakan telepon kaleng untuk mencapai dua faktor dalam aspek keterampilan berbicara sehingga dapat ditemukan pengaruh atau tidaknya pengaruh dalam penerapan telepon kaleng untuk meningkatkann keterampilan berbicara anak.

Telepon kaleng diajarkan sebagai salah satu alat bermain sekaligus sebagai media pembelajaran yang menyenangkan dan dari sinilah peneliti berinisiatif melakukan penelitian untuk mengetahui penerapan permainan telepon kaleng untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada anak kelompok B

22Suciwati, (2013), Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Melalui Permainan Telepon Kaleng Kelompok B TK AL Hidayah Tanjungan Grogol Sukoharjo.

Variabel Y

Permainan Telepon Kaleng Variabel X

Keterampilan berbicara

Aspek keterampilan berbicara

1. Faktor kebahasaan 2. Faktorn non kebahasaan

Permaainan Telepon Kaleng 1. Ketepatan ucapan 2. Tekanan

3. Diksi

4. Ketepatan struktur 5. Kalimat

6. Pelafalan 7. Sikap 8. Pandangan 9. Keterbukaan 10. Mimik 11. Kenyaringan 12. Kelancaran 13. Penggunaan topik

Dokumen terkait