• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permasalahan Kondisi Sosial, Budaya dan Politik

Adapun permasalahan atas kondisi sosial,budaya dan politik di Kabupaten Konawe Selatan, adalah sebagai berikut :

a. Rata-rata tingkat pendidikan masyarakat masih tergolong rendah.

b. Sarana dan Prasarana pendidikan masih sangat terbatas.

c. Masih kurangnya tenaga pengajar pada tingkat SD, SMP, dan SMA.

d. Tingkat pelayanan kesehatan bagi masyarakat belum optimal. e. Sarana dan Prasarana Kesehatan belum memadai.

f. Jumlah tenaga medis srelatif masih terbatas.

g. Pelestarian nilai-nilai budaya lokal sebagai bentuk identitas daerah belum dilakukan secara optimal.

h. Masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya partisipasi politik.

2.4.2. Analisis Kondisi Sosial, Budaya, da Politik I. Proyeksi Peluang

a. Kabupaten Konawe Selatan berpeluang meningkatkan taraf nenHiriikan masvarakat. salah satu diantaranya dengan

b. Berdasarkan letak geografis, Kabupaten Konawe Selatan berpeluang mengadopsi ilmu pengetahuan dengan cepat.

c. Pemerintah Konawe Selatan memiliki komitmen yang kuat terhadap peningkatan taraf pendidikan dan kesehatan masyarakat.

d. Kabupaten Konawe Selatan mampu melaksanakan sistem demokrasi yang baik,aman dan terkendali.

e. Kondisi keamanan dan ketertiban wilayah kabupaten Konawe Selatan relatif cukup baik.

II. Proyeksi Ancaman

a. Heterogenitas penduduk yang ada di Kabupaten Konawe Selatan berpeluang memicu adanya konflik antar etnis .

b. Arus globalisasi dapat mengancam pelestarian budaya lokal. c. Sistem demokrasi nasional yang berlaku dapat memicu

perpecahan masyarakat.

d. Alih ilmu pengetahuan dan teknologi mengancam kegiatan ekonomi masyarakat yang masih dikelola secara trdisional.

III. Proyeksi Permasalahan

a. Perkembangan tingkat pendidikan dan pelayanan atas pendidikan yang diterima masyarakat belum sepenuhnya maksimal.

b. Pelayanan atas kesehatan,baik dari segi sarana prasarana,tenaga medis maupun pembiayaan,relatif belum optimal.

c. Kesadaran dan pemahaman demokrasi dan politik masyarakat relatif belum memadai akibat dari masih belum stabilnya sistem demokrasi nasional.

IV. Proyeksi Keberhasilan

a. Dalam jangka panjang, tingkat Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Konawe Selatan dapat meningkat seiring dengan meningkatnya pelayanan pendidikan dan kesehatan kepada masyarakat.

b. Terciptanya kelembagaan masyarakat Konawe Selatan yang madani, yang memiliki kesadaran politik dan demokrasi yang tinggi, serta memiliki nilai moral dan etika.

c. Terpeliharanya nilai-nilai budaya lokal sebagai bentuk identitas daerah serta dapat memberikan kontribusi yang tinggi terhadap kemakmuran masyarakat.

2.4.3. Prediksi Kondisi Sosial, Budaya dan Politik

Hingga tahun 2025, kondisi sosial, budaya, dan politik di kabupaten Konawe Selatan di prediksikan :

1. Terjadinya pergeseran nilai budaya dan kemasyarakatan akibat adanya globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat akibat adanya peningkatan taraf pendidikan dan kesehatan.

3. Komposisi penduduk dan sudut pandang etnis akan semakin heterogen akibat adanya peningkatan taraf pendidikan dan ksehatan.

4. Terjadinya demokratisasi lokal sebagai akibat dari adanya heterogenitas penduduk.

5. Keamanan dan ketertiban relatif akan aman dan terkendali serta tingginya kesadaran hukum masyarakat.

2.5. Prasarana dan Sarana 2.5.1. Input

I. Kondisi Obyektif

A. Jalan Raya dan Jembatan

Jalan merupakan prasarana untuk memperlancar kegiatan perekonomian dan kemasyarakatan. Makin meningkat usaha pembangunan menuntut pula peningkatan pembangunan jala untuk mempermudah mobilitas penduduk dan memperlancar perdagangan antar daerah.

Panjang jalan di Kabupaten Konawe Selatan tahun 2010 mencapai 992,5 km yang dibagi menurut kewenangan sistem jalan yaitu : Jalan nasional terdiri atas jalan arteri sepanjang 11,110 km dan jalan kolektor primer yang menghubungkan antara ibukota • - imhunotpn /i-ntn ik-11 senaniang 384,964 km,

antara ibukota provinsi dan ibukota kabupaten/kota (k-2) sepanjang 384,964 km, kemudian jalan kabupaten terdiri atas jalan kolektor primer k4 sepanjang 728,63 km, jaringan jalan lingkungan sepanjang 58,05 km dan Jaringan jalan sekunder (jalan kolektor sepanjang 19,62 km dan jalan lingkungan sepanjang 4,67 km).

Panjang jalan di Kabupaten Konawe Selatan menurut jenis permukaan tahun 2010 mencapai 777,45 km yang terdiri atas jalan diaspal 110,64 km atau 14,23%, jalan kerikil 614,16 km atau 79,00% dan Jalan tanah 52,65 km atau 6,77%.

Sementara menurut kondisi jalan, baik 168,26 km atau 21,64%, kondisi sedang 188,61 km atau 24,26%, rusak ringan 202,17 km atau 26,00% dan rusak berat 218,41 km atau 28,09%.

Jumlah jembatan di kabupaten Konawe Selatan tahun 2010 sebanyak 371 buah dengan panjang 2.869,9 meter. Menurut jenis konstruksi terdiri atas : 211 buah atau 1.572,7 meter beton, 8 buah atau 320 meter bailey, 123 buah atau 737,7 meter semi permanen, 17 buah atau 111,5 meter kayu, 5 buah atau 41 meter darurat, dan 7 buah atau 84 meter konstruksi lainnya.

B. Angkutan Darat

Sarana angkutan darat di Kabupaten Konawe Selatanbaik kendaraan bermotor maupun tidak bermotor memegang peranan yang sangat penting. Hal ini mengingat keadaan geografis kabupaten Konawe Selatan yang memiliki daratan yang cukup luas, sehingga sangat membutuhkan sarana angkutan jalan dalam memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar arus perdagangan antar kantong-kantong produksi dengan daerah konsumen.

Jumlah kendaraan bermotor di Kabupaten Konawe Selatan tahun 2010 sebanyak 632 buah kendaraan roda empat dan 8.526 buah kendaraan roda dua. Sedangkan jumlah kendaraan tidak bermotor sebanyak 797 buah, yang terdiri dari sepeda sebanyak 618 unit, gerobak dorong 116 buah dan 63 buah gerobak.

C. Angkutan Udara

Bandar udara Haluoleo Kendari berada diwilayah Kabupaten Konawe Selatan. Fasilitas ini dapat digunakan untuk lebih

2010 jumlah pesawat yang tiba dan berangkat sebanyak 2.613 kali. Sedangkan penumpang yang datang sebanyak 293.262 orang, berangkat sebanyak 303.420 orang, dan tidak ada penumpang transit. Untuk lalu lintas barang/cargo yang bongkar sebanyak

I.943.035 kg dan muat sebanyak 1.678.301 kg, bagasi yang bongkar 3.052.763 kg dan muat sebesar 2.238.551 kg, sedangkan untuk pos paket yang bongkar sebanyak 194.382 kg dan muat sebanyak 46.177 kg.

D. Pos dan Telekomunikasi

Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah untuk memperlancar pelayanan berkenaan dengan semakin meningkatnya permintaan akan jasa pos. Salah satu diantaranya adalah memperbanyak jumlah fasilitas fisik pos seperti : kantor pos dan giro, kantor pos dan giro pembantu,rumah pos, Pos Keliling Desa, dan Bis Surat. Pada tahun 2010 tercatat 7 unit kantor pos dan giro, 15 unit pos keliling desa, 14 unit rumah pos, 350 unit kotak pos, 7 unit bis surat dan 7 unit pos sekolah. Pengiriman benda pos dalam negeri dan luar negeri dari tahun ke tahun menunjukkan trend yang meningkat. Pengiriman benda pos tahun 2010 mencapai 59.982 kg dari dalam negeri dan 1.167 kg dari luar negeri, sedangkan penerimaan tercatat sebanyak 35.996 kg dari dalam negeri dan 1.014 dari luar negeri.

Dokumen terkait