• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

4.1. Permasalahan Pembangunan Daerah

Sasaran pokok sebagaimana diamanatkan dalam RPJPD Kabupaten Enrekang Tahun 2008-2028 dijabarkan dalam program pembangunan daerah sesuai dengan arah kebijakan pembangunan daerah periode 5 (lima) tahun berkenaan. Suatu program pembangunan daerah harus menjabarkan dengan baik sasaran-sasaran pokok sebagaimana diamanatkan dalam RPJPD dan tujuan dan sasaran dari visi dan misi rencana pembangunan 5 (lima) tahun. Untuk itu, diperlukan identifikasi berbagai permasalahan pembangunan daerah untuk menjabarkan pencapaian sasaran pokok sebagaimana diamanatkan dalam RPJPD dan mencapai tujuan dan sasaran RPJMD.

Beberapa permasalahan pembangunan daerah yang berkaitan dengan upaya mewujudkan sasaran-sasaran pokok Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) pada periode pelaksanaan Lima Tahun Kedua RPJPD 2008-2029 untuk RPJMD 2014-2018, diuraikan sebagai berikut :

RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018

IV- 2 Tabel 4.1

Permasalahan untuk Penentuan Program Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang

No Sasaran Pokok RPJPD

Indikator dan Target RPJPD

1. Terwujudnya Konsep

Pengembangan Daerah

Agropolitan

• Ditetapkannya

Masterplan Agropolitan sebagai kesepakatan seluruh stakeholders Kabupaten Enrekang

• Terpublikasi dan dapat diaksesnya Konsep yang selalu dapat produk, pasar), yang dapat di akses melalui media elektronika / komonikasi dan media lainnya sepanjang waktu = 100 %

• Tersedianya sarana dan prasarana kelengkapan usaha pertanian komoditas unggulan (pergudangan, etalase produk, pasar), meliputi akses terhadap

perbankan berbunga lunak, Diklat dan penyuluhan pertanian , kemudahan pemasaran , terpenuhinya Saprotan (Sarana Produksi Pertanian berupa pupuk , pestisida , alat-alat produksi dan distribusi pertanian, dll) , infrastruktur menuju sentra produksi dan pengolahan hasil , sistem irigasi

 Infrastruktur pendukung Usaha Pertanian belum cukup memadai pada sentra-sentra

produksi (Jalan, Jembatan, Irigasi/

Penyediaan Air Pertanian)

 Integrasi program antar sektor dalam pengembangan sistem Agribisnis Pertanian belum bersinergi

 Implementasi konsep agropolitan masih dominan pada sektor Hulu sedangkan sektor hilir belum berkembang.

 Ketersediaan dokumen Rencana Induk Kawasan Strategis berbasis Pertanian

 Keberlangsungan sistem Agribisnis pertanian Hulu-Hilir

 Ketersediaan sumber daya air lahan pertanian komoditi Unggulan

 Ketersediaan sarana prasarana

• Terdapatnya sejumlah sarana dan prasarana pendidikan , kesehatan , perumahan , ekonomi , yang dapat memenuhi kebutuhan mendasar masyarakat .

• Peningkatan etos kerja aparatur ( ≥ 40 jam / Pembangunan Manusia (IPM) ≥ 80 , menaiknya peringkat IPM

Kabupaten dalam konteks Nasional diharapkan < 125 , Meningkatnya Indeks Pembangunan Gender

• Sarana dan prasarana permukiman (Air Bersih dan Sanitasi) belum cukup salah satu basis IPM, masih rendah dan berada dibawah rata-rata Provinsi Sul-Sel

• Tingkat Pengangguran cenderung meningkat (dari 5,99% menjadi 6,66% tahun 2011)

• Ketersediaan sarana prasarana pelaku usaha tani dan UKM berbasis potensi lokal

• Investasi sektor pariwisata daerah dan pemanfaatan lahan tidur untuk membuka peluang

RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018

IV- 3

No Sasaran Pokok RPJPD

Indikator dan Target RPJPD

• Tingkat Pengangguran

< 4 % Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran : 0 ≤ AKB ≤ 10 ; Angka Kematian Ibu Hamil (AKIB) per 1000

kelahiran : 0 ≤ AKIB ≤

• IPM Daya Beli, 10 masuk kedalam

pendapatan menengah – atas dengan porsi 50 :

• Terpenuhinya utilitas desa – kota (listrik, Air minum, komonikasi) = 100 %

• Terpenuhinya

kebutuhan kuantitas maupun kualitas kebutuhan papan / permukiman dengan yang ada dimasyarakat pro aktif dalam

pembangunan

• Ada nota kesepakatan dan tindak lanjut dalam kerangka kerja sama antar daerah, dimana Enrekang memperoleh out let pemasaran bahan olahan komoditas pertanian

dan Tingkat kemiskinan

walaupun cenderung menurun namun masih relatif tinggi (sekitar 14,44%)

• Kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi Apartur Pemda belum terukur dengan baik dengan jam kerja masih dibawah 40 Jam per-Minggu (baru 35 Jam per-Minggu).

• Peran/partisipasi masyarakat secara kelembagaan dalam perencanaan dan dengan daerah lain, dalam pengelolaan potensi sumber daya alam maupun

penerapan 5 (Lima) hari kerja lingkup Pemda Kab.

Enrekang.

• Pemberdayaan kelembagaan masyarakat didukung ketersediaan regulasi.

• Identifikasi potensi peluang kerjasama Berbagai Produk Pertanian Unggulan Berbasis Ekonomi

Masyarakat Dan Berorientasi

• Teridentifkasinya besaran dan strategi pemanfaatan potensi serta kelayakan komoditi yang dapat dipasarkan , nilai tambah yang diperoleh , kelayakan lokasi industri dan pasar

• Hidup dan berkembangnya

pemasaran hasil produk

• Produktivitas komoditi unggulan belum maksimal, dan cenderung masih

 Penanganan Pasca Panen dan

pengiolahan produk pertanian menjadi barang

RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018

IV- 4

No Sasaran Pokok RPJPD

Indikator dan Target RPJPD Pasar pertanian unggulan : ≥

75 % untuk dpasarkan ke luar dan ≤ 25 % untuk dipasarkan dan dikonsumsi masyarakat setempat.

• Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat atas kemampuan daerah sendiri , berupa kebutuhan beras , sayuran , palawija, gizi hewani : 100 %

• Dibeberapa sentra poduksi pertanian unggulan dibangun pusat – pusat olahah, seperti di Enrekang , dan di beberapa Pusat pemukiman ke dua

• Kelembagaan semakin baik dalam pelayanan masyarakat tani (katagori pelayanan prima)

kopi) masih rendah, akibat kualitas yang rendah dan biaya produksi yang masih relatif tinggi,

• Hasil produk-produk pertanian belum sepenuhya mampu meningkatkan taraf hidup petani secara umum.

• Pemasaran produk-produk komoditi pertanian masih tingkat petani masih belum maksimal karena keterbatasan akses modal petani serta sistem pemasaran yang kurang berpihak ke petani

jadi.

 Kemitraan petani dan pengusaha dalam pengelolaan produksi dan pemasaran.

 Perlindungan dan pemberdayaan kelompok usaha pertanian masyarakat

4 Terwujudnya Pemerataan Pembangunan Berwawasan Lingkungan

• Ada dokumen

perencanaan legal yang mempertegas arah dan peruntukan pemanfaatan lahan

• Ada kejelasan pemanfaatan lahan sesuai dengan fungsi budidaya dan fungsi lindung

• Eksplorasi dan eksplotasi Sumber Daya Mineral dengan memperhatikan kelestarian lingkungan (dibawah batas ambang polusi yang dbenarkan)

• Peningkatan kontribusi dan pertumbuhan nilai tambah pada APBD Daerah dari hasil olahan sektor SDMineral dan diversiviakasi SDAlam

• Pembangunan desa – kota yang berimbang, terutama prioritas pada desa terpencil, desa rentan sosial – ekonomi dan desa tertinggal

• Berjalannya manajemen pelembagaan

pemerintahan dalam layanan publik dengan katagori layanan prima sesuai capaian SPM

• Tumbuh dan pro aktifnya kelembagaan yang ada di masyarakat dalam pengentasan kemiskinan dan ikutan

• Lahan tidur dan lahan kritis masih cukup luas

• Pengendalian Penggunaan Pestisida

• Penerapan sistem pertanian organik secara meluas

• Pengalokasian anggaran pembangunan secara adil dan merata disemua

RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018

IV- 5

No Sasaran Pokok RPJPD

Indikator dan Target RPJPD

Permasalahan Pembangunan Daerah

Faktor-faktor Penentu Keberhasilan lainnya

• Hidup dan tumbuh berkembangnya para pelaku usaha di semua tingkatan yang saling menguntungkan

.

Permasalahan lainnya yang muncul adalah dari aspek pelayanan umum yang dimanifestasikan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. Berbagai permasalahan urusan pemerintahan yang harus dihadapi daerah Kabupaten Enrekang dapat diuraian sebagai berikut;

Dokumen terkait