• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permasalahan Pembangunan Daerah

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang (Halaman 33-45)

Penyelenggaraan pembangunan dalam kurun waktu 2008-2014 telah membuahkan hasil yang diharapkan, tetapi untuk pembangunan ke depan masih terdapat persoalan dan tantangan dari berbagai aspek yang dihadapi. Permasalahan pembangunan merupakan suatu kondisi yang masih perlu ditingkatkan atau dikembangkan karena hasilnya belum optimal. Pada bagian atau tahapan perumusan Isu-isu strategis, permasalahan-permasalahan pembangunan prioritas saja yang menjadi agenda utama rencana pembangunan daerah dalam lima tahun ke depan.

2.3.1 Bidang Pendidikan

Permasalahan utama adalah: 1. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah cenderung stagnan dan kurang inovasi; 2. Penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau masyarakat belum terwujud sepenuhnya; 3.Keterkaitan sistem pendidikan baik pendidikan formal maupun non formal dengan ketenagakerjaan yang berimplikasi kepada peningkatan animo masyarakat untuk belajar masih kurang; 4. Pendidikan berbasis teknologi informasi dan pendidikan berbasis kearifan lokal yang berwawasan global masih kurang; 5. Lingkungan yang kondusif dan infrastruktur pendidikan yang berkualitas bagi

proses pendidikan, penelitian, dan pengembangan wawasan keilmuan belum tercipta; 6. Belum meratanya akses masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dan landasan moralitas serta kepribadian mulia, yang memberikan bekal untuk siap bekerja sesuai kebutuhan pembangunan wilayah atau pasar kerja, sistem yang berorientasi pembentukan wirausaha yang diperlukan untuk mengolah potensi keunggulan sumberdaya wilayah, maupun sistem pendidikan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi serta memperluas wawasan ilmu pengetahuan; 7. Penuntasan wajib belajar 9 tahun dan merintis wajib belajar 12 tahun, belum sesuai harapan; 8. Satuan pendidikan berbasis keunggulan lokal sekolah hijau dan sekolah sehat belum dikembangkan dengan baik; 9. Pendidikan di semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan untuk meningkatkan daya saing pendidikan Bandung Barat masih perlu ditingkatkan mutunya; 10. Fasilitas/sarana penunjang pendidikan termasuk pengembangan perpustakaan dan laboratorium sebagai sarana minat dan budaya baca belum memadai; 11. Pemerataan guru untuk semua jenjang belum tertata; 12. Kualitas pendidik dan tenaga kependidikan belum sesuai harapan; 13. Pendidikan karakter belum diimplementasikan sesuai harapan; 14. Satuan pendidikan berbasis keunggulan lokal belum dikembangkan dengan baik; 15. Pendidikan di semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan untuk meningkatkan daya saing pendidikan Kabupaten Bandung Barat masih perlu ditingkatkan mutunya.

2.3.2 Bidang Kesehatan

Permasalahan utama adalah: 1. Aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat masih terbatas; 2. Pelayanan kesehatan ibu dan anak yang sesuai standar masih terbatas; 3. Permasalahan gizi masyarakat yang belum teratasi secara menyeluruh; 4. Masih adanya ancaman penyakit menular dan tidak menular serta buruknya kondisi kesehatan lingkungan; 5. Belum terpenuhinya jumlah, jenis, kualitas dan penyebaran sumber daya manusia kesehatan; 6. kemandirian masyarakat untuk hidup sehat belum optimal; 7. Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana kesehatan yang kurang memadai; 8. Dukungan regulasi daerah di bidang kesehatan belum optimal; 9. Permasalahan dalam koordinasi lintas sektor dan keterlibatan stakeholder kesehatan; 10. Masih terbatasnya kemampuan manajemen dan informasi kesehatan; 11. Belum terlindunginya masyarakat secara maksimal terhadap jaminan kesehatan.

2.3.3 Bidang Lingkungan Hidup

Permasalahan utama adalah: 1. Perkembangan perkotaan Bandung Barat ke arah utara yang terus meningkat dan sulit untuk dikendalikan menyebabkan resapan air hujan menjadi air tanah akan menurun; 2. Kawasan karst di Citatah dan Gua Pawon merupakan kawasan lindung geologi, sehingga kegiatan penambangan dan pembangunan yang terus meningkat tanpa adanya pengendalian dipastikan akan mempercepat kerusakan ekosistem kawasan tersebut; 3. Pencemaran air tanah meningkat yang menyebabkan air tanah ke depan tidak layak untuk dikonsumsi; 4. Penurunan kualitas (degradasi) sumberdaya hutan dan lahan, serta sumberdaya air semakin meningkat yang ditandai dengan semakin bertambahnya luas lahan kritis dan nilai kekritisan lahan; 5. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dan pemberdayaan masyarakat untuk peduli terhadap pengelolaan sampah secara mandiri; 6. Peningkatan sumber emisi gas rumah kaca, emisi gas buang sumber bergerak dan tidak bergerak, 6. Peningkatan limbah cair, padat, dan B3.

2.3.4 Bidang Pekerjaan Umum

Permasalahan utama adalah: 1. Kondisi jalan dan jembatan termasuk PJU untuk menjamin kelancaran arus barang dan jasa sebagian belum mantap dan masih kurang memadai; 2. Kondisi infrastruktur irigasi dan sumber daya air yang belum memadai.

2.3.5 Bidang Penataan Ruang

Permasalahan utama adalah: 1. Pertambahan perumahan dan permukiman memerlukan pengembangan prasarana dan sarana dasar yang terpadu; 2. Belum optimalnya pengembangan sistem perumahan dan permukiman layak, dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur bagi masyarakat baik di perkotaan maupun di perdesaan; 3. Belum optimalnya peningkatan penyediaan infrastruktur air minum, air limbah, dan persampahan; 4. Masih minimnya pengembangan kawasan pusat pertumbuhan; 5. Belum tertatanya dengan baik bangunan dan lingkungan pada Kawasan Bandung Utara; 6. Masih kurang optimalnya sistem drainase di lingkungan permukiman dan perkotaan; 7. Belum optimalnya layanan jasa konstruksi.

2.3.6 Bidang Perencanaan Pembangunan

Permasalahan utama adalah: 1. Kurangnya sinergitas perencanaan pembangunan pusat, daerah dan SKPD; 2. Kurangnya ketersediaan data secara terpadu untuk mendukung perencanaan pembangunan daerah; 3. Rendahnya kualitas dan kuantitas sumber daya perencanaan pembangunan; 4. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan daerah.

2.3.7 Bidang Perumahan

Permasalahan utama adalah: 1. Rendahnya kualitas hunian untuk rakyat miskin dan buruh serta tingginya backlog (tidak seimbangnya kebutuhan dan penyediaan).

2.3.8 Bidang Kepemudaan dan Olahraga

Permasalahan utama adalah: 1. Terbatasnya ketersediaan sarana olahraga baik berskala nasional maupun internasional; 2. Terbatasnya sarana dan prasana untuk mewadahi aktivitas dan kreativitas generasi muda yang lebih berkualitas dan mandiri.

2.3.9 Bidang Penanaman Modal

Permasalahan utama adalah: 1. Biaya ekonomi tinggi, kepastian hukum dan jaminan keamanan berusaha; 2. Kualitas infrastruktur pendukung investasi masih belum memadai dan belum merata; 3. Konflik dalam hubungan industrial; 4. Pemberian insentif dan kemudahan investasi belum efektif menarik investasi, 5. Belum optimalnya kualitas kelembagaan dan pelayanan investasi; 6. Daya dukung peluang-peluang investasi unggulan, terutama kesiapan lahan, belum siap; 7. Optimalisasi dan inovasi promosi belum maksimal; 8. Peningkatan daya saing investasi melalui dukungan infrastruktur pendukung masih kurang; 9. Tingginya ketimpangan investasi antar wilayah.

2.3.10 Bidang Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Permasalahan utama adalah: 1. Jumlah koperasi aktif masih sedikit; 2. Manajemen usaha koperasi dan UMKM belum optimal; 3. Kualitas kelembagaan koperasi dan UMKM masih kurang; 4. Kualitas SDM koperasi dan UMKM, jaringan

pemasaran, teknologi tepat guna yang masih terbatas; 5. Akses pemodalan bagi koperasi dan UMKM masih rendah.

2.3.11 Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil

Permasalahan utama adalah: 1. Pelayanan dan kualitas data kependudukan dan pencatatan sipil belum optimal; 2. Data dan informasi kependudukan dan pencatatan sipil belum akurat.

2.3.12 Bidang Ketenagakerjaan

Permasalahan utama adalah: 1. Peningkatan mutu dan produktivitas tenaga kerja melalui pendidikan dan keterampilan belum maksimal; 2. Pendidikan dan keterampilan yang ada saat ini belum sesuai dengan kebutuhan pasar kerja; 3. Belum optimalnya pengembangan semangat kewirausahaan bagi penduduk usia kerja agar mampu bekerja secara mandiri dan menciptakan lapangan kerja baru. 2.3.13 Bidang Ketahanan Pangan

Permasalahan utama adalah: 1. Ketersediaan dan cadangan pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di tingkat perseorangan/individu masih kurang; 2. Belum optimalnya pemantauan distribusi, harga, dan akses pangan masyarakat; 3. Keamanan dan keanekaragaman konsumsi pangan melalui pengembangan pangan lokal masih kurang; 4. Masih adanya wilayah rawan pangan.

2.3.14 Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Permasalahan utama adalah: 1. Pengaruh-pengaruh negatif dari globalisasi bagi anak dan remaja; 2. Peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan terutama dalam struktur pemerintahan dan organisasi politik belum optimal; 3. Penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak dasar perempuan dalam kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan politik belum memadai; 4. Pengarusutamaan gender dalam perumusan peraturan perundang-undangan, kelembagaan, dan kebijakan anggaran masih kurang; 5. Masih terjadinya trafficking (perdagangan) perempuan dan anak, dan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak; dan Masih rendahnya kualitas hidup dan tingkat kesehatan perempuan

dan anak; dan 7. Rendahnya pemahaman dan kesadaran perempuan dan masyarakat tentang kesetaraan dan keadilan gender.

2.3.15 Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Permasalahan utama adalah: 1.Penguatan komitmen dan sinergitas Program KB belum optimal; 2.Kapasitas SDM pengelola program KB belum merata; 3.Sarana/media pendukung program KB belum memadai; 4.Pelaksanaan Advokasi dan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) belum optimal; 5. Penggunaan kontrasepsi metode jangka panjang masih rendah, 6. Partisipasi keikutsertaan pria dalam program KB masih rendah; 7. Rata-rata usia kawin pertama wanita masih rendah; 8.Partisipasi keluarga dalam kegiatan peningkatan ketahanan kesejahteraan keluarga masih rendah; 9. Jumlah keluarga Pra KS dan KS I masih cukup tinggi; 10. Kualitas data keluarga belum maksimal; 11. Akseptor KB Pra KS dan KS I masih rendah; 12. Belum tersentuhnya pengelolaan program KB di perusahaan; 13. Kepedulian institusi masyarakat masih perlu ditingkatkan; 14. Perbandingan jumlah PIK-R belum seimbang dengan jumlah remaja; 15. Masih rendahnya keluarga Pra-KS dan Pra-KS 1 yang mendapatkan bantuan melalui UPPPra-KS.

2.3.16 Bidang Perhubungan

Permasalahan utama adalah: 1. Peningkatan kompetensi SDM Perhubungan, Komunikasi dan Informatika; 2. Peningkatan sarana dan prasarana LLAJ, ASDP, Kominfo; 3. Pembangunan gedung Unit PKB dan fasilitas pendukungnya; 4. Penyediaan lahan dan pembangunan terminal type B; 5. Peningkatan keselamatan, keamanan dan kelancaran lalu lintas; 6. Managemen dan rekayasa lalu lintas kawasan Padalarang dan penataan Kawasan Tertib Lalu Lintas ( KTL ) Lembang; 7. Pembangunan simpul transportasi dalam rangka mendukung Bandung Metro Area; 8. Peningkatan teknologi informasi transportasi darat, Penyediaan fasilitas dermaga ASDP; 9. Penyediaan fasilitas keselamatan LLAJ dan ASDP; 10. Peningkatan koordinasi antar stakeholder melalui pembentukan forum LLAJ dan ASDP; 11. Peningkatan sosialisasi keselamatan lalu lintas, Penyusunan rencana induk transportasi darat (LLAJ dan ASDP); 12. Penyediaan angkutan rintisan untuk wilayah yang belum terlayani angkutan, pengawasan dan pengendalian LLAJ dan ASDP.

2.3.17 Bidang Komunikasi dan Informatika

Permasalahan utama adalah: 1. Minimnya infrastruktur dan sumberdaya di bidang layanan Teknologi Informasi dan Komputer (TIK); 2. Belum optimalnya layanan unggulan; 3. Belum adanya standar pelayanan minimal terkait dengan ketersediaan informasi; 4. Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil riset/penelitian sebagai dasar perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan pembangunan daerah belum berjalan baik; 5. Fasilitasi, sarana dan prasarana fisik dan non fisik bagi pengembangan riset/penelitian baik ilmu dasar maupun terapan sesuai dengan perkembangan teknologi global guna mendukung peningkatan produktivitas, efisiensi dan daya saing daerah masih belum optimal; 6. Akses dan link kerjasama pengembangan penelitian yang berkelanjutan antar stakeholders masih kurang; 7. Pemanfaatan Iptek dan TI di masyarakat masih kurang.

2.3.18 Bidang Pertanahan

Permasalahan utama adalah: 1. banyaknya tanah belum bersertifikat; 2. penyelesaian tanah negara yang dikuasai oleh masyarakat dan pihak lain.

2.3.19 Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Permasalahan utama adalah: 1. Pendidikan politik masyarakat masih rendah; 2. Pembinaan nilai nilai kebangsaan cenderung menurun; 3. Rendahnya kesadaran masyarakat akan arti pentingya ketahanan bangsa; 4. Pengurangan resiko bencana; 5. Tanggap darurat bencana; 6. Rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana; dan 7. Penyediaan sistem informasi data bencana.

2.3.20 Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian

Permasalahan utama adalah: 1. Kerjasama, kemitraan dan jejaring kerja antara masyarakat sipil, DPRD, partai politik dan pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan daerah serta dalam kapasitas penguatan kelembagaan belum optimal; 2. Pengembangan dan peningkatan kapasitas pelayanan pemerintah berbasis elektronik dan internet (electronic Government, e-Gov) belum optimal; 3. Belum optimalnya implementasi Good Governance; 4. Akses layanan dan perlindungan hukum bagi semua masyarakat belum merata; 5. Kapasitas dan kapabilitas pemerintah dalam menyelesaikan berbagai kasus hukum di daerah

masih kurang; 6. Pemahaman kesadaran dan budaya hukum belum optimal; 7. Penegakan Perda belum optimal; 8. Kerjasama pada seluruh bidang pembangunan untuk mendukung perekonomian rakyat belum maksimal; 9. Kerjasama dengan pihak luar negeri dengan implementasi yang lebih bermanfaat bagi masyarakat masih kurang; 10. Kualitas dan kuantitas jejaringan kerjasama dengan daerah lain, swasta baik di dalam negeri maupun di luar negeri belum optimal; 11. Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD); 12. Laporan kinerja pemerintah daerah; 13. Mendorong terwujudnya akuntabilitas kinerja pemerintah; 14. Meningkatkan kualitas tata kelola pengawasan; 15. Mewujudkan tertib administrasi dalam penyelenggaraan pemerintah; 16. Meningkatnya kualitas perencanaan dan pengawasan dalam pelayanan publik; 17. K3 (Ketertiban, ketentraman dan keindahan) belum optimal; 18. Terbatasnya jumlah Personil Linmas; 19. Penyalahgunaan narkoba dan penyebaran praktek prostitusi; 20. Memberdayakan sumber daya aparatur yang handal dalam meningkatkan pelayanan masyarakat dan media massa sebagai sarana informasi dari/dan kepada DPRD Kab. Bandung Barat; 21. Meningkatkan kualitas pelayanan kegiatan pada alat kelengkapan DPRD; 22. Pelaksanaan rapat dan risalah terhadap DPRD; 23. Optimalisasi pelatihan dan bimbingan teknis serta kajian terhadap peraturan perundang-undangan pada pimpinan dan anggota DPRD; 24. Reformasi birokrasi; 25. Peningkatan kinerja pemerintah melalui percepatan penyerapan anggaran; 26. Transparansi informasi publik; 27. Pemerataan kondisi masyarakat yang harmonis, religius, sehat dan cerdas; 28. Peningkatan dan pemerataan pembangunan; 29. Peningkatan peran serta dan keterlibatan pihak ke III/swasta dalam pembangunan; 30. Peningkatan peran serta ulama dan umaroh dalam pembangunan; 31. Pengembangan ekonomi kreatif masyarakat; 32. Peningkatan investasi melalui pemanfaatan potensi dan peluang pasar local; 33. Peningkatan kapasitas dan kontribusi BUMD; 34. Peningkatan kerjasama daerah; 35. Peningkatan pengelolaan SDA berbasis kelestarian LH; 36. Infrastruktur dan pengembangan wilayah; 37. Optimalisasi pembinaan olah raga,seni,dan rohani serta bantuan hukum bagi anggota KORPRI dan keluarganya; 38. Kurangnya sumber daya aparatur; 39. Peningkatan kinerja PNS; 40. Pelayanan yang belum optimal.

2.3.21 Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Permasalahan utama adalah: 1. minimnya sarana dan prasarana di pedesaan; 2. belum optimalnya fungsi kelembagaan dan kualitas aparatur Desa; 3. rendahnya kemampuan masyarakat desa dalam mengakses kesempatan berusaha. 2.3.22 Bidang Sosial

Permasalahan utama adalah: 1. Jangkauan, mutu dan akses pelayanan sosial dasar masih kurang; 2. Sistem jaminan sosial masyarakat yang berkelanjutan belum berkembang maksimal; 3. Kerjasama pemerintah, swasta dan masyarakat dalam memberdayakan kelompok penyandang masalah kesejahteraan sosial masyarakat belum efektif; 4. Pemberdayaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) masih belum optimal; 5. Daya dukung Sarana dan Prasarana tempat peribadatan dan pusat-pusat pendidikan, pelatihan dan pengembangan keagamaan belum memadai; 6. Sumber Daya Manusia yang berkualitas yang merupakan potensi untuk pengembangan bidang keagamaan masih kurang.

2.3.23 Bidang Kebudayaan

Permasalahan utama adalah: 1. Belum optimalnya pelestarian nilai-nilai luhur budaya, adat dan tradisi, kehidupan seni, bahasa dan sastra, yang masih lekat dan tumbuh dalam kehidupan masyarakat dalam menghadapi arus globalisasi serta kearifan budaya lokal sebagai basis ketahanan budaya untuk menjaga keberlanjutan dinamika dan perkembangan zaman sekaligus untuk menyaring masuknya budaya-budaya asing yang kurang sesuai dengan tatanan, tuntunan dan tontonan budaya-budaya local; 2. Peninggalan warisan budaya fisik (tangible) saat ini sudah terancam keberadaannya; 3. Belum optimalnya pengelolaan budaya sebagai aset yang sangat berharga dalam membangun jati diri dan mewarnai segenap sektor kehidupan serta menjadi daya tarik yang khas untuk mengundang kunjungan dan perhatian dari luar daerah dan dunia internasional; 4. Belum optimalnya pengembangan keragaman seni dan budaya serta pemberdayaan lembaga budaya untuk kepentingan diplomasi budaya sehingga meningkatkan citra diri, harkat dan martabat bangsa dalam pergaulan dunia; 5. Masih lemahnya perlindungan hukum bagi semua aset kebudayaan baik yang fisik maupun non fisik dalam bentuk Hak atas Kekayaan Intelektual bangsa; 6. Kebudayaan lokal belum menjadi way of life bagi masyarakat, sehingga perlu peningkatan apresiasi masyarakat terhadap seni,

budaya, kesejarahan; 7. Belum optimalnya upaya penggalian, reaktualisasi dan revitalisasi nilai-nilai budaya yang menjadi spirit dari kearifan lokal Bandung Barat; 8. Sarana dan prasarana serta manajemen kesenian yang belum memadai.

2.3.24 Bidang Statistik

Permasalahan utama adalah: 1. masih rendahnya akses masyarakat terhadap data statistik; 2. Sumber Referensi data pembangunan yang berbeda-beda.

2.3.25 Bidang Kearsipan

Permasalahan utama adalah: 1. Belum optimalnya pengelolaan arsip sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan pemerintah; 2. Belum memiliki sarana dan prasarana tempat penyimpanan arsip (depo arsip).

2.3.26 Bidang Perpustakaan

Permasalahan utama adalah: 1. Kurangnya minat baca dan kunjungan penduduk Kabupaten Bandung Barat ke Perpustakaan daerah; 2. Belum memadainya sarana dan prasarana kepustakaan.

2.3.27 Bidang Perikanan dan Peternakan

Permasalahan utama adalah: 1. Keterbatasan tenaga penyuluh; 2. Kualitas sumberdaya manusia masih rendah; 3. Kurangnya kapasitas kelembagaan produksi dan pemasaran; 4. Kurangnya sarana dan prasarana peternakan; 5. Pencegahan dan pengendalian penyakit ternak belum optimal; 6. Produksi dan produktivitas peternakan belum optimal.

2.3.28 Bidang Pertanian

Permasalahan utama adalah: 1. Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil pertanian; 2. Ketersediaan dan kondisi infrastruktur, sarana prasarana, lahan dan air pertanian; 3. Peningkatan tingkat kesejahteraan dan pendapatan petani; 4. Ketahanan pangan dan mempertahankan swasembada beras berkelanjutan; 5. Kualitas sumber daya manusia pertanian (petani dan aparatur pertanian); 6. Meningkatkan sarana prasarana dan daya saing produk pertanian.

2.3.29 Bidang Kehutanan

Permasalahan utama adalah: 1. Rehabilitasi lahan kritis; 2. Kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global; 3. Tingkat partisipasi masyarakat dalam pelestarian sumber daya alam; 4. Kurang optimalnya kinerja dan pelayanan birokrasi pertanian dan belum padunya antar sektor dalam menunjang pembangunan pertanian; 5. Pemanfaatan sumber daya hutan.

2.3.30 Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral

Permasalahan utama adalah: 1. Pemanfaatan Sumber Daya Hutan; 2. Antisipasi terhadap ketersediaan energi melalui gerakan hemat energi belum berjalan efektif; 3. Sumberdaya mineral dan pengelolaan pertambangan yang ramah lingkungan belum dimanfaatkan secara maksimal.

2.3.31 Bidang Pariwisata

Permasalahan utama adalah: 1. Rendahnya lama tinggal wisatawan; 2. Belum optimalnya pengembangan daya tarik wisata berbasis kearifan lokal; 3. Daya saing kelembangaan usaha pariwisata belum kuat dan memadai dalam menumbuhkan keunggulan komparatif dengan daerah sekitar; 4. Suasana kondusif masih sering terganggu oleh munculnya isu politik, keamanan dan kesehatan, 5. Kualitas pelayanan wisata belum standar; 6. Belum optimalnya upaya pemasaran dan promosi pariwisata; 7. Sistem manajemen pariwisata baik pemerintah, masyarakat dan pelaku usaha di bidang pariwisata masih lemah;8. Stagnasi pengembangan produk pariwisata karena terbatasnya investasi di bidang pariwisata; 9. Kurang meratanya persebaran kunjungan wisata; 10. Tingginya ketergantungan pada destinasi di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.

2.3.32 Bidang Industri

Permasalahan utama adalah: 1. Daya saing produk IKM belum kuat; 2. Penggunaan bahan baku lokal belum optimal dan tergantung bahan baku/penolong impor; 3. Sistem pengembangan industri/usaha mikro, kecil dan menengah belum komprehensif dan berkelanjutan; 4. Belum optimalnya peningkatan kualitas produk melalui standarisasi dan sertifikasi produk serta perlindungan hak atas kekayaan intelektual (HAKI); 5.Kemampuan teknologi IKM masih kurang.

2.3.33 Bidang Perdagangan

Permasalahan utama adalah: 1. Akses pasar tradisional masih rendah; 2. Jaringan pemasaran dan pemberian fasilitas permodalan masih kurang mendukung; 3. Kesadaran produsen dan konsumen tentang tertib niaga dan perlindungan konsumen masih kurang; 4. Terbatasnya pelaku usaha yang berorientasi ekspor; 5. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan produk dalam negeri; 6. Belum optimalnya pengamanan dan penguatan pasar tradisional.

2.3.34 Bidang Ketransmigrasian

Permasalahan utama adalah: 1. Lemahnya perbaikan perekonomian daerah untuk mendorong perluasan lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja; 2. Kemampuan dan keahlian berusaha untuk calon transmigran yang belum optimal.

BAB III

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang (Halaman 33-45)

Dokumen terkait