• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permasalahan Pembangunan Daerah

TUJUAN 1 DARI MISI KEENAM

2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah

2.3.1. Permasalahan Daerah Yang Berhubungan Dengan Prioritas dan Sasaran Pembangunan RPJMD

Berdasarkan berbagai indikator pembangunan yang semakin membaik, dapat dikatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Musi Rawas telah melaksanakan pembangunan pada seluruh aspek kehidupan masyarakat dalam satu dasawarsa dengan hasil yang cukup menggembirakan. Namun demikian, sampai saat ini

Musi Rawas tetap menyandang banyak permasalahan, baik dari eksternal maupun internal. Permasalahan dan tantangan yang dihadapi Kabupaten Musi Rawas meliputi permasalahan dan tantangan yang terkait dengan sumber daya manusia, infrastruktur wilayah, daya dukung lingkungan dan sumber daya alam, tata kelola pemerintahan, daya saing ekonomi daerah, dan kesejahteraan sosial.

2.3.1.1. Sumber Daya Manusia A. Pembangunan Kesehatan

Aspek kesehatan sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia sebagai pelaku pembangunan. Manusia yang sehat baik mental maupun fisik akan menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap taraf kesejahteraannya.

Sasaran pembangunan kesehatan adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan kualitas dan pelayanan kesehatan yang makin menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Walaupun menunjukkan hasil yang menggembirakan, pembangunan kesehatan di Kabupaten Musi Rawas masih menjumpai permasalahan belum optimalnya pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan yang ditandai dengan antara lain, belum optimalnya sistem jaminan pelayanan kesehatan bagi warga Musi Rawas khususnya untuk keluarga miskin diindikasikan dengan masih banyak masyarakat kurang mampu yang belum/tidak terakomodasi program Jamkesmas, masih adanya angka kematian ibu dan anak, keterbatasan jumlah dan mutu tenaga kesehatan serta penyebarannya yang kurang merata sehingga ke depan diperlukan upaya peningkatan jumlah dan penyebaran tenaga kerja kesehatan. Tenaga kesehatan merupakan ujung tombak

pelayanan kesehatan masyarakat jumlahnya masih harus ditingkatkan dan persebarannya semakin diperluas sampai ke tingkat kecamatan maupun desa/kelurahan. Selain itu pelayanan pada rumah sakit dan puskesmas juga masih perlu ditingkatkan kualitasnya agar masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara prima.

Permasalahan lainnya dalam pembangunan kesehatan adalah bagaimana upaya peningkatan kualitas prasarana dan sarana kesehatan yang layak dan diiringi dengan peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah perlunya pengendalian terhadap komersialisasi dalam penyelenggaraan kesehatan dan peningkatan partisipasi masyarakat yang konstruktif dalam pembangunan kesehatan.

Permasalahan pembangunan kesehatan di Kabupaten Musi Rawas adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat menjadi suatu yang sangat penting dalam pembangunan sanitasi di Kabupaten Musi Rawas. Ketika sarana dan prasarana tercukupi dan kondisi baik akan tetapi PHBS masyarakat buruk hal ini akan membuat system sanitasi tetap buruk karena tidak ada pengelolaan yang baik dari masyarakat.

B. Pembangunan Pendidikan

Pendidikan, selain merupakan prasyarat utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia juga merupakan fondasi utama untuk menuju kehidupan yang lebih baik, peningkatan kesejahteraan, dan modal utama untuk melepaskan diri dari kemiskinan. Penyelenggaraan pendidikan menjadi perhatian semua pemangku kepentingan baik pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat. Pemerintah

Kabupaten Musi Rawas tidak hanya memperhatikan pendidikan yang dilaksanakan oleh sekolah negeri saja, tapi juga pendidikan yang dilaksanakan oleh sekolah swata (pendidikan formal), pendidikan non formal (seperti kursus keterampilan), dan pendidikan informal (misal: pendidikan budi pekerti dalam keluarga dan masyarakat).

Permasalahan pendidikan di Kabupaten Musi Rawas ditandai dengan masih banyaknya prasarana dan sarana pendidikan dasar yang perlu diperbaiki. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kecamatan yang tingkat aksesibilitas menuju fasilitas ini cukup sulit karena letak dari fasilitas tersebut tidak berada di sekitar pemukiman dan ada beberapa sekolah dalam tahap pembangunan dengan sarana dan prasarana penunjang masih belum memadai ditandai dengan banyaknya sekolah dan perguruan tinggi yang gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, termasuk pengembangan perpustakaan dan laboratorium sekolah sebagai sarana minat dan budaya baca belum lengkap, fasilitas/sarana dan prasarana fisik dan non fisik untuk pengembangan riset/penelitian guna mendukung produktivitas dan daya saing daerah belum optimal.

Dalam hal peningkatan daya saing pendidikan, Musi Rawas masih perlu meningkatkan kualitasnya. Keterkaitan pendidikan baik pendidikan formal maupun non formal dengan dunia kerja belum optimal, pendidikan yang berorientasi pada pembentukan wirausaha yang diperlukan untuk mengolah potensi keunggulan sumber daya wilayah, masih sangat kurang (optimalisasi SMK masih rendah). Upaya menciptakan Sumber Daya Manusia Musi Rawas yang cerdas agar lulusan dapat lebih berkualitas, terkendala pada biaya pendidikan

semakin tinggi khususnya untuk pendidikan menengah ke atas. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan mengoptimalkan pemerataan bantuan pendidikan.

Hal lain yang perlu juga ditingkatkan adalah kualitas tenaga pengajar agar metode dan proses belajar mengajar (PBM) dapat diterima oleh peserta didik, sehingga proses pendidikan dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Kondisi sekarang di Musi Rawas, tenaga pengajar yang berkualitas tidak tersebar secara merata di sekolah-sekolah baik itu SD, SMP maupun SMA di Kabupaten Musi Rawas. Hal ini menimbulkan fenomena favoritisme sekolah yang berakibat pada distribusi siswa yang tidak merata antar sekolah. Pembelajaran dalam proses pendidikan masih cenderung mekanistis, serta penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau masyarakat belum terwujud semuanya.

Permasalahan lainnya adalah penyediaan sistem penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas melalui pembentukan karakter dan penguasaan keterampilan belum optimal. Pendidikan moralitas, budi pekerti dan pendidikan karakter sangat diperlukan untuk membangun karakter siswa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan serta moralitas siswa. Pendidikan keterampilan memberikan bekal bagi lulusan untuk bersaing dalam tataran nasional dan global melalui, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengajaran yang handal.

2.3.1.2. Infrastruktur Wilayah A. Pengelolaan Air Bersih

utama dalam mewujudkan pembangunan Kabupaten yang berkelanjutan. Seiring dengan terus bertambahnya jumlah penduduk dan aktivitas Kabupaten maka kebutuhan air bersih juga terus meningkat. Permasalahan pokok dalam pemenuhan air bersih, meliputi: i) masih terbatasnya cakupan pelayanan air bersih, ii) terbatasnya sumber air bersih selain yang berasal dari air tanah, iii) keterbatasan jaringan pelayanan air bersih, iv) kondisi kualitas air bersih yang kurang baik dan iv) Masih kurangnya monitoring dan evaluasi oleh pemerintah secara memadai atas kegiatan penyediaan air bersih.

Pengelolaan air bersih perpipaan di Kabupaten Musi Rawas BLU berasal dari SPAM yang terdapat di 12 Kecamatan dan PAMSIMAS. Sampai pada tahun 2014 pelayanan air bersih di Kabupaten Musi Rawas baru mencapai 70 % mencakup seluruh Kecamatan dalam Kabupaten Musi Rawas hal ini disebabkan masih kurangnya sarana dan prasarana untuk melayani seluruh penduduk di Kabupaten Musi Rawas.

Permasalahan air bersih masih menjadi permasalahan di Kabupaten Musi Rawas, oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Musi Rawas terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kabupaten Musi Rawas. Untuk daerah yang padat penduduk ketersediaan air bersih masih menjadi masalah terutama pada musim kemarau, karena pasokan air bersih kurang maksimal dan kondisi air yang masuk ke rumah penduduk kurang baik.

B. Ketahanan Energi Listrik

Kabupaten Musi Rawas merupakan suatu kawasan berkembang oleh karena itu harus didukung oleh ketersediaan fasilitas dan utilitas yang memadai. Listrik merupakan kebutuhan primer bagi sebuah Kabupaten saat ini. Hampir

semua aktivitas masyarakat membutuhkan dukungan energi listrik.

Persentase desa listrik terjadi peningkatan di tiap tahunnya. Pada tahun 2014, jumlah desa yang sudah berlistrik 96,92%. Pemerintah Kabupaten Musi Rawas sudah bekerjasama dengan PT. PLN untuk membantu membangun jaringan kelistrikan. Pada saat ini jaringan listrik di Kabupaten Musi Rawas sudah dapat melayani sekitar 61,07 % kepala keluarga yang ada. Tetapi tingkat pelayanan yang ada masih cukup rendah, dimana masih sering terjadinya pemadaman listrik.

Untuk mengembangkan jaringan listrik di masa mendatang maka diperlukan penambahan daya listrik. Hal ini mengingat tingkat kebutuhan energi listrik penduduk semakin meningkat sejalan dengan perkembangan Kabupaten Musi Rawas sebagai pengaruh kemajuan teknologi. Pengembangan jaringan listrik di Kabupaten Musi Rawas ini dilakukan secara bertahap mengikuti perkembangan Kabupaten dan dilakukan secara terpadu dengan pengembangan jaringan lainnya yang ada di Propinsi Sumatera Selatan.

C. Perumahan dan Permukiman

Perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang penyediaannya menjadi tanggung jawab pemerintah. Permasalahan perumahan di Kabupaten Musi Rawas adalah penyediaan hunian yang layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat Musi Rawas. Dengan populasi penduduk yang semakin besar maka kebutuhan akan tempat tinggal semakin banyak, sedangkan lahan yang tersedia jumlahnya tetap.

Dokumen terkait