• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Fokus Iklim Berinvestasi

2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah

Permasalahan pembangunan daerah berisi uraian rumusan umum permasalahan pembangunan daerah yaitu isu permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas pembangunan daerah, dan permasalahan lainnya yang berhubungan dengan layanan dasar dan tugas fungsi SKPD.

2.3.1 Permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah.

Suatu permasalahan daerah dianggap memiliki nilai prioritas jika berhubungan dengan tujuan dan sasaran pembangunan khususnya program pembangunan daerah (RPJMD) dengan prioritas pembangunan daerah (RKPD) pada tahun rencana serta prioritas lain dari kebijakan nasional/provinsi yang bersifat mandatory.

1) Infrastruktur

- Masih belum tercapainya target peningkatan jalan di RJPM

- Masih terdapatnya jalan milik Kota Pekanbaru yang rusak, terutama pada daerah pinggiran

2) Pendidikan

- Masih adanya gedung-gedung sekolah dasar yang rusak berat - Belum semua tenaga pendidik yang mempunyai sertifikasi

- Belum meratanya penyebaran tenaga pendidik berkualitas pada daerah – daerah pinggiran baik itu pada tingkat satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan menengah

- Kurangnya prasarana dan sarana pendidikan yang representatif terutama didaerah pinggiran

2.3.2 Identifikasi permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah.

Permasalahan pada bagian ini merupakan permasalahan pembangunan yang dibuat tiap urusan yang menyangkut layanan dasar dan

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Pekanbaru Tahun 2016 II- 37 tugas/fungsi tiap SKPD. Suatu identifikasi permasalahan menjelaskan apa yang menjadi masalah dimasa lalu dan masa mendatang serta gambaran solusi yang ditawarkan.

Permasalahan yang ada disetiap urusan pemerintahan daerah

URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN 1. PENDIDIKAN

NO MASALAH SOLUSI

1. Belum optimalnya pelaksanaan program PAUD, Dikdas, Dikmen, Tenaga Pendidik dan Kependidikan, Pendidikan Non Formal dan Manajemen Pelayanan Pendidikan yang disebabkan :

a. Keterbatasan anggaran

b. Rendahnya kualitas pendidik, tenaga kependidikan dan pamong yang memiliki kompetensi di bidang tertentu yang dapat membantu kelancaran pelaksanaan tugas dan kegiatan perkantoran.

a. Perlunya peningkatan alokasi dana untuk pelaksanaan program PAUD, Dikdas, Dikmen, Tenaga Pendidik dan Kependidikan, Pendidikan Non Formal dan Manajemen Pelayanan Pendidikan.

Selanjutnya melakukan terobosan untuk mendapatkan dana dari pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat melalui Block Grant, Dana Alokasi Khusus (DAK) dan sumber-sumber dana lain yang memungkinkan.

b. Perlu dilakukan peningkatan kualitas pendidik, tenaga kependidikan dan pamong, melalui workshop, pelatihan, bimbingan teknis, kursus–kursus dan peningkatan kualifikasi pendidik.

2. Keterbatasan APBD Kota yang dialokasikan untuk pembangunan Unit Sekolah Baru (USB), Revitalisasi, pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB), rehab sedang/berat dan sarana penunjang lainnya.

Menambah alokasi dana untuk kegiatan fisik dengan cara melakukan koordinasi yang lebih intensif dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat terkait bantuan untuk bidang pendidikan.

3 Dana yang berasal dari APBD Kota belum bisa memenuhi kebutuhan operasional sekolah.

Perlunya partisipasi aktif masyarakat dan stake holder dalam menunjang proses belajar mengajar di sekolah.

4 Masih banyaknya Tenaga pendidik yang belum memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D4 sebagaimana disyaratkan oleh Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan adanya program nasional sampai dengan tahun 2015 guru harus minimal D-IV/S-1, yang didanai oleh Pemerintah Pusat dan daerah baik dalam bentuk beasiswa, subsidi dan tugas belajar. Dalam hal ini Pemerintah Kota Pekanbaru hanya mampu mendanai untuk 154 guru menyelesaikan S1 dari 4.694 jumlah guru yang ada saat ini tersebar di sekolah negeri dan swasta.

Untuk memenuhi program nasional sampai dengan tahun 2015 guru minimal DIV/S1 dan mengurangi ketidaksesuaian bidang keilmuan dengan mata pelajaran yang diajarkan (mismatch), diupayakan ada bantuan pendidikan guru yang belum S1/D4 dengan mengusahakan bantuan kualifikasi dari anggaran Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota.

5 Belum optimalnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana penyedia bahan ajar dan sebagai penunjang proses belajar mengajar baik oleh guru maupun peserta didik pada pendidikan dasar, terutama di sekolah pada daerah

Mengoptimalkan teknologi informasi yang ada serta mengupayakan pelatihan TIK (Teknologi Informasi Komunikasi) bagi pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang pendidikan dasar.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Pekanbaru Tahun 2016 II- 38

NO MASALAH SOLUSI

pinggiran kota.

6 Layanan pendidikan non formal belum mampu membekali warga belajar dengan berbagai jenis keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar kerja, sehingga penurunan angka pengangguran melalui pendidikan non formal belum bisa maksimal

Terus meningkatkan Pendidikan Non Formal dengan mengupayakan pelatihan-pelatihan keterampilan bagi masyarakat dan pemuda dengan jenis keterampilan yang sesuai dengan dunia usaha, sehingga diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran.

7 Belum semua indikator kinerja kunci urusan pendidikan (mis. APK, APM) dimuat targetnya dalam RPJMD Kota PekanbaruTahun 2005 – 2010, sehingga menyulitkan pengukuran dan penilaian kinerjanya.

Menetapkan target yang ingin dicapai untuk indikator kinerja urusan pendidikan dalam RPJMD berikutnya sehingga memudahkan pengukuran kinerja dan keberhasilan pelaksanaan urusan pendidikan.

2. KESEHATAN

NO MASALAH SOLUSI

1 Kualitas dan kuantitas tenaga penyuluh kesehatan yang profesional di Puskesmas masih rendah.

Perlu dilakukan penambahan dan pelatihan tenaga penyuluh kesehatan yang profesional di Puskesmas.

2 Dukungan Sarana Promosi kesehatan yang

belum memadai Perlunya Sarana Promosi kesehatan yang memadai

3 Dukungan lintas sektor guna menjadikan

kelurahan siaga belum berjalan optimal Perlu Dukungan lintas sektor guna menjadikan kelurahan siaga agar berjalan optimal

4 Sampai dengan tahun 2009 bidan yang sudah mengikuti pelatihan APN (Asuhan Persalinan Normal) baru 13 orang dari 317 bidan di 19 puskesmas (8,20%).

Perlu dilakukan pelatihan APN (Asuhan Persalinan Normal) bagi bidan di puskesmas.

5 Kurangnya tenaga bidan guna menekan angka kematian ibu, bayi dan anak balita karena rasio tenaga bidan masih dibawah standar nasional.

Perlunya penambahan tenaga bidan guna menekan angka kematian ibu, bayi dan anak balita karena rasio tenaga bidan masih dibawah standar nasional.

6 Belum semua kasus gizi kurang mendapat

Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Perlu penambahan anggaran untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) guna menekan kasus gizi kurang.

7 Kurangnya sarana dan prasarana

pendukung untuk kegiatan lansia. Perlunnya pengadaan sarana dan prasarana pendukung untuk kegiatan lansia.

8 Belum semua masyarakat miskin Kota Pekanbaru tercakup sebagai peserta Program JAMKESMAS karena kuota yang ditetapkan Depkes terbatas sesuai data BPS dan data tersebut belum dimutakhirkan

Perlu alokasi dana untuk masyarakat miskin Kota Pekanbaru yang belum tercakup sebagai peserta Program JAMKESMAS diluar data BPS dan perlunya pemutahiran data untuk peserta JAMKESMAS

9 Kurangnya pelatihan dan peningkatan pengetahuan SDM tentang obat dan makanan.

Perlunya pelatihan dan peningkatan pengetahuan SDm tentang obat dan makanan.

10 Gedung kantor Dinas Kesehatan

kondisinya masih belum memadai. Perlu peremajaan Gedung kantor Dinas Kesehatan sehingga suasana kerja dan aktifitas kerja

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Pekanbaru Tahun 2016 II- 39 3. PEKERJAAN UMUM

NO MASALAH SOLUSI

1 Secara umum permasalahan dalam pembangunan infrastruktur baik infstruktur jalan adalah keterbatasan anggaran Pemerintah Kota Pekanbaru, sehingga tuntutan masyarakat terhadap hak mendapatkan pemerataan pembangunan belum dapat terpenuhi dengan baik.

Membagi alokasi dana secara porposional dan disesuaikan dengan prioritas pembangunan daerah yang telah ditentukan terutama peningkatan infrastruktur pada wilayah pinggiran/ kecamatan pemekaran;

2 Masih kurangnya partisipasi sebahagian masyarakat dalam menjaga dan memelihara sungai, anak sungai dan saluran yang ada sehingga masih banyak dari mereka yang membuang sampah dan barang bekas padat lainnya kedalam sungai dan saluran.

Pada kegiatan-kegiatan tertentu dilakukan dengan pola sharing baik dengan Pemerintah Pusat maupun dengan Pemerintah Provinsi Riau.

Perlu dilakukan sosialisasi secara kontinu tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai, anak sungai dan saluran

4. PERUMAHAN

NO MASALAH SOLUSI

1 Terbatasnya anggaran untuk urusan

perumahan Perlunya peningkatan anggaran untuk

urusan perumahan 2 Belum optimalnya kualitas pelayanan

publik di bidang perumahan. Penetapan Kebijakan, Strategi dan Program Perumahan.

3 Belum lengkapnya infrastruktur dasar permukiman sehingga belum terciptanya lingkungan yang sehat secara menyeluruh.

Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat.

4 Kurangnya ruang untuk pembangunan

jalan dan saluran lingkungan yang layak. Perencanaan sarana dan prasarana lingkungan permukiman yang sehat.

5 Kurangnya kesadaran masyarakat dalam manjaga dan memelihara prasarana dan sarana yang telah terbangun.

Membangun dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sarana dan prasarana yang telah dibangun.