• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN

1.2.2. Permasalahan

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi

menyelenggarakan Pemilihan Umum di Pangkalpinang, KPU

Kota Pangkalpinang dihadapkan dengan berbagai

permasalahan, baik yang datang dari dalam organisasi maupun dari luar organisasi. Dimensi permasalahannyapun beragam,mulaidariyangbersifatkonstitusional,institusional sampai dengan operasional. Oleh karena itu, proses indentifikasidandiagnosisterhadappermasalahanyangada merujuk pada kondisi actual KPU Kota Pangkalpinang. AdapunpermasalahanKPU Kota Pangkalpinang berdasarkan dimensiprosesnyadapatdijabarkansebagaiberikut:

1. Kelembagaan

x Permasalahan Hubungan mekanisme kerja antar

lembagapemerintahyangkurangbesinergi

x Ketidakjelasan batas kewenangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi antar unit kerja sehingga terjadi

tumpangtindihprogramdankegiatanyangmengarah

padaefisiensikerjaorganisasi.

x Beban kerja antar unit organisasi belum seimbang sehingga masih terdapat unit kerja yang memiliki

volumepekerjaanyangcukupbesarsementaramasih

terdapat unit kerja yang beban tugasnya kurang memadaisebagaisuatiunitkerjaorganisasi.

2. SDM

x Jumlah dan Komposisi pegawai belum sesuai dengan tugas, fungsi dan beban kerjanya. Perbandingan antara jumlah pegawai dan beban kerjanya belum proporsional.

3. Kepemimpinan

Masih adanya perbedaan persepsi antara komisioner

dengan Sekretariat KPU perihal ketatalaksanaan

penyelenggaraan Pemilu sehingga proses pengambilan keputusanmenjadilambat.

4. PerencanaandanAnggaran

x Anggaran yang tersedia belum memadai bagi

pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi, khususnya

untuk program penguatan kelembagaan demokrasi

danperbaikanprosespolitik.

x SistempengawasanataspengelolaananggaranNegara masihlemahdimanapenyajianataslaporankeuangan organisasimasihmenda

5. BusinessProcessdanKebijakan

x Belum efektifnya penerapan standar operasional prosedur (SOP) yang ada.  Organisasi KPU belum menyusunseluruhstandarpelayananpublik(SPP)atas setiapjenislayananyangberikan.

x Revisi dan perbaikan terhadap kebijakan organisasi belum dilakukan secara cepat dan tepat.  Inovasi

6. DukunganInfrastrukturdanIT

x Sarana dan prasarana kerja yang tersedia belum mendukungpelaksanaantugasdanfungsiorganisasi. x Statuskepemilikantanahdanbangunangedungmasih

dimilikiolehPemerintahDaerahKotaPangkalpinang. Disamping itu, kantor KPU Kota Pangkalpinang setiap saat dapat dipindahkan sesuai dengan kewenangan

Pemerintah Daerah sebagai pemilik tanah dan

bangunan.

7. HubungandenganStakeholders

x Adanya gugatan atas hasil Pemilu yang diajukan ke

Mahkamah Konstitusi salah satu indikator

ketidakpercayaanmasyarakatataskinerjaKPU.

x Stakeholder’s belum sepenuhnya memahami

mekanisme kerja KPU karena fungsi penerangan kepadamasyarakatyangadadiKPUmasihlemah. x Konsolidasi diantara lembaga penyelenggara pemilu

belumdilaksanakansecaraefektif.       

Disamping permasalah tersebut, KPU Kota Pangkalpinang juga dihadapkan pada sejumlah tantangan

dalam menyelenggarakan Pemilu. Adapun tantangan

tersebutadalahsebagaiberikut:

x Perkembangan masyarakat yang menjadi basis pemilih pada pemilu sangat dinamis. Oleh karena itu tuntutan akan peningkatan kualitas pelayanan publik yang diselenggarakan oleh KPU Kota Pangkalpinang sangat

tinggi, termasuk didalamnya transparansi dan

akuntabilitaskinerjaKPU.

x PeranMediaMassasangatbesardalammenggiringopini masyarakat.

Berdasarkan uraian lingkungan internal dan eksternal di atas, maka dirumuskan faktorͲfaktor kunci yang menjadi kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang sebagaimana diringkas dalam tabel 5 berikut: TABEL5. RINGKASANANALISISFAKTORINTERNALDANEKSTERNAL FAKTORINTERNAL Kekuatan(Strengths) 1. MandatUUNomor15Tahun2011 tentangpenyelenggarapemilu(S1)  2. Komitmenpimpinankuat(S2)  

3. Reformasi Birokrasi yang telah dicanangkan(S3)



4. SDMyangbesar(S4) 



5. Pegawai memiliki persepsi yang samaakan tugas dan fungsi organisasi(S5)  6. Pengalaman Penyelenggaraan Pemilu(S6)  Kelemahan(Weaknesses) 1. Overlappingprogramdankegiatan antarunitkerja(W1)  2. Bebankerjapegawaitidak proporsional(W2)  3. Disparitaskompetensipegawai (W3)  4. Parsialitasmanajemenkinerja (W4)  5. Sistempengawasanatas pengelolaananggaranlemah(W4)  6. EfektifitaspelaksanaanSOP(W5)  7. StandardanMaklumat

Pelayanan belum sepenuhnya

dibuat(W6)

8. Sarana dan Prasarana terbatas (W7) 9. Pemanfaatanteknologi informasibelumoptimal(W8)  10. Loyalitaspegawairendah(W9) 

TABEL5.(LANJUTAN) FAKTOREKSTERNAL Peluang(Opportunity)

1. Sasaranpokokpembangunan demokrasiIndonesia(O1)

2. Animo partisipasi masyarakat dalampemilutinggi(O2)

3. Hubungan baik dengan Bawaslu, Panwaslu,danlembagapenegakan hukumlainnya(O3)

4. PotensipengembanganSDM(O4) 



5. Kesempatan pendidikan formal dandiklat(O5)

6. Kemajuan Teknologi Informasi (O6) 7. Harapanmasyarakattinggi(O7)  Ancaman(Threats) 1. Peraturanperundangantentang sistempemilumudahberubah(T1)  2. Opinipublikmudahdigeser(T2)  3. Aksidemonstrasiketidakpuasan hasilpemiluyangberakhirricuh (T3)  4. Gugatanhasilpemiluyangtidak berdasarpadabukti(T4)  5. MayoritasSDMdenganstatusDPK (T5)  6. Distribusilogistikterkendala kondisigeografis(T6)  

Berdasarkan identifikasi faktor kunci tersebut, maka strategi

pengembanganSWOTyangdapatditempuh,yaitu:

1. Strategi Strength – Opportunity (SͲO) : yaitu Strategi untuk

memanfaatkanpeluangdenganjalanmendayagunakankekuatanyang

dimilikiorganisasi.

a. Pendayagunaan Penyelenggara Pemilu secara optimal untuk

terwujudnya Pemilu yang jujur, adil, transparan, akuntabel dan mandiri;

b. Melakukankoordinasidengansegenappemangkukepentinganbaik

padatahappersiapan,penyelenggaraanmaupunsetelahPemilu; c. PeningkatankualitasSDM

d. Membangun dan mendayagunakan sistem informasi Kepemiluaan yangterintegrasi.

2.StrategiWeakness–Opportunity(WͲO):Strategiuntukmemanfaatkan peluang eksternal yang muncul dari lingkungan dengan tujuan mengatasikelemahan.

a. Penataan program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsiunitkerja;

b. Penataantugaspegawaisesuaidengananalisisjabatandanbeban kerja;

c. Melakukan koordinasi internal antar unit kerja terkait untuk meningkatkankinerjaKPU;

d. Optimalisasi sistem pengawasan dan pengendalian intern atas pengelolaananggaran;

e. PembinaanteknispelaksanaanSOP;

3. Strategi Strength – Threat (SͲT) : Strategi untuk menghadapi dan

mengatasi ancaman dengan jalan mendayagunakan kekuatan yang

dimilikiorganisasi.

a. Pemantapan kerjasama dan koordinasi penyelenggaraan Pemilu denganinstitusiterkait;

b. Sosialisasi dan publikasi penyelenggaraan Pemilu secara optimal dantransparan;

c. Peningkatanakuntabilitaskinerjakepemiluan;

d. Optimalisasi pendayagunaan SDM dalam pengelolaan logistik

Pemilu pada tahap perencanaan kebutuhan, pengadaan, dan pendistribusian.

4.StrategiWeakness–Threat(WͲT):Strategiuntukmenghindariancaman untukmelindungiorganisasidarikelemahanyangadadalamorganisasi.

a. PenataanlembagadanpersonilKPUtermasukkesekretariatan; b. Pemantapan kerjasama dan koordinasi penyelenggaraan Pemilu

denganinstitusiterkait;

c. Optimalisasipembinaan,pengawasanpenyelenggaraanPemilu; d. Penguatan kelembagaan pengelolaan logistik Pemilu pada tahap

perencanaankebutuhan,pengadaan,danpendistribusian. 

2.1. VISIKOMISIPEMILIHANUMUMKOTAPANGKALPINANG VisiKomisiPemilihanUmumKotaPangkalpinang:

Terwujudnya Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara

Pemilihan Umum yang memiliki integritas, profesional, mandiri,

transparan dan akuntabel, demi terciptanya demokrasi Indonesia

yang berkualitas berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam

wadahNegaraKesatuanRepublikIndonesia.



2.2. MISIKOMISIPEMILIHANUMUMKOTAPANGKALPINANG

Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan visi serta menggambarkantindakanyangdisesuaikandengantugasdanfungsi Komisi Pemilihan Umum Kota Pangkalpinang, maka misi Komisi PemilihanUmumKotaPangkalpinangsebagaiberikut:

1. MembantulembagapenyelegaraPemilihanUmumyangmemiliki

kompetensi, kredibilitas dan kapabilitas dalam

menyelenggarakanPemilihanUmum;

2. Menyelenggarakan Pemilihan Umum untuk memilih Anggota

Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta KepalaDaerahdanWakilKepalaDaerahsecaralangsung,umum, bebas,rahasiajujur,adil,akuntabel,edukatifdanberadab;

3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemilihan Umum yang

Dokumen terkait