• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. PROGRAM STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

5.2 Permasalahan Prioritas

Pengabdian kepada Masyarakat merupakan kegiatan Sivitas Akademika dalam mengamalkan dan membudayakan Iptek untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, sebagaimana amanat kinerja universitas yang tertuang dalam indicator kinerja universitas di mana kinerja dosen diukur dari rekognisi di dunia industri dan masyarakat. Tentu, rekognisi ini akan sangat tergantung pada permasalahan yang ada di lapangan yang dihadapi oleh masyarakat.

Tujuan pembangunan berkelanjutan merupakan arah pembangunan yang secara bersama disepakati baik pada level nasional maupun internasional. Terdapat 17 tujuan dalam sustainable development goals yang bermuara pada satu tujuan utama adalah pemerataan pembangunan untuk semua atau dikenal dengan istilah no one left behind. Universitas Jember berpartisipasi dan mengambil peran penting

30 | R I P P U N E J 2 0 2 1 - 2 0 2 5 dalam mencapai tujuan tersebut. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat menjadi materi penting dalam penentuan program dan metode dalam memecahkan masalah. Dalam sepuluh tahun terakhir, paling tidak permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat antara lain:

1. Pertanian dan ketahanan pangan 2. Kesehatan (Stunting, lingkungan) 3. Pencemaran dan tata ruang wilayah 4. Kemiskinan

5. Pendidikan dan kebudayaan 6. Energi dan material maju 7. Lingkungan

8. Hukum, politik, dan ekonomi 9. Penguasaan teknologi

Prinsip pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang dalam terminologi kekinian identik dengan pembangunan lestari, ramah lingkungan, green dan ekologis, yang diadopsi dalam PPM UNEJ adalah keberlanjutan proses (on going process), keberlanjutan ekologis, keberlanjutan ekonomi, keberlanjutan sosial (terutama regenerasi) dan keberlanjutan kelembagaan. Prinsip lainnya adalah pengintegrasian kreasi dan inovasi lokal dengan peluang global (glocalism), melibatkan seluruh pihak terkait dan generasi, mengedepankan keseimbangan, holistik, keanekaragaman (diversity), kesalingtergantungan (interdependency), kerja sama (interelation) dan fleksibilitas (adaptif terhadap kondisi yang berubah).

Universitas Jember telah menjadi bagian penting dalam penanganan permasalah-permasalahan tersebut baik secara nasional, maupun kewilayahan. Permasalahan-permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan pendekatan yang bersifat general, maupun pendekatan kultural spesifik. Telah banyak dosen (peneliti) yang memiliki hasil karya yang dapat digunakan menyelesaikan permasalahan tersebut. Hubungan tridharma dengan penanganan masalah nasional dapat dilihat dalam diagram berikut,

Gambar 12. Hubungan Tridharma dengan Penanganan Masalah Prioritas

31 | R I P P U N E J 2 0 2 1 - 2 0 2 5 5.3 Pendekatan PPM UNEJ

Prinsip PPM yang diacu oleh UNEJ adalah keadilan sosial dan kemaslahatan ilmu pengetahuan dan teknologi, prinsip pengembangan masyarakat (community development) yang mencakup penyuluhan (extension) dan pemberdayaan (empowerment), prinsip berpikir alternatif: sistem, kritis, estetis dan ekologis (ecologically, aesthetics, critical and system thingking) dan prisip pembangunan berkelanjutan (sustainable development) (Gambar 14). Prinsip keadilan sosial dan kemaslahatan ilmu pengetahuan dan teknologi diwujudkan dalam bentuk akademisi masuk desa yang merupakan salah satu bentuk pengejawantahan dari konsep membangun dari pinggiran atau membangun dari desa.

Pengembangan masyarakat (community development) yang diadopsi dalam PPM UNEJ adalah community-driven development, yakni “ suatu proses inisiasi, pengorganisasian dan pengambilan tindakan (termasuk keputusan) di dalam kelompok masyarakat (doing with the community) untuk mencapai kepentingan dan tujuan bersama (common interests and goals)”. Pengembangan masyarakat dapat diimplementasikan melalui dua mekanisme (outreach mechanism) yakni penyuluhan (extension approach) dan pemberdayaan (empowerment approach).

Pendekatan ini dilakukan dengan bekerjasama dengan pihak terkait, baik pemerintah daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan pelaku usaha setempat.

Hubungan ini dikenal dengan istilah pentahelix.

Selain itu, dalam implementasi program pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan metode kuliah kerja nyata (KKN) baik yang dilakukan secara regular maupun tematik. KKN tematik yang dilakukan LP2M UNEJ difokuskan pada (1) penanganan stunting, (2) program kewirausahaan, (3) KKN back to village, (4) Tematik Mitigasi dan Penanganan Bencana Alam dan (5) Non Alam & Sosial.

Program pengabdian masyarakat juga dilakukan dengan mengintegrasukan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Hingga saat ini, terdapat dua program utama yang dilakukan yaitu program PHP2D (Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa) dan progam Pejuang Muda. Kedua program bertujuan mendekatkan perguruan tinggi dengan permasalahan yang dihadapi masyarakat dan berupaya untuk mencarikan solusi dengan pendekatan yang ada.

Di sisi lain, Universitas Jember juga memiliki pendekatan unggulan pengabdian masyarakat yang berupa sekolah desa. Pendekatan ini memberikan kesempatan bagi pihak desa dalam penegelolaan desa mulai dari perencanaan, penentuan program prioritas, pengelolaan sumberdaya desa (baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia).

Dalam implementasinya, Universitas Jember telah melaksanakan pendekatan tersebut dalam sebuah hubungan timbal balik (reciprocity relationship) antar pelaku dalam masyarakat dalam bingkai kerjasama pentahelix antar Universitas Jember, Masyarakat, Industri, Lembaga Swadaya Masyarakat Internasional, dan Pemerintah.

32 | R I P P U N E J 2 0 2 1 - 2 0 2 5 Gambar 13. Impelementasi Perwujudan Penta Helix dan Tridharma Perguruan

Tinggi di Universitas Jember

Penting untuk dipahami bahwa PPM (Program Pengabdian Masyarakat) yang dilakukan Universitas Jember merupakan proses dan aksi dalam jangka panjang dan dilakukan secara berkelanjutan. Palaksanaan program yang berkelanjutan dilakukan untuk mengarahkan pada kemandirian yang dilakukan secara bertahap berdasarkan urutan prioritas. Biasanya, terdapat empat fase yang harus ditempuh partisipan pemberdayaan untuk mencapai kemandirian. Pertama, fase ketergantungan (apatis) masyarakat pada pemberdaya; Kedua, fase transisi, masyarakat sudah memiliki keberdayaan tetapi masih lemah; Ketiga, fase keberdayaan (masyarakat sudah berdaya secara personal); dan Keempat, fase kemandirian (masyarakat berdaya secara personal dan interelasional). Tahapan-tahapan dan fase-fase seperti itu jelas tidak memadai untuk dicapai dengan pendekatan PPM yang diterapkan secara parsial. Tujuan PPM dapat terwujud apabila peneliti di lingkungan Universitas Jember memiliki road map yang terintegrasi dengan luaran PPM yang jelas, yang sinergi dengan pendidikan, bidang ilmu dan riset-risetnya (baik monodisiplin, interdisiplin, multidisiplin maupun transdisiplin), yang berkesinambungan dan dilaksanakan dengan konsisten, baik dari segi tempat, subyek maupun waktu pelaksanaannya.

Program pengabdian masyarakat perlu mengacu pada road map dengan jelas dan terfokus pada masyarakat sasaran. Universitas Jember telah menjalin Kerjasama dengan pihak stakeholder sasaran di Wilayah Besuki Raya, daerah terluar (Kabupaten Pangkep), kepulauan Riau. Selanjutnya, Universitas bekerjasama dengan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

(Kemendikbud-33 | R I P P U N E J 2 0 2 1 - 2 0 2 5 Ristek) telah bersepakat untuk mengembangkan Indonesia Timur dalam pengembangan kewirausahaan. Paling tidak terdapat 369 desa yang menjadi mitra Universitas Jember yang digunakan sebagai partner dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Tahapan yang dilakukan dalam program pemberdayaan tersebut meliputi (1) inisiasi, fasilitasi dan mediasi; (2) pelayanan dan sarana infrastruktur (termasuk sistem informasi), dan (3) pemantapan komunitas, kepemimpinan dan menghubungkan dengan pelanggan (pihak konsumen). Selanjutnya, tujuan dari program tersebut adalah kemandirian (peningkatan kinerja) stakeholder (sasaran).

Pada tahap awal, sasaran masih memiliki ketergantungan dengan program.

Selanjutnya pada tahapan kedua stakeholder sasaran sudah memiliki kemampuan untuk menjalankan proses bisnis. Selanjutnya, pada tahap ketiga stakeholder sasaran sudah memiliki kemandirian dan sudah siap untuk mentransfer ke pihak lain. Secara skematis, proses tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut.

Gambar 14. Model Pengukuran Kinerja Pemberdayaan Masyarakat

Keberhasilan PPM yang sejati adalah keberhasilan memberdayakan dan memandirikan masyarakat dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan oleh institusi yang memberdayakan. Inilah yang disebut proses integrasi internalisasi dan institusionalisasi, yakni melekatkan atribut UNEJ dengan atribut masyarakat. Bagaimana aksi PPM yang dilakukan oleh UNEJ diakui dan melekat dalam keberdayaan dan kemandirian masyarakat. Luarannya dapat berupa wirausaha (seperti kampung domba Jember, kampung pisang Jember, kampung kuliner Jember, dan lainnya), kampung atau komunitas kreatif (UMKM, klinik kreatif Jember), desa binaan UNEJ dan institusi mitra (badan usaha, sekolah, kelompok tani, kelompok nelayan, rumah sakit, koperasi, perguruan tinggi dan sebagainya) dan sebagainya.

34 | R I P P U N E J 2 0 2 1 - 2 0 2 5 5.4 Ukuran Kinerja

Ukuran kinerja pengabdian kepada masyarakat mengarah pada capaian output yang direkognisi oleh masyarakat dan internasional. mewujudkan mutu dan kuantitas PPM yang relevan dengan agenda riset Universitas Jember dan pemanfaatan IPTEKS bagi masyarakat melalui peningkatan:

1) Publikasi di tingkat institusional, nasional dan internasional

2) Kerja sama PPM dengan pemerintah daerah, lembaga pemerintah, perguruan tinggi di daerah, perusahaan swasta dan lembaga swadaya, baik regional maupun nasional.

3) Perolehan dana hibah PPM, baik dari lembaga pemerintah, swasta dan swadaya regional maupun nasional.

4) Penemuan (inovasi): proses (metode, tools) dan produk (teknologi tepat guna, model, desain dan gagasan) PPM

5) Perolehan HKI dari produk PPM 6) Buku ajar dan buku panduan PPM

7) PPM, baik personal dosen (monodisiplin), interdisiplin dan antar lembaga (multidisiplin dan transdisiplin)

8) Terbangunnya masyarakat, komunitas, desa, daerah dan institusi yang berdaya dan mandiri.

Secara makro, luaran PPM UNEJ juga mengacu kepada indikator kinerja PPM yang dirumuskan secara Nasional dalam Rencana Strategis PPM Nasional sebagai berikut:

1) Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yakni pendidikan, kesehatan dan ekonomi;

2) Prosiding seminar PPM Nasional dan Internasional;

3) Jasa, proses, metode dan produk bernilai ekonomi, sosial dan politik;

4) Artikel PPM dalam jurnal nasional dan internasional;

5) Jasa, proses, metode dan produk bernilai ekologis, hukum dan Hankam;

6) Jasa, proses, metode dan produk bernilai sosial dan budaya;

7) Critical mass Prodikmas perguruan tinggi;

8) Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau paten.

35 | R I P P U N E J 2 0 2 1 - 2 0 2 5

VI.

PELAKSANAAN RIPP 6.1 Alokasi Pendanaan

Untuk melaksanakan program penelitian dan pengabdian sesuai yang telah direncanakan dalam bagian sebelumnya perlu dukungan pendanaan. Dengan kata lain, pendanan dibutuhkan untuk mencapai indikator-indikator kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Universitas Jember mengalokasikan dana internal secara berkesinambungan untuk mendukung pelaksanaan penelitian di Universitas Jember. Selain sumber dana internal, Universitas Jember juga terus mengupayakan pendanaan dari sumber eksternal, baik di tingkat nasional maupun internasional. Adapun sumber dana eksternal yang menjadi target bagi pencapaian RIPP adalah:

1. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) melalui hibah Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM).

2. Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

3. Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian lainnya.

4. Kerjasama dengan mitra Perguruan Tinggi lainnya.

5. Pemerintah daerah propinsi, kota dan kabupaten.

6. Kerjasama luar negeri.

7. Kerjasama dengan industri.

8. Sumber lainnya seperti L'Oréal-UNESCO For Women in Science, Toray, Japan Society for the Promotion Science (JSPS), dan kompetisi hibah lainnya.

Berdasarkan situasi tiga tahun terakhir, gambaran alokasi pendanaan penelitian di Universitas Jember sebagaimana tertera pada Tabel 7.

Tabel 7. Alokasi Pendanaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat di Universitas Jember Rentang Waktu 2018 – 2020

No Sumber dana Tahun (dalam Rupiah)

2018 2019 2020 3 Dana Kerjasama 15.582.670.000 18.998.906.650 3.537.777.500 Total 45.649.613.600 49.234.433.850 29.713.321.474 Sumber: Internal LP2M UNEJ

Selama tiga tahun terakhir, alokasi pendanaan peenelitian dan pengabdian menunjukkan trend peningkatan. Dana yang diperoleh dari internal (PNBP) maupun Kemendikbud-Ristek diarahkan untuk menuju kinerja universitas berdasarkan riset unggulan dalam RIPP. Berdasarkan RIPP Universitas Jember kategori penelitian dibagi ke dalam tiga skema penelitian yaitu penelitian dasar, penelitian terapan, dan penelitian pengembangan.

36 | R I P P U N E J 2 0 2 1 - 2 0 2 5 Sejak tahun 2020, Universitas Jember telah masuk ke dalam kluster Mandiri, sehingga memberikan peluang untuk melakukan kegiatan penelitian dan pengabdian dengan lebih optimal. Untuk meningkatkan ketercapaian RIPP Universitas Jember, maka berikut ini merupakan gambaran estimasi dana penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat Universitas Jember dari tahun 2021-2025.

Tabel 8. Estimasi Dana Penelitian dan Pengabdian Kepada Universitas Jember dari tahun 2021-2025

No Sumber dana Tahun (dalam MilyarRupiah)

2021 2022 2023 2024 2025

1 Dana internal (PNBP)

25,5 28,5 31,5 34,5 37,5

2 Dana Kemendik-bud Ristek

8,2 7,7 7,2 6,7 6,2

3 Dana Kerjasama 10 15 17,5 20 25

Total 43,7 51,2 56,2 61,2 68,7

6.2 Strategi Pelaksanaan RIPP

Untuk menjalankan tanggungjawab tersebut, LP2M bekerja berdasarkan standar yang telah ditetapkan baik standar penelitian maupun pengabdian yang mengacu pada SNPT (Standar Nasional Pendidikan Tinggi), yang meliputi (1) standar hasil penelitian dan pengabdian, (2) standar isi penelitian dan pengabdian, (3) standar proses penelitian dan pengabdian yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, penilaian, peneliti, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.

Secara skematis dapat dilihat dalam Gambar 15. Secara regular, LP2M UNEJ telah melakukan fasilitasi dosen/peneliti menjalankan kegiatan tridharma perguruan tinggi. Untuk mencapai standar hasil sesuai target yang dibuat, LP2M UNEJ telah menetapkan dan menjalankan standar isi dan standar proses. Manajemen penelitian di LP2M UNEJ meliputi aspek perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan penelitian sudah melampaui SN-DIKTI karena secara kelembagaan saat ini LP2M masuk kedalam klusterisasi Mandiri dari Simlitabmas DIKTI per November 2019 berdasarkan SK Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Ristekdikti Nomor:

B/850/E2.4/RS.04/2019.

37 | R I P P U N E J 2 0 2 1 - 2 0 2 5 Gambar 15. Standar Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Berdasarkan

SN-DIKTI

Dalam Statuta UNEJ disebutkan bahwa hasil penelitian wajib disebarluaskan dengan cara diseminarkan, dipublikasikan, dan/atau dipatenkan, kecuali hasil penelitian yang bersifat rahasia, mengganggu, dan/atau membahayakan kepentingan umum. Publikasi hasil penelitian dilakukan dalam jurnal ilmiah nasional, jurnal ilmiah internasional, dan/atau bentuk publikasi ilmiah lainnya yang diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hasil penelitian yang memenuhi standar nasional dan/atau internasional diupayakan untuk memperoleh hak kekayaan intelektual. Hasil penelitian yang merupakan kekayaan intelektual wajib dilindungi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Prosedur operasional mengenai penelitian ditetapkan oleh Rektor setelah mendapat pertimbangan Senat.

Dalam melaksanakan penelitian dan pengabdian LP2M UNEJ memiliki standar proses penelitian, meliput: (1) Penjamin mutu dan SDM; (2) Rekruitmen reviewer internal; (3) Pelaporan hasil penelitian; (4) Tindak lanjut hasil penelitian; (5) Kegiatan pelatihan; dan (6) Sistem Penghargaan dan reward. Selain itu, LP2M UNEJ menindaklanjutinya dengan melaksanakan manjemen penelitian untuk menjamin pelaksanaan proses penelitian menetapkan pedoman pada 11 Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai salah satu upaya penjaminan mutu dari proses penelitian. SOP manajemen penelitian di LP2M UNEJ meliputi: (1) Kebijakan

Standar hasil

38 | R I P P U N E J 2 0 2 1 - 2 0 2 5 Mutu; (2) pelaksanaan pembentukan tim reviewer internal; (3) pemberitahuan pelaksanaan desk evaluasi proposal penelitian: (4) pelaksanaan pengumuman hasil desk evaluation dan presentasi proposal penelitian; (5) instruksi kerja penyiapan dokumen kontrak dan dokumen pendukung penelitian; (6) Instruksi kerja pembentukan tim monev dan pelaksanaan monev penelitian; (7) instruksi kerja pelaksanaan kolokium / seminar hasil penelitian; (8) prosedur kerja pelaksanaan pelaporan hasil penelitian; (9) prosedur kerja pelaksanaan desiminasi hasil dan luaran penelitian; (10) instruksi kerja pelatihan, workshop, dan FGD; (11) SOP Kriteria reward untuk peneliti terbaik. Pelatihan-pelatihan penulisan proposal, pelatihan penulisan artikel jurnal, pelatihan hilirisasi juga menjadi rutinitas tahunan dari LP2M yang menjadi standar minimal dalam proses manejemen pengelolaan penelitian.

LP2M UNEJ menetapkan standar penilaian dan pengabdian penelitian yang meliputi: (1) Desk evaluasi proposal; (2) Seminar pembahasan proposal; (3) Penetapan pemenang; (4) Kontrak pemenang; (5) Monitoring dan evaluasi internal;

dan (6) Seminar hasil penelitian internal. Proses penilaian dilakukan sesuai dengan SOP tersebut dan dalam pelaksanaannya terintegrasi dengan SISTER untuk pendanaan internal, sedangkan untuk pendanaan dari DRPM sesuai dengan panduan dari SIMLITABMAS.

Strategi pelaksanaan RIPP diarahkan untuk memenuhi indikator-indikator yang ditetapkan dalam capaian. Dalam menjamin ketercapaian target RIPP Universitas Jember tahun 2021 – 2025, maka tahapan yang harus dilaksanakan meliputi Penetapan (P), Pelaksanaan (P), Evaluasi (E), Pengendalian (P), dan Peningkatan (P).

6.3 Strategi Pencapaian KPI

Keberhasilan pencapaian KPI tergantung pada beberapa hal, diantaranya sumber daya manusia dalam hal ini adalah peneliti, kelembagaan serta sarana dan prasarana.

A. Peningkatan kualitas peneliti dapat dilakukan melalui:

1) Pelaksanaan workshop, pelatihan, dan kegiatan lainnya seperti Researcher Weeks

2) Peningkatan kerjasama dengan peneliti luar negeri untuk meningkatkan kualitas peneliti dalam melaksanakan penelitian sehingga memberikan hasil yang lebih maksimal.

3) Penguatan KeRis di berbagai level Bagian/Prodi, Fakultas dan Universitas.

Peran KeRis sebagai salah satu penopang pelaksanaan penelitian baik di tingkat bagian, Fakultas maupun Universitas menjadi sangat penting.

Dengan tingginya antusiasme keanggotaan KeRis di semua level, maka perlu dilakukan restrukturisasi berdasarkan kinerja keris, sehingga peran serta Keris semakin nyata. Peran serta KeRis dalam pencapaian KPI LP2M Universitas Jember seperti yang terlihat pada Gambar 16.

39 | R I P P U N E J 2 0 2 1 - 2 0 2 5 Gambar 16. Strategi Pelaksanaan Target Rencana Induk Penelitian dan

Pengabdian Kepada Masyarakat

B. Penguatan kelembagaan untuk mendorong pencapaian KPI melalui:

1) Pelaksanaan penelitian yang mampu mengakomodasi semua bidang yang ada di Universitas Jember melalui tiga skema yaitu Riset Unggulan, Tema Unggulan, dan Sub Tema.

2) Sinkroninasi RIPPunit kerja seperti Fakultas dengan RIPP Universitas Jember.

3) Peningkatan keterlibatan peneliti melalui KeRis untuk melakukan penelitian yang sesuai dengan RIPPUniversitas Jember.

4) Penguatan skema penelitian untuk peneliti muda/pemula.

5) Penguatan dan penambahan skema baru untuk mengakomodasi penelitian dari kelompok sosial humaniora dan eksakta.

6) Meningkatkan Kerjasama dengan mitra dari swasta/industry/lembaga penelitian lainnya untuk mengembangkan penelitian dari hulu ke hilir.

7) Up grade (pengembangan) KeRis Unggulan pada berbagai level menjadi KeRis DiMas (Kelompok Riset dan Pengabdian Masyarakat)

8) Mengalokasikan Skim Hibah Riset dan Pengabdian Penugasan yang berbasis pada Capaian Luaran Luar Biasa, RGA BLU, Capacity Building, Penguatan Program Pasca Sarjana, Kerjasama Riset (Join Research &

Publication), Implementasi MBKM, Peningkatan SPM (Standar Pelayanan Minimal), Mitigasi dan Penanganan Bencana Alam, Non Alam dan Sosial.

9) Restrukturisasi Pusat-pusat menyesuaikan dengan kebutuhan RIPP 2021-2025 dan perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Universitas Jember yang sedang berproses di Kementerian.

C. Peningkatan sarana dan prasarana penelitian melalui:

1) Optimalisasi Laboratorium Riset Fungsional Universitas Jember.

2) Penguatan pusat riset unggulan, pusat publikasi ilmiah, pusat intermediasi dan inovasi, serta pusat HKI. Salah satu program yang dilakukan adalah membentuk Klinik publikasi dan HKI dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah keberlanjutan penelitian dari para peneliti di Universitas Jember

40 | R I P P U N E J 2 0 2 1 - 2 0 2 5 dalam bentuk artikel ilmiah pada jurnal terindeks dan paten maupun hak cipta. Penelitian yang punya potensi dapat dilanjutkan dengan hilirisasi di bawah Pusat Intermadiasi dan Inovasi sehingga mewujudkan penelitian berbasis riset dan pengabdian berbasis penelitian.

3) Optimalisasi layanan proofread bagi artikel ilmiah sehingga berhasil diterbitkan pada jurnal internasional terindeks dan bereputasi, serta menambah layanan proofread yang tidak berbayar lainnya.

4) Terbentuknya Pusat Unggulan Halal (Halal Centre) untuk mengakomodasi kebutuhan saat ini mengenai ketersediaan produk halal.

5) Terbentuknya Pusat Layanan Etik di LP2M Universitas Jember menjadi suatu hal yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas hasil penelitian sehingga mampu untuk bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

6) Terbentuknya rumah jurnal bagi peneliti di lingkungan Universitas Jember, terutama tersedianya jurnal yang terindeks scopus.

41 | R I P P U N E J 2 0 2 1 - 2 0 2 5 VII. PENUTUP

7.1 Keberlanjutan Rencana Induk Penelitian

Universitas Jember bertekad untuk terus menjamin keberlanjutan dan kepastian semua program penelitian unggulan perguruan tinggi yang tertuang di dalam dokumen RIPP, dengan dukungan dari berbagai stakeholders baik dari dalam maupun luar lingkungan UNEJ. Dukungan tersebut dapat berwujud berupa kebijakan, sarana prasarana serta sumber daya manusia yang ada di lingkungan UNEJ.

Dalam perspektif jangka panjang, RIPP UNEJ disusun sebagai dasar dalam upaya untuk mengembangkan pusat unggulan institusi agar mampu menghasilkan dan meningkatkan revenue generating yang salah satunya dapat ditumbuhkan melalui skema kemandirian (autonomy) unit kerja agar mampu mengelola dan mengembangkan lembaganya.

7.2 Ucapan Terima Kasih

Semoga dengan adanya RIPP ini dapat menjadi panduan bagi para dosen/peneliti di UNEJ agar produk-produk penelitian yang dilakukan lebih berdaya guna dan berhasil guna baik bagi masyarakat, Industri, dan bagi UNEJ dalam upaya menjadi Word Class University.

42 | R I P P U N E J 2 0 2 1 - 2 0 2 5 Lampiran 1. Riset Unggulan, Tema Unggulan, dan Subtema Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2021-2025

No Riset Unggulan Tema Subtema

1

Ketahanan Pangan dan Pertanian Industrial

1) Pemuliaan tanaman 1) Pengembangan dan pemanfaatan plasma nutfah tanaman lokal untuk bahan baku pangan dan pertanian industrial.

2) Penerapan bioteknologi dan marka molekuler untuk perakitan varietas unggul tanaman

3) Pengembangan varietas unggul tanaman tahan atau toleran cekaman biotik dan abiotik

2) Teknologi budidaya dan pemanfaatan lahan sub-optimal

1) Penerapan teknologi budidaya tanaman yang adaptif terhadap perubahan lingkungan dalam mendukung katahanan pangan berkelanjutan.

2) Rekayasa agroekosistem dan bioteknologi tanaman untuk optimasi produktivitas pertanian industrial berkelanjutan 3) Pengembangan smart farming

4) Pemanfaatan bigdata dalam peningkatan efisiensi pengelolaan pertanian industrial

5) Rekayasa, instrumentasi dan biosistem mendukung pertanian industrial

6) Evaluasi dan pemetaan lahan sub optimal untuk peningkatan produktivitas tanaman

7) Teknologi peningkatan kesuburan dan produktivitas lahan sub-optimal

8) Teknologi budidaya tanaman pada lahan sub-optimal.

3) Teknologi pascapanen 1) Efisiensi dan praktek baik penanganan pasca panen 2) Kualitas, kuantitas dan kontinuitas hasil pertanian segar 3) Enjinering dan mekanisasi pasca panen

43 | R I P P U N E J 2 0 2 1 - 2 0 2 5 4) Ketahanan Pangan

berbasis sumberdaya lokal

1) Pengembangan teknologi pangan inovatif, bergizi, sehat, halal, dan terstandar

2) Penguatan agroindustri berbahan baku sumber daya lokal 3) Teknologi pembuatan dan hilirisasi produk pangan sumber

kesehatan berbasis tanaman lokal dan perairan

4) Diversifikasi dan hilirisasi produk pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan

5) Standarisasi Proses dan Produk Pertanian

6) Mewujudkan kemandirian pangan, peternakan dan perikanan

7) Revitalisasi pangan lokal melalui rekayasa sosial

8) Pengembangan Model Desa Mandiri Pangan & food estate 5) Kebijakan Pembangunan

Pertanian

1) Efisiensi rantai nilai produk pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan

2) Kebijakan pendukung pertanian dalam mendukung pembangunan pertanian

3) Pembelajaran inovatif berbasis pertanian industrial

4) Kebudayaan, tatakelola, manajemen dalam pertanian industrial

5) Perlindungan lahan pertanian untuk menjamin ketahanan pangan dan pertanian industrial berkelanjutan

6) Pengembangan daya dukung sektor peternakan dan perikanan

6) Sosial Ekonomi dan kesejahteraan

masyarakat pertanian

1) Perlindungan dan Pemberdayaan masyarakat pertanian 2) Ketahanan masyarakat pertanian

3) Pengembangan dan penguatan kelembagaan sosial

4) Pengembangan dan penguatan kelembagaan ekonomi pedesaan

44 | R I P P U N E J 2 0 2 1 - 2 0 2 5 7) Pertanian ramah

lingkungan

1) Pengembangan teknologi pengendalian OPT ramah lingkungan

2) Pengembangan pertanian berkelanjutan dengan model zero waste farming system/integrated farming system

8) Agropreneurship 1) Pengembangan industri pangan

2) Pengembangan produk samping komoditi pertanian dan hilirisasinya

3) Manajemen bisnis digital dan layanan berbasis agroprenuership

4) Pengembangan teknologi budidaya pertanian kota: urban farming, hidroponik, dan aeroponik

2 Energi, Energi Baru dan Terbaharukan

1) Energi baru pendukung ketahanan pangan dan pertanian industrial

1) Bioenergi: biomassa, biogas, biofuel, microbial fuel cell 2) PLT mikro hidro darat dan marine

2) Teknologi Substitusi

bahan bakar

1) Teknologi pendukung konversi ke bahan bakar gas 2) Teknologi pendukung konversi fuel cell

3) Pengembangan komponen konverter kit

3) Kemandirian energi

kelistrisikan

1) PLT panas bumi, angin, cahaya, electromechanical, electrochemical

2) Teknologi hemat dan mandiri energi

3) Sistem smart grid dan manajemen konservasi energi 4) Teknologi komponen listrik hemat energi

5) Teknologi pendukung Enhanced Oil Recovery (EOR) 6) Penyiapan infrastruktur PLTN

7) Teknologi pendukung clean coal 3

1) Kesehatan masyarakat pertanian (agro-health)

1) Agromedis 2) Dental agromedis 3) Agronursing

45 | R I P P U N E J 2 0 2 1 - 2 0 2 5

4) Agrofarmasi

5) Public health on agrocostal community 2) Pola dan perkembangan

penyakit

1) Interaksi host, agen, dan lingkungan 2) Kependudukan dan kejadian penyakit

1) Interaksi host, agen, dan lingkungan 2) Kependudukan dan kejadian penyakit

Dokumen terkait