• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Permintaan Rekreasi

Clawson dan Knetsch (1975) diacu dalam Kamelia (2000) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan rekreasi harian, mingguan, musiman, bahkan tahunan yaitu sebagai berikut :

a. Faktor individu, yang berpengaruh terhadap potensial rekreasi, antara lain : * Karakteristik sosial ekonomi, seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan,

hubungan keluarga, pendidikan dan suku bangsa.

* Rata- rata pendapatan atau bagian pendapatan masing- masing individu dalam suatu keluarga.

* Rata- rata dan pembagian waktu luang.

* Pendidikan khusus, pengalaman dan pengetahuan masing- masing individu mengenai rekreasi.

7

b. Faktor lokasi dengan unsur- unsurnya :

* Keindahan dan pembagian dalam hal penggunaannya bagi rekreasi. * Intensitas dan pengelolaan rekreasi.

* Alternatif pemilihan tempat rekreasi.

* Kapasitas area untuk akomodasi pemakai rekreasi. * Sejumlah total area yang berada di sektor pariwisata.

* Distribusi geografi area, dengan berbagai kemudahan dan kesukaran. * Karakteristik iklim dan cuaca daerah rekreasi.

c. Hubungan antara pemakai yang digunakan untuk perjalanan dari rumah ke lokasi dan kembali ke rumah.

* Lama waktu yang digunakan untuk perjalanan dari rumah ke lokasi dan kembali ke rumah.

* Senang atau tidaknya selama perjalanan. * Keputusan perjalanan ke area tertentu.

* Banyaknya permintaan rekreasi akibat adannya promosi yang menarik.

2.5 Metode Biaya Perjalanan (Travel Cost Method)

Travel Cost Method kebanyakan digunakan untuk menganalisis permintaan terhadap rekreasi di alam terbuka (outdoor recreation), seperti memancing, berburu, hiking, dan sebagainya. Secara prinsip metode ini mengkaji biaya yang dikeluarkan setiap individu untuk mendatangi tempat- tempat rekreasi, dengan mengetahui pola ekspenditur dari konsumen, kita bisa mengkaji berapa nilai (value) yang diberikan konsumen kepada sumberdaya alam dan lingkungan (Fauzi 2004).

Metode Travel Cost ini dapat digunakan untuk mengukur manfaat dan biaya akibat :

a. Perubahan biaya akses (tiket masuk) bagi suatu tempat rekreasi. b. Penambahan tempat rekreasi baru.

c. Perubahan kualitas lingkungan tempat rekreasi. d. Penutupan tempat rekreasi yang ada.

8

Pada dasarnya Travel Cost Method adalah waktu dan biaya perjalanan yang dikeluarkan pengunjung dan merupakan harga untuk masuk ke tempat rekreasi. Keinginan membayar seseorang dapat diduga berdasarkan jumlah perjalanan yang disebabkan biaya perjalanan tiap pengunjungyang berbeda- beda, analisis ini digunakan untuk menduga willingness to pay seseorang berdasarkan jumlah permintaan pada tiap harga yang berbeda.

Secara umum ada 2 teknik sederhana yang digunakan untuk menentukan nilai ekonomi berdasarkan TCM (Fauzi 2004), teknik tersebut adalah :

1) Pendekatan Sederhana melalui zonasi

Pendekatan ini relatif simpel dan murah karena data yang diperlukan relatif banyak mengandalkan data sekunder dan beberapa data sederhana dari responden pada saat survei. Teknik ini membagi tempat rekreasi ke dalam beberapa zona kunjungan dan diperlukan data jumlah kunjungan per tahun dan data jarak, waktu, serta biaya setiap perjalanan per satuan jarak (per km) sehingga diperoleh biaya perjalanan keseluruhan dan kurva permintaan kunjungan.

2) Pendekatan individual TCM

Pendekatan prinsipnya sama dengan sistem zonasi , namun pendekatan ini analisis lebih didasarkan pada data primer yang diperoleh melalui survei dan teknik statistika yang relatif kompleks, kelebihan metode ini adalah hasil yang relatif lebih akurat daripada metode zonasi.

9

2.6 Analisis Ekonomi

Evaluasi proyek dapat dilakukan melalui dua jenis analisis, yaitu analisis finansial dan analisis ekonomi. Analisis ekonomi adalah analisis yang digunakan untuk menghitung manfaat dan biaya proyek dari pihak masyarakat atau

pemerintah sebagai pihak yang berkepentingan dalam proyek. Sedangkan analisis finansial adalah analisis yang digunakan untuk menghitung manfaat dan biaya proyek dari segi individu atau swasta sebagai pihak yang berkepentingan dalam proyek (Gittinger 1986).

Menurut Kadariah, Karlina dan Gray (1978) dalam analisis ekonomi yang diperhatikan ialah hasil total, atau produktivitas atau keuntungan yang didapat dari semua sumber yang dipakai dalam proyek untuk masyarakat atau

perekonomian sebagai keseluruhan tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber- sumber tersebut dan siapa dalam masyarakat yang menerima hasil dari pada proyek tersebut. Hasil itu disebut the social returns atau the economic returns dari proyek.

Ada beberapa unsur yang berbeda penilaiannya dalam analisis finansial dan analisis ekonomi (Kadariah 1978) :

1) Harga

Analisis ekonomi selalu menggunakan harga bayangan (shadow prices atau accounting price), yaitu harga yang menggambarkan nilai sosial dan ekonomi yang sesungguhnya, sedangkan dalam analisis finansial harga yang digunakan adalah harga pasar.

2) Pembayaran Transfer

a. Pajak. Dalam analisis ekonomi, pajak tidak dianggap sebagai biaya dalam proyek. Pajak merupakan bagian dari hasil netto proyek yang diserahkan kepada masyarakat.

b. Subsidi. Subsidi merupakan suatu pembayaran transfer dari masyarakat kepada proyek. Dalam analisis finansial subsidi mengurangi biaya proyek. Jadi menambah manfaat bagi proyek, sedangkan dalam analisis ekonomi subsidi merupakan transfer yang dikeluarkan pemerintah yang dibebankan kepada masyarakat.

10

c. Bunga. Dalam analisis ekonomi bunga modal tidak dipisahkan atau dikurangkan dari hasil bruto. Dalam analisis finansial dibedakan antara : > Bunga yang dibayarkan kepada orang- orang dari luar yang

meminjamkan uangnya kepada proyek. Bunga ini dianggap biaya (Cost). > Bunga atas modal proyek (inputed or paid to entity) tidak dianggap

sebagai biaya, karena bunga merupakan bagian dari “financial return” yang diterima oleh modal proyek.

2.6.1 Evaluasi Proyek

Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber- sumber untuk mendapatkan manfaat (benefit) atau suatu aktivitas dimana dikeluarkannya uang dengan harapan untuk mendapakan hasil (return) diwaktu yang akan datang, dan yang dapat direncanakan, dibiayai dan dilaksanakan sebagai satu unit (Kadariah 1978). Untuk itu terdapat beberapa kriteria evaluasi proyek untuk menghitung manfaat adalah :

1) Net Present Value (NPV)

NPV merupakan selisih antara Present Value dari manfaat (benefit) dan Present Value dari biaya (cost). Apabila NPV = 0, maka proyek tersebut mengembalikan dana sama persis dengan Social Opportunity Cost of Capital. Jika NPV < 0, maka proyek ditolak, artinya ada penggunaan lain yang lebih menguntungkan untuk sumber- sumber yang diperlukan proyek. Sebaliknya jika NPV > 0 suatu proyek layak dilaksanakan.

2) Net Benefit- Cost Ratio (Net B/ C)

Net B/C merupakan manfaat (benefit) maupun biaya (Cost) diberikan secara bersih.

2.6.2 Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas digunakan untuk melihat dampak dari suatu keadaan yang berubah-rubah terhadap hasil suatu analisis. Tujuan analisis sensitivitas adalah untuk melihat bagaimana hasil analisis suatu kegiatan ekonomi bila

11

terdapat kesalahan dan perubahan dalam dasar perhitungan biaya atau keuntungan (Kadariah, Karlina dan Gray 1978).

2.7 Analisis Perubahan Produktivitas

Perubahan lingkungan akan mengarah kepada perubahan produktivitas dan biaya produksi, sehingga menyebabkan perubahan harga dan tingkat output yang dapat dilihat dan dinilai dari perubahan- perubahan tersebut. Kualitas lingkungan dilihat sebagai faktor produksi. Nilai surplus yang didapat dari penggunaan metode ini merupakan nilai manfaat langsung yang diturunkan dari pemanfaatan output yang didapat dari alam.

Menurut Barton (2004) diacu dalam Wijaya (2006) produktivitas

tergantung pada pemanfaatan hasil langsung yang didapat dari lingkungan dengan asumsi ekonomi yang terpengaruh tidak mengkompensasi untuk merubah

produktivitas dan kegiatan, dampak lingkungan serta perubahan output tidak mempengaruhi harga pasar. Nilai manfaat langsung juga dapat diinterprestasikan sebagai perkiraan dari fungsi nilai pemanfaatan tidak langsung. Berikut beberapa metode yang terkait dengan perhitungan nilai yang beragam dalam tingkat estimasi suplai atau fungsi produksi dari sistem alami output :

1. Model Present Value per Hektar lahan – Pendekatan Pendapatan Perhitungan terhadap nilai manfaat dari produksi biologi didapat dari perhitungan terhadap habitatnya. Dengan memisahkan nilai produksi lahan per hektar dapat mendukung dalam menghitung manfaat biologi produksi – per hektar dari habitatnya pendekatan ini mengabaikan biaya dari buruh dan sumberdaya manusia lainnya sebagai faktor produksi. Perhitungan

produktivitas ekonomi tersebut menjadi dasar dalam menghitung manfaat ekosistem alami dari input populasinya.

2. Pendekatan Residual Rent

Residual rent didefinisikan sebagai selisih antara biaya faktor produksi yang digunakan dalam suatu pemanfaatan sumberdaya dengan nilai total dari hasil panen usaha tersebut. Residual rent dapat juga dipandang sebagai kontribusi dari ekosistem alami atau faktor pendapatan, guna memperoleh nilai

12

3. Pendekatan Produktivitas Marjinal

Pendekatan ini digunakan untuk menghitung perubahan kecil dalam produktivitas akibat perubahan yang terjadi pada habitatnya. Teknik ini dapat menghasilkan determinasi dari fungsi produksi bioekonomi yang didapat dari determinasi produktivitas marjinal. Data- data yang signifikan dibutuhkan dalam menghitung produktivitas yang bervariasi. Untuk perubahan produktivitas lahan yang lebih sempit lagi pendekatan

13

Dokumen terkait