• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.3 Pelaksanaan Program Upaya Kesehatan Kerja di Pos UKK

4.3.1 Pernyataan Informan tentang Pelaksanaan Program

Hasil wawancara dengan informan mengenai pelaksanaan program promosi kesehatan kerja pada Pos UKK dapat dilihat dalam tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2 Matriks Pernyataan Informan tentang Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan Kerja di Pos UKK

No Informan Pernyataan

1 Anggota Pos UKK Pasir Putih

“Awal terbentuknya Pos UKK ini, setelah saya dan kader yang lain mendapatkan pelatihan dan pembinaan dari puskesmas Kampung Bugis, sempat dilaksanakan, tapi belakangan ini sudah jarang bahkan tidak lagi dilaksanakan. Dalam pelaksanaannya, Kita kumpulkan anggota pekerja pada hari dan waktu yang telah ditentukan. Kita sebarkan undangan juga, kalau gak pun langsung ngomong aja sama anggota pekerja. Setelah itu kita beri penyuluhan tentang kesehatan kerja kelompok nelayan sesuai yang didapat dari puskesmas. Kalau saya sifatnya membantu persiapan dan kelancaran kegiatan. Kalau yang ngomong ke anggota nelayan ya ketua kami”. 2 Ketua Pos UKK

Pasir Putih

“Dulu ada pak. Dulu pernah saya berikan penyuluhan tentang kesehatan kerja. Tapi rasanya kok gak apa... istilahnya....gak berhasillah pokoknya. Saya rasa kami kurang pembekalan tentang cara-cara memberikan penyuluhan. Bahan-bahan tentang kesehatan juga kurang. Pokoknya banyaklah kurangnya. Sementara dari Puskesmas kami hanya dilatih tentang mengukur tekanan darah, suhu tubuh, dan pengobatan dasar. Sementara untuk penyuluhan, setiap kali kunjungan dari puskesmas ada jugalah penyuluhan sedikit tentang kesehatan kerja buat kader dan anggota nelayan. Jadi saya rasa itu sudah cukup, makanya tidak saya kembangkan penyuluhan ini. Lagi pula petugas kesehatan kerja Puskesmas tidak pernah mengarahkan kami untuk melakukan penyuluhan”.

3 Anggota Pos UKK Sehat Sejahtera

”Rasanya dulu ada. Sekali apa 2 kali. Memang waktu itu kami pernah kumpul di pos UKK bersama anggota

pekerja. Membicarakan masalah- masalah kesehatan kerja yang disampaikan petugas kesehatan puskesmas. Waktu itu ketuanya Pak Kamidi. Beliau pernah memberikan masukan tentang kesehatan kerja. Lama-lama yang datang makin sedikit. Akhirnya sampai sekarang gak pernah lagi”.

4 Ketua Pos UKK Sehat Sejahtera

”kalau sekarang ini gak ada lagi. Kalau dulu, waktu awal pembentukan Pos UKK, memang ada. Tapi itupun pihak Puskesmas yang lebih banyak berperan. Dulu setiap kunjungan dari Puskesmas, pasti ada penyuluhannya dan waktu itu ketua kami Pak Kamidi, pernah memberikan penyuluhannya. Pelaksanaannya, kita beritahukan kepada anggota pekerja bahwa akan ada kunjungan dari Puskesmas untuk pengobatan. Nah pada hari H nya, sebelum dilakukan pengobatan oleh pihak Puskesmas, saya yang membuka acara, dilanjutkan dengan penyuluhan kesehatan oleh ketua pada waktu itu dan dibantu oleh pihak puskesmas. Setelah penyuluhan selesai, dilanjutkan dengan pengobatan untuk pekerja dan keluarganya”.

5 Anggota Pos UKK Sejahtera Mandiri

“Semenjak saya masuk sampai sekarang, kalau yang dilakukan kader gak ada. Kami hanya membantu petugas Puskesmas untuk melakukan pengobatan gratis untuk para petani. Sekarang ni kan petugas Puskesmas datang tiap 3 bulan sekali. Waktu itulah mereka memberikan penyuluhan sedikit, habis tu pengobatan. Ya kami para kader membantu mempersiapkan tempat sama pengobatan aja. Setelah selesai, ya udah, bubar”.

6 Ketua Pos UKK Sejahtera Mandiri

“Kalau saya pribadi ada mas. Tapi kalau kita bersama anggota kader, mengumpulkan anggota pekerja untuk diberikan penyuluhan belum pernah.

Saya melakukannya secara perorangan. Dimana aja. Kadang jumpa di warung, ya di warung saya kasih masukan tentang kesehatan kerja petani. Seringnya saya jumpai petani di kebun. Kadang mereka lagi mencangkul atau mencabut rumput. Kadang setelah mereka selesai menyemprot pestisida. Itu pun secara kebetulan mereka ada. Ya biasalah mas, cerita-cerita tentang tanam-tanaman, pupuk dan lain-lainlah. Kebetulan saya di sini saya ikut dalam organisasi ikatan nelayan dan tani Kepulauan Riau. Jadi kalau ada acara-acara pertemuan atau seminar tentang kelompok tani saya sering diundang. Jadi sambil memberikan informasi tentang pertanian ya saya selingi dengan informasi tentang kesehatan kerja”.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa pelaksanaan program promosi kesehatan kerja pada Pos UKK di wilayah kerja Puskesmas Kampung Bugis, telah dilaksanakan kader Pos UKK di awal pembentukan Pos UKK. Kegiatan promosi kesehatan kerja dilaksanakan di Pos UKK dengan mengumpulkan anggota pekerja, ada juga yang dilakukan dengan cara penyuluhan perorangan. Namun sekarang ini program promosi kesehatan kerja di Pos UKK wilayah kerja Puskesmas Kampung Bugis tidak lagi dilaksanakan oleh kader.

4.3.2. Pernyataan Informan tentang Pelaksanaan Program Preventif Kesehatan Kerja di Pos UKK

Hasil wawancara dengan informan mengenai pelaksanaan program preventif kesehatan kerja pada Pos UKK dapat dilihat dalam tabel 4.3 di bawah ini.

Tabel 4.3 Matriks Pernyataan Informan tentang Pelaksanaan Program Preventif Kesehatan Kerja di Pos UKK

No Informan Pernyataan

1 Anggota Pos UKK Pasir Putih

“Ya sama saja pak, kitakan tidak begitu paham tentang program-program ini, jadi cuma sekadar pemberitahuan penggunaan alat pelindung diri. Dari puskesmas ada juga kami diberi baju pelampung, sepatu bot, sarung tangan, topi, kacamata. Tapi ya itu, saya rasa sepatu botnya gak cocok untuk kerja kami. Saya kerja masuk air jadi otomatis sepatunya juga terendam air, jadi kami melangkah tu agak berat”.

2 Ketua Pos UKK Pasir Putih

“Jadi begini Pak. Kalau dulu ada kami lakukan, seperti survei mawas diri. Kalau awal pembentukan pos UKK semuanya serba baru dan menarik. Apalagi setelah mendapatkan pembinaan, kan masih semangat, kami langsung turun ke lapangan, belajar mengkaji kemungkinan bahaya yang bisa terjadi terhadap nelayan. Nelayan di sini, ada yang menggunakan sampan ada juga yang berendam air laut sampai setinggi dada. Sebenarnya saya merasakan banyak manfaat dari keberadaan Pos UKK ini. Paling tidak saya tau untuk diri saya. Apalagi

kalau tentang pengobatan. Saya paling senang. Sekarang sakit-sakit sikit saya gak perlu ke puskesmas. Saya obat sendiri. Malahan tetangga-tetangga saya kalau berobat sama saya. Di rumah saya stok kan obat. Tapi obat itu saya beli. Kalau yang dari puskesmas untuk persediaan di Pos UKK. Selanjutnya kami memberikan contoh alat pelindung diri, seperti rompi pelampung, sepatu bot, baju lengan panjang, topi seperti topi petani. Ya kurang lebih begitulah.

Sekarang program ini gak berjalan lagi pak. Yang jelas kita sudah beri tahu manfaatnya. Tergantung kesadaran nelayan itu sendiri lagi. Sekarang dukungan dari Puskesmas dah kurang, kader yang lainpun sudah kurang semangat nampaknya. Sekarang ini kegiatan kami hanya nunggu kunjungan rutin dari Puskesmas Kampung Bugis untuk melakukan penyuluhan dan pengobatan gratis. 3 Anggota Pos UKK

Sehat Sejahtera

“Kalau sekarang kegiatan di Pos UKK ini sudah kurang Pak. Tindakan pencegahan pun hanya sebatas mengingatkan untuk memakai alat pelindung diri. Selain itu gak ada. Yang saya tau, sebaiknya petani, dalam bekerja menggunakan baju lengan panjang, memakai topi dan sepatu. Kalau lagi menyemprot gunakan masker. Sejauh ini yang saya lihat ada yang pakai, ada juga yang tidak”.

4 Ketua Pos UKK Sehat Sejahtera

“Kalau upaya pencegahan, memang ada diberitahukan oleh petugas puskesmas, ya itupun lewat penyuluhan yang mereka berikan. Tapi kalau pelaksanaan di lapangan oleh kader sekarang ini gak ada. Seperti survei mawas diri, saya tau juga. Tapi pelaksanaannnya seperti apa, itu yang saya gak tau. Yang tau kami sebatas penggunaan alat pelindung diri. Itupun disampaikan waktu penyuluhan dan sekalian diberikan contoh APD nya”. 5 Anggota Pos UKK

Sejahtera Mandiri

“Terus terang aja ya pak, saya nikan orang yang menggantikan kader yang berhenti, jadi saya termasuk baru. Sampai sekarang aja saya belum pernah mendapatkan pelatihan. Jadi saya gak tau apa yang harus saya lakukan sebagai kader pos UKK. Kalau orang-orang yang pertama dulu memang dapat pelatihan. Itupun setau saya hanya berapa kali”.

6 Ketua Pos UKK Sejahtera Mandiri

“Sebenarnya upaya ini disejalankan dengan kegiatan penyuluhan kesehatan kerja. Ya itu tadi, kami para kader tidak begitu ngerti apa saja yang harus kami lakukan.

Kegiatan pencegahan seperti yang mas bilang aja kami gak tau seperti apa bentuknya. Tau ya hanya sekedar tau. Umpamanya dalam bekerja sebaiknya menggunakan sepatu bot agar bila terkena cangkul tidak luka. Ya hanya sekedar itu saja. ya itu yang kami dapat dari Puskesmas. Yang jelas sebaiknya menggunakan alat pelindung dalam bekerja. Kalau pencegahan dalam bentuk penggunaan alat pelindung diri, sudah sering saya sampaikan kepada anggota pekerja. Pada dasarnya mereka mau meggunakannya, apalagi kalau dapat geratis dari pemerintah. Kendalanya kan mereka harus membeli sendiri alat pelindung diri. Itu yang saya rasa agak berat buat petani. Jujur aja pak petani disini masih banyak yang menggunakan sendal atau kaki ayam dalam bekerja. Itulah sekarang saya lagi mengusahakan bantuan ke pemerintah untuk para pekerja suapaya dapat alat-alat pelindung diri”.

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa pelaksanaan program preventif atau pencegahan kesehatan kerja pada tiap Pos UKK tidak berjalan dengan baik. Para kader Pos UKK tidak dapat melaksanakannya karena kurangnya pengetahuan, arahan dan bimbing dari Puskesmas Kampung Bugis. Pelaksanaan upaya pencegahan kesehatan kerja hanya berupa arahan kepada anggota pekerja untuk menggunakan alat pelindung diri. Sementara seorang kader tidak tahu program preventif karena belum pernah mendapatkan pelatihan dari Puskesmas.

4.3.3. Pernyataan Informan tentang Pelaksanaan Program Upaya Kuratif Kesehatan Kerja di Pos UKK

Hasil wawancara dengan informan mengenai pelaksanaan program kuratif kesehatan kerja pada Pos UKK dapat dilihat dalam tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.4 Matriks Pernyataan Informan tentang Pelaksanaan Program Upaya Kuratif Kesehatan Kerja di Pos UKK

1 Anggota Pos UKK Pasir Putih

“Kalau itu sampai sekarang masih kita lakukan. Kalau sakit- sakit macam demam, saya tensi dulu lalu kasih paracetamol suruh banyak minum air putih, kalau 2 hari gak sembuh saya rujuk ke puskesmas. Kalau dia terkena kaca atau kayu, kita bersihkan abis tu kasih betadin. Rasanya seperti itulah pak. Tapi sekarang agak sulit pak, kadang stok obat habis kita minta ke puskesmas gak langsung dapat. Sekarang aja tensinya dah rusak. Kita minta, belum ada barangnya. Anggarannya juga gak ada untuk membeli tensimeter. Pokoknya kita bantulah sebisanya”.

2 Ketua Pos UKK Pasir Putih

“Kalau ada kecelakaan dan ada yang sakit ringan, sampai sekarang tetap kami beri pertolongan. Ya tergantung masalah yang dihadapi nelayan. Kemarin ada yang mangalami luka di kaki. Mungkin terkena kaca atau karang. Mereka datang ke pos UKK. Kebetulan ada anggota kader di sana. Ya penderita di bersihkan dulu lukanya dengan air, lalu dikeringkan dengan kasa baru dioleskan betadin. Kalau lukanya besar dan dalam, kami langsung rujuk ke Puskesmas. Begitu juga dengan pengobatan, kalau keluhannya demam, kami kasih aja paracetamol, tapi kalau gak sembuh dalam 3 hari kami sarankan atau rujuk ke puskesmas. Pokoknya kami beri pertolongan semampu kami sesuai dengan pelatihan yang kami dapat dulu”.

3 Anggota Pos UKK Sehat Sejahtera

” Di sini, kami memberikan bantuan atau pertolongan kepada anggota pekerja yang mengalami musibah. Umpamanya kecelakaan atau mengalami sakit ringan. Kemarin ada yang mengeluh pusing, mual. Lalu saya tensi dan cek suhu tubuhnya. Ternyata normal. Saya kasih aja obat maag dan paracetamol. Kadang ada juga yang datang cuma minta ditensi aja. Kalau luka ringan kami obati lukanya dan kalau besar lukanya kami perban , setelah itu kita rujuk ke Puskesmas. Kami lakukan sebisa kami dan sesuai arahan yang diberikan petugas puskesmas. Tapi rasanya saya puas dengan apa yang bisa saya lakukan untuk menolong orang. Orang kampung di sini sudah seperti keluarga semuanya Pak. Ya jumlah penduduknya juga gak banyak, jadi sudah saling kenal semuanya”.

4 Ketua Pos UKK Sehat Sejahtera

” Sampai sekarangpun masih kita lakukan. Setiap ada anggota pekerja yang mengalami kecelakaan kerja atau sakit, pasti kami bantu. Kalau ada yang luka, saya bersihkan luka lalu kasih betadin. Kalau lukanya besar, umpamanya harus dijahit, kami perban aja dulu abis tu kita rujuk ke Puskesmas. Kalau yang sakit, biasanya yang datang ngeluhnya demam atau sakit kepala. Ya saya beri aja paracetamol. Kalau gak sembuh juga dalam 3 hari langsung saya suruh ke puskesmas. Pokoknya kita bantu semampunya. Nah, kalau saya lagi gak ada di tempat, mungkin kader yang lain yang memberikan bantuan. Sampai saat ini saya masih senang melakukan kegiatan ini. Ya hanya sebatas inilah kemampuan yang saya miliki dan bisa berbagi dengan kawan-kawan”.

5 Anggota Pos UKK Sejahtera Mandiri

“Kebetulan Pos UUK di rumahnya ketua kader. Jadi langsunglah ditolong sama ketua. Karena ketua kami lebih tau dari pada anggota lain. Biasanya mereka datang mengeluh demam dan pegal-pegal. Kalau gak sembuh juga dalam 2 atau 3 hari kami suruh aja langsung ke puskesmas. Kadang-kadang diantar sama ketua. Melihat hal seperti ini kadang saya merasa senang kalau bisa menolong orang. Apalagi kalau sakitnya sembuk. Rasanya kita ada kepuasan tersendiri. Cuma itu masalahnya. Sampai sekarang saya belum pernah dapatkan pelatihan, jadi Cuma bisa melihat apa yang dikerjakan ketua peda pekerja yang sakit.

6 Ketua Pos UKK Sejahtera Mandiri

“Biasanya mereka langsung datang ke Pos UKK. Kemarin ada anggota yang mengeluh pusing, mual. Saya takutnya sakit maag. Cuma saya tanya, ada melakukan penyemprotan gak? Katanya ada. Langsung aja saya antarkan ke puskesmas. Ada juga yang ngeluh demam, saya kasih aja obat paracetamol. Kalau luka-luka kecil, paling kita bersihkan lalu oleskan betadin. Yang jelas kalau kami rasa gak sanggup ya saya kirim aja ke Puskesmas. Sebenarnya banyak manfaat yang saya rasakan menjadi kader ni mas. Sebelum memberikan pengobatan mereka juga mengajarkan supaya kita bertanya dulu apa yang dikeluhkan penderita. Jadi kita gak asal ngasih obat. Ya paling tidak untuk diri saya dan keluarga taulah sedikit-sedikit tentang pengobatan”.

Berdsarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa semua informan mengatakan program kuratif atau tindakan pertolongan pada kecelaan dan pengobatan dasar masih

dilakukan kader Pos UKK sampai sekarang. Upaya pertolongan atau tindakan pengobatan yang diberikan kader kepada pekerja yang mengalami sakit dilakukan sesuai dengan arahan dan bimbingan dari Puskesmas.

4.3.4. Pernyataan Informan tentang Peran Puskesmas Kampung Bugis dalam

Dokumen terkait