• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Studi Biologi Reproduksi Sebagai Dasar Pengelolaan Ketam Kelapa (Birgus latro) Di Pulau Yoi, Kec.P.Gebe, Maluku Utara adalah hasil karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Juli 2009 Yuyun Abubakar

YUYUN ABUBAKAR. Biology reproduction study as the basic of coconut crab (Birgus latro) management In Yoi island, at middle Halmahera district, North Mollucass. Advised by SULISTIONO and KADARWAN SOEWARDI.

Coconut crab is kind of crustase which the best suited to the land environment, and it is one of commodity that has high value and being protected. It is an animal in beach ecosystem which until this present is getting decreased population. It because of intensively catchment. The objective of this research were(1) to see the reproduction of coconut crab (2) to see the distribution deal with characteristic of the inhabitant suited to coconut crab (Birgus latro),. This research was conducted at Yoi island, at middle Halmahera, North Mollucass, during 12 months, from January until Desember 2008. samples of coconut crab collected using hands with coconut as feed. This study learned about the indicators of physically, chemistry and biology factor. They were soil temperature, air temperature, dampness air, pH, soil texture, C-organic, gonad mature, closing area. Aspects which studied about gonad maturity were gonad weight, gonad maturity level/tingkat kematangan gonad (TKG), gonad maturity index , fecundity and egg diameter. Sex ratio during this research was 1:1. Chi square value at 0,05 shows that sex ratio is balance. Relation value between length (CP+r) with weight of male coconut crab W= 0,006(CP+r) 2,531 and R2 = 0,877. and the female W = 0,046(CP+r)2,030dengan R2 = 0,675. Condition factor of male and female crab has the highest value at September until Desember. Spawn process of female crab keeps on going. Gonad maturity index of male crab has the top of spawn at September. And female at Desember. Fecundity between 17.698– 143.210 eggs. Egg diameter at TKG III between 0,010-0,085 mm and TKG IV approximately between 0,012-0,095 mm. Spawn type of this crab was total spawner. This is total eggs being out from its body. Analysis of correlation between gonad maturity with habitat characteristic shows that there were correlation between air temperature, air and soil humidity, with coconut crab gonad maturity.

RINGKASAN

YUYUN ABUBAKAR. Studi Biologi Reproduksi Sebagai Dasar Ketam Kelapa (Birgus latro) Di Pulau Yoi, Kec.P.Gebe, Maluku Utara. Dibimbing oleh SULISTIONO dan KADARWAN SOEWARDI.

Birgus latro (LINNAEUS, 1767) lebih dikenal dengan nama ketam kelapa atau Ketam kenari adalah jenis krustasea yang paling sukses beradaptasi dengan lingkungan darat dan merupakan salah satu komoditi yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Nilai ekonomi yang begitu penting karena memiliki potensi sebagai komoditi ekspor. Ketam kelapa merupakan hewan ekosistem pantai yang saat ini mengalami ancaman penurunan populasi. Ketam ini dilindungi oleh pemerintah melalui surat keputusan Menteri Kehutanan dengan SK Menhut No.12/KPTS- II/Um/1987.

Kepentingan pelestariaan ketam kelapa pada alam asli dan desakan permintaan konsumen akan semakin nyata dimasa akan datang. Kesetimbangan antara permintaan dan suplai akan meningkatkan tekanan terhadap populasi di alam. Pembukaan hutan pesisir yang merupakan habitat ketam kelapa untuk berbagai kepentingan, diduga telah ikut mengurangi sumber makanan alami dilingkungannya. Dengan berbagai kepentingan diatas, maka perlu dilakukan suatu penelitian biologi reproduksi sebagai dasar pengelolaan ketam kelapa (birgus latro) di lingkungan asli dan untuk melakukan domestikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biologi reproduksi ketam kelapa (Birgus latro). Manfaat penelitian diharapkan dapat dijadikan informasi tentang biologi dan habitat ketam kelapa (Birgus latro) bagi upaya pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ketam kelapa terutama dalam upaya konservasi dan domestikasi dengan tujuan restocking serta sebagai data awal bagi usaha budidaya sehingga keberadaan di alam dapat dilestarikan (tidak sampai punah) di masa mendatang.

Pelaksanaan penelitian untuk pengumpulan data terdiri dari 2 tahap, yaitu penelitian dilapangan dan pengamatan serta analisis di laboratorium. Karakristik fisika kimia habitat sebagai data penunjang penelitian diukur dan diamati. Pengamatan dan pengukuran parameter dilakukan di insitu, bersamaan dengan waktu pengambilan contoh. Sedangkan koleksi ketam kelapa contoh dilakukan pada 2 bulan sekali dengan penangkapan menggunakan secara langsung tangan oleh nelayan. Penangkapan dilakukan pada malam hari berdasarkan lokasi pengamatan. Dari hasil penangkapan dilakukan identifikasi jenis kelamin dan pengukuran panjang (CP+r) dan berat tubuh. kemudian preservasi menggunakan larutan parraform 10%, sampel kemudian dianalisis di laboratorium. Pengamatan aspek reproduksi seperti penentuan tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas dan pola sebaran diameter telur.

pada uji Chi-Square pada taraf nyata 0,05 diperoleh bahwa rasio kelamin menunjukkan adanya seimbangan. Pada hubungan panjang (CP+r) dengan berat tubuh pada ketam jantan dan betina pada waktu pengamatan memiliki pola pertumbuhan allometrik yaitu pertambahan (CP+r) lebih cepat dibandingkan pertambahan berat tubuh dan lokasi pengamatan diperoleh pola pertumbuhaan allometrik kecuali pada ketam jantan di lokasi Selatan, utara dan barat yang memiliki pola pertumbuhan isometrik yaitu pertambahan berat lebih cepat dibandingkan pertambahan panjang (CP+r). Faktor kondisi ketam kelapa memiliki nilai terbesar pada September dan Desember dan pada lokasi pengamatan terbesar di stasiun telaga dan timur. Ketam kelapa (Birgus latro) dapat memijah pada bulan September sampai Desember. Ukuran pertama kali matang gonad ketam kelapa jantan pada selang ukuran 60-69 mm dan betina 50-59 mm. Indeks kematangan gonad ketam kelapa jantan mencapai puncak pada bulan September dan betina pada bulan Desember. Fekunditas berkisar 17.698 – 143.210 butir telur. Diameter telur pada TKG III adalah kisaran terbesar 0,052 – 0,054 dan TKG IV kisaran terbesar 0,052 – 0,054 mm dan 0,058 – 0,060 mm. Ketam kelapa memilki tipe pemijahan total spawner yaitu telur seluruhnya dikeluarkan dari tubuh. Pengelolaan ketam kelapa yaitu dilakukan penutupan area penangkapan pada musim pemijahan, pembatasan ukuran penangkapan, melakukan kegiatan penangkaran dan domestikasi di Pulau Yoi, Kec.p.Gebe, Maluku Utara.

               

@Hak cipta milik IPB, tahun 2009

Hak cipta dilindungi Undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB 2. Dilarang menggunakan atau memperbanyak sebagian atau seluruh

PENGELOLAAN KETAM KELAPA (Birgus latro) DI PULAU

YOI, KECAMATAN P. GEBE, MALUKU UTARA

YUYUN ABUBAKAR

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister sains pada

Departemen Perikanan dan Ilmu Kelautan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu Perairan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Januari Sampai Desember 2009 dengan judul ‘’Studi Biologi Reproduksi Sebagai Dasar Pengelolaan Ketam kelapa (Birgus latro) Di Pulau Yoi, Kec.P.Gebe, Maluku Utara’’

Terima kasih penulis ucapkan kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Sulistiono, M.Sc sebagai Ketua Komisi Pembimbing

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Kadarwan Soewardi sebagai Anggota Komisi Pembimbing 3. Bapak Dr. Ir. Ridwan Affandi sebagai dosen penguji luar komisi.

4. Bapak Drs. H. Sidik D. Siokona, M.pd sebagai Ketua Yayasan STIKIP Kieraha.

5. PT. Aneka Tambang Tbk di Jakarta yang telah memberikan bantuan dana dalam penelitian ini.

6. Ayahanda Abubakar Aba dan Ibunda Asha Anto tercinta beserta Adik-adik Suriyanti Abubakar, Murdiyono Abubakar dan Atman Anwar serta keluarga besar serta Fauzi Hamisi, atas doa dan dorongan semangat selama penulis menyelesaikan studi.

7. Teman-teman di Program Studi Ilmu Perairan, Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 8. Teman-teman Forum Pascasarjana Maluku Utara (FPMU).

9. Masyarakat pulau Yoi yang telah membantu penelitian ini.

10. Serta semua pihak yang telah memberikan masukan dan saran sampai terselesainya penulisan tesis ini.

Akhirnya kata penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini belum mencapai kesempurnaan, oleh karena itu semua saran, masukan dan kritik yang sifatnya untuk perbaikan penulisan ini, penulis terima dengan tangan terbuka.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat

Bogor, Juli 2009

Penulis dilahirkan di Ternate, Maluku Utara pada tanggal 01 Januari 1983 dan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, dari ayah Abubakar Aba dan Ibu Asha Anto.

Penulis selesaikan pendidikan dasar SD Inpres Togafo Ternate 1995. Selanjutnya penulis melanjutkan pada pendidikan menengah di SLTP Neg 1 Ternate dan lulus pada tahun 1998 dan melanjutkan pendidikan menengah atas pada SMU Neg 4 ternate dan selesai pada tahun 2001. Pada tahun yang sama penulis diterima sebagai mahasiswa Perikanan dan Ilmu Kelautan Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan Universitas khairun Ternate dan menyelesaikan pada tahun 2005.

Pada tahun 2006, penulis mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan pascasarjana di Institut Pertanian Bogor, Program Studi Ilmu Perairan.

DAFTAR ISI

Dokumen terkait