• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.6 Hasil Analisis Data Hipotesis Pertama

5.6.1 Persamaan Regresi

Pengujian hipotesis dapat dilakukan setelah diadakan pengujian asumsi klasik. Pengujian hipotesis kedua ini menggunakan analisa regresi linear berganda, dengan cara menguji apakah arus kas operasi, arus kas pendanaan, laba kotor, ukuran perusahaan, debt to equity ratio, net profit margin, price to book value, economic value added, dan return on asset berpengaruh terhadap return saham baik secara simultan maupun parsial. Pengaruh yang ditimbulkan ini terlihat pada Tabel 5.16 berikut ini :

Tabel 5.16 Hasil Analisis Regresi Hipotesis Pertama

Model a. Dependent Variable: Return Saham

Sumber : Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah)

Informasi yang ditampilkan pada Tabel 5.16 adalah persamaan regresi berganda antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) yang dapat diformulasikan dalam bentuk persamaan berikut ini :

Return Saham = 11,525 - 0,260 LN_AKO + 0,144 LN_AKP + 0,582 LN_LK -

8,430 LN_UP - 0,369 LN_DER + 3,100 NPM + 0,293 LN_PBV + 0,095 LN_EVA - 0,786 LN_ROA

Dari persamaan regresi berganda diatas, terlihat adanya faktor nilai konstanta sebesar 11,525 yang menunjukkan bahwa apabila semua variabel independen arus kas operasi, arus kas pendanaan, laba kotor, ukuran perusahaan, debt to equity ratio, net profit margin, price to book value, economic value added, dan return on asset diasumsikan bernilai nol, maka nilai dari return saham adalah sebesar 11,525. Koefisien b1 sebesar -0,260 menunjukkan kenaikan arus kas operasi sebesar 1% akan diikuti dengan penurunan return saham sebesar 26 % dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol. Koefisien b2

sebesar 0,144 menunjukkan kenaikan arus kas pendanaan sebesar 1% akan diikuti dengan kenaikan return saham sebesar 14,4% dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol. Koefisien b3 sebesar 0,582 menunjukkan kenaikan laba kotor sebesar 1%

akan diikuti dengan kenaikan return saham sebesar 58,2% dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol. Koefisien b4 sebesar -8,430 menunjukkan kenaikan ukuran perusahaan sebesar 1% akan diikuti dengan penurunan return saham sebesar 843 % dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol.

Koefisien b5 sebesar -0,369 menunjukkan kenaikan debt to equity ratio sebesar 1%

akan diikuti dengan penurunan return saham sebesar 36,9 % dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol. Koefisien b6 sebesar 3,1

menunjukkan kenaikan net profit margin sebesar 1% akan diikuti dengan kenaikan return saham sebesar 310 % dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol. Koefisien b7 sebesar -0,293 menunjukkan kenaikan price to

dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol. Koefisien b8

sebesar 0,095 menunjukkan kenaikan economic value added sebesar 1% akan diikuti dengan kenaikan return saham sebesar 9,5 % dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol. Koefisien b9 sebesar -0,786 menunjukkan kenaikan return on asset sebesar 1% akan diikuti dengan penurunan return saham sebesar 78,6 % dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol.

Kondisi ini mengartikan bahwa arus kas pendanaan, laba kotor, net profit margin, price to book value dan economic value added menunjukkan hubungan yang searah atau positif dengan return saham, dimana setiap kenaikan variabel independen ini akan menyebabkan kenaikan return saham dan sebaliknya apabila terjadi penurunan pada arus kas operasi, ukuran perusahaan, debt to equity ratio, dan return on asset maka akan langsung menyebabkan return saham menurun.

Variabel arus kas operasi, ukuran perusahaan, debt to equity ratio, dan return on asset menunjukkan hubungan yang berbalik arah atau negatif dengan return saham.

5.7.2 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan dengan uji F dan secara parsial dengan uji t.

Hasil pengujian statistik F (uji simultan) pada variabel arus kas operasi, arus kas pendanaan, laba kotor, ukuran perusahaan, debt to equity ratio, net profit margin, price to book value, economic value added, dan return on asset terhadap return saham diperoleh hasil sebagai berikut pada Tabel 5.17.

Tabel 5.17 Hasil Regresi Uji F

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 19,403 9 2,156 4,270 ,002a

Residual 11,612 23 ,505

Total 31,015 32

a. Predictors: (Constant), LN_ROA, LN_AKO, LN_UP, LN_DER, LN_PBV, LN_EVA, NPM, LN_AKP, LN_LK

b. Dependent Variable: Return Saham

Sumber : Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah)

Dari Tabel 5.17 diperoleh nilai Fhitung sebesar 4,270 sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan α = 5% dengan df1 = k-1 = 8 dan df2 = n-k = 33-9 = 24 adalah sebesar 2,36 dengan tingkat signifikansi 0,002. Dengan demikian dapat disimpulkan, sig = 0,002 < α = 0,05 yang berarti hipotesis diterima, yang menyatakan arus kas operasi, arus kas pendanaan, laba kotor, ukuran perusahaan, debt to equity ratio, net profit margin, price to book value, economic value added, dan return on asset secara simultan berpengaruh terhadap return saham.

Pengujian pengaruh secara parsial dilakukan dengan uji statistik t. Uji statistik dilakukan untuk menguji pengaruh variabel arus kas operasi, arus kas pendanaan, laba kotor, ukuran perusahaan, debt to equity ratio, net profit margin, price to book value, economic value added, dan return on asset terhadap return saham secara parsial dengan hasil pengujian terlihat pada Tabel 5.18 berikut ini :

Tabel 5.18 Hasil Regresi Uji t

Sumber : Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah)

Kriteria pengambilan keputusan menggunakan taraf nyata 5% untuk diuji dua arah (α/2 = 0,05/2 = 0,025) dengan derajat bebas (df) = n-k =33-9 = 24. Nilai t tabel dengan taraf nyata α/2 = 0,025 dan df = 24 adalah 2,0639.

Berdasarkan hasil pengujian Tabel 5.18, maka secara parsial pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Variabel arus kas operasi mempunyai nilai thitung = -2,928 yang lebih kecil dari ttabel (-2,0639) dengan tingkat signifikansi 0,008 yang lebih kecil dari α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel arus kas operasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham perusahaan barang-barang-barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011.

2. Variabel arus kas pendanaan mempunyai nilai thitung = 0,968 yang lebih kecil dari ttabel (2,0639) dengan tingkat signifikansi 0,343 yang lebih besar dari α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel arus kas pendanaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham perusahaan barang-barang-barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011.

3. Variabel laba kotor mempunyai nilai thitung = 2,221 yang lebih besar dari ttabel (2,0639) dengan tingkat signifikansi 0,037 yang lebih kecil dari α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel laba kotor berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan barang-barang-barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011.

4. Variabel ukuran perusahaan mempunyai nilai thitung = -1,214 yang lebih besar dari ttabel (-2,0639) dengan tingkat signifikansi 0,237 yang lebih besar dari α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham perusahaan barang-barang-barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011.

5. Variabel DER mempunyai nilai thitung = -1,549 yang lebih besar dari ttabel (-2,0639) dengan tingkat signifikansi 0,135 yang lebih besar dari α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel DER tidak berpengaruh berpengaruh negatif dan tidak signifikan signifikan terhadap return saham perusahaan barang-barang-barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011.

6. Variabel NPM mempunyai nilai thitung = 0,784 yang lebih kecil dari ttabel (-2,0639) dengan tingkat signifikansi 0,441 yang lebih besar dari α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel NPM berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham perusahaan barang-barang-barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011.

7. Variabel PBV mempunyai nilai thitung = 1,106 yang lebih kecil dari ttabel

(2,0639) dengan tingkat signifikansi 0,280 yang lebih besar dari α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel PBV berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham perusahaan barang-barang-barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011.

8. Variabel EVA mempunyai nilai thitung = 0,787 yang lebih kecil dari ttabel (-2,0639) dengan tingkat signifikansi 0,439 yang lebih besar dari α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel EVA berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham perusahaan barang-barang-barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011.

9. Variabel ROA mempunyai nilai thitung = -2,494 yang lebih kecil dari ttabel (-2,0639) dengan tingkat signifikansi 0,020 yang lebih kecil dari α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ROA berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham perusahaan barang-barang-barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011.

Untuk meyakinkan hubungan atau tingkat kekuatan hubungan antar variabel dapat dilihat pada uji koefisien determinasi pada Tabel 5.19

Tabel 5.19 Koefisien Determinasi Hipotesis Kedua

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,791a ,626 ,479 ,7105540

a. Predictors: (Constant), LN_ROA, LN_AKO, LN_UP, LN_DER, LN_PBV, LN_EVA, NPM, LN_AKP, LN_LK

Sumber : Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah)

Tabel 5.19 memperlihatkan bahwa nilai Adjust R2 sebesar 0,479 atau sebesar 47,9 % yang berarti bahwa persentase pengaruh variabel independen terhadap return saham sebesar nilai koefisien determinasi yaitu 47,9 %, sedangkan sisanya 52,1% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Nilai R merupakan koefisien korelasi, dengan nilai 0,626 atau 62,6 % menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara variabel independen arus kas operasi, arus kas pendanaan, laba kotor, ukuran perusahaan, debt to equity ratio, net profit margin, price to book value, economic value added, dan return on asset dengan variabel dependen yaitu return saham adalah kuat karena diatas 50%.

Dokumen terkait