• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rm Rumah makan

HASIL PENELITIAN

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Persebaran Penerima BLT

Satuan penerima BLT adalah kepala keluarga (KK), oleh sebab itu sebelum membahas persebaran penerima BLT akan dibahas persebaran KK di Kecamatan Gatak. KK adalah laki-laki atau perempuan yang berstatus kawin, atau janda/duda yang menjadi kepala (bertanggungjawab) terhadap keluarga. Anggota keluarga terdiri dari istri/suami dan anak-anak. Untuk mengetahui persebaran kepala keluarga dapat dilihat pada Tabel 12.

Dari Tabel 12 dapat diketahui jumlah KK di Kecamatan Gatak terdapat 12.898 KK. Jumlah KK terbanyak terdapat di Desa Trangsan yaitu 1.909 KK (14,80 %). Sedangkan jumlah kepala keluarga terendah terdapat di Desa Klaseman yaitu 440 KK (3,41 %).

commit to user

Tabel 12. Jumlah Kepala Keluarga Kecamatan Gatak Tahun 2007

KK % 1 Sanggung 629 4,88 2 Kagokan 557 4,32 3 Blimbing 1.465 11,36 4 Krajan 1.313 10,18 5 Geneng 947 7,34 6 Jati 676 5,24 7 Trosemi 731 5,67 8 Luwang 890 6,90 9 Klaseman 440 3,41 10 Tempel 479 3,71 11 Sraten 864 6,70 12 Wironanggan 1.025 7,95 13 Trangsan 1.909 14,80 14 Mayang 973 7,54 Jumlah 12.898 100,00 Jumlah No Desa

Sumber : Kecamatan Gatak Dalam Angka Tahun 2007

Jumlah KK di Kecamatan Gatak cukup bervariasi, untuk memudahkan dalam membuat peta, jumlah persebaran KK dikelompokkan menjadi 5 kelas dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan: i = Kelas Interval

commit to user

Diketahui :

Batas Atas = 1.909

Batas bawah = 440

Jumlah Kelas = 5

Kelas interval adalah:

Dari perhitungan penentuan kelas interval di atas, maka pembagian kelas jumlah KK dapat di lihat seperti berikut ini:

Sangat rendah, yaitu apabila jumlah KK antara 440 KK – 733 KK Rendah, yaitu apabila jumlah KK antara 734 KK – 1.027 KK Sedang, yaitu apabila jumlah KK antara 1.028 KK – 1.321 KK Tinggi, yaitu apabila jumlah KK antara 1.322 KK – 1.615 KK Sangat tinggi, yaitu apabila jumlah KK antara 1.616 KK – 1.909 KK Setelah terbagi ke dalam 5 kelas maka jumlah KK dapat ditampilkan dalam Peta 7

Dari Peta 7 dapat diketahui jumlah KK yang termasuk dalam kelas sangat rendah adalah Desa Klaseman, Desa Tempel, Desa Sanggung, Desa Kagokan, Desa Jati, dan Desa Trosemi. Desa Sraten, Desa Luwang, Desa Geneng, Desa Wironanggan, dan Desa Mayang termasuk dalam kelas rendah. Desa yang termasuk dalam kelas sedang adalah Desa Krajan, dan Desa Blimbing termasuk dalam kelas tinggi. Sedangkan Desa Trangsan termasuk dalam kelas sangat tinggi. Jumlah KK di Kecamatan Gatak dipengaruhi oleh luas dan jumlah penduduk yang dimiliki oleh desa setempat.

commit to user

Dalam kaitannya dengan program BLT, jumlah KK yang ada di Kecamatan Gatak terbagi dalam KK yang menerima BLT dan KK yang tidak menerima BLT. Pada tahun 2008 di Kecamatan Gatak terdapat 3.927 KK penerima BLT yang tersebar kedalam 14 Desa. Berikut ini adalah jumlah penerima BLT yang tersaji dalam Tabel 13.

Tabel 13. Jumlah KK Penerima BLT di Kecamatan Gatak Tahun 2008

KK % 1 Sanggung 221 5,63 2 Kagokan 191 4,86 3 Blimbing 419 10,67 4 Krajan 325 8,28 5 Geneng 216 5,50 6 Jati 202 5,14 7 Trosemi 242 6,16 8 Luwang 379 9,65 9 Klaseman 239 6,09 10 Tempel 236 6,01 11 Sraten 236 6,01 12 Wironanggan 412 10,49 13 Trangsan 458 11,66 14 Mayang 151 3,85 3.927 100,00 Jumlah Penerima BLT No Desa

Dari Tabel di atas dapat diketahui jumlah penerima BLT tertinggi

Dari Tabel 13 dapat diketahui bahwa penerima BLT tertinggi adalah Desa Trangsan yaitu sebesar 458 KK. Sedangkan penerima BLT terendah adalah Desa Mayang. Jumlah penerima BLT pada setiap desa mencerminkan banyaknya

commit to user

jumlah KK miskin yang ada di desa tersebut. Jumlah KK miskin di setiap desa tidak dapat hitung berdasarkan luas desa tetapi berdasarkan kelas sosial ekonomi KK.

Jumlah penerima BLT di Kecamatan Gatak pada setiap desa sangat bervariasi. Data harus dibagi dalam 5 kelas untuk penentuan klasifikasi jumlah penerima BLT, dalam menentukan ukuran kelas interval jumlah penerima BLT menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan: i = Kelas Interval Diketahui : Batas Atas = 458 Batas bawah = 151 Jumlah Kelas = 5 Kelas interval adalah:

Dari hasil penghitungan di atas maka pembagian kelas penerima BLT adalah sebagai berikut:

Sangat rendah, yaitu apabila jumlah penerima BLT antara 151 – 212 KK.

Rendah, yaitu apabila jumlah penerima BLT antara 213 – 273 KK. Sedang, yaitu apabila jumlah penerima BLT antara 274 – 335 KK. Tinggi, yaitu apabila jumlah penerima BLT antara 336 – 396 KK. Sangat Tinggi, yaitu apabila jumlah penerima BLT antara 397– 458 KK.

Untuk mengetahui persebaran penerima BLT di Kecamatan Gatak tahun 2008 dapat dilihat pada Peta 8.

commit to user

Dari Peta persebaran penerima BLT (Peta 8) dapat diketahui bahwa persebaran jumlah penerima BLT terendah terdapat di Desa Kagokan, Desa Jati, dan Desa Mayang. Jumlah penerima BLT yang rendah terdapat di Desa Sanggung, Desa Tempel, Desa Sraten, dan Desa Geneng, Desa Klaseman, Desa Trosemi termasuk dalam kategori rendah. Desa Krajan termasuk dalam kategori sedang dan Desa Desa Luwang termasuk dalam kategori Tinggi. Sedangkan Desa Wironanggan, Desa Blimbing, dan Desa Trangsan termasuk dalam kategori sangat tinggi.

Dari uraian di atas diketahui bahwa setiap desa mempunyai jumlah penerima BLT yang berbeda. Perbedaan jumlah penerima BLT di setiap desa disebabkan oleh perbedaan jumlah keluarga sangat miskin, miskin, dan hampir miskin. Keberadaan keluarga miskin sangat dipengaruhi oleh jumlah pendapatan yang diperoleh oleh keluarga tersebut. Jenis matapencaharian dan jam kerja berpengarruh langsung kepada jumlah pendapatan penduduk. Penduduk yang berprofesi sebagai buruh tani tentunya tidak akan mempunyai pendapatan yang lebih besar daripada karyawan swasta atau PNS. Hal ini disebabkan karena penghargaan untuk tenaga buruh yang lebih kecil dan jam kerja yang tidak menentu. Selain itu, tingkat pendidikan penduduk, dan jumlah anggota keluarga menjadi pemicu kemiskinan di Kecamatan Gatak. Pendidikan dapat meningkatkan kualitas hidup penduduk. Jumlah anggota keluarga dapat menjadi pemicu kemiskinan karena jumlah anggota keluarga yang besar tentunya memperbesar beban keluarga. Misalnya, pendapatan dalam 1 hari yang seharusnya cukup untuk 4 orang tetapi karena jumlah anggota keluarga 6 orang maka pendapatan tersebut menjadi kurang dan akhirnya menyebabkan kemiskinan.

Untuk mengetahui perbandingan antara jumlah KK dan penerima BLT, maka dibuat Peta Perbandingan Jumlah Kepala Keluarga dan Penerima BLT di Kecamatan Gatak tahun 2008. Peta tersebut diperoleh dengan cara meng-overlay Peta Persebaran Kepala Keluarga di Kecamatan Gatak Tahun 2008 dan Peta Persebaran Penerima BLT di Kecamatan Gatak Tahun 2008. Alur pembuatan Peta dapat dilihat pada Gambar 3.

commit to user

Berikut ini adalah hasil dari overlay di atas (Peta 9).

Gambar 3. Alur pembuatan Peta Perbandingan Jumlah Penerima BLT dan Tidak Menerima BLT Kecamatan Gatak Tahun 2008

Peta Persebaran Kepala Keluarga Kecamatan Gatak Tahun 2008

Peta Persebaran Penerima BLT

Kecamatan Gatak Tahun 2008

commit to user

Dari Peta 9 diketahui terdapat 9 kategori (variasi ) antara jumlah KK dan penerima BLT. Variasi tersebut menjelaskan bahwa jumlah KK yang besar pada suatu desa tidak selalu berbanding lurus dengan jumlah penerima BLT. Hanya 6 Desa yang berbanding lurus antara jumlah KK dan Penerima BLT.

Berikut ini adalah 9 kategori (variasi) hasil overlay Peta Persebaran Jumlah Kepala Keluarga Kecamatan Gatak Tahun 2008 dan Peta Persebaran Penerima BLT Kecamatan Gatak Tahun 2008 yang tersaji dalam Tabel 14.

Tabel 14. Perbandingan Jumlah KK dan Penerima BLT di Kecamatan Gatak Tahun 2008

No Kategori Desa Jumlah Desa

1 Jumlah KK Sangat Rendah dan

Penerima BLT Sangat Rendah Kagokan, Jati 2 2 Jumlah KK Sangat Rendah dan

Penerima BLT Rendah

Sanggung, Tempel,

Klaseman, Trosemi 4 3 Jumlah KK Rendah dan Penerima

BLT Sangat Rendah Mayang 1

4 Jumlah KK Rendah dan Penerima

BLT Rendah Sraten, Geneng 2

5 Jumlah KK Rendah dan Penerima

BLT Tinggi Luwang 1

6 Jumlah KK Rendah dan Penerima

BLT Sangat Tinggi Wironanggan 1

7 Jumlah KK Sedang dan Penerima

BLT Sedang Krajan 1

8 Jumlah KK Tinggi dan Penerima

BLT Sangat Tinggi Blimbing 1

9 Jumlah KK Sangat Tinggi dan

Penerima BLT Sangat Tinggi Trangsan 1

14 Sumber : Peta Perbandingan Jumlah KK dan Penerima BLT Kecamatan Gatak Tahun 2007

commit to user

Variasi perbandingan jumlah KK dan penerima BLT di atas disebabkan karena perbedaan luas, jumlah penduduk, dan jumlah penduduk miskin yang berbeda pada setiap desa. Tetapi, dalam pelaksanaan penyaluran BLT ada indikasi bahwa banyak penduduk yang memiskinkan diri agar memperoleh BLT. Selain itu, banyak terjadi kesalahan pada waktu pendataan penerima BLT tahun 2005. Menurut sumber yang dapat dipercaya, beberapa kesalahan tersebut disebabkan karena penguasaan petugas pendataan yang kurang dan sebagian lagi adalah pelanggaran prosedur pendataan.

Dokumen terkait