• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aquarium II Air Tawar + Air

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6. Persen Penurunan/ Peningkatan Kadar Natrium (Na)

% Penurunan /Peningkatan Kadar Natrium (Na) =

[

] [

]

[

0

]

0 − − − − ke hari ke hari n ke hari x 100% Pada 0 − 10 hari

Untuk air tawar

= 300 %

Dengan cara yang sama diperoleh data kadar Natrium (Na) seperti pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.14 Kadar Natrium (Na) dari 0 − 50 hari Jumlah Hari

Kadar Natrium (ppm) Air Tawar Air tawar + Air Laut

1:1

Air tawar + Air Laut 2:1 0 hari 6 4202 2734 10 hari 24 4400 2467 20 hari 47 4712 2747 30 hari 16 4587 2840 40 hari 31 5755 4049 50 hari 70 5237 3568

Tabel 4.15 Persen Pertambahan Kadar Natrium (Na)

Jumlah Hari

% Natrium (Na) Air Tawar Air tawar + Air Laut

1:1

Air tawar + Air Laut 2:1 0 − 10 hari + 300 % + 4,71 % − 9,76 % 10 − 20 hari + 683,33 % + 12,13 % + 0,47 % 20 − 30 hari + 166,66 % + 9,16 % + 3,87 % 30 − 40 hari + 416,66 % + 36,95 % + 48,09 % 40 − 50 hari + 1066,66 % + 24,63 % + 30,50 % 4.7. Perhitungan pH air

Tabel 4.16 Data Pengukuran pH Hari

ke-

Air Tawar Air Tawar + Air Laut (1:1)

Air Tawar + Air Laut (2:1) 0 7,943 7,924 7,940 10 8,176 7,029 7,776 20 7,309 7,206 7,275 30 6,770 7,290 7,340 40 6,810 6,830 6,540 50 6,910 6,380 6,830

4.8. Pembahasan

Dari hasil analisis yang sudah di lakukan pada pembudidayaan ikan nila di peroleh bahwa :

pH mempengaruhi toksinitas suatu senyawa kimia, yang menggambarkan konsentrasi ion Hidrogen, dan pada penelitian ini harga pH antara 6,5 − 8,1 yang mana sesuai untuk pembudidayaan ikan nila.

pH

Zat besi merupakan unsur mineral mikro yang paling banyak terdapat dalam tubuh ikan dan manusia. Fungsi dan peranan zat besi dalam tubuh ikan antara lain adalah: unsur yang sangat penting dalam pigmen darah (hemoglobin dan myoglobin). Terlihat dalam pengangkutan oksigen dalam darah dan urat daging (otot) serta pemindahan/transfer elektron dalam tubuh. Unsur yang sangat penting dari variasi sistem enzim yang meliputi enzim katalase, enzim peroksidase, enzim xantin oksidase, enzim aldehyde oxidase dan enzim succinic dehydronase. Ikan dapat menyerap zat besi terlarut dari air melalui insang, sirip dan kulit. Zat besi dalam bentuk tereduksi, ion fero (Fe

Besi (fe)

++

Senyawa besi pada umumnya bersifat sukar larut dan banyak terdapat dalam air permukaan. Sifat kimia perairan dari besi adalah sifat redoks pembentukan kompleks dan metabolisme oleh mikro organisme.

) lebih mudah diserap karena lebih mudah larut dalam cairan-cairan pencernaan.

Pada penelitian ini dari 0 hari − 50 hari terjadi pertambahan kadar besi, pada air tawar persen pertambahan besi dari -59,9% menjadi +51,7%. Pada air tawar + air laut dengan perbandingan volume 1:1 persen pertambahan besi dari +207,8 % menjadi +1314,3 % . Pada air tawar + air laut dengan perbandingan volume 2:1 persen pertambahan besi dari −24,7 % menjadi +644,6 %.

Pertambahan kadar besi (Fe) disebabkan adanya besi dalam pakan ikan yaitu 0,04 %. Pemberian pakan perhari bertambah tiap 10 hari karena pemberian pakan sesuai dengan berat ikan.

Peranan dan fungsi kalsium di dalam tubuh antara lain adalah sebagai komponen utama pembentuk tulang, gigi, kulit, serta sisik dan memelihara ketegaran kerangka tubuh, mengentalkan darah, sebagai “intracelullar regulator” atau

messenger yaitu membantu regulasi aktivitas otot kerangka, jantung dan jaringan

lainnya, kontraksi dan relaksasi otot, membantu penyerapan vitamin B12, menjaga kesimbangan osmotik. Pengambilan kalsium dari perairan oleh ikan digunakan atas dasar untuk kegiatan stuktural. Transpor Ca dari air oleh aliran darah ke jaringan tulang dan kulit berlangsung secara cepat. Jumlah lemak dalam pakan sangat berpengaruh dalam penyerapan Ca oleh usus. Pada kondisi abnormal, yaitu penyerapan lemak terganggu maka Ca pun akan sedikit yang diserap. Hal ini dikarenakan asam lemak yang tidak diserap akan berikatan dengan Ca dan akan terbuang dalam feses. Kandungan Ca dalam perairan sangat diperlukan untuk kehidupan kita. Kandungan Ca dalam pakan ikan sangat sulit untuk diterapkan secara pasti. Sebagai contoh, pada ikan rainbowtrout dengan bobot awal 1,2 g, antara ikan yang diberi Ca 0,3 g/kg dengan 3,4 g/kg ternyata tidak menunjukkan adanya perbedaan dalam pertumbuhannya yang dipelihara pada perairan dengan kandungan Ca 20-30 mg/L (Ogio, et al., 1978).

Kalsium (Ca)

Secara umum dari kation-kation yang di temukan dalam banyak ekosistem air tawar, kalsium mempunyai konsentrasi yang tinggi. Kalsium adalah unsur kimia yang memegang peranan penting dalam banyak proses geokimia. Mineral merupakan sumber primer ion kalsium dalam air. Air yang mengandung karbondioksida tinggi mudah melarutkan kalsium dari mineral-mineral karbonatnya. Pada penelitian ini dari 0 – 50 hari pada air tawar persen pertambahan kalsium dari +169% menjadi +3334,3 %.

Pada air tawar + air laut dengan perbandingan volume = 1:1 persen pertambahan kalsium dari 339,7 % menjadi 714,3 % pada air tawar + air laut dengan perbandingan volume = 2:1. persen pertambahan kalsium dari +184 % menjadi +755,6%. Pertambahan kadar kalsium (Ca) disebabkan adanya kalsium dalam pakan ikan yaitu 1,98 %. Pemberian pakan perhari bertambah tiap 10 hari karena pemberian pakan sesuai dengan berat ikan.

Fungsi magnesium bagi ikan dan udang adalah sebagi komponen esensial dalam menjaga homeostasis intra dan ekstra seluler. Magnesium dalam tubuh diserap oleh usus halus dan hanya sedikit yang dieksresikan dan hampir seluruhnya diserap secara sempurna. Penyerapan magnesium dalam tubuh dipengaruhi oleh masuknya magnesium dalam usus, waktu singgah di usus, kecepatan penyerapan air, kadar kalsium fosfat dan laktosa dalam pakan, sumber magnesium, dan umur serta jenis ikan. Kandungan magnesium di dalam ikan jumlahnya relatif rendah dibandingkan dengan hewan darat. Sebagian besar magnesium, kurang lebih 65%, berada dalam kerangka ikan. Konsentrasi magnesium dalam perairan ikan tawar sering tidak mencukupi untuk kebutuhan metabolisme ikan, oleh karena itu pemberian mineral magnesium pada pakan untuk pemeliharan ikan tawar sangat penting. Rendahnya suplai magnesium dalam pakan dapat mengakibatkan nafsu makan berkurang, pertumbuhan dan aktivitas ikan berkurang kandungan Ca dan Mg dalam tubuh dan vertebrata akan berkurang.

Magnesium(Mg)

Pada umumnya konsentrasi magnesium dalam air tawar lebih kecil dibandingkan kalsium. Telah di teliti bahwa di lautan magnesium dalam bentuk larutan lebih lama dari kalsium. Hal ini disebabkan senyawa Mg2+ mengendap lebih lambat dibandingkan senyawa Ca2+

Pada penelitan ini dari 0 hari − 50 hari , pada air tawar persen pertambahan magnesium dari +3085,6 % menjadi +28030 %. Pada air tawar + air laut dengan perbandingan volume 1:1 persen pertambahan magnesium dari +22,3 % menjadi

+1345,3 % .Pada air tawar + air laut dengan perbandingan volume 2:1 persen pertambahan magnesium dari +19,7% menjadi +281,6%. Pertambahan kadar magnesium (Mg) disebabkan adanya magnesium dalam pakan ikan yaitu 0,22 %. Pemberian pakan bertambah tiap 10 hari karena pemberian pakan sesuai dengan berat ikan.

Klorin berperan besar dalam aktivitas osmoregulasi. Pertukaran klorin sebagian besar terjadi pada insang. Pada ikan tawar pengambilan klorin terjadi pada kondisi medium yang hipotonik, dengan cara memompa NaCl melalui insangnya dan pengeluaran klorin dilakukan dalam bentuk urin. Pada ikan air laut pengambilan klorin dilakukan dengan cara melakukan banyak minum air laut sehingga klorin secara difusi ikut masuk ke dalam tubuh ikan. Selain itu ikan air laut biasanya melakukan dengan cara memompa melalui insang epithelium pada kondisi medium hipertonik. Dalam kondisi normal klorin dikeluarkan dalam bentuk urin pada jumlah yang sedikit, namun pada kondisi sters ikan banyak mengeluarkan urin sehingga kehilangan NaCl yang cukup besar. Klorin keluar dari tubuh melalui urin dan sedikit melalui feses. Ketersediaan Cl di dalam air sangat menguntungkan untuk kehidupan ikan agar mempunyai toleransi terhadap perubahan suhu.

Klorida (Cl)

Senyawa klorida merupakan senyawa-senyawa umum yang terdapat dalam perairan alami. Senyawa-senyawa tersebut mengalami proses disosiasi dalam air membentuk ion-ionnya dari garam-garam klorida dalam air terdapat dalam keadaan mudah larut dan ion klorida secara umum tidak membentuk senyawa kompleks yang kuat dengan ion-ion logam.

Pada penelitian dari 0 − 50 hari pada air tawar persen pertambahan klorida dari +286,4 % menjadi +1059,4 %. Pada air tawar + air laut dengan perbandingan volume 1:1 persen pertambahan klorida dari -0,5 % menjadi -7,0 %. Pada air tawar + air laut dengan perbandingan volume 2:1 persen pertambahan klorida dari -1,9 %

menjadi +2,6%. Adanya pertambahan klorida disebabkan adanya klor dalam pakan ikan yaitu 0,08 %.

Ion natrium sama dengan ion klorida, bersosiasi dengan salinitas yang berlebihan yang dapat menyebabkan penurunan kualitas air yang cukup serius. Pada penelitian terjadi peningkatan kadar natrium baik pada air tawar maupun air campuran antara air laut dan air tawar. Pada penelitian dari 0 hari − 50 hari pada air tawar persen pertambahan natrium dari + 300 % menjadi + 1066,66 %. Pada air tawar + air laut dengan perbandingan volume 1:1 persen pertambahan natrium dari + 4,71 % menjadi + 26,63 % . Pada air tawar + air laut dengan perbandingaan volume 2:1 persen pertambahan natrium yaitu dari – 9,76 % menjadi + 30,50 %.

Nartium (Na)

Fungsi pakan buatan sebagai pembentuk warna tubuh ikan banyak dimanfaatkan dalam budi daya ikan hias. Namun demikian dalam budidaya ikan konsumsi dapat juga digunakan. Pakan yang digunakan untuk membentuk warna tubuh ikan tidak berbeda dengan pakan lainnya, kecuali adanya penambahan pigmen. Ikan yang diberi pakan yang mengandung pigmen akan memiliki warna tubuh lebih cemerlang. Ikan memiliki sel khusus penghasil pigmen, yaitu iridosit dan

kromatofor.Iridosit terdiri atas leukofor dan guanafor yang merupakan sel cermin

untuk memantulkan warna di luar tubuhnya. Kromatofor adalah sel-sel yang mengandung pigmen, diantaranya melanofor yang mengandung pigmen hitam.

Warna Tubuh Ikan

Ada dua jenis pigmen yang berperan dalam pembentukan warna tubuh ikan, yaitu karoten dan melanin. Karoten membentuk warna kuning, jingga tua (oranye), dan merah, sedangkan melanin terutama mempengaruhi pembentukan warna coklat samapi hitam. Pigmen ini terutama tersimpan dalam kerangka luar, yaitu sisik atau kulit.

Pada penelitian pembudidayaan ikan nila dalam air tawar dan dalam campuran air tawar dengan air laut terjadi perubahan warna ikan nila. Pada air tawar

warna ikan nila cenderung putih, sedangkan pada campuran air tawar dengan air laut warna ikan nila putih dan terjadi bintik hitam di bagian tengah dari tubuh ikan.

Ikan nila dilaporkan sebagai pemakan segala (omnivora) pemakan planton, sampai pemakan aneka tumbuhan . Ikan nila juga dapat di budidayakan dengan memberi pakan dalam bentuk pelet. Pada penelitian ini yang dilakukan selama 50 hari, perkembangannya sangat cepat, baik pada air tawar maupun air campuan antara air tawar dengan air laut, pakan yang diberikan merupakan pelet. Persen pertambahan berat ikan dari 0 hari – 50 hari pada air tawar yaitu dari 43,69 % menjadi 309,9099 %. Pada air tawar + air laut dengan perbandingan volume 1:1 yaitu dari 27,1493 % menjadi 280,1 %. Pada air tawar + air laut dengan perbandingan volume 2:1 yaitu dari 33,9325% menjadi 196,4044%.

BAB 5

Dokumen terkait