• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil pengawasan UTTP diperoleh jumlah UTTP yang bertanda tera sebesar 37,53% (23% masih berlaku, 12,93% tidak berlaku dan 1,6% rusak) dan yang tidak bertanda tera sebesar 62,47%. Hal ini terjadi disebabkan oleh Kegiatan Tera/Tera Ulang belum dilaksanakan oleh Kab/Kota dikarenakan:

a. Kab/Kota tidak memiliki anggaran b. Kab/Kota belum memiliki UML

c. Kegiatan tera/tera ulang belum dilaksanakan pada saat kegiatan pengawasan dilakukan

Tindak Lanjut yang dapat dilakukan adalah:

a. Kab/Kota memprogramkan kegiatan Tera/Tera Ulang dalam anggaran

b. Kab/kota yang belum memiliki UML agar melakukan kerja sama dengan kab/kota yang telah memiliki UML untuk melakukan sidang tera/tera ulang c. Kab/kota meminta bantuan fasilitasi melalui BSML

Kendala dan Solusi pada saat Pelaksanaan Kegiatan adalah:

a. Jumlah anggaran yang kecil dibandingkan dengan target yang diminta, maka setiap akan melakukan pengawasan harus benar-benar mencari daerah yg memiliki jumlah uttp yang sesuai dengan target yang ingin dicapai, dengan demikian ada kemungkinan daerah-daerah yang memiliki jumlah uttp yang sedikit luput dari kegiatan pengawasan. Solusinya diharapkan agar anggaran pengawasan bisa lebih disesuaikan dengan target yang ditentukan.

b. Dikarenakan kondisi pandemi, sehingga terbatas untuk menentukan daerah-daerah sebagai target pengawasan karena harus melihat juga dari sisi penyebaran covid didaerah tersebut. Solusinya menunggu pandemi berakhir baru dapat lebih leluasa menentukan daerah target pengawasan.

Gambar 4. Kegiatan Pengawasan UTTP

% BDKT yang Diawasi Sesuai Dengan Rencana Kerja

Tujuan dari Pengawasan BDKT adalah untuk melindungi masyarakat/konsumen khususnya dalam hal kesesuaian pelabelan kuantitas dan kebenaran kuantitas Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) dalam transaksi perdagangan.

Untuk itu, perlu terus diupayakan program Pengawasan BDKT, yang bekerja sama dengan Pemerintah Daerah untuk meningkatkan dan melaksanakan program-program yang berkaitan dengan Pengawasan BDKT sehingga dapat memberikan perlindungan terhadap kepentingan umum/konsumen atas jaminan kebenaran hasil pengukuran dalam transaksi perdagangan.

Dari hasil kegiatan tersebut maka realisasi % BDKT yang Diawasi Sesuai Dengan Rencana Kerja adalah 100,50% atau 2.010 Produk BDKT. Jumlah ini lebih tinggi dari yang ditargetkan di perjanjian kinerja yaitu 100% atau 2.000 Produk BDKT.

Tabel 5. Target dan Realisasi IKK 2

IKK Target Realisasi %Capaian

% BDKT yang Diawasi Sesuai Dengan Rencana Kerja

100% atau 2.000 Produk BDKT

2.010 Produk BDKT

100,50%

Analisis

Jika dibandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, maka angka realisasi sudah tercapai sebesar 100,50% lebih tinggi dengan target yang ditetapkan yaitu 100%.

Hal tersebut menunjukkan bahwa kinerja yang diukur dengan indikator ini telah dilaksanakan dengan baik.

Perbandingan berikutnya, yaitu membandingkan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu. Pada tahun 2020 % BDKT yang diawasi sebesar 173,33% atau 260 produk BDKT dari target 150 Produk BDKT yang direncanakan. Persentase capaian pada tahun 2020 lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2021, akan tetapi jumlah produk BDKT yang diawasi lebih sedikit jika dibandingkan dengan tahun 2021.

Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan UTTP

Salah satu tujuan dari Pengawasan BDKT adalah untuk melindungi masyarakat/konsumen khususnya dalam hal kesesuaian pelabelan kuantitas dan kebenaran kuantitas Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) dalam transaksi perdagangan.

Adapun output kegiatan Pengawasan BDKT tahun 2021 ini adalah 2.010 (dua

IKK 2

Peserta program Pengawasan BDKT Tahun 2021 adalah Produsen BDKT yang secara keseluruhan diawasi di 5 (lima) kabupaten/kota di wilayah kerja BSML Regional I.

Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan pengawasan BDKT adalah sebagai berikut:

a. Melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota dan pelaku usaha.

b. Melakukan Pengawasan BDKT

c. Mendokumentasikan kegiatan Pengawasan BDKT

d. Membuat laporan Pengawasan BDKT dalam bentuk softcopy dan hardcopy yang selanjutnya diberikan kepada subkoordinator.

Pada Tahun 2021, BSML Regional I melakukan pengawasan BDKT di 5 (lima) Kabupaten/Kota dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 6. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pengawasan BDKT

No. Kabupaten/Kota Tanggal

1 Kabupaten Serdang Bedagai 7 - 10 Maret 2021 2 Kabupaten Humbang Hasundutan 2 - 5 Juni 2021

3 Kota Banda Aceh 22 - 25 September 2021

4 Kabupaten Aceh Tengah 13 - 16 Oktober 2021

5 Kota Padang 17 - 20 November 2021

Adapun hasil pelaksanaan kegiatan pengawasan UTTP tahun 2021 adalah sebagai berikut:

Tabel 7. Rekapitulasi Hasil Pengawasan BDKT Tahun 2021

Nama Kab/Kot

a

Kabupaten Serdang Bedagai

Tanggal

Varian Produk Kesimp

ulan

Mengirimkan surat kepada Kepala Dinas yang membidangi Perdagangan Kab/Kota untuk memberikan pembinaan kepada pelaku usaha (produsen/importir/pengemas) mengenai pelabelan dan kebenaran kuantitas BDKT sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 31/M-DAG/PER/10/2011 Tentang Barang Dalam Keadaan Terbungkus

Nama

Kab/Kot a

Kabupaten Humbang Hasundutan

Tanggal

Varian Produk Kesimp

ulan

Kopi Dolok Sanggul

Kopi Dolok

Sanggul Si Talbak Coffee Si Talbak Coffee (Kemasan Coklat)

Si Talbak Coffee

(Kemasan Hitam) Royal Coffee Batak Coffee Kopi Humbang

Desma BR Junior Coffee

Mengirimkan surat kepada Kepala Dinas yang membidangi Perdagangan Kab/Kota untuk memberikan pembinaan kepada pelaku usaha (produsen/importir/pengemas) mengenai pelabelan dan kebenaran kuantitas BDKT sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 31/M-DAG/PER/10/2011 Tentang Barang Dalam Keadaan Terbungkus

Nama Kab/Kot

a

Kota Banda Aceh

Tanggal

Varian Produk Kesimp

ulan

Mengirimkan surat kepada Kepala Dinas yang membidangi Perdagangan Kab/Kota untuk memberikan pembinaan kepada pelaku usaha (produsen/importir/pengemas) mengenai pelabelan dan kebenaran kuantitas BDKT sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 31/M-DAG/PER/10/2011 Tentang Barang Dalam Keadaan Terbungkus

Nama Kab/Kot

a

Kabupaten Aceh Tengah

Tanggal

Varian Produk Kesimp

ulan Kopi Arabica Gayo

Luwak

Kopi Arabica Gayo Specialty

Kona Coffe Gayo Blend Arabica

Kopi Bubuk Aceh Gayo

Kopi Bubuk ARB Coffee Shop

Mengirimkan surat kepada Kepala Dinas yang membidangi Perdagangan Kab/Kota untuk memberikan pembinaan kepada pelaku usaha (produsen/importir/pengemas) mengenai pelabelan dan kebenaran kuantitas BDKT sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 31/M-DAG/PER/10/2011 Tentang Barang Dalam Keadaan Terbungkus

Nama

Varian Produk Kesimp

ulan

Kopi Bubuk Kopi Bubuk Kopi Bubuk Kopi Bubuk

Mie Instant Kuah Rasa Gulai

Tunjang

Mie Instant Kuah Rasa Gulai

Cancang

Mie Instant Goreng Rasa

Randang

Gula Tebu Berlian

Jaya

Mengirimkan surat kepada Kepala Dinas yang membidangi Perdagangan Kab/Kota untuk memberikan pembinaan kepada pelaku usaha (produsen/importir/pengemas) mengenai pelabelan dan kebenaran kuantitas BDKT sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 31/M-DAG/PER/10/2011 Tentang Barang Dalam Keadaan Terbungkus

TOTAL Jumlah Sampel

Memenuhi Ketentuan

Tidak Memenuhi Ketentuan

2010 350 17,41 1660 82,59

Gambar 5. Persentase Hasil Pengawasan BDKT Tahun 2021

Berdasarkan hasil pengawasan BDKT diperoleh jumlah BDKT yang memenuhi ketentuan sebesar 17,41% dan yang tidak memenuhi ketentuan sebesar 82,59%.

Hal ini terjadi disebabkan banyak pengusaha yang tidak memahami ketentuan tentang BDKT. Maka tindak lanjut yang dapat dilakukan adalah Melakukan sosialisasi tentang ketentuan BDKT kepada pengusaha.

Kendala dan Solusi pada saat Pelaksanaan Kegiatan adalah:

a. Jumlah anggaran yang kecil dibandingkan dengan target yang diminta, maka setiap akan melakukan pengawasan harus benar-benar mencari daerah yg memiliki jumlah BDKT yang sesuai dengan target yang ingin dicapai, dengan demikian ada kemungkinan daerah-daerah yang memiliki jumlah BDKT yang sedikit luput dari kegiatan pengawasan. Solusinya diharapkan agar anggaran pengawasan bisa lebih disesuaikan dengan target yang ditentukan.

b. Anggaran sampel bdkt yang kurang menyebabkan terbatasnya produk bdkt yang diawasi. Solusinya dengan penambahan anggaran sampel bdkt.

Dikarenakan kondisi pandemi, sehingga terbatas untuk menentukan daerah-daerah sebagai target pengawasan karena harus melihat juga dari sisi penyebaran covid didaerah tersebut. Solusinya menunggu pandemi berakhir baru dapat lebih leluasa menentukan daerah target pengawasan.

17,41 Memenuhi

Ketentuan 82,59

Tidak Memenuhi

Ketentuan

Dokumen terkait