• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 6. Kegiatan Pengawasan BDKT

Webinar Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) yang Sesuai Ketentuan di Wilayah Kerja BSML Regional I

Kegiatan Webinar Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) yang Sesuai Ketentuan di Wilayah Kerja BSML Regional I Wilayah Sumatera Tahun 2021 merupakan salah satu tugas dan fungsi Balai Standardisasi Metrologi Legal yang berupa Pelaksanaan Penyuluhan dan Pemantauan Kemetrologian sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 43/M-DAG/PER/11/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Bidang Kemetrologian di Lingkungan Kementerian Perdagangan

Dengan diselenggarakannya acara webinar ini diharapkan dapat memberikan pemahaman, persiapan dan kesadaran bahwa kemasan barang dalam keadaan terbungkus (BDKT) yang sesuai ketentuan dapat memberikan perlindungan menyeluruh terhadap produsen produk barang terutama produsen yang menjual produk khas daerah.

Webinar Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) yang Sesuai Ketentuan di Wilayah Kerja BSML Regional I Wilayah Sumatera Tahun 2021 ini diharapkan dapat meningkatkan pemahamam di bidang metrologi legal serta pemahaman terhadap pentingnya pengawasan barang dalam keadaan terbungkus (BDKT) serta pelabelan yang benar dan sesuai dengan ketentuan sehingga mendapatkan masukan dari para pemangku kepentingan sebagai bahan penyusunan kebijakan di bidang pengawasan metrologi legal.

Maksud dari Kegiatan Webinar Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) yang Sesuai Ketentuan Di Wilayah Kerja BSML Regional I, Wilayah Sumatera ini adalah sebagai sarana koordinasi, sinkronisasi dan integrasi program-program Direktorat Metrologi Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan dengan Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perdagangan. Webinar ini merupakan salah satu bentuk usaha untuk menyeragamkan pemahaman serta visi misi kemetrologian serta untuk melengkapi kekurangan dan menata kembali tata cara penyelenggaraan pengawasan kemetrologian khususnya di wilayah Sumatera.

Pelaksanaan Webinar Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) yang Sesuai Ketentuan Di Wilayah Kerja BSML Regional I Wilayah Sumatera diselenggarakan pada tanggal 26 Agustus 2021. Tempat pelaksanaan adalah Secara Online Menggunakan Aplikasi Zoom Meeting.

Penyelenggaraan Webinar Barang dalam Keadaan terbungkus (BDKT) Di Wilayah Kerja BSML Regional I Wilayah Sumatera ini dihadiri oleh 732 orang peserta sebagai berikut :

Tabel 8. Data Peserta Webinar BDKT

Pekerjaan Jumlah Total

Pelaku Usaha/UKM/ UMKM/Industri Rumah Tangga 244

732

PNS/ASN 310

Konsultan/Spesialis/ Pengurus Asosiasi atau Organisasi 18

Dosen/Mahasiswa 136

Masyarakat Umum 24

Skor Peserta Keseluruhan

Nilai Jumlah (Orang) Persentase

100 373 50,96%

90 150 20,49%

80 109 14,89%

70 68 9,29%

60 21 2,87%

50 8 1,09%

40 2 0,27%

30 1 0,14%

20 0 0

10 0 0

Materi yang diberikan pada Webinar Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) yang Sesuai Ketentuan Di Wilayah Kerja BSML Regional I adalah sebagai berikut:

1. Peraturan Pemerintah RI No. 69 Tahun 1999 Tentang Label dan Iklan Pangan, PerBPOM No. 31 Tahun 2018 Tentang Label Pangan Olahan, Peraturan Kemasan Produk, yang disampaikan oleh Divisi Pengembangan Bisnis ABDSI yang disampaikan oleh Bapak Shamir Hashim Syarif. Dimana Bapak Shamir menyampaikan bahwa:

Manfaat kemasan untuk produk :

- Perlindungan Fisik – memberikan perlindungan terhadap guncangan, getaran, suhu , kelembapan dan debu.

- Pemasaran – Packaging yang tepat dan menarik mempunyai peran penting dalam mendorong calon pembeli.

- Kenyamanan – memiliki fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, tampilan dan penggunaan.

Pastikan karekteristik produk untuk menentukan kemasan yang akan digunakan berdasarkan, bentuknya : Padat, Cair, Gas , Food atau Non Food, Ketahanan produk, DG or Not DG, Mewah dan antique, Nilai Produk, Dan karakteristik lainnya.

Pemilihan bahan kemasan harus sesuai dengan : - Pengelolaan, pengangkutan, distribusinya mudah;

- Efisien penggunaan ruangan (optimal dalam peti kemas);

- Melindungi dari kerusakan fisik, kotoran, perubahan kadar air dan kontaminasi sehingga produk tetap bersih;

- Efisien dan ekonomis pada proses pengisian produk ke dalam kemasan.

- Ukuran, bentuk dan bobot sesuai standar yang ada, mudah dibuang dan dibentuk atau dicetak.

- Identitas, informasi dan penampilan produk yang jelas, untuk membantu promosi atau penjualan.

 Disain kemasan produk ekspor merupakan suatu rancangan atau hasil kreativitas atas kemasan pada suatu produk ekspor yang dilakukan sebagai upaya peningkatan dan syarat produksi yang mendukung keamanan serta pemasaran suatu produk ekspor.

2. Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) yang Sesuai Ketentuan, yang disampaikan oleh Pengawas Kemetrologian Ahli Muda/PPNS Metrologi Legal Balai Standardisasi Metrologi Legal Regional I yang di sampaikan oleh Ibu Rita Iska, dimana Ibu Rita Iska menyampaikan bahwa:

 Dasar hukum yang mengatur pelaksanaan pengawasan metrologi :

- Undang-Undang No. 2 tahun 1981 tentang Metrologi Legal;

- Peraturan Pemerintah No. 10 tahun 1987 Tentang Satuan Turunan, Satuan Tambahan, dan Satuan Lain Yang Berlaku;

- Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31/M-DAG/PER/10/2011 tentang Barang Dalam Keadaan Terbungkus;

- Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2021 Tentang Satuan Ukuran;

 Ruang lingkup penerapan Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) yaitu :

- Barang atau komoditas yang diedarkan, ditawarkan, dipamerkan, atau dijual yang kuantitas nominalnya (Qn) dinyatakan dalam berat, panjang, jumlah hitungan, luas, atau volume;

- BDKT yang diproduksi di dalam negeri;

- BDKT asal impor;

- Barang atau komoditas produksi dalam negeri atau asal impor yang dikemas di wilayah Republik Indonesia;

- Dikecualikan terhadap barang yang dijual dalam keadaan terbungkus atau dikemas yang isinya makanan atau minuman yang menurut kenyataannya mudah basi atau tidak tahan lebih dari 7 (tujuh) hari;

- Pengaturan BKD berlaku untuk komoditi dengan ukuran 5 g atau 5 ml sampai dengan 50 kg atau 50 L;

 Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) wajib memenuhi persyaratan :

- Kesesuaian Pelabelan: Nama barang, Kuantitas Barang, Nama dan Alamat Perusahaan, Mengatur ukuran tulisan dan angka kuantitas untuk mempermudah pembacaan pada label

- Kebenaran Kuantitas: Pemeriksaan kuantitas nominal BDKT dengan kuantitas sebenarnya sesuai BKD;

 Sanksi dan Pembinaan Terhadap Pelaku Usaha : Administrasi:

- Produsen, importir, atau pengemas yang tidak memenui ketentuan pelabelan kuantitas, wajib menarik BDKT dari peredaran dan dilarang untuk

menawaarkan, memamerkan, atau menjual BDKT dimaksud.

- Seluruh biaya penarikan BDKT dibebankan kepada produsen importir, atau pengemas.

- BDKT yang tidak sesuai dengan ketentuan dan telah ditarik dari peredaran oleh produsen, importir, atau pengemas, dapat diedarkan, ditawarkan, dipamerkan, atau dijual kembali, jika telah memenuhi ketentuan kesesuaian pelabelan kuantitas.

- Produsen, importir, atau pengemas yang tidak menarik BDKT, dikenakan sanksi administratif berupa pencabutan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) oleh pejabat penerbit SIUP; atau pencabutan izin usaha lainnya oleh pejabat berwenang.

Pidana:

- Penjara paling lama 6 (enam) bulan dan atau denda paling tinggi Rp. 500.000 (Pasal 30 dan Pasal 31 UUML)

- Kurungan paling lama 6 (enam) bulan dan atau denda paling tinggi Rp. 500.000 (Pasal 22 dan Pasal 23 UUML).

Gambar 7. Kegiatan Webinar BDKT

Terwujudnya Rantai Ketertelusuran Standar Ukuran Metrologi Legal Tingkat Regional

Sasaran Kegiatan output Terwujudnya Rantai Ketertelusuran Standar Ukuran Metrologi Legal Tingkat Regional diukur melalui 2 (dua) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yaitu % SUML milik UML yang diverifikasi sesuai dengan ruang lingkup dan masa berlaku dan % pemenuhan kesesuaian mutu yang ditetapkan.

Semakin besarnya jumlah standar ukuran yang tertelusur secara nasional dan internasional, maka dapat mengindikasikan bahwa lingkup rantai ketertelusuran standar ukuran yang digunakan dalam penyelenggaraan metrologi legal semakin besar dan beragam, sehingga kepastian hasil pengukuran dan jaminan keseragaman hasil pengukuran dapat diberikan kepada masyarakat. Ketelusuran merupakan sifat dari hasil pengukuran atau nilai dari standar acuan yang dapat dihubungkan ke suatu standar yang sesuai, biasanya berupa standar nasional atau internasional melalui rantai perbandingan yang tidak terputus, yang masing masing rantai mempunyai nilai ketidakpastiannya (The International Vocabulary of Basic and General Terms in Metrology). Sistem ketertelusuran standar ukuran metrologi legal bertujuan untuk memberikan jaminan mampu tertelusurnya hasil pengukuran yang dilakukan dalam kegiatan metrologi legal dengan standar yang berada diatasnya baik didalam negeri ataupun secara intenasional.

% SUML Milik UML Yang Diverifikasi sesuai dengan Ruang Lingkup dan Masa Berlaku

Diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka tugas Kementerian Perdagangan c.q. Direktorat Metrologi dan unit dibawahnya Balai Standardisasi Metrologi Legal Regional I, secara tidak langsung bertambah yaitu membantu tugas penguatan kinerja kemetrologian di wilayah Kabupaten/Kota.

Sejalan dengan hal tersebut diatas, Salah satu tugas pokok dan fungsi Balai Standardisasi Metrologi Legal Regional I adalah pelaksanaan verifikasi standar satuan ukuran metrologi legal, pelaksanaan uji banding laboratorium metrologi legal, penerapan sistem mutu, dan pelaksanaan bimbingan teknis di bidang kemetrologian, maka BSML melakukan kegiatan Layanan Verifikasi Standar Ukuran dengan keluaran atau rincian output alat standar milik Unit Metrologi Legal (UML) yang diverifikasi.

Dari hasil kegiatan tersebut maka realisasi % SUML milik UML yang diverifikasi sesuai dengan ruang lingkup dan masa berlaku sebesar 138,10% atau 9.667 produk SUML. Jumlah ini lebih tinggi dengan yang ditargetkan dalam perjanjian kinerja yaitu 100% atau 7.000 produk standar ukuran.

Sasaran 2

IKK 3

Tabel 9. Target dan Realisasi IKK 3

IKK Target Realisasi % Capaian

% SUML milik UML yang diverifikasi sesuai dengan ruang lingkup dan masa berlaku

100 % atau 7.000 Produk SUML

9.667 Produk SUML

138,10%

Analisis

Jika dibandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, maka angka realisasi yang tercapai sudah melebihi target yaitu 138,10%. Hal tersebut menunjukkan bahwa kinerja yang diukur dengan indikator ini telah dilaksanakan dengan sangat baik.

Perbandingan berikutnya, yaitu membandingkan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu. Pada tahun 2020 % SUML milik UML yang diverifikasi sesuai dengan ruang lingkup dan masa berlaku 331,54% atau 4.310 produk standar ukuran dari target 100% atau 1100 Produk standar ukuran yang direncanakan. Persentase capaian pada tahun 2020 lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2021, akan tetapi jumlah produk standar ukuran milik UML yang diverifikasi lebih sedikit jika dibandingkan dengan tahun 2021.

Layanan Verifikasi/Kalibrasi

Pelaksanaan Verifikasi/Kalibrasi Standar Ukuran Metrologi Legal (SUML) di Balai Standardisasi Metrologi Legal (BSML) Regional I dilakukan sesuai dengan prosedur yang tertuang pada dokumen mutu BSML Regional I. Layanan Verifikasi/kalibrasi SUML dilakukan dengan dua kategori, yaitu :

a. Verifikasi In-Lab, yaitu layanan verifikasi yang dilakukan di fasilitas laboratorium verifikasi BSML Regional I.

b. Verifikasi On-Site, yaitu layanan verifikasi yang dilakukan di fasilitas pelanggan.

Adapun tahapan layanan verifikasi SUML adalah sebagai berikut : 1. Daftar akun dan alat

Pendaftaran akun bagi pemohon/pengguna layanan dilakukan dengan menggunakan aplikasi SIVIKA (Sistem Informasi Verifikasi/Kalibrasi) di alamat situs https://bsmlmedan.id/sivika. Pemohon melengkapi data diri dan instansi serta data alat-alat SUML yang akan diajukan.

2. Kirim permohonan

Pelanggan menyiapkan surat permohonan verifikasi/kalibrasi dan mengunggah surat permohonan di aplikasi SIVIKA. Kategori verifikasi langsung ditentukan oleh pelanggan saat pengiriman permohonan, apakah verifikasi/kalibrasi In-Lab atau verifikasi/kalibrasi On-Site.

3. Jadwal verifikasi/kalibrasi dan pengantaran alat SUML

Jadwal verifikasi/kalibrasi diberikan sesuai antrian layanan, dan jadwal dapat dilihat melalui aplikasi SIVIKA. Untuk verifikasi In-Lab, alat SUML yang akan diverifikasi harus sudah diterima BSML Regional I sebelum jatuh tempo jadwal verifikasi yang diberikan guna menghindari penjadwalan ulang. Untuk verifikasi On-Site, petugas BSML Regional I akan mengunjungi lokasi pemohon dan melakukan pemeriksaan alat yang akan diverifikasi sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

4. Kaji Ulang Permintaan dan Penerbitan billing PNBP

Setelah alat SUML diterima/diperiksa, BSML Regional I akan melakukan kaji ulang permintaan apakah alat yang diajukan dapat dilakukan verifikasi berdasarkan lingkup layanan BSML Regional I, dan selanjutnya BSML akan menerbitkan tagihan (billing) PNBP sesuai dengan alat SUML yang diajukan. Pembayaran harus sudah diterima sebelum jatuh tempo.

5. Verifikasi/kalibrasi

Petugas teknis akan melakukan verifikasi terhadap alat-alat SUML yang diterima dan dikerjakan sesuai dengan janji layanan yang telah ditetapkan.

6. Penerbitan Sertifikat

Sertifikat diterbitkan setelah pekerjaan verifikasi selesai dilakukan oleh petugas teknis, kemudian diperiksa oleh penanggung jawab laboratorium dan manajer teknis.

Setelah diperiksa, selanjtunya ditandatangani oleh kepala BSML Regional I Regional I.

7. Pengambilan alat dan sertifikat

Pelanggan akan mendapatkan informasi bahwa permohonan telah selesai dan selanjutnya alat dan sertifikat dapat diambil ke BSML Regional I.

Berikut adalah daftar permohonan verifikasi/kalibrasi yang diterima BSML Regional I selama tahun 2021:

Tabel 10. Daftar Pemohon Verifikasi/Kalibrasi Tahun 2021

UML Umum Pemerintah

Lainnya Internal Total

Jumlah Pemohon * 58 2 0 1 61

Jumlah Permohonan

**

188 7 0 2 197

)* (berdasarkan instansi/lembaga)

**) (berdasarkan jumlah order)

Tabel 11. Daftar Rincian Pemohon Verifikasi/Kalibrasi Tahun 2021 No. Instansi Pemohon/Pemilik

1 Internal - BSML Regional I 2 UML - Kabupaten Aceh Barat 3 UML - Kabupaten Aceh Barat Daya 4 UML - Kabupaten Aceh Besar 5 UML - Kabupaten Aceh Jaya 6 UML - Kabupaten Aceh Singkil 7 UML - Kabupaten Aceh Tamiang 8 UML - Kabupaten Aceh Tenggara 9 UML - Kabupaten Aceh Timur 10 UML - Kabupaten Asahan 11 UML - Kabupaten Bangka 12 UML - Kabupaten Batu Bara 13 UML - Kabupaten Bener Meriah 14 UML - Kabupaten Bireuen 15 UML - Kabupaten Dairi

16 UML - Kabupaten Deli Serdang 17 UML - Kabupaten Dharmasraya 18

UML - Kabupaten Humbang Hasundutan

19 UML - Kabupaten Indragiri Hilir 20 UML - Kabupaten Indragiri Hulu 21 UML - Kabupaten Kampar 22 UML - Kabupaten Kerinci 23 UML - Kabupaten Labuhanbatu 24

UML - Kabupaten Labuhanbatu Selatan

25 UML - Kabupaten Langkat

26 UML - Kabupaten Lima Puluh Kota 27 UML - Kabupaten Muaro Jambi 28 UML - Kabupaten Mukomuko 29 UML - Kabupaten Musi Banyuasin 30 UML - Kabupaten Nagan Raya 31

UML - Kabupaten Padang Lawas Utara

32 UML - Kabupaten Pakpak Bharat 33 UML - Kabupaten Pasaman Barat 34 UML - Kabupaten Pelalawan 35 UML - Kabupaten Rokan Hilir 36 UML - kabupaten Rokan Hulu 37 UML - Kabupaten Samosir

38 UML - Kabupaten Serdang Bedagai 39 UML - Kabupaten Siak

40 UML - Kabupaten Sijunjung 41 UML - Kabupaten Solok

42 UML - Kabupaten Tanah Datar 43 UML - Kabupaten Tapanuli Selatan 44 UML - Kabupaten Tapanuli Tengah 45 UML - Kabupaten Tebo 56 UML - Kota Pematang Siantar 57 UML - Kota Sibolga

58 UML - Kota Solok

59 UML - Kota Tebing Tinggi 60 Umum - IKPP

61

Umum - PT. Pertamina (Persero) Fuel Terminal Sei Siak

Sertifikat atas permohonan tahun 2021 sebanyak 1.413 sertifikat dengan jumlah alat Standar Ukuran Metrologi Legal (SUML) yang diverifikasi sebanyak 10.207 unit dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 12. Jumlah SUML yang di Verifikasi/Kalibrasi Tahun 2021

No. Jenis Alat Besaran

Jumlah Total

UML Umum Pemerintah

Lainnya Internal

1 Anak Timbangan Massa 9299 527 9826

2 Timbangan Elektronik Massa 120 120

3 Neraca Massa 16 16

4 Bejana Ukur Volume 165 5 8 178

5 Gelas Ukur (Measuring Cylinder) Volume 17 17

6 Labu Ukur (Volumetric Flask) Volume 1 1

7 Caliper Panjang 18 18

8 Termometer Gelas (Total Immersion) Suhu 8 8

9 Termometer Digital Suhu 16 16

10 Termometer Gelas Suhu 7 7

Total 9667 532 0 8 10207

Verifikasi Standar Milik BSML Regional I

Pelaksanaan tugas-tugas kemetrologian memegang peranan yang sangat penting untuk terciptanya tertib ukur sehingga dapat mewujudkan tertib niaga dan perlindungan produsen / konsumen yang pada gilirannya akan mampu meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.

Salah satu tujuan dari Kalibrasi dan Verifikasi UTTP adalah untuk melindungi masyarakat/konsumen khususnya dalam hal kebenaran hasil pengukuran dalam transaksi perdagangan.

Untuk itu, perlu terus diupayakan program Kalibrasi dan Verifikasi UTTP untuk membantu Pemerintah Daerah dan pihak swasta untuk meningkatkan dan

melaksanakan program-program yang berkaitan dengan Kalibrasi dan Verifikasi UTTP sehingga dapat memberikan perlindungan terhadap kepentingan umum/konsumen atas jaminan kebenaran hasil pengukuran dalam transaksi perdagangan.

Kalibrasi dan Verifikasi UTTP diharapkan secara terus-menerus dilakukan terhadap penggunaan UTTP serta dilakukan tera dan tera ulang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kemetrologian sehingga dapat melindungi masyarakat/konsumen khususnya dalam hal kebenaran hasil pengukuran dalam transaksi perdagangan.

Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan 2 (dua) tahap, yakni Pengantaran peralatan standar dan penjemputan peralatan standar.

1. Pengantaran alat standar

Kegiatan verifikasi standar satuan ukuran metrologi legal sebagai dasar ketertelusuran standar yang dilaksanakan di Direktorat Metrologi Bandung. Yang mana peralatan Standar tersebut dibawa dan di antarkan ke Direktorat Metrologi Bandung Subdit SNSU (Standar Nasional Satuan Ukuran) untuk dilakukan pengujian verifikasi standar. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 08 Juni 2021 – 10 Juni 2021.

2. Penjemputan Alat Standar

Setelah selesainya pelaksanaan kegiatan verifikasi standar satuan ukuran metrologi legal di Direktorat Metrologi di Bandung, Maka peralatan – peralatan tersebut diambil untuk dipakai sebagai Acuan verifikasi dari Standar yang dimiliki oleh Metrologi Legal (UML) yang berada di wilayah Balai Standardisasi Metrologi Legal Regional I yang dilaksanakan pada tanggal 01 September 2021 – 03 September 2021.

Peralatan Standar dari Balai Standardisasi Metrologi Legal Regional I yang telah diverifikasi di Direktorat Metrologi Bandung yaitu :

Tabel 13. Daftar Alat Standar Milik BSML Regional I yang diverifikasi ke Ditmet

31018, 31019, 31020

7 Termometer Gelas - 50 s/d 102 °C

500-193 1088681, 1088678

17 Thermohygrobaromet

18 Digital Multimeter (

True RMS Multimeter -

19 StopWatch - 0.01 s 3 unit Casio HS 3 -

20 StopWatch - 0.01 s 1 unit Casio HS 70W -

21 Thermohygrometer - 0.1 C / 1 % 4 unit - - -

22

Termometer reader + Channel expnder + PT100 &

thermocouple

- - 1 set milliK - -

Total 119 unit

Peningkatan Kompetensi SDM Kemetrologian

Pada tahun 2021 BSML Regional I memberikan kesempatan untuk para pegawai untuk dapat mengikuti diklat-diklat yang dapat meningkatkan kompetensi SDM di bidang kemetrologian. Ada sebanyak 34 orang pegawai yang meningkatkan kemampuan mereka di bidang Kemetrologian, yaitu:

Diklat TOT Juru Timbang dan Reaparatir

Diklat TOT Juru Timbang dan Reparatir dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Kemetrologian (PPSDK) pada tanggal 21-28 April 2021 secara daring atau online melalui Zoom Meeting.

Diklat TOT Juru Timbang dan Reparatir diikuti oleh 5 (lima) orang pegawai Fungsional Penera di BSML Regional I yaitu:

1. Fictor Hamonangan Purba

2. Arifin Ferdinand Basthian Marpaung 3. Ardian Jaya

4. Bobby Hendy P. Tampubolon 5. Reinol Pakpahan

Materi yang diberikan dalam pelaksanaan diklat adalah : 1. Peraturan Terkait Juru Timbang

2. Pengecekan Timbangan Mekanik 3. Pengecekan Timbangan Elektronik 4. Praktikum Pengecekan Timbangan 5. Tupoksi Juru timbang dan reparatir 6. Pengecekan Kebenaran TBO

7. Reparasi TBO 8. Microteaching

Pelaksanaan diklat yang telah diikuti bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pegawai dalam hal juru timbang dan reparatir serta mendukung kab/kota dalam hal pelaksanaan diklat juru timbang dan reparatir.

Diklat Orientasi Metrologi Legal

Diklat Orientasi Metrologi Legal dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Kemetrologian (PPSDK) yang bekerja sama dengan Direktorat Metrologi pada tanggal 26 Oktober sampai 5 November 2021 pukul 8.30 s.d. 14.30 WIB. secara daring atau online melalui Zoom Meeting.

Diklat Orientasi Metrologi Legal diikuti oleh 3 (tiga) orang pegawai Fungsional Tertentu diluar Fungsional Kemetrologian di BSML Regional I yaitu:

1. Satriati Oktavia 2. Reinly Alfa Kere 3. Radhiah

Materi yang diberikan dalam pelaksanaan diklat adalah : 1. Penegtahuan Umum Metrologi Legal

2. Pengelolaan Laboratorium Metrologi Legal 3. Pengelolaan CTT

4. Sistem Manajemen Mutu 5. Penilaian Unit Metrologi Legal

6. Pelayanan Jasa Teknis Metrologi Legal 7. Pelayanan Publik

8. Pengawasan Bidang Kemetrologian

9. Manajemen Jabatan Fungsional di Bidang Kemetrologian

Pelaksanaan diklat yang telah diikuti bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pegawai dalam hal pengetahuan kemetrologian sehingga dapat mengenal dan memahami tugas-tugas metrologi legal dengan lebih baik.

Gambar 8. Kegiatan Diklat Orientasi Metrologi Legal

Diklat Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001:2016

Diklat Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001:2016 dilaksanakan oleh TUV Nord yang dibagi dalam dua bagian pelatihan yaitu:

1. Pelatihan Awareness Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001:2016 pada tanggal 15-16 November 2021 Pukul 09.00 s.d. 16.00 WIB.

2. Pelatihan Documentation Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001:2016 pada tanggal 22-23 November 2021 Pukul 09.00 s.d. 16.00 WIB.

Pelaksanaan diklat dilakukan secara daring atau online melalui Zoom Meeting.

Diklat Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001:2016 diikuti oleh 26 (dua puluh enam) orang peserta yang terdiri dari 22 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 4 orang Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri Sipil (PPNPN) Balai Standardisasi Metrologi Legal Regional I

Materi yang diberikan dalam pelaksanaan diklat adalah :

1. Pelatihan Awareness Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001:2016

Materi yang diberikan pada Webinar Awareness Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001 : 2016 pada Balai Standardisasi Metrologi Legal Regional I adalah sebagai berikut:

 Konsep kecurangan dan penyuapan.

 Peraturan perundangan terkait Sistem Manajemen Anti Penyuapan.

 Persyaratan Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001 : 2016 antara lain:

- Klausa 4 : Konteks Organisasi

- Klausa 5 : Kepemimpinan

- Klausa 6 : Perencanaan

- Klausa 7 : Dukungan

- Klausa 8 : Operasi

- Klausa 9 : Evaluasi kinerja

- Klausa 10 : Perbaikan

2. Pelatihan Documentation Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001:2016 Materi yang diberikan pada Webinar Documentation Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001 : 2016 pada Balai Standardisasi Metrologi Legal Regional I adalah sebagai berikut:

 Definisi dan manfaat informasi terdokumentasi.

 Informasi terdokumentasi yang diminta oleh Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001 : 2016 antara lain:

- Klausa 4.3 Lingkup sistem manajemen anti penyuapan

- Klausa 4.4 Sistem manajemen anti penyuapan, termasuk proses dan interaksinya

- Klausa 4.5.4 Bukti pelaksanaan dan penggunaan hasil penilaian risiko penyuapan dalam merancang atau meningkatkan sistem manajemen anti penyuapan

- Klausa 5.2 Kebijakan anti penyuapan

- Klausa 6.2 Sasaran anti penyuapan

- Klausa 7.2.1 Bukti kompetensi orang

- Klausa 7.3 Prosedur pelatihan, isi pelatihan, dan kapan dan kepada siapa informasi diberikan.

- Klausa 9.1 Hasil pemantauan dan pengukuran sistem manajemen anti penyuapan

- Klausa 9.2.2 Program dan hasil audit internal

- Klausa 9.3.1 Hasil tinjauan ulang dari manajemen puncak

- Klausa 9.3.2 Hasil tinjauan ulang dari dewan pengarah

- Klausa 9.4 Hasil tinjauan fungsi kepatuhan anti penyuapan

- Klausa 10.1 Bukti ketidaksesuaian dan tindakan perbaikan SMAP Pelaksanaan diklat yang telah diikuti bertujuan untuk:

1. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan Webinar Awareness Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001 : 2016 pada Balai Standardisasi Metrologi Legal Regional I adalah sebagai berikut :

 Peserta pelatihan dapat memahami prinsip-prinsip dasar penyuapan beserta konteksnya.

 Peserta pelatihan dapat memahami definisi dan istilah yang digunakan dalam sistem manajemen anti-penyuapan.

 Peserta pelatihan dapat memahami persyaratan-persyaratan sistem manajemen anti-penyuapan.

 Peserta pelatihan dapat memahami kebutuhan sistem terdokumentasi yang wajib dibuat dalam penerapan sistem manajemen anti-penyuapan.

2. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan Webinar Documentation Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001 : 2016 pada Balai Standardisasi Metrologi Legal Regional I adalah sebagai berikut :

 Peserta pelatihan dapat memahami informasi terdokumentasi sebagai sarana untuk mengkomunikasikan informasi yang diperlukan untuk perencanaan dan pengendalian proses, penyediaan dan pemeliharaan pengetahuan yang diperlukan oleh organisasi untuk keefektifan sistem manajemen mutunya,

memberikan bukti bahwa proses telah dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan dan persyaratan telah dipenuhi.

memberikan bukti bahwa proses telah dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan dan persyaratan telah dipenuhi.

Dokumen terkait