• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persentase Jumlah Impresi dan Engagement Media Sosial Kemlu

0 50.000.0 00 100.000 .000 150.000 .000 200.000 .000 250.000 .000 2017 2018 2019

Persentase Jumlah Impresi dan Engagement Media

Sosial Kemlu

2017 2018 2019

Dari target peningkatan persentase impresi dan engagement pada Media Sosial Kemenlu sebesar 20%, tercatat realisasi jumlah impresi dan engagement sebanyak 247.193.849 selama tahun 2019 sehingga realisasinya mencapai 162,91%. Dalam mendukung pencapaian IKU tersebut, Kementerian Luar Negeri menyelenggarakan kegiatan-kegiatan, antara lain:

1. Digital Diplomacy Gathering (DDG); dan

2. Penyusunan Narasi Besar komunikasi digital Kemenlu.

Sepanjang tahun 2019, kegiatan Digital Diplomacy Gathering (DDG) telah dilaksanakan sebanyak 5 kali. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan sinergi antar satuan kerja di Kemenlu dalam pengelolaan dan diseminasi informasi di Portal Situs dan media sosial Kemenlu. Dalam pertemuan dibahas mengenai agenda setting diseminasi informasi, pemutakhiran konten statis dan kebijakan Portal Situs Kemenlu, finalisasi buku putih strategi diplomasi digital, finalisasi Permenlu tentang pengelolaan media digital Kemenlu dan Perwakilan RI, serta koordinasi antar anggota Tim SIMAN Kemenlu.

Pada bulan Juli 2019, Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik telah melaksanakan workshop pengelolaan media digital dan audio visual. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi para pengelola informasi di Kementerian Luar Negeri guna mendukung proses diseminasi informasi. Workshop dimaksud menghadirkan para narasumber yang memberikan materi seputar pengelolaan media sosial, penyusunan agenda

setting media sosial, teknik penyusunan press release yang baik, dan teknik pengambilan foto berita.

Guna lebih mendekatkan isu-isu terkait diplomasi dan politik luar negeri, Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik juga telah mengoordinasikan penyusunan narasi besar komunikasi digital Kementerian Luar Negeri. Proses pembuatan narasi besar dimaksud melibatkan

survey kepada pegawai Kemenlu dan Perwakilan RI dan wawancara langsung dengan Menteri Luar

Negeri terkait prioritas kebijakan politik luar negeri Indonesia.

Laporan Kinerja (LKj) - Direktorat Informasi dan Media 2019 36

Dari hasil penelitian dimaksud, telah diformulasikan narasi besar komunikasi digital Kemenlu dalam bentuk tagar #IniDIplomasi.

Tagar #IniDiplomasi juga diturunkan menjadi 4 (empat) subtagar yang mewakili prioritas polugri Kemenlu, yaitu:

1. #DemiNKRI untuk isu-isu terkait kedaulatan, seperti diplomasi perbatasan. 2. #RintisKemajuan untuk isu-isu terkait diplomasi ekonomi.

3. #NegaraMelindungi untuk isu-isu perlindungan WNI dan BHI.

4. #IndonesiaUntukDunia untuk isu-isu seputar peran dan kiprah Indonesia di forum internasional.

Sementara itu, untuk Perwakilan RI, dibuat tagar #IndonesianWay untuk mencerminkan upaya diplomasi RI di negara-negara akreditasi.

Tagar-tagar tersebut telah rutin digunakan oleh Kemenlu maupun perwakilan RI dalam diseminasi informasi di media sosial. Sebagai contoh: Contoh screenshot konten media sosial dengan tagar #IniDiplomasi Capaian IKU yang jauh melebihi target antara lain disebabkan oleh: a. Iklim media sosial dan penggunanya (warganet) sangat dinamis dan sangat dipengaruhi oleh isu yang perkembangannya sangat cepat. b. Akun Instagram Kemenlu mengalami peningkatan yang sangat pesat, tercatat pada awal hingga akhir tahun 2019 jumlah pengikut akun Instagram Kemenlu meningkat sebanyak kurang lebih

Laporan Kinerja (LKj) - Direktorat Informasi dan Media 2019 37

14%. Hal ini otomatis menambah tingkat impresi dan engagement yang didapatkan oleh Instagram Kemenlu dan media sosial Kemenlu secara keseluruhan.

c. Adanya beberapa isu yang menjadi sorotan warganet dan pengikut akun media sosial Kemenlu, antara lain terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB, Presidensi Indonesia di DK PBB dan terpilihnya Indonesia sebagai Anggota Dewan HAM PBB. Selain itu kegiatan yang melibatkan generasi millenial juga menambah interaksi dengan warganet, salah satunya adalah kegiatan Diplomacy Festival di Bandung, Padang, Makassar dan Semarang.

d. Penggunaan narasi besar dalam bentuk tagar di media sosial menyebabkan makin banyak warganet yang menaruh perhatian terhadap isu-isu kebijakan hubungan luar negeri Indonesia. e. Adanya kerja sama boost konten di media sosial Kemenlu dengan Twitter untuk

kegiatan-kegiatan prioritas, seperti Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue di bulan Agustus 2019,

Regional Conference on Digital Diplomacy (RCDD) di bulan September 2019, dan Bali Democracy Forum pada Desember 2019.

f. Pada bulan November 2019 juga terjadi lonjakan jumlah impresi dan engagement di seluruh media sosial Kemenlu karena adanya pengumuman seleksi CPNS Kemenlu.

Sebagai contoh jumlah impresi dan engagement pada media sosial Twitter Kementerian Luar Negeri:

Meskipun realisasi capaian jauh melampaui target IKU pada 2019, terdapat beberapa kendala dalam mencapai IKU dimaksud, antara lain:

1. Sulitnya koordinasi dalam penyediaan data dan informasi oleh unit kerja di Kemenlu yang diperlukan untuk pembuatan konten. Konten media sosial Kemenlu sebagian besar berasal dari konten Portal Situs Kemenlu, sehingga jika data dan informasi di Portal Situs Kemenlu

Laporan Kinerja (LKj) - Direktorat Informasi dan Media 2019 38

kurang update akan mempengaruhi konten media sosial. Untuk mengatasi hal ini, dalam mekanisme Digital Diplomacy Gathering (DDG) ditunjuk narahubung masing-masing unit kerja untuk memudahkan koordinasi terkait data dan informasi dimaksud.

2. Kebutuhan SDM pengelola media digital di Kementerian Luar Negeri yang memiliki keterampilan di bidang monitoring isu di media sosial, analisa hasil monitoring, pembuatan infografis, dan pengelolaan media sosial juga sangat diperlukan. Terkait hal tersebut, diperlukan kepekaan pengelola media sosial dan DCC terhadap isu-isu yang muncul di media sosial. Selain itu, perlu juga dilakukan pelatihan pembuatan infografis agar konten di media sosial Kemenlu menjadi lebih menarik bagi publik.

e. Analisis IKU B.1.5: Nilai capaian keterbukaan informasi publik

IKU ini bertujuan untuk mengukur hasil Survei Keterbukaan Informasi Badan Publik Oleh Komisi Informasi Publik (KIP). Pada tahun 2019, realisasi nilai capaian keterbukaan informasi publik adalah 84,26 dengan capaian 105,33% dari target 80, sebagaimana pada tabel berikut:

Tabel Capaian IKU-B.1.5 Tahun 2019

Sesuai amanat UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Kementerian Luar Negeri telah melaksanakan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik melalui wadah Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kementerian Luar Negeri.

Guna mengukur sejauh mana tingkat keterbukaan informasi Kementerian Luar Negeri, dilakukan penilaian oleh Komisi Informasi Pusat, Kemenkominfo. Dalam monitoring dan evaluasi Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Komisi Informasi Pusat, Kementerian Luar Negeri telah berhasil memperoleh kategori “Menuju Informatif” dengan nilai akhir 84,26.

Capaian IKU sejumlah 105,33% didapatkan dari hasil penghitungan bahwa semakin kecil nilai, maka capaian akan semakin tinggi.

IKU B4.5 Informasi

Kinerja Tahun Jumlah

Nilai Capaian Keterbukaan

Dokumen terkait