• Tidak ada hasil yang ditemukan

tidak siap

cukup siap

a. Kesiapan Dana Inklusi SD Blotongan 03

Tingkat kesiapan dana inklusi di SD Blotongan 03 yang diambil dari data 9 responden dapat dilihat dari distribusi frekuensi seperti yang tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 4.35.

Distribusi Frekuensi Kesiapan Dana Inklusi di SD Blotongan 03

Interval Kategori Jumlah subjek Prosentase X < 14 Tidak siap

14 ≤ X < 22 Cukup siap 1 11,11 %

22 ≤ X Siap 8 88,89 %

Jumlah 9 100 %

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden yaitu 8 dari 9 responden menilai dana di SD Blotongan 03 tergolong siap dalam mendukung implementasi pendidikan anak berkebutuhan khusus. b. Kesiapan Dana Inklusi SD Pulutan 02

Tingkat kesiapan dana inklusi di SD Pulutan 02 yang diambil dari data 10 responden dapat dilihat dari distribusi frekuensi seperti yang tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 4.36.

Distribusi Frekuensi Kesiapan Dana Inklusi di SD Pulutan 02

Interval Kategori Jumlah subjek Prosentase X < 14 Tidak siap

14 ≤ X < 22 Cukup siap

22 ≤ X Siap 10 100 %

Jumlah 10 100 %

Tabel di atas menunjukkan seluruh responden yaitu 10 responden menilai dana di SD Pulutan 02 tergolong siap dalam mendukung implementasi pendidikan anak berkebutuhan khusus.

c. Kesiapan Dana Inklusi SD Mangunsari 06

Tingkat kesiapan dana inklusi di SD Mangunsari 06 yang diambil dari data 9 responden dapat dilihat dari distribusi frekuensi seperti yang tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 4.37.

Distribusi Frekuensi Kesiapan Dana Inklusi di SD Mangunsari 06

Interval Kategori Jumlah subjek Prosentase X < 14 Tidak siap 1 11,11 %

14 ≤ X < 22 Cukup siap 2 22,22 %

22 ≤ X Siap 6 66,67 %

Jumlah 9 100 %

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden yaitu 6 dari 9 responden menilai dana di SD Mangunsari 06 tergolong siap dalam mendukung implementasi pendidikan anak berkebutuhan khusus. d. Kesiapan Dana Inklusi SD Sidorejo Kidul 02

Tingkat kesiapan dana inklusi di SD Sidorejo Kidul 02 yang diambil dari data 10 responden dapat dilihat dari distribusi frekuensi seperti yang tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 4.38.

Distribusi Frekuensi Kesiapan Dana Inklusi di SD Sidorejo Kidul 02

Interval Kategori Jumlah subjek Prosentase X < 14 Tidak siap 1 10 %

14 ≤ X < 22 Cukup siap 3 30 %

22 ≤ X Siap 6 60 %

Jumlah 10 100 %

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden yaitu 6 dari 10 responden menilai dana di SD Sidorejo Kidul 02 tergolong siap dalam mendukung implementasi pendidikan anak berkebutuhan khusus. e. Kesiapan Dana Inklusi SD Dukuh 02

Tingkat kesiapan dana inklusi di SD Dukuh 02 yang diambil dari data 11 responden dapat dilihat dari distribusi frekuensi seperti yang tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 4.39.

Distribusi Frekuensi Kesiapan Dana Inklusi di SD Dukuh 02

Interval Kategori Jumlah subjek Prosentase X < 14 Tidak siap

14 ≤ X < 22 Cukup siap

22 ≤ X Siap 11 100 %

Tabel di atas menunjukkan seluruh responden yaitu 11 responden menilai dana di SD Dukuh 02 tergolong siap dalam mendukung implementasi pendidikan anak berkebutuhan khusus.

4.5.1.1.6. Gambaran Kesiapan Sekolah dalam Implementasi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Berdasarkan Aspek Peserta Didik

Sekolah yang menunjukkan kesiapan dalam komponen peserta didik adalah sekolah yang memperhatikan keberagaman peserta didik, untuk itu sekolah juga dituntut agar dapat melakukan identifikasi terlebih dahulu serta mampu merencanakan tindakan selanjutnya. Identifikasi ABK dapat dilakukan oleh guru kelas, orangtua anak, dan atau tenaga profesional terkait. Data diambil dengan menggunakan angket kesiapan sekolah inklusi berdasar aspek peserta didikyang terdiri dari 13 butir soal item valid dengan skor maksimum 5 dan skor minimum 1 sehingga kesiapan sekolah berdasar aspek peserta didik dapat dinyatakan sebagai berikut:

Range = Data maksimal – Data minimal Data Maksimal = Jumlah item x Skor maksimal

= 13 X 5 = 65

Data Minimal = Jumlah item x skor minimal = 13 x 1

= 13

Luas Jarak Sebaran = Jumlah data maksimal – Jumlah data minimal = 65 - 13

= 52

Deviasi Standar (s) = Luas jarak sebaran : enam satuan deviasi = 52 : 6

= 8,67

Mean Teoritisnya (µ) = Jumlah item x 3 (kategori) = 13 x 3

Maka didapat pembagiankategori interval sebagai berikut: Tabel 4.40.

Kategori Interval Kesiapan Sekolah Pada Aspek Peserta Didik

Interval Kategori X < 30,33 Tidak siap

30,33 ≤ X < 47,67 Cukup siap

47,67 ≤ X Siap

Deskripsi data tersebut di atas memberikan sebuah gambaran mengenai distribusi skor angket pada kelompok responden yang dikenai pengukuran dan berfungsi sebagai sumber informasi mengenai keadaan responden pada aspek peserta didik yang diteliti di Sekolah Dasar Inklusi di Kota Salatiga.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden penelitian yang mempunyai skor kurang dari 30,33 menilai sekolah penyelenggara pendidikan anak berkebutuhan khusus di Kota Salatiga masih tergolong tidak siap dalam aspek peserta didik. Jika responden penelitian mempunyai skor antara 30,33 hingga 47,67 maka subyek menilai kesiapan sekolah dalam aspek peserta didik tegolong cukup siap. Sedangkan jika responden mempunyai skor lebih dari 47,67 maka responden menilai sekolah dasar telah siap dalam mengimplementasikan layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus berdasarkan aspek peserta didik. Lebih lanjut mengenai tingkat kesiapan sekolah dalam implementasi pendidikan anak berkebutuhan khusus berdasarkan aspek peserta didik dapat dilihat dari distribusi frekuensi seperti yang tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 4.41.

Distribusi Frekuensi Kesiapan Sekolah Pada Aspek Peserta Didik

Interval Kategori Jumlah subjek Prosentase X < 30,33 Tidak siap

30,33 ≤ X < 47,67 Cukup siap 6 12,24 %

47,67 ≤ X Siap 43 87,76 %

Jumlah 49 100 %

Tabel di atas sebanyak 43 orang menilai sekolah dikategorikan siap dalam aspek peserta didik, 6 responden mengkategorikan kondisi

di sekolah inklusi tergolong cukup siap dalam aspek peserta didik. Tidak ada responden yang menilai sekolah dasar inklusi berada dalam kategori tidak siap dalam aspek peserta didik. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar diagram persentase kesiapan sekolah dalam implementasi pendidikan anak berkebutuhan khusus berdasarkan aspek peserta didik berikut ini :

Gambar 4.7. Diagram Presentase Kesiapan Aspek Peserta Didik Diagram di atas menunjukan bahwa persentase Sekolah Dasar Inklusi di Kota Salatiga yang telah siap dalam aspek peserta didik sebanyak 87,76%,,kategori cukup siap sebanyak 12,24%, dan tidak ada sekolah inklusi yang kategori tidak siap.

a. Kesiapan Peserta Didik SD Blotongan 03

Tingkat kesiapan siswa di SD Blotongan 03 yang diambil dari data 9 responden dapat dilihat dari distribusi frekuensi seperti yang tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 4.42.

Distribusi Frekuensi Kesiapan Peserta Didik di SD Blotongan 03

Interval Kategori Jumlah subjek Prosentase X < 30,33 Tidak siap 30,33 ≤ X < 47,67 Cukup siap 47,67 ≤ X Siap 9 100% Jumlah 9 100 % 12,24% 87,76%

Dokumen terkait