• Tidak ada hasil yang ditemukan

tidak siap

cukup siap

Tabel di atas menunjukkan seluruh responden yaitu 9 guru menilai siswa di SD Blotongan 03 tergolong siap dalam proses implementasi pendidikan inklusi.

b. Kesiapan Peserta Didik SD Pulutan 02

Tingkat kesiapan siswa di SD Pulutan 02 yang diambil dari data 10 responden dapat dilihat dari distribusi frekuensi seperti yang tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 4.43.

Distribusi Frekuensi Kesiapan Peserta Didik di SD Pulutan 02

Interval Kategori Jumlah subjek Prosentase X < 30,33 Tidak siap

30,33 ≤ X < 47,67 Cukup siap

47,67 ≤ X Siap 10 100 %

Jumlah 10 100 %

Tabel di atas menunjukkan seluruh responden yaitu 10 guru menilai siswa di SD Pulutan 02 tergolong siap dalam proses implementasi pendidikan inklusi.

c. Kesiapan Peserta Didik SD Mangunsari 06

Tingkat kesiapan siswa di SD Mangunsari 06 yang diambil dari data 9 responden dapat dilihat dari distribusi frekuensi seperti yang tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 4.44.

Distribusi Frekuensi Kesiapan Peserta Didik di SD Mangunsari 06

Interval Kategori Jumlah subjek Prosentase X < 30,33 Tidak siap

30,33 ≤ X < 47,67 Cukup siap 1 11,11 %

47,67 ≤ X Siap 8 88,89 %

Jumlah 9 100 %

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden yaitu sebesar 8 dari 9 guru menilai siswa di SD Mangunsari 06 tergolong siap dalam proses implementasi pendidikan inklusi.

d. Kesiapan Peserta Didik SD Sidorejo Kidul 02

Tingkat kesiapan siswa di SD Sidorejo Kidul 02 yang diambil dari data 10 responden dapat dilihat dari distribusi frekuensi seperti yang tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 4.45.

Distribusi Frekuensi Kesiapan Peserta Didik di SD Sidorejo Kidul 02

Interval Kategori Jumlah subjek Prosentase X < 30,33 Tidak siap

30,33 ≤ X < 47,67 Cukup siap 4 40 %

47,67 ≤ X Siap 6 60 %

Jumlah 10 100 %

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden yaitu 6 dari 10 guru menilai siswa di SD Sidorejo Kidul 02 tergolong siap dalam proses implementasi pendidikan inklusi.

e. Kesiapan Peserta Didik SD Dukuh 02

Tingkat kesiapan siswa di SD Dukuh 02 yang diambil dari data 11 responden dapat dilihat dari distribusi frekuensi seperti yang tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 4.46.

Distribusi Frekuensi Kesiapan Peserta Didik di SD Dukuh 02

Interval Kategori Jumlah subjek Prosentase X < 30,33 Tidak siap

30,33 ≤ X < 47,67 Cukup siap 1 9,09 %

47,67 ≤ X Siap 10 90,91 %

Jumlah 11 100 %

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden yaitu sebesar 10 dari 11 guru menilai siswa di SD Dukuh 02 tergolong cukup siap dalam proses implementasi pendidikan inklusi.

4.5.1.1.7. Gambaran Kesiapan Sekolah dalam Implementasi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Berdasarkan Aspek Lingkungan

Sekolah sebagai suatu sistem sosial merupakan bagian integral dari sistem sosial yang lebih besar, yaitu masyarakat. Maka masyarakat hendaknya selalu dilibatkan dalam pembangunan pendidikan di daerah. Keterlibatan masyarakat sangat diperlukan khususnya dalam rangka mensosialisasikan sekolah inklusi. Pemahaman masyarakat tentang anak yang membutuhkan pendidikan khusus sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses belajar- mengajar. Hal ini akan berdampak pada sikap penerimaan masyarakat terhadap anak-anak yang membutuhkan pendidikan khusus, yang

selanjutnya akan mempengaruhi pula sikap anak didik lainnya yang belajar bersama-sama anak yang membutuhkan pendidikan khusus. Dengan demikian iklim belajar serta tata pergaulan di sekolah akan sangat kondusif. Masyarakat lain yang peru dilibatkan antara lain adalah ahli dan atau pemerhati pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus, guna menambah sumber daya dalam pelayanan siswa. Data diambil dengan menggunakan angket kesiapan sekolah inklusi berdasar aspek lingkungan yang terdiri dari 16 butir soal item valid dengan skor maksimum 5 dan skor minimum 1 sehingga kesiapan sekolah berdasar aspek lingkungan dapat dinyatakan sebagai berikut: Range = Data maksimal – Data minimal

Data Maksimal = Jumlah item x Skor maksimal = 16 x 5

= 80

Data Minimal = Jumlah item x skor minimal = 16 x 1

= 16

Luas Jarak Sebaran = Jumlah data maksimal – Jumlah data minimal = 80 - 16

= 64

Deviasi Standar (s) = Luas jarak sebaran : enam satuan deviasi = 64 : 6

= 10,66

Mean Teoritisnya (µ) = Jumlah item x 3 (kategori) = 16 x 3

= 48

Tabel 4.47.

Kategori Interval Kesiapan Sekolah Pada Aspek Lingkungan

Interval Kategori X < 37,34 Tidak siap

37,34 ≤ X < 58,66 Cukup siap

58,66 ≤ X Siap

Deskripsi data tersebut di atas memberikan sebuah gambaran mengenai distribusi skor angket pada kelompok responden yang dikenai pengukuran dan berfungsi sebagai sumber informasi mengenai keadaan responden pada aspek lingkungan. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden penelitian yang mempunyai skor kurang dari 37,34 menilai lingkungan di sekolah penyelenggara pendidikan inklusi di Kota Salatiga masih tergolong tidak siap. Jika responden penelitian mempunyai skor antara 37,34 hingga 58,66 maka subyek menilai lingkungan sekolah dasar inklusi di Kota Salatiga saat ini tergolong cukup siap. Sedangkan jika responden mempunyai skor lebih dari 58,66 maka responden menilai kondisi lingkungan di sekolah dasar inklusi telah siap dalam membantu mengimplementasikan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Lebih lanjut mengenai tingkat kesiapan sekolah dalam implementasi pendidikan anak berkebutuhan khusus dilihat dari aspek lingkunganditunjukkan dari distribusi frekuensi seperti yang tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 4.48.

Distribusi Frekuensi Kesiapan Sekolah Pada Aspek Lingkungan

Interval Kategori Jumlah subjek Prosentase X < 37,34 Tidak siap 3 6,12 %

37,34 ≤ X < 58,66 Cukup siap 18 36,73 %

58,66 ≤ X Siap 28 57,14 %

Jumlah 49 100 %

Tabel di atas yaitu 28 responden menilai lingkungan siap dalam membantu sekolah inklusi di Kota Salatiga, 18 responden mengkategorikan lingkungan dalam kategori cukup siap untuk membantu sekolah dasar dalam mengimplementasikan pendidikan

anak berkebutuhan khusus. Dan sisanya 3 responden menyatakan tidak siap. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar diagram persentase kesiapan sekolah dalam implementasi pendidikan anak berkebutuhan khusus berdasarkan aspek lingkungan berikut ini :

Gambar 4.8. Diagram Presentase Kesiapan Aspek Lingkungan Diagram di atas menunjukan bahwa persentase Sekolah Dasar Inklusi di Kota Salatiga yang telah siap aspek lingkungan sebanyak 57,14%, kategori cukup siap sebanyak 36,73%, dan kategori tidak siap ada 6,12%.

a. Kesiapan Lingkungan SD Blotongan 03

Tingkat kesiapan lingkungan di SD Blotongan 03 yang diambil dari data 9 responden dapat dilihat dari distribusi frekuensi seperti yang tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 4.49.

Distribusi Frekuensi Kesiapan Lingkungan di SD Blotongan 03

Interval Kategori Jumlah subjek Prosentase X < 37,34 Tidak siap 1 11,11 % 37,34 ≤ X < 58,66 Cukup siap 5 55,56 % 58,66 ≤ X Siap 3 33,33 % Jumlah 9 100 % 6,12% 36,73% 57,14%

Dokumen terkait