• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rata-rata Persentase Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” Pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan

dengan Aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotor

Hasil pengolahan data bahwa nilai rata-rata persentase sebagai manfaat dari aspek kognitif, efektif dan psikomotor dirata-ratakan untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan keterampilan responden tentang kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran.

Tabel 4.31

Rata-rata Persentase Manfaat Kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif

No No

Tabel Indikator

Rata-rata

% Kriteria

1 4.1

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian komunikasi

66 Bermanfaat

2 4.2

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang komponen komunikasi

64 Cukup

bermanfaat

3 4.3

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian pelayanan prima

66 Bermanfaat

4 4.4

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang fungsi media komunikasi

79 Bermanfaat

5 4.5

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” berkaitan dengan aspek kognitif tentang karakter pelanggan

86 Sangat

bermanfaat 6 4.6

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang komunikasi yang efektif

64 Cukup

bermanfaat

7 4.7

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang jenis-jenis kebutuhan pelanggan

75 Bermanfaat

8 4.8

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang pembagian tim dalam kelompok

64 Cukup

bermanfaat

9 4.9

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” kognitif pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek knowledge tentang kebersihan tubuh

70 Bermanfaat

10 4.10

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang kesehatan tubuh

65 Cukup

bermanfaat

Rata-rata 70 Bermanfaat

Data pada Tabel 4.31 menunjukkan rata-rata persentase manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berupa aspek kognitif 70% berada pada kriteria bermanfaat.

Tabel 4.32

Rata-rata Persentase Manfaat Kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif (Sikap)

No No

Tabel Indikator

Rata-rata

% Kriteria

1 4.11

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap dalam menerima pelanggan

81 Bermanfaat

2 4.12

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang memberikan perhatian penuh kepada pelanggan

78 Bermanfaat

3 4.13

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang berpikiran positif kepada pelanggan

90 Sangat

bermanfaat

4 4.14

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” berkaitan dengan aspek afektif tentang menghargai pelanggan

91 Sangat

bermanfaat

5 4.15

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang menghadapi kemarahan pelanggan

83 Bermanfaat

6 4.16

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” berkaitan dengan aspek afektif tentang menjaga penampilan personal

89 Sangat

bermanfaat

7 4.17

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang menangani problem kebutuhan pelanggan

90 Sangat

bermanfaat

8 4.18

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” afektif pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek attitude tentang menjadi pendengar yang efektif

84 Bermanfaat

9 4.19

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap sopan

95 Sangat

bermanfaat 10 4.20

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang menjaga kebersihan tubuh

80 Bermanfaat

Rata-rata 86 Sangat

bermanfaat

Sumber: Hasil pengolahan angket no.11-20

Data pada Tabel 4.32 menunjukkan rata-rata persentase manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan

prakerin di restoran berupa aspek afektif 86% berada pada kriteria sangat bermanfaat.

Tabel 4.33

Rata-rata Persentase Manfaat Kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor (Keterampilan)

No No

Tabel Indikator

Rata-rata

% Kriteria

1 4.21

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang pelayanan prima berdasarkan konsep action (tindakan)

95 Sangat

bermanfaat

2 4.22

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang mencatat kebutuhan pelanggan

91 Sangat

bermanfaat 3 4.23

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang menentukan cara berjalan

93 Sangat

bermanfaat 4 4.24

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang menentukan cara berpakaian

85 Bermanfaat

5 4.25

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang menentukan cara berbicara

83 Bermanfaat

6 4.26

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang melakukan komunikasi langsung

81 Bermanfaat

7 4.27

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang menyatakan terima kasih kepada pelanggan

86 Sangat

bermanfaat

8 4.28

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang meningkatkan kesehatan tubuh

85 Bermanfaat

9 4.29

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang bekerja dalam tim atau kelompok

80 Bermanfaat

10 4.30

Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang menentukan cara menangani keluhan pelanggan 87 Sangat bermanfaat Rata-rata 87 Sangat bermanfaat

Sumber: Hasil pengolahan angket no. 21-30

Data pada Tabel 4.32 menunjukkan rata-rata persentase manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berupa aspek psikomotor 87% berada pada kriteria sangat bermanfaat.

Tabel 4.34

Rata-rata Persentase Manfaat Kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif, Afektif, dan Psikomotor

No No

Tabel Indikator

Rata-rata

% Kriteria

1 4. 31

Rata-rata Persentase Manfaat Kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berupa Aspek Kognitif

70 Bermanfaat

2 4. 32

Rata-rata Persentase Manfaat Kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berupa Aspek Afektif

86 Sangat

bermanfaat 3 4. 33

Rata-rata Persentase Manfaat Kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berupa Aspek Psikomotor

87 Sangat

bermanfaat

Sumber: Hasil pengolahan berdasarkan Tabel 4.31 - 4.33

Data pada Tabel 3.34 menunjukkan rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesipaan prakerin di restoran berupa aspek kognitif 70% berada pada kriteria bermanfaat, afektif 86% berada pada kriteria sangat bermanfaat, dan psikomotor 87% berada pada kriteria sangat bermanfaat.

B. Pembahasan

Hasil penelitian tentang ”Manfaat Kompetensi Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa Pada Kesiapan Prakerin Di Restoran”, dapat dijadikan sebagai masukan dan bahan evaluasi atau penilaian tentang keberhasilan kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa”, untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan kompetensi meliputi aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan) sebagai umpan balik yang berguna bagi tindakan berikutnya dan bagi pendidik, evaluasi berguna dalam mengatur keberhasilan proses mengajar bagi pendidik.

Hasil penelitian tentang manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif (pengetahuan) dirasakan bermanfaat bagi peserta didik, sehingga dengan

pengetahuan yang diperoleh setelah pembelajaran kompetensi tersebut peserta didik siap dalam melaksanakan prakerin di restoran, khususnya dalam :

Data pada tabel 4.31 point 4.1 berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian komunikasi dirasakan manfaatnya pada kesiapan prakerin di restoran dengan rata-rata persentase 66%, manfaat tersebut dirasakan responden yaitu mengetahui tentang pengertian komunikasi merupakan percakapan dua orang atau lebih yang memiliki makna yang sama.

Materi pada kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” ternyata memberikan manfaat bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian pelayanan prima pada kesiapan prakerin di restoran dengan rata-rata persentase 66%, menunjukkan bahwa responden mengetahui pengertian pelayanan prima merupakan pelayanan yang bertujuan memberi kepuasan kepada pelanggan dengan sasaran naiknya grafik penjualan dan berubahnya status pembeli menjadi pelanggan tetap.

Data pada tabel 4.31 point 4.4 berkaitan dengan fungsi media komunikasi memberikan manfaat bagi responden pada kesiapan prakerin di restoran dengan rata-rata persentase 79%, menunjukkan responden memahami fungsi media komunikasi yaitu dapat mempermudah penyampaian pesan atau informasi kepada yang membutuhkan dan memperjelas isi dan maksud informasi yang akan disampaikan.

Data pada tabel 4.31 point 4.7 mengenai jenis-jenis kebutuhan pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang jenis-jenis kebutuhan pelanggan dapat ditafsirkan berada pada kriteria bermanfaat

dengan rata-rata persentase 75%, dilihat dari pemahaman responden terhadap materi jenis-jenis kebutuhan pelanggan yaitu kebutuhan fisiologi. Seperti yang dikemukakan oleh Kartini dalam modul kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” (2009), bahwa:

Setiap pelanggan memiliki kebutuhan yang berbeda – beda. Kebutuhan ini bersifat fisiologis dan dapat dipelajari. Secara umum, perusahaan dapat menangani permintaan pelanggan dengan memberikan apa yang mereka inginkan, atau apa yang mereka butuhkan, atau apa yang benar-benar mereka butuhkan. Pelanggan yang sangat puas mampu menjadikan konsumen lebih setia, membeli lebih banyak jika perusahaan memperkenalkan produk baru dan menyempurnakan produk yang ada.

Data pada tabel 4.31 point 4.9 setelah responden mempelajari materi tentang kebersihan tubuh dari kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” ternyata memberikan manfaat bagi responden pada kesiapan prakerin di restoran dengan rata-rata persentase 70%, menunjukkan responden menilai kebersihan tubuh dapat dilihat dari pakaian yang bersih, rapi dan tidak bernoda. Kebersihan tubuh bagi seseorang merupakan keharusan bagi CS yang setiap hari berhubungan, berkomunikasi, bertatap muka dengan pelanggan.

Data hasil penelitian kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” menunjukkan fakta bahwa dapat ditafsirkan pengetahuan responden tentang Kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif (pengetahuan) berada pada kriteria bermanfaat, artinya peserta didik sudah memperoleh manfaat dari pembelajaran kompetensi tersebut yang menimbulkan kesiapan peserta didik melaksanakan prakerin di restoran, seperti halnya yang dikemukakan oleh

Sudjana (2001:31) bahwa ”Peserta didik dianggap berhasil apabila sanggup menerapkan pengetahuan ke dalam kehidupannya”.

Hasil penelitian tentang manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek afektif (sikap) dirasakan sangat bermanfaat bagi peserta didik, sehingga dengan sikap yang diperoleh setelah pembelajaran kompetensi tersebut peserta didik siap dalam melaksanakan prakerin di restoran, khususnya dalam :

Data pada tabel 4.33 point 4.13 tentang manfaat yang dirasakan responden setelah mendapatkan pembelajaran kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” berkaitan dengan aspek afektif tentang berpikiran positif kepada pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran dapat ditafsirkan berada pada kriteria sangat bermanfaat dengan rata-rata persentase 90%, manfaat yang dirasakan yaitu responden melayani pelanggan secara terhormat dengan tidak bersikap apriori terhadap pelanggan (bersikap bodoh) sebab pelanggan menjadi kecewa, merasa kesal atau merasa tidak dihargai dan tidak mencari kelemahan pelanggan karena dapat mengakibatkan kemunduran dunia usaha perdagangan.

Manfaat yang dirasakan responden setelah mendapatkan pembelajaran kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” berkaitan dengan sikap menghargai pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran berada pada kriteria sangat bermanfaat dengan rata-rata persentase 91%, menunjukkan responden bersungguh-sungguh menunjukkan sikap simpati dan perasaan senang dalam menghadapi pelanggan.

Data pada tabel 4.33 point 26 tentang manfaat yang dirasakan responden setelah mendapatkan pembelajaran kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menjaga penampilan personal dalam ekspresi wajah dapat ditafsirkan berada pada kriteria sangat bermanfaat dengan rata-rata persentase 89%, menunjukkan responden bersungguh-sungguh dalam menganggukkan kepala sebagai rasa hormat kepada pelanggan.

Data pada tabel 4.33 point 4.17 tentang manfaat yang dirasakan responden setelah mendapatkan pembelajaran kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” berkaitan dengan sikap menangani problem kebutuhan pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran dapat ditafsirkan berada pada kriteria sangat bermanfaat dengan rata-rata persentase 90%, manfaat yang dirasakan yaitu responden teliti dalam menjelaskan duduk persoalan dengan bijaksana, mengusulkan beberapa alternatif sebagai jalan keluar dan melaksanakan tindak lanjut sesegera mungkin, dengan hal tersebut maka responden telah dibekali kesiapan melaksanakan prakerin di restoran.

Manfaat yang dirasakan responden setelah mendapatkan pembelajaran kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” berkaitan dengan sikap sopan pada kesiapan prakerin di restoran dapat ditafsirkan berada pada kriteria sangat bermanfaat dengan rata-rata persentase 95%, menunjukkan responden memperhatikan sikap pada waktu berbicara dengan atasan, orang lain dan lain jenis, volume suara tidak terlalu keras atau terlalu pelan, dan mimik muka atau roman muka tidak terlalu serius atau tegang dan juga tidak terlalu santai.

Data hasil penelitian menunjukkan rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden pada kesiapan prakerin di restoran yang berkaitan dengan aspek attitude berada pada kriteria sangat bermanfaat. Aspek afektif (sikap) dapat berupa pola pembiasaan yang ada pada diri responden didapat dari pembelajaran, seperti halnya yang dikemukakan oleh Surya (2003:89) bahwa ”Sikap adalah perilaku yang sifatnya otomatis dan sudah menetap dalam diri individu dengan melakukan proses pembelajaran akan diperoleh perilaku yang baru”.

Hasil penelitian tentang manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor (kemampuan) dirasakan sangat bermanfaat bagi peserta didik, sehingga dengan keterampilan yang diperoleh setelah pembelajaran kompetensi tersebut peserta didik siap dalam melaksanakan prakerin di restoran, khususnya dalam :

Data pada tabel 4.32 point 4.21 tentang manfaat yang dirasakan responden setelah mendapatkan pembelajaran kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang pelayanan prima berdasarkan konsep action (tindakan) dapat ditafsirkan berada pada kriteria sangat bermanfaat dengan rata-rata persentase 95%, menunjukkan responden terampil membiasakan menggunakan ungkapan-ungkapan seperti selamat pagi/siang/malam, silahkan, terima kasih tuan/nyonya, menanyakan bantuan tanpa menunggu diminta seperti ada yang dapat bantu?, dan menerima kedatangan pelanggan dengan menyambutnya seperti selamat datang.

Manfaat yang dirasakan responden setelah mendapatkan pembelajaran kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” berkaitan dengan keterampilan dalam menentukan cara berjalan pada kesiapan prakerin di restoran dapat ditafsirkan berada pada kriteria sangat bermanfaat dengan rata-rata persentase 93%, hal ini menunjukkan responden lebih terampil berjalan dengan tubuh tegak dan bersemangat.

Data pada tabel 4.32 point 4.22 menunjukkan bahwa materi mencatat kebutuhan pelanggan yang telah dipelajari memberikan manfaat bagi responden pada kesiapan prakerin di restoran ditafsirkan berada pada kriteria sangat bermanfaat dengan rata-rata persentase 91%, menunjukkan responden lebih terampil dalam mencatat kebutuhan pelanggan dengan ekspresi wajah tersenyum dan segera menanyakan kebutuhan pelanggan kemudian mencatatnya dan mengulang apa yang telah dicatat sesuai dengan pesanan dan menanyakan kembali apakah masih ada tambahan pesanan.

Data pada tabel 4.32 point 4.27 menunjukkan bahwa materi menyatakan terima kasih kepada pelanggan yang telah dipelajari memberikan manfaat bagi responden pada kesiapan prakerin di restoran ditafsirkan berada pada kriteria sangat bermanfaat dengan rata-rata persentase 86%, menunjukkan responden lebih terampil dalam menyatakan terima kasih kepada pelanggan yang berkunjung, sekalipun tidak membeli, misalnya terima kasih atas kunjungannya.

Data pada tabel 4.32 point 4.30 tentang manfaat yang dirasakan responden setelah mendapatkan pembelajaran kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” berkaitan dengan keterampilam menentukan cara menangani

keluhan pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran dapat ditafsirkan berada pada kriteria sangat bermanfaat dengan rata-rata persentase 87%, menunjukkan responden terampil dalam mendengarkan keluhan dengan seksama dan membiarkan pelanggan mengungkapkan keluhan mereka serta mengajukan pertanyaan yang relevan dengan meyakinkan pelanggan bahwa anda telah mendapatkan cara pemecahan yang ia setujui. Seperti yang dikemukakan oleh Kartini dalam modul kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” (2009), bahwa:

Menangani keluhan pelanggan secara lebih dini adalah suatu sikap yang bijaksana dan tepat karena perusahaan akan lebih mampu mengantisipasi hal-hal yang dapat merugikan. Sekecil apapun kekecewaan pelanggan merupakan keluhan yang harus segera ditangani. Disinilah para petugas pelayanan harus mampu mengatasi keluhan tersebut agar tidak semakin membesar dan berdampak kurang baik bagi perusahaan.

Data hasil penelitian menunjukkan rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden pada kesiapan prakerin di restoran yang berkaitan dengan aspek psikomotor berada pada kriteria sangat bermanfaat, artinya peserta didik memiliki keterampilan yang bermanfaat pada kesiapan prakerin di restoran, pendapat ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Mulyasa (2006:39) bahwa: “Keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sangat menentukan dalam melaksanakan suatu pekerjaan”.

Dokumen terkait